MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 2 GODEAN ARTIKEL E - JOURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
Faktor-faktor yang mempengaruhi... (Sinta Armalita) 1

Keywords: Learning Interest, Basic Gastronomy Subject.

Oleh: Farah Dita Wulandari, Pendidikan Teknik Boga, Universitas Negeri Yogyakarta

Keywords : Learning Implementation of Construction Engineering and Student Perceptions

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

ANALISIS PERSEPSI SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK LAS BUSUR MANUAL DI SMKN 1 SEDAYU

MOTIVASI ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN PUTRA/PUTRINYA OLAHRAGA BELA DIRI TAEKWONDO DOJANG EKADANTA RINDAM MAGELANG

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

MINAT MAHASISWA PGSD PENJASKES TERHADAP PROFESI DI BIDANG KEGURUAN DAN NON KEGURUAN

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SERTA PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI

PENERAPAN ISO 9001: 2008 TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH DI SMK N 2 KLATEN

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Oleh : Dimas Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta, : Kompetensi kerja aspek keterampilan dan sikap, kesiapan kerja

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju sangat

TINGKAT KEPUASAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DAN KONSELING INDIVIDUAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

HUBUNGAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGELASAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK N 1 SEDAYU

PENGARUH PELAKSANAAN BUSINESS CENTRE TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 WONOSOBO

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SEKOLAH E-JOURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERILAKU PEDULI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN SANITASI HYGIENE SISWA DI LABORATORIUM TPHP SMK NEGERI 1 PANDAK

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

SIKAP SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI SMP NEGERI 2 MLATI SLEMAN YOGYAKARTA E-JOURNAL

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

Kata Kunci: Kesiapan, PPL, Faktor-faktor yang mempengaruhi PPL

FACTORS THAT ENCOURAGE STUDENTS CHOOSING EDUCATION PROGRAM BUILDING TECHNIQUES FT-UNP

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

KONTRIBUSI PRESTASI PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 WONOSARI JURNAL

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA SISWA SMPN 1 SURUH SEMARANG

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

TAHUN AJARAN 2012/2013 PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

MOTIVASI PESERTA PELATIHAN ACCESSORIES DILEMBAGA PELATIHAN KETERAMPILAN ADANA YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK N 1 PURWOREJO

MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SDN 22 SERINGKUYANG KECAMATAN MENJALIN

PERSEPSI SISWA KELAS X SMA N 10 YOGYAKARTATERHADAP MODIFIKASI PERMAINAN BOLABASKET

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA ILUNI PRODI D3 JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Kata kunci : kesulitan, kompetensi, pembuatan desain blus. Keywords : Difficulties, competency, make a design blouse

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Peningkatan Kompetensi Menganalisis... (Nurul Muslimah) 1

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK DI KABUPATEN BANDUNG

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Tingkat Kemampuan Renang... (Muhammad Noviantoro Sholikhin) 1

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN INFORMASI KERJA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK JURUSAN TEKNIK MESIN DI KABUPATEN SLEMAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

PENGARUH METODE EDUTAINMENT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TEKNIK-TEKNIK DASAR MEMASAK DI SMK NEGERI 2 GODEAN JURNAL

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KONSENTRASI PATISERI SMK NEGERI 1 SEWON BANTUL

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN INTERAKSI SISWA DENGAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRAKTIK PENGELASAN

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KEEFEKTIFAN KINERJA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SLEMAN

EKSPLORASI MINAT BEKERJA, BERWIRAUSAHA, DAN MELANJUTKAN STUDI MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UPI

3. Hasil dan Pembahasan

E-JOURNAL. Oleh: Imam Hariyadi NIM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

ANALISIS SOFT SKILLS SISWA KELAS XI JURUSAN PEMASARAN SMK NEGERI 1 TEMPEL TAHUN AJARAN

Key words: method, activity, achivement i

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

MINAT SISWA KELAS V SD N PERCOBAAN 4 WATES TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK TAHUN AJARAN 2015 / 2016

