BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan. pembangunan nasional, karena pada hakekatnya pendidikan bukan hanya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting di dalam peningkatan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia terus menerus dilakukan dalam segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pada era globalisasi semakin tajam dan ketat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan penting dalam penentuan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup serta menghasilkan Sumberdaya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Aliyah (MA) merupakan lembaga pendidikan tingkat menengah. setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuan pendidikan MA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional merupakan usaha pokok untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan peranan besar dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha melaksanakan pembangunan nasional di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai komponen utama dalam pembangunan nasional harus

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas manusia sebagai sumber daya diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan suatu bangsa. Salah satu masalah pendidikan dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan disengaja untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pribadi bangsa yang berkualitas. Salah satu yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah fondasi untuk membangun bangsa. Upaya untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga pengisi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

HASIL BELAJAR PELATIHAN TATA BOGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI DESA CIPEUNDEY BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang secara merata dan menyeluruh, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Cimahi, Jl. Sukarasa No. 136 Cimahi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional pada dewasa ini diarahkan pada taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Ambarwati, 2013

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

2014 PENERAPAN HASIL BELAJAR LAYANAN PRIMA PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jln. Dr. Setiabudi No. 207

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional, karena pada hakekatnya pendidikan bukan hanya merupakan warisan budaya dan hasil peradaban manusia, akan tetapi pendidikan merupakan upaya memanusiakan manusia dalam memperoleh kesejahteraan. Pemerintah Indonesia menetapkan Sistem Pendidikan Nasional yang dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu jalur pendidikan formal, jalur pendidikan non formal, dan jalur pendidikan informal, sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I Pasal 1, yaitu : 1. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi 2. Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang 3. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan Pendidikan non formal dipandang dapat menjembatani, mengganti, menambah, dan/atau melengkapi proses pendidikan formal yang terhenti, karena pendidikan non formal tidak terikat oleh waktu, tempat dan usia, sebagaimana yang diungkapkan oleh Faisal (1981:14), bahwa : Suatu pandangan yang luas dan fungsional mengenai pendidikan, yakni pandangan yang tidak melihat pendidikan itu sebagai persekolahan tetapi pendidikan adalah belajar tanpa terlalu mempersoalkan dimana dan bagaimana belajar itu dilakukan 1

Salah satu dari bentuk pendidikan non formal adalah pelatihan yang bertujuan untuk memberikan keterampilan dan keahlian dalam bidang tertentu. pelatihan menurut Moekijat (1993:1), diartikan sebagai : Suatu bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek dari pada teori Jadi, pelatihan dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan dengan menggunakan metode yang lebih mengutamakan praktek dari pada teori sebagai bekal untuk meningkatkan martabat, kesejahteraan dan pendapatan masyarakat, serta kualitas sumber daya manusia. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang mempersiapkan dan menghasilkan calon tenaga pendidik profesional untuk berperan serta dalam membangun bangsa dan negara. Universitas Pendidikan Indonesia terdiri dari enam Fakultas, salah satunya adalah Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK). Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan mempunyai empat Jurusan, salah satunya adalah Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga terdiri dari tiga Program Studi, salah satunya yaitu Program Studi Pendidikan Tata Boga. Program Studi Pendidikan Tata Boga membekali mahasiswanya dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan di bidang boga, dengan tujuan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik dan profesi pada Program Keahlian Tata Boga. Tujuan ini sesuai dengan kompetensi Jurusan 2

