METODE PENELITIAN. B. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah :

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. C. Rancangan Penelitian dan Analisis Data

HIDROPONIK SUBSTRAT TOMAT DENGAN BERAGAM UKURAN DAN KOMPOSISI SERAT BATANG AREN. Dwi Harjoko Retno Bandriyati Arniputri Warry Dian Santika

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan

III. TATA CARA PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Lab.Tanah dan Lab.

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. Agustus Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV,

III.TATA CARA PENELITIAN

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

II. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei

III. BAHAN DAN METODE

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Alat dan Bahan Peneltian

III. BAHAN DAN METODE

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari - Maret Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. METODE PENELITIAN A.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

III. TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh media tanam dan pemberian konsentrasi MOL bonggol

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. MATERI DAN METODE

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

TATA CARA PENELITIAN

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

TATA CARA PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di ladang yang berada di RT 09 Dusun Gasek,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap tinggi tanaman,

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. (Allium cepa L.) terhadap viabilitas benih kakao (Theobrema cacao L.) ini bersifat

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. MATERI DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

Transkripsi:

11 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Screen House B Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta mulai bulan November 2015 sampai dengan bulan Maret 2016. B. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah : 1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit cabai rawit (Capsicum frutescens) varietas hibrida F1 plantamor, arang sekam, sekam kukus, serat batang aren, pecahan batu bata, pecahan genteng, pasir pantai, nutrisi AB mix dan nutrisi NPK (phonska: N 15%, P 2 O 5 15%, K 2 O 15%, S 10%). 2. Alat Penelitian Alat yang digunakan antara lain: wadah penyimpan nutrisi, pengaduk nutrisi, polybag, wadah pembibitan, ember, timbangan analitik, gelas ukur, ECmeter, penggaris, sterefoam, sprayer, cetok, ajir, tali kenur, meteran, alat tulis, kertas label dan kamera. C. PERANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dengan dua faktor perlakuan yaitu media substrat dan nutrisi. Faktor pertama adalah substrat dengan 6 taraf yaitu : S0 : Arang Sekam S1 : Pecahan Genteng S2 : Pecahan Batu Bata S3 : Serabut Batang Aren S4 : Pasir Pantai S5 : Sekam Kukus Faktor kedua adalah nutrisi dengan 2 taraf yaitu : N1 : Nutrisi AB mix standar 11

12 N2 : Nutrisi AB mix standar + Penambahan Nutrisi NPK Sehingga didapat kombinasi perlakuan sebanyak 12 perlakuan kombinasi, setiap perlakuan akan diulang sebanyak 5 kali sehingga terdapat 60 sampel tanaman. D. Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Media Tanam Persiapan ini meliputi persiapan bahan media tanam yang akan digunakan, yaitu: a. Arang sekam dibuat dengan cara membakar sekam yang berasal dari penggilingan padi. b. Sekam kukus didapat dengan cara mengambil sekam dari tempat penggilingan padi kemudian dikukus. c. Serat batang aren diambil dari dusun Bendo, kelurahan Daleman, kecamatan Tulung, Klaten, dan dibawa ke rumah kaca untuk dipilah, dipisahkan dari gumpalan, dan kemudian dihaluskan dengan mesin penggiling. d. Pasir pantai dicuci untuk menghilangkan zat-zat terikut. e. Pecahan batu bata diperoleh dari sisa sisa produksi UD Laris Jaya Sejahtera, Surakarta. Batu bata ini dihaluskan dan disaring dengan ayakan. Adapun ukuran yang digunakan sebagai media adalah pecahan batu bata yang lolos ayakan 5 cm dan tidak lolos ayakan 3 cm. f. Pecahan genteng didapatkan dari sisa sisa produksi pabrik genteng di Mojolaban, Sukaharjo. Genteng ini dihaluskan dan disaring dengan ayakan. Sama seperti pecahan bata, ukuran yang digunakan sebagai media adalah pecahan genteng yang lolos ayakan 5 cm dan tidak lolos ayakan 3 cm. 2. Pembuatan larutan nutrisi Pembuatan larutan nutrisi AB mix yaitu dengan melarutkan garam-garam pekatan A dan B kemudian masing-masing pekatan diencerkan dengan air dengan perbandingan 1 : 100. Setelah masing-masing pekatan diencerkan, dicampur dan diaduk hingga homogen. Larutan nutrisi AB mix mempunyai nilai EC 2,3. Pembuatan larutan nutrisi NPK yaitu dengan cara melarutkan 20 gram pupuk

13 NPK dalam 1 liter air kemudian diencerkan menggunaka nutrisi AB mix hingga volume 20 liter sehingga diperoleh kepekatan setara EC 3,0. 3. Persiapan screen house Screen house dibersihkan dari gulma yang tumbuh, dan melakukan pembersihan dari sampah yang ada dengan cara manual dengan menyapu atau mengambilnya secara langsung. 4. Analisis Substrat a. Analisis Fisika Substrat Analisis fisika substrat dilakukan sebelum digunakan sebagai media tanam meliputi analisis berat volume media (Bulk Density, Kepadatan Partikel (Particle Density), dan kapasitas menahan air. Cara pengukurannya : 1) Menimbang gelas ukur volume 1 liter (A) 2) Menimang gelas ukur + media yang telah dipadatkan (B) Bulk Density = 3) Menimbang gelas ukur + media yang telah dipadatkan + air hingga volume 1 liter (C) 4) Menghitung volume air yang ditambahkan = C (A + B) (D) 5) Menghitung volume serat = 1000 D (E) Particle Density = 6) Analisis kapasitas menahan air dilakukan pada awal sebelum digunakan sebagai media tanam b. Analisis Kimia Substrat Analisis kimia substrat dilakukan menggunakan ph meter dengan cara mengambil sampel masing-masing media sesuai perlakuan sebanyak 5 gram dalam piknometer, menambahkan aquades hingga penuh. Menutup piknometer dan ditunggu hingga 15 menit selanjutnya mengukur ph dengan ph meter.

