BAB 4 Hasil dan Pembahasan

dokumen-dokumen yang mirip
Dedi Dermawan. Binus University, Jalan K.H. Syahdan no. 9, Palmerah, Jakarta (11480), Indonesia Rojali S.Si., M.Si.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. penentuan kecocokan penanaman pohon. Proses tersebut seperti yang telah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

Keywords - Rekrutmen, SAW (Simple Additive Weighting) 12 JURNAL TRANSFORMATIKA, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016

Keywords - Rekrutmen, SAW (Simple Additive Weighting) 12 JURNAL TRANSFORMATIKA, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016

LOGIKA FUZZY DALAM PENENTUAN BOBOT KRITERIA PADA PEMILIHAN VARIETAS PADA UNGGUL

Multi atributte decision making (madm) MCDM, MADM, SAW

Desi Reskika Sari ( )

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ARTIKEL SKRIPSI

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN JURUSAN PADA SMK N 1 KENDAL BERBASIS DECISION SUPPORT SYSTEM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN KELAYAKAN KPR MENGGUNAKAN METODE SAW PADA BANK SYARIAH BUKOPIN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TABLET

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

SISTEM REKOMENDASI PEMBERHENTIAN HUBUNGAN KERJA MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

Multi-Attribute Decision Making

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH :

METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING METHOD UNTUK MENENTUKAN SEKOLAH DASAR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL

BAB IV DESAIN DAN UJI COBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan proses pengumpulan dan analisis data yang

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) ISBN

FAKULTAS TEKNIK (FT) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTED (FSAW) (Studi Kasus di Titi Sari Collection)

Penerapan Metode Simple Additive Weighting Pada Aplikasi Penilaian Kinerja Dosen Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Muslim Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KORELASI NORMATIF PEMILIHAN JURUSAN DI SMK BERBASIS WEB

JURNAL SISTEM SELEKSI PESERTA BEASISWA PADA STIKES GANESHA HUSADA KEDIRI SELECTION SYSTEM FOR SCHOLARSHIP PARTICIPANTS AT STIKES GANESHA HUSADA KEDIRI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL INFORMATIKA IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SERTIFIKASI GURU

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM

BAB III SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK PROVIDER GSM MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT

BAB III ANALISIS SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN BURUNG PUYUH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK TABLET PC MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

BAB IV METODE PENELITIAN. yaitu membangun sistem pendukung keputusan penentuan kecocokan. menggunakan metode Weighted Product (WP).

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA BANK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN MADM-SAW. Fera Tri Wulandari 1*, Setiya Nugroho 1

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENGALOKASIAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI...

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Rudi Hartoyo ( )

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS MENGGUNKANA METODE FMADM SAW

Jurnal TIMES, Vol. IV No 2 : 24-30, 2015 ISSN : Harold Situmorang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS.

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PEMILIHAN LAPTOP

BAB III ANALISA SISTEM

Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penilaian Kelayakan Usaha...

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemenang Lomba Posyandu Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW

SPK Pemilihan Paket Internet Mobile Broadband dengan Simple Additive Weighting

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW)

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) membentuk satu kesatuan untuk mencapai sebuah tujuan.

Model Penunjang Keputusan Untuk Seleksi Korps Sukarela PMI Dengan Metode Weighted Product

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

ARTIKEL APLIKASI PEMILIHAN TEMPAT WISATA KABUPATEN TULUNGAGUNG

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Usaha Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Pada Bank BPD Sulteng

Sistem Informasi Penilaian Supplier Komputer Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Dengan Simple Additive Weighting

SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibutuhkan desain penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam desain

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMILIHAN SANTRI TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK

Transkripsi:

BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1. Spesifikasi Sistem Dalam pengerjaan program aplikasi ini, penulis menggunakan jenis hardware dan software sebagai berikut : 4.1.1. Hardware Dalam perancangan program aplikasi ini, penulis menggunakan komputer dan sistem operasi dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Processor : Intel(R) Core(TM) i3 237M CPU @ 2.4GHz 2.4 GHz 2. Memory : 6, GB (5,89 GB usable) 3. Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate Service Pack 1 4.1.2. Software Adapun perangkat lunak yang digunakan sebagai berikut 1. Xampp 2. Notepad++ 3. Browser 4.2. Cara Penggunaan Program Pada sub bab ini akan dijelaskan bagaimana cara menggunakan program yang telah dibuat, penjelasan setiap menu serta validasi dan ketentuan yang ada. 4.2.1. Menu Home Pada saat program pertama kali dijalankan maka akan muncul tampilan menu awal yang berisi data penulis dan salam dari penulis. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini : 49

5 Gambar 4.1. Contoh Screenshot program menu home Menu Home ini berisi tentang data-data dari penulis skripsi. Ini hanya berisi tentang kalimat pembuka dari program ini. 4.2.2. Menu Kriteria Pada menu kriteria terdapat inputan jenis kriteria, nilai bobot dari kriteria, dan input nama kriterianya. setelah itu menyimpan data dan memunculan tabel kriterianya. inputan kriteria bernilai maksimum 1. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini : Gambar 4.2. Contoh Screenshot program menu kriteria

51 Pada menu kriteria, pertama kita memilih jenis kriteria, jenis kriteria berisi dua buah pilihan yaitu jenis biaya (untuk minimalisir) atau keuntungan (untuk maksimal), ini mempengaruhi proses perhitungan setiap data awal alternatif untuk proses pembebasan dimensi atau yang kita sebut normalisasi sehingga dapat dihitung proses perangkingan. Setelah itu kita akan memasukkan nilai bobot kriteria yang memiliki batasan nilaidari hingga 1, disini si pengguna program yang memilki kuasa untuk menentukan berapa besar kriteria tersebut mempengaruhi keputusan. Ketika batasan sudah mencapai angka 1, baru tabel alternatif bisa kita isi. Menu terakhir dari kriteria adalah memasukan nama kriterianya, lalu kita tekan tombol tambah dan data tersebut akan disimpan dalam session, kemudian akan ditampilkan di tabel data kriteria. 4.2.3 Menu Alternatif Pada layar alternatif ini terdapat inputan nama alternatif lalu tekan tombol tambah, dan akan muncul inputan baru yaitu mengisi nilai alternatif dari setiap nilai kriteria yang sebelumnya telah kita input diawal. Pada saat kita ingin meng-input data alternatif pastikan dahulu nilai bobot pada menu kriteria telah mencapai angka 1, atau tidak akan bisa input alternatif. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini :

52 Gambar 4.3. Contoh Screenshot program menu alternatif Pada menu alternatif berisi tentang masukkan nama alternatif kemudia kita tekan tombol tambah, akan memunculkan field-field untuk memasukkan nilai kriteria dari alternatif tersebut. Jika terdapat 3 alternatif dia akan memunculkan 3 field yang berisi inputan nilai dari alternatif tersebut. setelah itu kita tekan tombol simpan data untuk menyimpan data dan memunculkan data di tabel data alternatif. 4.2.4 Menu Tabel Awal Pada layar menu tabel awal, disini terdapat data tabel nilai awal yang berisi inputan kriteria dan alternatif yang sebelumnya. Data tabel awal ini yang akan diproses untuk mendapatkan perankingan terbaik. Setelah tabel awal ini ada tombol normalisasi untuk mendapatkan hasil vektor S dan vektor V setiap metode. Hasilnya dalam bentuk tabel yang sudah diurutkan rankingnya berdasarkan nilai vektor v terbesarnya. Pada awalnya, layar menu tabel awal kita harus menekan tombol get wp score, untuk memperbaiki nilai pembobotan kriteria untuk metode Weighted Product. ini dilakukan hanya pada proses perhitungan metode WP.

