TEKNIK PENGUASAAN ENGLISH VOCABULARY DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. item jawaban pertanyaan penelitian sebelumnya untuk mendapatkan hasil jawaban

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari bahasa Inggris tidak akan terlepas dari mempelajari 4

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam bab ini peneliti akan memberikan penjelasan tentang : tujuan. maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, yang sedang

SILABUS MATA KULIAH : BAHASA INGGRIS. Universitas ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN. Kompetensi

Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

CONTOH INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BHS INGGRIS SD

BAB 4 KEBUTUHAN KOMUNIKATIF PEMELAJAR

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN PENGUASAAAN VOCABULARY MELALUI PENERAPAN MODEL GUESS WORD

Ketuntasan Belajar Mahasiswa Kelas Pendidikan Kimia Internasional 2010 Jurusan Kimia FMIPA Unesa pada Mata Kuliah English

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS I - SEMESTER 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencapaian tujuan belajar tercermin dari kemampuan belajar siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI TEKNIK PERMAINAN TEKA-TEKI SILANG DI KELAS VII.A SMPN 2 SUNGAI PENUH

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang

JUDUL Proses Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Negeri (Studi Deskriptif di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. berbagai bidang seperti hiburan atau entertain, permainan atau gem, bisnis, jurnalistik,

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September Strategi Pembelajaran 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Latihan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

tagihan: soal percakapan dialog/teks, mendemonstrasikan dialog Jenis Melengkapi dialog Menyusun urutan gambar sesuai dengan cerita Menirukan dialog

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

SILABUS BAHASA JAWA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Penyusunan skema..., Alvin Taufik, FIB UI., 2009.

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS III - SEMESTER 2

100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

Bab 1 Tujuan dan Isi Tahap 1

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN PENGUASAAN TATA BAHASA PADA MAHASISWA JURUSAN BAHASA INGGRIS SEMESTER DUA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS V - SEMESTER 1

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting untuk menunjukkan kompetensi para mahasiswa dalam proses

Program Studi Teknik Mesin S1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem pendidikan nasional sering dijumpai istilah pendidikan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang

TEKNIK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DWI BAHASA UNTUK KELAS INTERNASIONAL VINTA A. TIARANI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. baru tersebut, maka badan bahasa bertindak menjadi agen perubahan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik

EFEKTIVITAS CAROUSEL ACTIVITY DALAM SPEAKING CLASS

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. perbendaharaan kata dalam bahasa Inggris. Penguasaan jumlah kosa kata yang memadai

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan

Paket 5 METODE PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN BI MI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari ilmu linguistik. Cabang-cabang ilmu linguistik tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 SISTIM INFORMASI STIMIK PRABUMULIH

95. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN

Role Play dalam Pembelajaran Speaking di Kelas III Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi terasa di saat usaha usaha pengolahan dokumen

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Secara tidak

DESKRIPSI LEARNING OUTCOME MATA KULIAH BAHASA INGGRIS TPB 108 PROGRAM MATA KULIAH DASAR UMUM ( MKDU ) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

97. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X PROGRAM PILIHAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat lain, suatu bangsa berhubungan dengan bangsa lain. Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN. Isu globalisasi saat ini menuntut sumberdaya manusia yang berkualitas dan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM PENULISAN KEMAMPUAN NARATIF KELAS SEBELAS DI SMA PGRI 2 PALEMBANG

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Majunya dunia pendidikan sebaiknya diikuti oleh kemampuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat

(3) (6) MINGGU KE. BAHAN KAJIAN (materi ajar)

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SAPAAN FORMAL BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Inggris. Tanpa memiliki kosa kata yang memadai, siswa akan sulit

Membangun Sikap Positif Berbahasa Inggris melalui Speech and Writing Competition Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Banyak sekali cara untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi

98. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

RANCANGAN PROGRAM PERKULIAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

Media Litbang Sulteng III No. (1) : 51-56, Mei 2010 ISSN : 1979-5971 TEKNIK PENGUASAAN ENGLISH VOCABULARY DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS Oleh: Novalita F. Tungka ABSTRAK Kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi lisan dan tulisan ditentukan dari penguasaan mereka akan kosakata bahasa Inggris. Ketika dosen dan mahasiswa sebagai sumber daya manusia di bidang pengajaran bahasa Inggris memiliki tingkat penguasaan kosakata bahasa Inggris yang rendah, kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa Inggris secara lisan dan tulisan juga mengalami hambatan besar bahkan tidak mampu berkomunikasi dengan baik. Hal ini akan berdampak sangat besar terhadap pembelajaran dan pengajaran bahasa Inggris nantinya di berbagai tingkat pendidikan. Tulisan ini mencoba mengangkat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengembangkan penguasaan kosakata bahasa Inggris sehingga tujuan pembelajaran bahasa Inggris sebagai alat komunikasi lisan dan tulisan dapat tercapai dengan optimal. I. PENDAHULUAN Bahasa Inggris sudah merupakan suatu kebutuhan primer dalam berkomunikasi dewasa ini. Seluruh aspek kehidupan sosial ekonomi menuntut kita untuk menggunakan bahasa Inggris untuk dapat berkomunikasi dengan siapa saja. Tuntutan untuk dapat berbahasa Inggris baik secara aktif maupun secara pasif telah diantisipasi oleh Negara Indonesia dengan memasukkan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran lokal di TK dan SD, dan menjadi mata pelajaran wajib di SMP dan SMA. Bahkan beberapa sekolah swasta maupun sekolah internasional di Indonesia menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar pelajaran di sekolah mereka. Di tingkat perguruan tinggi, berbagai jurusan telah memasukkan bahasa Inggris ke dalam kurikulum mereka sebagai mata kuliah wajib yang harus diprogramkan para mahasiswa, dan jurusan-jurusan pendidikan dan bahasa dibuka untuk mempersiapkan para sumber daya manusia yang akan berkecimpung di dunia pengajaran bahasa Inggris. Jumlah mahasiswa yang masuk ke Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris pun meningkat dari tahun ke tahun. Ini menandakan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya berbahasa Inggris dalam kehidupan seharihari, dan dalam kehidupan mereka nantinya di dunia kerja. Tujuan review ini adalah 1) Staf Pengajar pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sintuwu Maroso Poso. menyajikanbeberapateknik penguasaan English vocabulary dalam pembelajaran bahasa Inggris, untuk memecahkan persoalan penguasaan kosakata bahasa Inggris yang disebabkan oleh kurangnya minat baca mahasiswa. 1.1. Faktor penyebab kurangnya penguasaan English vocabulary di kalangan dosen dan mahasiswa sebagai sumber daya manusia di bidang pengajaran bahasa Inggris. Sebagai Negara yang berbahasa non- Inggris, Indonesia memiliki tantangan tersendiri dalam mempelajari bahasa Inggris. Salah satunya, keterbatasan waktu dan tempat untuk menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi selain di ruang kelas. Akibatnya, tujuan pembelajaran bahasa Inggris secara umum yaitu untuk dapat menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi baik secara aktif maupun pasif belum bisa tercapai dengan efektif. Hal ini juga terjadi di lingkungan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Sintuwu Maroso Poso. Para mahasiswa yang notabene adalah calon dan bahkan guru bahasa Inggris mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa Inggris dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris sehari-hari. Sebagai suatu refleksi, tidak jarang tenaga dosen bahasa Inggris juga menggunakan bahasa Indonesia jauh lebih sering daripada menggunakan bahasa Inggris yang adalah 51

