Dani Anwar: Pekerja Keras dengan Ekspresi Selektif. Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah

dokumen-dokumen yang mirip
PRIJANTO: TANGAN KEDUA YANG SETIA DAN BISA DIANDALKAN. Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah

Adang Daradjatun: Penjaga Harmoni Masyarakat. Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah

Muhammad Jusuf Kalla: Investor Yang Progresif

SBY Boediono: Paduan Kehatian-Hatian dan Kecermatan yang Menonjol Oleh: Nurlyta Hafiyah, Niniek L. Karim, Bagus Takwin, dan Dicky Pelupessy

Jusuf Kalla dan Wiranto: Perpaduan progresitas dan loyalitas. Oleh: Nurlyta Hafiyah, Niniek L. Karim, Bagus Takwin, dan Dicky Pelupessy

Wiranto: Pengawal Setia Yang Ingin Terus Mengabdi

SBY: Berjuang Menjadi Pahlawan. Oleh: Bagus Takwin, Niniek L. Karim, Nurlyta Hafiyah, dan Dicky C. Pelupessy

Boediono: Resi Yang Terpanggil Menertibkan Dunia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjukkan bahwa permasalahan prestasi tersebut disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

TUGAS DAN PERAN PELATIH (Hak dan Kewajiban Pelatih) OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi atau melebihi harapan. Maka dapat dikatakan, bahwa hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang ada di gereja, yang bermula dari panggilan Allah melalui Kristus

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah memiliki tanggung jawab yang besar membantu siswa agar

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

PROVINSI BALI PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini perubahan terjadi terus menerus, tidak hanya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB V PENUTUP. ikatan-ikatan sosial. Selain itu keberadaan masyarakat sipil juga berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertanyaan tersebut dapat dinyatakan tanpa berbelit-belit dan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan di sektor ekonomi, sosial budaya, ilmu dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. itu kebutuhan fisik maupun psikologis. Untuk kebutuhan fisik seperti makan,

BAB I PENDAHULUAN. hingga perguruan tiggi termasuk di dalamnya studi akademis dan umum, program

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa itu sendiri, karena pada kenyataannya di antara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja berhubungan dengan perubahan intelektual. Dimana cara

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupannya, individu sebagai makhluk sosial selalu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah

STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH MUCHAMAD ALI SAFA AT

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perubahan-perubahan baik dalam segi ekonomi, politik, maupun sosial

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan guru mencakup tiga kategori yang dikenal dengan Tiga. Kompetensi yaitu kemampuan profesional, personal, sosial (Arikunto,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Harga diri pada remaja di panti asuhan dalam penelitian Eka Marwati (2013). Tentang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB II KAJIAN TEORITIS. memengaruhi tersebut. Berdasarkan pengertian diatas dan dikaitkan dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pada pasal 1 ayat 6 yang menyatakan bahwa guru pembimbing sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang

BAB 2 KETRAMPILAN INTERPERSONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan ketika akan memilih sekolah bagi anak-anaknya. Orangtua rela untuk

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan


PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan perempuan dalam masyarakat, sebagai contoh perempuan tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi sebagai polisi mempunyai nilai penting dalam menentukan tegaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB 1. Pendahuluan. Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selama masa hidupnya orang lebih banyak berada pada kondisi saling

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. persiapan untuk kehidupan yang baik dikemudian hari, oleh karena itu banyak orang tua

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional tentunya memerlukan pendidikan sebaik dan setinggi

BAB I PENDAHULUAN. harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta

PSIKOGRAM. Nama : A Level Tes : Supervisor Tanggal Tes : 29 Juli 2010 Pengirim : PT. X Tujuan Tes : Seleksi Calon Supervisor Gudang Bahan.

