ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perataan laba adalah cara yang digunakan manajemen untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer

BAB I PENDAHULUAN. Namun, selain itu manajer juga bertanggung jawab menyajikan laporan

Skripsi Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

BAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa perusahaan akan. minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah

LABA DAN BUKAN PERATA LABA ATAS PENGUMUMAN INFORMASI LABA PERUSAHAAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. karena baik buruknya kinerja perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya dunia perekonomian di Indonesia saat ini

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting untuk pengambilan keputusan adalah laba dalam income statement.

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan yang merupakan salah satu sarana untuk

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kuat bagi manajemen perusahaan untuk menampilkan kinerja terbaik

BAB I PENDAHULUAN. yang efisien dapat mendukung perkembangan ekonomi, karena adanya alokasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pertumbuhan perekonomian perusahaan mengembangkan praktek perataan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I : PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi merupakan data dasar dalam melakukan analisis saham serta untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak penyedia dana (investor) dan penerima dana (perusahaan). Sejalan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa. perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar perusahaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan untuk mengukur kinerja manajemen adalah laba. Statement of financial Accounting Concept (SFAC) Nomor 1 bahwa informasi

terbaik untukbersaing dengan perusahaan lain. Hal ini dilakukan dengan

SKRIPSI. Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Ekonomi Jurusan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan ketatnya persaingan dunia bisnis menuntut setiap

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Dividen Payout Ratio, Financial Leverage, Profitabilitas, Tipe Industri Dan Perataan Laba.

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perusahaan yang membutuhkan dana dapat memenuhinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal perusahaan. 1 Laporan keuangan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan yang dilakukan manajer dalam pengelolaan keuangan pada

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suwito dan Herawaty (2005) pasar modal memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. masa lalu dan kondisi perusahaan untuk masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang. pihak, baik principal selaku pemegang saham maupun agent selaku

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB I PENDAHULUAN. untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba

BAB I PENDAHULUAN. masa-masa yang akan datang, dengan diketahuinya perkembangan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan ekonomi (Harahap, 2011: 70).

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan secara optimal agar laju pertumbuhan negara dan pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun eksternal investor, kreditur dan pemerintah (Olivia, 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat persaingan di dalam dunia bisnis memaksa. perusahaan untuk mempunyai keunggulan kompetitive untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori

BAB I PENDAHULUAN. Perataan laba merupakan salah satu cara yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan salah satu indikator untuk mengukur kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk berinvestasi, para investor terlebih dahulu memperhitungkan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan untuk menampilkan performa terbaik dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ada dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan pengolahan atau manufaktur adalah perusahaan yang

SKRIPSI. Disusun oleh : MUQOROBIN B

ISNI WIYATMI B

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional perusahaan yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Oleh sebab itu, informasi yang disajikan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kerja manajemen untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kondisi perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa globalisasi dan pasar bebas sekarang ini, perusahaan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan. Salah satu bentuk informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Dengan mendapatkan laba yang terus meningkat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan

PERBEDAAN REAKSI PASAR ANTARA PERUSAHAAN PERATA LABA DAN BUKAN PERATA LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. beberapa perusahaan melalui pembelian efek-efek yang ditawarkan atau yang

BAB I PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Bagi investor, kinerja manajemen menjadi faktor

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas suatu

BAB I PENDAHULUAN. modalnya. Namun adanya praktik manajemen laba pada laporan keuangan. emiten dapat menurunkan kembali kepercayaan investor.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Persaingan dunia yang semakin ketat dan perekonomian dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut diharapkan. keputusan yang berkaitan dengan investasi dana mereka.

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa kasus praktik income smoothing (perataan laba) yang pernah terjadi,

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Informasi laba haruslah menggambarkan keadaan. laba untuk memaksimalkan kepuasan mereka sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari minat investor terhadap perusahaan dengan tingkat saham yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : AMIN WILDANI B.200 030 165 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 i

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketatnya persaingan dalam dunia usaha atau bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk menampilkan performa terbaik bagi perusahaan yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar perusahaan di pasar dan juga mempengaruhi minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah perusahaan.akhirnya, hal ini mempengaruhi ketersediaan dan besarnya dana yang bisa dimanfaatkan perusahaan beserta tinggi rendahnya Cost Of Capital (COC) yang harus ditanggungnya. Selain bertanggungjawab untuk menampilkan performa terbaik perusahaan, manajemen juga bertanggungjawab untuk menyediakan laporan keuangan bagi semua pihak yang berkepentingan baik pihak intern atau ekstern perusahaan dengan informasi akuntansi perusahaan. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Untuk itu, laporan keuangan harus mampu menggambarkan posisi keuangan perusahaan dan hasil-hasil usaha perusahaan pada saat tertentu secara wajar (Dwiatmini dan Nurkholis, 2001). Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan adalah suatu sumber informasi mengenai posisi 1

