BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan media elektronik yang memiliki pengaruh sangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

B A B I PENDAHULUAN. beragam, sehingga makin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang. menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

KUESIONER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN TV SWASTA

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bila kita amati animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat

KUISONER PENELITIAN TAYANGAN 86 DI NET TV DAN CITRA POLISI

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

PERSEPSI MASYARAKAT KELURAHAN MANGGA PERUMNAS SIMALINGKAR TERHADAP TELEVISI LOKAL DELI TV (DTV) MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Effendy (2003: 254), dalam teori Stimulus-Organism-Responses (S-

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York,

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS

Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswa ABSTRAK PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

8.15 Pengamat Sosial -Prof Tajjudin Nur Effendi-

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok. Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing.

yang terkumpul semata-mata untuk kepentingan penelitian, oleh karena itu pertanyaan tanpa ada yang terlewatkan.

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

SIKAP MASYARAKAT PENGGUNA JASA LAYANAN TRANSPORTASI UDARA DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

PEMBERITAAN TERORISME DAN SIKAP MAHASISWA. (Studi Korelasional Tentang Hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvone Dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB I PENDAHULUAN. media massa semakin tinggi. Televisi sebagai media massa, mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ketika mendengar Berita Kriminal Sergap di RCTI, sekilas. dan penjelasan yang panjang sehingga membuat pendengar atau pemirsa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Group, 2006) hal Ilham Prisgunanto, Praktik Ilmu Komunikasi; dalam Kehidupan Sehari-hari, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

Tayangan Mario Teguh The Golden Ways dan Motivasi Pengembangan Diri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mendukung berbagai aktivitasnya. Teknologi pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. lagi bagi seluruh masyarakat di dunia. Peristiwa komunikasi yang diamati sangat

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi tidak hanya terpaku pada komunikasi antarpribadi, tetapi juga pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT SURABAYA TENTANG IKLAN DIABETASOL DI TELEVISI SKRIPSI

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya bermunculan berbagai media, baik itu media elektronik

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Komunikasi tidak hanya dijadikan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku kejahatan kekerasan akhir-akhir ini dirasakan semakin tinggi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

TAYANGAN MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media elektronik yang memiliki pengaruh sangat besar bagi kehidupan masyarakat saat ini. Televisi merupakan bagian dari kehidupan kita dan televisi telah menjadi sumber umum utama dari sosialisasi dan informasi sehari-hari. Bagi Gebner dibanding media massa yang lain, televisi telah mendapat tempat yang demikian signifikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mendominasi lingkungan simbiolik kita, dengan cara menggantikan pesannya tentang relitas pengalaman pribadi dan sarana mengetahui dunia lainnya (McQuail, 1996:254). Televisi sebagai media massa, mempunyai banyak kelebihan dalam menyampaikan pesan dibanding dengan media massa lainnya, karena pesan-pesan disampaikan melalui gambar dan suara secara bersamaan (singkron) dan hidup. Sangat cepat (aktual) dan dapat menjangkau ruang yang luas. Bagi negara Indonesia sebagai bangsa yang berkembang dimana setiap individu yang ingin mengetahui informasi-informasi terbaru akan lebih mudah mendapatkannya dari media Televisi. Salah satu tayangan yang sangat banyak menyedot perhatian publik belakangan ini adalah pemberitaan bom bunuh diri di Hotel JW Marriot. Berita yang menggemparkan bangsa Indonesia mengingat ini adalah kejadian kedua setelah bom bunuh diri di Hotel ini pada bulan Agustus tahun 2008 silam. Pelaku bom bunuh diri di kawasan Mega Kuningan ini adalah seorang pemuda bernama Dani Permana yang baru saja menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di Yayasan 1