ASERTIVITAS DALAM PEMILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS XII SMA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH ORANGTUA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri,

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Pengertian Kode Etik

Selamat membaca, mempelajari dan memahami materi Rentang Perkembangan Manusia II

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi. Melalui interaksi ini manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan

Kriteria Presiden Impian Bangsa Indonesia Dimasa Depan (362/S) Oleh : PEFINTA DIANA PUTRI Kamis, 12 Juli :37

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang ingin berhasil dalam hidupnya dan semua orang mempunyai

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesejahteraan Psikologis. Ryff (1989) mendefinisikan kesejahteraan psikologis adalah sebuah kondisi

BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah data yang tlah diperoleh peneliti dari informan maupun dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, baik di bidang ekonomi, politik, hukum dan tata kehidupan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi atau Universitas merupakan lembaga pendidikan tinggi di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk bertahan hidup di tengah zaman yang serba sulit ini. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. bahwa mereka adalah milik seseorang atau keluarga serta diakui keberadaannya.

Leader Class sebagai Solusi Krisis Kualitas Kepemimpinan. di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. akan tergantung pada orangtua dan orang-orang yang berada di lingkungannya

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung

BAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pertumbuhannya, anak memerlukan perlindungan, kasih sayang

Transkripsi:

Dani Anwar: Pekerja Keras dengan Ekspresi Selektif Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah Meretas jalur dari sebuah perubahan politik yang tak terduga di tahun 1998, Dani Anwar muncul sebagai salah satu orang muda yang menonjol. Terlibat dalam pendirian sebuah partai politik baru bernama Partai Keadilan, jabatan pertama yang diembannya adalah ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Jakarta Pusat. Kemudian menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta sejak tahun 1999, di tahun 2004 Dani terpilih sebagai ketua Komisi E membidangi permasalahan pendidikan kesehatan, tenaga kerja dan pelatihan, pemuda dan olah raga, kebudayaan, pemberdayaan masyarakat dan sosial-budaya serta pemakaman. Sejak kecil Dani adalah seorang anak yatim yang diasuh oleh ibunya sendiri karena sang ayah meninggal dunia. Dengan kondisi ekonomi keluarga pas-pasan, Dani Anwar menjalani masa kanak-kanak dan remajanya dengan bekerja keras membantu ibunya mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berjualan makanan dan koran, dan berjualan mie pangsit sampai memberi les privat untuk membiayai sekolah dan kuliahnya. Dilihat dari gambaran pengalaman hidupnya, sifat pekerja keras dan disiplin merupakan sifat yang menonjol dari sosok Dani Anwar. Apalagi setelah remaja dan menginjak dewasa ia juga aktif berorganisasi, di antaranya di lembaga kerohanian Islam (Rohis) SMA, Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Pemuda Muhammadiyah. Sifat pekerja keras dan disiplin ini rupanya juga ditangkap oleh responden survei persepsi sosial (N=200). Dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sangat religius, Dani berkembang menjadi pribadi yang memegang teguh prinsip-prinsip agama. Lingkungan ini pula yang mengenalkan Dani akan kesadaran berpolitik, mendorongnya untuk menempa diri dalam organisasi kepemudaan dan politik. Kesan sebagai orang yang teguh memegang prinsip ditangkap oleh responden survei persepsi sosial (N=200). Sebagai kader dan tokoh partai seperti PKS, Dani diyakini oleh banyak orang memiliki prinsip