KONTRIBUSI MINAT KERJA DAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA

PRESTASI BELAJAR IPA

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

Transkripsi:

MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 2 GODEAN ARTIKEL E - JOURNAL Oleh: Putri Sekar Arum NIM. 07104244079 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

Minat Berwirausaha Pada... (Putri Sekar Arum) 1 MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 2 GODEAN ENTREPRENEURS INTEREST OF STUDENT GRADE XI FOOD SCIENCE MAJORING IN THE STATE VOCATIONAL SCHOOL 2 GODEAN Oleh : putri sekar arum, bimbingan dan konseling, psikologi pendidikan dan bimbingan, universitas negeri yogyakarta, putri.sekararum@yahoo.com Abstrak Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan tinggi rendahnya minat berwirausaha pada siswa kelas XI jurusan tata boga di SMK Negeri 2 Godean. Merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasinya seluruh siswa kelas XI jurusan tata boga berjumlah 93 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Pengujian validitas instrument adalah validitas isi. Pengujian reliabilitas yaitu teknik Alpha Cronbach. Teknik analisis adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa minat berwirausaha siswa dari semua aspek yang mempengaruhi memiliki kecenderungan sangat tinggi. Dengan prosentase, kategori siswa yang memiliki minat sangat tinggi 64,5% dan kategori tinggi sebanyak 35,5%. Minat berwirausaha siswa dari aspek perhatian memiliki kecenderungan sangat tinggi. Kategori siswa yang memiliki kategori sangat tinggi 58 siswa (62,4%), kategori tinggi sebanyak 35 siswa (37,6%). Kemudian minat berwirausaha siswa dari aspek kesenangan memiliki kecenderungan sangat tinggi juga. Kategori siswa yang memiliki kategori sangat tinggi 65 siswa (69,9%), kategori tinggi yaitu 28 siswa (30,1%). Selanjutnya minat berwirausaha siswa dari aspek partisipasi termasuk kategori sangat tinggi. Kategori siswa yang memiliki kecenderungan sangat tinggi 51 siswa (54,8%), kategori tinggi sebanyak 41 siswa (44,1%), kategori cukup tinggi sebanyak 1 siswa (1,1%). Kata kunci : minat berwirausaha, jurusan tata boga. Abstract This research aims to describe level the entrepreneurs interests student grade XI in food science majoring at State Vocational School 2 Godean. This is descriptive quantity research. The Population was All students grade IX in food science majoring anout to 93 students. The data collection technique using questionnaire and the documentation. The instrument validity testing is the validity content. The reliability Testing that is Alpha Cronbach technique. Analysis techniques is descriptive analysis. Results of research has shown that the entrepreneurs interest student from all aspects that affect has a tendency is very high. The percentage, students categories who have an interest is very high 64.5 percent and high categories was as much as 35.5 percent. Entrepreneurs Interest students from care aspect has a tendency is very high. Category students who have category was very high, 58 students (62.4 percent), the high category was as many as 35 students (37.6 percent), and then interest entrepreneurs and students from the aspect has a tendency pleasure is very high. Category students who have category was very high, 65 students (69.9 percent), the high category, that is 28 students (30.1 percent). Furthermore students entrepreneurs Interest from the participation include category is very high. Category students who have a tendency was very high, 51 students (54.8 percent), high category was as many as 41 students (44.1 percent), category is quite high as much as 1 student (1.1 percent). Key words: entrepreneurs interest, food science majoring. PENDAHULUAN Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas SDM itu sendiri. Pendidikan menjadi bagian penentu kemajuan dan ketahanan suatu bangsa di masa depan. Pendidikan merupakan jalur alternatif strategis dalam mencerdaskan bangsa dan modal utama pembangunan suatu bangsa. Maka kemajuan, kesejahteraan dan

