Pendahuluan. Abstrak. Abstract. Azizah et al., Peningkatan Motivasi dan Hasil...

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Motivation and Learning Outcomes of Simple Plane in Ajung 03 Elementary School Jember)

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Rahman et al., Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep Pohon Jaringan... 1

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick d

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Nisa et al., Penerapan Metode Eksperimen...

Pendahuluan. Putri et al., Penerapan Model Cooperative Learning tipe... 1

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

Pendahuluan. Setiawan et al., Penerapan Metode Eksperimen...

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

Putri et al., Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual...

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Kata Kunci: pendekatan SAVI melalui metode eksperimen, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa

Ningsih et al., Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Metode Bermain Peran (Role Playing), Penelitian Tindakan Kelas.

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

Kata Kunci: Motivasi Belajar Siswa, Hasil Belajar Siswa, Penelitian Tindakan Kelas, Model Pembelajaran Quantum Teaching

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

Abstrak. Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan Metode Inquiry

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

Kata Kunci: Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Penelitian Tindakan Kelas, Metode Sosiodrama.

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

Pendahuluan. Rahmawati et al., Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar... 1

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

Pendahuluan. Nurlaili et al., Penerapan teori belajar Bruner dan metode Discovery...

Nagari et al., Penerapan Metode Course Review Horay... 1

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Ilmi et al., Penerapan Strategi PAIKEM dengan Media Nyata...

Meningkatkan Hasil Belajar Bercerita Melalui Media Boneka Tangan Pada Siswa Kelas II SDN Dukuhmencek 01 Sukorambi Jember

Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Sri Imawatin, Bambang Hari Purnomo Abstrak:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI TEKNIK PICK UP CARDS GAME DI SDN KEBONSARI 04 KABUPATEN JEMBER

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Pendahuluan. Ratnasari et al., Penerapan Model Pembelajaran Word Square.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG

Jln. Kalimantan 37, Jember

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta.

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DI KELAS V SDN II BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DI KELAS V SDN 27 KOTO BARU KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Pokok Bahasan Gaya Gesek melalui Model Inkuiri Siswa Kelas 5 SDN Pakusari 01 Jember

Penerapan model pembelajaran discovery learning

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SDN 17 SAPAN KECAMATAN BATANG KAPAS

Transkripsi:

1 Pendahuluan Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Sifat-Sifat Cahaya melalui Strategi Pembelajaran Penemuan (Discovery) Siswa Kelas VA SDN Karangharjo 02 Silo Jember (Increasing the Fifth Grade Student s Motivation and Learning Outcomes of Sciences on Characteristics of Light through Discovery Learning Strategies in SDN Karangharjo 02 Silo Jember) Irfani Nur Azizah, Nuriman, Agustiningsih Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail : murtisa72@yahoo.com.au Abstrak Pembelajaran IPA di kelas VA SDN Karangharjo 02 Silo Jember masih didominasi oleh guru. Hal tersebut berdampak pada rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa. Penggunaan strategi pembelajaran adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan belajarnya. Strategi pembelajaran penemuan (discovery) dipilih untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas VA SDN Karangharjo 02 Silo Jember pada pembelajaran IPA pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Strategi pembelajaran penemuan (discovery) adalah strategi yang melibatkan siswa untuk menemukan, menyelidiki, dan memecahkan sendiri masalah yang dipelajari. Strategi pembelajaran penemuan (discovery) ini diterapkan melalui beberapa langkah: simulation, problem statement, data collection, data processing, verification, dan generalization. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, tes dan angket. Pada siklus I, persentase motivasi belajar siswa secara klasikal sebesar 70,97% dan pada siklus II meningkat menjadi 75,40% dengan kategori tinggi. Skor hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I dengan kategori cukup baik sebesar 61,09 dan pada siklus II meningkat menjadi 72,35 dengan kategori baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran penemuan (discovery) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pokok bahasan sifat-sifat cahaya kelas VA di SDN Karangharjo 02 Silo Jember. Kata Kunci: strategi pembelajaran penemuan (discovery), motivasi belajar siswa, hasil belajar siswa, sifat-sifat cahaya Abstract Teaching and learning of science in fifth grade in SDN Karangharjo 02 Silo Jember is still dominated by teacher. This results in students' motivation and learning outcomes low. Using learning strategy is one of the efforts to improve learning quality that can motivate students and give them a chance to expand their ability in learning. Discovery learning strategies is choosen to improve fifth grade students' motivation and learning outcome in SDN Karangharjo 02 Silo Jember on science, especially characteristics of light subject. Discovery learning strategies is a strategy that involves students to discover, investigate, and solve the problem of subject studied. This discovery learning strategies is applied by some steps: simulation, problem statement, data collection, data processing, verification, and generalization. This study was conducted in two cycles. Data collection in this study used observation, interviews, documentation, testing and questionaire method. In the first cycle, the percentage of student's motivation classically was 70,97% and the second cycle increased to 75,40% with high category. Scores of student learning outcomes classically at the first cycle with good enough category was 61,09 and increased at the second cycle to 72,35 with good category. The results of this research indicated that the application of discovery learning strategies can increase the motivation and the learning outcomes of students in sciences of fifth grade elementary school on characteristics of light subject in SDN Karangharjo 02 Silo Jember. Keywords: Discovery learning strategies, student's motivation, student's learning outcomes, characteristics of light

Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting bagi pembangunan bangsa dan negara. Tidak dapat dipungkiri bahwa maju tidaknya suatu negara bergantung pada kondisi pendidikan yang terjadi pada negara tersebut. Langkah maju dalam dinamika pendidikan nasional yang telah dilakukan Depdiknas salah satunya adalah diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan paradigma baru yaitu pembelajaran kontekstual. Tujuannya adalah mengubah tradisi Teacher Oriented ke Student Oriented, yaitu proses belajar yang lebih memberdayakan siswa. Sekolah merupakan salah satu institusi pendidikan yang berperan sebagai tempat berlangsungnya proses pembelajaran. Salah satu kajian ilmu yang diajarkan di dalam sekolah adalah IPA. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang mutlak untuk dipelajari dengan konteks pembelajaran yang bermakna. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Belajar bermakna menuntut adanya konteks pembelajaran yang muncul di lingkungan tempat tinggal siswa, hal ini dapat dilakukan dengan jalan mengajak siswa belajar diluar kelas atau mendemonstrasikan dan menampilkan situasi nyata di dalam kelas. Tujuannya agar siswa memperoleh ide dari masalah yang terdapat di lingkungan sekitarnya. Pola pembelajaran seperti ini akan membantu siswa dalam proses berpikir dan pada gilirannya, siswa aktif dalam belajar. Pada dasarnya siswa sendiri yang akan menyelesaikan masalah-masalah yang ia dapatkan sesuai dengan konsep materi yang dipelajari (Sutrisno, dkk, 2008 :13). Berdasarkan hasil observasi awal pada tanggal 18 Januari 2014 yang telah dilakukan pada pembelajaran IPA di kelas VA SDN Karangharjo 02 Silo Jember menunjukkan bahwa siswa masih kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa cenderung hanya mendengarkan penjelasan guru, mengerjakan latihan soal, dan tidak aktif bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahaminya. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa SDN Karangharjo 02 Silo Jember, beberapa faktor penyebabnya antara lain kurang tersedianya alat-alat atau media pembelajaran yang mendukung pembelajaran. Guru belum menggunakan strategi pembelajaran sehingga dalam proses pembelajaran kurang melibatkan siswa secara aktif yang menyebabkan siswa cenderung pasif dan kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran IPA di kelas yang kurang melibatkan siswa secara aktif berdampak pada motivasi belajar siswa. Siswa kurang termotivasi dalam belajar sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa juga masih rendah. Hasil belajar siswa yang masih rendah dapat dilihat dari data nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas VA SDN Karangharjo 02 Silo Jember dalam mata pelajaran IPA pada semester sebelumnya. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah siswa yang mencapai skor 65 (KKM yang ditentukan SDN Karangharjo 02 Silo Jember) hanya 14 siswa, sedangkan 17 siswa memperoleh skor dibawah 65. Jadi persentase hasil belajar siswa di kelas VA SDN Karangharjo 02 yaitu siswa yang mencapai skor 65 sebesar 45,16% sedangkan siswa yang yang memperoleh skor dibawah 65 sebesar 54,84%. Permasalahan di atas perlu diatasi agar kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran dapat ditingkatkan. Salah satunya dengan cara menerapkan strategi pembelajaran penemuan (discovery). Strategi pembelajaran penemuan (discovery) dapat memotivasi siswa untuk mencari informasi tentang materi pembelajaran sehingga siswa menjadi aktif dan daya belajar siswa meningkat. Strategi pembelajaran penemuan mengutamakan cara belajar siswa aktif (CBSA), berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri, dan reflektif. Apabila dalam suatu proses pembelajaran digunakan strategi pembelajaran penemuan, berarti dalam kegiatan belajar mengajar, siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah (Nuryani, 2005:95). Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini diberi judul Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Sifat-sifat Cahaya melalui Strategi Pembelajaran Penemuan (Discovery) Siswa Kelas VA SDN Karangharjo 02 Silo Jember Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Karangharjo 02 Silo Jember yang dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Subjek penelitian adalah siswa kelas VA yang berjumlah 31 siswa (18 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan). Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Levin (dalam Syukri, 2008: 3.5) berpendapat bahwa cara terbaik untuk memajukan kegiatan adalah dengan melibatkan peneliti dalam penelitian dan dalam kehidupan. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu rangkaian langkah-langkah (a spiral of steps). Setiap langkah terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Senada dengan pendapat tersebut, maka model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Hopkins. Model Hopkins merupakan model penelitian tindakan kelas yang digambarkan dalam bentuk spiral terdiri dari empat fase yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dimana hubungan keempat fase tersebut menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan yang berkelanjutan atau berulang. Model penelitian tindakan kelas Hopkins menggunakan dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari emapat fase. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, tes, dan angket. Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Untuk menghitung motivasi belajar siswa secara klasikal menggunakan rumus: Keterangan : Pm= motivasi belajar siswa secara klasikal 2

