1 Nadyah Awad 2 Yuanita A.Langi 2 Karel Pandelaki.

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pengetahuan keluarga yang baik dapat menurunkan angka prevalensi

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

Hubungan Usia Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 dan Disfungsi Ereksi

Angka Kejadian dan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di 78 RT Kotamadya Palembang Tahun 2010

PROFIL GULA DARAH SEWAKTU (GDS) DAN GULA DARAH PUASA (GDP) PASIEN STROKE DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG DI RAWAT INAP DI BAGIAN NEUROLOGI

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN GAYA HIDUP PADA PASIEN RAWAT JALAN DI BLU RSU Prof. Dr. R.D. KANDOU MANADO

KARAKTERISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INSIDENSI DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAYANG DAN LEDOKOMBO

KARAKTERISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INSIDENSI DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAYANG DAN LEDOKOMBO

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif merupakan transisi epidemiologis dari era penyakit

Hubungan indeks massa tubuh dengan profil lipid pada pasien diabetes melitus tipe 2

KECENDERUNGAN PENDERITA RETINOPATI DIABETIK

GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PETUGAS AVIATION SECURITY BANDARA JUWATA TARAKAN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH kg/m 2

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

GAMBARAN KADAR GULA DARAH DAN DERAJAT KEPARAHAN STROKE PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK TROMBOTIK SKRIPSI

DR. R.D KANDOU MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin. (Awad,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN TEKANAN DARAH DAN LAMA MENDERITA DIABETES DENGAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS PADA SUBJEK DIABETES MELITUS TIPE 2

PROFIL PENDERITA MORBUS HANSEN (MH) DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG PENANGANANNYA DI RUMAH SAKIT PAHLAWAN MEDICAL CENTER KANDANGAN, KAB

PERBEDAAN PROFIL LIPID DAN RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II OBESITAS DAN NON-OBESITAS DI RSUD

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI UPT PUSKESMAS PASUNDAN KOTA BANDUNG PERIODE

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BUDI AGUNG JUWANA PERIODE JANUARI DESEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1, hal ini disebabkan karena banyaknya faktor resiko terkait dengan DM

ANALISIS FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN

ARTIKEL GAMBARAN FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2. DI KLINIK Dr.MARTHA UNGARAN. Kusnul Khotimah a019 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

ABSTRAK OBESITAS SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2

Kata kunci: diabetes melitus, diabetic kidney disease, end stage renal disease

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN OBAT GLIBENKLAMID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE-2 DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organisation WHO (2014) prevalensi penyakit DM

ABSTRAK GAMBARAN DEMOGRAFI DAN PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA TENAGA EDUKATIF TETAP DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. DM merupakan penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Wulan Yuwita, 2007, Pembimbing I : Onkie Kusnadi, dr., Sp.PD. Pembimbing II : Lusiana Darsono, dr., M.Kes.

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

Prosiding Farmasi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua negara tak terkecuali Indonesia. Penyakit ini ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

CIRI-CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN OBESITAS DI POLIKLINIK ENDOKRIN RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. tipe 2. Diabetes tipe 1, dulu disebut insulin dependent atau juvenile/childhoodonset

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DI PUSKESMAS JAGASATRU CIREBON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengendalikan jumlah gula, atau glukosa dalam aliran darah. Ini. sudah membahayakan (Setiabudi, 2008)

I. PENDAHULUAN. usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

ABSTRAK GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS PADA LANSIA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU TAHUN 2016.

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB 1 PENDAHULUAN. organ, khususnya mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (America

I. PENDAHULUAN. sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat

LUARAN PARTUS LAMA DI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Diabetes Federation (IDF, 2015), diabetes. mengamati peningkatan kadar glukosa dalam darah.

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

GAMBARAN TEKANAN DARAH PADA REMAJA OBES DI KABUPATEN MINAHASA

Kata Kunci : Pendidikan, Pekerjaan, Riwayat Keluarga Menderita Diabetes, Aktifitas Fisik dan Kejadian Diabetes Mellitus tipe 2

ABSTRAK GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA WANITA MENOPAUSE

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Gambaran Status Gingiva Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum GMIM Pancaran Kasih Manado

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 PADA ORANG DEWASA DI KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2011 OLEH:

KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG.

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI BLU RSUP PROF DR. R.D. KANDOU MANADO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK DI BLU RSU PROF. Dr. R.D. KANDOU

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004).