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program Studi Pendidikan Tata Boga, sebagaimana yang diterangkan dalam profil Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga S1 (2008:4), bahwa : Kompetensi Program Studi Pendidikan Tata Boga yaitu sebagai pendidik, guru, instruktur, penyuluh, pelatih dalam bidang PKK, Tata Boga dan Industri Boga. Uraian tersebut menjelaskan bahwa, lulusan Program Studi Pendidikan Tata Boga bisa menjadi pelatih atau instruktur. Bidang keahlian ini sesuai untuk kegiatan pendidikan yang diselenggarakan pada jalur pendidikan non formal, seperti yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Bandung. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan salah satu Lembaga Pemerintah yang melakukan pemberdayaan kepada masyarakat miskin, yaitu dengan cara menyelenggarakan pelatihan-pelatihan seperti Pelatihan Otomotif, Pelatihan AMT, Pelatihan Diversifikasi Produk, Pelatihan Las Ketok dan Duco, Pelatihan Pengolahan Sampah, Pelatihan Menjahit, Pelatihan Tata Rias, dan Pelatihan Tata Boga. Pelatihan-pelatihan tersebut dilaksanakan oleh Pakem- Pakem (Panitia Kemitraan) yang dibentuk oleh Disnakertrans. Salah satunya adalah Pakem Pamiarsa yang melaksanakan Pelatihan Tata Boga di Kelurahan Cijawura Kecamatan Buah Batu Kota Bandung. Pakem Pamiarsa dibentuk berdasarkan hasil musyawarah yang dihadiri oleh pengurus-pengurus BKM/DPK, LSM dan tokoh masyarakat. Pakem Pamiarsa ini berperan sebagai Panitia Pelaksana Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga yang mengatur segala urusan teknis, dimulai dari 3

merumuskan dan menetapkan tujuan, menentukan materi yang akan diberikan serta metode dan media yang akan digunakan, merencanakan tempat dan waktu pelaksanaan, merekrut atau menentukan peserta pelatihan, pengadaan dan pembelian bahan serta peralatan untuk praktek, hingga merencanakan bentuk evaluasi yang akan dilaksanakan, menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan. Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga yang dilaksanakan di Kelurahan Cijawura Kecamatan Buah Batu, diadakan karena melihat keadaan lingkungannya, baik dari segi sarana maupun prasarana dasar perumahan atau pemukimannya yang belum memadai, ditambah dengan penghasilan sebagian masyarakatnya yang tidak dapat mencukupi seluruh kebutuhan keluarga, karena disebabkan tidak dimemilikinya keterampilan khusus pada bidang tertentu, serta didukung dengan rendahnya pendidikan, yang berdampak pada banyaknya masyarakat miskin perkotaan, khususnya di Kota Bandung dengan jumlah 2,3 % dari jumlah seluruh penduduk Kota Bandung, dan kurangnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai modal dasar dari pembangunan nasional. Masalah kemiskinan ini sulit diatasi, karena mencakup berbagai dimensi, yaitu dimensi politik, sosial, lingkungan, ekonomi, dan asset. dimensi-dimensi kemiskinan tersebut muncul dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai bentuk, salah satunya adalah dimensi ekonomi sebagaimana tercantum dalam Buku Pedoman Umum P2KP Tahun 2005, bahwa : Dimensi ekonomi, 4

muncul dalam bentuk rendahnya penghasilan sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sampai batas yang layak Uraian tersebut merupakan salah satu masalah kemiskinan yang sulit diatasi, karena tingkat kecerdasan dan kemampuan setiap orang berbeda seperti dalam mencari sumber penghasilan, sehingga menuntut Pemerintah khususnya Disnakertrans melalui Pakem Pamiarsa, untuk melaksanakan Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga bagi ibu rumah tangga miskin yang tidak bekerja, dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang boga, terutama dalam membuat cake, cookies, puding, dan jajanan pasar, yang dapat dijadikan bekal dalam merintis usaha. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada ibu rumah tangga miskin, ditemukan ada sebagian alumni Pelatihan Tata Boga yang sudah mulai merintis usaha dengan menerima pesanan dalam jumlah banyak untuk acara rapat atau seminar, yaitu sekitar 11 % atau empat orang dari 35 orang alumni pelatihan. Uraian latar belakang di atas mengenai pelaksanaan Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga, menarik untuk diteliti karena pelatihan tersebut merupakan salah satu Program Pemerintah dalam memberdayakan masyarakat miskin dan menanggulangi masalah kemiskinan di wilayahnya masing-masing secara mandiri. Penelitian ini erat kaitannya dengan kedudukan penulis sebagai mahasiswa Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI yang akan menjadi seorang akademisi di bidang boga, untuk mengetahui tercapai atau tidak tujuan yang diharapkan oleh Disnakertrans, 5

