Kuliah ke : 4 Algoritma & Stuktur Data. Pengurutan (Sorting)

dokumen-dokumen yang mirip
Pengurutan (Sorting) Keuntungan Data Terurut. Pengurutan Terbagi Dua Kelompok:

Pengurutan (Sorting) Algoritma Pemrograman

Yaitu proses pengaturan sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Acuan pengurutan dibedakan menjadi :

PENGURUTAN (SORTING) 1. Introduction 2. Bubble Sort 3. Selection Sort 4. Insertion Sort

BAB V SORTING (PENGURUTAN) INTERNAL

MODUL IV PENCARIAN DAN PENGURUTAN

SORTING. Struktur Data S1 Sistem Informasi. Ld.Farida

DATA SORTING. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom

SEQUENTIAL SEARCH 11/11/2010. Sequential Search (Tanpa Variabel Logika) untuk kondisi data tidak terurut

Algoritma dan Pemrograman 2 PENGURUTAN

ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN

Sorting adalah proses mengatur sekumpulan objek menurut aturan atau susunan tertentu. Urutan objek tersebut dapat menaik (ascending = dari data kecil

PENGURUTAN DATA 2.1 Definisi Pengurutan 2.2 Metode-metode Pengurutan

DIKTAT STRUKTUR DATA Oleh: Tim Struktur Data IF

Bubble Sort (Pengurutan Gelembung / Pemberatan)

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

BAB VI SEARCHING (PENCARIAN)

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SELECTION SORT DENGAN MERGE SORT

Algoritma Brute Force

Algoritma Brute Force (Bagian 1) Oleh: Rinaldi Munir

AnalisisFramework. Mengukur ukuran atau jumlah input Mengukur waktu eksekusi Tingkat pertumbuhan Efiesiensi worst-case, best-case dan average-case

Algoritma dan Pemrograman Sorting (Pengurutan) IS1313. Oleh: Eddy Prasetyo N

Algoritma dan Pemrograman 2 PENGURUTAN

Pengurutan (Sorting)

Searching [pencarian] Algoritma Pemrograman

AlgoritmaBrute Force. Desain dan Analisis Algoritma (CS3024)

Kompleksitas Algoritma (1)

Kompleksitas Algoritma

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2. 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

Kompleksitas Algoritma

Array (Tabel) bagian 2

Algoritma Transposisi (Bubble Sort/pengurutan gelembung)

1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan yang komplek.

Materi 4: SORTING (PENGURUTAN) Dosen:

Alpro & Strukdat 1 C++ (Sorting) Dwiny Meidelfi, M.Cs

PENCARIAN BERUNTUN (SEQUENTIAL SEARCHING)

ANALISIS ALGORITMA. Disusun Oleh: Analisis Masalah dan Running Time. Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM

CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan

Pengurutan pada Array. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang

ALGORITMA PENGURUTAN. Oleh : S. Thya Safitri, MT

SORTING (PENGURUTAN DATA)

KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENGURUTAN (SORTING ALGORITHM)

BAB VI Pengurutan (Sorting)

SORTING. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Nama : Suseno Rudiansyah NPM : Kelas : X2T Prodi : Teknik Informatika Tugas : Kuis Algoritma 2

Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-8 Pengurutan (Sorting) 1

ARRAY STATIS. Type namatype_array = array [1..maks_array] of tipedata. nama_var_array : namatype_array {indeks array dari 1 sampai maksimum array}

STRUKTUR DATA. By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS

Pengertian Algoritma Pengurutan

Algoritma Brute Force

Algoritma Sorting. Ahmad Kamsyakawuni, S.Si, M.Kom. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

STRUKTUR DATA SORTING ARRAY

Pendahuluan. Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien. Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efektif dan efisien.

Pencarian. 1. Memahami konsep pencarian 2. Mengenal beberapa algoritma pencarian 3. Menerapkan algoritma pencarian dalam program

Kompleksitas Algoritma Sorting yang Populer Dipakai

SORTING. Hartanto Tantriawan, S.Kom., M.Kom

Algoritma dan Pemrograman Array/Tabel[2] Oleh: Eddy Prasetyo N

Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus.

7. SORTING DAN SEARCHING

Perbandingan Kecepatan/Waktu Komputasi Beberapa Algoritma Pengurutan (Sorting)

Algoritma dan Pemrograman Searching/Pencarian

1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada.

