RESPONS SISWA TERHADAP SAJIAN SIMBOL, TABEL, GRAFIK DAN DIAGRAM DALAM MATERI LOGARITMA DI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

RESPONS SISWA TERHADAP LKS BERBASIS ENAKTIF, IKONIK, DAN SIMBOLIK DI SMP

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP

POTENSI NUMBER SENSE SISWA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS DI SMA

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DIKAJI DARI TEORI BRUNER DALAM MATERI TRIGONOMETRI DI SMA

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR DI SMP

HUBUNGAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF DENGAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN DI SMP

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN DI SMP

POTENSI PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA DALAM MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN KARTU SAPURA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SMP

KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGITIGA DI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMAHAMI MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS X SMA

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

Ika Puspita Sari Kemampuan Komunikasi Matematika Berdasarkan Perbedaan Gaya Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Wajo pada Materi Statistika

ANALISIS KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA MATERI ALJABAR DI SMP

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI SMP

KEMAMPUAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM MATERI KUBUS DI KELAS IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

ANALISIS KEMANDIRIAN SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI TRIGONOMETRI DIKAJI DARI SELF CONCEPT SISWA KELAS XI IPA

KEMAMPUAN KONEKSI SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALOGI MATEMATIS DALAM MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1

p-issn : e-issn :

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI NUMBER SENSE PADA MATERI BILANGAN DI SMP NEGERI 8 SINGKAWANG

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

PENERAPAN PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PANCA BHAKTI PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN TUGAS MIND MIND SEBAGAI INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI FUNGSI KUADRAT

ANALISIS KEMAMPUAN MULTI REPRESENTASI MATEMATIS BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL MATEMATIS MAHASISWA

IDENTIFIKASI KESALAHAN JAWABAN MAHASISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

MENGATASI KESULITAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA MENGGUNAKAN WAWANCARA KLINIS BERBANTUAN TABLET BERBASIS MULTI REPRESENTASI

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMPELAJARI BENTUK ALJABAR BERKAITAN DENGAN KONSEP DAN PRINSIP DI SMP ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH KELAS VIII SMP PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT DI SMP

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

BAB III DESAIN PENELITIAN

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DI SMP

HUBUNGAN ANTARA SELF-CONFIDENCE DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI LITERASI SAINS PADA PEMBELAJARAN LARUTAN ASAM BASA DI SMA

PENGARUH TINGKAT KECEMASAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP

BAB III METODE PENELITIAN. matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities

KEMAMPUAN NUMBER SENSE SISWA SMP NEGERI 5 PONTIANAK DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI PECAHAN

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA. Oleh :

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN KELANCARAN PROSEDURAL SISWA DALAM OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DESKRIPSI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI IPA SMA KATOLIK TALINO

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA BERDASARKAN ASPEK INTERPRETATION DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, mulai dari siswa Taman Kanak-kanak yang biasa disebut belajar

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : Nilai pretest X : Pembelajaran dengan pendekatan Scientific

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. matematika berdasarkan strategi Rotating Trio Exchange dalam meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PADA MATERI FUNGSI KUADRAT DI SMA

BAB V PEMBAHASAN. analisis deskriptif. Berikut pembahasan hasil tes tulis tentang Kemampuan. VII B MTs Sultan Agung Berdasarkan Kemampuan Matematika:

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

BAB III METODE PENELITIAN

REMEDIASI MATERI PERBANDINGAN MENGGUNAKAN STRATEGI SOLUSI BERBANTUAN TABEL PADA SISWA KELAS VII SMP

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN GENDER PADA MATERI BANGUN DATAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA KEUANGAN BERDASARKAN MODEL POLYA SISWA SMK NEGERI 6 JEMBER

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP

Transkripsi:

RESPONS SISWA TERHADAP SAJIAN SIMBOL, TABEL, GRAFIK DAN DIAGRAM DALAM MATERI LOGARITMA DI SMA Kamarudin, Sugiatno, Dian Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email : k4m4rud1n@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui respons siswa terhadap sajian simbol dalam materi logaritma di SMA Mujahidin Pontianak; (2) Mengetahui respons siswa terhadap sajian tabel dalam materi logaritma di SMA Mujahidin Pontianak; (3) Mengetahui respons siswa terhadap sajian grafik dalam materi logaritma di SMA Mujahidin Pontianak; dan (4) Mengetahui respons siswa terhadap sajian diagram dalam materi logaritma di SMA Mujahidin Pontianak. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 68 siswa. Bentuk penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Pengumpulan data respons siswa menggunakan angket. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada siswa kelas X SMA Mujahidin Pontianak: (1) respons siswa terhadap sajian simbol sebesar 47,5% termasuk kategori sangat rendah; (2) respons siswa terhadap sajian tabel sebesar 70% termasuk kategori sedang; (3) respons siswa terhadap sajian grafik sebesar 39,33% termasuk kategori sangat rendah; dan (4) respons siswa terhadap sajian diagram sebesar 45,67% termasuk kategori sangat rendah. Kata kunci: respons, simbol, tabel, grafik, diagram Abstract: This research aims to: (1) determine the students' response to the presentation of symbolic in logarithms in SMA Mujahidin Pontianak, (2) determine the students' responses to the presentation of table in logarithms in SMA Mujahidin Pontianak, (3) determine students' responses to the presentation of graphic in logarithms in SMA Mujahidin Pontianak, and (4) determine students' responses to the presentation of diagram in logarithms in SMA Mujahidin Pontianak. The subjects in this research are 68 students. The form of research is descriptive. The data collection of the student s response is using questionnaires. The results of the data analysis showed that the grade X SMA Mujahidin Pontianak: (1) student response to the presentation of symbolic is 47.5% include to the Very Low category, (2) the response of students to the presentation of table is 70% include to the Moderate category, (3) response students to the presentation of graphic is 39.33% include to the Very Low category, and (4) the response of students to the presentation of diagram of 45.67% include to the Very Low category. Keywords: response, symbolic, table, graphic, diagram 1

N ational Council of Teachers of Mathematic (NCTM) (2000: 20) menyatakan bahwa mengajar matematika yang efektif memerlukan pemahaman tentang apa yang siswa ketahui dan perlukan untuk belajar dan kemudian memberi tantangan dan mendukung mereka untuk mempelajarinya dengan baik. Karena itu, agar guru dapat mengajar secara efektif, wajib bagi-nya agar sebelum mengajar memiliki pengetahuan tentang isi pikiran (apa yang diketahui siswa), apa yang diperlukan siswa dan merencanakan pemberian tantangan kepada siswa. Namun demikian hasil pengamatan awal peneliti menunjukkan bahwa syarat-syarat mengajar matematika yang efektif cenderung belum dipenuhi oleh guru matematika. Pada umumnya guru mengajar kurang memiliki referensi mengenai apa yang diketahui dan diperlukan siswa dalam belajar. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh salah seorang guru matematika (bernama RS pada tanggal 20 januari 2013) SMA Mujahidin Pontianak yang menyatakan bahwa sering terjadi pertanyaan maupun pelajaran yang diberikannya kurang direspons oleh sebagian besar siswa. Prinsip lainnya yang juga sejalan dengan prinsip pengajaran, yaitu prinsip belajar. Guru tidak akan bisa memahamkan materi kepada siswa dengan efektif jika guru sendiri tidak paham mengenai keadaan siswa. Padahal, siswa harus belajar matematika dengan pemahaman, karena secara aktif dapat membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan sebelumnya (NCTM, 2000; 20). Jadi, penting bagi guru untuk mengetahui informasi tentang siswa, sehingga guru dapat merencanakan proses belajar mengajar sesuai dengan pengetahuan siswa. Dengan demikian, siswa dapat belajar matematika dengan pemahaman, yang secara aktif dapat membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan sebelumnya. Guru dapat mendukung siswa untuk mempelajari materi matematika dengan baik, jika siswa memberikan respons yang baik terhadap pembelajaran matematika. Oleh karena itu, guru harus membangun respon siswa dengan baik karena dengan dibangunnya respon siswa yang lebih baik dapat mempermudah siswa untuk memahami pembelajaran matematika dalam situasi yang kompleks dan baru (NCTM, 2000; 24). Logaritma merupakan materi yang sulit bagi siswa kelas X SMA Mujahidin Pontianak dibuktikan dengan banyaknya siswa yang tidak tuntas pada ulangan harian yaitu 62,36% (19 September 2011). Didukung juga dengan wawancara dengan guru, bahwa banyak siswa yang di remedial setelah diadakan ulangan pada akhir materi ini. Sejalan dengan fakta tersebut, persentase daya serap soal ujian Nasional tahun 2010/2011 pada siswa SMA Mujahidin Pontianak sangat rendah pada indikator menentukan fungsi invers dari fungsi eksponen atau logaritma dengan daya serap 0% dan menyelesaikan persamaan logaritma dengan daya serap 2,78% (BSNP, 2011). Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 20 januari 2013 dengan Guru Matematika SMA Mujahidin Pontianak, penyampaian materi logaritma seringkali dengan sajian yang hanya berupa simbol - simbol saja. Dengan penyajian materi seperti itu, anak yang pandai mungkin bisa merespons dengan baik penjelasan guru sehingga dengan mudah memahami materi. Tetapi, untuk anak berkemampuan menengah atau kebawah kemungkinan besar ia akan kesulitan 2