2 perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan yang sangat berguna untuk pengambilan keputusan yang tepat (Almilia dan Kristiaji, 2003). Salah satu informasi yang penting untuk pengambilan keputusan adalah informasi atas laba atau keuntungan. Infomasi laba secara umum menjadi perhatian utama dalam penaksiran kinerja atau pertanggungjawaban manajemen. Informasi laba ini juga membantu pemilik atau pihak lain utuk melakukan penaksiran atas kekuatan laba di masa yang akan datang (Harahap, 2004). Pentingnya informasi laba ini disadari oleh manajemen, sehingga manajemen cenderung melakukan disfungtional behaviour (perilaku tidak semestinya), yaitu dengan melakukan perataan laba untuk mengatasi berbagai konflik yang timbul antara manajemen dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (Sugiarto, 2003). Disfungtional behaviour tersebut dipengaruhi oleh adanya asimetri informasi (information asymetry) dalam konsep teori keagenan (agency teori). Hubungan keagenan muncul ketika seorang individu atau lebih yang disebut pemilik (principal) memperkerjakan individu yang lain atau organisasi (agent) untuk melaksanakan pekerjaan dan kemudian mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan kepada agen tersebut (Jensen dan Mekling, 1976). Konflik keagenan akan muncul apabila masing-masing pihak mempunyai perbedaan keinginan dan ingin memperjuangkan kepentingan masing-masing. Dalam hubungan keagenan manajer mempunyai asimetri informasi terhadap pihak eksternal perusahaan, seperti kreditur dan investor.

3 Asimetri informasi antara agent dan principal dapat memicu manajer untuk melakukan disfuctional behaviour. Asimetri informasi terjadi ketika manajer memiliki informasi internal perusahaan relatif lebih banyak dan mengetahui informasi tersebut relatif lebih cepat dibandingkan dengan pihak eksternal. Dalam kondisi tersebut, manajer dapat menggunakan informasi yang diketahuinya untuk memanipulasi laporan keuangan sebagai usaha untuk memaksimalkan kemakmurannya (Salno dan Baridwan, 2000). Kesenjangan informasi antara kedua belah pihak memicu munculnya perataan penghasilan (Fudenberg dan Tirole, 1995). Topik perataan penghasilan (income smoothing) terkait erat dengan konsep manajemen laba (earnings management). Seperti halnya manajemen laba, penjelasan konsep perataan laba juga menggunakan pendekatan teori keagenan (agency teory). Teori ini menyatakan bahwa manajemen laba dipengaruhi oleh konflik kepentingan antara manajemen (agent) dengan pimilik (principal) yang timbul ketika setiap pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat kemakmurannya (Salno dan Baridwan, 2000). Tindakan perataan penghasilan bersih atau laba (income smoothing) merupakan tindakan yang umum atau rasional (Jatingrum, 2000). Praktik perataan laba merupakan fenomena yang umum terjadi sebagai usaha manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan (Narsa, dkk., 2003) tindakan perataan laba adalah suatu sarana yang dapat digunakan manajemen untuk mengurangi fluktuasi pelaporan penghasilan dan memanipulasi variable-variabel (akuntansi)

4 semu atau dengan melakukan transaksi-transaksi riil (Brayshaw dan Eldin, 1989). Bagi manajemen suatu perusahaan, seringkali tidak penting untuk melaporkan laba maksimal, bahkan manajemen cenderung melaporkan laba yang dianggap normal bagi perusahaan untuk beberapa periode (Samlawi dan Sudibyo, 2000). Tindakan perataan laba ini menyebabkan pengungkapan informasi mengenai penghasilan bersih/laba menjadi menyesatkan, sehingga akan mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh pihakpihak yang berkepentingan dengan perusahaan, khususnya pihak eksternal (Jatiningrum,2000). Perataan laba menjadi suatu hal yang merugikan investor, karena investor tidak akan memperoleh informasi yang akurat mengenai laba untuk mengevaluasi tingkat pengembalian dari portofolionya. Tindakan perataan laba mengakibatkan pengungkapan dalam laporan keuangan menjadi tidak memadai (Dwiatmini dan Nurkholis, 2001). Fenomena ini merupakan dampak negatif asimetri informasi dalam konsep teori keagenan. Perataan laba dalam laporan keuangan merupakan hal biasa dan dianggap masuk akal (Bartov, 1993). Praktik perataan laba didorong oleh berbagai faktor. Faktor-faktor pendorong perataan laba dapat dibedakan atas faktor konsekuensi ekonomi dari pilihan akuntansi dan faktor-faktor laba. Faktor-faktor konsekuensi dari pilihan akuntansi merupakan kondisi yang dipengaruhi oleh angka-angka akuntansi, sehingga perubahan akuntansi yang mempengaruhi angka-angka akuntansi akan mempengaruhi kondisi itu. Sedangkan faktor-faktor laba adalah pengaruh dari angka-angka laba periodik yang dengan sendirinya juga mendorong

