MAKNA SIMBOL ARTEPAK DAN UPACARA ADAT DI LINGKUNGAN KAMPUNG MAHMUD KOTA BANDUNG. Oleh Suciati, S.Pd., M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana JPKK FPTK UPI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tradisional berbeda-beda. Makanan tradisional sendiri merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku

331 Komunitas Adat Kampung Mahmud... (Rosyadi)

SISTEM RELIGI DAN SOSIAL DI KAMPUNG MAHMUD. Oleh : Drs. Ruswendi Permana, M. Hum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

Dari Bukit Turun Ke Sawah PLPBK di Kawasan Heritage Mentirotiku dan Lakessi

BAB I PENDAHULUAN. Ayu Fauziyyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya

Arsitektur Dayak Kenyah

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang

BAB V ANALISA DATA. A. Upacara Kematian Agama Hindu Di Pura Krematorium Jala Pralaya

BAB I PENDAHULUAN. jenis pekerjaan, pendidikan maupun tingkat ekonominya. Adapun budaya yang di. memenuhi tuntutan kebutuhan yang makin mendesak.

I. PENDAHULUAN. Kebudayaan terjadi melalui proses belajar dari lingkungan alam maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia kaya akan budaya, adat istiadat, dan tradisi yang dapat dijadikan

LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN

I. PENDAHULUAN. sebuah kalimat yang berasal dari lafadz hallala-yuhallilu-tahlilan yang berarti

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN

KEBUDAYAAN SUKU BANJAR

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

5.1. KESIMPULAN FAKTUAL

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tari Putri Asrini, 2013

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

2016 KAJIAN BENTUK D AN MAKNA KERIS ARTEFAK PUSAKA SITUS MAKAM PANJANG KARAWANG

BERBAGAI MACAM GUNUNGAN DALAM UPACARA GAREBEG (GREBEG) DI KERATON YOGYAKARTA. Theresiana Ani Larasati

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. 1 Dalam kaitannya

ANALISIS MATERI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM MADRASAH TSANAWIYAH KELAS IX

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. pengaturan-nya. Namun berbeda dengan mahluk Tuhan lainnya, demi menjaga

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angki Aulia Muhammad, 2013

ARSITEKTUR TRADISIONAL MASYARAKAT SUNDA 1. ARSITEKTUR RUMAH TRADISIONAL MASYARAKAT SUNDA

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa sari negara yang di

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya manusia saling membutuhkan

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Pelaksanaan Kenduri Arwah sebagai rangkaian dari ritual kematian dalam

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat memiliki keragaman budaya yang syarat akan nilai dan

Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten

BAB II LANDASAN TEORI. sudah tersebar diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Tembikar atau keramik atau porselen

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013

BAB V PENUTUP. ditarik kesimpulan bahwa Pesan Non Verbal dalam Upacara Adat Grebek Sekaten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PROFIL LOKASI PENDAMPINGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. atas tanah sebagai upacara peniadaan jenazah secara terhormat.

BAB I PENDAHULUAN. makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar

2015 KESENIAN RONGGENG GUNUNG DI KABUPATEN CIAMIS TAHUN

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten. Bulungan Kalimantan Utara

berbentuk persegi panjang yaitu memanjang dari selatan ke utara. Di desa ini

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu unsur kebudayaan dan sebagai salah satu perantara sosial

BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MITOS DAN NORMA

BAB V PENUTUP. membangun rumah tidak dapat diketahui secara pasti, karena tradisi dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan hasil cipta, karsa dan karya manusia. Hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor

2016 PANDANGAN MASYARAKAT SUNDA TERHADAP ORANG BANGSA ASING

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN

BAB IV MENELUSURI WILAYAH DAN MASYARAKAT DUSUN PELEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

UJI KOMPETENSI SEMESTER II

GLOSARIUM. Anak perempuan yang berada dalam suatu garis keturunan sebuah keluarga atau semua wanita dalam sebuah kelompok masyarakat adat Kerinci.

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

Dan jangan biarkan kuburan yang ditinggikan, kecuali engkau ratakan. (HR. Ahmad dan selainnya).

