HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI SISWA-SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA

dokumen-dokumen yang mirip
KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI SISWA-SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi.

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP NEGERI 13 KOTA MANADO.

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaian Program Studi Stara 1 pada JurusanIlmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan.

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. yaitu sesuai standar pertumbuhan fisik anak pada umumnya. Manusia

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

BAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA JOTOSANUR KECAMATAN TIKUNG TAHUN 2008

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA BONGKUDAI KECAMATAN MODAYAG BARAT Rolavensi Djola*

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

MAULANA WIJAYA NIM. J

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH PERBEDAAN AKTIVITAS FISIK DAN KONSUMSI SERAT PADA SISWA OVERWEIGHT DAN TIDAK OVERWEIGHT DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan kecerdasan anak. Pembentukan kecerdasan pada masa usia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi

BAB I PENDAHULUAN. Status pendidikan dan ekonomi sebuah negara berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup dan kebiasan makan remaja mempengaruhui baik asupan

HUBUNGAN ASUPAN ENERGY DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN TAMAMAUNG

BAB I PENDAHULUAN. sengaja dan sistematis untuk mendorong, membina dan mengembangkan

142 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 02 Juli 2016

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PANGAN-NON PANGAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI

ASUPAN GIZI MAKRO, PENYAKIT INFEKSI DAN STATUS PERTUMBUHAN ANAK USIA 6-7 TAHUN DI KAWASAN PEMBUANGAN AKHIR MAKASSAR

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. Wilayah Kerja Puskesmas Pakis pada tanggal 30 Juni Juli. pengetahuan responden tidak signifikan.

Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan Gizi Ibu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan. Gizi menjadi penting bagi anak sekolah karena selain dapat

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,

e-journal Boga, Volume 04, Nomor 09, Edisi Yudisium Periode Maret 2015, hal 71-75

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN MORBIDITAS TERHADAP STATUS GIZI SISWA SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA

Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari

DAFTAR PUSTAKA. Kesehatan Indonesia. Jakarta: DEPKES RI. . (2000). Profil. Kesehatan Indonesia. Jakarta: DEPKES RI.

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkualitas dicirikan dengan fisik yang tangguh, kesehatan yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kelompok penyakit-penyakit non infeksi yang sekarang terjadi di negara-negara maju

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan kelompok peralihan dari masa anak-anak. menuju dewasa dan kelompok yang rentan terhadap perubahanperubahan

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tuti Rahmawati Prodi S1 Gizi, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI DI SEKOLAH MENENGAH UMUM NEGERI TOHO KABUPATEN PONTIANAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KADARZI DENGAN ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA JAGAN KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu. faktor utama yang diperlukan dalam melaksanakan program

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak

Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta

PERBEDAAN STATUS GIZI DAN KARAKTERISTIK KELUARGA PADA SISWA SD ANTARA PROGRAM FULL DAY SCHOOL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masa ini terjadi pertahapan perubahan yang sangat cepat. Status kesehatan

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI, STATUS GIZI DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN CV. SINAR MATAHARI SEJAHTERA DI KOTA MAKASSAR

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI SISWI SMA NEGERI 4 MANADO

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN LEMAK DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

ISSN Vol 2, Oktober 2012

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Ekonomi Orang Tua dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Kraton, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. anak yang rentang usianya 3 6 tahun (Suprapti, 2004). Anak usia

HUBUNGAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA DAN POLA KONSUMSI DENGAN STATUS GIZI BALITA KELUARGA PETANI (Studi di Desa Jurug Kabupaten Boyolali Tahun 2017)

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 4. Nomor 01 Edisi Maret Tahun 2016 halaman 77-81

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

KEBIASAAN MENGONSUMSI JAJAN TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH PENGGUNA KATERING DAN NON-KATERING

Jurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Terciptanya SDM yang berkualitas ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. usia dini sangat berdampak pada kehidupan anak di masa mendatang. Mengingat

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMIGALUH I

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN)

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN POLA ASUH DAN ASUPAN ZAT GIZI PADA BADUTA STUNTING DAN ATAU WASTING DI KELURAHAN ALLEPOLEA KECAMATAN LAU KABUPATEN MAROS

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI DENGAN PENYELENGGARAAN MAKANAN ASRAMA. Widyana Lakshmi Puspita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DAN BURUK DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TENGAH KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan menjadi status gizi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia masih memerlukan perhatian yang lebih terhadap persoalan

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban

GAMBARAN ASUPAN, STATUS GIZI DAN TINGKAT KEPUASAN SANTRI PONDOK PESANTREN HUBULO GORONTALO

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

HUBUNGAN PENGELUARAN, SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH) KELUARGA, DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. berakhir pada usia 19 tahun (Proverawati, 2010) Remaja adalah kelompok yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).

HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK KELAS V SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL AZHAR KEDIRI

DAFTAR PUSTAKA. Abdillah, I (2011). Perubahan Asupan Energi dan Nutrien Terhadap Indeks Massa

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Asupan Energi, Asupan Protein, Status Gizi, Pelajar SMP

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. gizi yang terdiri dari 5,7% balita yang gizi buruk dan 13,9% berstatus gizi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sehari-hari. Makanan atau zat gizi merupakan salah satu penentu kualitas kinerja

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian, karena merupakan kelompok yang rawan terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI SISWA-SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH KARTASURA Disusun Oleh: OKY SETYANING RINANTI J 6 PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HALAMAN PERSETUJUAN Judul Penelitian : Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dan Pengetahuan Gizi Seimbang Dengan Status Gizi Siswa-Siswi Di Smp Muhammadiyah Kartasura Nama Mahasiswa : Oky Setyaning Rinanti Nomor Induk Mahasiswa : J 6 Telah diuji dan dinilai Tim Penguji KTI Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 7 Juni dan telah diperbaiki sesuai dengan masukan Tim Penguji Surakarta, 7 Juni Pembimbing I Menyetujui, Pembimbing II Dwi Sarbini, SST., M. Kes NIK. 77 Fitriana Mustikaningrum, M.Sc DTT Mengetahui, Ketua Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Setyaningrum Rahmawaty, A., M.Kes., Ph.D NIK. 7

PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ABSTRACT OKY SETYANING RINANTI. J...6 KARYA TULIS ILMIAH THE RELATION OF MACRO NUTRITIONAL CONSUMPTION AND NUTRITIONAL KNOWLEDGE WITH NUTRITIONAL STATUS OF STUDENT OF SMP MUHAMMADIYAH KARTASURA Background : the result of survey antecendent shows that students of SMP Muhammadiyah Kartasura have,9 less nutritional knowledge, 5 less nutritional status and 8,7 overweight. Methods : this research do with survey method and cross sectional desain. Population of this research is the adolescents in -7 years old as much 9 students. Data which researched is the percentage of nutritional consumption, data of nutritional knowledge and nutritional status counted by using IMT formula. Data obtained from observation method, recall x, quisioner and antropometri measurement. Then, all of the data analysed by using Rank Spearman. Result : Result of the research shows that p=>,5, it s mean there are not relations between macro nutritional consumption and nutritional knowledge with nutritional status of students of SMP Muhammadiyah Kartasura. Conclusion : There are not relations between macro nutritional consumption and nutritional knowledge with nutritional status of students of SMP Muhammadiyah Kartasura. Suggestion : next research can adding more factors that can influence nutritional status, such as infection, cultural social, environmental sanitasi and economic storey;level. Keywords: macro nutrional consumption, nutritional knowledge, nutritional status. Bibliography: :996-.

