EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN PERTEMANAN SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

dokumen-dokumen yang mirip
LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMANTAPAN KARIR SISWA KELAS X TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SMKN

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS

18 Media Bina Ilmiah ISSN No

Kata Kunci : Reading Guid dan Index Card Matc, Pendidikan Kewarganegaraan.

SKRIPSI. Oleh : JULIANA WIDYOWATI NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

TIWIS HERLINA P

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Melalui Strategi Pembelajaran Ekspositori Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Perkembangbiakan Tumbuhan Siswa Kelas VI/A SD Negeri 20 Sabang

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013

Meningkatkan Kemampuan Hubungan Interpersonal Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas IX-1 SMP Negeri 1 Praya Barat Daya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa siswa kelas XI Agribisnis Produksi

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

MODEL PEMBELAJARAN TUGAS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENGENAL MAKNA PENINGGALAN SEJARAH.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR KELAS X SMK PGRI 4 KEDIRI PADA MATERI SPLDV DAN SPtLDV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL. Richah Sofiyanti dan Heri Saptadi Ismanto

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGHEMATAN AIR MELALUI METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL SISWA KELAS V SD. Sunarti

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Jurusan PG PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Ari Herliyanto, Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

Abstrak. Kata kunci : aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2.

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 MOJOGEDANG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (classroom action research) yang artinya suatu kegiatan ilmiah yang

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah atau perbaikan. 1. pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan.

Oleh : R.Hobro Pranasmoro Hadi Guru SMA Negeri 1 Jogorogo. Kata Kunci : matematika, belajar aktif, kerja kelompok

PROSIDING ISBN :

ABSTRAK

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. model penelitian yang dikembangkan di kelas. Classroom Action reaseach

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: YOLAN FARWIZA ASNA A1D114025

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Indrajaya. Staf pengajar Man 1 Mataram, Jl. Pendidikan No. 31, Dasan Agung Baru, Mataram

D033. Mahasiswa FKIP Biologi UMS 2. Magister Kesehatan 3. Doctoral IPB ABSTRAK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

Kata Kunci : Pembelajaran IPA MI, Make a Match, Prestasi Belajar

RAHMI Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UN PGRI Kediri OLEH :

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

Di dalam proses belajar mengajar PKn, seorang guru dituntut harus bersikap professional serta dinamis dan kreatif, sehingga mampu mengubah dan

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

E.ISSN P.ISSN Vol.3 No.1 Edisi Januari 2018

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

PENINGKATAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BK DENGAN METODE ORIENTASI FORMAT KLASIKAL. Herna Mikawati SMP 4 Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

TANJUNGANOM NGANJUK TAHUN PELAJARAN

Kata Kunci : Pendekatan PMRI, hasil belajar

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

RAHYANTI YUDIATI, S.Pd.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Artikel Skripsi EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN PERTEMANAN SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling (BK) FKIP UNP Kediri OLEH : SULIS SETYANINGSIH NIM : 11.1.01.01.0493 PROGRAM STUI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA 2015 1

Artikel Skripsi 2

Artikel Skripsi 3

Artikel Skripsi EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN PERTEMANAN SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SULIS SETYANINGSIH NPM: 11.1.01.01.0493 FKIP-Bimbingan dan Konseling Email: UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Hubungan pertemana siswa khususnya kelas VIII C memiliki hubungan pertemanan yang masih sangat kurang. Apakah bimbingan kelompok efektif dalam meningkatkan hubungan pertemanan siswa kelas VIII C SMP Negeri 4 Pacitan tahun 2014/2015?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan hubungan pertemanan siswa kelas VIII C SMP Negeri 4 Pacitan tahun 2014/2015. Sedangkan manfaatnya adalah melalui kegiatan bimbingan kelompok siswa amasukan guru pembimbing dalam memberikan layanan yang tepat terhadap siswa yang memiliki hubungan pertemanan yang masih rendah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian siswa kelas VIII C di SMP Negeri 4 Pacitan. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, menggunakan instrumen berupa Rencana Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling (RPBK), kuesioner hubungan pertemanan siswa, dan lembar wawancara untuk guru pengajar Bimbingan dan Konseling. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Melalui siklus tindakan dapat diketahui bahwa layanan bimbingan kelompok melalui teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan hubungan pertemanan siswa. (2) Adanya peningkatan hubungan pertemanan siswa, khususnya kelas VIII C yang ditunjukkan dengan meningkatnya prosentase ketuntasan dari 64,29% menjadi 82,14%. (3) Melalui siklus tindakan terbukti bahwa layanan bimbingan kelompok melalui teknik diskusi kelompok lebih menyenangkan sehingga respon siswa menjadi lebih baik. (4) Melalui siklus tindakan dapat diketahui bahwa layanan bimbingan kelompok melalui teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan aktivitas dan minat siswa terhadap Bimbingan dan Konseling. Simpulannya adalah layanan bimbingan kelompok efektif dalam meningkatkan hubungan pertemanan siswa kelas VIII C SMP Negeri 4 Paciatan Tahun Pelajaran 2014/2015. Dapat diberikan saran bahwa guru pembimbing hendaknya dapat lebih kreatif dalam memberikan pelayanan bimbingan kelompok yang efektif dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan hubungan pertemana siswa SMP Negeri 4 Pacitan. Kata kunci: efektivitas, layanan bimbingan kelompok, hubungan pertemanan siswa, SMP Negeri 4 Pacitan. 4

I. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah laku dengan menyesuaikan situasi orang lain. Sebagian makhluk sosial manusia membutuhkan pergaulan dan hubungan dengan orang lain. Memasuki usia sekolah atau remaja individu memiliki orientasi pergaulan. Dan hubungan yang berbeda dimana keterikatan dengan temanteman sebaya semakin kuat, minat belajar pada kegiatan keluarga pun semakin berkurang.hal tersebut dikarenakan waktunya lebih banyak digunakan dengan teman sebaya.namun, pada kenyataanya dalam kehidupan kita tidak selamanya memperoleh kondisi yang ideal sesuai dengan harapan.ada banyak remaja yang tidak mendapatkan penerimaan sosial dengan baik yang disebabkan oleh satu dan banyak faktor.hal ini menyebabkan remaja-remaja tersebut merasa tersisih dan menyendiri. Hubungan antara remaja dalam interaksi sosialnya disebut juga jalinan pertemanan. Jalinan pertemanan dimulai dengan dua oarang individu yang kemudian secara lambat laun jumlahnya semakin bertambah,sehingga memungkinkan terbentuknya sebuah kelompok sosial remaja yang didasari oleh Artikel Skripsi persamaan hobi,gagasan dan gaya hidup. Didalam kelompok sosial ini remaja memiliki kesempatan untuk mengaktualisasikan dirinya secara optimal. Bimbingan Konseling merupakan upaya bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada siswa yang menggunakan prosedur, cara dan bahan agar individu mampu mandiri. Proses kemandirian individu tidak lepas dari adanya komunikasi dalam proses sosialisasi di lingkungan dimana individu tersebut berada. Komunikasi ini sangat berperan dalam pembentukan kepribadian individu.di lingkungan sekolah, siswa dituntut mampu berkomunikasi dengan baik dengan warga sekolah yakni guru, staf tata usaha, dan teman sebaya maupun personil sekolah lainnya. Bimbingan dan konseling sebagai salah satu komponen integral dari suatu lembaga pendidikan di sekolah harus mampu memberikan layanan bantuan yang bersifat psikoedukatif, yang tidak diperoleh remaja dalam kegiatan belajar mengajar dikelas. Dengan melihat kebutuhan dan mengedepankan prinsip pengembangan potensi pribadi sosial remaja, terutama bagi remaja yang tingkat pencampaian kemampuan menjalin hubungan pertemanannya rendah.maka, 5

diperlukan upaya pencegahan, penanganan dan pengembangan terhadap masalah ini.dari pihak sekolah khususnya konseling melalui program bimbingan kelompok diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menjalin hubungan pertemanan sehingga remaja dapat mencapai kematangan sosialnya. Progaram bimbingan kelompok dalam hal ini ditujukan untuk meningkatkan hubungan pertemanan yang sangat krusial dalam dunia sekolah.maka, sangatlah penting kiranya suatu program bimbingan kelompok untuk diuji sehingga pada akhirnya dapat bermanfaat bagi siswa dalam mengembangkan kemampuan menjalin hubungan pertemanan dengan siswa yang lainnya. II. METODE Untuk memudahkan mendiskripsikan secara detail suatu penelitian maka diperlukan rancangan penelitian dan peneliti telah menentukan dan merancang desain penelitian dengan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Hopkins (Kunandar, 2011:41) Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah penelitian untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dalam Artikel Skripsi membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerja sama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain. Adapun tujuan PTK antara lain, pertama, PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Kedua, PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi professional dalam kegiatan proses KBM. Ketiga, dengan melaksanakan tahap-tahap dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Keempat, pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang pengajar (guru), karena tidak perlu meninggalkan kelas pada saat KBM berlangsung.kelima, dengan melaksanakan PTK pengajar 6

menjadi lebih kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipahaminya. (Arikunto, 2010: 147) Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan (on-going), mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan Taggart (dalam (Arikunto, 2010:131), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya.setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Untuk mengetahui efektivitas suatu bimbingan kelompok perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengukur Artikel Skripsi konsep diri siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan bimbingan kelompok serta aktivitas siswa selama proses bimbingan kelompok dilakukan. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses bimbingan kelompok, setiap putarannya dilakukan dengan caramemberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Teknik analisis ini menggunakan penghitungan presentase keberhasilan atau ketercapaian siswa secara keseluruhan, maka dilakukan penghitungan untuk menyampaikan konsep diri siswa adalah sebagai berikut: fx M n Keterangan : M = Mean ( nilai rata-rata ) fx N = Jumlah nilai siswa = Jumlah seluruh siswa. Dengan menggunakan rumus di atas, dapat diketahui nilai rata-rata kemampuan siswa. Kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh penelitiyaitu jika indeks keberhasilan kelas 75 %. Presentase indeks 7

