BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reformasi Birokrasi yang digulirkan oleh pemerintah dalam rangka mewujudkan pemerintahan bersih sudah merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Sehingga semua Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dituntut untuk melakukan pembenahan birokrasi di jajarannya. Salah satu langkah dari reformasi birokrasi adalah penataan organisasi dan ketatalaksanaan dengan memodernisasi organisasi melalui pemisahan, penggabungan, dan penajaman tugas dan fungsi organisasi. Antara lain dengan melakukan analisis dan evaluasi jabatan, analisis beban kerja melalui job description. Manajemen pelayanan publik di era otonomi daerah semakin mempermudah ruang gerak masing-masing daerah untuk melakukan upaya perbaikan layanan. Pengalaman beberapa daerah yang berhasil memanfaatkan dan mengembangkan sistem pelayanan publik terpadu diakui telah membawa dampak yang cukup signifikan baik terhadap perbaikan kualitas manajemen layanan publik pemerintah daerah. Di samping itu agenda yang sangat penting dalam rangka melaksanakan reformasi birokrasi adalah masalah pelayanan publik. Pelayanan publik yang diberikan instansi pemerintah baik di tingkat pusat, propinsi, kabupaten, kota sampai dengan 1
kecamatan kepada masyarakat merupakan perwujudan fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat. Pada era otonomi daerah fungsi pelayanan publik menjadi salah satu fokus perhatian dalam peningkatan kinerja instansi pemerintah daerah. Oleh karenanya secara otomatis berbagai fasilitas pelayanan publik harus lebih didekatkan pada masyarakat sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Pemerintah Pusat telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah dan kualitas pelayanan publik antara lain kebijakan tentang Penyusunan Sistem dan Prosedur Kegiatan, Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( Inpres Nomor 7 Tahun 1999 ) dan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah (SK Menpan No. KEP/25/M.PAN/2/2004). Langkah ini bukanlah hal yang baru karena sebelumnya kebijakan serupa telah dikeluarkan pemerintah dalam bentuk Keputusan Menpan maupun Instruksi Presiden. Namun semua kebijakan tersebut tidak secara otomatis menyelesaikan permasalahan pelayanan publik oleh instansi pemerintah yang selama ini bercitra buruk, berbelit-belit, lamban dan berbiaya mahal. Sistem Informasi adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penyimpanan, pengelolaan & penyampaian informasi dari Penyelenggara kepada masyarakat dan sebaliknya dalam bentuk lisan, tulisan Latin, tulisan dalam huruf Braile, bahasa 2
gambar, dan/atau bahasa lokal, serta disajikan secara manual ataupun elektronik. Dalam rangka mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada Masyarakat dapat dibentuk sistem pelayanan terpadu. Sistem pelayanan terpadu pada hakikatnya adalah menyederhanakan mekanisme pelayanan sehingga kemanfaatannya benar-benar dirasakan oleh Masyarakat. Artinya, sistem ini diadakan bukan hanya karena adanya peraturan perundang-undangan yang mewajibkan, tetapi lebih kepada seberapa jauh sistem pelayanan terpadu tersebut dapat menghasilkan pelayanan yang lebih mudah, sederhana, cepat dan tertib dalam administrasi pelayanan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik perizinan kefarmasian maka disusunlah Sistem Informasi Pelayanan Terpadu dan Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu (SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian pada Dinas Kesehatan, agar memudahkan petugas dan masyarakat mendapat informasi mengenai perizinan kefarmasian. B. Maksud dan Tujuan Maksud Sistem Pelayanan Terpadu (SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian adalah untuk mendapatkan informasi secara online tentang perizinan kefarmasian yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. 3
