Bab 10. Packet Switching

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 10 Packet Switching

Jaringan Komputer Switching

TEKNOLOGI SWITCH SWITCHING 1. CIRCUIT SWITCHING

KOMUNIKASI DATA PACKET SWITCHING

Memahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

PACKET SWITCHING. Rijal Fadilah

William Stallings Data and Computer Communications 7 th Edition. Bab 12 Routing

Materi 7 Layer 4 Transport

PACKET SWITCHING. oleh:

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

B A B IX MODEL OSI (OPEN SYSTEMS INTERCONNECTIONS)

A I S Y A T U L K A R I M A

TCP dan Pengalamatan IP

Bab 7. Data Link Control

Jaringan Telekomunikasi dan Informasi FEG2E3

Jaringan Komputer Data Link Control Data L

BAB 7 SWITCHING. Gambar 4.1. Rute jaringan 6 titik. 7.1 Prinsip Packet Switching, Virtual Circuit dan Datagram

Bab 9. Circuit Switching

Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

Data and Computer BAB 2

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP

KOMUNIKASI DATA. DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Yuyun Siti Rohmah, ST., MT

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

TRANSPORT LAYER DEFINISI

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

Materi Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri

TCP CONGESTION Rico Putra, NIM : 10/307317/PTK/06971 Firma Sahrul B, NIM : 10/309394/PTK/07099 Magister Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta

lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI.

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Teknologi Telekomunikasi

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications

DATA LINK LAYER: PROTOKOL HIGH LEVEL DATA LINK CONTROL (HDLC) Komunikasi Data

ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T

B A B VIII DATA LINK CONTROL

WAN (Wide Area Network)

Jaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

Chapter 3 part 1. Internetworking (Switching and Bridging) Muhammad Al Makky

Large Scale Networks: Switching & Forwarding (Week 5)

NETWORK LAYER MATA KULIAH: JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: MAYLANI LESTARI ( ) DANDO RIDWANTO LUKMAN HAKIM LUKMAN SUDIBYO RICKY MARDHANI 3KA19

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI

Komputer, terminal, telephone, dsb

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol

William Stallings Data and Computer Communications. BAB 2 Protokol dan Arsitektur

KOMUNIKASI DATA. Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah Muhammad Ismail Nida Nurvira

Week #5 Protokol Data Link Control

DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB V DETEKSI DAN KOREKSI KESALAHAN

Tugas Jaringan Komputer

Evaluasi Unjuk Kerja Routing Link-State Pada Jaringan Packet Switched Menggunakan NS-2 (Network Simulator 2)

EVALUASI UNJUK KERJA ROUTING LINK-STATE PADA JARINGAN PACKET SWITCHED MENGGUNAKAN NS-2 (NETWORK SIMULATOR 2)

Frame Relay. Tugas Mata Kuliah Jaringan Akses. disusun oleh: Sentanu Eddy Pramandang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II JARINGAN INTERKONEKSI BANYAK TINGKAT. Komponen utama dari sistem switching atau sentral adalah seperangkat sirkuit

BAB II LANDASAN TEORI

ROUTING PADA TCP/IP. Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol

The OSI Reference Model

BAB II LANDASAN UMUM DAN STUDI KEPUSTAKAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

chapter 10 iyang aditiya : muhammad romdani : syaiful bahri : fadilla retno

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

BAB VIII TEKNIK SWITCHING

BAB II DASAR TEORI. Jaringan Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan jaringan

- 1 - Frame Relay. Fitur Frame Relay. Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan tinggi. 2. Bandwidth Dinamik

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

IGRP OPERASI IGRP. Tujuan dari IGRP yaitu:

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management

Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs

BAB 2 LANDASAN TEORI

Common Channel Signalling

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST

Fungsi Lapis Transport

STATIC & DYNAMIC ROUTING. Rijal Fadilah, S.Si

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

Studi Kinerja Multipath AODV dengan Menggunakan Network simulator 2 (NS-2)

Muhamad Husni Lafif. TCP/IP. Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer.

file:///c /Documents%20and%20Settings/Administrator/My%20Documents/My%20Web%20Sites/mysite3/ebook/pc/konsep%20router.txt

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

DYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state.