PENDAHULUAN Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. Tingkat gizi seseorang dalam suatu masa bukan saja ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada masa lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, ). Faktor yang secara langsung mempengaruhi status gizi adalah asupan makan dan penyakit infeksi. Berbagai faktor yang melatarbelakangi kedua faktor tersebut misalnya faktor ekonomi, keluarga, produktivitas dan pengetahuan tentang gizi anak tersebut (Suhardjo, ). Usia remaja (-9 tahun) biasanya sangat rentan terhadap masalah gizi, karena pada usia remaja banyak mengalami perubahan secara hormonal dan berpengaruh pada perubahan fisiknya (Sundari, ). Pengetahuan sesorang, remaja utamanya dipengaruhi oleh pendidikan. Kurangnya pengetahuan gizi dapat mengakibatkan, ketidakteraturan perilaku dan kebiasaan makan dapat menjadi penyebab terjadinya masalah gizi (Notoadmodjo, 5). Peningkatan pengetahuan tentang gizi dapat dilakukan dengan program pendidikan gizi yang dilakukan oleh pemerintah. Program pendidikan gizi dapat memberikan pengaruh terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku anak terhadap kebiasaan makannya (Soekirman, ). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Amelia (8) tentang hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi pada anak remaja menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan. Hal ini dikarenakan pengetahuan gizi merupakan faktor yang secara tidak langsung dalam mempengaruhi status gizi. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maulana () tentang hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi pada anak SD menunjukkan bahwa pengetahuan gizi mempengaruhi sikap dan perilaku dalam pemilihan pangan yang dibeli. Anak yang memiliki pengetahuan yang kurang rata-rata memilih jajanan atau pangan yang kurang sehat dan bergizi, sehingga status gizinya rendah. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi apabila tubuh mendapat asupan zat gizi yang cukup. Status gizi kurang dapat terjadi apabila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat gizi esensial. Status gizi lebih dapat terjadi apabila tubuh memperoleh zat gizi yang melebihi dari angka kecukupan, sehingga menimbulkan efek yang membahayakan bagi tubuh (Soekirman, ). Hasil penelitian yang dilakukan Amelia () tentang hubungan asupan zat gizi (energi, protein, zinc) terhadap status gizi menunjukkan hubungan yang sangat signifikan, terlihat energi sangat berpengaruh terhadap status gizi. Hal ini sesuai teori bahwa kebutuhan konsumsi protein pada usia remaja (-8 tahun) mengalami kenaikan sejalan dengan proses pertumbuhan yang pesat. Data Riskesdas () Jawa Tengah menunjukkan status gizi remaja umur 6-8 tahun menurut kategori TB/U yang memiliki tubuh pendek sebesar,9 dan yang memiliki status gizi normal sebesar 7,. Dilihat dari besarnya angka jumlah masalah gizi pada remaja di Indonesia, utamanya Provinsi Jawa

Tengah maka dapat disimpulkan bahwa sejauh ini masih terjadi masalah gizi remaja di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan survey pendahuluan dilakukan peneliti pada Januari di SMP Muhammadiyah Kartasura pengetahuan tentang gizi seimbang dari siswa-siswi SMP Muhammadiyah Kartasura,9 memiliki pengetahuan kurang. Status gizi siswa-siswi SMP Muhammadiyah Kartasura 5 status gizi kurang dan 8,7 status gizi overweight. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian di SMP Muhammadiyah Kartasura, untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan tingkat asupan zat gizi makro terhadap status gizi siswa di SMP Muhammadiyah Kartasura. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional yaitu yaitu variabel-variabel yang diteliti diukur pada saat bersamaan. Subjek penelitian merupakan sumber data yang diminta informasinya sesuai dengan masalah penelitian. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kaum remaja usia -7 tahun yang sekolah di SMP Muhammadiyah Kartasura. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana. Setiap unsur populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Hasil dan data karakteristik responden diperoleh dengan mengambil data langsung ke SMP Muhammadiyah Kartasura. Data asupan zat gizi menggunakan form recall x jam. Data pengetahuan gizi seimbang diperoleh melalui pengisian kuesioner, dan data status gizi diperoleh dari pengukuran antropometri. Analisis data dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS versi 7. Analisis data dilakukan dengan menguji kenormalan data terlebih dahulu dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (KStest). Data yang diuji kenormalannya menunjukkan bahwa data tidak normal sehingga diuji menggunakan korelasi Rank Spearman. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI. Hubungan asupan protein dengan status gizi Tabel. Distribusi Tingkat Asupan Protein Dengan Status Gizi Tingkat asupan protein berat Status Gizi Responden Total <8,5 (underweig ht) 8,5-,9 (normal) -,9 (overweight ) >5 (obesita s) n n n n n,7 6,7 7, 8, 7 6 8 6,6 5 6, 6, 6 6 6 7,5,5 5 8 sedang ringan Normal p =,97