Tujuan Sistem Pelayanan Terpadu (SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian adalah sebagai berikut : 1. Memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada masyarakat 2. Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat 3. Memperpendek proses pelayanan 4. Mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah dan transparan 5. Mempermudah akses yang lebih luas kepada Masyarakat untuk memperoleh pelayanan. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup SIMPEDU online adalah informasi mengenai persyaratan dan formulir perizinan kefarmasian oleh masyarakat baik perseorangan maupun perusahaan yang selanjutnya melakukan pendaftaran secara online untuk verifikasi secara online, dan diverifikasi secara offline jika berkas telah lengkap. D. Pengertian 1. Sistem Pelayanan Terpadu adalah Sistem informasi pelayanan perizinan yang dibentuk sebagai alat bantu dalam pemrosesan perizinan kefarmasian pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. 2. Surat Izin Apotik atau SIA adalah Surat izin yang diberikan oleh Menteri kepada Apoteker atau Apoteker bekerjasama 4
dengan pemilik sarana untuk menyelenggarakan Apotik di suatu tempat tertentu. 3. SIPA adalah Surat izin yang diberikan kepada Apoteker untuk dapat melaksanakan Pekerjaan Kefarmasian pada Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit. 4. Surat Izin Kerja (SIK) adalah surat izin yang diberikan kepada Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian untuk dapat melaksanakan Pekerjaan Kefarmasian pada fasilitas produksi dan fasilitas distribusi atau penyaluran. 5. Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian, yang selanjutnya disebut SIKTTK adalah surat izin praktik yang diberikan kepada Tenaga Teknis Kefarmasian untuk dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas kefarmasian. 6. Industri Rumah Tangga Pangan yang selanjutnya disebut IRTP adalah perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan yang manual hingga semi otomatis. 7. Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga, yang selanjutnya disingkat SPP-IRT, adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh Bupati/Walikota terhadap pangan produksi IRTP di wilayah kerjanya yang telah memenuhi persyaratan pemberian SPP-IRT dalam rangka peredaran Pangan Produksi IRTP 8. Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang selanjutnya disingkat PKRT adalah alat, bahan, atau campuran bahan 5
untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk manusia, pengendali kutu hewan pemeliharaan, rumah tangga dan tempat-tempat umum. 9. Sertifikat Perusahaan Rumah Tangga adalah sertifikat yang diberikan kepada perusahaan Rumah Tangga dan produk yang dihasilkan yang telah memenuhi persyaratan dalam rangka peredaran. 10. Usaha Mikro Obat Tradisional yang selanjutnya disebut UMOT, adalah usaha yang hanya membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk parem, tapel, pilis, cairan obat luar dan rajangan. E. Jenis Layanan Perizinan Kefarmasian 1. Surat Izin Apotik (SIA) 2. Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA) 3. Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA) 4. Usaha Menengah Obat Tradisional (UMOT) 5. Perusahaan Rumah Tangga (PRT) Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) 6. Perusahaan Rumah Tangga Pangan (PIRT) F. Sasaran 1. Masyarakat baik perseorangan maupun badan usaha yang membutuhkan izin. 2. Pemerintah Daerah khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. 6