53 Setelah itu kita akan mengklik tombol normalisasi, proses yang terjadi disini adalah proses pembebasan dimensi atau yang kita sebut normalisasi, dari setiap data awal agar dapat dilakukan perhitungan perkalian dari setiap data awal. Proses perhitungan ini akan menghasilkan data pada vektor S. Setelah data awal sudah bebas dimensi seperti yang terlihatt datanya pada tabel vektor S, kita akan melakukan proses perhitungan perangkingan. Data yang telah diproses, akan diinput kedalam tabel vektor V, yang langsung diurutkan berdasarkan nilai vektor V tertinggi hingga terendah. Dibawah ini terdapat contoh tangkapan layar dari menu tabel awal yang berisi kasus awal hingga mendapatkan hasil : Gambar 4.4.. Contoh Screenshot program menu hasil (Kasus Awal)

54 Gambar 4.5. Contoh Screenshot program menu hasil (metode WP)

55 Gambar 4.6. Contoh Screenshot program menu hasil (metode SAW)

56 Hasil program pengambilan keputusan dari masalah yang ada menunjukan bahwa dengan metode Weighted Product atau Simple Additive Weight memiliki perbedaan untuk perangkingan alternatif tersebut. Bisa kita lihat pada hasil tersebut hanya alternatif rangking 1 dan alternatif rangking terakhir saja yang memiliki persamaan. Untuk rangking 1, kita akan memilih jenis pati yang optimal dari singkong Darul Hidayah. Untuk rangking terakhir atau 14 kita akan memilih jenis pati yang paling tidak optimal yaitu Adira-4. Menurut berbagai sumber proses metode Simple Additive Weighting adalah yang terbaik, karena terdapat proses pembebasan dimensi awal pada data sehingga dapat dilakukan perkalian silang dan penjumlahan dari setiap nilai kriteria pada alternatif - alternatif yang ada. 4.3. Hasil dan Pembahasan dari Perhitungan secara Manual. Disini penulis akan membandingkan hasil analisis kasus tersebut menggunakan metode Weighted product (WP) dan Simple Additive Weighting (SAW) secara manual. 4.3.1. Hasil dan Pembahasan Metode Weighted Product Disini Penulis mempunyai contoh kasus yang sama yang telah dikerjakan oleh program. Penulis akan melihat apakah ada data yang berbeda antara penulisan secara manual dan program. Seorang pengusaha akan memilih jenis ubikayu yang akan ditanam sebagai bahan baku industri edible filmnya. kriteria yang ditanam mengharuskan kadar pati yang terbanyak untuk bahan baku edible filmnya. Si pengusaha tersebut memiliki beberapa kriteria ketentuan dalam memilih jenis ubikayu itu, seperti usia panen yang singkat, hasil panen yang berlimpah dan memiliki kadar pati yang tinggi. terdapat 3 kriteria yang akan digunakan untuk melakukan penilaian, yaitu : C 1 = Usia Panen (bulan) Cost C 2 = Hasil Panen (ton / ha) Benefit C 3 = Kadar Pati (%) Benefit

57 Pemberi Keputusan akan memberikan bobot kriteria sebagai berikut : C 1 = 2%, C 2 = 35%, C 3 = 45% Tabel 4.1. Tabel dari nilai bobot kriteria. Nilai Bobot Keterangan Bobot Kriteria 1 45% Sangat Penting Tertinggi 9 4% Lebih Penting 8 35% Penting 7 3% Lumayan Penting 6 25% Cukup Penting 5 2% Agak Penting 4 15% Kurang penting 3 1% Mungkin Penting 2 5% Mungkin Tidak Penting 1 % Tidak penting Terendah Terdapat 14 jenis alternatif yang akan dipilih, tabel awal nya : Tabel 4.2. Tabel awal contoh kasus No. Varietas Umur (Bulan) Potensi Hasil (Ton/Ha) Kadar Pati (%) 1. Adira-1 7-1 22 45% 2. Adira-2 8-12 21 41% 3. Adira-4 1,5-11,5 35 18%-22% 4. Malang-1 9-1 36,5 32%-36% 5. Malang-2 8-1 31,5 32%-36% 6. Malang-4 9 39,7 25%-32% 7. Malang-6 9 36,41 25%-32% 8. Darul Hidayah 8-1 12,1 25%-31,52% 9. UJ-3 8-1 2-35 2%-27% 1. UJ-5 8-1 25-38 19%-3% 11. Muara 7-1 2-3 26,9% 12. SPP 1-11 2-3 35,4% 13. Valenca 7-1 15-2 33,1% 14. Bogor 8-1 2-3 3,9%

