Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

dokumen-dokumen yang mirip
Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011

ANALISIS KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

ANALISIS DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA MAHASISWA FIK UNM

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

Oleh: MUHAMMAD ARFAN )* ABSTRAK

Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

Competitor, Nomor 3 Tahun 4, Oktober 2012

Hubungan Koordinasi Mata-tangan dengan Servis Atas Bola Voli Mahasiswa Putra Penjaskes IKIP-PGRI Pontianak

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar

HUBUNGAN ANTARA VERTICAL JUMP,

Competitor, Nomor 2 Tahun 2, Juni 2010

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN BAHU DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN BAHU DENGAN HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

Competitor, Nomor 2 Tahun 2, Juni 2010

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

Oleh: Aguslamar Berisigep, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta,

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR.

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011

Journal of Physical Education, Health and Sport

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

Hubungan Koordinasi Mata... (Aditya Budi S)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

Vol. 2 No. 1 ISSN April 2016

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ATLET BOLAVOLI SMA NEGERI 1 LINGGO SARI BAGANTI ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Oleh: Ilham Arvan Junaidi (Dosen Universitas PGRI Palembang) Kata Kunci: Kekuatan Pegangan, Daya Tahan Kekuatan, Jumping Smash

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan

Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN JUMPING SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

MHD. ARIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN PUKULAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM

Competitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011

TESIS Diajukan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Jurusan Magister Keguruan Olahraga

Vol 1 No 1 Desember 2017 ISSN

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETRAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

DISUSUN OLEH : ADI DHARMA SAPUTRA

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 003 PULAU PADANG KECAMATAN SINGINGI JURNAL

Unnes Journal of Sport Sciences

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL SPIKE SEMI PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

Competitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR

Ardiah Juita, dkk 1 Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas Riau

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

Oleh: ROHMAD SYAUGI Dibimbing oleh : 1. Drs. SUGITO, M.Pd 2. MOKHAMMAD FIRDAUS, M.Or PENJASKESREK

Nurjamal. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Mulawarman Samarinda. Jl. Muara Pahung Kelua Samarinda.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA PUTRA SMP NEGERI 1 PAPAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dede Syamsul Ma Arif, 2015

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

ANALISIS KEKUATAN LENGAN, KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KETEPATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA PEMAIN BKMF BOLAVOLI FIK UNM OLEH: SAHABUDDIN )* ABSTRAK Kekuatan lengan, kelentukan pergelangan tangan, dan koordinasi mata-tangan merupakan faktor yang mendukung didalam melakukan teknik ketepatan servis atas pada permainan bolavoli. Penggabungan dengan ketiga unsur ini akan lebih efesien sebab kekuatan lengan merupakan kemampuan lengan untuk mampu memukul bola melewati di atas net dan lemah kuatnya sebuah pukulan terletak dari kekuatan lengan seorang pemain. Kelentukan pergelangan tangan berfungsi untuk arah sebuah bola yang dipukul dengan servis atas, apakah pukulan tersebut menukik atau melambung adalah akibat dari kelentukan pergelangan tangan. Namun semuanya itu efektif dan efeseinnya pukulan untuk memperoleh poin dengan melakukan servis adalah koordinasi mata dan tangan. Ketepatan servis atas yang dilakukan adalah akibat dari dukungan kekuatan lengan, kelentukan pergelangan tangan dan koordinasi mata-tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kekuatan lengan, kelentukan pergelangan tangan, koordinasi mata tangan terhadap ketepatan servis atas pada permainan bolavoli. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh pemain BKMF FIK UNM dengan jumlah sampel penelitian 30 orang putra yang dipilih secara random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi dan regresi dengan menggunakan sistem SPSS Versi 15.00 pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Bertolak dari hasil analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Kontribusi kekuatan lengan dengan ketepatan servis atas pada permainan bolavoli pemain BKMF FIK UNM sebesar 71,7%; (2) Kontribusi kelentukan pergelangan tangan pada permainan bolavoli pemain BKMF FIK UNM sebesar 67,2%; (3) Kontribusi koordinasi mata-tangan pada permainan bolavoli pemain BKMF FIK UNM sebesar 64,9%; dan (4) Kontribusi kekuatan lengan, kelentukan pergelangan tangan dan koordinasi mata-tangan terhadap ketepatan servis atas pada permainan bolavoli pemain BKMF FIK UNM sebesar 78,3%. Kata Kunci : Kekuatan Lengan, Kelentukan Pergelangan Tangan, Koordinasi Mata Tangan, Servis Atas Bolavoli 114