Abdi Negara di Jakarta. Adanya indikasi keterlibatan jaringan teroris Noordin M. Top masih merupakan misteri. Informasi yang diperoleh dari kamera cctv hotel, peristiwa ini terjadi pada tanggal 17 Juli 2009 pagi hari tepat pada saat tamu-tamu hotel sedang sarapan. Pelaku adalah seorang pria dengan postur tubuh tinggi kurang lebih 170 cm, berkulit putih mengenakan jaket, topi yang berjalan sambil memeluk tas ransel. Pelaku melakukannya dengan membawa tas ransel yang berisi bom rakitan. Dan pelaku dapat melewati pos penjagaan dengan memberikan alasan bahwa tas yang di bawa berisi laptop dan merupakan titipan untuk salah seorang tamu yang menginap di hotel tersebut. Sebagai catatan bahwa pada hari tersebut sedang berlangsung rapat yang dihadiri oleh para pimpinan perusahaan migas milik asing. Kemudian pelaku berjalan melalui lobby menuju sebuah restoran, tidak lama berselang bom meledak pada pukul 7.45 wib. Berita tentang kasus ini disiarkan hampir pada semua televisi swasta di Indonesia, salah satunya adalah TV One dalam program berita hardnews Kabar Terkini yang berdurasi 3 menit setiap satu jam. TV One juga menghadirkan nara sumber seorang yang merupakan sahabat dan rekan kerja Boim (Ibrahim) yang membantu pelaku bom dalam menjalankan aksinya. Ibrahim atau Boim bekerja sebagai supplier tanaman hias ke hotel JW Marriot sehingga memudahkan akses masuk bagi pelaku bom tersebut. Dari rekaman kamera cctv juga diperoleh informasi bahwa Ibrahim atau Boim sebagai guide pelaku dalam melakukan survey lokasi. Informasi yang diperoleh dari pihak kepolisian, bom bunuh diri ini menelan korban jiwa 9 orang dan korban luka-luka 50 orang dengan jumlah kerugian materi sebesar sekitar Rp. 30-50 Milliar. Dampak yang lain selama hotel 2

JW Marriot di non aktifkan juga harus merumahkan dan atau memberhentikan sejumlah karyawan sampai proses renovasi selesai dan suasana kembali kondusif. Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, tujuan peledakan bom ini adalah bentuk dari ketidak sukaan terhadap investor-investor dari Amerika dilihat dari banyaknya korban adalah warga asing yang sedang mengadakan pertemuan/ rapat di hotel tersebut. Disamping itu jaringan JW Marriot berasal dari Amerika. Beberapa tokoh masyarakat juga mengemukakan bahwa adanya keterlibatan jaringan teroris Noordn M Top pada kasus ini, dikaitkan dengan pengeboman yang terjadi dalam satu dekade. Sebagai bagian dari jaringan hotel JW Marriot yang berpusat di suburban Maryland Amerika Serikat, hotel ini memberikan standar pelayanan internasional yang dirikan pada pada tahun 2001 di bawah pimpinan Jhon Northen. Beranjak dari Keputusan Presiden yang memberikan kebebasan untuk melakukan investasi di Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa hotel yang berlokasi di Jl. Lingkar Mega Kuningan Jakarta ini berpengaruh dalam meminimalisasi tingkat pengangguran yang dapat dilihat dari jumlah karyawan kurang lebih 1200 orang dengan lokasi di kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan tepat bersebelahan dengan Hotel Ritz-Carlton yang juga mengalami hal yang sama dengan rentang waktu peledakan 15 menit setelah bom di hotel JW Marriot meledak. Fenomena bom bunuh diri JW Marriot yang ditayangkan di TV One membuat banyak orang terpengarah, dengan system standar Internasional masih dapat di bobol oleh teroris. Tayangan berita tersebut juga membawa pengaruh terhadap sikap masyarakat yang menyaksikan. Sikap adalah suatu pola prilaku tendensi atau persiapan antisipatif predik posisi untuk menyesuaikan diri dalam 3