58 Pada kasus ini kita akan mengambil nilai yang terbesar dan terkecil dikarenakan kita akan mencari yang terbaik (kriteria keuntungan dan biaya),seperti tabel dibawah ini : Tabel 4.3. Tabel awal yang telah disortir berdasarkan jenis kriterianya. Jenis Kriteria Biaya Keuntungan Keuntungan Bobot Kriteria,2,35,45 No. Varietas Kriteria Umur Potensi Hasil (Ton/Ha) Kadar Pati (%) (Bulan) 1. Adira-1 7 22 45% 2. Adira-2 8 21 41% 3. Adira-4 1,5 35 22% 4. Malang-1 9 36,5 36% 5. Malang-2 8 31,5 36% 6. Malang-4 9 39,7 32% 7. Malang-6 9 36,41 32% 8. Darul Hidayah 8 12,1 31,52% 9. UJ-3 8 35 27% 1. UJ-5 8 38 3% 11. Muara 7 3 26,9% 12. SPP 1 3 35,4% 13. Valenca 7 2 33,1% 14. Bogor 8 3 3,9% Cara pengerjaan : pertama kita akan melakukan perbaikan bobot kriteria terlebih dahulu,yaitu : nilai bobot total (W) berdasarkan tabel 4.1 = 5 + 8 + 1 = 23. Perbaikan bobot = 5 C 5 8 1 5,217 23 8 C 5 8 1 8,348 23 1 1 C,435 5 8 1 23

59 kemudian akan dihitung vektor S nya. dengan rumus : S i = X ; dengan i = 1,2,...,m S 1 = (7 -,217 ) (22,348 ) (,45,435 ) = 1,358 S 2 = (8 -,217 ) (21,348 ) (,41,435 ) = 1,246 S 3 = (1,5 -,217 ) (35,348 ) (,22,435 ) = 1,71 S 4 = (9 -,217 ) (36,5,348 ) (,36,435 ) = 1,392 S 5 = (8 -,217 ) (31,5,348 ) (,36,435 ) = 1,357 S 6 = (9 -,217 ) (37,348 ) (,32,435 ) = 1,329 S 7 = (9 -,217 ) (36,41,348 ) (,32,435 ) = 1,321 S 8 = (8 -,217 ) (12,1,348 ) (,3152,435 ) = 1,928 S 9 = (8 -,217 ) (35,348 ) (,27,435 ) = 1,242 S 1 = (8 -,217 ) (38,348 ) (,3,435 ) = 1,338 S 11 = (7 -,217 ) (3,348 ) (, 269,435 ) = 1,29 S 12 = (1 -,217 ) (3,348 ) (,354,435 ) = 1,261 S 13 = (7 -,217 ) (2,348 ) (,331,435 ) = 1,149 S 14 = (8 -,217 ) (3,348 ) (,39,435 ) = 1,248 Nilai Vektor V yang akan digunakan untuk perankingan dapat dihitung berdasarkan persamaan : V n j 1 X W j ij n j 1 X ij W j ; dengan i = 1, 2,..., m Kita akan mencari nilai pembagi dulu, yaitu dengan penjumlahan dari keseluruhan data ada vektor S. yaitu X = 1,358 + 1,246 + 1,71 + 1,392 + 1,357 + 1,329 + 1,321 + 1,928 + 1,242 + 1338 + 1,29 + 1,261 + 1,149 + 1,248 = Lalu mencari nilai Vektor V dari setiap alternatif : V 1,358,74 V 1,246,68 V 1,71,58