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial pasti membutuhkan orang lain untuk menjalin komunikasi dan

DATA RUMAH ADAT DI JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN. maupun dilestarikan. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS RITUAL MOLANG AREH

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kanayatn yaitu pada zaman Kayo (memotong kepala lawan) sekitar ratusan tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Kehidupan manusia di manapun

Kajian Folklor dalam Tradisi Guyang Jaran di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo

ANALISIS NILAI-NILAI DALAM TRADISI BARITAN SEBAGAI PERINGATAN MALAM SATU SYURO DI DESA WATES KABUPATEN BLITAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. PENDAHULUAN. bangsa yang kaya akan kebudayaan dan Adat Istiadat yang berbeda satu sama lain

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pelaksanaan upacara perkawinan, setiap suku bangsa di Indonesia memiliki

BAB V PENUTUP di Bandung disimpulkan bahwa perayaan Imlek merupakan warisan leluhur

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian

Workshop Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Sumba Barat Daya Prov. Nusa Tenggara Timur

Bontang dari Cerita Menjadi Kebanggaan

SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA

RESUME PENELITIAN PEMUKIMAN KUNO DI KAWASAN CINDAI ALUS, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS. merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. utara Kabupaten Pasaman Barat, yang terdiri dari 1. dengan luas wilayah sekitar 340,78 km atau 8,77%. Daerah ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Upacara Adat Pencucian Pusaka Nyangku merupakan suatu upacara

BAB IV STUDI ANALISIS TENTANG SIMBOL. A. Simbol Menurut Masyarakat Desa. Kedungrejo, Kecamatan. Kerek,

Upacara Kelahiran dan Masa Bayi

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Toleransi antar etnis

V. KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : meliputi, Himpun (meliputi : Himpun Kemuakhian dan Himpun Pemekonan),

Transkripsi:

MAKNA SIMBOL ARTEPAK DAN UPACARA ADAT DI LINGKUNGAN KAMPUNG MAHMUD KOTA BANDUNG Oleh Suciati, S.Pd., M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana JPKK FPTK UPI 1. Lokasi Kampung Mahmud Kampung Mahmud terletak di Desa Mekar Rahayu Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. Kampung Mahmud merupakan tempat makam keramat yang banyak diziarahi dari berbagai daerah. Batas-batas yang mengelilingi kampung Mahmud adalah sungai Citarum, yaitu sebelah barat, selatan dan timur adalah sungai Citarum lama dan sebelah utara adalah sungai Citarum baru. Kata Mahmud sendiri berasal dari kata bahasa Arab Mahmuudah yang artinya pinuji atau puji. Kata puji sendiri tidak sama artinya dengan terpuji, tetapi berarti reueues atau deudeuh atau kasih sayang yang ikhlas. 2. Asal- usul Kampung Mahmud Pendiri kampung Mahmud adalah Sembah Eyang Dalem Haji Abdul Manaf. Beliau berasal dari keturunan wali Cirebon yaitu Syarif Hidayatulloh. Garis keturunan dari wali Cirebon hingga Sembah Eyang Dalem Haji Abdul Manaf dapat digambarkan sebagai berikut : a. Syarif Hidayatulloh b. Maulana Abdurahman c. Pangeran Atas Angin d. Sultan Agung Mataram e. Dipati Ukur Sani f. Dipati Ukur Salis g. Eyang Mayasari 1