keislaman yang kuat dan teguh. Ia sangat taat kepada kode etik yang berlaku dan selalu memenuhi kewajiban moralnya secara teliti dan hati-hati. Contoh lain, ia menekankan kepatuhan pada partai, menekankan keinginannya untuk bekerja dengan sebenar-benarnya tanpa korupsi. Analisis kualitatif dan analisis konten menunjukkan bahwa Dani memiliki tingkat aspirasi yang tinggi. Dalam memandang permasalahan Jakarta, ia menyatakan dengan tegas solusi yang ia berikan. Secara khas, ia menyatakan solusinya tersebut sebagai obsesi saya. Aspirasi tinggi dengan kemauan yang kuat terkesan ketika ia berperan sebagai ketua Komisi E di DPRD Jakarta yang memutuskan sekolah dasar gratis di Jakarta. Ia berani menunjukkan kekesalannya dalam rapat pimpinan DPRD Jakarta secara keras dengan memaki mereka. Ia memang sangat lugas dalam berbicara, tidak ragu untuk menyatakan sesuatu dengan keras. Hal ini juga menunjukkan kecenderungannya yang dominan dalam mengungkapkan pendapat. Cara bicaranya yang lugas ini mengesankan dirinya sebagai sosok yang sesuai dengan stereotipe orang Betawi. Namun, secara emosional terkesan Dani sebagai orang yang kurang hangat dan kaku. Observasi terhadap rekaman audio visual menunjukkan sikap yang kurang ramah, senyum yang sedikit sekali dilepaskan, dengan sikap menjaga jarak hingga membuat orang lain canggung. Ia juga tampil datar tanpa emosi ketika menceritakan riwayat masa lalu dan remajanya. Baru ketika bicara tentang masalah-masalah Jakarta, Dani terkesan mulai menampilkan emosi yang meningkat. Hal ini sedikit berbeda dengan hasil survei persepsi sosial (N=200) yang menunjukkan bahwa responden menilai Dani sebagai orang yang cukup hangat, senang di tengah orang banyak, suka keramaian, dan ceria. Agaknya perbedaan hasil observasi dan hasil survei menunjukkan interpretasi yang penting, bahwa Dani tergolong orang dengan self-monitoring tinggi. Ia mampu mengatur tingkah lakunya berdasarkan situasi eksternal dan reaksi orang lain. Saat berhadapan dengan masyarakat banyak, Dani dapat memberikan banyak senyum dan menjadi ramah, namun saat menghadapi wawancara wartawan ia bersikap serius dan fokus. Kecenderungan high self-monitoring ini memang mutlak dimiliki oleh seorang politisi. Kecakapannya sebagai politisi diakui oleh teman-teman dekatnya. Mereka menilai Dani sebagai orang yang vokal memperjuangkan pendidikan gratis di DPRD DKI. Survei persepsi sosial di lima wilayah DKI Jakarta (N=200) menunjukkan

bahwa responden menilai ada sifat cakap menyelesaikan masalah dan hati-hati pada diri Dani Anwar. Aspek Kognitif: Belief (kepercayaan), Kompleksitas Pikiran dan Pola Penalaran Dari analisis kualitatif dan analisis isi, dapat dikenali adanya kepercayaan dalam diri Dani bahwa kehidupan politik merupakan ajang terjadinya konflik. Agar tidak terjadi konflik berkepanjangan, perlu ada kontrol yang ketat terhadap para pelaku politik. Begitu juga dalam kehidupan bermasyarakat lebih luas, Dani percaya pengaturan dan penataan yang lebih ketat. Bagi orang seperti Dani, supaya segala sesuatunya berjalan lancar dan tertib, konsistensi aturan perlu terus dijaga. Berbagai uraian Dani Anwar tentang permasalahan Jakarta dan programprogram yang ia ingin jalankan menunjukkan adanya kompleksitas pikiran yang cukup tinggi dalam struktur kognitifnya. Ia mampu melihat satu persoalan dari berbagai sudut pandang (diferensiasi). Sebagai contoh, ketika membahas permasalahan Jakarta, ia mampu melihatnya dari aspek tata ruang, kemacetan, tenaga kerja usia produktif, dan investasi. Namun ia cenderung menggunakan satu kerangka pikir untuk menyelesaikan suatu masalah. Dani adalah tipe orang yang secara kuat berpegang pada satu prinsip yang dianggapnya benar. Langkah-langkahnya pasti akan disesuaikan dengan kerangka pikirnya. Dari penjelasan-penjelasan yang dikemukakan Dani, dapat dikenali pola penalaran yang berstruktur linear. Ini sejalan dengan kecenderungannya menggunakan satu kerangka pikir yang baginya sudah jelas dan benar. Pola penalaran itu juga disertai dengan kemampuan analisis yang baik. Dani mampu menganalisis masalah secara runut dan teliti. Langkah perlangkah ia tekuni hingga sampai kepada penyelesaian masalah. Motif Sosial Dani memiliki motif sosial untuk berkuasa. Hal ini tampil pada kecenderungannya mempelopori organisasi atau kegiatan. Dani mendirikan Forum Komunikasi Remaja Masjid Tanah Abang (F-Koremta), aktif di LPPTKI-BKPRMI

