2015 DESAIN DAN OPTIMASI FREKUENSI SENSOR LINGKUNGAN BERBASIS PEMANDU GELOMBANG INTERFEROMETER MACH ZEHNDER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELITIAN

DAB I PENDAHULUAN. komponen utama dan komponen pendukung yang memadai. Komponen. utama meliputi pesawat pengirim sinyal-sinyal informasi dan pesawat

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. gelombang cahaya yang terbuat dari bahan silica glass atau plastik yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Absorbansi Probe Sensor terhadap Variasi Konsentrasi Gas H 2 S

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. mengalami suatu gaya geser. Berdasarkan sifatnya, fluida dapat digolongkan

Deteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target

Pengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Studi Awal Aplikasi Fiber coupler Sebagai Sensor Tekanan Gas

DAN KONSENTRASI SAMPEL

Analisis Pengaruh Panjang Kupasan dan Perubahan Suhu Terhadap Pancaran Intensitas pada Serat Optik Plastik Multimode Tipe FD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

pembuatan sensor kristal fotonik pendeteksi gas ozon. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Transmitansi (%) Panjang gelombang (nm)

Sistem Transmisi Telekomunikasi. Kuliah 8 Pengantar Serat Optik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III TEORI PENUNJANG. Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara : Berikut adalah gambar perambatan cahaya dalam medium yang ditunjukkan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tiga jenis bahan pembuat gigi yang bersifat restorative yaitu gigi tiruan berbahan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

KARAKTERISASI TiO 2 (CuO) YANG DIBUAT DENGAN METODA KEADAAN PADAT (SOLID STATE REACTION) SEBAGAI SENSOR CO 2

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian aplikasi multimode

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. mulai bulan Maret 2011 sampai bulan November Alat alat yang digunakan dalam peneletian ini adalah

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

PEMANFAATAN PENGUKURAN REDAMAN SERAT OPTIK MENGGUNAKAN OTDR UNTUK MENDETEKSI KADAR GLUKOSA DALAM AIR

BAB I PENDAHULUAN. Deteksi lingkungan merupakan suatu hal yang penting bagi robot, yang hal paling

Deteksi Kadar Glukosa dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian. Perkembangan teknologi MEMS (Micro Electro Mechanical System)

Sistem Pengembangan Pendeteksian Indeks Bias Zat Cair Menggunakan Serat Optik Singlemode Berbasis Otdr (Optical Time Domain Reflectometer)

Endi Dwi Kristianto

ANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA TUNGGAL TERHADAP PENGARUH PEMBEBANAN DENGAN VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER LILITAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

OPTICAL MODULATOR. Faishol Nugraha Septiana Pamungkas I Made Santanu Wirayawan

PERKEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN FIBER OPTIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM HUKUM-HUKUM OPTIK

PENDAHULUAN. Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK

APLIKASI DIRECTIONAL COUPLER DAN DOUBLE COUPLER SEBAGAI SENSOR PERGESERAN BERDIMENSI MIKRO

± voice bandwidth)

Gambar 3. 1 Ilustrasi pemantulan spekuler (kiri) dan pemantulan difuse (kanan)

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan dan manfaat dari penelitian ini. teknologi telekomunikasi, terutama dalam era moderen seperti sekarang ini.

Karakteristik Serat Optik

PENENTUAN RUGI-RUGI KELENGKUNGAN FIBER OPTIK MODE TUNGGAL SECARA KOMPUTASI

TUGAS. : Fitrilina, M.T OLEH: NO. INDUK MAHASISWA :

FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2013 s/d Mei 2014.

Interferometer Fabry Perot : Lapisan optis tipis, holografi.

KARAKTERISASI FIBER BRAGG GRATING (FBG) TIPE UNIFORM DENGAN MODULASI AKUSTIK MENGGUNAKAN METODE TRANSFER MATRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

BAB IV. Perancangan Dan Realisasi Antena Horn

1 BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Spektrum elektromagnetik yang mampu dideteksi oleh mata manusia

Antiremed Kelas 12 Fisika

Elektronika Kontrol. Sensor dan Tranduser. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

Sensor Indeks Bias Larutan Menggunakan Fiber Coupler

Analisis Penggunaan Gelatin Sapi dan Gelatin Babi sebagai Cladding pada Serat Optik untuk Perancangan Sensor Kelembaban

Eksperimen HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. karakterisasi tegangan keluaran detektor terhadap pergeseran cermin. Selanjutnya,

INTERFEROMETER DAN PRINSIP BABINET

BAB III DASAR DASAR GELOMBANG CAHAYA

Analisis Sensor Pengukuran Konsentrasi Glukosa Prinsip Macrobending Pada Serat Optik Multimode Step-Index