h. Eyang Naya Dirga i. Eyang Dalem Haji Abdul Manaf Sembah Eyang Dalem Haji Abdul Manaf mendirikan kampung Mahmud abad 15 Masehi. Beliau meninggalkan kampung halamannya menuju Mekah dan tinggal di sana. Sampai suatu saat, beliau memutuskan kembali ke tanah air. Sebelum pulang beliau mendapat firasat bahwa tanah airnya akan di jajah bangsa asing (Belanda). Oleh karena itu sebelum pulang beliau berdo a di suatu tempat yang disebut Gubah Mahmud, berdekatan dengan Masjidil Haram. Dalam do anya, beliau memohon petunjuk agar dapat kembali ke tempat yang tidak akan tersentuh oleh penjajah. Kemudian petunjuk yang diyakininya sebagai ilham mengisyaratkan bahwa beliau akan tinggal di tempat yang berawa. Kemudian beliau pulang dengan membawa segenggam tanah karomah atau tanah haram dari Mekah. Sesuai petunjuk yang didapat dari Gubah Mahmud, beliau mencari rawa. Pencarian berakhir setelah ditemukannya lahan rawa yang terdapat di pinggiran sungai Citarum yaitu daerah Bojong. Rawa tersebut ditimbun bersamaan dengan tanah karomah dari Mekah, kemudian rawa tersebut berubah menjadi lahan yang layak untuk sebuah perkampungan. Ketika masa penjajahan tiba di Indonesia, kampung Mahmud kerap menjadi tempat persembunyian yang cukup aman. Untuk kepentingan tersebut ada beberapa larangan agar kampung tetap sunyi seperti di larang memelihara angsa dan membunyikan goong atau gong. Dengan demikian tidak ada kesan yang menonjol atau menarik perhatian dari kampung Mahmud sehingga kondusif untuk sebuah tempat persembunyian. Pada akhir hayatnya, beliau di makamkan di kampung Mahmud. Makamnya terpelihara hingga sekarang bahkan dikeramatkan oleh keturunannya. Pengkeramatan ini sebagai bukti kecintaan, penghormatan dan penghargaan terhadap pendiri kampung Mahmud juga kiprahnya dalam menyebarkan agama Islam. 2

3. Sistem Religi Kampung Mahmud Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari religi. Dapat dipastikan religi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam mengisi kehidupan rohani manusia. Dalam konteks religi, manusia menjalin komunikasi dengan entitas supranatural, baik dengan Tuhan atau bentuk kekuatan lainnya yang dipercaya mengisi entitas supranatural tersebut. Kehidupan religi masyarakat kampung Mahmud diisi dengan : a. Keyakinan yang kuat terhadap agama Islam b. Kepercayaan mereka yang kuat terhadap keberadaan nenek moyang yang dinamakan karuhun. Jika melihat nama Sembah Eyang Dalem Haji Abdul Manaf, jelas sekali beliau adalah pemeluk agama Islam. Sebagai keturunan wali, derajat keislamannya tidak diragukan lagi. Beliau juga bertasauf dengan menjauhi segala kemewahan yang bersifat duniawi, mencintai kesederhanaan dalam hidupnya. Dengan karakter pendiri kampung Mahmud seperti itu tidak salah jika anak cucunya mewarisi keyakinan yang sama, beragama Islam. Ekspresi ke Islaman tampak dalam berbagai aspek kehidupan yang tampak pada desain penampilan, aktivitas keagamaan dan fasilitas pendukung kehidupan. Dalam pandangan mereka, karuhun adalah nenek moyang atau leluhur mereka yang punya andil besar bagi kehidupan Mahmud dan juga berjuang untuk agama Islam. Yang disebut karuhun adalah : a. Sembah Eyang Dalem Haji Abdul Manaf b. Sembah Eyang Dalem Abdulah Gedug c. Sembah Eyang Agung Zaenal Arif Kepercayaan mereka terhadap keberadaan karuhun melahirkan budaya spiritual yang cukup kental dalam kehidupan masyarakat kampung Mahmud. Masyarakat kampung Mahmud begitu mencintai dan menghormati karuhunnya. Sebagai bukti kecintan, penghargaan dan penghormatan mereka adalah dengan mengikuti dan mematuhi apa 3

