TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH DI INDUSTRI PETROKIMIA

dokumen-dokumen yang mirip
kimia lain serta mikroorganisme patogen yang dapat

Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di kotakota

PENDAHULUAN. Latar Belakang

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #6 Genap 2014/2015. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c.

: Limbah Cair dan Cara Pengelolaannya

Pengolahan Limbah Perikanan di Industri Perikanan FRESH FISH

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BOJONGSOANG

SEWAGE DISPOSAL. AIR BUANGAN:

STUDI OPTIMASI PERBANDINGAN PERANCANGAN SEWAGE TREATMENT PLANT UNTUK KAPAL CORVETE UKURAN 90 METER, DENGAN MENGGUNAKAN METODE BIOLOGI DAN KIMIAWI

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

MATERI 7 ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS

ANALISA OUTLET PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI UNIT EFFLUENT TREATMENT DAN ADVANCED TREATMENT PABRIK III PT. PETROKIMIA GRESIK JAWA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minyak dan lemak merupakan komponen utama bahan makanan yang juga

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI SIRUP, KECAP DAN SAOS

PENGELOLAAN AIR LIMBAH PKS

BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN INDUSTRI TEKSTIL

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Penanganan limbah. Masyarakat sebagai penghuni jagatraya akan mendapatkan dan merasakan dampak yang ditimbulkan oleh limbah tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

Kelompok 3. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RSUP dr.sardjito

MODUL 3 DASAR-DASAR BPAL

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

A. Pengertian Limbah Cair Limbah cair atau air buangan merupakan sisa air dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum

Pengolahan AIR BUANGAN

TL-4140 Perenc. Bangunan Pengolahan Air Limbah L A G O O N / P O N D S

BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai flokulan alami yang ramah lingkungan dalam pengolahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI GULA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

PENGANTAR PENGOLAHAN AIR LIMBAH (1) Prayatni Soewondo, Edwan Kardena dan Marisa Handajani Prodi Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung 2009

BAB I PENDAHULUAN. sisa proses yang tidak dapat digunakan kembali. Sisa proses ini kemudian menjadi

BAB I PENDAHULUAN. limbah yang keberadaannya kerap menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat.

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

Sewage Treatment Plant

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #5 Genap 2015/2016. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor industri menyebabkan peningkatan berbagai kasus

Mukhlis dan Aidil Onasis Staf Pengajar Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Padang

BAB I PENDAHULUAN. dari proses soaking, liming, deliming, bating, pickling, tanning, dyeing,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Limbah berbahaya adalah limbah yang mempunyai sifat-sifat antara lain

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 2 PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK SECARA FISIKA, KIMIA, DAN BIOLOGI *) Oleh : Drs. Slamet Santoso SP., M.S **) bio.unsoed.ac.id

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL

Y. Heryanto, A. Muda, A. Bestari, I. Hermawan/MITL Vol. 1 No. 1 Tahun 2016:

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN KANDUNGAN AMONIAK TINGGI SECARA BIOLOGI MENGGUNAKAN MEMBRANE BIOREACTOR (MBR)

BAB II LANDASAN TEORI

PENGOLAHAN LIMBAH PEWARNAAN KONVEKSI DENGAN BANTUAN ADSORBEN AMPAS TEBU DAN ACTIVATED SLUDGE

BAB II AIR LIMBAH PT. UNITED TRACTORS Tbk

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB VII PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN

TUGAS MANAJEMEN LABORATORIUM PENANGANAN LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN LUMPUR AKTIF DAN LUMPUR AKTIF

PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK MIE INSTAN

BAB II KERANGKA TEORI. adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganisme.

1. PENDAHULUAN. yang disebabkan limbah yang belum diolah secara maksimal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

Jadwal Kuliah. Utilitas-MG 03-Nensi 1

Sistem Aerasi Berlanjut (Extended Aeratian System) Proses ini biasanya dipakai untuk pengolahan air limbah dengan sistem paket (package treatment)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INDUSTRI BESERTA DAMPAKNYA

PENGOLAHAN TERPADU LIMBAH CAIR

Jurusan. Teknik Kimia Jawa Timur C.8-1. Abstrak. limbah industri. terlarut dalam tersuspensi dan. oxygen. COD dan BOD. biologi, (koagulasi/flokulasi).

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN INDUSTRI MINYAK KELAPA SAWIT

sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin meningkatnya perkembangan sektor industri dan

TINJAUAN PUSTAKA II.