Jakarta Pusat, sebuah lembaga yang berjuang untuk pemberantasan buta huruf Al- Quran, dan mendirikan Yayasan Ihsanul Amal yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan. Dengan minat utamanya pada masalah pendidikan, motif sosialnya untuk berkuasa berjalin erat. Ia mengambil jurusan pendidikan ketika kuliah dan mengajar les privat sebagai profesi sebelum menjadi politisi. Keaktifannya dalam beragam organisasi semenjak remaja juga mengembangkan motifnya untuk berkuasa. Dalam hal prestasi, Dani tidak terlalu mementingkan hal tersebut. Ia pernah menempuh kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang UIN Jakarta) namun tidak menyelesaikan skripsinya dengan alasan ketidakcocokan dengan pembimbing skripsi. Namun, kekecewaan tersebut kemudian menjadi bahan bakar motivasi atau tekadnya untuk membuktikan ia bisa sukses meski tanpa selembar ijasah sarjana. Itu pula yang ia buktikan lewat pencapaian menjadi politisi PKS yang mengantarnya menjadi anggota DPRD DKI Jakarta dan sekarang menjadi calon wakil gubernur. Kepribadian dan Kepemimpinan Dani Anwar Sifat-sifat kepribadian Dani mendukungnya untuk menjadi orang nomor dua yang aktif memberikan masukan dan pertimbangan kepada atasan. Ia adalah tipe pekerja keras yang suka menangani langsung suatu masalah, punya kemauan kuat yang akan memberikan warna dalam kepemimpinan pemerintah daerah kelak. Dalam pengambilan keputusan, Dani tergolong tegas. Ia dapat membuat keputusan dalam waktu cepat. Ia juga tipe orang yang mampu dengan cepat membuat prioritas. Dengan berpegang kepada prinsip yang ia yakini, berbagai masalah yang ia hadapi dengan dapat dianalisis dan dicarikan solusinya. Pembawaan Dani terkesan serius. Emosinya datar dan jarang tersenyum lepas. Selama wawancara, baru menjelang menit ke-38 tampil peningkatan emosi dalam nada bicara naik dan ekspresi wajah yang mengerutkan dahi. Ia selalu memikirkan secara matang apa yang akan ia lakukan dan itu dapat ia lakukan dalam waktu cepat. Di satu sisi, ia disegani karena suka bekerja keras, dapat diandalkan, dan berorientasi kepada penyelesaian masalah. Di sisi lain, ia kurang bisa menggugah dan menarik perhatian orang lain karena penampilannya yang serius dan dingin. Dani adalah tipe pemimpin bertangan dingin sekaligus berpenampilan dingin.***

Tabel Aspek Kepribadian yang Menonjol, Kekuatan dan Kelemahan Dani Anwar Sebagai Pemimpin Aspek yang Menonjol Kekuatan Kelemahan Suka bekerja keras dan dapat diandalkan Kemampuan analitis Teguh pada prinsip Pola penalaran linear Bisa menerima berbagai macam tugas tanpa terlalu diganggu oleh rasa suka-tidak suka Mampu menganalisis masalah secara cepat, serta membuat keputusan yang tegas dan cepat pula Setia dan taat kepada prinsipprinsip yang dianggap benar; mampu bertahan dari berbagai godaan Berpikir koheren, jelas dan tertib; fokus pada masalah dan mampu membuat prioritas Kebutuhan berkuasa Mampu mengontrol emosi demi mencapai tujuan yang ingin dicapai; mampu mengontrol dan menggerakkan bawahan Penampilan yang serius Memberi kesan mampu bekerja kepada orang lain; bersungguhsungguh dan bisa bekerja secara efektif Cenderung menangani tugas sendirian dan bisa sulit mendelegasikan tugas Kurang melibatkan beragam sudut pandang dalam membuat keputusan dan menyelesaikan masalah; terlalu ketat dalam berpikir Cenderung konservatif dan konvensional; tidak suka melakukan perubahan dalam waktu cepat Kurang berorientasi ke masa depan yang jauh, cenderung menangani masalah secara reaktif Tidak terlalu mempertimbangkan aspek emosional; kurang menjaga hubungan interpersonal yang hangat Memberi kesan dingin dan membuat orang lain sungkan untuk mendekat