G. Tempat Pendaftaran Dalam melaksanakan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel maka pelayanan pendaftaran Perizinan Kefarmasian dilakukan secara online melalui website dengan alamat https://dinkes.bekasikab.go.id dan proses selanjutnya verifikasi secara offline dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Gedung A2 Lt.1 Bidang Sumber Daya Kesehatan Seksi Penyediaan dan Pengawasan Perbekalan Kesehatan Komplek Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi Desa Sukamahi Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi. H. Konsultasi Teknis Konsultasi teknis dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Konsultasi di Dinas Kesehatan Gedung A2 Lt. 1 pada hari Kamis jam 09.00-14.00 WIB sesuai jadwal yang telah ditentukan, Nomor Telepon/Fax : 021-89970347, 081513282524. 7
2. Pemohon yang akan berkonsultasi harus membawa berkas perizinan secara lengkap. 3. Konsultasi dilakukan secara efektif, efisien dan transparan. 8
BAB II TATA CARA PENDAFTARAN A. Umum 1. Pemohon membuka website Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi https://dinkes.bekasikab.go.id. 2. Pemohon klik Aplikasi SIMPEDU, kemudian pilih jenis izin yang diperlukan. 9
3. Pemohon selanjutnya mengunduh persyaratan dan formulir perizinan. 4. Pemohon mengisi formulir secara lengkap serta membubuhi tanda tangan asli, serta menyiapkan seluruh persyaratan yang diperlukan. 5. Pemohon harus memiliki email baik perseorangan maupun perusahaan. 6. Pemohon melakukan scan berkas persyaratan dan formulir secara lengkap yang telah ditandatangani kemudian dikirim melalui email : simpedu@bekasikab.go.id 7. Selanjutnya berkas akan diverifikasi secara online oleh admin pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. 8. Setelah berkas diverifikasi secara online dan dinyatakan lengkap maka pemohon akan menerima email dari admin untuk melakukan verifikasi berkas secara offline pada Dinas 10
Kesehatan Kabupaten Bekasi Gedung A2 Lantai 1 Komplek Perkantoran Pemda Kabupaten Bekasi Desa Sukamahi Kecamatan Cikarang Pusat. 9. Apabila berkas yang diemail dinyatakan belum lengkap maka pemohon akan menerima email berupa penolakan berkas perizinan. 10. Pemohon melengkapi berkas kemudian mengirimkan kembali ke alamat email : simpedu@bekasikab.go.id 11. Apabila berkas telah lengkap dan sesuai maka tim akan melakukan pemeriksaan sarana pada perizinan SIA, PIRT, UMOT dan PRT Alkes dan PKRT. 12. Jika sarana telah lengkap dan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku maka perizinan akan segera diterbitkan. 13. Untuk perizinan tenaga kefarmasian (SIPA, SIKA, SIKTTK) tidak ada pemeriksaan sarana. 11
B. FLOW CHART SIMPEDU 12
BAB III PERSYARATAN PERIZINAN A. Surat Izin Apotik No. Persyaratan Penjelasan 1. Mengisi formulir Formulir permohonan permohonan ditujukan mencantumkan : kepada Kepala Dinas a. Nama pemohon dan alamat Kesehatan (Materai 6000) b. Nama Apotik dan alamat c. Nama Pemilik Sarana Apotik 2. Surat Pernyataan Kesanggupan dari Apoteker Penanggungjawab Pelaksana Harian dari Apoteker (meterai 6000) (PSA) dan Alamat a. Pernyataan dari Apoteker untuk bersedia sebagai Apoteker Pengelola Apotik b. Asli dan bermaterai 3. Surat Pernyataan dari Apoteker Pengelola Apotek dan Asisten Apoteker bahwa tidak bekerja tetap pada Perusahaan Lain dan Tidak menjadi Apoteker Pengelola Apotek di Apotik Lainnya. (meterai 6000) 4. Foto copy STRA Apoteker, STRTTK Asisten Apoteker 5. Foto copy Ijazah Apoteker dan Asisten Apoteker 6. Foto copy Surat Sumpah Apoteker a. Pernyataan dari Apoteker dan Asisten Apoteker tidak akan bekerja tetap pada perusahaan lain dan tidak menjadi APA di Apotik lainnya b. Asli dan bermaterai Surat Tanda Registrasi Apoteker dan Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian Asisten Apoteker yang masih berlaku Cukup jelas Cukup jelas 13