2 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-4 2015 pembangunan bangsa tercapai, jika SDM berkualitas. Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas tergantung pada mutu pendidikan. Lembaga pendidikan yang berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu subsistem pendidikan nasional, dimana pendidikan SMK ini mempunyai peran langsung dalam pembangunan SDM yang berkualitas dan siap terjun langsung dalam persaingan dunia kerja. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Berdasarkan data yang didapatkan dari BPS (Badan Pusat Statistik), menunjukan bahwa TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) pada bulan Februari 2014 sebanyak 7.147.069 jiwa. Pengangguran pada lulusan SMK sendiri sebanyak 847.365 jiwa. Tentunya angka tersebut cukup memprihatinkan, apalagi dengan latar pendidikan SMK yang lulusannya diharapkan dapat menjadi pribadi yang siap kerja ataupun bekerja secara mandiri. Dengan adanya tingkat pengangguran yang tinggi pada lulusan SMK, tentunya hal ini menjadi tantangan besar untuk Sekolah Menengah Kejuruan tersebut. Maka dari itu, SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), harus selalu berusaha untuk menjalankan tujuan dari didirikannya SMK itu sendiri. Hal ini juga dilakukan di SMK Negeri 2 Godean. SMK Negeri 2 Godean mempunyai tujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai kejuruannya. Berdasarkan tujuan diatas maka, SMK mempunyai peran penting dalam menyiapkan tenaga kerja mandiri yang dapat bekerja sacara mandiri ataupun mengisi lowongan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan kejuruan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 pasal 3 ayat 1 bahwa tujuan pendidikan menengah kejuruan terutama menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan pengembangan sikap profesional (Depdikbud, 1993: 5). Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan tanggal 30 Mei 2014 pada 30 orang siswa, yaitu 5 siswa ingin mendirikan usaha di bidang boga, 12 siswa ingin bekerja sambil kuliah dan sisanya 13 siswa masih ragu ragu untuk melanjutkan kuliah, bekerja ataupun membuka usaha kecil kecilan di bidang boga. Siswa yang masih ragu dalam menentukan langkah kedepan beralasan bahwa mereka tidak mempunyai cukup biaya untuk melanjutkan sekolah sampai perguruan tinggi, masih takut dengan ketatnya persaingan di dunia kerja itu sendiri, dan terakhir mereka belum mempunyai cukup modal untuk membuka usaha di bidang boga.

Minat Berwirausaha Pada...(Putri Sekar Arum) 3 Minat berwirausaha merupakan suatu keinginan seseorang untuk dapat berwirausaha. Menurut Yanto (1996: 23 24) minat wirausaha adalah kemampuan untuk memberanikan diri dalam memenuhi kebutuhan hidup serta memecahkan permasalahan hidup, memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. Jadi apabila seseorang sudah mempunyai minat terhadap sesuatu hal, maka ia akan bertekad untuk mewujudkan impiannya tersebut. SMK Negeri 2 Godean, mempunyai 2 bidang kehlian yang diajarkan. Salah satunya yaitu bidang keahlian boga. Bidang keahlian boga mempunyai peminat yang tidak sedikit. Karena dalam keahlian boga siswanya diajarkan berbagai keahlian yang berhubungan dengan kegiatan memasak. Selain itu, bidang boga juga mempunyai peluang yang besar untuk berwirausaha. Karena, selain modal yang diperlukan tidak terlalu besar, jenis makanan juga semakin bervariasi, selain itu kebutuhan makanan dalam masyarakat juga semakin tinggi. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan (keinginan dan kesukaan) terhadap sesuatu. Semakin besar minat seseorang terhadap sesuatu, maka perhatiannya akan lebih mudah tercurah pada hal tersebut. Minat itu bukan suatu satuan psikologis yang berdiri sendiri melainkan hanyalah merupakan salah satu dari beberapa segi tingkah laku. Orang yang berminat pada sesuatu akan memberikan perhatian padanya, menyukai kegiatan tersebut dan juga selalu berusaha untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang ada. Oleh karena itu, perlu diteliti minat berwirausaha siswa terhadap jurusan tata boga di SMK Negeri 2 Godean. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai tinggi rendahnya minat berwirausaha yang ada pada siswa kelas XI jurusan tata boga di SMK Negeri 2 Godean. Karena, jurusan boga merupakan jurusan yang memiliki banyak memberikan kesempatan seseorang untuk dapat berwirausaha. Selain itu, seseorang juga dapat terus mengasah keahliannya dalam bidang memasak. Jadi banyak membuat inovasi inovasi baru dalam bidang makanan. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Metode penelitian deskiptif yaitu prosedur pemecahan masalah pada masa sekarang yang menyelidiki dengan dengan menggambarkan obyek atau subjek penelitian berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu pada tanggal 2 September 2014 2 Oktober 2014. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Godean merupakan sekolah yang berstatus negeri. SMK Negeri 2 Godean beralamat di Jalan Jae