yang telah digariskan oleh karuhunnya selain memelihara makamnya dengan baik dan menziarahinya. Kepercayaan terhadap leluhur tidak hanya diwujudkan dengan menziarahi makamnya melainkan dengan mentaati aturannya. Beberapa aturan yang kemudian berkembang menjadi larangan adalah : Larangan Membangun rumah yang bertembok dan berkaca Memukul gong atau goong Memelihara angsa Memakan hulu hayam atau kepala ayam Membuat sumur Maksud Karena menurut sejarah berdirinya, kampung Mahmud adalah rawa sehingga tanahnya labil. a. Dari bunyi gong terdengar sama dengan salah satu nama karuhun yaitu Sembah Eyang Agung Zaenal Arif yaitu gung.!!! b. Apabila dipukul berarti dalam keadaan suasana ribut, kacau, ramai sehingga menimbulkan keramaian dan dapat memancing perhatian penjajah. c. Makna kata gong. Bunyi gong yaitu gung..!!! identik dengan adigung atau sombong Angsa merupakan hewan peliharaan yang memiliki sifat suara recet atau ribut. Sesuai sejarah kampung Mahmud bertujuan menghindari perhatian kaum penjajah maka angsa tidak diperbolehkan dipelihara karena bersuara ribut sehingga memancing perhatian. Ayam merupakan hewan simbol kemudahan dalam menjalankan kehidupan. Terbukti dalam upacara 40 hari setelah bayi lahir atau ngahuripan, hewan dijadikan simbol kehidupan yang hurip atau berkembang. Tanah kampung Mahmud bersifat labil karena asalnya rawa 4

Penampilan masyarakatnya pada umumnya mengenakan busana muslim. Para tokoh agama mengenakan jubah putih dan ikat kepala berupa sorban. Predikat haji disandang oleh sebagian besar warga Mahmud. Selain mengadakan pengajian, warga Mahmud memuliakan peristiwa sejarah dalam agama Islam, seperti Muludan atau Maulid Nabi Muhammad S.A.W dan Isra Mi raj. 4. Upacara Adat a. Perkawinan Seperti masyarakat Sunda umumnya, warga kampung Mahmud melakukan upacara perkawinan dengan urutan sebagai berikut : 1) Saling mengenal 2) Ngalamar 3) Seuseurahan 4) Akad nikah 5) Ngeuyeuk seureuh 6) Nincak endog 7) Sawer b. Kehamilan Upacara kehamilan di kampung Mahmud dimulai pada usia kandungan 7 bulan yang dikenal dengan sebutan nujuh bulan atau tingkeb. Waktu upacara biasanya dipilih tanggal 7 (awal), 17 (tengah), 27 (akhir). Upacara ini simbol agar pasangan suami istri tidak berhubungan intim sejak dilaksanakannya upacara hingga 40 hari setelah melahirkan dan simbol bahwa jabang bayi sudah berbentuk manusia dengan segala kesempurnaan panca inderanya. Penentuan tanggal dilakukan atas rujukan tokoh masyarakat yang dipandang paham. Rangkaian upacara dipimpin ema paraji atau dukun bayi dan di hadiri oleh kerabat dan tetangga sekitarnya juga tokoh kampung. Yang paling menonjol dalam upacara kehmilan 7 bulan adalah makanan dan perlengkapan upacara, yaitu : 5

Istilah Macam benda Maksud Beubeutian atau umbiumbian Singkong, ubi, talas, sagu, ganyol, kacang tanah, kacang suuk Beuti atau umbi = buta = tidak tahu. Umbi ditanam di dalam tanah, terdiri dari unsur air dan zat-zat lain yang terkandung diibaratkan kandungan yang berisi jabang bayi yang tidak diketahui siapa dan bagaimana keadaannya yang menjadi pokok sebagai seorang individu. Sesuai dengan 5 hal yang dirahasiakan alam yaitu ; mati, esok hari, kiamat, kandungan dan jumlah air hujan. Hahampangan Ranginang, Opak, Ke 7 makanan ini berasal dari beras dengan atau makanan Kolontong, Tengteng, berbagai variasi cara mengolah dan bentuk ringan Ragenar, Saroja, Kue seperti bulat, persegi, memanjang, bulat Simping. bergerigi, tipis simbol berbagai bentuk atau rupa manusia. Hampang = ringan maksudnya ringan dan mudah dalam melahirkan Rujak Ubi, singkong, Bercampurnya seluruh sifat manusia yang mangga, jeruk bali, menunjukkan sifat individu juga sebagai kedongdong, delima dan pisang klutuk rujukan atau petanda kelamin jabang bayi. Kelamin jabang bayi dapat dilihat melalui rasa rujak yang dibuat, apabila manis dan pedas menandakan laki-laki apabila hambar menandakan perempuan. Tumpeng Nasi berwarna putih Warna putih berarti bersih, sakral, dunia atas. dan kuning, telur, Warna kuning sebagai aplikasi dari warna kentang dan ikan asin merah berarti utama dan wibawa. Bentuk kerucut pada tumpeng berarti kehidupan menuju kepuncak. Telur simbol kandungan yang terdiri dari air dan jabang bayi sebagi pokoknya. Ikan asin simbol tidak boleh atau pamali menyembelih hewan atau peupeuncitan karena 6

