BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian yang berbeda.1 Adapun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data dan menganalisis data yang diperlukan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. gunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Batu. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan PT. Kusuma Satria Dinasasri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus.

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan ilmiah. Adapun dalam penelitian ini digunakan beberapa tehnik atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemanfaatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. (SMA) Muhammadiyah 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. Brigjen Slamet

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Alasan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo Kabupaten Pacitan merupakan SMAN yang memiliki prestasi tinggi dalam bidang akademik maupun non akademik, terlihat dengan adanya kemajuan berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai dengan Juni 2015 pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Prosedur penelitian ini meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, analisis data, dan penyusunan laporan penelitian. Adapun alokasi penelitian ini adalah sebagai berikut: 39

40 Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No Jenis Kegiatan 1 Pengajuan judul 2 Penyusunan Proposal 3 Pengajuan surat ijin 4 Pengumpulan data 5 Analisis Data 6 Laporan penelitian 2014 2015 Juni 2015 s/d. Nop. Des. Jan. Feb Mar Apr Mei Juni 2016 B. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif Menurut Strauss dan Corbin (1997 : 11-13), yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat (diperoleh) Dicapai dengan menggunakan prosedurprosedur statistic atau cara-cara lain dari kualitatif (pengukuran). Bogdan dan Taylor (1992 :21-22) menjelaskan bahwa penelitian Kualitatif adalah salah saru prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang didalamny tentang ucapan, tulisan dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok masyarakat dan organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut

41 pandang yang utuh, komperatif dan hulistik. Hadjar, (1996) dalam Basrowi dan sukidin, (2002 : 2) menyebutkan penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi didapat setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian. Berdasarkan analisis tersebut kemudian ditarik kesimpulan berupa pemahaman umum yang sifatnya abstrak tentang kenyataan-kenyataan. 2. Desain Penelitian Sebagaimana dikemukakan oleh Mantja (2008:2), bahwa "desain penelitian" adalah rencana suatu studi atau kajian yang merupakan hasil tahapan rencana penelitian. Desain penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. metode penelitian kualitatif adalah metode untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat diukur dengan angka-angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksak. Penelitian kualitatif juga bisa diartikan sebagai riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan infbrmasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Metode kualitatif ini digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang

42 sebenarnya, data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Hasil penelitian kualitatif ini lebih menekankan makna daripada generalisasi. Generalisasi dalam penelitian kualitatif ini dinamakan transferability. (Sugiyono, 2009: 9). Kelompok yang dijadikan penelitian dalam hal ini adalah kelas XI SMAN 1 Ngadirojo Kab. Pacitan. 3. Subjek Penelitian Peneliti menjadikan kepala sekolah, guru, dan siswa kelas XI SMAN 1 Ngadirojo Kab. Pacitan sebagai subyek dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, kehadiran peneliti di lapangan untuk mengumpulkan data tentang pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Seni Budaya di kelas XI SMAN 1 Ngadirojo Kab. Pacitan. Kehadiran di tempat penelitian dapat bersifat rutin maupun insidentil, mengandung pengertian sewaktu memerlukan data maka peneliti terjun ke lapangan. Sebelum terjun ke lapangan, peneliti terlebih dahulu menetapkan target responden yang akan diwawancarai maupun data yang hendak dicari. Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data dan pada akhimya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya (Moleong, 2006: 168).

43 C. Data, Sumber Data dan Nara Sumber 1. Data Data merupakan tulisan-tulisan atau catatan-catatan mengenai segala sesuatu yang didengar, dilihat, dialami dan bahkan yang dipikirkan oleh peneliti selama kegiatan pengumpulan data dan merefleksikan kegiatan tersebut. Menurut Lofland (dalam Moleong, 2006:157), data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran Seni Budaya dengan menggunakan media power point dan intemet. Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumber utamanya (Kountur, 2007: 182). Untuk memperoleh data primer, dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi di lapangan. Data-data ini merupakan data tentang implementasi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Seni Budaya di kelas XI SMAN 1 Ngadirojo Kab. Pacitan. Data sekunder adalah data yang bersumber dari penelitian orang lain yang dibuat untuk maksud yang berbeda. Data tersebut dapat berupa fakta, tabel gambar dan lain-lain (Kountur, 2007: 177). Data sekunder dalam penelitian ini didapat dari dokumen-dokumen atau artikel tentang pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Seni Budaya di kelas XI SMAN 1 Ngadirojo Kab. Pacitan.

44 2. Sumber Data Menurut Lofland (dalam Moleong, 2006: 157), Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. a. Informan Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber utama yang dicatat melalui catatan tertulis atau rekaman video atau tape, foto atau film. Wawancara atau pengamatan merupakan hasil usaha gabungan dari melihat, mendengar, dan bertanya. Informan dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru Seni Budaya dan siswa kelas XI. b. Tempat dan Peristiwa Tempat penelitian sebagai sumber data primer dalam penelitian ini adalah SMAN 1 Ngadirojo Kab. Pacitan. Adapun tempat penelitian secara khusus adalah kelas XI SMAN 1 Ngadirojo Kab. Pacitan. c. Dokumen Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2006: 160) sebagai bentuk dokumentasi, ada dua kategori foto yang dapat dimanfaaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan sendiri. Pada umumnya foto yang tidak digunakan secara tunggal untuk menganalisa data saja. namun dengan kata lain sebaiknya foto digunakan sebagai pelengkap pada cara dan teknis lainnya.