ABSTRACT Strength of arm, wrist flexibility and hand-eye coordination is a factor that supports the precision engineering services, in making up the volleyball game. Merging with these three elements would be more efficient because the arm strength is the ability of the arm to be able to hit the ball passes over the net and the weak strength of a punch is of a player's arm strength. Flexibility wrist function for the direction a ball struck with the service, whether the hit dip or rise is a result of wrist flexibility. But they are effective and efeseinnya punches to earn points with the serve is hand-eye coordination. The accuracy of the service is done is the result of the support arm strength, wrist flexibility and hand-eye coordination. This study aims to determine the contribution of arm strength, wrist flexibility, hand-eye coordination to the accuracy of service on the volleyball game. This research includes descriptive research. The research population is the entire cast BKMF FIK UNM with sample number 30 boys randomly selected sampling. The data analysis technique used is the correlation and regression analysis techniques using SPSS system version 15:00 on 95% significance level or 0.05. Departing from the results of the data analysis, the study concluded that: (1) Contribution servicing arm strength with accuracy up to the game BKMF FIK UNM volleyball player at 71.7%, (2) contribution to the accuracy of wrist flexibility serve on the volleyball game player UNM FIK BKMF 67.2%, (3) Contribution eye-hand coordination for the accuracy servicing over the volleyball game player UNM BKMF FIK by 64.9%, and (4) Contribution of arm strength, wrist flexibility and hand-eye coordination the accuracy of service on the volleyball game player FIK BKMF UNM 78.3%. Keyword : Arm strength, flexibility Wrist, Hand Eye Coordination, Service Upper volleyball PENDAHULUAN Komponen fisik secara khusus perlu ditangani secara serius dengan melalui pembuatan program latihan secara sistematis dan terprogram serta sesuai dengan apa yang diinginkan atau diharapkan dalam latihan. Atlet yang memiliki unsur fisik yang baik tentu lebih mudah pula mempelajari teknik-teknik dari setiap cabang olahraga yang ditekuninya. Pengertian Bolavoli adalah olahraga tim di mana dua tim terdiri dari 6 pemain aktif, tiap tim yang dipisahkan oleh net. Setiap tim mencoba untuk membuat poin dengan cara menjatuhkan bola ke lapangan lawan yang diselenggarakan di bawah aturan. Cara permainannya sebagai berikut: pemain di salah satu tim mencoba untuk servis bola (melempar atau melepaskannya dan kemudian memukul dengan tangan atau lengan), dari belakang bagian belakang garis batas dari lapangan pertandingan, melewati atas net dan ke dalam lapangan lawan. Tim lawan tidak boleh membiarkan bola tersebut menyentuh lapangan; mereka menyentuh bola sebanyak tiga kali, biasanya penerimaan bola pertama 115