Nunung Sri Mulyani Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

BAB I PENDAHULUAN. kencing manis semakin mengkhawatirkan. Menurut WHO pada tahun 2000

Pola Komplikasi Kronis Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RS. Dr. M. Djamil Padang Januari Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan sehingga dapat

PREVALENSI OBESITAS PADA PASIEN YANG OSTEOARTHRITIS DI RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK, MEDAN TAHUN Oleh: Noormimi Khatijah Binti Kasim

Kata Kunci : Diabetes, Pola Makan, Aktifitas Olahraga, Keluarga

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat. Menurut hasil laporan dari International Diabetes Federation (IDF),

BAB 1 PENDAHULUAN. DM tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lain, dan DM gestasional. 2 Angka kejadian DM

AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN (Jl. Flamboyan 3 No.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun terus meningkat, data terakhir dari World Health Organization (WHO)

GAMBARAN PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH DAN HbA1C PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI-MEI 2014 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 merupakan salah satu. penyakit tidak menular yang semakin meningkat di Indonesia.

Truly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi Farmasi Nasional Surakarta Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisai membawa pengaruh yang sangat besar tidak hanya dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal (Depkes, 2013).

HUBUNGAN OBESITAS DAN RIWAYAT DIABETES MELLITUS DENGAN PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2015

ABSTRAK. Hubungan Penurunan Pendengaran Sensorineural dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUP Sanglah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

AZIMA AMINA BINTI AYOB

Transkripsi:

GAMBARAN FAKTOR RESIKO PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II Di POLIKLINIK ENDOKRIN BAGIAN/SMF FK-UNSRAT RSU Prof. Dr. R.D KANDOU MANADO PERIODE MEI 2011 - OKTOBER 2011 1 Nadyah Awad 2 Yuanita A.Langi 2 Karel Pandelaki 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email nadhya_alamri@yahoo.com Abstract: Given the high prevalence in patients with type 2 diabetes where the incidence of 650.000 new cases each year. In type-2, the pancreas does not make enough insulin to keep blood sugar levels remain normal, often because the body does not respond well to insulin. Most people do not realize had been suffering from type 2 diabetes, although the situation has become very serious. Type 2 diabetes has become a commonly experienced in the world and in Indonesia, and the numbers continue to grow due to unhealthy lifestyles, obesity and lazy to exercise. Purpose: To determine how the image of risk factors in patients with type 2 diabetes in the clinic Endocrine and Metabolic Section / SMF FK-UNSRAT BLU RSU Prof. Dr. R.D. Manado Kandou the period of May-October2011. Methods: This type of research is a descriptive study using secondary data. Population of type 2 DM patients who come for treatment at the Polyclinic Endocrine and Metabolic Section / SMF FK-UNSRAT BLU RSU Prof.Dr. R.D. Kandou Manado the period of May - October 2011. The number of samples of 138 patients comprising 60 men and 78 women. Result: The case of DM Tiipe 2 in Endocrine and Metabolic Clinic ever found in women than in men. Acquired risk factors for type 2 diabetes mellitus is a BMI> 23 ever found in an obese BMI groups 1 (25-29,9) of 37 patients, patients with stage 1 hypertension (130-159/80-99 mmhg) obtained by 80 patients, patients with dyslipidaemia as many as 22 patients, patients with a family history of as many as 45 patients, patients with age> 40 years as many as 130 patients, and patients who have risk factors for most of the patients with 3 risk factors as many as 74 patients. Conclusion: Risk factors affecting the incidence of type 2 diabetes mellitus in Endocrine and Metabolic Clinic is a BMI> 23, hypertension> 140/90 mmhg, family history,age> 40 years, dyslipidemia. Key words : Risk factors, Diabetes mellitus type 2, Endocrine and Metabolic Clinic. Abstrak: Mengingat tingginya prevalensi untuk pasien dengan DM tipe 2 dimana insidennya sebesar 650.000 kasus baru tiap tahunnya. Pada tipe-2, pankreas tidak cukup membuat insulin untuk menjaga level gula darah tetap normal, seringkali disebabkan tubuh tidak merespon dengan baik terhadap insulin tersebut. Kebanyakan orang tidak menyadari telah menderita dibetes tipe 2, walaupun keadaannya sudah menjadi sangat serius. Diabetes tipe 2 sudah menjadi umum dialami didunia maupun di Indonesia, dan angkanya terus bertambah akibat gaya hidup yang tidak sehat, kegemukan dan malas berolahraga. Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana gambaran faktor risiko pada pasien DM tipe 2 di Poliklinik Endokrin dan Metabolik Bagian/SMF FK-UNSRAT BLU RSU Prof. Dr. R.D. Kandou Manado periode Mei - Oktober 2011. Metode: Jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder. Populasi pasien DM tipe 2 yang datang berobat di Poliklinik Endokrin dan Metabolik Bagian/SMF FK-UNSRAT BLU RSU Prof.Dr. R.D. Kandou Manado periode Mei-Oktober 2011. Jumlah sampel 138 pasien yang terdiri dari 60 laki-laki dan 78 perempuan. Hasil: Kasus DM Tiipe 2 di Poliklinik Endokrin dan Metabolik terbanyak 45