7. Surat Pernyataan Kesanggupan sebagai Pelaksana Harian dari Asisten Apoteker (materai 6000) 8. Daftar Asisten Apoteker minimal 1 orang dengan mencantumkan nama, alamat dan tanggal lulus. a. Pernyataan Asisten Apoteker untuk bersedia bekerja full time pada sarana Apotik b. Asli dan bermaterai Cukup jelas 9. Surat Izin Atasan bagi Apoteker dan Asisten Apoteker Anggota TNI, Polri dan PNS 10. Foto Copy KTP Apoteker, Asisten Apoteker dan Pemilik Sarana Apotik Pernyataan izin dari atasan Apoteker dan Asisten Apoteker dihimbau berdomisili sesuai dengan lokasi sarana Apotik 11. Denah Bangunan Calon Apotik beserta ukuran bangunannya Mencantumkan ukuran dan peruntukkannya yang sesuai dengan sarana Apotik dan ditandatangani oleh Pemilik Sarana Apotik 12. Peta Lokasi Calon Apotik Menunjukan lokasi sarana Apotik dengan jelas 13. Surat Keterangan bangunan calon Apotik ( milik sendiri, sewa & kontrak ) 14. Akte Perjanjian Kerjasama antara Apoteker Pengelola Apotik dengan Pemilik Sarana Apotik dari Notaris a. Jika sewa melampirkan bukti sewa menyewa b. Jika milik sendiri, melampirkan bukti pendukung seperti akte bangunan a. Mencantumkan usaha dibidang farmasi (obatobatan) b. Nama Pemilik Sarana Apotik harus sesuai dengan yang tertera pada surat permohonan 14
15. Jadwal Kerja Apotik Jadwal buka Apotik dan jadwal tenaga Apoteker,Asisten Apoteker serta tenaga lainnya 16. Surat Pernyataan dari Pemilik Sarana Apotik bahwa tidak pernah terlibat pelanggaran Peraturan dan Perundang-undangan dibidang obat-obatan a. Pernyataan dari pemilik sarana Apotik b. Asli dan bermaterai 17. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Kecamatan wilayah setempat. 18. Surat izin Apotik (SIA) asli untuk perpanjangan izin Apotik. 19. Surat Rekomendasi Puskesmas wilayah setempat 20. Surat Rekomendasi IAI Cabang Bekasi 21. Daftar terperinci perlengkapan Apotik 22. Map warna kuning dan stempel Apotik a. Masih berlaku b. Jenis Sarana yang akan diusulkan tertera dalam izin Jika SIA masa berlakunya sudah habis Rekomendasi dari Puskesmas yang lokasinya sesuai dengan sarana Apotik Rekomendasi dari organisasi profesi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Kabupaten Bekasi Daftar yang berisi perlengkapan yang harus tersedia pada Sarana Apotik (desain blangko copy resep, desain etiket, buku pedoman, kulkas dll) Cukup jelas 15
B. Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) No. Persyaratan Penjelasan 1. Mengisi formulir Formulir permohonan permohonan ditujukan mencantumkan : kepada Kepala Dinas a. Nama Pemohon Kesehatan b. Nomor STRA Apoteker c. Identitas pemohon d. Tempat Praktik e. Alamat Praktik 2. Foto copy KTP Kartu Tanda Penduduk Apoteker 3. Foto copy STRA yg dilegalisir KFN 4. Surat Pernyataan mempunyai tempat praktek profesi atau surat Keterangan dari pimpinan fasilitas pelayanan kefarmasian 5. Surat Rekomendasi dari Ikatan Apoteker Indonesia/IAI Cabang Kab. Bekasi 6. Pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar 7. Melampirkan data tenaga Asisten apoteker (AA) beserta Ijazah AA dan Fotocopy KTP AA 8. Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) asli untuk perpanjangan SIPA Surat Tanda Registrasi Apoteker yang dilegalisir Komite Farmasi Nasional dan masih berlaku Pernyataan dari pemilik sarana kefarmasian Rekomendasi dari organisasi profesi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk melaksanakan praktik kefarmasian Cukup jelas Cukup jelas Jika masa berlaku SIPA sudah habis 16
C. Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA) No. Persyaratan Penjelasan Formulir permohonan mencantumkan : Mengisi formulir permohonan a. Nama Pemohon 1. ditujukan kepada Kepala b. Nomor STRA Apoteker Dinas Kesehatan c. Identitas pemohon d. Tempat Praktik e. Alamat Praktik 2. Foto copy KTP Kartu Tanda Penduduk Apoteker 3. 4. 4. 5. Foto copy STRA yg dilegalisir KFN Surat Pernyataan mempunyai tempat praktek profesi atau surat Keterangan dari pimpinan fasilitas pelayanan kefarmasian atau dari pimpinan fasilitas produksi atau distribusi/penyaluran Surat Rekomendasi dari Ikatan Apoteker Indonesia/IAI Cabang Kab. Bekasi Pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar Surat Tanda Registrasi Apoteker yang dilegalisir Komite Farmasi Nasional dan masih berlaku Pernyataan dari pimpinan fasilitas pelayanan kefarmasian atau dari pimpinan fasilitas produksi atau distribusi/penyaluran Rekomendasi dari organisasi profesi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk melaksanakan praktik kefarmasian Cukup jelas 6. 