dan kedua diatur agar dapat kembali menjadi serangan, dan juga sebagai upaya untuk mengarahkan bola agar tidak jatuh di lapangan sendiri. Rally yang terus menerus dengan cara yang sama, dengan masing-masing tim diperbolehkan sebanyak tiga kali berturut-menyentuh, sampai salah satu tim ada yang melakukan kesalahan, sehingga kehilangan rally. Tim yang memenangkan rally mendapat satu poin, dan servis bola untuk memulai rally berikutnya. Beberapa kesalahan yang paling umum termasuk: (1) disebabkan bola menyentuh atau jatuh di luar daerah lawan atau tanpa terlebih dahulu melewati atas net, (2) Menangkap atau menjatuhkan bola, (3) double Hit: Dua kontak dengan bola yang dibuat oleh pemain yang sama, (4) empat kali kontak berturutturut dengan bola yang dibuat oleh tim yang sama. Bola biasanya disentuh atau dimainkan dengan tangan atau lengan, namun pemain juga diperbolehkan menyentuh (kontak yang cepat) bola dengan salah satu bagian tubuh. Sejumlah konsisten teknik yang berkembang di bolavoli, termasuk spiking dan memblokir (karena permainan ini mengharuskan menyeberangkan bola di atas net maka skil atau keterampilan melompat vertikal merupakan keterampilan atletik yang ditekankan dalam olahraga bolavoli) sama seperti passing, setting, penempatan posisi pemain, menyerang dan sistem bertahan. Secara spesifik untuk bermain secara profesional perlu adanya suatu teknik-teknik yang lebih baik di dalam memainkan permainan bolavoli. Untuk itu perlu menguasai betul teknik dasar permainan bolavoli ini agar dapat mencapai prestasi yang maksimal. Tetapi dasar yang dikuasai tanpa adanya dukungan unsur fisik yang lebih baik pula, maka tidak akan memberikan suatu hasil yang lebih maksimal. Dari sekian teknik dasar yang ada pada cabang olahraga bolavoli, yang sangat mendasar untuk diperhatikan adalah teknik dasar servis atas. Servis adalah suatu pukulan awal dan menentukan langkah pertama bagi tim untuk bermain. Apabila servis ini gagal berarti memberikan point bagi lawan dan merugikan bagi tim itu sendiri. Juga servis dapat menjadikan suatu senjata awal yang mematikan. Olehnya itu servis atas harus akurat didalam melakukannya sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai. Untuk itu dalam melakukan servis atas yang lebih akurat perlu dukungan dari unsur fisik. Unsur fisik yang sangat dibutuhkan adalah kekuatan dan kelentukan pergelangan tangan. Bila melihat dari pelaksanaan gerakan servis atas, maka lengan merupakan berfungsi utama di dalam melakukannya. Salah satu unsur mendasar yang dimaksud adalah kemampuan fisik, terutama kekuatan, kelentukan pergelangan tangan dan koordinasi mata tangan pada saat melakukan servis atas yang lebih mengarah pada sasaran lawan. Untuk meningkatkan ketepatan servis atas dalam permainan bolavoli faktor kekuatan merupakan unsur utama. Terutama pada kekuatan otot lengan pada saat melakukan pukulan servis tersebut. Otot-otot lengan ada yang berperan utama dan ada yang berperan pembantu. Otot-otot yang berperan utama adalah biceps brachi, otot deltoid, otot triceps brachi. Sedangkan otot pembantu adalah otot pectoralis major, otot rectus abdominis dan otot teres major. 116

Kelentukan menunjukkan kualitas yang memungkinkan suatu segmen perototan untuk bergerak semaksimal mungkin sesuai kemungkinan geraknya. Persendian dapat bergerak secara luwes karena adanya kelentukan. Pada permainan bolavoli khususnya teknik servis atas, gerakan lengan untuk memukul bola memerlukan kelentukan. Apabila kelentukan pada pergelangan tangan kurang baik, memungkinkan pukulan yang dilakukan menjadi kaku atau kurang luwes sehingga gerakan yang dilakukan sedikit terhalang ruang geraknya. Hal ini dapat menyebabkan pukulan menjadi tidak terarah, tersangkut di net atau keluar lapangan permainan. Koordinasi adalah kemampuan untuk mengkombinasikan beberapa gerakan tanpa ketegangan, dengan urutan yang benar dan melakukan gerakan yang kompleks secara mulus tanpa pengeluaran energi yang berlebihan. Koordinasi mata-tangan dalam melakukan gerakan servis atas dalam permainan bolavoli sangat diperlukan, karena gerakan servis atas sangat kompleks atau gerakan yang serba rumit. Untuk mendapatkan ketepatan servis atas dalam permainan bolavoli yang baik, maka diperlukan koordinasi mata-tangan yang baik sehingga perkenaan bola terhadap tangan dapat dikontrol. Servis atas bolavoli Perkembangan olahraga bola voli pada khususnya, mengalami perubahan. Dulu, servis merupakan awal pukulan dengan cara melewati di atas net dan jatuh di daerah permainan lawan. Hendaknya servis untuk sekarang di artikan tidak lagi sebagai tanda dimulainya permainan atau sekedar penyajian bola, tetapi harus diartikan sebagi suatu serangan yang pertama kali bagi regu yang melakukan servis. Ketepatan servis yang terarah pada titik lemah lawan akan menyulitkan lawan untuk membentuk pola serangan. M. Yunus (1992) mengemukakan bahwa: Pada mulanya servis hanya merupakan pukulan pembukaan untuk memulai suatu permainan, tetapi jika ditinjau dari sudut taktik sudah merupakan suatu serangan awal untuk mendapat nilai agar suatu regu berhasil meraih kemenangan. Karena kedudukannya begitu penting maka para pelatih selalu menciptakan bentuk teknik servis yang dapat menyulitkan lawan bahkan kalau bisa dengan servis itu langsung mematikan lawan dengan mendapat nilai. Pentingnya ketepatan servis khususnya servis atas dalam permainan bolavoli, maka Sugiatman (1988) memberikan petunjuk tentang teknik servis khususnya servis atas agar hasilnya lebih baik, sebagai berikut: (1) Konsentrasi untuk melakukan servis/pukulan, (2) Berlatih dan menyesuaikan diri untuk mengusahakan bola masuk, (3) Usahakan bola itu bisa keras dan cepat masuknya, (4) Lihat dan pelajari dimana lawan kita yang terlemah, kesanalah pukulan servis kita arahkan, dan (5) Ketahui posisi lemah regu lawan Servis adalah sebagai tanda dimulainya permainan atau sekedar penyajian bola dan juga sebagai suatu serangan yang pertama bagi regu yang melakukan servis khususnya servis atas. Servis yang baik dari suatu regu dapat mencatat nilai dan dapat memimpin pertandingan. Untuk melakukan servis atas yang baik dan benar, maka butuhkan kondisi fisik yang prima. Persiapan fisik harus dipandang sebagai salah satu aspek terpenting dalam latihan untuk mencapai hasil yang maksimal. 117