4 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-4 2015 Sumantoro, Sidoagung, Godean, Sleman, Yogyakarta. Subjek Penelitian Subjek ini penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI jurusan tata boga di SMK Negeri 2 Godean Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan mengunakan angket (questionnaire), dan dokumentasi. Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah angket. Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang minat berwirausaha siswa berupa angket tertutup dengan skala bertingkat. Skala bertingkat berisi angka angka yang disusun secara bertingkat dari yang paling kecil berturut turut ke yang paling besar atau sebaliknya dari yang paling besar ke yang paling kecil. Skor yang diberikan berkisar antara 4 1. Uji Coba Instrumen Uji coba instrument berguna untuk mengetahui tingkat kesahihan dan kendala instrumen, uji coba dapat dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas, karena validitas dan reliabilitas merupakan ketentuan pokok untuk menilai suatu alat ukur. Uji coba ini dilakukan sebelum angket digunakan pada penelitian sesungguhnya. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya minat berwirausaha siswa jurusan tata boga di SMK Negeri 2 Godean adalah statistik deskriptif dengan prosentase. Untuk mengetahui persentase, maka rumus yang digunakan mencari persentase dalam penelitian ini menurut (Muhammad Ali, 1984:185) adalah sebagai berikut: a) Presentase Maksimal: b) Presentase Minimal: c) Rentang Presentase : d) Membuat interval kelas presentase dan kategori terdapat pada tabel 7. Tabel Interval Kelas Presentase dan Kategori Interval Presentase Kategori 81% < % < 100% Sangat tinggi 63% < % < 81% Tinggi 44% < % < 63% Cukup tinggi 25% < % < 44% Rendah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian deskripsi data secara keseluruhan Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI Jurusan Tata Boga di SMK Negeri 2 Godean diperoleh nilai minimum 201,00; nilai maksimum 281,00; rerata (mean) 244,03; median (me) 83,56; modus (mo) 87,67 dan standar deviasi sebesar 16,14.