merespons penjelasan guru sehingga pemahaman akan materi menjadi lemah. Jadi, jika sebagian besar siswa kurang merespons penjelasan guru dengan baik maka tak heran sebagian besar siswa kurang bisa memahami materi dengan baik akibatnya untuk menerapkan matematika ke tingkat selanjutnya menjadi sulit. Berdasarkan hasil penelitian Maroka (2012) yang berjudul Pemahaman konseptual matematis siswa dalam materi peluang suatu kejadian di SMA menyimpulkan bahwa pemahaman konseptual matematis siswa dalam bentuk representasi visual (tabel) lebih baik daripada representasi simbolik. Dari uraian di atas, Agar guru dapat membangun respons siswa dengan baik tentunya guru memerlukan informasi tentang respons siswa. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Respons Siswa Terhadap Sajian Simbol, Tabel, Grafik Dan Diagram Dalam Materi Logaritma Di Kelas X SMA Mujahidin Pontianak. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas XC SMA Mujahidin Pontianak yang berjumlah 34 siswa. Pengambilan subjek berdasarkan pertimbangan guru matematika yaitu kelas yang masih mempunyai jam mata pelajaran matematika sebelum menghadapi ulangan umum. Serta subjek baru yaitu 27 siswa kelas XI IPS 4 dan 7 siswa kelas XI IPS 3 dikarenakan ada data yang dipandang kurang. Pertimbangan memilih subjek XI IPS 4 ada dua pertimbangan yaitu subjek penelitian yang awalnya kelas X telah naik kekelas XI dan siswa yang belum pernah diteliti (bukan siswa dari kelas XC) banyak terdapat dikelas XI IPS 4. Pertimbangan memilih subjek XI IPS 3 adalah pada waktu mengadakan penelitian kelas XI IPS 4 yang menurut absensi guru berjumlah 38 siswa tetapi yang datang sebanyak 27 orang. Karena subjek awal berjumlah 34 siswa maka dari kelas XI IPS 3 cukup diambil 7 orang yang bukan berasal dari kelas XC dengan acak. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik pengukuran dan metode wawancara. Alat untuk melakukan penelitian dalam penelitian ini adalah tes essai dan angket. instrument penelitian divalidasi oleh dua orang dosen Pendidikan matematika FKIP Untan dan satu orang guru SMA Mujahidin Pontianak. Berdasarkan hasil uji coba soal diperoleh keterangan bahwa tingkat reliabilitas tes dan angket sebesar 0,55 dan 0,44 yang kemudian diinterpretasikan dengan mengacu pada pendapat Guilford ( Ruseffendi, 1994: 144 ) yang berarti reliabilitas soal tes dan angket tergolong cukup. Hasil tes dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut: persentase = (skor yang diperoleh / skor maksimum tes) x 100%. Sedangkan angket dianalisis menggunakan aturan skala likert yang terdiri dari 4 pilihan jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Dalam penelitian ini tidak menggunakan tingkatan tidak sependapat dikarenakan respons cenderung memilih alternative yang ada ditengah karena dirasa aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir (Arikunto, 2006: 241). Angket respons ini berjumlah 8 pernyataan yang terdiri dari 4 pernyataan positif dan 4 pernyataan negatif. 3

Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 2 tahap, yaitu 1) tahap persiapan dan 2) tahap pelaksanaan. Persiapan Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan, antara lain: (1) Melakukan observasi; (2) Membuat instrumen penelitian berupa kisi-kisi tes, soal tes, kisi-kisi angket, angket dan pedoman wawancara; (3) Melakukan validasi instrumen penelitian; (4) Merevisi instrumen yang telah divalidasi; (5) Melakukan uji coba soal yang telah direvisi (6) Menghitung reliabilitas soal tes dan angket; (7) Merevisi instrumen penelitian berdasarkan hasil uji coba. Pelaksanaan Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan, antara lain: (1) Memberikan soal tes dan angket kepada siswa yang menjadi subyek penelitian; (2) Mengoreksi dan menganalisis jawaban tes dan angket siswa; (3) Mendeskripsikan hasil analisis jawaban soal tes dan angket ke dalam pembahasan; (4) Membuat kesimpulan dari riset yang dilakukan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Soal tes terbagi atas sajian simbol (soal nomor 1), sajian tabel (soal nomor 2), sajian grafik (soal nomor 3) dan sajian diagram (soal nomor 4). Sedangkan angket terbagi atas sajian simbol (nomor 1 pernyataan positif dan nomor 5 pernyataan negatif ), sajian tabel (nomor 2 pernyataan positif dan nomor 6 pernyataan negatif), sajian grafik (nomor 3 pernyataan positif dan nomor 7 pernyataan negatif ), sajian diagram ( nomor 4 pernyataan positif dan nomor 8 pernyataan negatif). Dari hasil jawaban tes dan angket siswa diperoleh persentase kemampuan kognitif siswa dan respons siswa terhadap sajian simbol, tabel, grafik dan diagram dalam materi logaritma yang dapat dilihat secara ringkas pada tabel berikut ini : Tabel 1 Deskripsi Hasil Tes Siswa Bentuk Peyajian Rata-rata persentase kategori Simbol 0,85 14,22 Tabel 3,79 94,85 Sangat tinggi Grafik 1,65 41,25 Diagram 1,44 36 4

Tabel 2 Deskripsi hasil angket respons siswa INDIKATOR Rata-rata Persentase Kategori Tanggapan terhadap sajian simbol yang digunakan pada tes Tanggapan terhadap sajian tabel yang digunakan pada tes Tanggapan terhadap sajian grafik yang digunakan pada tes Tanggapan terhadap sajian diagram yang digunakan pada tes 1,425 47,5 2,1 70 sedang 1,18 39,33 1,37 45,67 Pembahasan 1. Respons Siswa Kelas X SMA Mujahidin Pontianak Terhadap Sajian Simbol Berdasarkan data hasil penelitian yang terlihat pada tabel 2 dapat diperoleh informasi bahwa siswa kelas X SMA Mujahidin Pontianak memiliki respons dengan kategori sangat rendah (47,5%) terhadap sajian simbol. Dan berdasarkan data hasil penelitian pada tabel 1 menunjukkan bahwa kemampuan kognitif siswa terhadap sajian simbol termasuk kategori sangat rendah (14,22%). Lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini ; 100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% 14,22% Tes 47,5% Angket Diagram 1 Deskripsi Rata-rata Hasil Tes Dan Angket Siswa terhadap sajian simbol Kemampuan kognitif siswa terhadap sajian simbol dilihat berdasarkan tes no 1 dengan indikator disajikan pengertian logaritma dalam bentuk simbol peserta didik dapat mengkoneksikan logaritma dengan perpangkatan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kognitif siswa terhadap sajian simbol tergolong sangat rendah (14,22%). Hal ini berarti siswa belum bisa mengkoneksikan logaritma dengan perpangkatan dengan baik apabila disajikan pengertian logaritma dalam bentuk simbol. 5