46 Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm.45-49 didapatkan pada perempuan dibandingkan pada laki-laki. Faktor risiko yang didapatkan untuk terjadinya DM tipe 2 adalah IMT >23 terbanyak didapatkan pada IMT golongan obes 1 (25-29,9) sebanyak 37 pasien, pasien dengan hipertensi stage 1 (130-159/80-99 mmhg) didapatkan sebanyak 80 pasien, pasien dengan dislipidemia sebanyak 22 pasien, pasien dengan riwayat keluarga sebanyak 45 pasien, pasien dengan umur >40 tahun sebanyak 130 pasien, dan pasien yang memiliki faktor risiko paling banyak adalah pasien dengan tiga faktor risiko yaitu sebanyak 74 pasien. Simpulan: Faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian DM tipe 2 di Poliklinik Endokrin dan Metabolik adalah IMT >23, hipertensi >140/90 mmhg, riwayat keluarga, umur > 40 tahun, dislipidemia. Kata kunci : Faktor risiko, diabetes melitus tipe 2, Poliklinik Endokrin dan Metabolik. World Health Organisation (WHO) mendefinisikan diabetes melitus (DM) sebagai penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin. 1 Tahun 2003, WHO memperkirakan 194 juta atau 5,1% dari 3,8 milyar penduduk dunia usia 20-79 tahun menderita DM dan diperkirakan pada tahun 2025 akan meningkat menjadi 333 juta. Di tahun yang sama International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa prevalensi DM di dunia adalah 1,9% dan telah menjadikan DM sebagai penyebab kematian urutan ke tujuh di dunia. 1,2 Tingginya prevalensi DM, yang sebagian besar adalah tergolong dalam DM tipe-2 disebabkan oleh interaksi antara faktor-faktor kerentanan genetis dan paparan terhadap lingkungan. Faktor lingkungan yang diperkirakan dapat meningkatkan faktor risiko DM tipe-2 adalah perubahan gaya hidup seseorang, diantaranya adalah kebiasaan makan yang tidak seimbang akan menyebabkan obesitas. Selain pola makan yang tidak seimbang, aktifitas fisik juga merupakan faktor risiko dalam memicu terjadinya DM. Latihan fisik yang teratur dapat meningkatkan mutu pembuluh darah dan memperbaiki semua aspek metabolik, termasuk meningkatkan kepekaan insulin serta memperbaiki toleransi glukosa. METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Endokrin Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSU Prof. Dr. R.D. Kandou Manado dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011-Januari 2012. Populasi yang di teliti adalah pasien Diabetes Melitus Tipe-2 yang datang berobat di Poliklinik Endokrin RSU Prof. Dr. R.D. Kandou Manado dan sampelnya yaitu pasien Diabetes Melitus Tipe-2 yang baru berobat selama periode waktu bulan Mei Oktober 2011.Data yang dikumpulkan berasal dari data sekunder rekam medik pasien mengenai faktor-faktor resiko terjadinya DM Tipe-2 dan diolah untuk selanjutnya dibuat presentase dan data tersebut disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi. Variabel penelitian yang akan diteliti adalah: Usia, Jenis kelamin, Hipertensi, Obesitas, Dislipidemia, Jumlah pasien DM Tipe-2, dan Riwayat keluarga. Analisis kerja pada penelitian ini adalah: Mengumpulkan literatur-literatur berupa text book, jurnal dari perpustakaan dan internet sebagai landasan teori, mengumpulkan data pasien yang terdiagnosis DM Tipe-2 dari rekam medik di Poliklinik Endokrin dan Metabolik bagian Ilmu Penyakit Dalam RSU Prof.Dr. R.D. Kandou periode Mei-Oktober 2011, melakukan pendataan variabel-variabel yang akan diteliti, dan Data yang didapat kemudian diolah dan disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. HASIL Jumlah pasien yang berkunjung di poliklinik endokrin selama enam bulan