6 V 1,392,75 V 1,357,74 V 1,329,72 V 1,321,72 V 1,928,15 V 1,242,67 V 1,338,73 V 1,29,66 V 1,261,68 V 1,149,62 V 1,248,68 Hasil perangkingannya akan disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini : Tabel 4.4. Tabel Hasil Metode WP No. Varietas Nilai Vektor V Ranking 1. Adira-1,74 3 2. Adira-2,68 8 3. Adira-4,58 14 4. Malang-1,75 2 5. Malang-2,74 3 6. Malang-4,72 6 7. Malang-6,72 6 8. Darul Hidayah,15 1 9. UJ-3,67 11

61 1. UJ-5,73 5 11. Muara,66 12 12. SPP,68 8 13. Valenca,62 13 14. Bogor,68 8 Urutan rangkingnya akan digambarkan dalam diagram batang dibawah ini :.12 Hasil Metode WP.1.8.6.4 Hasil Metode WP.2 Gambar 4.7. Gambar Diagram Batang Hasil metode WP 4.3.2. Hasil dan Pembahasan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Metode ini merupakan metode yang paling dikenal dan paling banyak digunakan orang dalam menghadapi situasi Multi Attribute Decision Making. Metode ini mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot bagi setiap kriteria. Skor total untuk sebuah alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara rating (yang dapat dibandingkan lintas kriteria) dan bobot tiap kriteria. rating tiap kriteria haruslah bebas dimensi dalam arti telah melewati proses normalisasi sebelumnya.

62 Tahapan yang dilakukan dalam metode SAW adalah : 1. perbandingan lintas kriteria sehinga penilaian tersebut harus tidak berdimensi dengan jalan melakukan normalisasi linier. 2. dilakukan perkalian di antara bobot tiap kriteria dengan hasil penilaian bebas dimensi tersebut. 3. hasil perkalian tersebut dijumlahkan untuk tiap alternatif. 4. dipilih nilai alternatif yang memiliki nilai total perkalian terbesar sebagai alternatif terbaik. contoh kasus : Seorang pengusaha akan memilih jenis ubikayu yang akan ditanam sebagai bahan baku industri edible filmnya. Kriteria yang ditanam mengharuskan kadar pati yang terbanyak untuk bahan baku edible filmnya. Si pengusaha tersebut memiliki beberapa kriteria ketentuan dalam memilih jenis ubikayu itu, seperti usia panen yang singkat, hasil panen yang berlimpah dan memiliki kadar pati yang tinggi. Tabel 4.5. Tabel awal yang berisi data alternatif dan kriteria. Jenis Kriteria Biaya Keuntungan Keuntungan Bobot Kriteria,2,35,45 No. Varietas Kriteria Umur Potensi Hasil (Ton/Ha) Kadar Pati (%) (Bulan) 1. Adira-1 7 22 45% 2. Adira-2 8 21 41% 3. Adira-4 11 35 22% 4. Malang-1 9 36,5 36% 5. Malang-2 8 31,5 36% 6. Malang-4 9 39,7 32% 7. Malang-6 9 36,41 32% 8. Darul Hidayah 8 12,1 31,52% 9. UJ-3 8 35 27% 1. UJ-5 8 38 3% 11. Muara 7 3 26,9%