45 D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti berfungsi sebagai pelaku dan instrumen. Adapun untuk mengumpulkan data digunakan beberapa metode yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. 1. Wawancara Mendalam (Interview) Wawancara merupakan suatu percakapan yang bertujuan mengetahui persepsi responden tentang dominan kenyataan (Nasution, 2004:69). Data diperoleh melalui wawancara. Wawancara mendalam dapat diberi makna kombinasi antara pertanyaan-pertanyaan deskriptif, struktural dan kontras. Wawancara mendalam dilakukan secara langsung kepada seorang narasumber atau dalam bentuk fokus group discussion, tergantung pada perjanjian dengan nara sumber. Data yang ingin didapat dari wawancara ini adalah data tentang pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Seni Budaya di SMAN 1 Ngadirojo Kab. Pacitan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tak terstruktur (wawancara mendalam). Informan kunci dalam kegiatan wawancara mendalam ini adalah sebagai berikut. a. Drs. Suyatno (Kepala SMAN 1 Ngadirojo) b. Darwoto, S.Pd (Guru Seni Budaya SMAN 1 Ngadirojo) c. Budi Raharjo, S.Pd (Guru Seni Budaya) d. Retno Supriyati, S.Pd (Wakasek. Ur. Sarana dan Prasarana) e. Zehan Farhandi (Siswa kelas XI MIA 1) f. Sofyan Sanusi (Siswa kelas XI IPS 2)

46 2. Observasi Observasi dilakukan untuk melihat secara langsung keadaan lapangan agar memperoleh gambaran yang lebih luas tentang masalah yang diteliti. Observasi yang dilakukan bersifat participant observation dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan disekolah seperti dalam kegiatan belajar mengajar, bergaul dengan para guru dan staf tata usaha, bergaul dengan siswa terutama pada saat istirahat. Alur pengamatan digambarkan oleh Nasution (2003: 63) sebagai berikut: UMUM ------ FOKUS ------ SELEKTIF Gambar 1. Alur pengamatan Observasi dimulai dengan pengamatan secara umum mengenai berbagai hal yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. Pengamatan umum dilakukan terutama untuk mengetahui keadaan umum subjek seperti letak geografis kondisi fisik subjek dan berbagai fasilitas atau sarana dan prasarana yang didapatkan pada subjek. Pengamatan berfokus dilakukan terutama pada aspek pembelajaran yang dilakukan oleh guru dikelas, sedangkan pengamatan terpilih atau terseleksi dilakukan terhadap subjek setelah pengamatan terfokus, dalam hal ini kelompok siswa yang antusias dan kelompok siswa yang tidak antusias dalam pembelajaran.

47 Observasi dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan secara aktif untuk memperoleh gambaran dan keterangan nyata mengenai pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Seni Budaya di SMAN 1 Ngadirojo Kab. Pacitan. Hal yang perlu diamati selama proses penelitian dapat dilihat dari tabel berikut ini. Tabel 4.6 Pedoman Pelaksanaan Pengamatan No. Tanggal Hal yang diamati 1. Hal yang dipersiapkan guru dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Seni Budaya 2. Langkah-langkah kegiatan awal pada pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Seni Budaya 3. Langkah-langkah kegiatan inti pada penerapan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Seni Budaya 4. Interaksi dan suasana pada penerapan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Seni Budaya 5. Langkah-langkah kegiatan akhir pada penerapan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Seni Budaya 6. Aktivitas siswa dan guru Pada saat melakukan pembelajaran Seni Budaya 7. Aktivitas dan kompetensi peserta didik 8. Aktivitas dan kompetensi guru 9. Hasil belajar peserta didik 10. Minat dan motivasi peserta didik 11. Waktu pelaksanaan penerapan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Seni Budaya Hasil Pengamatan

48 12. Ketersediaan fasilitas penerapan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Seni Budaya 13. Program penunjang penerapan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Seni Budaya 3. Analisis Dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2008: 340). Metode dokumentasi dipakai untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber dokumen yang mungkin mendukung atau bahkan berlawanan dengan hasil wawancara (Harsono, 2008: 165). Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data yang berupa dokumen atau arsip. Metode dokumentasi dilaksanakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Data yang diperoleh berupa tulisan, rekaman seperti buku-buku pedoman laporan resmi catatan harian, notulen rapat (Arikunto,2002: 135). Peneliti menghimpun semua data yang berkaitan dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Seni Budaya di kelas XI SMAN 1 Ngadirojo Kab. Pacitan. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1). Perangkat pembelajaran (Silabus dan RPP) mata pelajaran Seni Budaya 2). Profil sekolah 3). Hasil belajar siswa mapel Seni Budaya