A = jumlah skor motivasi yang diperoleh seluruh siswa M = jumlah skor maksimal motivasi seluruh siswa Tabel 1. Kriteria Motivasi Belajar No Kriteria Motivasi Belajar Persentase Motivasi 1. Sangat rendah 0-20 2. Rendah 21-40 3. Cukup 41-60 4. Tinggi 61-80 5. Sangat tinggi 81-100 (Masyhud, 2012) 2) Untuk menghitung skor pencapaian hasil belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan rumus sebagai berikut : keterangan : PH = Peningkatan skor hasil belajar siswa secara klasikal n1= Jumlah skor hasil belajar siswa pada siklus 1 n2= Jumlah skor hasil belajar siswa pada siklus 2 S = Skor maksimal kelas Tabel 2. Kriteria Hasil Belajar Siswa No Kriteria Hasil Belajar Rentangan Skor 1. Sangat Baik 80 100 2. Baik 70 79 3. Cukup Baik 60 69 4. Kurang Baik 50 59 5. Sangat Kurang Baik 0 49 Hasil dan Pembahasan (Masyhud, 2012) Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa melalui penerapan strategi pembelajaran penemuan (discovery) pokok bahasan sifat-sifat cahaya kelas di kelas VA SDN Karangharjo 02 Silo Jember. Tahap awal dalam penelitian ini diawali dengan melakukan tindakan pendahuluan. Dalam pelaksanaan tindakan pendahuluan ini, peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada guru dan siswa kelas VA untuk mengetahui pembelajaran di kelas, baik dalam pelaksanaan aktivitas belajar siswa, strategi dan media yang digunakan oleh guru. Sebelum diadakan penelitian, dilakukan observasi dan wawancara untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran IPA di kelas VA SDN Karangharjo 02 Silo Jember. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diperoleh beberapa hal, yaitu pembelajaran masih didominasi oleh guru, kurang tersedianya alat-alat atau media pembelajaran yang mendukung pembelajaran, belum digunakannya strategi pembelajaran, kegiatan pembelajaran IPA di kelas yang kurang melibatkan siswa secara aktif berdampak pada rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa. Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru yang mengajar. Peneliti dibantu oleh 3 orang observer yaitu 2 guru sukarelawan dan wali kelas VA. Aktivitas yang berkaitan dengan motivasi siswa diobservasi oleh 3 observer tersebut, sedangkan aktivitas guru (peneliti) di observasi oleh wali kelas VA. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dalam pelaksanaan siklus I maupun siklus II terjadi peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran penemuan (discovery) dalam pembelajaran Pkn. 1) Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan data angket dan observasi pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan motivasi belajar siswa. Peningkatan terjadi pada seluruh indikator motivasi yang diteliti. Hasil motivasi belajar pada siklus I, diketahui persentase motivasi belajar siswa secara klasikal sebesar 70,97% dan tergolong kategori tinggi. Pada siklus II, persentase motivasi belajar siswa meningkat menjadi 75,40% dan tergolong kategori tinggi.hal itu menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 4,43%. Peningkatan motivasi belajar dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada tabel 3. No. Tabel 3. Perbandingan motivasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II Kategori motivasi belajar Siklus I Siklus II Selisih Siklus II - Frek. Frek. Siklus I 1. Sangat tinggi 5 16,13 9 29,03 12,9 2. Tinggi 23 74,19 20 64,52-9,67 3. Cukup tinggi 3 9,68 2 6,45-3,23 4. Rendah - - - - - 5. Sangat rendah - - - - - Jumlah 31 100 31 100 0 Data di atas juga disajikan dalam gambar 1 berikut. 3