Awad, Langi, Pandelaki; Gambaran Faktor Resiko Pasien Diabetes... 47 terakhir adalah sebanyak 3.998 pasien. Namun dari 3.998 pasien tersebut didapatkan pasien baru yang menderita penyakit DM tipe-2 sebanyak 138 pasien yang terdiri dari 60 (43%) laki-laki dan 78 (53%) perempuan. Gambar 1. Jumlah pasien baru berdasarkan jenis kelamin. Gambar 4. Jumlah pasien berdasarkan faktor risiko hipertensi. Gambar 2. Jumlah pasien baru berdasarkan kelompok umur. Gambar 5. Jumlah pasien berdasarkan faktor risiko dislipidemia. Gambar 3. Jumlah Pasien Berdasarkan Faktor Risiko IMT. Gambar 6. Jumlah pasien berdasarkan faktor risiko riwayat keluarga.

48 Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm.45-49 Gambar 7. Jumlah pasien berdasarkan faktor risiko menurut kelompok umur. Gambar 8. Jumlah Pasien dengan Faktor Resiko BAHASAN Diabetes melitus umumnya meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) yang dilaporkan oleh Departemen Kesehatan pada tahun 2008, menunjukan prevalensi DM di Indonesia membesar sampai 5,7%. 3 Berdasarkan hasil penelitian ditemukan sebanyak 138 pasien DM tipe-2 di Poliklinik Endokrin RSU Prof.Dr.R.D. Kandou Manado. Dari 138 kasus tersebut, 78 pasien (57%) adalah wanita dan 60 pasien (43%) adalah pria. Umur terbanyak yaitu 51-60 tahun yaitu sebanyak 57 pasien (41,30%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Kolombo, Sri Lanka terhadap pasien penderita DM tipe-2 bahwa pasien yang terbanyak menderita DM tipe- 2 yaitu pada wanita dibanding pria. Pada penelitian ini, terdapat 104 pasien yang memiliki IMT sedangkan 34 pasien lainnya tidak memiliki IMT karena pada status pasien tersebut tidak dicantumkan BB dan TB pasien. Pada penelitian ini didapatkan faktor risiko menurut IMT pada pasien dengan resiko (23-24,9) sebanyak 27 pasien (25,96%), pasien dengan obes-1 (25-29,9) sebanyak 37 pasien (35,58%) dan pasien dengan obes-2 (>30%) sebanyak enam pasien (5,77%).Menurut CDC, di Amerika penyebab pasti penyakit ini belum diketa-hui, tetapi faktor gaya hidup seperti kelebihan berat badan atau tidak berolahraga sangat terkait dengan perkembangan diabetes tipe-2. hipertensi didapatkan pada hipertensi stadium-1 sebanyak 80 pasien (57,1%) sedangkan pasien dengan hipertensi stage 2 didapatkan sembilan pasien (6,5%). Menurut penelitian 40% pasien diabetes dengan tekanan darah lebih dari 160/90 mmhg dan 25% pasien dengan tekanan darah kurang dari 140/90 mmhg. Pada penelitian ini, pasien dengan dislipidemia sebanyak 22 pasien (15,95%), sedangkan yang tidak ada dislipidemia sebanyak 116 pasien (84,05%). Pada peneliti an yang dilakukan oleh Nakhjavani, dkk (2006) di Tehran, Iran bahwa dari 350 sampel pasien DM tipe-2 yang berusia 19-82 tahun didapatkan bahwa perempuan lebih banyak menderita dislipidemia dibanding laki-laki. 4 Pada penelitian ini didapatkan pasien yang mempunyai riwayat keluarga sebanyak 45 pasien (32,61%) sedangkan yang tidak mempunyai riwayat keluarga sebanyak 93 pasien (67,39%). Seperti penelitian yang dilakukan di Durango, Meksiko dari 189 pasien didapatkan 94 pasien (49,7%) mempunyai riwayat keluarga DM tipe-2. 5 Pada penelitian ini didapatkan bahwa pasien yang sudah mempunyai usia lebih dari 40 tahun sebanyak 130 pasien (94,2%) sedangkan pasien yang berusia kurang dari 40 tahun hanya delapan pasien (5,8%).

