BAB 2 LANDASAN TEORI. mengenai pengertian sistem : mencapai serangkaian tujuan. untuk mencapai suatu hasil. mengenai pengertian informasi :

dokumen-dokumen yang mirip
Layanan Cloud Computing Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara ( )

CLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS

Definisi Cloud Computing

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

Cloud Computing Windows Azure

Enterprise Resource Planning (ERP)

CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING


TEKNOLOGI INTERNET BERBASIS KOMPUTER AWAN (CLOUD COMPUTING) Abstrak

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

BAB 2 LANDASAN TEORI. istilah Cloud Computing pada mulanya berasal dari penggunaan gambar awan untuk

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

PENGENALAN CLOUD COMPUTING

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Firewall : Suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

Enterprise Resource Planning

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan perkembangan teknologi informasi telah membuat proses dan startegi bisnis

Enterprise Resource Planning (ERP)

PENGANTAR. Software Enterprise ERP (Enterprise Resource Planning)

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 1

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Komputasi Awan (Cloud Computing)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN

MAKALAH TENTANG PERKEMBANGAN TI TERHADAP ORGANISASI

BAB III LANDASAN TEORI

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi. Cloud computing adalah transformasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Implementasi Cloud Computing Menggunakan Metode Pengembangan Sistem Agile

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10

INTRO TO CLOUD COMPUTING

ALTIUS ERP. Oleh : I Ketut Widhi Adnyana

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN STUDI KASUS KOMPUTASI AWAN (CLOUD COMPUTING)

CLOUD COMPUTING PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A :

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure

CLUSTERING & GRID COMPUTING. Sistem terdistribusi week 10

Miyarso Dwi Ajie Otomasi Perpustakaan Pertemuan #7

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

Teknologi Cross Platform, Telecomuters & One Stop Solutions Cloud Computing

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 5

1.2. Rumusan Masalah Batasan Masalah

TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN PERUSAHAAN DIGITAL PERTEMUAN 5 NURUL GAYATRI 5C

ANALISIS PEMANFAATAN LAYANAN BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN MICROSOFT AZURE

ERP ( Enterprise Resource Planning )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Manajemen Kunci Pada Mekanisme Akses Kontrol Sistem Ujian Online Program Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan Untrusted Public Cloud

Enterprise Resource Planning (ERP)

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY

Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis BAB 1 PENDAHULUAN

TUGAS MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANING TI029309

MAKALAH CLOUD KOMPUTING. Disusun Oleh : Villy Thias. Semester 4 POLITEKNIK PAJAJARAN TEKNIK KOMPUTER

CLOUD COMPUTING DAN PEMANFAATAN DALAM OFFICE AUTOMATION

PROPOSAL USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PENGEMBANGAN MODEL INSTRUMENTASI PENGUKURAN ONLINE BERBASIS CLOUD

Pengembangan Sistem Informasi

UTILITY COMPUTING Segala hal mengenai Utility Computing dan Cloud. Oleh: Abdullah Adnan Dosen: I Made Andhika

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis

Enterprise Systems For Management

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

DATA CENTER: PENDAHULUAN

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

BAB II DASAR TEORI 2.1. Komputasi Awan Berdasarkan Layanan Infrastructure as a Services (IaaS) Platform as a Service (PaaS)

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

Sistem Enterprice SASARAN : Sistem Enterprise. Sistem Informasi Enterprise. Information Systems Today

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I. 1 Statistik Penggunaan Internet di Indonesia. Sumber: (APJII, 2012)

Pengantar Cloud Computing Berbasis Linux & FOSS

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Cloud and Cloud Worker. Nur Imam Febrianto MCTS - Technical Specialist /

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain:

PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN

PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina

Muhammad Bagir S.E., M.T.I

BAB II LANDASAN TEORI

E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi

Kusuma Wardani

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Berikut adalah pendapat yang dikemukakan para ahli mengenai pengertian sistem : - Menurut O Brien (2007, p. 4), Sistem adalah satu set komponen yang saling berhubungan dengan batasan yang jelas, bekerja sama untuk mencapai serangkaian tujuan. - Menurut Satzinger et al (2005, p. 6), Sistem adalah kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu hasil. 2.1.2 Pengertian Informasi Berikut adalah pendapat yang dikemukakan para ahli mengenai pengertian informasi : - Menurut Satzinger et al (2005, p. 6), Informasi merupakan data yang telah diubah atau dimanipulasi menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai pemakainya. 2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian Sistem Informasi : - Menurut Satzinger et al (2005, p. 7), Sistem Informasi adalah kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan yang 11