Jika kondisi fisik ini tidak disiapkan secara khusus sebelumnya, maka akan sulit dan terlalu lama bagi atlet untuk dapat menguasai teknik-teknik dasar permainan bolavoli khususnya servis atas. Jadi tujuan latihan kondisi fisik adalah untuk meningkatkan kualitas fungsional organ-organ tubuh sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan untuk hasil maksimal pada teknik dasar servis atas pada perrmainan bolavoli. Kekuatan Harsono (1988) mengemukakan bahwa: Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan suatu tahanan. Selanjutnya Moch. Sajoto (1988) memberikan defenisi sebagai berikut: Kekuatan adalah kemampuan kondisi fisik yang menyangkut kemampuan seorang atlet pada saat mempergunakan otototot yang menerima beban dalam waktu tertentu. Annarino (1986) mengemukakan bahwa: Strength is the maximum amount of force exerled by muscle group. Jika diterjemahkan secara bebas, kekuatam adalah jumlah makismum dari penggunaan force oleh otot atau sekelompok otot. Sedangkan menurut Fox (1984) mengemukakan bahwa: Strength as the force or tension a muscular. Artinya kekuatan adalah sebagai tegangan suatu otot, yaitu kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Berdasarkan teori di atas, dapat dikemukakan bahwa kekuatan otot adalah kemampuan untuk pengembangan tenaga maksimum dalam kontraksi yang maksimal untuk mengatasi tahanan atau beban. Kekuatan sangat penting dalam menunjang aktivitas-aktivitas olahraga seperti bolavoli. Kekuatan yang digunakan dalam melakukan servis atas pada permainan bolavoli adalah kekuatan dinamis. Karena dalam melakukan pukulan servis atas, maka pemain berusaha untuk memindahkan bola voli dari suatu tempat ke tempat yang lain. Menurut pate, Rotella dan Mc Cleghan yang diterjemahkan oleh Kasiyo Dwijowinoto (1993) bahwa: Kekuatan adalah tenaga yang dipakai untuk mengubah keadaan gerak atau bentuk dari suatu benda. Gerak mendorong atau menarik dapat mengakibatkan suatu benda mulai bergerak, berhenti atau berubah arah, tergantung kepada sifat fisik benda dan besarnya kekuatan. Pada servis atas permainan bolavoli, kekuatan otot yang digunakan dalam melakukan gerakan memukul atau servis bola adalah kekuatan otot dinamis, dimana sektor otot berperan untuk memindahkan posisi suatu benda dari satu tempat ke tempat yang lain. Kontraksi otot ini digunakan untuk menghasilkan tenaga eksternal untuk menggerakkan anggota tubuh. Kekuatan otot lengan sangat berperan didalam cabang olahraga terutama yang menggunakan tangan, seperti bela diri, bolavoli dan lempar lembing. Kekuatan otot lengan dalam penelitian ini ditinjau dari segi kemampuan menunjang di dalam melakukan pukulan servis pada permainan bolavoli. Pukulan servis atas yang dimaksudkan adalah bagaimana melakukan dengan akurat dan keras serta terarah pada sasaran. Untuk meningkatkan ketepatan servis atas dalam permainan bolavoli faktor kekuatan merupakan unsur utama. Terutama pada kekuatan otot lengan pada saat melakukan pukulan servis tersebut. Otot-otot lengan ada yang berperan utama dan ada yang ber- 118