Respons siswa diungkap dari angket, ada 2 pernyataan yang terdapat pada angket terhadap sajian simbol yaitu simbol yang digunakan pada tes mudah dipahami (pernyataan no 1) dan simbol yang digunakan pada tes membingungkan (pernyataan no 5). Pada pernyataan simbol yang digunakan pada tes mudah dipahami setelah dipersentasekan didapat 53,92% dengan kategori sangat rendah. Hal ini berarti siswa tidak setuju bahwa sajian simbol yang digunakan pada tes mudah untuk dipahami. sedangkan pada pernyataan simbol yang digunakan pada tes membingungkan yang setelah dipersentasekan didapat 41,18% dengan kategori sangat rendah. Hal ini berarti siswa setuju bahwa sajian simbol yang digunakan pada tes mudah dipahami. Dari data di atas, ternyata tanggapan siswa pada pernyataan no 1 dan 5 saling bertentangan yang seharusnya saling mendukung. Setelah dianalisis lebih dalam, didapat 6 siswa yang setuju bahwa sajian simbol mudah dipahami tetapi siswa tersebut juga setuju bahwa sajian simbol membingungkan. Adanya jawaban seperti ini dikarenakan siswa dalam mengerjakan angket kurang konsentrasi. Oleh karena, pernyataan no 1 dan no 5 merupakan pernyataan positif dan negative dan memiliki interval yang sama maka respons siswa terhadap sajian simbol merupakan rata-rata dari kedua pernyataan tersebut yang setelah dihitung didapat 47,5%. Jadi, respons siswa terhadap sajian simbol tergolong sangat rendah (47,5%) yang berarti siswa beranggapan bahwa sajian simbol dalam materi logaritma tidak mudah untuk dipahami. Berdasarkan hasil wawancara, siswa merespons sangat rendah sajian simbol karena pada sajian simbol yang digunakan bukan angka atau bilangan tetapi huruf sehingga susah untuk dipahami. 2. Respon Siswa Kelas X SMA Mujahidin Pontianak Terhadap Sajian Tabel Berdasarkan data hasil penelitian yang terlihat pada tabel 2 dapat diperoleh informasi bahwa siswa kelas X SMA Mujahidin Pontianak memiliki respons dengan kategori sedang (70%) terhadap sajian tabel. Sedangkan, berdasarkan data hasil penelitian pada tabel 1 menunjukkan bahwa kemampuan kognitif siswa terhadap sajian tabel termasuk kategori tinggi (94,85%). Lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini ; 100.00% Tinggi 80.00% 94,85% Sedang 60.00% 70% 40.00% 20.00% 0.00% Tes Angket Diagram 2 Deskripsi Rata-rata Hasil Tes Dan Angket Siswa Terhadap Sajian Tabel 6