Awad, Langi, Pandelaki; Gambaran Faktor Resiko Pasien Diabetes... 49 Penelitian yang dilakukan di Indonesia DM sangat jarang dijumpai di umur muda. Umumnya paling banyak didapatkan pada umur 40-60 tahun. 6,7 Dari 138 kasus, pada penelitian ini didapatkan bahwa pasien memiliki beberapa faktor risiko untuk menderita diabetes. Adapun dari hasil yang ditemukan bahwa pasien yang memiliki faktor resiko paling banyak adalah pasien dengan tiga faktor risiko yaitu sebanyak 74 pasien (53,62%), sedangkan pasien yang paling sedikit dengan lima faktor risiko hanya satu pasien (0,75%). Di Indonesia, sekitar 95 % kasus DM adalah DM Tipe-2, yang cenderung disebabkan oleh faktor gaya hidup yang tidak sehat. 7 SIMPULAN Pada penelitian ini ditemukan bahwa jumlah pasien lebih banyak wanita daripada pria, dan usia terbanyak yaitu umur 51-60 tahun baik pada wanita maupun pada pria. Pada penelitian ini didapatkan faktor risiko menurut IMT pada pasien dengan resiko (23-24,9) sebanyak 27 pasien, pasien dengan obes-1 (25-29,9) sebanyak 37 pasien dan pasien dengan obes-2 (>30) sebanyak enam pasien. hipertensi didapatkan pada hipertensi stadium-1 sebanyak 80 pasien sedangkan pasien dengan hipertensi stadium-2 didapatkan sembilan pasien. dislipidemia didapatkan sebanyak 22 pasien. riwayat keluarga didapatkan sebanyak 45 pasien. umur lebih dari 40 tahun didapatkan sebanyak 130 pasien. Jumlah pasien yang lebih dari satu faktor risiko didapatkan pada pasien yang memiliki tiga faktor resiko yaitu sebanyak 74 pasien. SARAN Penyakit Diabetes Melitus merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat dicegah dengan pola hidup yang sehat. Penekanan kasus Diabetes Melitus pada masyarakat dengan melakukan gaya hidup yang sehat guna menormalkan kadar glukosa darah sehingga terhindar dari penyakit DM. Pada data pasien agar dapat dicantumkan TB (m 2 ) dan BB (kg) pasien untuk bisa diketahui jika adanya faktor resiko obesitas pada pasien diabetes khususnya DM tipe-2. DAFTAR PUSTAKA 1. Suyono S, Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, Setiati S, Simadibrat M, et al. Diabetes Melitus Indonesia. Jakarta: IPD FKUI; 2007. Hal.1852-7. 2. American Medical Assisiation. Guide for living with diabetes preventing and treating type 2 diabates. Esential information you and your family need to know. America: John Wiley and Sons, Inc, 2009; p.21-30. 3. Panduan Pengelolaan dan Pencegahan Pradiabetes di Indonesia. Jakarta: Penerbit PB. Persadia, 2009; hal.1. 4. Esteghamati RA, Esfahanian F. Dyslipidemia In Type 2 Diabetes Melittus: More Atherogenic Lipid Profile In Women [Serial online]. Year [cited 2006 Jul 2]. Available from: URL: http://journals.tums.ac.ir/upload_files/pdf/_ /2678.pdf. 5. Moran RM. Hyperinsulinemia and abdominal obesity are more prevalent in non-diabetic subjects with family history of type 2 diabetes. Arcmedres. [serial online]. 2000 [cited 2000 Mar 3]. Available from: http://www.arcmedres.com/article/s0188-4409%2800%2900089-8/abstract. 6. Noer. Gambaran Klinis Diabetes Melitus. Dalam: Sarwono W, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III. Jakarta: FKUI; 1996. P: 590 7. Supartondo. Diabetes Melitus: Terapi dengan Pendekatan Rasional. Dalam: Sarwono W, editor. Buku Rampai Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI, 1996; hal.165-6.