49 4). Inventaris sarana dan prasarana sekolah 5). Foto Penelitian E. Validitas Data Uji validitas data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan "teknik triangulasi". Sebagaimana dikemukakan oleh Moleong (2006: 330) bahwa keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain. Lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini : Gb. Bagan Triangulasi PENELITI INFORMAN DATA Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan antara lain: 1. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. 3. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 4. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dilihat sepanjang waktu. 5. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

50 pendapat dan pandangan orang. Sehingga impelementasi dari langkah-langkah penggunaan teknik triangulasi di atas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Sebagai contoh data pengamatan aktivitas belajar peserta didik akan dibandingkan dengan data wawancara dengan peserta didik kelas XI. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dilihat sepanjang waktu. Dalam hal ini peneliti akan melakukan dengan membandingkan hasil wawancara dengan nara sumber dengan hasil pengamatan peneliti. 3. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Kegiatan perbandingan ini peneliti lakukan dimana hasil wawancara dengan nara sumber yang dibuat dalam bentuk narasi akan dibandingkan dengan dokumen-dokumen yang berhasil dikumpulkan. F. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan bagian proses yang paling sulit. Menurut Harsono (2008: 168), Data berupa deskripsi kata-kata dan kalimat yang dikumpulkan melalui wawancara, deskripsi hasil interpretasi dari observasi, hasil dokumentasi, disusun secara teratur dalam bentuk susunan kata yang menunjukkan konstruk budaya. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data dalam situs. Menurut Milles and Huberman, analisis data tertata dalam situs

51 ditegaskan bahwa kolom pada sebuah matriks tata waktu disusun dengan jangka waktu, dalam susunan tahapan, sehingga dapat dilihat kapan gejala tertentu terjadi. Prinsip dasarnya adalah kronologi. Berikut tahapan dalam analisis data tertata. Pertama, membangun sajian, pada tahap ini cara yang mudah bergerak maju adalah memecah-mecah inovasi ke dalam komponenkomponen atau aspek-aspek khusus, dengan menggunakan ini sebagai baris matriks. Kolom matriks adalah jangka-jangka waktu, dari penggunaan awal sampai penggunaan nanti (Miles dan Huberman, 2007: 173-174). Kedua, Memasukkan data. Pada tahap ini, penganalisis sedang mencari perubahan-perubahan dalam inovasi itu, komponen demi komponen. Perubahan-perubahan itu dapat ditempatkan dalam catatan-catatan lapangan wawancara dengan para pengguna inovasi yang sudah terkode, yang ditanyai secara khusus apakah mereka telah membuat suatu yang sudah terkode dalam format buku inovasi. Kelanjutan penyelidikan menurut adanya bagian-bagian yang telah ditambah, didrop, diperbaiki, digabungkan, atau diseleksi untuk digunakan. Dalam beberapa hal dapat mengacu pada bukti-bukti dokumenter (Miles dan Huberman,2007: 174). Ketiga, Menganalisis data. Pada tahap ini, penganalisis dapat memahami lebih dalam mengenai apa yang terjadi dengan mengacu kembali pada aspek-aspek lain dari catatan lapangan, khususnya apa lagi yang dikatakan orang mengenai perubahan itu atau alasan-alasannya (Miles dan Huberman, 2007: 177). Untuk menyajikan data agar mudah dipahami, maka langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

52 Analysis Interactive Model dari Miles dan Huberman, yang membagilangkahlangkah dalam kegiatan analisis data dengan beberapa bagian yaitu pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclutions). 1. Pengumpulan Data Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya (Moleong. 2006:247). 2. Reduksi Data Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian. rupa sehingga simpulan final dapat ditarik dan diverifikasi (Miles dan Huberman, 2007:16). Reduksi data merupakan proses merangkum dalam memilih data, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Reduksi data ini berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung. Setelah pengumpulan data selesai dilakukan. Semua catatan dibaca, dipahami dan dibuat ringkasan kontak yang berisi uraian hasil penelitian terhadap catatan lapangan, pemfokusan dan penjawaban terhadap masalah yang diteliti. 3. Penyajian Data Penyajian data/display data dimaksudkan untuk menemukan

53 pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan serta memberikan tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini juga dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari datadata yang telah diperoleh, kemudian disusun secara sistematis, dari bentuk informasi yang kompleks menjadi sederhana namun selektif. Data yang diperoleh dari penelitian ini berwujud kata-kata, kalimat, atau paragraf. Karena itu data tersebut akan disajikan dalam bentuk teks atau berupa uraian naratif. 4. Penarikan Kesimpulan Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2008: 352), menyatakan langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dari reduksi data dan penyajian data/data display inilah selanjutnya apabila kesimpulan dan verifikasi pada awal telah didukung oleh bukti-bukti valid dan konsisten, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Hubungan interaktif tersebut di gambarkan sebagai berikut: Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulan Gambar 3.1. Model Analisis Interaktif Sumber: Miles dan Huberman (2007: 20)