STRATEGI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT DI PT. AMP PLANTATION JORONG TAPIAN KANDIH NAGARI SALAREH AIA KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan dan aktivitas masyarakat Bali di berbagai sektor

PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH MAKAN (RESTORAN) DENGAN UNIT AERASI, SEDIMENTASI DAN BIOSAND FILTER

PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan permukiman, perdagangan, perkantoran, perindustrian dan lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black

BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN RUMAH POTONG HEWAN (RPH)

1. Limbah Cair Tahu. Bahan baku (input) Teknologi Energi Hasil/output. Kedelai 60 Kg Air 2700 Kg. Tahu 80 kg. manusia. Proses. Ampas tahu 70 kg Ternak

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

Lokakarya Fungsional Non Penelti a) Sistem parit oksidasi b) Sistem kolam aerobik, yaitu suatu kolam yang tidak terlalu dalam dengan permukaannya yang

Transkripsi:

بسم هللا الرحمن الرحيم TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH DI INDUSTRI PETROKIMIA Tugas Pengolahan Limbah dan Sampah David Aprilansyah Kurniawaty (1205015060) Siti Khodijah Fahrizal

Teknik Pengolahan Limbah Cair Di Industri Petrokimia Gresik

Deskripsi Perusahaan Industri petrokimia adalah industri kimia yang mengolah bahan baku minyak bumi, gas alam ataupun batubara melalui proses kimia fisika, yang menghasilkan berbagai produk kimia, baik produk petrokimia dasar/hulu,produk petrokimia antara maupun produk petrokimia hilir. Salah satu produk dari industri petrokimia adalah pupuk urea, yang mana akan kita bahas dalam presentasi kali ini

Latar belakang Di industri petrokimia gresik ini limbah yang memerlukan penanganan serius adalah limbah cair yang diakibatkan dari beberapa kondisi : Bocoran dari suatu peralatan, bocoran dari tumpahan saat pengisian. Pencucian atau perbaikan dari suatu peralatan.

Pengelompokan Industri Petrokimia 1. Industri petrokimia hulu Industri petrokimia hulu merupakan industri paling hulu dalam rangkaian industri petrokimia, memproses bahan baku berupa naphta dan/atau kondensat menjadi hidrokarbon olefin, aromatik, dan parafin. 2. Industri petrokimia antara Industri petrokimia industri yang memproses bahan baku olefin, aromatik (produk industri petrokimia hulu) menjadi produk-produk turunannya seperti vinyl chloride, styrene, ethylene glycol, dll. 3. Industri petrokimia hilir industri yang mengolah bahan yang dihasilkan oleh industri petrokimia antara menjadi berbagai produk akhir yang digunakan oleh industri atau konsumen akhir.

Jenis Limbah Petrokimia 1. Limbah pencemar gas atau limbah gas, yaitu gasgas buangan proses, seperti gas CO2, CO, H2S. 2. Limbah pencemar cair atau limbah cair, yaitu air buangan atau air yang berbentuk larutan baungan proses. 3. Limbah pencemar padat atau limbah padat, yaitu limbah padat buangan atau yang berbentuk larutan buangan proses, seperti plastik-plastik dan resin-resin buangan proses, logam-logam berat (seperti: Pb, Hg, Cd, Fe,Cu dll).

Teknik Pengolohan Limbah Cair 1 1. Pengolahan pendahuluan (pre-treatment) 2. Pengolahan pertama (primary treatment) 3. Pengolahan kedua (secondary treatment) 2 3 5& 6 4 4. Pengolahan ketiga (tertiary treatment) 5. Pembunuhan bakteri (desinfektan) 6. Pengolahan lanjutan (ultimate disposal)

Pengolahan pendahuluan (pretreatment) Pada pengolahan tahap ini kegiatan yang dilakukan: pengambilan benda yang terapung dan pengambilan benda mengendap seperti pasir. Pengambilan benda-benda yang terapung dengan cara melewatkan air limbah melalui celah-celah saringan kasar atau dengan alat pencacah (cominutor) untuk memotong zat padat yang terdapat pada air limbah tanpa mengambilnya dari aliran air tersebut. Sendimentasi/pengendapan Terdapat bak pengendap untuk pengambilan benda/pasir yang mengendap, di dasar bak dopasang alat penyedot pasir (grit dragger) atau alat pengangkat pasir yang disebut macerator yang berfungsi mengumpulkan pasir yang mengendap kesatu tempat dengan menggunakan alat penggaruk.