63 12. SPP 1 3 35,4% 13. Valenca 7 2 33,1% 14. Bogor 8 3 3,9%. Ada 3 kriteria yang akan digunakan untuk melakukan penilaian, yaitu : C 1 = Usia Panen (bulan) Cost C 2 = Hasil Panen (ton / ha) Benefit C 3 = Kadar Pati (%) Benefit Pemberi Keputusan akan memberikan bobot kriteria diawal sebagai berikut : C 1 = 2%, C 2 = 35%, C 3 = 45% Tabel 4.6. Tabel kode, ketentuan kriteria, tipenya dan nilai bobot. Kode Kriteria Ketentuan kriteria Tipe Kriteria Bobot C 1 Usia panen Biaya,2 C 2 Hasil panen Keuntungan,35 C 3 Kadar pati Keuntungan,45 Dari masing-masing kriteria tersebut, akan ditentukan bobot-bobotnya. Pada bobot terdiri dari empat bilangan fuzzy karena sesuai dengan rumusnya yaitu n+1, dimana n adalah banyak bilangan, yaitu penting (P), cukup penting (CP), kurang penting (KP) dan tidak penting (TP). Tabelnya seperti ini: Tabel 4.7. Tabel fuzzy dari 4 kriteria. Kriteria Bobot (Nilai) Tidak Penting (TP) Variabel ke / (4-1) = Kurang Penting (KP) Variabel ke 1 / (4-1) =,333 Cukup Penting (CP) Variabel ke 2 / (4-1) =,666 Penting (P) Variabel ke 3 / (4-1) = 1 Nilai bobot tersebut dibuat dalam sebuah diagram batang supaya lebih jelas, seperti di bawah ini :

64 1.2 Nilai bobot dari Kriteria 1.8.6 Nilai bobot dari Kriteria.4.2 Kurang Penting Cukup Penting Penting Gambar 4.8. Gambar Diagram Batang Fuzzy dari 3 Data Kriteria. Dibawah ini adalah bilangan fuzzy dari bobot setiap kriteria : 1. Kriteria dan Nilai Bobot Usia panen (dalam bulan) Tabel 4.8. Tabel fuzzy nilai bobot dari usia panen. Usia Panen Proses pembobotan Bobot <7 bulan Variabel ke / (7-1) 7 bulan Variabel ke 1 / (7-1),166 8 bulan Variabel ke 2 / (7-1),333 9 bulan Variabel ke 3 / (7-1),5 1 bulan Variabel ke 4 / (7-1),666 11 bulan Variabel ke 5 / (7-1),833 >11 bulan Variabel ke 6 / (7-1) 1

65 1.2 Nilai bobot dari Usia Panen 1.8.6.4 Nilai bobot dari Usia Panen.2 <7 bulan 7 bulan 8 bulan 9 bulan 1 bulan 11 bulan >11 bulan Gambar 4.9. Gambar Diagram Batang Fuzzy dari Tabel Usia Panen 2. Kriteria dan Nilai Bobot Hasil Panen (ton/ha) Tabel 4.9. Tabel fuzzy nilai bobot dari hasil panen. Hasil Panen Proses pembobotan Bobot <=2 ton Variabel ke / (1-1) 2,1-3 ton Variabel ke 1 / (1-1),11 3,1-4 ton Variabel ke 2 / (1-1),22 4,1-5 ton Variabel ke 3 / (1-1),33 5,1-6 ton Variabel ke 4 / (1-1),44 6,1-7 ton Variabel ke 5 / (1-1),56 7,1-8 ton Variabel ke 6 / (1-1),67 8,1-9 ton Variabel ke 7 / (1-1),78 9,1-1 ton Variabel ke 8 / (1-1),89 >=1 ton Variabel ke 9 / (1-1) 1

66 1.2 Nilai bobot dari Hasil Panen 1.8.6.4 Nilai bobot dari Hasil Panen.2 Gambar 4.1. Gambar Diagram Batang Fuzzy dari Tabel Hasil Panen 3. Kriteria dan Nilai Bobot Kadar Pati Ubikayu (%) Tabel 4.1. Tabel fuzzy nilai bobot dari kadar pati ubikayu. Kadar pati (%) Proses pembobotan Bobot <=5% Variabel ke / (11-1) 5,1-1 % Variabel ke 1 / (11-1),1 1,1-15 % Variabel ke 2 / (11-1),2 15,1-2 % Variabel ke 3 / (11-1),3 2,1-25 % Variabel ke 4 / (11-1),4 25,1-3 % Variabel ke 5 / (11-1),5 3,1-35 % Variabel ke 6 / (11-1),6 35,1-4 % Variabel ke 7 / (11-1),7 4,1-45 % Variabel ke 8 / (11-1),8 45,1-5 % Variabel ke 9 / (11-1),9 >= 5% Variabel ke 1 / (11-1) 1

