BAB V HASIL PENELITIAN. Subjek Penelitian ini adalah Hematopoetic Stem cell dari darah perifer Dewasa yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian Posttest Only Control Design ( Gliner,2000 ) dengan kultur in

BAB V HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak tujuh plate dengan inkubasi

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada 24 ekor mencit betina strain C3H berusia 8

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. terdiri dari dua variabel yaitu variabel ekspresi IL-17 dan TNF- α dan yang

BAB V HASIL. berat badan gram. Kemudian dilakukan aklimatisasi selama 1 minggu,

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB V HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 perempuan penderita

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian dilakukan selama bulan November 2012 di LPPT UGM

BAB V HASIL. masing kelompok dilakukan inokulasi tumor dan ditunggu 3 minggu. Kelompok 1

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Tabel 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

BAB VI PEMBAHASAN. Growth Hormone, yaitu untuk menguji peningkatan miofibril dan peningkatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Rerata Zona Radikal. belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap bakteri penyebab

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol

BAB V HASIL PENELITIAN. Karekteristik sampel penelitian dipaparkan dalam Tabel 5.1 diskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Neuron Pyramidal CA1 Hippocampus

BAB IV HASIL PENELITIAN. cacing Ascaris suum Goeze yang mati pada perendaman dalam berbagai

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yaitu aquades sebagai variabel kontrol dan sebagai variabel pengaruh

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL. abrasi ileum melalui laparotomi, umur 8-12 minggu dengan berat badan antara

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan jenis New Zealand

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. intervensi), Kelompok II sebagai kontrol positif (diinduksi STZ+NA),

SAMPUL DALAM... i. PRASYARAT GELAR... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT...

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Remaja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan sejak 28 Januari

NIK MATUL FATKHAH A.420

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB V HASIL PENELITIAN. Maret Mei 2015, menggunakan rancangan eksperimental true pada dua kelompok

ulangan pada tiap perlakuan. Pada penelitian ini dilakuan sebanyak 6 kali ulangan.

BAB V HASIL PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. SURAT PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR SINGKATAN...

BAB V HASIL PENELITIAN. ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana) terhadap jumlah sel NK dan kadar

BAB III METODE PENELITIAN. terkontrol. Menggunakan 25 ekor tikus putih ( Rattus norvegicus) jantan

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di klinik alergi Bagian / SMF THT-KL RS Dr. Kariadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. program pelatihan peningkatan agility pada periode April - Mei 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin. Gambar Kandang Tikus. dan Nikotinamid

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berusia ± 2 bulan dengan berat badan gr. Subjek dibagi menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh dr.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. dikendalikan sepenuhnya seperti aktivitas fisik sehari-hari.

BAB 5 HASIL. Hasil perhitungan perkembangan tumor disajikan pada tabel sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Oleh : SRI MARYANI. Oleh : SURYATI A

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. postes (post-test only control group), sebanyak 3 kelompok. Kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi.

Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

UJI ASUMSI KLASIK (Uji Normalitas)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengaruh Lama Pengaplikasian Bahan Bonding

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENGARUH PEMBERIAN GABUNGAN EKSTRAK Phaleria macrocarpa DAN Phyllanthus niruri TERHADAP PERSENTASE LIMFOBLAS LIMPA PADA MENCIT BALB/C

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Sentral bagian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia.

ABSTRAK. EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI DAN LOSION MINYAK DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix D.C.) SEBAGAI REPELEN TERHADAP Aedes aegypti PADA MANUSIA

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR MEMPERBAIKI SISTEM STARTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengkuran terhadap 10 orang sampel penelitian, yakni para member wanita

Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti. Universitas Pendidikan Indonesia

Transkripsi:

BAB V HASIL PENELITIAN.1 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek Penelitian ini adalah Hematopoetic Stem cell dari darah perifer Dewasa yang secara random digunakan sebanyak 20 sediaan sebagai sampel, yang terbagi menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu kelompk kontrol, perlakuan 1, perlakuan 2, dan perlakuan 3. Masing-masing berjumlah sediaan. Hasil Analisa deskriptif berdasarkan tabel.1 dibawah ini : Tabel.1 Optical Density Interleukin 12 dari Supernatan PBMC tanpa perlakuan dan setelah perlakuan I II III IV V Kontrol ( P0 ) 0,13 0,2 0,03 0, 0,90 Perlakuan 1 0,813 0,821 0,840 0,906 0,913 Perlakuan 2 0,87 0,867 0,8797 0,900 0,993 Perlakuan 3 0,9231 0,987 0,967 1,039 1,140 Berdasarkan tabel.1 dapat diketahui bahwa rerata koleksi supernatan PBMC pada pengumpulan hari I sampai dengan ke V di tiap kelompok mengalami peningkatan. Hal ini dapat menunjukkan adanya peningkatan sekresi Interleukin 12 yang dihasilkan oleh sel dendritik. Dalam hal ini sel dendritik tersebut adalah sel Langerhans. 68