5 perilaku perataan laba. Perataan laba tidak akan terjadi jika laba yang diharapkan tidak terlalu berbeda dengan laba yang sesungguhnya (Prasetio, dkk., 2000). Penelitian ini merupakan replikasi dan pengembangan (expand replicant) dari penelitian-penelitian sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitianpenelitian sebelumnya adalah: 1. Sampel penelitian tidak hanya terbatas pada perusahaan manufaktur, tetapi juga perusahaan keuangan (finansial). Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa jumlah perusahaan publik yang termasuk dalam sektor manufaktur dan keuangan terlihat mendominasi keseluruhan perusahaan yang terdaftar di BEI (Murtanto, 2004). Selain itu, berdasarkan hasil penelitian terdahulu, terbukti bahwa kedua sektor perusahaan tersebut paling banyak melakukan praktik perataan laba (Salno dan Baridwan, 2000; Samlawi dan sudibyo, 2000). 2. penelitian ini menambahkan variabel sektor industri sebagai salah satu variabel yang diduga dapat mempengaruhi praktik perataan laba. Hal ini berbeda dengan penelitian Yusuf dan Soraya (2004) yang hanya menguji 4 variabel, yaitu: ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, dan status perusahaan. 3. Variabel leverage dalam penelitian ini diukur dengan financial leverage bukan operating leverage. Hal ini berdasarkan alasan bahwa financial laverage menunjukkan seberapa efesien perusahaan memanfaatkan ekuitas pemilik dalam rangka mengantisipasi hutang jangka panjang dan jangka pendek perusahaan sehingga tidak akan mengganggu operasi perusahaan

6 secara keseluruhan dalam jangka panjang (Andhini, 2005). Hutang yang besar mengakibatkan risiko semakin meningkat. Jadi semakin besar laverage, maka risiko yang ditanggung oleh pemilik modal juga akan semakin meningkat (Widyaningdyah, 2001). Rasio laverage yang besar mengakibatkan turunnya minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, sehingga dapat memicu adanya tindakan perataan laba (Narsa, dkk., 2003). 4. Penelitian ini menggunakan periode pengamatan yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitu sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2005. Dari latar belakang atau pernyataan-pernyataan yang telah disebutkan di atas maka penelitian ini diberi judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perataan laba (Income Smoothing) Pada Perusahaan Manufaktur Dan Keuangan Yang Terdaftar Di BEI 1.2. Perumusan Masalah 1. Apakah perusahaan manufaktur dan keuangan yang terdaftar di BEI melakukan praktik perataan laba? 2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap praktik perataan laba? 3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap praktik parataan laba? 4. Apakah financial laverage berpengaruh terhadap praktik perataan laba? 5. Apakah sektor industri berpengaruh terhadap praktik perataan laba? 6. Apakah status kepemilikan saham berpengaruh terhadap praktik perataan laba?

7 1.3. Batasan Masalah Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan yang termasuk dalam sektor manufaktur dan keuangan yang telah go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama kurun waktu pengamatan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005. Selain itu, penelitian ini terbatas untuk mengetahui ada tidaknya praktik perataan laba pada perusahaan-perusahaan manufaktur dan keuangan di BEI yang termasuk dalam kedua sektor tersebut, serta untuk menguji apakah faktor-faktor ukuran perusahaan, profitabilitas, sektor industri, dan status kepemilikan saham berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba. 1.4. Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik perataan laba (income smoothing) yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan sektor manufaktur dan keuangan yang terdaftar di BEI. 2. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, financial laverage, sektor industri, dan status kepemilikan saham terhadap praktik perataan laba.

8 1.5. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Investor dan masyarakat Dapat memberikan gambaran mengenai praktik perataan laba pada sektor manufaktur dan keuangan yang terdaftar di BEI. Sehingga investor maupun masyarakat dapat membuat keputusan investasi yang tepat. 2. Dunia Penelitian dan Akademis Dapat menambah literature mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba pada perusahaan publik di Indonesia. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memacu penelitian yang lebih baik mengenai praktik perataan laba di masa yang akan datang. 3. Peneliti Menambah pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba (income smoothing) pada perusahaan-perusahaan publik di Indonesia, khususnya perusahaan yang termasuk dalam sektor manufaktur dan sektor keuangan.

9 1.6. Sistematika Penulisan Skripsi yang penulis susun terdiri dari lima bab, adapun garis besar pembahasan masing-masing bab adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini pertama diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika pembahasan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang teori-teori sebagai dasar berpijak dalam melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada. Dalam bab ini akan diuraikan tentang teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian yaitu meliputi: definisi kode etik profesi akuntan, konsep auditing, fungsi kode etik, dan penelitian-penelitian terdahulu. BAB III : METODE PENELITIAN Penelitian ini memberikan penjelasan yang berhubungan dengan penelitian yang akan peneliti teliti, dalam bab ini akan dijelaskan tentang cara-cara yang dipilih untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang diajukan yaitu meliputi populasi dan sampel, variable penelitian, jenis dan sumber data, instrumen penelitian dan metode analisis data.

10 BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Berisi tentang analisis dan pembahasan menguraikan tentang gambaran umum tentang data-data yang telah dikumpulkan yang meliputi analisis dan pembahasan data. BAB V : PENUTUP Terdiri dari bagian akhir dari laporan penelitian, yang berisi kesimpulan dan rangkaian pembahasan skripsi, keterbatasan atau kendala-kendala dalam penelitian serta saran-saran bagi peneliti selanjutnya.