4 sebesar 9,68%. Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada tabel 5 berikut. Gambar 1 Diagram persentase motivasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II Berdasarkan gambar 1, diperoleh data perbandingan antara motivasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II, hasil yang diperoleh adalah pada kriteria sangat tinggi mengalami peningkatan 12,9% dari siklus I ke siklus II, kriteria tinggi penurunan sebesar 9,67% dari siklus I ke siklus II, sedangkan kriteria cukup mengalami penurunan sebesar 3,23% dari siklus I ke siklus II. Tabel 4. Perbandingan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II Tahap pembelajaran Skor Rata-rata Hasil Belajar Siklus I 61,09 Siklus II 72,35 Peningkatan 11,26 Dari tabel tersebut diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2 berikut. 2) Hasil Belajar Siswa Berdasarkan tes pada siklus I dan siklus II diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa. Perbandingan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Perbandingan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II No. Kategori hasil belajar Siklus I Siklus II Selisih Siklus II Frek. Frek. Siklus I 1. Sangat baik 3 9,68 8 25,81 16,13 2. Baik 6 19,35 8 25,81 6,46 3. Cukup baik 9 29,03 12 38,71 9,68 4. Kurang baik 5 16,13 3 9,68-6,45 5. Sangat kurang baik 8 25,81 - - 0 Jumlah 31 100 31 100 0 Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan kategori sangat baik ada 3 orang atau sebesar 9,68%, kategori baik ada 6 siswa atau sebesar 19,35%, kategori cukup baik ada 9 siswa atau sebesar 29,03%, kategori kurang baik ada 5 siswa atau sebesar 16,13%, dan kategori sangat kurang baik ada 8 siswa atau sebesar 25,81%. Hasil penelitian pada siklus II, siswa dengan kategori sangat baik dan baik meningkat menjadi 8 siswa atau memperoleh persentase yang sama yaitu sebesar 25,81%, kategori cukup baik meningkat menjadi 12 siswa atau memperoleh persentase sebesar 38,71%, dan kategori kurang baik menurun 3 siswa atau memperoleh persentase Gambar 2. Diagram Skor Rata-rata Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II Berdasarkan gambar 2, diketahui bahwa pada siklus I, skor hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 61,09 dan tergolong cukup baik. Pada siklus II, skor hasil belajar siswa secara klasikal meningkat menjadi 72,35 dan tergolong baik. Hal itu menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 11,26. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa pembelajaran IPA dengan strategi pembelajaran penemuan (discovery) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, khususnya pada pokok bahasan sifatsifat cahaya. 3) Temuan Penelitian Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian, diperoleh beberapa temuan penelitian sebagai berikut. a) Pada proses pembelajaran ditemukan bahwa siswa sangat tertarik dengan kegiatan percobaan untuk proses menemukan konsep. Siswa juga tertarik pada penggunaan alat percobaan, hal ini terlihat saat guru memberikan alat percobaan sifat-sifat cahaya, siswa bersemangat dan termotivasi untuk melakukan percobaan menggunakan alat tersebut. b) Strategi pembelajaran penemuan (discovery) membuat siswa menjadi lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada guru karena siswa yang mencari dan menemukan sendiri materi yang dipelajarinya dengan bimbingan guru. Namun dalam pelaksanaannya,