Berdasarkan analisis data menggunakan uji Spearman Rank menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara persen asupan protein dengan status gizi. Hasil penelitian ini sejalan dengan Yuliansih (7) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan protein dengan status gizi. Nilai p yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat asupan protein dengan status gizi sebesar,97. Hal ini dilihat dari kelompok responden dengan tingkat asupan protein kurang ternyata lebih dari setengah jumlahnya mempunyai status gizi normal. Tidak adanya hubungan ini kemungkinan juga disebabkan karena adanya faktor lain yang mempengaruhi protein energi dengan status gizi seperti adanya infeksi. Penyakit infeksi dan asupan nutrisi yang kurang akan berpengaruh terhadap status gizi. Hal ini dikarenakan penyakit infeksi mempunyai hubungan timbal balik dengan gizi. Anak yang kekurangan asupan makan akan mengakibatkan daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terkena infeksi, sebaliknya jika anak terkena infeksi anak akan sulit makan sehingga akan berpengaruh terhadap status gizi. Penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (8) menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi status gizi salah satunya infeksi. Tingkat asupan lemak berat sedang ringan Normal p =,89. Hubungan antara tingkat asupan lemak dengan status gizi Tabel. Distribusi Tingkat Asupan Lemak Dengan Status Gizi Status Gizi Responden Total <8,5 (underweight 8,5-,9 -,9 >5 ) (normal) (overweight) (obesitas) n n n n n 6, 58, 5 7 6, 8, 7,6 5 7 75 5 Berdasarkan uji Spearman Rank diketahui bahwa tidak adanya hubungan antara asupan lemak dengan status gizi siswa-siswi SMP Muhammadiyah Kartasura. Hal ini dilihat dari kelompok responden dengan tingkat asupan lemak kurang ternyata lebih banyak jumlahnya mempunyai status gizi normal. Nilai p yang menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat asupan lemak dengan status gizi sebesar,89. Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Fidiani ( 7), yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara lemak dengan status gizi yang disebabkan karena porsi makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Lemak banyak terdapat dalam bahan makanan yang bersumber dari hewani, misalnnya daging berlemak, jeroan, dan sebagainya, sedangkan minyak

banyak digunakan untuk memasak atau menggoreng. Tidak adanya hubungan ini dapat disebabkan karena adanya faktor lain seperti jumlah keluarga dan pendapatan keluarga yang rendah. Pendapatan yang rendah dengan jumlah kelurga yang besar akan berpengaruh terhdap daya beli dan jumlah konsusmi makan. Penghasilan keluarga yang rendah dengan jumlah keluarga yang besar mungkin cukup untuk membeli pangan, tetapi belum tentu pangan tersebut dapat mencukupi kebutuhan gizi pada keluarga tersebut. Anak yang tumbuh dalam keluarga miskin paling rawan terhadap kurang gizi diantara seluruh anggota keluarga dan anak yang paling kecil biasanya paling terpengaruh oleh kekurangan pangan (Suhardjo, ).. Hubungan antara tingkat asupan karbohidrat dengan status gizi Tabel. Distribusi Tingkat Asupan Karbohidrat Dengan Status Gizi Persen asupan <8,5 Status Gizi Responden -,9 >5 karbohidrat (underweig ht) 8,5-,9 (normal) (overweight ) (obesitas ) Total n n n n n berat 6, 6, 7, 5,,7 5,9,5,7 5,8 9 7 sedang 66,6, 9,6 ringan Normal p =,6 Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara asupan karbohidrat dengan status gizi. Penelitian ini sejalan dengan Regar () yang menunjukkan tidak ada hubungan antara asupan karbohidrat dengan status gizi. Hal ini kemungkinan disebabkan karena adanya faktor perancu seperti keberadaan infeksi yang turut mempengaruhi status gizi dan belum dapat ditentukan dalam penelitian. Nilai p yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat asupan karbohidrat dengan status gizi sebesar,6. Berdasarkan hasil recall x jam diperoleh hasil bahwa makanan sumber karbohidrat yang sering dikonsumsi responden adalah nasi, mie dan juga roti. Konsumsi energi yang kurang bervariasi dan jumlah porsinya sedikit akan berpengaruh terhadap asupan. Fungsi karbohidrat dalam tubuh adalah sebagai sumber energi dan yang paling utama, melaksanakan dan melangsungkan proses metabolisme lemak, menghemat protein, menyimpan cadangan energi siap pakai dalam bentuk glikolisis, mengatur gerak peristaltik usus, terutama usus besar (Kartasapoetra, 8).