dianggap menyembelih calon bayi. Sinjang kebat 7 macam kain Kain panjang simbol macapat atau sifat yang panjang dengan motif batik bebas dimiliki manusia yaitu cipta, karsa, rasa dan jiwaraga. Kain panjang berbentuk segiempat panjang artinya tidak selubung atau nyarung seperti sarung bermakna kehidupan yang dilalui jabang bayi bebas, lapang tidak kasarung atau linglung. Kembang Hanjuang, mayang Simbol dari : jambe, jawerkotok, Berbagai kehidupan yang akan dilalaui ros merah, rosputih, jabang bayi ros merah muda, Bayi yang dilahirkan berkembang optimal, pandan segar, memiliki wibawa Belut Belut atau ikan Licin sehingga kelahiran bayi diharapkan lancar selicin belut. Daweugan Kelapa muda yang dihiasi gambar arjuna Kelapa simbol dari dunia yang bulat, bulat tekad. dan srikandi pada Wayang bahwa kehidupan manusia ibarat kedua sisinya dan pewayangan. kalimat religi Kelapa muda dibelah pada tengah-tengah (solawat atau jalalah) antara dua gambar wayang simbol jenis kelamin jabang bayi. Keterangan ; bunga, belut, disimpan dalam jahas, suatu tempat terbuat dari tanah liat sebagai simbol kandungan yang berisi jabang bayi. c. Kematian Warga kampung Mahmud akan bergotng royong mengurus jenasah atau ngaweredonan mayit mulai dari melayat, mempersiapkan segala keperluan, memandikan, menyolatkan sampai menguburkan jenazah. 7

Pada malam harinya diadakan tahlilan di rumah orang yang meninggal. Tahlilan berasal dari bahasa Arab halalayyuhallilu tahlilan yang artinya eling atau ingat. Tahlilan dimaksudkan mendo akan jenazah supaya ringan dalam menghadapi perubahan keadaan jasmani dalam kubur. Tahlilan pertama dilangsungkan selama 7 hari berturut-turut. Mereka memiliki tradisi memperingati kematian seseorang yang disebut tileman. Tileman terdiri dari : Tiluna Tujuhna Matang puluh Natus Newu Mendak atau haol Hari ketiga : jenazah dalam keadaan badannya bengkak. Hari ketujuh : jenazah dalam keadaan perut, mata dan sendi- sendi pecah. Hari ke 40 : jenazah dalam keadaan hancur Hari ke 100 : jenazah dalam keadaan sempurna hancurnya Hari ke 1000 : sisa jasad mengumpul Memperingati hari wafatnya seseorang d. Membangun Rumah Upacara membangun rumah terdiri dari : 1) sebelum membangun rumah: upacara bertawasul Tujuannya meminta izin dan berkah kepada karuhun agar pembangunan rumah selamat dan keselamatan bagi penghuni yang akan menempati rumah. Dilakukan diatas tanah yang akan dibangun Waktunya bertepatan dengan peletakan batu pertama Dipimpin kuncen Usai berdo a, makan bersama 2) Ketika rumah sedang dibangun : upacara naekkeun suhunan Dilakukan pada saat membuat rangka atap rumah Perlengkapan upacara meliputi : 8