5 sebagian besar siswa masih bingung dalam proses penemuan konsep sifat-sifat cahaya. c) Penerapan strategi pembelajaran penemuan (discovery) memerlukan banyak waktu untuk membantu siswa dalam kegiatan penemuan konsep sifat-sifat cahaya. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut: a) Pembelajaran IPA melalui strategi pembelajaran penemuan (discovery) pada pokok bahasan sifatsifat cahaya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan persentase motivasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, rata-rata persentase motivasi belajar siswa secara klasikal sebesar 70,97% dan pada siklus II sebesar 75,40% dan tergolong tinggi. Peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 4,43%. b) Pembelajaran IPA melalui strategi pembelajaran penemuan (discovery) pada pokok bahasan sifatsifat cahaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, skor rata-rata hasil belajar 61,09 dan tergolong cukup baik, sedangkan pada siklus II, skor rata-rata hasil belajar 72,35 dan tergolong baik. Jadi, peningkatan skor rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal dari siklus I ke siklus II adalah 11,26. [2] Arikunto, Suharsimi, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara [3] Ilahi, T.M. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational Skill. Jogjakarta: DIVA Press. [4] Masyhud, M.Sulthon. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Jember: Lembaga Pengembangan Manajemen dan Profesi Kependidikan. [5] Nasution, N, Budiastra. 2000. Pendidikan IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka [6] Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya [7] Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang : Universitas Negeri Malang [8] Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada [9] Sutrisno, L, Kresnadi, Kartono. 2008. Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Departemen Pendidikan Nasional [10] Syukri, M., Aunurrahman, dan Nur, T.M. 2008. Penelitian Pendidikan SD. Depdiknas: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka saran yang diberikan sebagai berikut: a) Untuk menerapkan strategi pembelajaran penemuan (discovery), guru harus mempertimbangkan dengan baik jenis materi dan kegiatan yang akan digunakan agar jam pelajaran dapat dimanfaatkan dengan efisien. b) Strategi pembelajaran penemuan (discovery) terdiri dari banyak tahapan, sehingga dalam penerapannya siswa perlu mendapat bimbingan dalam proses penemuan konsep agar materi yang dipelajari dapat dipahami dengan baik. Ucapan Terima Kasih Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember yang kubanggakan. Daftar Pustaka [1] Abimanyu, S. 2009. Strategi Pembelajaran. Depdiknas: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.