peran pembantu. Otot-otot yang berperan utama adalah biceps brachi, otot deltoid, otot triceps brachi. Sedangkan otot pembantu adalah otot pectoralis major, otot rectus abdominis dan otot teres major. Kelentukan Untuk cabang olahraga bolavoli khususnya tehnik servis atas, kelentukan sangat dibutuhkan utamanya pada saat melakukan gerakan memukul bola. Harsono, (1988) memberikan definisi sebagai berikut: Kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi, kecuali oleh ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastisitas tidaknya otot-otot, tendo dan ligamen. Dengan demikian kelentukan merupakan tingkat kemampuan maksimal dalam ruang gerak sendinya. Kemampuan fisik ini dipengaruhi oleh elastisitas jaringan otot, tendo, ligamen, dan struktur kerangka tulang. Selain itu, kelentukan juga dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, volume penampang otot dan aspek psikologis dalam bekerja (berolahraga). Begitu juga halnya dalam melakukan tehnik dasar servis atas dalam permainan bolavoli, kelentukan memiliki peran yang besar dimana pada saat melakukan gerakan tersebut kelentukan otot-otot pada lengan harus lentur agar pergerakan yang dilakukan tidak terasa, kaku dan tegang yang akan mengakibatkan fatal bagi yang melakukannya. Persendian dapat bergerak secara luwes karena adanya kelentukan. Pada permainan bolavoli khususnya teknik servis atas, gerakan lengan untuk memukul bola memerlukan kelentukan. Apabila kelentukan pada pergelangan tangan kurang baik, memungkinkan pukulan-pukulan yang dilakukan menjadi kaku atau kurang luwes sehingga gerakan yang dilakukan sedikit terhalang ruang geraknya. Hal ini dapat menyebabkan pukulan menjadi tidak terarah, tersangkut di net atau keluar lapangan permainan. Orang yang mempunyai kelentukan baik adalah orang yang mempunyai ruang gerak yang luas dalam sendi-sendinya dan mempunyai otot-otot yang elastis. Dengan demikian pemain bolavoli yang mempunyai kualitas kelentukan pergelangan tangan yang baik tentu akan mempunyai kemampuan gerak yang luas pada persendian siku (elbow), persendian pergelangan tangan, (wrist), dan persendian pada jari-jari tangan serta otot-otot yang elastis pada pergelangan tangan atau lengan secara keseluruhan. Koordinasi Menurut Moch. Sajoto (1988) bahwa: Koordinasi adalah kemampuan otot menyatukan berbagai sistem syaraf penggerak, yang berpusat dalam satu pola gerak yang efesien. Makin kompleks gerak yang dilakukan makin besar tingkat koordinasi yang diperlukan untuk melaksanakan kecakapan gerak olahraga. Koordinasi merupakan suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks. Bompa (1983) yang dikutip oleh Harsono (1988) bahwa: Koordinasi erat kontribusinya dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelentukan, dan sangat penting untuk mempelajari dan menyempurnakan teknik dan taktik. Koordinasi mata tangan adalah gerak yang terjadi dari informasi yang diintegrasikan kedalam gerak anggota badan, dan dengan ketangkasan yang dilakukan untuk memadukan antara kemampuan mata dan tangan dalam melakukan gerakan. Semua gerakan dalam melakukan servis atas bolavoli 119