7. Dalam pengajuan permohonan SIKA sebagai apoteker pendamping harus menyatakan secara tegas permintaan SIKA untuk tempat pekerjaan kefarmasian pertama, kedua, atau ketiga Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA) asli untuk perpanjangan SIKA Cukup jelas Jika masa berlaku SIKA sudah habis 17
D. Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK) No. Persyaratan Penjelasan 1. Mengisi formulir Formulir permohonan permohonan ditujukan mencantumkan : kepada Kepala Dinas a. Nama Pemohon Kesehatan b. Nomor STRTTK Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, D3 Farmasi, SMK Farmasi, Sekolah Menengah Farmasi (SMF)) c. Lulusan dan Tahun lulusan d. Identitas pemohon e. Tempat Praktik 1,2,3 f. Alamat Praktik 1,2,3 2. Fotokopi STRTTK Surat Tanda Registrasi Tenaga 3. Surat pernyataan Apoteker atau pimpinan tempat pemohon melaksanakan pekerjaan kefarmasian Teknis Kefarmasian yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Cukup Jelas 4. Surat rekomendasi dari organisasi yang menghimpun tenaga teknis kefarmasian 5. Pas foto berwarna ukuran 4x6 sebanyak 2 (dua) lembar dan 3x4 sebanyak 2 (dua) lembar Rekomendasi dari organisasi profesi Persatuan Ahli Farmasi (PAFI) Kabupaten Bekasi Cukup Jelas 18
E. Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) No. Persyaratan Penjelasan 1. Mengisi formulir Formulir permohonan mencantumkan permohonan ditujukan : kepada Kepala Dinas Kesehatan a. Nama pemohon b. Nama perusahaan 2. Mengisi formulir permohonan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (PIRT) 3. Sertifikat penyuluhan keamanan pangan 4. SKDU (Surat Keterangan Domisili Usaha) dari kelurahan c. Alamat dan No. Telepon Formulir yang mencantumkan : a. Nama jenis pangan b. Nama dagang c. Jenis kemasan d. Berat bersih e. Komposisi f. Proses produksi g. Informasi tentang masa simpan h. Informasi tentang kode produksi i. Nama dan identitas pemohon disertai nomor telepon j. Nama pemilik dan penanggungjawab Sertifikat yang diperoleh dengan mengikuti penyuluhan keamanan pangan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kab. Bekasi selama 2 hari dengan kualifikasi kelulusan minimal 60. Surat yang menerangkan domisili suatu badan usaha, dalam hal ini Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Selain sebagai tanda bukti domisili UKM Anda, SKDU juga dibutuhkan dalam pengurusan berbagai perizinan. 5. Izin Tetangga Surat izin yang diperoleh dengan meminta izin tetangga sekitar wilayah usaha untuk mengetahui ada usaha di wilayah tersebut 6. Foto Copy KTP Kartu identitas pemohon 7. Pas Photo ukuran 3 X 4 Cukup jelas 19
8. Contoh label kemasan Desain label kemasan yang menerangkan label tersebut tidak akan berubah selama izin berlaku kecuali ada perubahan kemasan yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi 8. Data Industri Rumah Tangga Data yang mencantumkan : a. Nama perusahaan b. Nama pemilik c. Nama penanggungjawab d. Jumlah modal e. Alamat lengkap beserta nomor telepon f. Data Karyawan g. Lokasi industri rumah tangga h. Data ruang pengolahan 20
F. Usaha Menengah Obat Tradisional (UMOT) No. Persyaratan Penjelasan 1. Surat permohonan Formulir permohonan ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan. mencantumkan : a. Nama pemohon b. Nama perusahaan c. Alamat dan No. Telepon d. NPWP e. Penanggungjawab Teknis f. Akta pendirian g. Bukti penguasaan tanah dan bangunan h. Luas tanah dan bangunan i. Bentuk sediaan dan kapasitas j. Surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup k. Tenaga Kerja l. Pemasaran 2. Fotokopi akta pendirian badan usaha perorangan yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan 3. Susunan Direksi/Pengurus dan komisaris/badan Pengawas dalam hal permohonan bukan perseorangan. 4. Fotokopi KTP/Identitas pemohon dan atau Direksi/Pengurus dan Komisaris/Badan Pengawas. a. Mencantumkan usaha dibidang obat tradisional b. Nama pimpinan harus sesuai denganyang tertera pada surat permohonan Cukup jelas Cukup jelas 21