Minat Berwirausaha Pada...(Putri Sekar Arum) 5 Selanjutnya data yang diperoleh dikategorikan berdasarkan mean dan standar deviasi. Berdasarkan hasil kategorisasi maka, dapat diketahui bahwa mayoritas siswa jurusan tata boga, memiliki minat berwirausaha yang sangat tinggi, yaitu dengan frekuensi sebanyak 60 siswa (64,5%) dan sisanya termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 33 siswa (35,5%). Agar lebih jelas mengenai minat berwirausaha siswa kelas XI jurusan tata boga SMK Negeri 2 Godean, dapat dilihat pada gambar 1. Aspek Perhatian Berdasarkan hasil statistik deskriptif didapatkan hasil bahwa mean 79,5054; median 83,33; modus 78,13 dan standar deviasi 5,44263. Mayoritas siswa jurusan tata boga, memiliki aspek perhatian yang sangat tinggi terhadap minat berwirausaha, yaitu dengan frekuensi sebanyak 58 siswa (62,4%) dan sisanya termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 35 siswa (37,6%). Hal tersebut digambarkan pada gambar 2 untuk lebih mudah memahaminya. Gambar 1. Bagan Minat Berwirausaha Siswa SMK Negeri 2 Godean Kelas XI Jurusan Tata Boga Berdasarkan gambar di atas, maka dapat dilihat bahwa minat berwirausaha siswa kelas XI khususnya jurusan tata boga yaitu sangat tinggi (64,5%). Kemudian minat berwirausaha juga mempunyai aspek - aspek yang dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui minat berwirausaha yang ada pada diri eseorang. Aspek aspek tersebut yaitu perhatian, kesenangan dan pertisipasi. Gambar 2. Bagan Minat Berwirausaha Pada Aspek Perhatian Siswa SMK Negeri 2 Godean Kelas XI Jurusan Tata Boga Dengan melihat gambar di atas maka, dapat diketahui bahwa aspek perhatian terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI jurusan tata boga adalah sangat tinggi yaitu 62,4%. Aspek Kesenangan Pada aspek kesenangan, hasil statistik deskriptif didapatkan hasil bahwa mean 87,7419; median 85,58; modus 88,46 dan standar deviasi 7,55689. Mayoritas siswa jurusan tata boga, memiliki aspek kesenangan yang sangat tinggi terhadap minat

6 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-4 2015 berwirausaha, yaitu dengan frekuensi sebanyak 65 siswa (69,9%) dan sisanya termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 28 siswa (30,1%). Untuk lebih mudah untuk mengetahuinya maka dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4. Bagan Minat Berwirausaha Pada Aspek Partisipasi Siswa Negeri 2 Godean Kelas XI Jurusan Tata Boga Gambar 3. Bagan Minat Berwirausaha Pada Aspek Kesenangan Siswa SMK Negeri 2 Godean Kelas XI Jurusan Tata Boga Dengan melihat gambar di atas maka, dapat diketahui bahwa aspek kesenangan terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI jurusan tata boga adalah sangat tinggi yaitu 69,9%. Aspek Partisipasi Hasil statistik deskriptif aspek partisipasi menunjukan bahwa hasil mean 76,7849; median 82,61; modus 80,43 dan standar deviasi 7,26793. mayoritas siswa jurusan tata boga, memiliki aspek partisipasi yang sangat tinggi terhadap minat berwirausaha, yaitu dengan frekuensi sebanyak 51 siswa (54,8%), kemudian frekuensi tinggi sebanyak 41 siswa (44,1%) dan sisanya termasuk dalam kategori cukup tinggi sebanyak 1 siswa (1,1%). Agar mudah untuk dipahami, maka hal tersebut dapat dilihat pada gambar 4. Setelah melihat gambar di atas maka, dapat diketahui bahwa aspek partisipasi terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI jurusan tata boga adalah sangat tinggi yaitu 54,8%. Setiap individu terlahir dengan kemampuan masing masing. Akan tetapi, suatu kemampuan tidak cukup hanya dibiarkan saja, apabila seseorang ingin sukses dengan kemampuan yang ada pada dirinya, maka kemampuan tersebut perlu dikembangkan. Dalam mengenbangkan suatu kemampuan maka diperlukan adanya minat pada diri individu tersebut. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih (Hurlock, 1995: 144). Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan, jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang tidak berminat akan suatu pekerjaan akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap sesuatu objek. Hal ini dikemukakan oleh Slameto (1995: 180) yang menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa

Minat Berwirausaha Pada...(Putri Sekar Arum) 7 keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar minat. Jadi, minat merupakan dorongan yang ada pada diri individu untuk melakukan hal yang diinginkan. Seperti halnya dalam penelitian ini yang membahas mengenai minat berwirausaha siswa kelas XI jurusan tata boga di SMK Negeri 2 Godean. Dari data yang diperoleh di lapangan, sebagian besar siswa memiliki minat berwirausaha yang sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari 93 populasi yang ada 60 siswa mempunyai minat berwirausaha yang sangat tinggi dan 33 siswa dalam kategori tinggi. Tingginya minat berwirausaha pada siswa SMK Negeri 2 Godean tentunya dipengaruhi oleh aspek aspek berwirausaha. Aspek minat berwirausaha menurut Hurlock (1995: 117) yaitu : (a) Aspek kognitif yaitu berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa. (b) Aspek afektif yaitu konsep yang membangun aspek kognitif. Selain itu, aspek kognitif berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya. (c) Aspek psikomotor yaitu suatu tindakan yang berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi dan urutannya tepat. Dari pendapat Hulock di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa minat berwirausaha mempunyai 3 aspek, yaitu kognitif (seperti perhatian, ketertarikan, selektif dalam memilih, dan juga fokus dalam melakukan suatu kegiatan), afektif (seperti perasaan senang, kepuasan dan kenyamanan sewaktu melakukan suatu kegiatan) dan psikomotor (seperti keikutsertaan dan partisipasi seseorang dalam suatu kegiatan tertentu). Dalam penelitian ini, aspek yang memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap minat berwirausaha adalah aspek kesenangan. Dari 93 populasi yang ada 65 (69,9%) siswa mengaku mempunyai minat berwirausaha karena mereka menyenangi kegiatan memasak. Sehingga, mereka ingin terus mengasah kemampuan yang dimiliki. Apabila suatu kegiatan dilakukan dengan perasaan senang, tentunya akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal ini sesuai dengan pendapat Bigot dalam Tomang Ade Prapanca (2012: 23), yang mengatakan bahwa perasaan senang terhadap suatu obyek baik orang ataupun benda akan menimbulkan minat pada diri seseorang. Orang merasa tertarik kemudian pada gilirannya timbul keinginan yang menghendaki agar obyek tersebut menjadi miliknya. Dengan demikian maka individu yang bersangkutan berusaha untuk memperhatikan obyek tersebut. Aspek kedua yang berpengaruh terhadap minat berwirausaha yaitu perhatian. Dari semua populasi yang ada, 58 siswa (62,4%) mengaku mempunyai minat berwirausaha karena tertarik melihat orang yang sedang memasak. Awalnya hanya memperhatikan saja seorang guru ataupun