67 1.2 Nilai bobot dari Kadar Pati Ubikayu (%) 1.8.6.4 Nilai bobot dari Kadar Pati Ubikayu (%).2 Gambar 4.11. Gambar diagram batang fuzzy dari tabel kadar pati. Setelah itu, kita akan menormalisasi nilai awal dari setiap jenis agar bebas dimensi dan bisa dijumlahkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Tabel 4.11. Tabel awal normalisasi metode SAW. Jenis Kriteria Biaya Keuntungan Keuntungan Bobot Kriteria,2,35,45 No. Varietas Kriteria Umur Potensi Hasil (Ton/Ha) Kadar Pati (%) (Bulan) 1. Adira-1,166,11,8 2. Adira-2,333,11,8 3. Adira-4,833,22,4 4. Malang-1,5,22,7 5. Malang-2,333,22,7 6. Malang-4,5,22,6 7. Malang-6,5,22,6 8. Darul Hidayah,333 1,6

68 9. UJ-3,333,22,5 1. UJ-5,333,22,5 11. Muara,166,22,5 12. SPP,666,22,7 13. Valenca,166,11,6 14. Bogor,333,22,6 Matriksnya akan menjadi : X =, 333, 333, 333, 333, 666,166, 333, 833, 5, 5, 5,166,166, 333,11,11, 22, 22, 22, 22, 22 1, 22, 22, 22, 22,11, 22, 8, 8, 4, 7, 7, 6, 6, 6, 5, 5, 5, 7, 6, 6 Normalisasi jika kriteria bernilai biaya maka rumusnya adalah : R ii = (min{x ij } /X ij ) Normalisasi jika kriteria bernilai keuntungan maka rumusnya adalah : R ii = ( X ij / max{x ij }) Dari kolom C 1 yang jenis kriterianya adalah biaya, maka kita mencari nilai minimalnya yaitu,166, jadi tiap baris dari kolom C 1 menjadi penyebut dari nilai maksimal kolom C 1 : R 11 =,166 /,166 = 1 R 21 =,166 /,333 =,5

69 R 31 =,166 /,833 =,2 R 41 =,166 /,5 =,33 R 51 =,166 /,333 =,5 R 61 =,166 /,5 =,33 R 71 =,166 /,5 =,33 R 81 =,166 /,333 =,5 R 91 =,166 /,333 =,5 R 11 =,166 /,333 =,5 R 111 =,166 /,166 = 1 R 121 =,166 /,666 =,25 R 131 =,166 /,166 = 1 R 141` =,166 /,333 =,5 Dari kolom C 2 yang jenis kriterianya adalah keuntungan, maka nilai maksimalnya adalah 1, jadi tiap baris dari kolom C 2 dibagi oleh nilai maksimal kolom C 2 R 12 =,11 / 1 =,11 R 22 =,11 / 1 =,11 R 32 =,22 / 1 =,22 R 42 =,22 / 1 =,22 R 52 =,22 / 1 =,22 R 62 =,22 / 1 =,22 R 72 =,22 / 1 =,22 R 82 = 1/ 1 = 1 R 92 =,22 / 1 =,22 R 12 =,22 / 1 =,22 R 112 =,22 / 1 =,22 R 122 =,22 / 1 =,22 R 132 =,11 / 1 =,11 R 142 =,22 / 1 =,22

