BAB I PENDAHULUAN. gelombang krisis ekonomi di dunia, bahkan berhasil menjadi negara yang meningkat di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dampak penerapan Tax Holiday (pembebasan pajak) pada penanaman modal asing di

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal tahun 1990 terdapat fenomena di negara negara pengutang yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang terdiri dari pulau. Dan dengan luas wilayah ,32

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu negara. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Seluruh negara di dunia memperoleh sumber pendanaan utamanya adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan dan membiayai pembangunan sendiri. Bagi negara, pajak adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman modal langsung baik melalui penanaman modal asing maupun

Strategi dan Kebijakan Investasi di Indonesia Selasa, 25 Maret 2008

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KEBIJAKAN INSENTIF PAJAK DAN DUKUNGAN FISKAL UNTUK R&D DI BEBERAPA NEGARA: INDIA

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh perusahaan tersebut. Karena alasan inilah setiap perusahaan selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional tersebut agar terlaksananya tujuan dan cita-cita bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan merupakan aspek penting dari kualitas suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Memperhatikan perkembangan perekonomian nasional yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. negara. Negara sebagai wadah bangsa untuk mencapai cita-cita dan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui,peranan pajak semakin besar dan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi Indonesia, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar dan potensial

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi (daerah) adalah suatu proses pemerintah (daerah)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara sangat menentukan tingkat. kesejahteraan masyarakat suatu negara, yang berarti bahwa suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah salah satu wujud kemandirian bangsa dalam pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Di Indonesia, sistem pemungutan pajak yang berlaku saat ini adalah Self

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Investasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara yang berdasarkan Undang-

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi perusahaan-perusahaan dan tidak mudah untuk dipecahkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pinjaman luar negeri merupakan sesuatu yang wajar untuk negaranegara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk kemakmuran rakyat. Di Indonesia, berbagai macam investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. peranan daripada modal atau investasi. Modal merupakan faktor yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, , Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, 2008

BAB I PENDAHULUAN. yang dimulai dengan bangkrutnya lembaga-lembaga keuangan di Amerika

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Chairul (2009) jasa konstruksi merupakan salah satu sektor usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 2. Realisasi investasi industri pionir 2009-k1 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. cukup baik di tengah situasi perekonomian global yang masih dibayang-bayangi

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari setiap perusahaan adalah memperoleh laba yang besar,

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU,

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

BAB 1 PENDAHULUAN. negara Indonesia. Penerimaan negara Indonesia berasal dari penerimaan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VIII TIGA BUTIR SIMPULAN. Pada bagian penutup, saya sampaikan tiga simpulan terkait kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumber

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR: 3 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA MELALUI PAJAK (PERATURAN PEMERINTAH NO. 46 TAHUN 2013)

BAB I PENDAHULUAN. penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. masih bersifat private atau belum go public, nilai perusahaan ditetapkan oleh lembaga

Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak Sebagai Instrument Fiskal Stimulus Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan maksimal dengan biaya yang optimal (Nasucha, 2004).

I. PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang akan melaju secara lebih mandiri

BAB VII PERPAJAKAN. Tahun 8 10: pengurangan pajak penghasilan badan dan perorangan sebesar 50%

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. tidaklah sedikit dan tidak mungkin untuk ditanggung oleh pemerintah sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. semakin menurun, sehingga pendapatan perkapita masyarakat juga semakin kecil. Hal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN TANGERANG SELATAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan benteng penyelamat

BAB I PENDAHULUAN. yang diperjualbelikan, telah dikenai biaya pajak selain dari pada harga pokoknya

BUPATI SUMBA TENGAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya program pemerintahan dan pembangunan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. baik di tahun kedepannya. Dengan keyakinan tersebut, pemerintah membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bebas merupakan perdagangan antara perusahaan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentanoe Kertonegoro