12 berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menghasilkan output informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis. Menurut Satzinger et al (2005, p. 7-8), Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen penting, antara lain sebagai berikut : 1. Hardware (perangkat keras) Adalah sekumpulan perangkat keras yang digunakan untuk menerima data dan informasi, memprosesnya, dan menampilkannya kembali. 2. Software (perangkat lunak) Adalah koleksi atau sekumpulan program yang dapat memerintah hardware-hardware yang ada untuk memproses data. 3. Database (basis data) Adalah basis data yang berisikan dari sekumpulan file atau table yang berkaitan dan berhubungan antara satu sama lain, dan di dalam file atau table tersebut berisikan data. 4. Network (jaringan computer) Adalah sebuah sistem jembatan perhubungan, baik menggunakan kabel (wireline) maupun tanpa menggunakan kabel (wireless) yang memiliki peranan penting dalam menghubungkan beberapa computer yang berbeda untuk berbagi sumber daya yang mereka miliki. 5. Procedures (prosedur)

13 Adalah sebuah instruksi, aturan, dan prosedur yang berisikan cara bagaimana menggabungkan komponen-komponen diatas dalam rangka memproses informasi dan menghasilkan apa yang diinginkan. 6. People (orang) Adalah sumber daya manusia yang akan mengoperasikan hardware dan software, berhubungan dengan mereka dan menggunakan hasil dari pemrosesan tersebut. Gambar 2.1 Information Systems and Component Parts Sumber : Satzinger et al (2005, p. 8), Object Oriented Analysis and Design with the Unifed Process. - Menurut O Brien (2007, p. 4), Sistem informasi dapat berupa penggabungan terorganisasi dari manusia, hardware, software, jaringan komputer, dan sumber data yang mengumpulkan, mentransformasikan, dan menyebarkan informasi di dalam suatu organisasi.

14 - Menurut O Brien (2007, p. 26), Sistem yang menerima sumber daya (data) sebagai sebuah masukan, memprosesnya kemudian menghasilkan sebuah produk (informasi). 2.1.4 Pengertian Proses Bisnis Menurut Jones dan Rama (2006, p. 18), Proses bisnis adalah tindakan yang dilakukan oleh bisnis untuk memperoleh, memproduksi, dan menjual barang dan jasa. Terdapat cycle yang umumnya terdapat di suatu perusahaan, cycle tersebut yaitu: - Acquisition, mengacu kepada proses dari membeli barang dan jasa. - Conversion, mengacu kepada proses mengubah sumber daya yang ada menjadi barang dan jasa. - Revenue, mengacu kepada proses menyediakan barang dan jasa kepada customer. Dapat disimpulkan bahwa proses bisnis merupakan satu set aktivitas atau tindakan yang mengubah input, mengubahnya, lalu menghasilkan output berupa jasa dan barang, dan juga nilai bagi perusahaan, partner bisnis dan atau customer. 2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Penjualan Menurut Hollander et al ( 2000, p. 230 ), Sistem informasi penjualan adalah serangkaian peristiwa operasi yang kolektif berfungsi untuk menarik pelanggan, membantu pelanggan memilih barang dan jasa, memberikan barang dan jasa yang diminta. Di samping itu, proses tersebut harus meminimalisasi jumlah waktu antara pemilihan barang dan jasa dan pengumpulan uang,

15 meminimalisasi jumlah uang yang tidak terkumpul dari pelanggan untuk barang dan jasa yang disediakan., menstrukturisasi kualitas barang dan harga untuk menyeimbangkan nilai pelanggan dan keuntungan organisasi. 2.1.6 Pengertian Sistem Informasi Persediaan Menurut Warren et al (2006, p. 452), Persediaan (inventory) digunakan untuk mengindikasikan barang dagan yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan, dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu. dalah barang-barang yang dimliki untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan. 2.2 Teori- teori Khusus 2.2.1 Cloud Computing 2.2.1.1 Sejarah Cloud Computing

16 Gambar 2.2 The Cloud Definition Framework Menurut Mohammed dalam situs computerweekly.com, Cloud computing merupakan hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui jaringan global sendiri dimulai pada tahun enam puluhan. Saat itu muncul Intergalactic computer network oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab atas pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di tahun 1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. Cita-cita itu terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing. Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang sudah ada sejak tahun enam puluhan. Semenjak tahun enam puluhan, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth

17 yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing. Dan kini teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka. Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps. Kontribusi yang paling penting dari komputasi cloud adalah munculnya killer apps dari penguasa teknologi seperti Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan layanan dalam bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi sangat luas, menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider Cobweb Solution. Faktor utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloudantara lain matangnya teknologi visual,

18 perkembangan universal banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak universal, menurut Jamie Turner sang pelopor komputasi cloud. Turner menambahkan, cloud computing sudah menyebar luas hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat di lakukan dan dikirimkan melalui cloud. 2.2.1.2 Pengertian Cloud Computing Gambar 2.3 Cloud Computing Menurut Yudi (2011) dalam jurnal Aplikasi Cloud Computing untuk mendukung collaborative research pada pembimbingan tugas akhir di jurusan teknik informatika FTI UII- 2011 dikatakan bahwa Cloud computing adalah