69 Tabel.2 Optical Density Interferon γ dari Supernatan PBMC tanpa perlakuan dan setelah perlakuan I II III IV V Kontrol ( P0 ) 0,10 0,11 0,172 0,107 0,11 Perlakuan 1 (P1) 0,193 0,167 0,240 0,133 0,12 Perlakuan 2 (P2) 0,207 0,280 0,334 0,200 0,3 Perlakuan 3 (P3) 0,307 0,427 0,60 0,27 0,4 Berdasarkan tabel.2 terlihat pada pengkoleksian supernatan PBMC hari ke 9 peningkatan mencapai puncaknya, sedangkan pada hari ke 12 dan ke 1 mulai terjadi penurunan dari sekresi IFN-γ. Dapat dilihat perbedaannya di gambar berikut ini :.2 Uji itas Data Data kadar IL-12 dan Interferon-γ sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok diuji normalitasnya dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Hasilnya menunjukkan data berdistribusi normal (p>0,0), disajikan pada Tabel.3. Tabel.3 Hasil Uji itas Data Kadar IL-12 dan Interferon-γ masing-masing Kelompok

70 Sesudah Perlakuan Kelompok Perlakuan N P Keterangan Kadar IL-12 Kontrol Kadar IL-12 Perlakuan 1 Kadar IL-12 Perlakuan 2 Kadar IL-12 Perlakuan 3 Kadar Interferon-γ Kontrol Kadar Interferon-γ Perlakuan 1 Kadar Interferon-γ Perlakuan 2 Kadar Interferon-γ Perlakuan 3 0,429 0,492 0,66 0,03 0,27 0,66 0,794 0,23.3 Uji Homogenitas Data antar Kelompok Data Kadar IL-12 dan Interferon-γ antar kelompok sesudah perlakuan diuji homogenitasnya dengan menggunakan uji Levene s test. Hasilnya menunjukkan data homogen (p>0,0), disajikan pada Tabel.4. Tabel.4 Hasil Uji Homogenitas antar Kelompok Data Kadar IL-12 dan Interferon-γ Sesudah Perlakuan Kelompok Subjek F P Keterangan IL-12 2,47 0,099 Homogen Interferon- γ 0,66 0,89 Homogen.4 Kadar IL-12 Uji efek perlakuan bertujuan untuk membandingkan rerata IL-12 antar kelompok sesudah diberikan perlakuan. Hasil analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova disajikan pada Tabel. berikut. Tabel.

71 Rerata Kadar IL-12 antar Kelompok Sesudah Diberikan Perlakuan Kelompok Subjek DMEM DMEM+GM-CSF+TGF-β1 DMEM+GM-CSF+Activin A N Rerata IL-12 (pg/ml) 0,4 0,84 0,93 SB F P 0.04 0.04 0.04 70,04 DMEM+GM-CSF+TGF-β1+Activin A 1,001 0.09 Tabel. di atas, menunjukkan bahwa rerata kadar IL-12 kelompok Kontrol adalah 0,4±0,04, rerata kelompok DMEM+TGF-β1 adalah 0,84±0,04, rerata kelompok DMEM+Activin A adalah 0,93±0,04, dan rerata kelompok DMEM+TGF-β1+Activin A adalah 1,01±0,09. Analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova menunjukkan bahwa nilai F = 70,04 nilai p =. Hal ini berarti bahwa rerata kadar IL-12 pada keempat kelompok berbeda secara bermakna (p < 0,0). Untuk mengetahui kelompok yang berbeda dengan kelompok kontrol perlu dilakuan uji lanjut dengan Least Significant Difference test (LSD). Hasil analisis Post Hoc disajikan pada Tabel.6 di bawah ini. Tabel.6

72 Beda Nyata Terkecil Kadar IL-12 Sesudah Diberikan Perlakuan antar Dua Kelompok Kelompok Beda Rerata P Interpretasi Kontrol dan Perlakuan 1 0,30 Kontrol dan Perlakuan 2 0,39 Kontrol dan Perlakuan 3 0,47 Perlakuan 1 dan Perlakuan 2 0,08 0,031 Perlakuan 1 dan Perlakuan 3 0,16 Perlakuan 2 dan Perlakuan 3 0,08 0,03 Berdasarkan hasil uji lanjutan (Post Hoc Test) dengan uji Least Significant Difference test (LSD) di atas dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Rerata kadar IL-12 kelompok kontrol berbeda bermakna dengan kelompok 1 (rerata kadar IL-12 kelompok kontrol lebih kecil daripada rerata kelompok 1). 2. Rerata kadar IL-12 kelompok kontrol berbeda bermakna dengan kelompok 2 (rerata kadar IL-12 kelompok kontrol lebih kecil daripada rerata kelompok 2). 3. Rerata kadar IL-12 kelompok kontrol berbeda bermakna dengan kelompok 3 (rerata kadar IL-12 kelompok kontrol lebih kecil daripada rerata kelompok 3). 4. Rerata kadar IL-12 kelompok perakuan 1 berbeda bermakna dengan kelompok 2 (rerata kadar IL-12 kelompok perlakuan 1 lebih kecil daripada rerata kelompok 2).. Rerata kadar IL-12 kelompok perlakuan 1 berbeda bermakna dengan kelompok 3 (rerata kadar IL-12 kelompok perlakuan 1 lebih kecil daripada rerata kelompok 3). 6. Rerata kadar IL-12 kelompok perlakuan 2 berbeda bermakna dengan kelompok 3 (rerata kadar IL-12 kelompok perlakuan 2 lebih kecil daripada rerata kelompok 3).