2.Pengolahan pertama (primary treatment ) Pada tahap pengolahan ini, padatan dan bahan organik tersuspensi dipisahkan dari air limbah. Pemisahan ini biasanya dilakukan dengan operasi fisik, seperti pengendapan atau sedimentasi. Ada 2 proses flash mixing dan slow mixing

3. Pengolahan kedua (secondary treatment) Pengolahan kedua terutama untuk memisahkan bahan organik dan padatan tersuspensi yang dapat terdegradasi secara biologis. Pengolahan tahap ini biasanya memanfaatkan kemampuan mikroorganisme untuk memisahkan kontaminan-kontaminan dalam air limbah sehingga dikategorikan sebagai inti pengolahan biologis. Tahapan pengolahan ini merupakan lanjutan dari primary tretment (secondary clafier), berfungsi untuk memisahkan lumpur aktif (activated sludge) dari MLSS (Mixed Liquor Suspended Solid). Lumpur yang mengandung bakteri yang masih aktif akan direserkulasikan kembali ke tangki aerasi dan lumpur yang mengandung bakteri yang sudah mati atau tidak aktif lagi akan dialirkan menuju sludge thickener atau pengolah lumpur yang lain.

4. Pengolahan ketiga (tertiary treatment) Pengolahan ini adalah lanjutan dari pengolahan-pengolahan terdahulu, pengolahan jenis ini baru akan dipergunakan apabila pada pengolahan pertama dan kedua masih banyak terdapat zat tertentu yang masih berbahaya bagi masyarakat umum. Pengolahan ketiga ini merupakan pengolahan secara khusus sesuai dengan kandungan zat terbanyak dalam air limbah yang khusus pula. pengolahan air limbah tahap ketiga; coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation, serta thickening gravity or flotation. Pada proses ini dilakukan pemisahan secara kimia untuk lebih memurnikan air yang belum sepenuhnya bersih.

5. Pembunuhan bakteri (desinfektan) Pembunuhan bakteri bertujuan untuk mengurangi atau membunuh mikroorganisme patogen yang ada dalam air limbah. 6. Pengolahan lanjutan (ultimate disposal) Dari setiap pengolahan air limbah maka hasilnya berupa lumpur yang perlu untuk dilakukan pengolahan secara khusus agar lumpur tersebut dapat dimanfaatkan kembali untuk keperluan hidup misalnya untuk pupuk dan menimbun lubang

Cara Pengolohan Limbah Cair Pengolahan secara aerob Yaitu perlakuan air limbah untuk pemrosesan dengan metode biologi dengan cara aerobik melibatkan populasi mikroorganisme yang bersifat campuran. Susunan campuran mikroorganisme tersebut bergantung pada faktor-faktor, seperti sifat dan susunan air yang harus ditangani, suhu, waktu tinggalnya air, dan yang lebih penting adalah lama tidaknya lumpur (bahan organik dan anorganik) dalam system peralatan. Pengolahan secara anaerob Pengolahan ini biasanya disebut dengan fermentasi metan dan dalam proses tersebut terdapat beberapa tahapan yaitu hidrolisis (pencairan), pengasaman, dan fermentasi metan. Jika air buangan dari pengolahan secara anaerob lepas ke dalam perairan terbuka, maka perlu adanya tahap pasca pengolahan yang sesuai, hal ini disebabkan karena penetapan nilai BOD tidak terjadi sempurna atau tidak sesuai standard dan masih mengandung senyawa yang seharusnya tidak bercampur dengan air (nitrogen dalam bentuk ammonium dan belerang dalam bentuk sulfida).

Proses Pengolahan Limbah Cair di Petrokimia gresik Unit Effluent Treatment Pengolahan limbah cair dimulai dengan proses pengolahan limbah secara fisika, yaitu pengolahan secara mekanis atau tanpa penambahan bahan kimia seperti penyaringan ataupun pengendapan. PT. Petrokimia Gresik melakukan pengolahan limbah cair langsung ke proses pengolahan limbah secara kimia, yaitu langsung dengan penambahan bahanbahan kimia tidak melalui proses pengolahan limbah secara fisika terlebih dahulu. Unit Advanced Treatment Di unit advanced treatment juga tidak dilakukan proses pengolahan limbah secara fisika terlebih dahulu, di unit ini langsung dilakukan proses pengolahan secara kimia dengan penambahan larutan kapur. Sumber limbah dari pabrik I, pabrik II, dan pabrik III seharusnya ditampung terlebih dahulu di Open Ditch untuk mengendapkan endapan yang terbawa dalam limbah cair tersebut. Tetapi, pada kenyatannya air limbah dari pabrik I dan pabrik II langsung masuk ke bak equalizer. Hal ini bisa menyebabkan penambahan larutan kapur dalam jumlah banyak, sehingga mempengaruhi temperatur limbah cair tersebut. Limbah cair yang akan dibuang ke laut kemungkinan bisa dalam keadaan temperatur yang tinggi.

Terimakasih