dan sejauh mana pelaksanaan pelatihan tersebut sudah berjalan, sehingga hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi, dan pertimbangan bagi pengembangan Program Pelatihan Tata Boga selanjutnya. Maka, penulis merasa tertarik dan termotivasi untuk meneliti tentang Pendapat Ibu Rumah Tangga Miskin Tentang Pelatihan Tata Boga Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Keluarga (Penelitian ini terbatas pada ibu rumah tangga miskin di Kelurahan Cijawura Kecamatan Buah Batu Kota Bandung) B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah merupakan penegasan mengenai masalah yang akan diteliti. Suatu penelitian perlu dibatasi ruang lingkup permasalahannya supaya tidak terlalu luas karena menyangkut keterbatasan waktu, tenaga dan kecakapan yang penulis miliki, seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad (2004:13), bahwa: Pembatasan masalah diperlukan untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah, yang dibatasi oleh keadaan, waktu, tenaga, dan kecakapan. Selain itu juga untuk menghindari terlalu luasnya masalah yang akan dibahas Permasalahan penelitian ini dibatasi pada bagaimana pendapat ibu rumah tangga miskin tentang Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga, untuk lebih jelasnya penulis batasi pada lingkup masalah sebagai berikut: 6

a. Pendapat ibu rumah tangga miskin tentang Program Pelatihan Tata Boga yang meliputi tujuan, materi, metode, media, sarana dan prasarana serta evaluasi belajar b. Pendapat ibu rumah tangga miskin tentang Pelaksanaan Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga yang dilakukan oleh instruktur c. Pendapat ibu rumah tangga miskin tentang Hasil Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga pada aspek kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor 2. Perumusan Masalah Perumusan masalah menurut Arikunto (2002:51), adalah Langkah dalam menentukan suatu problematik dan merupakan bagian pokok dari kegiatan penelitian. Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga merupakan kegiatan belajar yang berada di jalur pendidikan non formal. Bagian pokok dari kegiatan ini merupakan pemberian pengetahuan dan keterampilan kepada peserta pelatihan yang selanjutnya dapat dijadikan bekal dalam merintis usaha Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pendapat ibu rumah tangga miskin tentang Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga? Rumusan masalah tersebut penulis jadikan sebagai judul penelitian, yaitu : Pendapat Ibu Rumah Tangga Miskin Tentang Pelatihan Tata Boga Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Keluarga, (Penelitian ini terbatas pada ibu rumah tangga miskin di Kelurahan Cijawura Kecamatan Buah Batu Kota Bandung) 7

C. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini sangat diperlukan untuk menyamakan pemahaman antara penulis dan pembaca dalam menafsirkan istilahistilah yang digunakan dalam judul Pendapat Ibu Rumah Tangga Miskin Tentang Pelatihan Tata Boga Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Keluarga (Penelitian ini terbatas pada ibu rumah tangga miskin di Kelurahan Cijawura Kecamatan Buah Batu Kota Bandung). Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pendapat Ibu Rumah Tangga Miskin a. Pendapat, menurut Poerwadarminta (1988:227), yaitu : Tanggapan dan pandangan seseorang tentang sesuatu hal. b. Ibu Rumah Tangga, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:365), yaitu Wanita yang mengatur penyelenggaraan berbagai macam pekerjaan rumah tangga, istri (ibu) yang hanya mengurusi berbagai pekerjaan dalam rumah tangga c. Miskin, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:660), yaitu : Tidak berharta benda, serba kekurangan (berpenghasilan sangat rendah) Pengertian pendapat ibu rumah tangga miskin dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Poerwadarminta dan Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu tanggapan dan pandangan seorang ibu rumah tangga dari keluarga miskin tentang Pelatihan Tata Boga yang dilaksanakan oleh Pakem Pamiarsa Disnakertrans 8