8 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-4 2015 chef yang sedang memasak, kemudian secara tidak langsung timbul keinginan untuk dapat mencoba membuat masakan seperti orang tersebut. Perhatian merupakan kreativitas jiwa yang tinggi yang semata mata tertuju pada suatu obyek. Maka seseorang yang berminat pada sesuatu obyek yang pasti perhatiaannya ditunjukan pada obyek kegiatan tersebut. Partisipasi adalah aspek terakhir yang mempengaruhi minat berwirausaha. Ada 51 siswa (54,8%) yang mengatakan mempunyai minat berwirausaha berawal dari partisipasi mereka dalam kegiatan memasak. Karena pada awalnya mereka sering membantu orang tua memasak di dapur, maka lama kelamaan tumbuh dorongan untuk dapat membuat masakan sendiri seperti yang dibuat oleh orang tua ataupun guru mereka. Berdasarkan data yang telah diambil oleh peneliti, sebenarnya sebagian besar siswa kelas XI jurusan tata boga mempunyai minat yang cukup tinggi untuk berwirausha. Hanya saja, ada beberapa alasan yang membuat mereka belum memungkinkan mendirikan usaha di bidang boga. Salah satu alasannya seperti mereka belum mempunyai cukup modal untuk membuka usaha di bidang boga. Oleh karena itu sebagian dari mereka memutuskan untuk bekerja dahulu sambil mengumpulkan modal untuk membuka usaha sendiri di bidang boga. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan para guru dapat lebih mudah untuk dapat mengetahui minat berwirausaha para siswanya. Sehingga dapat mempermudah para siswanya untuk dapat menentukan langkah kedepannya setelah mereka lulus dari sekolah dan mempunyai keahlian di bidangnya masing masing. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, maka diketahui bahwa minat berwirausaha pada siswa SMK Negeri 2 Godean kelas XI jurusan tata boga ditinjau dari semua aspek yang mempengaruhi yaitu sangat tinggi yaitu kategori minat sangat tinggi 64,5% (60 siswa) dan kategori tinggi 35,5% (33 siswa), kategori cukup tinggi dan rendah 0%. Kemudian minat berwirausaha siswa ditinjau dari aspek yang mempengaruhi seperti perhatian, kesenangan dan partisipasi yaitu sebagai berikut : 1. Aspek perhatian sangat tinggi yaitu 58 siswa (62,4%), kategori tinggi 35 siswa (37,6%), kategori cukup tinggi dan rendah 0 siswa. 2. Aspek kesenangan sangat tinggi yaitu 65 siswa (69,9%), kategori tinggi 28 siswa (30,1%), kategori cukup tinggi dan rendah 0 siswa. 3. Aspek partisipasi sangat tinggi yaitu 51 siswa (54,8%), kategori tinggi 41 siswa (44,1%), kategori cukup tinggi 1 siswa (1,1%) dan kategori rendah 0 siswa. Saran Berdasarkan hasil keseluruhan dalam penelitian ini, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru

Minat Berwirausaha Pada...(Putri Sekar Arum) 9 a. Untuk aspek perhatian, hendaknya para guru lebih kreatif lagi ketika menyampaikan materi yang akan diajarkan, hal tersebut dapat membuat para siswanya lebih perhatian dan tertarik pada materi yang diajarkan serta tidak cepat jenuh dengan penyampaian materi dengan metode yang sama setiap harinya. b. Untuk aspek kesenangan, para guru lebih bisa memberikan motivasi kepada siswanya untuk dapat mengembangkan inovasi inovasi baru dapat bidang boga sesuai dengan yang mereka sukai. c. Untuk aspek partisipasi, hendaknya para guru lebih banyak lagi memberikan waktu pada siswanya untuk dapat mempraktekan langsung ilmu yang didapatkannya di sekolah, sehingga para siswanya merasa siap menghadapi persaingan di dunia kerja. 2. Bagi Siswa Para siswa diharapkan lebih perhatian lagi terhadap materi yang diajarkan di sekolah, selain itu ia juga harus lebih sering lagi mempraktekan / mencoba masakan yang diajarkan disekolah, hal tersebut dapat membuat siswanya lebih siap dalam memilih langkah yang harus diambilnya setelah lulus sekolah nanti. 3. Peneliti Selanjutnya Karena banyak keterbatasan sarana, prasarana, tenaga, waktu dan biaya, maka peneliti hanya dapat meneliti (mendeskripsikan) tentang tinggi rendahnya minat berwirausaha di SMK Negeri 2 Godean. Maka, apabila ada yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan salah satu bahan pertimbangan. DAFTAR PUSTAKA Depdikbud. (1987). Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Karir untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Muhammad Ali. (1984). Penelitian Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa Sugiyono, (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabhet. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabhet. Suharsimi Arikunto (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta (2006).Dasar-Dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Tomang Ade Prapanca. (2012). Minat Siswa Kelas XI Terhadap Mata Pelajaran Tata Boga Di SMA Negeri 1 Temon. Skripsi. UNY. Tidak Diterbitkan. Yanto. (1996). Peluang Kerja dan Minat Berwiraswasta di Kalangan Siswa Sekolah Teknologi Menengah Negeri Pembangunan Pekalongan (Laporan Penelitian). Semarang: IKIP Semarang.