BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Beberapa pengertian singkat yang perlu diketahui untuk mendukung tulisan ini dan

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti: Demos adalah rakyat atau

BAB 1 PENDAHULUAN. (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

MORTALITAS. Tara B. Soeprobo Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia TBS-M

pengisian data dan cara pembuatan grafik. setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pemerintah berusaha membuat suatu kebijakankebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan suatu negara salah satunya dapat dilihat dari tingkat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Apa penyebab kematian? Bagaimana cara membuat tabel mortalitas?

MORTALITAS. 1. Pengantar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mendatang dapatlah dibuat sebuah proyeksi penduduk wilayah bersangkutan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Universitas Gadjah Mada

PERTEMUAN 8 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

FERTILITAS. Ni mal Baroya, S. KM., M. PH.

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran hidup (World Health Organization). Kematian dapat menimpa siapa

MORTALITAS (KEMATIAN)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesejahteraan penduduk merupakan suatu tujuan penting yang ingin dicapai disetiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Adanya waktu tenggang (lead time) merupakan alasan utama bagi perencanaan dan

Fertilitas. Andri Wijanarko,SE,ME.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai kependudukan memegang peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelahiran di Simalungun ini perlu dianalisis. (

5. FERTILITAS (KELAHIRAN)

BAB 1 PENDAHULUAN. diatas 9 negara anggota lain. Dengan angka fertilitas atau Total Fertility Rate

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesejahteraan penduduk merupakan suatu tujuan penting yang ingin dicapai setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. demografi lainnya adalah kelahiran (fertilitas), dan mobilitas penduduk. Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan penduduk merupakan suatu tujuan penting yang ingin dicapai setiap

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR PESERTA KB DI KELURAHAN AUR KUNING KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Children's Emergency Fund (WHO dan UNICEF 2004), berat badan lahir

MORTALITAS DAN MORBIDITAS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR PESERTA KB DI KELURAHAN AUR KUNING KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH BUKITTINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.

BAB 2 LANDASAN TEORI. penduduk, dan Grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan tulisan atau

Minggu ke 2, 3 Teori Fertilitas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Fertilitas Penduduk

diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bayi yang lahir hidup. Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu

LATIHAN ANALISIS KEPENDUDUKAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan

DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN

Studi Kependudukan - 1. Demografi formal. Konsep Dasar. Studi Kependudukan - 2. Pertumbuhan Penduduk. Demographic Balancing Equation

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang

ANALISA PENURUNAN TFR DAN BONUS DEMOGRAFI DI PROPINSI BENGKULU

hampir semua negara berkembang di dunia. Perubahan penduduk dipengaruhi oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

PERTEMUAN 9 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

GAMBARAN KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2007 (SURVEI DEMOGRAFI KESEHATAN INDONESIA 2007)

BioStatistik. Amiyella Endista Website :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan terdiri dari 3 metode. Metode pertama yaitu persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal.

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan adalah proses perkiraan (pengukuran) besarnya atau jumlah

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Padahal sumber data penduduk yang tersedia hanya secara periodik, yaitu Sensus Penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati

PENGEMBANGAN METODE KOMPONEN DALAM PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA TAHUN MENGGUNAKAN METODE CAMPURAN DENGAN PENDEKATAN DEMOGRAFI MULTIREGIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau memprediksikan apa yang

fertilitas, mortalitas dan migrasi Kependudukan semester

BAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk adalah orang-orang yang tinggal atau menetap dalam sebuah wilayah

I. PENDAHULUAN. seluruh kebijaksanaan dan program pembangunan yang dilakukan. Penduduk

Pengembangan Metode Komponen dalam Proyeksi Penduduk Indonesia Menggunakan Metode Campuran dengan Pendekatan Demografi Multiregional

POKOK BAHASAN IV PROSES DEMOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. penduduk harus menjadi subjek sekaligus objek pembangunan. Kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan penduduk dunia, Indonesia juga sebagai negara

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Yunani yaitu Demos yang berarti rakyat atau penduduk dan Grafein yang berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. saat menghadapi berbagai ancaman bagi kelangsungan hidupnya seperti kesakitan. dan kematian akibat berbagai masalah kesehatan.

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat fertilitas di perdesaan (Studi pada Desa Pelayangan Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten Batanghari)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB I PENDAHULUAN. Aspek kependudukan merupakan hal paling mendasar dalam. pembangunan. Dalam nilai universal, penduduk merupakan pelaku dan sasaran

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu proses fisiologi yang terjadi hampir pada setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. di Indonesia tersebut, pada hakekatnya digolongkan menjadi dua yaitu laju

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan

Transkripsi:

18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian-pengertian Secara singkat perlu diketahui beberapa pengertian untuk mendukung tulisan ini dan merupakan bahan acuan untuk membangun atau mengembangkan aplikasi yang ada. 2.1.1 Fertilitas Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup, yaitu digunakan di dalam bidang demografi untuk menggambarkan jumlah anak yang dilahirkan hidup. Atau dengan kata lain fertilitas adalah suatu ukuran yang diterapkan untuk mengukur hasil reproduksi dari wanita yang diperoleh dari data statistik. Fertilitas (kelahiran) juga merupakan salah satu komponen yang penting dalam pertumbuhan dan proyeksi jumlah penduduk. Jika jumlah penduduk tinggi maka pertumbuhan akan semakin tinggi. Apabila tingginya angka kelahiran ini tidak diperhatikan dengan baik perkembangannya maka hal ini akan sangat berpengaruh