14 5. Penanaman Penanaman dilakuan setelah bibit cabai rawit (Capsicum frutescens) berusia 21 hari. Setiap pot terdiri dari satu tanaman cabai rawit dengan jarak tanam 60cm x 40cm. 6. Pemeliharaan Pemeliharaan Cabai Rawit (Capsicum frutescens) yang dilakukan meliputi : a. Pemberian Larutan Nutrisi Pemberian nutrisi dilakukan 2 hari sekali dengan larutan nutrisi AB mix standar diberikan sebanyak 500 ml dengan kepekatan setara EC 2,3. Penambahan larutan nutrisi NPK diberikan dengan cara 20 gram NPK dilarutkan dalam 1 liter air kemudian diencerkan menggunakan nutrisi AB Mix hingga volume 20 liter sehingga diperoleh kepekatan setara EC 3,0. b. Pemberian ajir dan Pemasangan tali kenur Ajir dipasang pada saat tanaman berumur 4 minggu setelah pindah tanam. Penggunaan ajir dilakukan untuk menopang tumbuh tegaknya tanaman. Tali kenur dipasang untuk mencegah tanaman cabai rebah karena terlalu berat menyangga beban tajuk. c. Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama tanaman dilakukan secara manual yaitu dengan membuang hama yang ada pada tanaman dan bila diperlukan dapat menggunakan pestisida. 7. Pengamatan dan Pengukuran Pengamatan dan pengukuran untuk variable pertumbuhan dilakukan seminggu sekali. Sedangkan pengamatan dan pengukuran untuk variable hasil dilakukan sekali setelah panen. 8. Pemanenan Panen pertama dilakukan mulai umur 9 mst. Panen berikutnya setiap 5-7 hari sekali. Panen dilaksanakan 3 kali. Pada akhir pengamatan media tanam dibongkar untuk memudahkan pengamatan pada bagian akar.

15 E. Pengamatan Peubah Peubah yang diamati dalam penelitian ini meliputi : 1. Variabel Pertumbuhan a. Tinggi tanaman Tinggi tanaman diukur setiap seminggu sekali dari pangkal tanaman (pada permukaan media) sampai bagian titik tunas tertinggi. b. Jumlah daun Jumlah daun dihitung setiap minggu dengan menghitung daun yang terbentuk sempurna. c. Jumlah ketiak cabang Jumlah ketiak cabang dihitung pada saat panen akhir. d. Jumlah bunga Jumlah bunga dihitung per tanaman sampel saat muncul bunga pertama hingga terbentuknya buah dan pemanenan terakhir, kemudian mencatat juga jumlah bunga yang berhasil tumbuh menjadi buah e. Waktu saat muncul bunga Waktu saat muncul bunga pertama dihitung sejak tanam sampai mahkota bunga telah membuka sempurna. f. Diameter batang Diameter batang diukur dengan cara mengukur leher akar tanaman pada saat panen akhir. g. Panjang akar Panjang akar di ukur dari pangkal akar hingga akar terpanjang pada saat akhir pengamatan (setelah panen). h. Volume akar Volume akar dihitung dengan mencelupkan akar kondisi kering angin ke dalam gelas ukur yang telah berisi air, kemudian penambahan volume dihitung sebagai volume akar.

16 i. Berat segar tajuk Penimbangan berat segar tanaman cabai dilakukan pada saat akhir pengamatan. Penimbangan meliputi berat batang dan daun tanaman sampel. j. Berat kering tajuk Pengukuran berat kering tajuk dilakukan dengan menimbang tanaman cabai yang telah dioven pada suhu 70 0 C selama 3 hari. k. Distribusi akar Pengamatan distribusi akar dilakukan dengan menggunakan papan berpaku (pinboard) yang dilakukan pada akhir penelitian. Pengamatan dilakukan dengan cara meletakkan polibag pada papan paku kemudian ditekan hingga pakupaku pada papan dapat menembus polibag. Setelah polibag tertancap pada pinboard, kemudian membuka polibag pada salah satu bagian sisi hingga terlihat akar. Kemudian membersihkan akar dari media menggunakan air, setelah bersih dilihat pola sebaran akar. 2. Variabel hasil a. Jumlah cabai per tanaman Menghitung jumlah cabai per tanaman yang dilakukan setiap kali panen, kemudian menjumlahkan banyak cabai yang dipanen dengan interval 3 hari. b. Berat cabai per tanaman Pengukuran total berat segar buah per tanaman dilakukan dengan memanen buah 3 periode. Berat buah yang dipanen tiap periode kemudian dijumlahkan. Penimbangan berat cabai menggunakan timbangan analitik. F. ANALISIS DATA Analisis data dilakukan menggunakan uji F pada taraf 5% dengan tingkat kepercayaan 95%, apabila perlakuan berpengaruh nyata terhadap variabel yang di amati maka analisis dilanjutkan menggunakan uji perbandingan rata-rata menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%, dan uji korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan dari masing-masing variabel pengamatan.