5. Pernyataan pemohon dan/atau Direksi/Pengurus dan Komisaris/Badan Pengawas tidak pernah terlibat pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang farmasi. 6. Fotokopi bukti penguasaan tanah dan bangunan. 7. Surat Tanda Daftar Perusahaan dalam hal permohonan bukan perseorangan 8. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan dalam hal permohonan bukan perseorangan 9. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak. 10. Fotokopi Surat Keterangan Domisili Surat Pernyataan asli a. Jika sewa melampirkan bukti sewa menyewa b. Jika milik sendiri, melampirkan bukti pendukung seperti akte bangunan a. Masih berlaku b. Jenis produk yang akan diproduksi tertera dalam izin a. Masih berlaku b. Jenis produk yang akan diproduksi tertera dalam izin Cukup jelas Surat yang menerangkan domisili suatu badan usaha, dalam hal ini Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Selain sebagai tanda bukti domisili UKM Anda, SKDU juga dibutuhkan dalam pengurusan berbagai perizinan. 22
G. Sertifikat Perusahaan Rumah Tangga Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) No. Pesyaratan Penjelasan 1. Surat permohonan ditujukan Formulir permohonan kepada Kepala Dinas mencantumkan : Kesehatan (asli bermaterai a. Nama pemohon 6000). b. Alamat dan Nomor telepon c. Nomor KTP d. Nama perusahaan e. Alamat dan Nomor telepon perusahaan f. Akta notaris pendirian perusahaan g. NPWP h. Nama pimpinan/pemilik i. Nama 2. Fotocopy KTP pemohon/pemilik penanggungjawab Cukup jelas 3. Fotokopi izin usaha a. Masih berlaku b. Jenis produk yang akan diproduksi tertera dalam izin 4. Fotokopi NPWP NPWP 5. Peta lokasi dan denah bangunan 6. Surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik/sewa kontrak Menunjukan lokasi sarana Perusahaan Rumah Tangga dengan jelas a. Jika sewa melampirkan bukti sewa menyewa paling singkat dua (2) tahun b. Jika milik sendiri, melampirkan bukti pendukung seperti akte bangunan 7. Daftar peralatan produksi Sesuai dengan alat kesehatan/pkrt yang diproduksi 23
8. Daftar alat kesehatan dan/atau PKRT yang akan diproduksi 9. Surat keterangan/rekomendasi hasil penyuluhan dari petugas kesehatan yang berwenang di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat 10. Surat pernyataan kesanggupan melakukan pengujian produk Sesuai dengan alat kesehatan/pkrt yang diproduksi Rekomendasi hasil penyuluhan yang dilakukan di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat meliputi Asli dan bermaterai 24
BAB IV PENUTUP Pelayanan publik yang baik, transparan dan akuntabel bagi suatu instansi dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi yang melaksanakan fungsi pelayanan publik adalah merupakan suatu keharusan untuk dapat memberikan layanan publik yang baik. Untuk ini semua tentunya memerlukan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional. Disamping itu didukung dengan sistem informasi pelayanan publik dalam bentuk visual dan media elektronik yang terintegrasi mengenai prosedur, syarat-syarat kepada masyarakat dalam hal ini Sistem Pelayanan Terpadu online. Serta dari sisi pemohon/perusahaan diharapkan juga kiranya sumber daya manusianya yang kompeten terutama berkaitan dengan pengetahuan tentang persyaratan yang bersifat teknis. Diharapkan dengan adanya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi serta tersedianya sarana dan prasarana yang memadai maka layanan publik yang diberikan akan dapat memenuhi janji layanan. 25
26