Kemampuan kognitif siswa dilihat berdasarkan tes no 2 dengan indikator disajikan pengertian logaritma dalam bentuk tabel peserta didik dapat menentukan hasil logaritma. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan kognitif siswa terhadap sajian tabel tergolong sangat tinggi (94,85%). Hal ini berarti siswa dapat menentukan hasil logaritma apabila materi logaritma disajikan melalui tabel. Respons siswa terhadap sajian tabel dilihat berdasarkan angket. Ada 2 pernyataan didalam angket terhadap sajian tabel yaitu tabel yang digunakan dalam tes mudah dipahami (pernyataan no 2) dan tabel yang digunakan dalam tes membingungkan (pernyataan no 6). Berdasarkan hasil penelitian tanggapan siswa terhadap pernyataan no 2 termasuk kategori sedang (78,43%). Hal ini berarti siswa setuju bahwa tabel yang digunakan dalam tes mudah untuk dipahami. Sedangkan, tanggapan siswa terhadap pernyataan no 6 termasuk kategori rendah (61,76%). Hal ini berarti siswa setuju bahwa tabel yang digunakan dalam tes membingungkan. Berbedanya hasil penelitian pada pernyataan no 2 dan no 6 yang seharusnya saling mendukung. Hal ini setelah dianalisis lebih dalam, didapat 5 siswa yang menjawab setuju bahwa sajian tabel mudah dipahami dan juga setuju bahwa sajian tabel membingungkan. Hal ini disebabkan kurangnya konsentrasi siswa dalam mengerjakan angket. Respons siswa terhadap sajian tabel diambil dari rata-rata tanggapan siswa terhadap pernyataan no 2 dan no 6. Jadi, respons siswa terhadap sajian tabel sebesar 70% termasuk kategori sedang. Hal ini berarti siswa beranggapan bahwa sajian tabel yang digunakan dalam tes mudah untuk dipahami. Dapat disimpulkan bahwa siswa menyetujui bahwa materi logaritma dengan menggunakan sajian tabel bisa dipahami dengan baik dengan didukung oleh hasil tes yang memuaskan. Dari hasil wawancara, siswa mengatakan bahwa sajian tabel mudah untuk dipahami karena pada tabel penjelasannya lebih detail 3. Respon Siswa Kelas X SMA Mujahidin Pontianak Terhadap Sajian Grafik Berdasarkan data hasil penelitian yang terlihat pada tabel 2 dapat diperoleh informasi bahwa siswa kelas X SMA Mujahidin Pontianak memiliki respons dengan kategori sangat rendah (39,33%) terhadap sajian grafik. Hal ini sejalan dengan data hasil penelitian pada tabel 1 yang menunjukkan bahwa kemampuan kognitif siswa terhadap sajian grafik termasuk kategori sangat rendah (41,25%). Lebih jelasnya lihat gambar berikut ini ; 7

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 41,25% 39,33% Tes Angket Diagram 3 Deskripsi Rata-rata Hasil Tes Dan Angket Siswa Terhadap Sajian Grafik Respons siswa terhadap sajian grafik dilihat dari persentase pernyataan no 3 dan 7. Pada pernyataan no 3 yang menyatakan grafik yang digunakan pada tes mudah dipahami memiliki persentase sebesar 45% dengan kategori sangat rendah. hal ini berarti siswa tidak setuju bahwa konsep logaritma yang disajikan melalui grafik mudah dipahami. Hal ini sejalan dengan pernyataan no 7 yang menyatakan grafik yang digunakan pada tes membingungkan yang memiliki persentase sebesar 36,67% dengan kategori sangat rendah. Hal ini berarti siswa bingung memahami konsep logaritma melalui sajian. Jadi, dapat disimpulkan bahwa respons siswa terhadap sajian grafik sangat rendah yang setelah dirata-ratakan antara pernyataan no 3 dan 7 memiliki persentase 39,33%. Siswa berpendapat bahwa konsep logaritma disajikan melalui grafik tidak mudah untuk dipahami. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa bahwa grafik susah untuk dipahami karena dengan melihat grafik saja membuat siswa bingung dan ditambah dengan ada siswa yang tidak bisa membaca grafik sehingga jelas sajian grafik membuat siswa semakin bingung. Hal ini dikarenakan guru tidak pernah mengajarkan konsep logaritma melalui grafik terbukti dari bahan ajar yang dipakai guru dan buku catatan siswa. 4. Respon Siswa Kelas X SMA Mujahidin Pontianak Terhadap Sajian Diagram Berdasarkan data hasil penelitian yang terlihat pada tabel 2 dapat diperoleh informasi bahwa siswa kelas X SMA Mujahidin Pontianak memiliki respons dengan kategori sangat rendah (45,67%) terhadap sajian diagram. hal ini sejalan dengan data hasil penelitian pada tabel 1 yang menunjukkan bahwa kemampuan kognitif siswa terhadap sajian diagram termasuk kategori sangat rendah (36%). Lebih jelasnya lihat gambar berikut ini ; 8