Protokol dan Arsitekturnya

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data

BAB II WIDE AREA NETWORK

BAB III ROUTING Penentuan Routing Path

Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN

Data dan Komunikasi Komputer Wiliam Stalling Edisi 7. Bab 10 Circuit Switching and Packet Switching

AS IR O R U O TI U N TI G P AD

dalam bentuk analog. Munculnya digital IC (Integrated Circuit) dan membutuhkan. Pengguna atau user memerlukan player, yaitu aplikasi khusus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB 2 LANDASAN TEORI. penghubung (Forouzan, 2003, P1). Node yang dimaksud dapat berupa komputer,

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pentingnya Efisiensi Energi pada Perangkat Komunikasi Bergerak

5. QoS (Quality of Service)

TUMPUKAN PROTOKOL INTERNET DAN JARINGAN WORKBENCH

LAPORAN NETWORK LAYER

Transkripsi:

1/total

Outline Prinsip Dasar Packet Switching Packet Switching - Datagram Packet Switching Virtual Circuit Operasi Internal dan Eksternal Konsep Routing Strategi Routing Klasiikasi Routing X25 Physical dan Link 2/total

Prinsip-Prinsip Dasar Rangkaian Switching dirancang untuk lalu lintas suara Berbagai sumber daya disediakan untuk panggilan (call) tertentu Sebagian besar waktu koneksi data adalah idle / tidak terpakai Kecepatan data adalah tetap Kedua ujung hubungan harus beroperasi pada kecepatan yang sama 3/total

Operasi Dasar Data ditransmisikan dalam paket-paket kecil Biasanya 1000 octet (byte) Pesan yang lebih panjang dibagi menjadi bebrapa paket data Setiap paket mengandung suatu bagian data pemakai dan beberapa info kendali Informasi Kendali / informasi kontrol Info Routing (pengalamatan) Paket-paket diterima, segera disimpan ke buffer, dan dilanjutkan ke node selanjutnya Store dan forward / simpan dan teruskan 4/total

Penggunaan Packet-Packet 5/total

Kelebihan-Kelebihan Efisiensi Jalur Hubungan node tunggal ke node lain dapat dipakai bersama oleh banyak paket-paket sepanjang waktu Paket-paket diantrikan dan ditransmisikan secepat mungkin Konversi kecepatan data Setiap station menghubungkan diri ke node lokal pada kecepatannya sendiri Node-node menyimpan data ke buffer jika diperlukan untuk menyamakan kecepatan data Paket-paket diterima walaupun kondisi jaringan sedang sibuk Pengiriman bisa jadi lambat Prioritas-prioritas dapat diterapkan 6/total

Teknik Switching Station memilah pesan yang panjang menjadi packet-packet Packet-packet dikirim satu persatu ke dalam jaringan Packet-packet ditangani dalam dua cara Datagram Virtual Circuit 7/total

Datagram Setiap paket diperlakukan secara independen / terpisah Paket-paket dapat mengambil rute praktis yang mana saja Paket-paket bisa tiba walaupun tidak diminta (out of order) / paket terlambat Paket-paket bisa juga hilang diperjalanan Di penerima, dapat dilakukan permintaan paket kembali (reorder) dan pemulihan paket-paket yang hilang 8/total

Virtual Circuit Rute yang direncanakan sebelumnya dapat dihubungkan sebelum setiap paket dikirimkan Panggilan permintaan (call request) dan panggilan penerimaan (call accept) paket membentuk hubungan (handshake) Setiap paket mengandung sebuah identifikasi virtual circuit, bukan alamat tujuan Tidak ada keputusan routing diperlukan untuk setiap paket Menghapus (clear) request (permintaan) untuk menghilangkan circuit Bukan suatu path yang berdiri sendiri (dedicated) 9/total

Virtual Circuit v Datagram Virtual circuit Jaringan dapat menyediakan sequencing dan kendali kesalahan Packet-packet diteruskan lebih cepat Tidak ada keputusan routing untuk dibuat / tidak perlu jalur khusus Kurang handal Datagram Hilangnya sebuah node akan menghilangkan semua circuit yang melalui node tersebut Tidak ada fase setup call Akan lebih baik jika packetnya sedikit Lebih fleksibel Routing dapat digunakan untuk mencegah bagian jaringan yang terkena penumpukan 10/total

Ukuran Packet 11/total

Perbandingan antara Circuit Switching dengan Packet Switching Kinerja Delay propagasi (Propagation delay) / penundaan perambatan Waktu transmisi (Transmission time) Delay Node (Node delay) / penundaan simpul 12/total