bolavoli harus dapat dikontrol dengan penglihatan, dan harus tepat sesuai dengan urutan gerakan yang direncakan dalam pola pikiran. Sehingga gerakan servis atas bolavoli yang dilakukan akan menjadi optimal dalam penyelesaiannya. Servis atas bolavoli apapun yang dilakukan oleh pemain, akan menjadi lebih baik bila koordinasi mata tangan dapat dimiliki. METODE PENELITIAN Pelaksanaan penelitian pada dasarnya adalah ingin memperoleh informasi atau data guna pemecahan masalah yang diteliti. Informasi yang diharapkan hendaklah melalui prosedur yang sistematis serta terarah dan bersifat ilmiah. Prosedur yang dimaksud adalah metodologi penelitian, jadi metode penelitian berarti cara-cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan operasional suatu penelitian. Sehubungan hal tersebut di atas, maka dipilihlah metode deskriptif, metode tersebut dianggap lebih tepat untuk mengungkap kontribusi kekuatan lengan, kelentukan pergelangan tangan dan koordinasi mata tangan UNM. Adapun variabel penelitian yang ingin diteliti dalam penelitian ini terdiri atas: (1) variabel bebas yaitu kekuatan lengan, kelentukan pergelangan tangan, dan koordinasi mata-tangan, dan (2) variabel terikat yaitu ketepatan servis atas bolavoli. Desain penelitian atau rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan kuantitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012 kesimpulan. Olehnya itu yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh pemain BKMF Bolavoli FIK UNM dengan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah pemain putra BKMF Bolavoli FIK UNM dengan jumlah 30 orang. Selanjutn ya data yang terkumpul tersebut perlu di analisis secara statistik deskriptif, maupun inferensial untuk keperluan pengujian hipotesis penelitian, dengan taraf signifikan 95% atau 0,05. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Ada kontribusi kekuatan lengan UNM. Hasil pengujian : Berdasarkan hasil pengujian analisis data kekuatan lengan terhadap ketepatan servis atas bolavoli pada pemain BKMF FIK UNM, diperoleh nilai regresi ( R 0 ) 0,847 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, untuk nilai R Square (koefesien determinasi) 0,717. Hal ini berarti 71,7% ketepatan servis atas bolavoli dijelaskan oleh kekuatan lengan. Dari uji Anova atau F test, didapat F hitung adalah 70,852 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi ketepatan servis atas bolavoli (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Dari uji t diperoleh 8,417 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05. Maka Ho ditolak dan H 1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau kekuatan lengan benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan 120

servis atas bolavoli. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontribusi kekuatan lengan UNM sebesar 71,7%. 2. Ada kontribusi kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan servis atas pada pemain BKMF FIK UNM. Hasil pengujian : Berdasarkan hasil pengujian analisis data kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan servis atas bolavoli pada pemain BKMF FIK UNM, diperoleh nilai regresi ( R 0 ) 0,820 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, untuk nilai R Square (koefesien determinasi) 0,672. Hal ini berarti 67,2% ketepatan servis atas bolavoli dijelaskan oleh kelentukan pergelangan tangan. Dari uji Anova atau F test, didapat F hitung adalah 57,447 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi ketepatan servis atas bolavoli (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Dari uji t diperoleh 7,579 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05. Maka Ho ditolak dan H 1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau kelentukan pergelangan tangan benar-benar berpengaruh secara signifikan bolavoli. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontribusi kelentukan pergelangan tangan UNM sebesar 67,2%. Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012 3. Ada kontribusi koordinasi matatangan terhadap ketepatan servis atas pada pemain BKMF FIK UNM. Hasil pengujian : Berdasarkan hasil pengujian analisis data koordinasi mata-tangan ter hadap ketepatan servis atas UNM, diperoleh nilai regresi ( R 0 ) 0,805 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, untuk nilai R Square (koefesien determinasi) 0,649. Hal ini berarti 64,9% ketepatan servis atas bolavoli dijelaskan oleh koordinasi matatangan. Dari uji Anova atau F test, didapat F hitung adalah 51,721 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi ketepatan servis atas bolavoli (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Dari uji t diperoleh 7,192 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05. Maka Ho ditolak dan H 1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau koordinasi mata-tangan benarbenar berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan servis atas bolavoli. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontribusi koordinasi mata-tangan UNM sebesar 64,9%. 4. Ada kontribusi kekuatan lengan, kelentukan pergelangan tangan, dan koordinasi mata-tangan UNM. 121