BAB III DESAIN PENELITIAN. dari sumber alam ataupun sumber daya manusianya kurang memberikan kontribusi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pajak bersedia memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak, tentunya akan

BAB I PENDAHULUAN. Ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem otonomi daerah, terdapat 3 (tiga) prinsip yang dijelaskan UU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I. Pendahuluan. II. Penyesuaian Besarnya PTKP

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pos peerimaan terbesar, seperti halnya Indonesia. Menurut Rochmat

BAB I PENDAHULUAN. tanggal 1 Januari Saat ini sistem perpajakan yang berlaku adalah Self. membina dan mengawasi pelaksanannnya.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 103 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 3 TAHUN 2015 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan nasional yang hendak dicapai negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu dari segelintir negara yang berhasil menghadapi gelombang krisis ekonomi di dunia, bahkan berhasil menjadi negara yang meningkat di tengah kekacauan ekonomi dunia pada tahun 2008. Indonesia (kembali) mulai menarik perhatian dunia sebagai kandidat pilar ekonomi dunia bersama kekuatan Asia lainnya seperti China dan India. Pertumbuhan Indonesia yang besar ini sangat ditopang oleh pihak-pihak swasta baik kecil, menengah maupun besar, sama halnya dengan negaranegara maju dan berkembang lainnya, dimana pihak swasta mengambil peran dan kontribusi yang besar bagi perekonomian negaranya. Namun setelah kurang lebih 4 tahun berlalu dari krisis 2008 itu, kini gaung kesuksesan Indonesia sudah tak terdengar lagi, bahkan tertutupi oleh kejayaan besar India, China, bahkan bangkit kembalinya Amerika. Cukup disayangkan hilangnya lampu sorot ini bagi Indonesia, karena sudah terlalu lama Indonesia terperangkap dalam iklim ekonomi yang kurang kondusif. Kondisi yang kondusif dalam perekonomian nasional ini sangat dipengaruhi oleh setiap kebijakan yang dibangun dan diterapkan oleh pemerintah termasuk kebijakan pajak yang diambil pemerintah negara tersebut. Kualitas investasi asing untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa melalui aktivitas ekonomi faktanya sangat diperlukan, hal tersebut terungkap dikarenakan keinginan Indonesia untuk menjadi surga investasi bagi investor asing maupun lokal terus bergulir. Jika Indonesia ingin kompetitif di bidang investasi dan bisa bersaing 1

dengan negara-negara lain maka dibutuhkan payung hukum yang kokoh guna mengatur dan mengendalikan sistem penanaman modal atau investasi tersebut. Kebijakan terkait dalam mewujudkan keinginan ini terpaut pada diperlukannya stimulus fiskal atau penyikapan fiskal (pajak) bagi investasi. Pajak bukan hanya dipandang sebagai beban oleh pengusaha, namun juga oleh pejabat negeri ini yang notabene merupakan pemerintah. Kebijakan meminta fasilitas pajak merupakan permintaan kebijakan yang populis dan business friendly. Menilik dari kebijakan pajak, banyak dari negara maju dan berkembang yang sukses kerap kali memberikan insentif positif bagi pihak swasta yang sangat menstimulasi gairah pihak swasta untuk terus berkembang dan membangun kontribusi yang sangat signifikan terhadap perekonomian nasional. Stimulasi ini secara regular terus dilakukan oleh masing-masing pemerintah mereka untuk meningkatkan ketertarikan dalam berinvestasi bagi para investor baik untuk investor asing maupun luar negeri dan kebijakan itu adalah Tax Holiday. Tax Holiday sendiri adalah pengurangan atau penghilangan pajak secara sementara yang diberlakukan oleh pemerintah terhadap penghasilan tertentu dalam rangka menarik investor agar mau menanamkan modal di negaranya. Indonesia sebagai negara berkembang tentunya belum mampu berdiri sendiri untuk mengelola seluruh sumber daya alam yang dimiliki. Untuk bisa mengolah seluruh sumber daya alam tersebut, dibutuhkan sumber daya manusia dan teknologi yang tentunya memerlukan biaya yang besar. Dalam keadaan yang demikian, maka dibutuhkan kerjasama dengan pihak luar baik negara-negara maju dan para pemilik 2