target pembelajaran itu sendiri. Penulis mencermati bahwa fenomena ini terjadi karena kurangnya pengetahuan mahasiswa akan kosakata bahasa Inggris yang dapat digunakan di dalam percakapan (Harmer, 2001). Kurangnya kosakata bahasa Inggris ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu (1) Kurangnya minat baca mahasiswa, (2) Kurangnya bahan pustaka berbahasa Inggris yang dapat menunjang minat baca mahasiswa, (3) Dihilangkannya mata kuliah Vocabulary dari kurikulum program studi, (4) Tidak adanya wadah kreativitas mahasiswa untuk menyalurkan kebutuhan mereka berbahasa Inggris di luar jam pelajaran. Dari kelima faktor ini, penulis menganggap bahwa faktor penyebab yang pertama adalah faktor yang paling mendesak karena ini berkaitan dengan karakter mahasiswa sendiri sebagai calon guru bahasa Inggris. Tulisan ini berusaha mengakomodir kebutuhan untuk memecahkan persoalan penguasaan kosakata bahasa Inggris yang disebabkan oleh kurangnya minat baca mahasiswa. 1.2. Teknik penguasaan English vocabulary dalam pembelajaran bahasa Inggris Syarat utama mempelajari kosakata baru adalah dengan mencari daftar kosakata yang akan dipelajari dari bahan-bahan literatur Inggris, termasuk film dan artikelartikel. Syarat ini haruslah diutamakan oleh seorang tenaga pengajar ketika ingin mengajarkan kosakata baru kepada para peserta didiknya. Membaca adalah salah satu faktor penentu dalam upaya memperkaya pengetahuan kita dan dengan demikian memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa Inggris yang kita perlukan untuk dapat menggunakan bahasa Inggris baik secara aktif maupun secara pasif (Cohen, 2003). Ketika seorang mahasiswa calon guru bahasa Inggris tidak memiliki minat untuk memperkaya kosakata bahasa Inggris mereka, maka yang terjadi adalah ketidakmampuan untuk menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi. Dengan demikian, ketika mereka telah menjadi guru, mereka tidak akan dapat memotivasi anak-anak untuk belajar bahasa Inggris dengan lebih optimal. Ada beberapa teknik yang dapat diterapkan di dalam kelas-kelas berbahasa Inggris dengan tujuan untuk mengembangkan penguasaan kosakata para mahasiswa. 1. Teknik pertama: membuat dan mempelajari daftar kosakata dengan membuat profil kosakata. Teknik ini diperkenalkan oleh Laura Cohen dalam artikel berjudul Teaching Vocabulary for English Teacher Trainees dalam English Teaching Forum, 1996. Teknik ini diperuntukkan bagi calon guru bahasa Inggris dan sesuai diterapkan untuk berbagai tingkatan pembelajar seperti Beginner, Advanced dan Intermediate. Langkah-langkah dalam teknik ini adalah sebagai berikut: a. Langkah satu: membuat daftar kosakata bahasa Inggris untuk setiap mahasiswa. Hal ini dapat dilakukan olehdosen dan mahasiswa, atau bersama-sama. Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat daftar kosakata bahasa Inggris dengan jumlah yang sama dengan jumlah mahasiswa di kelas tertentu. Daftar kata-kata haruslah diambil dari berbagai bahan pustaka berbahasa Inggris dan buku-buku teks pembelajaran yang harus dibaca mahasiswa. Daftar kata-kata tersebut harus diberikan di dalam suatu wacana seperti dalam bentuk kalimat atau teks pendek. Kriteria kata yang akan dipelajari adalah (1) kegunaan praktisnya baik dalam konteks nonprofessional maupun dalam konteks professional, dan (2) seringnya kata itu digunakan baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulisan. b. Langkah kedua: mempersiapkan panduan untuk membuat profil kosakata. Profil kosakata perlu dipersiapkan untuk mempelajari kegunaan kosakata tersebut. Beberapa item yang dapat digunakan untuk membuat profil kosakata adalah sebagai berikut: - Definition; mencari dan menjelaskan makna dari kata yang dipelajari. 52

- Part of speech; menentukan klasifikasi kata dari kata tersebut, sehingga dapat diidentifikasi dengan mudah penggunaannya di dalam kalimat. Contoh; noun, verb, adjective, dan adverb. - Pronunciation; cara menyebutkan kata yang dipelajari sesuai dengan lafalnya. - Synonyms and/or antonyms; untuk lebih memperjelas makna dari kata tersebut. - Scale of word, for example: more beautiful than, as beautiful as, less beautiful than; untuk dapat menentukan bagaimana kata tersebut dapat digunakan dalam perbandingan. - Chunking; untuk dapat menempatkan kata ke dalam frasa yang pendek tapi memiliki arti. - Personal associations; untuk melihat makna asosiatif dari kata tersebut. - A defining sentence; untuk menggunakan kata yang dipelajari ke dalam kalimat. - Derivative (different forms of the word); mencoba mengubah bentuk kata tersebut. - Connotation; mencari makna terdekat kata yang dipelajari sesuai dengan kultur budaya setempat, agar mahasiswa lebih mudah memahami makna dari kata tersebut, bagaimana menggunakan kata tersebut dalam percakapan, dan apa padanan kata tersebut dengan L1 mahasiswa. c. Langkah ketiga: mempersiapkan daftar kosakata yang telah dipelajari dalam bentuk proyek pribadi. Setelah mempelajari daftar kosakata, mahasiswa harus mempersiapkan satu proyek khusus dimana mereka harus menggunakan seluruh profil kosakata yang telah mereka pelajari. Bentuk proyek pribadi mereka bisa beragam; makalah, presentasi dengan menggunakan media audiovisual, pidato, atau pengajaran singkat. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana mahasiswa dapat menggunakan kosakata yang telah dipelajari tersebut dalam bentuk komunikasi lisan dan tulisan, dan sejauh mana daftar kosakata tersebut membantu mahasiswa dalam mengekspresikan buah pikiran mereka dengan menggunakan bahasa Inggris. Ini juga dapat digunakan sebagai simulasi untuk mengajarkan kosakata kepada calon peserta didik mereka nantinya. d. Langkah keempat: Menilai hasil kerja mahasiswa. Setiap beberapa minggu, mahasiswa dan guru harus bersama-sama melakukan tinjau ulang terhadap kosakata yang telah dipelajari sebelumnya. Ada beberapa cara untuk meninjau ulang kosakata yang telah dipelajari mahasiswa, yaitu: - Sediakan satu lembar kerja mahasiswa berisi kalimat dimana ada beberapa kosakata yang hilang (cloze sentences), lalu tugaskan mahasiswa untuk mencari kosakata apa yang hilang dari daftar kosakata yang tersedia di lembar kerja tersebut. Ini adalah cara termudah untuk menilai pencapaian mahasiswa dalam mempelajari kosakata dan cocok diterapkan pada tingkat Beginner. - Sediakan satu lembar kerja mahasiswa berisi teks pendek dengan bagian-bagian kosakata yang hilang. Dalam teks itu, bagianbagian profil kosakata yang harus diisi oleh mahasiswa sudah dipersiapkan, sebagai contoh, definisi. Mahasiswa harus melengkapi teks tersebut dengan profil kosakata yang sudah dipelajari sebelumnya (daftar kosakata yang hilang disiapkan oleh guru di lembar kerja tersebut). Kegiatan ini cocok diterapkan pada tingkat Intermediate. - Arahkan mahasiswa untuk membuat suatu tulisan atau berkomunikasi dengan menggunakan kosakata yang sudah dipelajari sebelumnya, untuk melihat apakah mahasiswa sudah 53