Praktikum 7. Pengurutan (Sorting) Insertion Sort, Selection Sort POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI:

Sorting Algorithms. Buble Sort

BAB 8 SORTING DAN SEARCHING

c. Hasil pencarian berupa nilai Boolean yang menyatakan status hasil pencarian. Versi 1 (Pembandingan elemen dilakukan sebagai kondisi pengulangan)

STRUKTUR DATA. Nama : Sulfikar Npm : STMIK Handayani Makassar

1 Pencarian. 1.1 Tinjauan Singkat Larik

Teknik Pengurutan Kartu Remi

PERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENCARIAN BINER DAN ALGORITMA PENCARIAN BERUNTUN

Kompleksitas Algoritma Pengurutan Selection Sort dan Insertion Sort

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 12 & 13

BAB VI SORTIR ATAU PENGURUTAN

CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan

Algoritma dan Pemrograman Array/Tabel[3] Oleh: Eddy Prasetyo N

Algoritma Divide and Conquer (Bagian 1)

Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya

Decrease and Conquer

STRATEGI DIVIDE AND CONQUER

Konsep Sorting dalam Pemrograman Saniman dan Muhammad Fathoni

Algoritma dan Struktur Data. Algoritma Pengurutan (Sorting)

1. Inggriani Liem Catatan Kuliah Algoritma & Pemrograman, Jurusan Teknik Informatika ITB

BAB 8 SORTIR. Pengurutan data (sorting) adalah suatu proses untuk menyusun kembali himpunan obyek menggunakan aturan tertentu.

Algoritma dan Pemrograman 2 PENCARIAN

Algoritma Divide and Conquer (Bagian 2)

*** SELAMAT MENGERJAKAN

BAB I PENDAHULUAN.

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

SEARCHING & SORTING. Pendahuluan

MAKALAH STRUKTUR DATA. DOSEN PEMBIMBING Nisa miftachurohmah, S.kom., M.Si PENYUSUN SITI JAMILATUL MU ADDIBAH ( )

Algoritma Bubble Sort dan Quick Sort

Powered by icomit.wordpress.com

BAB VII ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER

Algoritma Divide and Conquer. (Bagian 2)

Pencarian pada Array. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang

Algoritma dan Struktur Data

STRUKTUR DATA (3) sorting array. M.Cs

Sorting Algorithms. Definisi

Algoritma dan Struktur Data. Searching dan Sorting

Transkripsi:

Kuliah ke : 4 Algoritma & Stuktur Data Pengurutan (Sorting)

Pengurutan adalah proses mengatur sekumpulan obyek menurut urutan atau susunan tertentu. Urutan obyek tersebut dapat menaik atau menurun. Bila N obyek disimpan dalam larik L, maka pengurutan menaik berarti menyusun elemen larik sedemikian sehingga: L[1] L[2] L[3] L[N]

Sedangkan pengurutan menurun berarti menyusun elemen larik sedemikian sehingga: L[1] L[2] L[3] L[N] Data yang diurut dapat berupa data bertipe numerik dasar atau tipe bentukan. Jika data bertipe bentukan (rekaman), maka harus dijelaskan berdasarkan field apa data tersebut diurutkan.

Contoh: (i) 23, 27, 45, 67 (data integer terurut menaik) (ii) 25.12, 20.19,-12.20 (data riil terurut menurun) (iii) Amir, Badu, Budi, Dudi (data string terurut menaik) (iv) <08053110001, Eko, A>, < 08053110011, Reza, C>, <08053110012, Sam, E> (data mahasiswa terurut menaik berdasarkan field NIM)

Keuntungan Data Terurut Mempercepat pencarian; Mudah menentukan data maksimum / minimum.

Pengurutan Terbagi Dua Kelompok: Pengurutan Internal adalah pengurutan terhadap sekumpulan data yang disimpan di dalam memori utama komputer. Umumnya struktur data yang dipakai adalah larik, sehingga pengurutan internal disebut juga pengurutan larik. Pengurutan Eksternal adalah pengurutan data yang disimpan di dalam memori sekunder, biasanya data bervolume besar sehingga tidak mampu dimuat semuanya dalam memori komputer, disebut juga pengurutan arsip (file), karena struktur eksternal yang dipakai adalah arsip.