modal yang bersedia untuk berinvestasi di Indonesia. Diluar kebutuhan tersebut, Indonesia juga terbukti memerlukan alternatif bagi pembiayaan pembangunan negara, keadaan ini mendorong pemerintah untuk melakukan berbagai upaya deregulasi untuk menciptakan iklim investasi di Indonesia yang kondusif. Dalam kondisi kompetisi ekonomi global saat ini, banyak negara mempromosikan keunggulan kompetitif maupun komparatifnya dengan berbagai insentif (fasilitas) bagi masuknya penanaman modal atau investasi. Total pengaruh pajak pada pertumbuhan secara signifikan menunjukkan hubungan yang negatif antara tingkat rasio pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pada umumnya, tingginya pajak mengurangi pertumbuhan ekonomi. Jelas sekali dari studi literatur yang telah ada sebelumnya bahwa pengaruh pajak terhadap kinerja perekonomian sering ambigu dalam beberapa wilayah dan berubah rubah dan kontroversial di wilayah lainnya. Untuk itu harus terdapat beberapa cara dimana suatu kebijakan pajak dapat diadopsi untuk memperbaiki kinerja perekonomian dan aliran investor. Atas landasan tersebut, perlu adanya pemberian insentif perpajakan sesuai dengan sasaran yang baik dan yang dibutuhkan guna menarik pihak swasta agar mau memasukkan uangnya pada proyek-proyek pemerintah. Insentif yang dimaksud berupa pemberian fasilitas dan kemudahan yang bertujuan agar investor domestik maupun investor asing mau menanamkan investasinya di Indonesia. Investasi tersebut sangat dibutuhkan oleh pemerintah Indonesia untuk mempercepat proses pembangunan. Kemudahan tersebut adalah menyangkut fasilitas di bidang perpajakan berupa fasilitas PPh melalui pengurangan penghasilan netto dan pembebasan atau pengurangan pajak 3

penghasilan badan. Rencana pemerintah untuk lebih mengefektifkan fasilitas dimaksud yakni dengan pemberian Tax Holiday. Keinginan sebagian calon investor asing yang menghendaki adanya fasilitas Tax Holiday atau pembebasan Pajak Penghasilan (PPh) secara terbatas di Indonesia kini menjadi kenyataan. Sebagaimana janji dari pemerintah untuk memberikan fasilitas pembebasan atau pengurangan pajak atau yang lebih dikenal sebagai Tax Holiday, maka Menteri Keuangan menerbitkan peraturan baru insentif pajak yaitu, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011 tanggal 15 Agustus 2011 tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan secara lebih detail. Sebelumnya terdapat fasilitas keringanan pajak penghasilan yang diatur dalam UU PPh Pasal 31 A yang ketentuan lebih detailnya diatur dalam Peraturan Pemerintah No.1/2007 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal dan disempurnakan di Peraturan Pemerintah No.62/2008. Lahirnya Tax Holiday dilatari oleh UU 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan PP No.94/2010. Namun dibalik penetapan kebijakan fasilitas tersebut memerlukan pengaturan atau dasar hukum yang kuat, hal ini mengingat kebijakan atau sistem ini telah beberapa kali mengalami perubahan dari waktu ke waktu sehingga dapat dipastikan tujuan dari kebijakan tersebut memiliki tujuan yang lebih signifikan dari yang diterapkan sebelumnya di Indonesia, disamping itu tentunya rencana kebijakan ini haruslah didasarkan pada suatu pertimbangan yang lebih matang sehingga tidak menimbulkan ketimpangan dalam segala aspek kehidupan bernegara. Meskipun kebijakan ini baru diberlakukan di Indonesia, kemungkinan positif yang diharapkan selalu memiliki 4