. Hubungan antara tingkat asupan energi dengan status gizi Tabel. Distribusi Tingkat Asupan Energi Dengan Status Gizi Persen asupan <8,5 Status Gizi Responden -,9 energi (underweig ht) 8,5-,9 (normal) (overweig ht) >5 (obesitas) Total n n n n n berat, 6 85,7 7,5,,,, 9 9 sedang 6,6 6,6 6,66 8, 7 5 ringan Normal p =,6 Berdasarkan uji Spearman Rank dalam tubuh yang disimpan dalam diketahui bahwa tidak ada hubungan otot akan digunakan. Kekurangan antara asupan energi dengan status asupan energi ini apabila gizi siswa-siswi SMP Muhammadiyah berlangsung dalam jangka waktu Kartasura. Hal ini sejalan dengan yang cukup lama maka akan penelitian Yuliansyah (7) yang mengakibatkan menurunnya berat menunjukkan tidak ada hubungan badan dan berpengaruh pada status antara asupan energi dengan status gizi. Asupan energi ini juga gizi. Hal ini dilihat dari responden dipengaruhi oleh besarnya jumlah pada kelompok yang mempunyai asupan protein, lemak dan asupan energi kurang, sebagian karbohidrat. besar mempunyai status gizi normal. Tidak ada hubungan ini kemungkinan Nilai p yang menunjukkan tidak disebabkan adanya faktor lain yang adanya hubungan antara tingkat mempengaruhi asupan energi dan asupan energi dengan status gizi status gizi seperti sanitasi lingkungan sebesar,6. Hal ini berkebalikan sehat secara tidak langsung dengan teori yang dikemukakan oleh mempengaruhi kesehatan anak yang Muhji () yang mengatakan pada akhirnya dapat mempengaruhi bahwa asupan energi yang kurang dari kebutuhan berpotensi terjadinya kondisi status gizi anak. Berdasarkan penelitian Hidayat dan Fuada (), penurunan status gizi, karena energi menunjukkan adanya hubungan merupakan sumber tenaga. Jika antara sanitasi lingkungan dengan terjadi penurunan asupan maka status gizi. cadangan energi yang terdapat di 5. Hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi Pengtahu an Gizi Tabel 5. Distribusi Tingkat Pengetahuan Gizi Dengan Status Gizi Status Gizi Responden <8,5 8,5- -,9 (underweig,9 (overweig >5 ht) (normal) ht) (obesitas) Total n n n n n Rendah 7, 6, 5, 6, 9 5 9 Sedang 6 6, Tinggi 5 5 6, p =,789