Artikel Skripsi keberhasilan kelas diperoleh dengan rumus berikut: Tabel 4.3 P Jumlah siswa yang tuntas Jumlah seluruh siswa x100% Perbandingan ketuntasan hubungan pertemanan Kategori No Skor Siklus I Siklus II III. HASIL DAN KESIMPULAN 1. Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Diskusi Kelompok Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa kondisi siswa dalam bimbingan kelompok melalui teknik diskusi kelompok dalam setiap siklus F % F % 1 Tuntas 18 64,29 23 82,14 2 Belum Tuntas 10 35,71 5 17,86 Jumlah 28 100 28 100 Grafik 4.1 mengalami peningkatan.hal ini berdampak positif terhadap hubungan pertemanan siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya indeks keberhasilan kelas pada setiap siklus yang mengalami peningkatan. 2. Hubungan Pertemanan Siswa 100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Siklus I Siklus II Belum Tuntas Tuntas Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bimbingan kelompok melalui teknik diskusi kelompok memiliki dampat positif dalam meningkatkan hubungan pertemanan siswa.hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan peneliti. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut: Hasil peningkatan skor siswa Tingkat ketuntasan hubungan pertemanan siswa mengalami kenaikan dari Siklus I ke Siklus II sebesar 17,8% (82,1%-64,3%). Atas dasar perhitungan dan analisis data tentang hubungan pertemanan siswa dengan menggunakan bimbingan kelompok melalui teknik diskusi 8

kelompok, terbukti bahwa siswa lebih mudah untuk memahami tentang hubungan pertemanan yang disampaikan oleh peneliti.ini terlihat dari hubungan pertemanan siswa yang mengalami peningkatan.dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan bimbingan kelompok dapat meningkatkan hubungan pertemanan siswa pada kelas VIII C di SMP Negeri 4 Pacitan Tahun Pelajaran 2014/2015. Artikel Skripsi aktivitas peneliti yang muncul diantaranya membimbing dan mengamati siswa dalam melakukan diskusi mengenai hubungan pertemanan siswa, menjelaskan topik bahasan yang belum dipahami, memberikan umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana indeks keberhasilan untuk hubungan pertemanan dapat dicapai sesuai dengan prosentase yang telah ditentukan sebelumnya. 3. Aktivitas Siswa Dalam Bimbingan Kelompok Berdasarkan analisis data, diperoleh Bimbingan kelompok dapat meningkatkan pertemanan siswa.dalam hal ini yang paling dominan adalah siswa mampu mengungkapkan fikirannya secara positif berdasarkan diskusi yang dilakukan.jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif. Sedangkan untuk aktivitas peneliti selama bimbingan kelompok telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.hal ini terlihat dari SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama dua siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Penerapan bimbingan kelompok melalui teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan hubungan pertemanan siswa. 2. Adanya suatu peningkatan hubungan pertemanan bagi siswa, khususnya Kelass VIII C semester ganjil. Hal ini ditunjukkan oleh hubungan pertemanan siswa dengan skor ratarata pada kondisi tindakan (Siklus I) skor rata-rata 169 (ketuntasan 9

hubungan pertemanan mancapai prosentase 64,29%) dan pada kondisi akhir (Siklus II) skor rata-rata 176 (katuntasan hubungan pertemanan mencapai prosentase 82,14%). 3. Dengan penerapan bimbingan kelompok melalui teknik diskusi, layanan bimbingan konseling lebih menyenangkan dan respon siswa terhadap bimbingan dan konseling sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari keseriusan siswa dalam memperhatikan penjelasan dari peneliti. 4. Berdasarkan hasil pengamatan pengelolaan kelas yang dilakukan ooleh peneliti dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dan minat siswa terhadap layanan bimbingan dan konseling semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari prosentase pengamatan pengelolaan kelas yaitu 64,3% pada Siklus I meningkat menjadi 82,1% pada Siklus II. IV. DAFTAR PUSTAKA Artikel Skripsi Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta. Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Desmita.2009. Psikologi Perkembangan Peserta didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Djamarah, Azwan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Ghufron-Nur, M., Risnawati-Rini, S. 2010.Teori-Teori Psikologi. Jakarta: Ar-Ruzz Media. Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia. Hartinah, Sitti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: PT. Refika Aditama. Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis integrasi). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sutejo. 2009. Cara Mudah Menulis PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Yogyakarta: Pustaka Felicha. 10