Berdasarkan hasil pengujian analisis data kekuatan lengan, kelentukan pergelangan tangan, dan koordinasi mata-tangan UNM, diperoleh nilai regresi ( R 0 ) 0,885 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, untuk nilai R Square (koefesien determinasi) 0,783. Hal ini berarti 78,3% ketepatan servis atas bolavoli dijelaskan oleh kekuatan lengan, kelentukan pergelangan tangan, dan koordinasi mata-tangan. Dari uji Anova atau F test, didapat F hitung adalah 31,275 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi ketepatan servis atas bolavoli (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Dari uji t diperoleh 11,332 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05. Maka Ho ditolak dan H 1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau kekuatan lengan, kelentukan pergelangan tangan, dan koordinasi mata-tangan benarbenar berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan servis atas bolavoli. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontribusi kekuatan lengan, kelentukan pergelangan tangan, dan koordinasi mata-tangan UNM sebesar 78,3%. PENUTUP Setelah melakukan penelitian tentang masalah hubungan antara kekuatan lengan, kelentukan Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012 pergelangan tangan dan koordinasi mata-tangan terhadap ketepatan servis atas bolavoli pada Pemain BKMF FIK UNM, maka di tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kontribusi kekuatan lengan dengan ketepatan servis atas pada permainan bolavoli pemain BKMF FIK UNM sebesar 71,7%. 2. Kontribusi kelentukan pergelangan tangan terhadap ketepatan servis atas pada permainan bolavoli pemain BKMF FIK UNM sebesar 67,2%. 3. Kontribusi koordinasi matatangan terhadap ketepatan servis atas pada permainan bolavoli pemain BKMF FIK UNM sebesar 64,9%. 4. Kontribusi kekuatan lengan, kelentukan pergelangan tangan dan koordinasi mata-tangan pada permainan bolavoli pemain BKMF FIK UNM sebesar 78,3%. Hasil kesimpulan tersebut, maka akan dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Agar dapat digunakan sebagai pegangan pelatih bolavoli untuk keberhasilan pada teknik dasar servis dengan memperhatikan komponen fisik yang mendukung. 2. Untuk dapat memberikan latihan fisik yang sesuai dalam pengembangan setiap teknik dasar dalam permainan bolavoli. 3. Dalam pembinaan dan peningkatan prestasi khususnya pada permainan bolavoli perlu diperhatikan secara baik. 4. Bagi para pelatih olahraga bolavoli serta guru maupun calon guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (guru Penjasorkes), untuk meningkatkan kemampuan servis atas pada permainan bolavoli 122

maka harus meningkatkan kondisi fisik seperti kekuatan lengan, kelentukan pergelangan tangan dan koordinasi mata tangan. 5. Perlu adanya verifikasi lebih lanjut tentang ketiga unsur tersebut agar dapat diketahui tingkat keterampilan yang lebih menyakinkan. DAFTAR PUSTAKA Barry L. Johnson dan J.K Nelson. 1979. Practical Meassurements for Evaluation in Physical Education. New York : Fourth edition mac millan Publishing Company. Bompa. 1983. Theory dan Methodologi of Training Kendel Hunt Publishing Company. Dubusus IOWA. Clarke. 1979. Aplication of Measurement to Health and Physical Education. New York : Prentice Hall. Fox. 1984. The Physiological Basic of Physical Education and Athletic. Toronto: Sounders College Publishing. Halim, Nur Ichsan. 1991. Tes Pengukuran dan Penyusunan Alat Evaluasi dalam Bidang Olahraga. Ujung Pandang : FPOK IKIP.. 2004. Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani. Makassar: State University of Makassar Press. Harsono, 1988. Coaching dan Aspek- Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti. M. Yunus. 1992. Olahraga Pilihan Bolavoli. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti. Nasution. 1982. Penuntun untuk Mengajar dan Melatih. Jakarta : Penerbit Jaya Sakti. Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012 Ratal, Wirjasantoso. 1988. Supervisi Pendidikan Olahraga. Jakarta : Universitas Indonesia. Sugiyono. 2000. Statistika untuk Penelitian. Bandung : PT Alfabeta Suharno, HP. 1993. Pedoman Pelatihan Bola Voli, Kursus Pelatihan Wasit Tingkat Nasional. Yogyakarta : FPOK IKIP Untung, Suharja. 1984. Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Bandung : Pioner Jaya. Theo Kleinmar/Dieser Kruber, 1986. Bola Voli Pembinaan Teknik, Teknik dan Kondisi Pengantar untuk Pelatih/Pendidik. Jakarta: Gramedia. 123