Berdasarkan uji Spearman Rank diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi dengan status gizi. Hal ini sejalan dengan penelitian Amelia (8) yang menyatakan bahwa pengetahuan gizi dan status gizi memiliki perbedaan yang tidak signifikan. Nilai p yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan gizi dengan status gizi sebesar,789. Tidak ada hubungan ini kemungkinan disebabkan adanya faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan gizi dan status gizi seperti pola asuh ibu pada anak. Hafrida () mengemukakan bahwa terdapat kecenderungan pola asuh dengan status gizi. Semakin baik pola asuh anak maka proporsi gizi baik pada anak juga semakin besar. Hal ini juga dapat dikatakanbahwa jika pola asuh anak di dalam keluarga semakin baik tentunya tingkat konsumsi pangan anak juga baik dan akhirnya akan mempengaruhi status gizi anak. Hal lain yang penting dari masalah gizi selain kurangnya pengetahuan gizi adalah ketidakmampuan untuk menerapkan informasi yang didapatkan dalam kehidupan seharihari yang disebabkan oleh beberapa faktor dan salah satu diantaranya adalah faktor kebiasaan makan. Selain itu, kemiskinan dari kekurangan persediaan pangan yang bergizi merupakan faktor penting dalam masalah kurang gizi (Suhardjo, ). Selain itu ditunjukan dengan hasil pengisian kuesioner pengetahuan gizi oleh siswa sebagian besar masih banyak yang salah, seperti kesalahan pada waktu mengisi kuesioner tentang kandungan zat gizi pada makanan yang ada antara nomor 7 sampai 5. Kesimpulan. Tingkat asupan zat gizi responden sebagian besar mengalami defisit sedang sampai dengan berat yaitu energi 5,6, protein 7,, lemak 8,6 dan karbohidrat 9,.. Tingkat pengetahuan gizi siswa-siswi SMP Muhammadiyah Kartasura sebagian tergolong rendah yaitu 6,.. Subyek penelitian memiliki status gizi 8, normal.. Berdasarkan uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara asupan zat gizi makro (energi, protein, lemak dan karbohidrat) dengan status gizi. (p= >.5) 5. Berdasarkan uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi (p=.789) Saran Melakukan penelitian lebih lanjut dengan variabel yang lebih komplek seperti adanya infeksi, sosial budaya, sanitasi lingkungan dan tingkat ekonomi untuk mengetahui perkembangan status gizi pada remaja. DAFTAR PUSTAKA Amelia, Friska. 8. Konsumsi Pangan, Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik dan Status Gizi Pada Remaja di Kota Sungai Penuh KabupatenKerinci Propinsi Jambi. Skripsi. Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya

KeluargaFakultas PertanianInstitut Pertanian Bogor. Amelia, Andi Reski.. Hubungan Asupan Energi Dan Zat Gizi Dengan Status Gizi Santri Putri Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Makassar Sulawesi Selatan Tahun. Jurnal. Penelitian. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar. Almatsier, Sunita. 5. Prinsip Dasar Gizi. Jakarta: Gramedia. Arikunto.. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Budiyanto, MAK.. Dasar-dasar Ilmu Gizi. Malang. UMM Press. Depkes. RI.. Pedoman Umum Gizi Seimbang (Panduan untuk petugas). Jakarta. Depkes R.I., 8. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta Husaini, Usman. 996. Metodologi Penelitian Sosial. Bumi Aksara. Jakarta. Khomsan, Ali.. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. GMSK IPB Bogor Kurniasih, Dedeh.. Sehat Dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. PT Penerbit Sarana Bobo. Jakarta Lukmanto, Jenni.. Pengetahuan Gizi dan Perilaku Makan Remaja di SMP Gloria Surabaya. Skripsi. Universitas Kristen Petra. Surabaya. Mahan & Escott-stump (8) dalam Herdiyansyah (). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jkt. Salemba Humanika Maulana, La Ode Abdul Malik.. Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Terhadap Status Gizi Siswa SD Inpres Pannampu. Jurnal penelitian. Moehji.. Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit Papaas Sinar Sinanti. Muhammad. 6. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Cetakan ketiga. Jakarta : PT. Bumiaksara. Notoatmodjo, Soekidjo.. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rinerka Cipta : Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 5. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rinerka Cipta : Jakarta. Papalia, DE, Olds SW, Feldman RD.. Human Development. 8th ed. Boston: McGraw-Hill. Piaget. 97. Science of Education and the psychology of the child. New Wiley. Riskesdas.. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kemetrian Kesehatan RI. Riyadi, Slamet.. Dasar-Dasar Epidemiologi. Jakarta: Salemba Medika. Sarwono. 6. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP

Simarmata, D., 9. Kajian Ketersediaan Pangan Rumah Tangga, Status Ekonomi Keluarga, Pengetahuan Gizi Ibu dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Melati Kecamatan Perbaungan Tahun 9. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan. Soekirman.. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan Nasional. Soetjiningsih.. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya.Jakarta : Sagung Seto. Suhardjo.. Perencanaan Pangan dan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta. Suhardjo. 996. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta : Bumi Aksara Sundari, Siti.. Perkembangan Anak & Remaja. Jakarta : Rineka Cipta. Supariasa.. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Supariasa.. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC. Wardlaw, G. M. 7. Perspective in Nutritions. 7th ed. McGraw-Hill. New York, USA. Wong, L. Donna (9). Buku ajar keperawatan pediatrik, Vol.. Jakarta : EGC.