Event Timing 13/total

External and Internal Operation Packet switching - datagram atau virtual circuit Antarmuka antara station dan node jaringan Menggunakan Koneksi (Connection oriented) Station meminta hubungan logical (virtual circuit) Semua packet diidentifikasi sebagai pemilikkoneksi tsb dan diberi nomor urut Jaringan mengirimkan packet dalam urutanurutan Layanan virtual circuit eksternal Contoh, X.25 Berbeda terhadap operasi virtual circuit internal Tanpa Koneksi (Connectionless) Packet-packet ditangani secara independen Layanan datagram eksternal Berbeda terhadap operasi datagram internal 14/total

Kombinasi (1) External Virtual circuit, internal virtual circuit Seluruh paket mengikuti rute yang sama External virtual circuit, internal datagram Jaringan menangani setiap packet secara terpisah Packet-packet yang berbeda untuk external virtual circuit yang sama bisa mengambil internal route yang berbeda Jaringan menyimpan ke buffer pada node tujuan untuk pengurutan kembali (re-ordering) 15/total

Kombinasi (2) External datagram, internal datagram Packet-packet diperlakukan secara terpisah baik oleh jaringan maupun pemakai External datagram, internal virtual circuit Pemakai External tidak melihat satupun koneksi Pemakai External mengirim satu packet pada satu waktu begitu saja Jaringan melakukan set up koneksi logical diantara stasiun yang dimaksud 16/total

External Virtual Circuit dan Operasi Datagram 17/total

Internal Virtual Circuit dan Operasi Datagram 18/total

Routing Kompleks, aspek yang penting dari jaringan packet switching Karakteristik yang diperlukan : Correctness (ketepatan / pembetulan) Simplicity (sederhana) Robustness (kuat) Stability (kestabilan) Fairness (keseimbangan/kejelasan) Optimality (keoptimalan) Efficiency (efisiensi) 19/total

Kriteria Kinerja Digunakan untuk pemilihan rute hop yang minimal Biaya yang rendah 20/total

Pembobotan/Biaya Rute 21/total

Keputusan Tempat dan Waktu Waktu Berdasar paket atau virtual circuit Tempat Terdistribusi Dibuat oleh setiap node Terpusat Sumber 22/total

Sistem Informasi Jaringan dan Pembaharuan (Update) Keputusan routing biasanya berdasarkan pengetahuan topologi terhadap jaringan (tidak selalu) Routing terdistribusi Node-node menggunakan informasi lokal Bisa mengumpulkan info dari node sebelahnya yang berdekatan Bisa mengumpulkan info dari semua node pada suatu rute yang potensial / berkepentingan Routing pusat Mengumpulkan info dari semua node Waktu Pembaharuan Dimana ketika info jaringan ditahan oleh nodenode yang diperbaharui Tetap (fixed), tidak pernah diperbaharui Adaptif (adaptive), diperbaharui secara periodik 23/total

Strategi Routing Tetap (Fixed) Penuh (Flooding / kebanjiran) Acak (Random) Adaptif (Adaptive) 24/total

Fixed Routing (Routing Tetap) Terdapat rute permanen tunggal untuk setiap pasangan sumber ke tujuan Menentukan rute dengan cara algoritma biaya termurah (least cost algoritm) Route tetap, paling tidak sampai ada perubahan didalam topologi jaringan 25/total

Tabel Fixed Routing 26/total

Flooding Tidak perlu info jaringan Paket dikirimkan oleh node ke setiap node sebelahnya Paket yang datang dikirimkan kembali pada setiap jalur kecuali jalur datang/masuk- nya paket tersebut Kadang-kadang sejumlah duplikasi (copy) paket bisa tiba di tujuan Setiap paket diberi nomor unik sehingga duplikat dapat dibuang/abaikan Node-node bisa mengingat paket-paket yang sudah dilanjutkan (forwarded) untuk menjaga beban jaringan berada pada batas yang ditentukan Hitungan hop dapat disertakan didalam paket-paket 27/total

Contoh Flooding 28/total

Ciri-ciri Flooding Semua rute yang mungkin akan dicoba Sangat kuat (robust) Paling tidak satu paket akan mengambil rute hitungan hop minimum Dapat digunakan untuk men-setup virtual circuit Semua node dikunjungi Berguna sekali untuk menyebarkan informasi (contoh : routing) 29/total

Routing Acak (Random Routing) Node memilih satu jalur keluar untuk mengirimkan kembali paket yang masuk Pemilihan dapat secara acak (random) atau round robin Dapat memilih jalur keluar berdasarkan perhitungan probabilitas Tidak memerlukan info jaringan Route biasanya bukanlah rute minimum ataupun rute dengan lompatan minimum 30/total