Macam-macam macam Pengurutan Bubble Sort; Maximum/Minimum Sort (Selection Sort); Insertion Sort; Heap Sort; Shell Sort; Quick Sort; Merge Sort; Radix Sort; Tree Sort, dan lain-lain.

Bubble Sort (Pengurutan Gelembung) Metode pengurutan gelembung diinspirasikan oleh gelembung sabun yang berada dipermukaan air. Karena berat jenis gelembung sabun lebih ringan daripada berat jenis air, maka gelembung sabun selalu terapung ke atas permukaan. Prinsip di atas dipakai pada pengurutan gelembung. Elemen larik yang berharga paling kecil diapungkan, artinya diangkat ke atas (ke ujung kiri larik) melalui proses pertukaran. Proses pengapungan terdiri dari N-1 langkah. Setiap akhir langkah ke-i, larik L[1..N] akan terdiri atas dua bagian, yaitu bagian yang sudah terurut, L[1..I] dan bagian yang belum terurut, L[I+1..N]. Langkah terakhir, diperoleh larik L[1..N] yang sudah terurut.

Algoritma Pengurutan Gelembung Untuk mendapatkan larik yang terurut menaik, proses yang dilakukan pada setiap langkah sebagai berikut: Langkah 1: Mulai elemen K =N, N-1,, 2, bandingkan L[K] dengan L[K-1]. Jika L[K] < L[K-1], pertukarkan L[K] dengan L[K- 1]. Pada akhir langkah 1, elemen L[1] berisi harga minimum pertama. Langkah 2: Mulai elemen K =N, N-1,, 3, bandingkan L[K] dengan L[K-1]. Jika L[K] < L[K-1], pertukarkan L[K] dengan L[K- 1]. Pada akhir langkah 2, elemen L[2] berisi harga minimum kedua dan larik L[1..2] terurut. Langkah N-1: Mulai elemen K =N, bandingkan L[K] dengan L[K-1]. Jika L[K] < L[K-1], pertukarkan L[K] dengan L[K-1]. Pada akhir langkah N-1, elemen L[N-1] berisi harga minimum ke-(n-1) dan larik L[1..N-1] terurut menaik, sehingga elemen yang tersisa adalah L[N] yang tidak perlu lagi diurutkan karena hanya satusatunya.

procedure UrutGelembung(input/output L: Larik; input N : integer) Kamus I : integer {pencacah untuk jumlah langkah} K : integer {pencacah untuk pengapungan pada setiap langkah} Temp : integer {peubah bantu untuk pertukaran} Algoritma for I 1 to N-1 do for K N downto I+1 do if L[K] < L[K-1] then {pertukarkan L[K] dengan L[K-1]} Temp L[K] L[K] L[K-1] L[K-1] Temp endif

procedure UrutGelembung1(input/output L: Larik; input N : integer) Kamus I : integer {pencacah untuk jumlah langkah} K : integer {pencacah untuk pengapungan pada setiap langkah} Temp : integer {peubah bantu untuk pertukaran} Tukar : boolean {flag untuk mengidentifikasi adanya pertukaran, bernilai true jika dalam satu langkah ada pertukaran} Algoritma I 1 Tukar true while I N-1 AND Tukar do Tukar false for K N downto I+1 do if L[K] < L[K-1] then {pertukarkan L[K] dengan L[K-1]} Temp L[K] L[K] L[K-1] L[K-1] Temp Tukar true endif I I + 1 endwhile { I = N or not Tukar }

Pengurutan Gravitasi Pengurutan gravitasi sebagai kebalikan dari pengurutan gelembung, yaitu membenamkan elemen larik yang berharga paling besar ke bawah, jadi proses pemberatan selalui dimulai dari atas ke bawah.

procedure UrutGravitasi(input/output L: Larik; input N : integer) Kamus : integer {pencacah untuk jumlah langkah} K : integer {pencacah untuk pemberatan pada setiap langkah} U : integer {indeks ujung kiri bagian larik yang telah terurut} Temp : integer {peubah bantu untuk pertukaran} Algoritma U N for I 1 to N-1 do for K 1 to U-1 do if L[K] > L[K+1] then {pertukarkan L[K] dengan L[K+1]} Temp L[K] L[K] L[K-1] L[K-1] Temp endif { larik L[U..N] terurut, larik L[1..U-1] belum terurut } U U - 1