mampu menggunakan kosakata tersebut dalam mengkomunikasikan buah pikiran mereka. Tidak ada sistem penilaian disini, karena yang ditekankan adalah berbagi buah pikiran dan pendapat dalam bentuk lisan dan tulisan. Kegiatan ini cocok diterapkan pada tingkat Advanced. Ketika mahasiswa dan tenaga dosen terbiasa menggunakan prosedur di atas untuk mengembangkan kosakata mereka, kemampuan menggunakan kosakata dalam komunikasi berbahasa Inggris akan semakin terasah. Hal ini disebabkan bahwa kosakata bahasa Inggris yang mereka dapatkan tidak hanya mendorong mereka untuk mengetahui makna harafiah dari kata tersebut (makna yang didapat dari kamus), tetapi juga memampukan mereka menggunakan katakata tersebut di dalam kalimat, lengkap dengan sinonim dan antonym dari kata tersebut, bahkan juga mampu melafalkan kata tersebut dengan tepat. Selain menggunakan kosakata dari buku teks maupun bahan bacaan lainnya, tenaga dosen juga dapat menugaskan mahasiswa untuk mencari kata-kata baru dari literature berbahasa Inggris lainnya atau dalam filmfilm berbahasa Inggris. 2. Teknik kedua; Mendesain permainan kosakata dalam bentuk visual. Kosakata yang akan dipelajari haruslah yang berada di dalam buku teks atau materi yang akan dipelajari oleh mahasiswa. Tetapi kata-kata baru juga dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan menggunakan kata-kata baru tersebut untuk berkomunikasi. Permainan-permainan ini bertujuan untuk memperkuat memori pendek mahasiswa untuk menghapal dan menggunakan kata-kata baru di dalam percakapan (Decure, 2003). Dibawah ini adalah langkah-langkah yang dapat diterapkan untuk bermain dengan kosakata baru. Rantai kata. Setiap alphabet terakhir dari kata yang akan dipelajari adalah awalan dari kata baru, lalu ganti alphabet lainnya dengan hypen. Sebagai contoh; InitiatEageResearcHumanity. I - - - - - - E - - - - R - - - - - - - H - - - - - - 1 2 3 4 Berikan definisi dari setiap kata, atau sebagai variasi, tugaskanlah kepada mahasiswa untuk mencari definisi dari setiap kata yang dipelajari. Lalu gunakanlah katakata tersebut kedalam kalimat. - Bujursangkar kata. Permainan ini membutuhkan beberapa kata yang terdiri dari tiga atau empat kata yang cocok satu sama lain. Sebagai contoh: 1 2 3 a. B E E b. E E L c. E L M - Tangga kata. Permainan ini membutuhkan beberapa kata yang jumlah alfabetnya sama. Sebagai contoh; M A N M A P C A P C O P T O P T I P Dalam permainan ini, tenaga dosen dapat memberikan perintah yang beragam kepada mahasiswa. Contohnya, change one letter, add two letters at the end of the word, atau subtract one letter. Atau bisa juga dengan memilih kata-kata yang sama persis kecuali satu alfabet di awal kata atau di akhiran kata. CAP THOUGH TAR EAR CAPE THOUGHT STAR FEAR - Piramida kata. Disini, kata-kata dibentuk seperti piramida untuk menunjukkan perkembangannya. Sebagai contoh; A A N A N D S A N D S T A N D 54