Adaptive Routing Digunakan oleh hampir semua jaringan paket switching Keputusan routing berubah ketika ada perubahan kondisi jaringan Kegagalan (Failure) Penumpukan (Congestion) Memerlukan info jaringan Keputusan lebih kompleks Pertukaran antara kualitas info jaringan dan overhead Reaksi yang terlalu cepat mengakibatkan osilasi / kemacetan & ketidakstabilan Terlalu lambat untuk menjadi relevan 31/total

Adaptive Routing - Kelebihan Kinerjanya meningkat Usaha pengendalian tumpukan (congestion) Sistem yang kompleks Mungkin tidak bisa memenuhi keuntungan secara teori 32/total

Klasifikasi Berdasarkan pada sumber informasi Lokal (isolated) Membuat rute hubungan keluar dengan antrian terpendek Dapat menyertakan bias untuk setiap tujuan Jarang digunakan, jangan menggunakan info yang mudah diperoleh Node-node yang berdampingan Semua Node 33/total

Isolated Adaptive Routing 34/total

Strategi ARPANET Routing Generasi Pertama 1969 (1) Distributed Adaptive Delay yang diperkirakan sebagai standar kriteria unjuk kerja Algoritma Bellman-Ford Node mempertukarkan vektor delay dengan sebelahnya Tabel routing yang diperbaharui didasarkan pada info yang datang/masuk Tidak memeperhatikan kecepatan jalur, hanya panjang antrian Panjang antrian bukan suatu pengukuran yang bagus terhadap delay Tanggapannya lambat terhadap tumpukan (congestion) 35/total

Strategi ARPANET Routing (2) Generasi Kedua 1979 Menggunakan delay sebagai kriteria unjuk kerja Delay diukur secara langsung Menggunakan algoritma Dijkstra Bagus untuk dibawah beban yang medium dan ringan Pada beban yang besar, korelasinya kecil diantara delaydelay yang dilaporkan dengan delay-delay yang diujicobakan 36/total

Strategi ARPANET Routing (3) Generasi Ketiga 1987 Kalkulasi biaya hubungan diubah Mengukur rata-rata delay lebih dari 10 detik Normalisasi berdasarkan pada nilai saat itu dan hasil sebelumnya 37/total

X.25 1976 Antarmuka antara host dan jaringan paket switching Hampir menyeluruh pada jaringan paket switching dan paket switching di ISDN Mendefinisikan tiga lapisan Physical Link Packet 38/total

X.25 - Physical Antarmuka antara station yang terhubung dengan hubungan ke node Data Terminal Equipment (DTE / Peralatan pemakai) Data Circuit Terminating Equipment (DCE / Node) Menggunakan spesifikasi lapisan fisik X.21 Handal untuk transfer melalui physical link Deretan-deretan frame data 39/total

X.25 - Link Link Access Protocol Balanced (LAPB) Subset dari HDLC Lihat Bab 7 40/total

X.25 - Packet External virtual circuit Hubungan logikal (virtual circuit) diantara subscribersubscriber 41/total

X.25 Penggunaan Virtual Circuit 42/total

Layanan Virtual Circuit Virtual Call Terhubung secara dinamis Virtual Circuit Permanen Jaringan tetap yang ditandai virtual circuit 43/total

Virtual Call 44/total

Format Packet 45/total

Multiplexing DTE dapat menghubungkan 4095 virtual circuit secara bersamaan dengan DTE lain melalui hubungan tunggal DTC-DCE Paket-paket mengandung nomor virtual circuit 12 bit 46/total

Penomoran Virtual Circuit 47/total

Aliran (Flow) dan Kendali kesalahan (Error Control) HDLS (Bab 7) 48/total

Deretan-Deretan Packet Barisan packet yang lengkap Membolehkan blok data yang panjang melalui jaringan dengan ukuran paket yang lebih kecil tanpa kehilangan integritas blok Paket A M bit 1, D bit 0 Paket B Sisanya Nol atau lebih A diikuti oleh B 49/total

Reset dan Restart Reset Inisialisai ulang virtual circuit Nomor-nomor urutan diset ke nol Paket-paket yang berjalan akan hilang Sampai pada protokol tingkat yang lebih tinggi untuk memperbaiki paket yang hilang Ditrigger oleh paket yang hilang, kesalahan nomor urut, congestion, hilangnya jaringan virtual circuit internal Restart Equivalen terhadap clear request pada seluruh virtual cirvuit Contohnya, sementara hilangnya akses jaringan 50/total

Referensi Stalling bab 10 info X.25 dari website ITU-T Informasi routing dari Comer 51/total