situasi social atau secara sederhana, sikap adalah response terhadap stimuli social yang telah terkondisikan (Allen, Guy dan Edgle,1980) dalam (Azwar 2005). Sikap juga suatu bentuk evaluasi dan reaksi perasaan sikap seseorang terhadap suatu objek permasalahan, dapat juga menentukan sikap yang nantinya muncul. Tak lepas dari masalah penelitian ini, peneliti mau melihat bagaimana sikap masyarakat tentang Tayangan Berita Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One tersebut. Apakah masyarakat peduli terhadap tayangan tersebut, apakah masyarakat mendukung atau tidak mendukung terhadap tayangan tersebut, kemudian setelah melihat tayangan tersebut bagaimana sikap konatif (tindakan masyarakat) masyarakat terhadap tayangan bom bunuh diri tersebut. Tayangan berita bom bunuh diri di hotel JW Marriot menyedot perhatian masyarakat. Sejak peristiwa ini terjadi, TV One mengalokasikan hampir seluruh waktu tayang untuk kasus pengeboman ini. Dalam 1-2 hari pertama sampai dengan pencarian pelaku bom, TV One mengalokasikan lebih dari 50% jam tayang terhadap kasus bom bunuh diri ini. Program berita hardnews TV One dikemas dengan judul : Kabar Terkini, Kabar Pagi, Kabar Pasar, Kabar Siang, Kabar Petang dan Kabar Malam. Kemasan yang berbeda juga disuguhkan oleh Kabar Petang, menampilkan bentuk pemberitaan yang menghadirkan secara langsung berita-berita dari Biro Pusat Jakarta dan beberapa Biro Daerah (Medan, Surabaya, Makassar) dengan bobot pemberitaan yang berimbang antar semua biro. Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dan mengevaluasi seberapa besar Hubungan 4 iii

Tayangan Berita Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One terhadap Sikap masyarakat di Kelurahan Hamdan Medan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas yang menjadi permasalahan dalam hal ini adalah Sejauhmana Hubungan Tayangan Berita Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One dan sikap Masyarakat di Kelurahan Hamdan Medan. 1.3 Pembatasan Masalah Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membuat batasan-batasan masalah secara spesifik. Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan terhadap masyarakat yang berusia 17 55 tahun. 2. Masyarakat Kelurahan Hamdan Medan yang dimaksud adalah yang menonton Tayangan Berita Bom Bunuh Diri Hotel JW Marriot di TV One. 3. Penelitian hanya terbatas pada Tayangan Berita Bom Bunuh Diri Hotel JW Marriot di TV One. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 4.1 Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan Tayangan Berita Bom Bunuh Diri Hotel JW Marriot di TV One dan Sikap Masyarakat. 5

2. Untuk mengetahui bentuk opini masyarakat di Kelurahan Hamdan Medan terhadap program berita di TV One. 4.2 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini bagi penulis adalah : 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian komunikasi FISIP USU. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi praktisi dunia media massa, dalam memilih tema dan kriteria tayangan yang cocok bagi konsumsi masyarakat. 3. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis mengenai peranan media massa dalam masyarakat. 1.5 Kerangka Teori Dalam penelitian ilmiah, teori berperan sebagai landasan berfikir untuk mendukung pemecahan permasalahan dengan jelas dan sistematis. Hal ini sesuai dengan pengertian teori itu sendiri, yaitu serangkaian asumsi, konsep, konstruksi, defenisi dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep (Singarimbun, 1995:37). Untuk memberikan kejelasan pada penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa teori yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Teori-teori tersebut yang dianggap relevan dengan masalah peneliti ini adalah teori Stimulus Organism Response (S-O-R). 6