2. Pelatihan Tata Boga dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Keluarga a. Pelatihan, menurut Moekijat (1993:1), yaitu : Suatu bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek dari pada teori b. Tata Boga, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:1014), yaitu: Teknik meramu, mengolah dan menyediakan serta menghidangkan makanan dan minuman c. Upaya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:1109), yaitu : Usaha, akal, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dan sebagainya) d. Peningkatan, menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan (1999:42), yaitu : Pengembangan budaya produktif, etos kerja, teknologi, dan efisiensi kegiatan ekonomi menuju terwujudnya produktivitas nasional e. Ekonomi keluarga, menurut BKKBN (1992) yaitu : Upaya pemanfaatan atau pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga Pengertian Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga pada penelitian ini mengacu pada pendapat Moekijat, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Undang-Undang Ketenagakerjaan, dan BKKBN yaitu proses belajar untuk memperoleh, merubah, dan meningkatkan pengetahuan, sikap serta keterampilan ibu rumah tangga miskin dalam membuat cake, cookies, puding, dan jajanan pasar, seperti brownies kukus, bola-bola cookies berpasir, nagasari, 9

puding mini orange, dan lain-lain, diarahkan pada kebiasan baru yang lebih positif dan bermanfaat dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya dengan cara menjual produk hasil pelatihan, sehingga dapat membantu menambah penghasilan keluarga. Pengetahuan dan keterampilan membuat cake, cookies, puding dan jajanan pasar yang diperoleh dari Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga, diberikan kepada ibu rumah tangga miskin sebagai bekal dalam merintis usaha D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat ibu rumah tangga miskin di Kelurahan Cijawura Kecamatan Buah Batu Kota Bandung tentang Hasil Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh data yang spesifik dan akurat mengenai pendapat ibu rumah tangga miskin tentang Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga, yang meliputi : a. Pendapat ibu rumah tangga miskin tentang Program Pelatihan Tata Boga yang meliputi tujuan, materi, metode, media, sarana dan prasarana serta evaluasi belajar b. Pendapat ibu rumah tangga miskin tentang Pelaksanaan Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga yang dilakukan oleh instruktur 10

c. Pendapat ibu rumah tangga miskin tentang Hasil Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga pada aspek kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi : 1. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Bandung melalui Pakem Pamiarsa yang melaksanakan Pelatihan Tata Boga, dengan adanya penelitian ini diharapkan sebagai salah satu upaya dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas Program Pelatihan yang akan datang 2. Peserta Pelatihan Tata Boga, dengan adanya penelitian ini diharapkan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang boga, hingga mampu membuka usaha untuk meningkatkan ekonomi keluarga 3. Jurusan PKK FPTK UPI, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran atau informasi tentang Pelatihan Tata Boga, sehingga Jurusan PKK khususnya Program Studi Pendidikan Tata Boga dapat berpartisipasi dan bekerjasama dengan lembaga yang mengadakan Pelatihan Tata Boga untuk membantu terlaksananya proses pelatihan dengan baik 11

4. Peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan wawasan tentang Pelatihan Tata Boga yang dilaksanakan oleh Pakem Pamiarsa Disnakertrans di Kelurahan Cijawura Kecamatan Buah Batu Kota Bandung F. Asumsi Penulis akan mengungkapkan beberapa anggapan dasar sebagai pendapat yang diyakini dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan pendapat para ahli yang telah menjadi kebenaran umum. Pandangan ini didasarkan pada pendapat Arikunto (2002:59), yang mengemukakan bahwa Anggapan dasar adalah suatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. Sesuai dengan pendapat tersebut, maka yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Upaya untuk memenuhi tuntutan dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas diantaranya yaitu melalui pendidikan. Pendidikan merupakan suatu proses belajar yang berlangsung seumur hidup yang tidak terbatas oleh waktu dan tempat dan bentuknya berbeda-beda. Salah satunya yaitu dalam bentuk pendidikan non formal yang dapat dilaksanakan melalui kursus, pembinaan, dan pelatihan seperti Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga yang dilaksanakan oleh Pakem Pamiarsa Disnakertrans bagi ibu rumah tangga miskin. Anggapan dasar ini ditunjang oleh pendapat Faisal (1981:14), bahwa : 12

Suatu pandangan yang luas dan fungsional mengenai pendidikan, yakni pandangan yang tidak melihat pendidikan itu sebagai persekolahan tetapi pendidikan adalah belajar tanpa terlalu mempersoalkan dimana dan bagaimana belajar itu dilakukan 2. Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga bagi ibu rumah tangga miskin merupakan kegiatan pendidikan non formal yang sangat efektif untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia agar keterampilan dan pengetahuannya bertambah, sehingga mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang diharapkan sebagai modal dasar dari pembangunan nasional. Anggapan dasar ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Siagian (1987:6), bahwa : Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu wahana yang paling efektif digunakan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia agar semakin mampu berperan aktif dalam mengusahakan kemajuan bangsa dan negaranya karena Sumber Daya Manusia merupakan modal terpenting yang dimiliki sebuah negara 3. Pelatihan Tata Boga sebagai pendidikan non formal merupakan sarana yang baik untuk melaksanakan program-program belajar dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi lulusannya. Asumsi tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Joesoef (1992:63), bahwa : Satuan pendidikan luar sekolah adalah wahana untuk melaksanakan program-program belajar dalam usaha menciptakan suasana yang menunjang perkembangan peserta didik dalam kaitannya dengan perluasan wawasan, peningkatan keterampilan dan kesejahteraan keluarga. 13

G. Pertanyaan Penelitian Tujuan penelitian yang telah ditetapkan menjadi dasar bagi penulis dalam merumuskan pertanyaan penelitian, yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana pendapat ibu rumah tangga miskin tentang Program Pelatihan Tata Boga yang meliputi tujuan, materi, metode, media, sarana dan prasarana serta evaluasi belajar? 2. Bagaimana pendapat ibu rumah tangga miskin tentang Pelaksanaan Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga yang dilakukan oleh instruktur? 3. Bagaimana pendapat ibu rumah tangga miskin tentang Hasil Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga pada aspek kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor? H. Metode Penelitian Metode yang penulis gunakan dalam mengumpulkan data penelitian adalah metode deskriptif. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui gambaran mengenai Pelatihan Tata Boga yang dilaksanakan oleh Pakem Pamiarsa Disnakertrans, sesuai dengan pendapat Ali (1985:120), bahwa : Metode penelitian deskriptif dipergunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi dan analisis/pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi 14

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan angket (kuesioner) yang dikembangkan berdasarkan studi literatur. Angket adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang dipergunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2002:200). Penggunaan angket dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data mengenai pendapat ibu rumah tangga miskin tentang Pelatihan Tata Boga dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis kepada responden. I. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat diadakannya Pelatihan Tata Boga yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian oleh penulis yaitu di Kelurahan Cijawura Kecamatan Buah Batu Kota Bandung. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total yaitu seluruh populasi dijadikan sampel penelitian, sebagaimana yang dikemukakan oleh Surakhmad (2004:100), bahwa : Sampel total adalah sampel yang jumlahnya sebesar populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga miskin yang telah mengikuti Pelatihan Tata Boga pada Tahun 2007 yang dilaksanakan oleh Pakem Pamiarsa Disnakertrans di Kelurahan Cijawura Kecamatan Buah Batu Kota Bandung sebanyak 35 orang 15