Pengurutan Maksimum/Minimum Gagasan maksimum/minimum adalah memilih elemen maksimum/minimum kemudian mempertukarkan elemen maksimum/minimum tersebut dengan elemen terujung larik (elemen ujung kiri atau elemen ujung kanan). Selanjutnya elemen terujung tersebut diisolasi dan tidak disertakan pada proses selanjutnya. Proses yang sama diulang untuk elemen larik yang tersisa, yaitu memilih elemen maksimum/minimum berikutnya dan mempertukarkannya dengan elemen terujung larik sisa.

Algoritma Pengurutan Maksimum Elemen larik akan diurut menaik: 1. Langkah 1: Tentukan harga maksimum di dalam L[1..N]. Pertukarkan harga maksimum dengan elemen L[N]. 2. Langkah 2: Tentukan harga maksimum di dalam L[1..N-1]. Pertukarkan harga maksimum dengan elemen L[N-1]. 3. 4. Langkah N-1: Tentukan harga maksimum di dalam L[1..2]. Pertukarkan harga maksimum dengan elemen L[2].

procedure UrutMaksimum(input/output L: Larik, input N : integer) Kamus Lokal I : integer {pencacah untuk jumlah langkah} J : integer {pencacah untuk mencari nilai maksimum} U : integer {indeks ujung kiri bagian larik yang telah terurut} Maks : integer {nilai maksimum sementara} Imaks : integer {indeks yang berisi nilai maksimum sementara} Temp : integer {peubah bantu untuk pertukaran} Algoritma U N for I 1 to N-1 do Maks L[1] Imaks 1 for J 2 to U do if L[J] > L[Imaks] then Maks L[J] Imaks J endif {pertukarkan Maks dengan L[U]} Temp L[U] L[U] L[Imaks] L[Imaks] Temp { larik L[U..N] terurut, larik L[1..U-1] belum terurut } U U - 1

Algoritma Pengurutan Maksimum dengan Elemen Larik Diurut Menurun 1. Langkah 1: Tentukan harga maksimum di dalam L[1..N]. Pertukarkan harga maksimum dengan elemen L[1]. 2. Langkah 2: Tentukan harga maksimum di dalam L[2..N]. Pertukarkan harga maksimum dengan elemen L[2]. 3. 4. Langkah N-1: Tentukan harga maksimum di dalam L[N-1,N]. Pertukarkan harga maksimum dengan elemen L[N-1]

procedure UrutMaks_Menurun(input/output L: Larik, input N : integer) Kamus Lokal I : integer{pencacah untuk jumlah langkah} J : integer {pencacah untuk mencari nilai maksimum} Imaks : integer {indeks yang berisi nilai maksimum sementara} Temp : integer {peubah bantu untuk pertukaran} Algoritma for I 1 to N-1 do Imaks I for J I+1 to N do if L[J] > L[Imaks] then Imaks J endif {pertukarkan Maks dengan L[U]} Temp L[I] L[I] L[Imaks] L[Imaks] Temp

Algoritma Pengurutan Minimum Elemen larik akan diurut minimum menaik: 1. Langkah 1: Tentukan harga minimum di dalam L[1..N]. Pertukarkan harga minimum dengan elemen L[N]. 2. Langkah 2: Tentukan harga minimum di dalam L[1..N-1]. Pertukarkan harga minimum dengan elemen L[N-1]. 3. 4. Langkah N-1: Tentukan harga minimum di dalam L[1..2]. Pertukarkan harga minimum dengan elemen L[2].

procedure UrutMin(input/output L: Larik, input N : integer) Kamus Lokal I : integer {pencacah untuk jumlah langkah} J : integer {pencacah untuk mencari nilai minimum} U : integer {indeks ujung kiri bagian larik yang telah terurut} Imin : integer {indeks yang berisi nilai minimum sementara} Temp : integer {peubah bantu untuk pertukaran} Algoritma U N for I 1 to N-1 do Imin 1 for J 2 to U do if L[J] < L[Imin] then Imin J endif {pertukarkan Maks dengan L[U]} Temp L[U] L[U] L[Imin] L[Imin] Temp { larik L[U..N] terurut, larik L[1..U-1] belum terurut } U U - 1