1.5.1 Teori S-O-R S-O-R adalah singkatan dari Stimulus Organism Response. Teori ini mula-mula dikemukakan oleh para psikolog seperti Parlov, Shiner dan Hull, dengan mengadakan percobaan pada binatang. Mereka berpendapat bahwa belajar itu merupakan tanggapan dari seseorang terhadap suatu rangsangan yang dihadapinya. Mereka melakukan percobaan terhadap Hewan (Anjing) dengan memberikan suatu rangsangan, kemudian memberikan hadiah sebagai pemuas kebutuhan untuk tanggapan yang benar dan memberikan hukuman (pukulan) untuk tanggapan yang salah. Rangsangan tersebut diulang-ulang sampai mendapatkan tanggapan yang sama dan benar terus-menerus. Akhirnya akan muncul suatu kebiasaan dan tingkah laku yang kemudian dari sinilah tingkah laku tersebut dipelajari. Teori tersebut S-O-R ini yang semula berasal dari psikologi yang kemudian menjadi teori komunikasi. Hal ini dikarenakan objek materialnya sama dengan ilmu komunikasi, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen sikap, opini, prilaku, kognisi, afraksi dan konasi. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus, sehingga seorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam hal ini adalah : 1. Pesan (Stimulus) 2. Komunikasi (Organism) 3. Efek (Response) (Effendy, 1993 : 254) 7

Dalam proses komunikasi berkenan dengan perubahan sikap adalah aspek how bukan what dan why. Jelasnya how to communicate. Dalam hal how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Prof. Dr. Mar at dalam bukunya sikap manusia, perubahan serta pengukuran, mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada 3 variabel penting, yaitu : 1. Perhatian 2. Pengertian 3. Penerimaan Gambar 1 Model Teoritis S-O-R STIMULUS Organism : - Perhatian - Pengertian - Penerima (Sumber Effendy, 1993 : 254-225) Karakteristik Responden Bagan di atas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan memungkinkan diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti, kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. 8

Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. 1.6 Kerangka Konsep Kerangka konsep adalah hasil pemikiran rasional yang bersifat krisis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Dengan adanya kerangka konsep ini merupakan bahan yang akan menuntun dan merumuskan hipotesis penelitian (Nawawi, 1993:40). Adapun kerangka konsep yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas (X) atau independent variabel adalah sejumlah gejala atau faktor yang ada, yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Tayangan Berita Bom Bunuh Diri Hotel JW Marriot di TV One. 2. Variabel terikat (Y) atau dependent variabel adalah sejumlah atau faktor yang ada atau muncul yang dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap masyarakat. 3. Variabel antara (Z), variabel ini berada di antara variabel bebas dan variabel terikat tergantung dalam suatu hubungan sebab-akibat, yaitu karakteristik responden (jenis kelamin, usia, pendidikan). 1.7 Model Teoritis Berdasarkan kerangka konsep di atas, maka dapat digambarkan model teoritis dari penelitian ini sebagai berikut : 9

Gambar 2 Model Teoritis Variabel X Tayangan Berita Bom Bunuh Diri Hotel JW Marriot di TV One Variabel Y Sikap Masyarakat Variabel Z Karakteristik Responden 1.8 Operasional Variabel Berdasarkan kerangka konsep yang telah disusun, maka dapat dibuat operasional variabel-variabel untuk memudahkan penggunaan kerangka konsep dalam operasionalnya. Operasional variabel disusun dalam tabel sebagai berikut : Tabel 1 : Operasional Variabel Variabel Teoritis Variabel bebas (X) Tayangan Berita Bom Bunuh Diri Hotel JW Marriot di TV One Variabel Operational - Frekuensi menonton - Durasi menonton - Frekuensi penayangan berita - Nara Sumber berita - Jenis berita Variabel terikat (Y) - Komponen Sikap 10