Analisis Sensor Regangan dengan Teknik Pencacatan Berbasis Serat Optik Multimode Step-Index

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kumpulan Soal Fisika Dasar II.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) B-50

PEMBAGIAN SERAT OPTIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDY AWAL FIBER OPTIK SEBAGAI SENSOR ph

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan manusia. Hal ini disebakan karena gas CO dapat mengikat

Oleh : Akbar Sujiwa Pembimbing : Endarko, M.Si., Ph.D

BAB I PENDAHULUAN BAB

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan merupakan aspek penting dalam kehidupan karena lingkungan adalah tempat dimana kita hidup, bernafas dan sebagainya. Lingkungan merupakan kawasan tempat kita berinteraksi, sehingga memungkinkan adanya pencemaran lingkungan yang dapat diakibatkan oleh bakteri, virus dan lain-lain. Udara yang telah tercemar tidak mampu diselektif oleh tubuh, yang banyak berasal dari knalpot kendaraan, pabrik, asap rokok dan lainnya. Manusia memiliki ketidakmampuan dalam merasakan gas atau polusi yang masuk dalam tubuh, oleh karena itu dibutuhkan teknologi yang mampu mendeteksi gas asing/sinyal gangguan tersebut. Salah satu teknologi pendeteksian yang terus dikembangkan saat ini adalah sensor. Sensor adalah suatu alat yang berfungsi untuk mendeteksi suatu parameter yang memiliki perbedaan dengan literatur. Sensor digunakan untuk mendeteksi gejalagejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan besaran mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan, arus listrik dan sebagainya. Saat ini sensor terus dikembangkan sehingga menjadi suatu alat yang sangat penting dalam berbagai bidang aplikasi, seperti bioteknologi, kimia, kedokteran dan sebagainya. Oleh karena itu, kualitas suatu sensor harus selalu ditingkatkan agar manfaatnya bisa dirasakan di berbagai bidang. Salah satu contoh sensor yang sedang dikembangkan saat ini adalah sensor interferometer Mach Zehnder/ Mach Zehnder interferometer (MZI). Sensor MZI memiliki beberapa keuntungan diantaranya, seperti kebal terhadap gangguan elektromagnetik, tahan terhadap gangguan (erosion), sensitivitas tinggi, memiliki rugi yang rendah, dan akurasi yang tinggi. MZI dimanfaatkan berdasarkan pemandu gelombang dengan sifat single mode. Single mode adalah sebuah sistem transmisi data berwujud sinar yang memiliki satu indeks bias sinar tanpa terpantul dan merambat sepanjang media tersebut terbentang. Struktur MZI single mode

mampu bekerja dalam dimensi mikrometer sampai nanometer sehingga cahaya yang mampu dilewatkan hanya satu mode sinar saja. Prinsip dasar MZI berbasis pemandu gelombang yaitu sinar datang terbagi menjadi dua bagian yang menjalar ke daerah jalur penginderaan/sensing dan jalur referensi/reference. Jalur sensing merupakan daerah penginderaan yang digunakan untuk variasi eksternal seperti suhu, indeks bias dan lain-lain sedangkan jalur reference dilapisi dengan lapisan pelindung yang terisolasi. Pada jalur penginderaan/sensing yang terukur adalah perubahan perbedaan fase optik dari MZI yang dapat dengan mudah dideteksi dengan menganalisis variasi sinyal gangguan (Mehra dkk. 2014). Sensor MZI telah berhasil diaplikasikan untuk mendeteksi regangan/strain, gas dan molekul lainnya (Lindecrantz dkk. 2015). Sensor regangan serat optik berdasarkan MZI dan konsep pergeseran. Kemiringan kurva yang diperoleh menggunakan sumber laser 100 mw yaitu (W/ɛ). Ketika menggunakan pin diode dengan resolusi 100 μm resolusi sensor menjadi 0.11 μɛ (Jahed dkk. 2009). Aplikasi MZI untuk mendeteksi molekul HCL menggunakan PDMS (polydimethylsiloxane) dan air sebagai lapisan luar/cover medium. Struktur MZI yang digunakan merupakan single mode dengan dimensi ketebalan nm dan panjang daerah sensing 2 cm. Material biologi dilarutkan dalam air dan cover medium sebagai sensor memiliki indeks bias yang dekat dengan nilai indeks bias air (Lindecrantz dkk. 2015). Beberapa belakangan tahun terakhir banyak penelitan yang menggunakan material TiO 2. Kekurangan material tersebut hanya beberapa parameter gas yang dapat dideteksi yaitu H 2, C 2 H 5, OH dan O 2 (Santoso dkk. 2001). Seiring dengan perkembangan bidang penelitian, material TiO 2 dapat mendeteksi gas CO 2 (Hendri & Elvaswer. 2012). Selanjutnya material TiO 2 yang di doping dengan Au ditumbuhkan pada tempertaur 500 0 C dapat mendeteksi gas CO (Faizin. 2013). Material polimer saat ini sedang banyak dikembangkan untuk sensor bio-kimia karena sensitivitasnya