Algoritma Pengurutan Minimum dengan Elemen Larik Diurut Menurun 1. Langkah 1: Tentukan harga minimum di dalam L[1..N]. Pertukarkan harga minimum dengan elemen L[1]. 2. Langkah 2: Tentukan harga minimum di dalam L[2..N]. Pertukarkan harga minimum dengan elemen L[2]. 3. 4. Langkah N-1: Tentukan harga minimum di dalam L[N-1,N]. Pertukarkan harga minimum dengan elemen L[N-1].

procedure UrutMin_Menurun(input/output L: Larik, input N : integer) Kamus Lokal I : integer {pencacah untuk jumlah langkah} J : integer {pencacah untuk mencari nilai minimum} Imin : integer {indeks yang berisi nilai minimum sementara} Temp : integer {peubah bantu untuk pertukaran} Algoritma for I 1 to N-1 do Imin I for J I+1 to N do if L[J] < L[Imin] then Imin J endif {pertukarkan Maks dengan L[U]} Temp L[I] L[I] L[Imin] L[Imin] Temp

Pengurutan Sisip (Insertion Sort) Pengurutan sisip adalah metode pengurutan dengan cara menyisipkan elemen larik pada posisi yang tepat. Pencarian posisi yang tepat dilakukan dengan melakukan pencarian beruntun di dalam larik. Selama pencarian posisi yang tepat dilakukan pergeseran elemen larik.

Pengurutan Sisip yang Menaik Andaikan: L[1] dianggap sudah pada tempatnya Langkah 2: L[2] harus dicari tempatnya yang tepat pada L[1..2] dengan cara menggeser elemen L[1..1] ke kanan (atau ke bawah, jika anda membayangkan larik terentang vertikal) bila L[1..1] lebih besar daripada L[2]. Misalkan posisi yang tepat adalah K. Sisipkan L[2] pada L[K]. Langkah 3: L[3] harus dicari tempatnya yang tepat pada L[1..3] dengan cara menggeser elemen L[1..2] ke kanan (atau ke bawah) bila L[1..2] lebih besar daripada L[3]. Misalkan posisi yang tepat adalah K. Sisipkan L[3] pada L[K]. Langkah N: L[N] harus dicari tempatnya yang tepat pada L[1..N] dengan cara menggeser elemen L[1..N-1] ke kanan (atau ke bawah) bila L[1..N-1] lebih besar daripada L[N]. Misalkan posisi yang tepat adalah K. Sisipkan L[N] pada L[K]. Hasil dari langkah N: Larik L[1..N] sudah terurut, yaitu L[1] L[N]

procedure UrutSisip(input/output L: Larik, input N : integer) Kamus Lokal K : integer {pencacah langkah} J : integer {pencacah untuk penelusuran larik} Temp : integer {peubah bantu untuk agar L[K] tidak ditimpa selama pergeseran} ALGORITMA {elemen L[1] dianggap sudah terurut} for K 2 to N do {mulai dari langkah 2 sampai langkah N} Temp L[K] {ambil elemen L[K] supaya tidak ditimpa pergeseran} {cari posisi yang tepat untuk L[K] di dalam L[1..K-1] sambil menggeser} J K - 1 while Temp L[J] AND (J > 1) do L[J+1] L[J] J J-1 endwhile if Temp L[J] then L[J+1] Temp else L[J+1] L[J] L[J] Temp endif

procedure UrutSisip_Turun(input/output L: Larik, input N : integer) Kamus Lokal K : integer {pencacah langkah} J : integer {pencacah untuk penelusuran larik} Temp : integer {peubah bantu untuk agar L[K] tidak ditimpa selama pergeseran} ALGORITMA {elemen L[1] dianggap sudah terurut} for K 2 to N do {mulai dari langkah 2 sampai langkah N} Temp L[K] {ambil elemen L[K] supaya tidak ditimpa pergeseran} {cari posisi yang tepat untuk L[K] di dalam L[1..K-1] sambil menggeser} J K - 1 while Temp L[J] AND (J > 1) do L[J+1] L[J] J J-1 endwhile {Temp > L[J] or J = 1} if Temp L[J] then L[J+1] Temp else L[J+1] L[J] L[J+1] Temp endif