7 Dari kolom C3 yang jenis kriterianya adalah keuntungan, maka nilai maksimalnya adalah ',8', jadi tiap baris dari kolom C3 dibagi oleh nilai maksimal kolom C3 : R 13 =,8 /,8 = 1 R 23 =,8 /,8 = 1 R 33 =,4 /,8 =,5 R 43 =,7 /,8 =,875 R 53 =,7 /,8 =,875 R 63 =,6 /,8 =,75 R 73 =,6 /,8 =,75 R 83 =,6 /,8 =,75 R 93 =,5 /,8 =,625 R 13 =,5 /,8 =,625 R 113 =,5 /,8 =,625 R 123 =,7 /,8 =,875 R 133 =,6 /,8 =,75 R 143 =,6 /,8 =,75 Hasilnya akan menjadi tabel faktor ternomalisasi (Vektor S), seperti dibawah ini : Tabel 4.12. Tabel Vektor S metode SAW. Jenis Kriteria Biaya Keuntungan Keuntungan Bobot Kriteria,2,35,45 No. Varietas Kriteria Usia Panen Hasil Panen Kadar Pati 1. Adira-1 1,11 1 2. Adira-2,5,11 1 3. Adira-4,2,22,5 4. Malang-1,33,22,875 5. Malang-2,5,22,875 6. Malang-4,33,22,75 7. Malang-6,33,22,75 8. Darul Hidayah,5 1,75

71 9. UJ-3,5,22,625 1. UJ-5,5,22,625 11. Muara 1,22,625 12. SPP,25,22,875 13. Valenca 1,11,75 14. Bogor,5,22,75 setelah mendapat tabel faktor ternomalisasi tersebut, lalu akan mengalikan setiap kolom di tabel tersebut dengan bobot kriteria yang telah kita deklarasikan sebelumnya menggunakan rumus : V i = V 1 = (1 x,2) + (,11 x,35) + (1 x,45) =,6885 V 2 = (,5 x,2) + (,11 x,35) + (1 x,45) =,5885 V 3 = (,2 x,2) + (,22 x,35) + (,5 x,45) =,342 V 4 = (,33 x,2) + (,22 x,35) + (,875 x,45) =,53675 V 5 = (,5 x,2) + (,22 x,35) + (,875 x,45) =,5775 V 6 = (,33 x,2) + (,22 x,35) + (,75 x,45) =,485 V 7 = (,33 x,2) + (,22 x,35) + (,75 x,45) =,485 V 8 = (,5 x,2) + (1 x,35) + (,75 x,45) =,7875 V 9 = (,5 x,2) + (,22 x,35) + (,625 x,45) =,45825 V 1 = (,5 x,2) + (,22 x,35) + (,625 x,45) =,45825 V 11 = (1 x,2) + (,22 x,35) + (,625 x,45) =,55825 V 12 = (,25 x,2) + (,22 x,35) + (,875x,45) =,5275 V 13 = (1 x,2) + (,11 x,35) + (,75 x,45) =,576 V 14 = (,5 x,2) + (,22 x,35) + (,75 x,45) =,5145 W j R ij Hasil perangkingannya akan disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini : Tabel 4.13. Tabel Hasil Metode WP No. Varietas Nilai Vektor V Ranking 1. Adira-1,6885 2 2. Adira-2,5885 3 3. Adira-4,342 14

72 4. Malang-1,5367 7 5. Malang-2,5775 5 6. Malang-4,485 1 7. Malang-6,485 1 8. Darul Hidayah,7875 1 9. UJ-3,45825 12 1. UJ-5,45825 12 11. Muara,55825 6 12. SPP,5275 8 13. Valenca,576 4 14. Bogor,5145 9 Urutan rangkingnya akan digambarkan dalam diagram batang dibawah ini :.9.8.7.6.5.4.3.2.1 Hasil dari metode SAW Hasil dari metode SAW Gambar 4.12. Gambar Hasil Metode SAW Berdasarkan hasil dari perhitungan secara manual dan dalam program, penulis menyimpulkan bahwa terdapat satu jenis yang terunggul yang diinginkan dari si pengusaha tersebut yaitu Darul Hidayah, sedangkan untuk jenis yang terendah adalah jenis Adira-4.