peluang untuk dicapai yang tentunya dilandasi oleh dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, melalui penulisan skripsi ini penulis akan mencoba mengkaji dan menganalisa peran fasilitas Tax Holiday khususnya bagi nilai investasi melalui peran penanaman modal asing di Indonesia. Sehingga diharapkan dapat memberikan suatu gambaran yang komprehensif dan positif kepada masyarakat mengenai dampak dari fasilitas tersebut. Atas latar belakang yang telah dijelaskan, skripsi ini diberi judul : ANALISIS PENERAPAN TAX HOLIDAY TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA I.2. Identifikasi Masalah Dari uraian yang telah dikemukakan di latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang mendasari pada tema skripsi ini sebagai berikut: a. Dalam kondisi apa yang membuat Indonesia untuk menggunakan kebijakan fasilitas dan kemudahan Tax Holiday? b. Apakah ada justifikasi yang dapat membenarkan kebijakan ini untuk diterapkan di Indonesia atau justifikasi yang menghambat penerapan kebijakan ini? c. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses implementasi kebijakan Tax Holiday ini? d. Dampak apa yang kemungkinan akan muncul dengan penerapan kebijakan ini dari perspektif nilai investasi dan penerimaan pajak di Indonesia? I.3. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian skripsi ini, penulis membatasi penelitian dan diskusi pada : 5

a. Penelitian khusus diarahkan pada analisa legitimasi dan justifikasi penerapan keberadaan Tax Holiday yang tertuang dalam PMK No.130/PMK.011/2011. b. Peraturan yang dijadikan landasan pembahasan berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan PMK No.130/PMK.011/2011. c. Penelitian dampak dari pelaksanaan Tax Holiday dibahas penulis mengaitkan pada penanaman modal asing di Indonesia khususnya dinilai dari perkembangan investasi pada sektor industri pionir dan pajak di Indonesia. d. Data investasi (penanaman modal) yang diambil dan dianalisis adalah data realisasi investasi penanaman modal asing sektor industri pionir mulai tahun 2009 sampai dengan kuartal 1 tahun 2012. e. Pada penelitian ini data utama diperoleh berdasarkan pada data sekunder berupa uraian teori dan peraturan yang relevan terhadap kondisi yang ada, dikarenakan pelaksanaan kebijakan tersebut baru diberlakukan pada Agustus 2011. Sehingga objek yang digunakan tidak dapat diungkapkan secara detail. Oleh karena itu penulis tidak akan mengutamakan bahasan pada efektifitisan dan efisiensi pelaksanaan kebijakan tersebut. I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1. Tujuan penelitian Rumusan tujuan yang dikemukakan mengacu pada permasalahan yang telah diutarakan yaitu : 6

a. Mendeskripsikan implementasi kebijakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011 tanggal 15 Agustus 2011 tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan. b. Menganalisis apakah terdapat justifikasi yang membenarkan atau justru menghambat penerapan kebijakan Tax Holiday. c. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses implementasi Tax Holiday terhadap penanaman modal asing di Indonesia. d. Menganalisis dampak pelaksanaan penerapan kebijakan Tax Holiday ditinjau dari perspektif penanaman modal asing dan penerimaan pajak di Indonesia. I.4.2. Manfaat Penelitian Analisis dan deskripsi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah bentuk dukungan dalam peningkatan keberhasilan dan keefektifan penerapan kebijakan baru, yaitu Tax Holiday bagi pertumbuhan ekonomi dan penerimaan pajak di Indonesia. Selain itu, manfaat penelitian ini adalah : a. Bagi penulis Penulis mendapatkan kesempatan menghadapi masalah-masalah berupa isu terkait di bidang perpajakan dan menghubungkannya dengan teori - teori yang selama ini diperoleh di bangku kuliah. b. Bagi bidang pengembangan ilmu (akademis) Memberikan kontribusi akademis bagi pengetahuan dan pengembangan ilmu yang berkaitan dengan konsep implementasi kebijakan pajak di Indonesia c. Bagi jurusan 7