19 terhadap perkembangan masyarakat dari suatu wilayah atau Negara baik dalam tingkat kesehatan, sosial maupun ekonomi. Tingkat kelahiran di masa lalu mempengaruhi tingginya tingkat fertilitas masa kini. Jumlah kelahiran yang besar di masa lalu disertai dengan penurunan kematian bayi akan menyebabkan bayi-bayi tersebut tetap hidup dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya disaat kematian bayi masih tinggi. Kelahiran bayi membawa konsekuensi pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang bayi tersebut, kelahiran juga sebagai indikator yang penting di dalam melaksanakan perencanaan kesehatan. Angka kelahiran atau angka kesuburan dipengaruhi oleh usia memenuhi hubungan kelamin, kesuburan atau kemandulan biologis, baik disengaja maupun tidak disengaja, peningkatan pelayanan kesehatan pada umumnya, keluarga berencana. Pemerintahan Indonesia telah berhasil melaksanakan program keluarga berencana sejak tahun 1971, yang ditandai dengan penurunan tingkat fertilitas 5,6 anak pada tahun-tahun 1970-an menjadi 2,4 anak per wanita menjelang tahun 2000. Sementara program kesehatan juga telah mampu meningkatkan derajat kesehatan penduduk Indonesia yang ditandai dengan penurunan tingkat kematian bayi dan peningkatan harapan hidup penduduk Indonesia. 2.1.2 Mortalitas Kematian atau Mortalitas adalah salah satu yang berpengaruh terdapat jumlah dan kondisi penduduk. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas penduduk suatu daerah tidak

20 hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Yang dimaksudkan dengan kematian menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran. Dapat disimpulkan bahwa keadaan mati hanya bisa terjadi kalau sudah terjadinya kelahiran hidup. Jadi, mati tidak pernah ada apabila kehidupan tidak ada, karena kehidupan harus dimulai dengan lahir hidup. Organisation): Lahir hidup menurut badan UN (United Union) dan WHO (World Health 1. Lahir hidup yaitu peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap tanpa memandang lamanya masa kehamilan dan setelah perpisahan tersebut terjadi, hasil konsepsi bernafas dan mempunyai tandatanda kehidupan lainnya, seperti denyut jantung, denyut tali pusat sudah dipotong atau belum. 2. Lahir mati yaitu peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya. Ada beberapa factor yang berkaitan dengan kematian bayi, secara garis besar dari segi penyebabnya, kematian bayi dibedakan atas dua jenis yaitu: 1. Kematian Bayi Endogen Kematian bayi disebabkan oleh factor-faktor anak yang dibawa sejak lahir, diwarisi oleh orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat dari ibunya sejak kehamilan. 2. Kematian Bayi Eksogen

21 Kematian bayi yang disebabkan oleh factor-faktor yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan. Mortalitas atau kematian dapat menimpa siapa saja, tua, muda, kapan dan dimana saja. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintahan pusat local dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2.2 Proyeksi Sebelum masuk dalam aplikasi proyeksi perhitungan angka kelahiran dan kematian bayi di kabupaten Langkat, maka ada baiknya diketahui dulu tentang proyeksi serta sejauh mana peranan dan keterkaitan dalam proses pengambilan keputusan.proyeksi secara umum adalah untuk mengetahui perkembangan di masa yang akan datang berdasaran data yang telah ada. Untuk mengurangi resiko perlu kiranya asumsi yang diambil oleh pembuat keputusan didukung oleh proyeksi tentang perkembangan di masa yang akan datang secara objektif, yakni dengan didasarkan atas data yang relevan dari waktu ke waktu pada masa lalu unttuk diproyeksikan kedepan agar diperoleh informasi yang akan terjadi di masa yang akan datang. Peramalan pada dasarnya adalah merupakan suatu perkiraan atau taksiran mengenai trjadinya suatu kejadian yang akan datang (supranto), dimana hasil proyeksi tersebut menggambarkan tingkat kemampuan untuk masa yang akan datang. Kualitas suatu proyeksi sangat ditentuan oleh proses pelaksanaan penyusunannya. Proyeksi

22 yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan sekecil mungkin. Bila dirumuskan error=hasil ramalan kenyataan. Jadi bila errornya kecil bahkan bisa mendekati nol, maka ramalan itu dapat dikatakan peramalan yang baik. 2.2.1 Rumusan Yang Digunakan Ada beberapa model matematika yang relevan dan mungkin digunakan perhitungan secara proyeksi, dan rumus yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan angka kelahiran dan kematian bayi di sini adalah secara eksponensial. Eksponensial adalah pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap hari dengan pertumbuhan (rate) yang konstan. Rumus: = Jumlah kelahiran dan kematian bayi pada tahun t = Jumlah kelahiran bayi pada tahun dasar e = Angka eksponensial (2.718282) t r = Jangka waktu (dalam tahun) = Tingkat pertumbuhan kelahiran dan kematian bayi 2.2.2 Peranan Proyeksi Jika dikaitkan dengan masalah manajemen, maka proyeksi dapat digunakan untuk:

23 1. Alat pengendali terhadap pelaksanaan atau implementasi perencanaan tersebut agar bisa diketahui dengan segala kesalahan-kesalahan atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi untuk dapat dilakukan perbaikan atau koreksi. 2. Dasar suatu perencanaan, agar suatu perencanaan sesuai dengan kemampuan yang ada sesuai dengan kemampuan yang ada sehingga dapat dicegah terjadinya suat perencanaan yang ambisius dan susah untuk dilaksanakan. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan personil, kemampuan pembiayaan (keuangan) serta kemampuan material. Dasar evaluasi, apakah realisasi hasil kerja dilapangan sesuai dengan proyeksi yang telah ditetapkan, kurang dari itu atau bahkan melampaui. Kalau proyeksi tidak tercapai, faktor-faktor apa yang menyebabkannya, untuk itu semua diperlukan data dan analisis.

24