Jenis perlengkapan upacara Makna simbol Ayam Kesuburan, mandiri Tumpeng Kehidupan yang dimanis menuju kejayaan Bendera merah putih Memerdekakan rumah dari segala rintangan dan bahaya Sesajian berupa tebu, pare ranggeuyan atau padi yang diikat, makanan seperti papais, bodoeusi, bugis, kupat 7 sudut, leupeut, tangtang angin, opak ketan. Makanan dari beras yang dibuat dengan berbagai bentuk, berbagai pembungkus, dan berbagai rasa serta warna sebagai simbol bahwa manusia berbangsa-bangsa dengan berbagai rupa dan jenisnya namun pada dasarnya adalah manusia ciptaan Tuhan Lubang ditengah sedalam 30 cm berdiameter 20 cm diisi benda-benda Menghindari bahaya, perpecahan dan kehancuran tajam seperti pecahan kaca, paku dan kayu rukem Paku emasyang ditancapkan pada kayu Penghuni rumah memiliki kehormatan tinggi. Membagikan kemeyan pada seluruh yang hadir Mengumandangkan adzan keseluruh penjuru arah Menyembelih ayam di atas lubang yang telah digali di bagian tengah bakal rumah. Darah yang keluar disapukan ke setiap tiang penjuru tengah sambil membaca salawat nabi. Memungut kembali kemenyan dan membakarnya di tas pedupaan dekat lubang. 3) Selesai Membangun : upacara Salametan Bertujuan mengucapkan syukur atas selesainya pembangunan rumah, selamat dari hal-hal yang tidak diinginkan Perlengkapan upacara diantaranya tumpeng dan makanan kecil. Dipimpin olej kuncen 9

e. Memandikan Keris Upacara memandikan keris dilaksanakan tanggal 12 Maulud. Tujuannya mengharap berkah dari malam 12 maulud atau hari Maulud Nabi Muhammad S.A.W Dilaksanakan di dekat rumah ketua adat Perlengkapan upacara adalah keris-keris, golok, pisau, cangkul, milik tokoh masyarakat dan warga. Melakukan pembacaan barjanji oleh kuncen Ketua adat melakukan sawer pecahan uang logam sebagai simbol kegembiran, kebahagiaan serta kecintaan warganya kepada Rosululloh nabi Muhammad S.A.W 5. Pola Pemukiman Kawasan kampung Mahmud dahulu berupa sebuah delta di belokan sungai Citarum. Delta ini berupa rawa yang masih labil dengan keletakan tanah lebih rendah dibandingkan daerah sekitarnya. Sungai Citarum kemudian di luruskan dengan membangun saluran sungai Citarum baru dan menimbun sungai Citarum lama yang terletak di depan kawasan kampung Mahmud. Rumah penduduk dibangun mengelompok memadati bagian selatan sungai Citarum baru. Selain rumah penduduk terdapat sekolah, masjid, bale, MCK, pekuburan, kebun dan jalan. Semuanya membentuk satu kesatuan pola pemukiman yang fungsional bagi penghuninya. Rumah penduduk merupakan unsur dominan dalam perkampungan. Rumah tampak berkelompok, tidak ada ketentuan yang mengatur arah rumah. Rumah dibedakan menjadi tiga kategori : a. Rumah asli Rumah berbentuk panggung (berkolong) dengan bahan utama dari bambu. Berdinding bilik Berjendela kayu Berlantai palupuh 10

b. Rumah asli dengan modifikasi (lantai sudah menggunakan papan) c. Rumah permanen (rumah masa kini) Bangunan rumah di kampung Mahmud mempunyai ciri khas berbentuk hurup L. Rumah pada umumnya dilengkapi sumur tradisional. Membuat sumur pada akhirnya dapat dilakukan menginngat sungai Citarum sudah tercemar limbah. Sumur ditempatkan disamping atau di belakang rumah dan dipagari bambu. 11

DAFTAR PUSTAKA Atik Soepandi B.A. 1977. Khasanah Kesenian Daerah Jawa Barat. Bandung : Pelita Masa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat. 2002. Kampung Adat dan Rumah Adat Di Jawa Barat. Haryoto Kunto. 1984. Wajah Bandoeng Tempo Doeloe. Bandung : Granesia. Jakob Sumardjo. 2002. Arkeologi Budaya Indonesia Pelacakan Hermeneutis Historis terhadap Artefak artefak Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta : Qalam. -------------------. 2003. Simbol-simbol Artepak Budaya Sunda. Bandung : Kelir. Koentjaraningrat. 2002. Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta : Djambatan. 12