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan studi kasus bagi pembaca dan acuan bagi mahasiswa serta dapat memberikan bahan referensi bagi pihak perpustakaan. d. Bagi masyarakat Dapat menambah wawasan dan menjadi referensi mengenai perkembangan sistem perpajakan di Indonesia, khususnya bagi para investor yang mengembangkan kegiatan perekonomiannnya di Indonesia dan bagi pihak lain yang membaca penelitian ini diharapkan berguna jika suatu saat mereka menghadapi masalah yang sama dan berniat melanjutkan penelitian ini. I.5. Ringkasan Metodologi Penelitian Dalam kegiatan penelitian yang dilakukan berdasarkan karakteristik, masalah, dan teori terkait maka metode penelitian yang digunakan penulis antara lain melalui: a. Metode deskriptif, yaitu penulis mengumpulkan data - data dan informasi tentang penelitian masalah yang selanjutnya akan diolah, sehingga penulis dapat menjelaskannya untuk kemudian ditarik kesimpulan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta karakter dari masalah yang diteliti. b. Metode eksploratif, yaitu metode penelitian yang dilakukan penulis dengan tujuan agar dapat menggali lebih dalam dan berusaha mencari teori-teori atau hubungan baru menyangkut pada pembahasan masalah di skripsi ini. c. Penelitian Lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan dan berhubungan langsung dengan koresponden dan objek yang diteliti 8

dengan tujuan untuk memperoleh data primer, yaitu data yang berasal dari sumber yang asli dan dikumpulkan secara khusus untuk keperluan penelitian. Hal ini dilakukan dengan teknik : 1. Wawancara ( Interview) Dalam wawancara tersebut penulis melakukan konsultasi dan tanya jawab langsung dengan objek penelitian dengan panduan wawancara (interview guide) berupa daftar pertanyaan wawancara. 2. Observasi ( observation) Observasi tersebut menjadi suatu tinjauan yang lebih jauh dan mendalam untuk memastikan apakah data yang diperoleh dari hasil wawancara sudah relevan dengan permasalahan yang akan dibahas. d. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan yaitu data yang diperoleh dari buku bacaan yang bersifat ilmiah dan teoritis yang berhubungan dengan topik skripsi. Hasil penelitian kepustakaan ini akan menjadi landasan teori yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini. I.6. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan ini dibuat dengan tujuan agar dapat mempermudah pembahasan skripsi ini dan dapat memberikan gambaran yang jelas bagi pembaca mengenai hal-hal yang akan dibahas dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, pembahasan dibagi ke dalam lima bab yang menguraikan hal-hal sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN 9

Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai latar belakang permasalahan, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ringkasan metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisikan teori-teori yang mendasari dan relevan dengan permasalahan yang akan diteliti, yaitu menjelaskan mengenai pajak secara umum dan dasar-dasar sistem perpajakan, tinjauan umum penanaman pasar modal, dan definisi dari Tax Holiday. BAB III : OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai pemilihan objek penelitian, desain penelitian, dan teknik pengumpulan data. BAB IV : PEMBAHASAN Bab ini membahas dan menguraikan mengenai gambaran umum kriteria kebijakan Tax Holiday. Dilanjutkan dengan pembahasan mengenai alasan-alasan pembenaran untuk menerapkan peraturan serupa di Indonesia sesuai dengan perundang-undangan yang dianut di Indonesia. Serta mengupas dan menganalisa faktor-faktor yang melatar belakangi dan dampak yang akan muncul dari penerapan peraturan tersebut. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir ini bersikan kesimpulan dari seluruh penelitian dan saran-saran perbaikan yang didasarkan atas analisis permasalahan yang mungkin akan bermanfaat di masa yang akan datang dan bagi para pembaca yang berniat untuk melanjutkan penelitian ini. 10