S T R A N D - Silang kata. Kata-kata dihadirkan dalam bentuk silang, setiap silang kata tersebut terdiri dari dua kata yang memiliki alfabet yang sama di tengah kata, atau terdiri dari empat kata yang memiliki alfabet yang sama di awalan kata atau pada akhiran kata. Sebagai contoh: G R M O I S T E F - Cabang pohon dan rak buku. Cabang dari setiap rangkaian kata adalah kata baru yang akan terbentuk dari rangkaian alfabet kata-kata lain. Sebagai contoh, kata gurney yang terbentuk dari rangkaian kata lainnya: S U G A R M O U R N B O R E D T E N S E S I E V E M A Y O R G U E S T U S U A L R A P I D N A I A D E A G E R Y O U T H 3. Teknik ketiga: bermain kosakata didalam kelompok. Berbagai permainan dalam teknik kelompok ini adalah sebagai berikut: - Dosen dapat membagi mahasiswa dalam lima kelompok (untuk kelas dengan jumlah kurang lebih 25 orang). Setiap kelompok memilih ambassador atau duta besar kelompok, kemudian menugaskannya untuk meminta kata baru yang akan dipelajari oleh mereka. Setelah itu, ambassador kembali ke kelompok dan berusaha menjelaskan kata tersebut dengan menggunakan mimik wajah dan gerak tubuh. Mereka tidak boleh berbicara, tetapi anggota kelompok dapat menggunakan kamus untuk menerka kata tersebut. Ketika kata tersebut berhasil ditemukan, seorang ambassador lainnya dikirim untuk mempelajari kata baru lagi. Kelompok pertama yang berhasil menerka seluruh daftar kata adalah pemenangnya. Kata yang akan dipelajari dapat bervariasi, tergantung dari jenis kesulitannya. - Dosen dapat memberikan 4-5 jenis kata benda konkrit kepada satu kelompok. Kelompok tersebut harus membuat definisi kata tersebut dalam bentuk tekateki dan mereka juga dapat memberikan petunjuk seperti alfabet pertama dan terakhir dari kata tersebut, lalu biarkan kelompok lainnya menerka kata apa yang menjadi jawabannya. Setiap kelompok mendapatkan gilirannya masing-masing. Kelompok yang berhasil menebak seluruh kata yang terdapat dalam teka-teki akan menjadi pemenangnya. II. PENUTUP Setiap teknik pengajaran penguasaan kosakata dan permainan kosakata diatas tidak membutuhkan media yang canggih, sehingga dapat diterapkan di mana saja. Teknik tersebut juga dapat digunakan setiap memasuki topic pengajaran yang baru, sehingga mahasiswa dapat lebih memahami apa yang akan dipelajari mereka pada topik baru tersebut. Dosen juga harus mendorong dan bahkan menugaskan mahasiswa untuk mempelajari lima sampai sepuluh kata baru dalam bahasa Inggris setiap hari. Kata baru tersebut dapat diperoleh dari artikel-artikel berbahasa Inggris, film-film berbahasa Inggris yang mereka tonton, atau dari buku teks pelajaran. Hal ini akan memperkuat kecakapan mereka dalam mempelajari bahasa Inggris dan akan membantu mereka mengembangkan teknik pembelajaran kosakata yang sudah mereka pelajari ini ketika mereka menjadi guru bahasa Inggris kelak. Selain teknik ini juga dapat memperlancar kemampuan membaca para mahasiswa, mereka juga akan mampu menggunakan kosakata tersebut dalam bentuk makalah ilmiah atau laporan lisan mahasiswa. Dengan demikian, tujuan pembelajaran bahasa Inggris untuk dapat digunakan dalam proses komunikasi baik lisan maupun tulisan akan tercapai dengan optimal. 55

DAFTAR PUSTAKA Cohen, L. (1996, January). Teaching Vocabularies to English Teacher Trainees. English Teaching Forum, 1996. Decure, N. (2003, October). Designing Vocabulary Games: How to Use Words from a Text. English Teaching Forum, 2003. Frazee, B and Rudnitski. (1995). Integrated Teaching Methods: Theory, Classroom Applications, and Field-Based Connections. United States: Delmar Publishers. Harmer, J. (2001). How to Teach English. London: Longman. 56