yang tinggi, mudah dalam fabrikasi, dan karakteristik polimer dapat bervariasi sesuai metode pembuatannya (Hidayah dkk. 2013 & Maulana. 2014). Penelitian yang dilakukan selama ini memanfaatkan analit uji dengan nilai indeks bias yang besar. Oleh karena itu, tidak dapat digunakan untuk mendeteksi analit uji bio-kimia yang memiliki nilai indeks bias sangat kecil seperti virus, DNA, protein dan sebagainya. Selain itu, ukuran panjang jalur penginderaan masih dalam dimensi yang berbeda untuk satu kesatuan pemandu gelombang serta banyak penelitian hanya menggunakan air sebagai lapisan luarnya. Oleh sebab itu, analit uji terbatas yang mampu terserap dalam air saja (Heideman dkk. 1993 & Lindecrantz dkk. 2015). Sensor yang efektif hanya mampu mendeteksi satu sinyal gangguan sehingga dibutuhkan banyak sensor untuk dipasang, agar mampu mendeteksi banyaknya sinyal gangguan jadi diperlukan suatu sensor dalam dimensi kecil hingga nanometer (Abdullah. 2012). Sumber cahaya tertentu yang digunakan untuk pendeteksian sangat berpengaruh untuk mengidentifikasi adanya analit. Oleh karena itu, sumber cahaya untuk tiap analit uji berbeda. MZI yang didesain pada perangkat lunak computer simulation technology (CST) dengan memasukkan material secara langsung menggunakan nilai acuan indeks bias. Inti/core yang digunakan adalah polimer tipe polymide loss free dan TiO 2. Teknologi sensor bio-kimia sebagian besar menggunakan perubahan indeks bias di sekitar dekat perangkat. Perubahan indeks bias ini dikarenakan perubahan dalam konsentrasi analit atau adanya kehadiran molekul. Perangkat lunak untuk mensimulasikan MZI ini banyak digunakan sebagai solusi untuk desain elektromagnetik dan analisis. Software simulasi ini sangat tepat untuk digunakan sebagai metode dalam mendesain dan mengoptimasi perangkat dalam rentang frekuensi yang luas. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana hasil simulasi pada program CST dengan memvariasikan analit uji pada lapisan luar (cover medium/cladding). Hasil ini akan dideteksi berdasarkan

perubahan indeks bias sehingga dapat dilihat frekuensi optimum pada masing-masing analit yang diuji. Material core yang dikaji adalah TiO 2 dan polymide loss free dengan sudut yang dibentuk pada MZI yaitu 16 o dan 20 o. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian kali ini adalah 1. Nilai indeks bias analit yang di uji adalah 1.2; 1.1 dan 1.01. 2. Frekuensi sumber yang digunakan yaitu pada rentang 180-193 THz. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menghitung nilai frekuensi optimum berdasarkan indeks bias analit yang diuji untuk masing-masing material core. 2. Menghitung nilai sensitivitas berdasarkan sudut dan indeks bias untuk tiap material core. 3. Membandingkan sensitivitas untuk kedua material core yang digunakan yaitu polymide dan TiO 2. 1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan ini terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN : Pada bagian ini terdiri dari latar belakang penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitan, dan sistematika penulisan BAB II LANDASAN TEORI : Bagian ini terdiri dari teori-teori dasar yang menyangkut penelitian ini yaitu teori tentang interferometer Mach Zender, sensor optik, pemandu gelombang, sensitivitas MZI, Polymide, TiO 2, absorpsi, indeks bias dan CST. BAB III METODOLOGI PENELITIAN : Dengan menampilkan alur dari penelitian yang akan dilakukan yaitu berupa tempat dan waktu penelitian, kerangka jalur penelitian, serta metode pendeteksian

BAB IV PEMBAHASAN : Berisikan tentang pembahasan-pembahasan yang dibuat berdasarkan latar belakang, tujuan, dan pokok permasalahan yang mengenai simulasi, sensor optik berdasarkan pemandu gelombang berbasis MZI, sensitivitas MZI dan hasil simulasi untuk memperoleh frekuensi optimum. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN : Terdiri dari hasil kesimpulan penelitian berdasarkan tujuan serta saran-saran untuk membuat hasil dari penelitian ini menjadi lebih baik di masa yang akan datang.