- Komponen Kognitif - Perhatian - Peduli - Pengetahuan - Keyakinan - Komponen Afektif - Sikap suka atau tidak suka - Sikap mendukung atau tidak mendukung Variabel Z Karakteristik Responden - Jenis Kelamin - Usia - Pendidikan 1.9 Defenisi Operasional 1. Variabel bebas (Tayangan Berita Bom Bunuh Diri Hotel JW Marriot di TV One) a. Frekuensi menonton adalah intensitas atau sering tidaknya responden menonton program berita TV One. b. Durasi menonton yaitu lamanya waktu yang dihabiskan responden menonton tayangan berita televisi c. Frekuensi penayangan yaitu program berita ini tayang berapa kali dalam sehari, yakni pada pagi hari, siang hari, sore hari dan malam hari sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan penayangan dalam sehari. 11

d. Narasumber berita yaitu program berita yang menghadirkan narasumber, atau sumber yang dipercaya yang bisa diminta keterangan tentang suatu topik permasalahan. e. Tayangan Berita Bom Bunuh Diri Hotel JW Marriot di TV One yaitu tayangan berita bom bunuh diri yang terjadi di Hotel JW Marriot. Tayangan berita ini menyita perhatian masyarakat karena sering diputar secara berulang-ulang di TV One. 2. Variabel Terikat (Sikap Masyarakat) a. Sikap kognitif yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang objek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tentang objek sikap tertentu. b. Komponen afektif yaitu berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang, mendukung atau tidak mendukung. Jadi sifatnya evaluatif. c. Komponen konatif yaitu kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan objek sikapnya, dalam hal ini sikap tersebut berupa tindakan. 3. Karakteristik Responden a. Jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan perempuan b. Usia yaitu usia responden saat mengisi kuisioner c. Pendidikan yaitu latar belakang tingkat pengetahuan 12

1.10 Hipotesis Hipotesis merupakan suatu proposisi atau pernyataan tentang hubungan antara dua atau lebih variabel (Suwardi, 1998:13). Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang masih harus di uji kebenarannya secara empirik. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang kebenarannya akan diuji berdasarkan data yang dikumpulkan. Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : (Ha) : Terdapat hubungan antara Tayangan Berita Bom Bunuh Diri Hotel JW Marriot di TV One (X) dengan Sikap Masyarakat (Y). (Ho) : Tidak terdapat hubungan antara Tayangan Berita Bom Bunuh Diri Hotel JW Marriot di TV One (X) dengan Sikap Masyarakat (Y). 13

1.11. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Pembatasan Masalah 1.4 Tujuan Penelitian 1.5 Manfaat Penelitian 1.6 Kerangka Teori 1.7 Kerangka Konsep 1.8 Model Teoritis 1.9 Operasional Variabel 1.10 Defenisi Operasional 1.11 Hipotesa 1.12 Sistematika Penulisan BAB II : URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi 2.2 Pengertian Komunikasi Massa dan Efek Komunikasi Massa 2.2.1 Efek Komunikasi Massa 2.2.2.1 Efek Umum 2.2.2.2.Efek Khusus 2.2.2 Televisi sebagai media Komunikasi Massa 2.3 Teori S O R 2.4 Motif menggunakan media 2.5 Sikap Manusia 14

2.5.1. Komponen Sikap 2.5.2. Fungsi Sikap 2.6 Pengertian Televisi 2.6.1 Sejarah Televisi 2.6.2 Sejarah Televisi Indonesia 2.6.3 Daya Tarik Televisi 2.7 Berita Televisi 2.7.1 Unsur-unsur Berita BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Deskripsi Lokasi Penelitian Batas-batas kelurahan Keadaan Penduduk Karakteristik Penduduk Fasilitas dan Sarana Struktur Organisasi Sekilas TV One dan Program Acaranya Metodologi Penelitian Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Data BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Teknik Pengolahan data 4.2 Analisis Tabel Tunggal 4.2.1 Karakteristik Responden 15

4.2.2 Tayangan Berita Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One 4.2.3 Sikap Masyarakat 4.3 Analisis Tabel Silang 4.4 Uji Hipotesa 4.5 Pembahasan BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran Daftar Pustaka Lampiran 16