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 36% Tes 45,67% Angket Diagram 4 Deskripsi Rata-rata Hasil Tes Dan Angket Siswa Terhadap Sajian Diagram Respons siswa terhadap sajian diagram dilihat dari persentase pernyataan no 4 dan 8. Pada pernyataan no 4 yang menyatakan diagram yang digunakan pada tes mudah dipahami memiliki persentase sebesar 50% dengan kategori sangat rendah. hal ini berarti siswa tidak setuju bahwa konsep logaritma yang disajikan melalui diagram mudah dipahami. Hal ini sejalan dengan pernyataan no 8 yang menyatakan diagram yang digunakan pada tes membingungkan yang memiliki persentase sebesar 41,33% dengan kategori sangat rendah. Hal ini berarti siswa bingung memahami konsep logaritma melalui sajian diagram. Jadi, dapat disimpulkan bahwa respons siswa terhadap sajian diagram sangat rendah yang setelah dirata-ratakan antara pernyataan no 4 dan 8 memiliki persentase 45,67%. Hal ini menunjukkan bahwa ketidaksetujuan siswa terhadap sajian diagram. Siswa berpendapat diagram tidak mudah untuk dipahami. Didukung juga oleh hasil tes yang rendah. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa bahwa siswa tidak mengerti dengan diagram dengan alasan lupa (waktu belajar diagram di SMP) dan ada juga yang berpendapat bahwa sajian diagram jika memakai bilangan negatif akan semakin membingungkan. Penyebab lainnya adalah tidak pernah dibahas atau dijelaskan konsep logaritma yang disajian melalui diagram terbukti dari bahan ajar yang dipakai guru dan buku catatan siswa. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa : (1) Respons siswa terhadap sajian simbol dilihat berdasarkan angket sebesar 47,5% termasuk kategori sangat rendah. Dan rata-rata kemampuan siswa menjawab soal no 1 sebesar 0,85 (rentangan skor 0 6 dalam persentase sebesar 14,22%) dengan kategori sangat rendah; (2) Respons siswa terhadap sajian tabel dilihat berdasarkan angket sebesar 70% termasuk kategori sedang. Dan rata-rata 9

kemampuan siswa menjawab soal no 2 sebesar 3,79 (rentangan skor 0 4 dalam persentase sebesar 94,85%) dengan kategori sangat tinggi; (3) Respons siswa terhadap sajian grafik dilihat berdasarkan angket sebesar 39,33% termasuk kategori sangat rendah. Dan rata-rata kemampuan siswa menjawab soal no 3 sebesar 1,65 (rentangan skor 0 4 dalam persentase sebesar 41,25%) dengan kategori sangat rendah; (4) Respons siswa terhadap sajian diagram dilihat berdasarkan angket sebesar 45,67% termasuk kategori sangat rendah. Dan ratarata kemampuan siswa menjawab soal no 4 sebesar 1,44 (rentangan skor 0 4 dalam persentase sebesar 36%) dengan kategori sangat rendah. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan kelemahan kelemahan dalam penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut : (1) Sebaiknya guru dalam pembelajaran yaitu penyampaian materi logaritma tidak hanya melalui sajian simbol tetapi dibantu juga dengan sajian tabel dalam upaya menguatkan konsep logaritma siswa; (2) Bagi siswa diharapkan belajarnya lebih ditingkatkan lagi (3) Pada waktu mengadakan penelitian sebaiknya sipeneliti didampingi guru agar tercipta suasana yang tenang sehingga setiap siswa bisa berkonsentrasi penuh dalam mengerjakan tes dan angket; (4) jadwal penelitian sebaiknya direncanakan dengan baik, jangan terlalu dekat dengan jadwal ulangan umum karena penelitian tidak bisa dikerjakan dengan waktu yang singkat; (5) Bagi peneliti yang ingin mengkaji penelitian ini lebih lanjut, sebaiknya memperhatikan kelemahankelemahan dalam penelitian ini DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT Rineka Cipta. BSNP. 2011. Panduan Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2010/2011 untuk perbaikan Mutu Pendidikan. Pusat Penilaian Pendidikan. Maroka, F. 2012. Pemahaman Konseptual Matematis Siswa Dalam Materi Peluang Di SMA. Skripsi. STKIP Pontianak. NCTM. 2000. Principles and Standards for School mathematics. Reston. ISBN. Ruseffendi, E.T. 1994. Dasar Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non- Eksakta Lainnya. Semarang. IKIP Semarang Press. 10