73 Gambar.1 Perbedaan Kadar IL-12 pada Koleksi Supernatan PBMC. Kadar Interferon- γ Uji efek perlakuan bertujuan untuk membandingkan rerata kadar Interferon-γ antar kelompok sesudah diberikan perlakuan. Hasil analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova disajikan pada Tabel.7 berikut. Tabel.7 Rerata Kadar Interferon-γ antar Kelompok Sesudah Diberikan Perlakuan Kelompok Subjek N Rerata Interferon -γ (pg/ml) SB F P DMEM DMEM+GM-CSF+TGF-β1 DMEM+GM-CSF+Activin A DMEM+GM-CSF+TGFβ1+Activin A 0,13 0,20 0,28 0,4 0,02 0,04 0,03 0,0 77,38

74 Tabel.7 di atas, menunjukkan bahwa rerata kadar Interferon-γ kelompok Kontrol adalah 0,13±0,02, rerata kelompok DMEM+TGF-β1 adalah 0,20±0,04, rerata kelompok DMEM+Activin A adalah 0,28±0,03, dan rerata kelompok DMEM+TGF-β1+Activin A adalah 0,4±0,0. Analisis kemaknaan dengan uji One Way Anova menunjukkan bahwa nilai F = 77,38 nilai p =. Hal ini berarti bahwa rerata kadar Interferon-γ pada keempat kelompok berbeda secara bermakna (p < 0,0). Untuk mengetahui kelompok yang berbeda dengan kelompok kontrol perlu dilakuan uji lanjut dengan Least Significant Difference test (LSD). Hasil analisis Post Hoc disajikan pada Tabel.8 di bawah ini. Tabel.8 Beda Nyata Terkecil Kadar Interferon-γ Sesudah Diberikan Perlakuan antar Dua Kelompok Kelompok Beda Rerata P Interpretasi Kontrol dan Perlakuan 1 0,07 0,003 Kontrol dan Perlakuan 2 0,1 Kontrol dan Perlakuan 3 0,32 Perlakuan 1 dan Perlakuan 2 0,08 0,002 Perlakuan 1 dan Perlakuan 3 0,2 Perlakuan 2 dan Perlakuan 3 0,17 Berdasarkan hasil uji lanjutan (Post Hoc Test) dengan uji Least Significant Difference test (LSD) di atas dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Rerata kadar Interferon-γ kelompok kontrol berbeda bermakna dengan kelompok 1 (rerata kadar Interferon-γ kelompok kontrol lebih kecil daripada rerata kelompok 1).

7 2. Rerata kadar Interferon-γ kelompok kontrol berbeda bermakna dengan kelompok 2 (rerata kadar Interferon-γ kelompok kontrol lebih kecil daripada rerata kelompok 2). 3. Rerata kadar Interferon-γ kelompok kontrol berbeda bermakna dengan kelompok 3 (rerata kadar Interferon-γ kelompok kontrol lebih kecil daripada rerata kelompok 3). 4. Rerata kadar Interferon-γ kelompok perakuan 1 berbeda bermakna dengan kelompok 2 (rerata kadar Interferon-γ kelompok perlakuan 1 lebih kecil daripada rerata kelompok 2).. Rerata kadar Interferon-γ kelompok perlakuan 1 berbeda bermakna dengan kelompok 3 (rerata kadar Interferon-γ kelompok perlakuan 1 lebih kecil daripada rerata kelompok 3). 6. Rerata kadar Interferon-γ kelompok perlakuan 2 berbeda bermakna dengan kelompok 3 (rerata kadar Interferon-γ kelompok perlakuan 2 lebih kecil daripada rerata kelompok 3). Dari hasil kemaknaan ini yang menunjukkan signifikan tertinggi adalah kelompok perlakuan 3, dimana di semua kelompok menunjukkan p=. Gambar.2 Perbedaan Kadar IFN-γ pada Supernatan PBMC

76 Dari kedua hasil diatas maka dapat dijadikan gambar sebagai berikut: Gambar.3 Perbedaan Rerata Kadar IL-12 dan IFN-γ pada Supernatan PBMC setelah perlakuan. Dari Gambar.3 Terlihat lebih jelas perbedaan Rerata Kadar IL-12 dan IFN-γ pada supernatan PBMC yang sudah diberi perlakuan dalam tiap kelompoknya.