19 gabungan pemanfaatan teknologi komputer (computing) dan pengembangan aplikasi berbasis internet (cloud). Cloud (awan) adalah metafora dari internet, dalam cloud computing, awan adalah abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Cloud computing adalah suatu metoda komputasi di mana teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan, kemudian pengguna dapat memanfaatkannya melalui akses lewat internet tanpa harus mengetahui apa yang ada di dalamnya, atau ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantu dalam implementasinya. Cloud computing adalah hasil dari upaya integrasi antara virtualized physical sources, virtualized infrastructure, virtualized middleware platform dan aplikasi lain bisnis yang dibuat untuk kepentingan penggunanya. Dengan menggunakan cloud computing, user dapat fokus pada bisnis utamanya, dan tidak lagi dipusingkan dengan masalah pengelolaan TI. Divisi TI yang dimiliki bisa difokuskan untuk meningkatkan layanan TI yang spesifik, sementara hal- hal umum sudah ditangani oleh penyedia layanan. Istilah awan / cloud digunakan sebagai metafora untuk internet, berdasarkan gambar awan yang digunakan di masa lalu yang mewakili jaringan sebuah telepon, dan kemudian untuk menggambarkan internet dalam diagram jaringan komputer sebagai abstraksi dari infrastruktur yang

20 mendasarinya dana mewakili bahwa awan sering dijadikan lambang internet pada jaringan komputer. Cloud Computing atau komputasi awan merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet. Suatu metode komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya. 2.2.1.3 Deployment Models Cloud Computing Gambar 2.4 Deployment Models Menurut situs opengroup.org, Pada dasarnya teknologi Cloud Computing memiliki 3 jenis atau tipe model cloud, dikenal dengan nama Private, Public, dan juga Hybrid. Ketiga model tersebut dibedakan atas dasar kekuasaan tertinggi sistem operasi. Penjelasan dari ketiga tipe tersebut adalah: Private Cloud Salah satu tipe cloud yang biasanya digunakan oleh kalangan tertentu dengan adanya batasan-batasan siapa

21 saja orang-orang yang menggunakan tipe ini, oleh sebab itu tipe cloud ini bersifat eksklusif dan hanya kalangan tertentu yang menggunakannya Public Cloud Salah satu tipe Cloud yang digunakan untuk kalangan masyarakat secara umum tanpa terkecuali jika yang menggunakan persesorangan, perusahaan atau ada organisasi atau suatu badan perusahaan yang ingin menggunakannya. Hybrid Cloud Hybrid cloud menggabungkan fitur-fitur dari kedua jenis sistem cloud yang sudah dijelaskan diatas yaitu Private Cloud and Public Cloud. Hybrid Cloud banyak diminati oleh banyak perusahaan karena dapat memanfaatkan keuntungan dari kedua jenis tipe yang lainnya. Biasanya perusahaan menyimpan data mereka yang rentan pada Private Cloud namun lebih kecil resikonya jika menggunakan Public Cloud 2.2.1.4 Service Models Cloud Computing

22 Gambar 2.5 Service Models Menurut situs opengroup.org, Terdapat 3 tingkatan layanan pada teknologi Cloud Computing yaitu sebagai berikut: Software as a Service (SaS) Merupakan urutan terakhir dari sebuah tipe Cloud Computing yang dapat menemukan aplikasi software yang khusus dikembangkan untuk internet. Contoh dari penerapan berdasarkan software dalam cloud computing adalah Email, CRM, Collaborative, dan juga ERP Platform as a Service (PaS) Merupakan urutan tengah atau middle dari Cloud Computing yang dapat menyediakan sistem operasi dari aplikasi yang dijalankan, operator layanan yang menyediakan bahasa pemrograman dan server web yang memungkinkan pemngembang aplikasi untuk membuat dan menjalankan solusi software yang di pakai. Istilahnya

23 yaitu layanan dengan fokus pada aplikasi dimana sebuah developer tidak lagi memikirkan hardware, operating system, infrastructure scaling, load balancing dan lainnya namun akan fokus pada pengembangannya. Contoh yang bisa diterapkan dalam sebuah platform adalah Application Development, Decision Support, Web, Streaming Infrastructure as Service (IaS) Merupakan dasar dari Cloud Computing yang termasuk dalam insfrastruktur fisik seperti server, disk storage, dan fasilitas. Aplikasi yang biasanya diterapkan berdasarkan infrastructure yang dibentuk yaitu seperti Caching, Legacy, File, Networking, Technical, Security, dan System Management 2.2.1.5 Essential Characteristic Cloud Computing Gambar 2.6 Essential Characteristic Menurut situs opengroup.org, Cloud Computing memiliki karakteristik penting yang harus di terapkan jika

24 suatu perusahaan ingin mengimplementasikan operating system kedalam kategori cloud. Karakteristik penting tersebut dibagi atas 5 kategori yaitu sebagai berikut: On-demand Self-service Dalam hal ini, seorang pengguna dapat melakukan tindakan konfigurasi dengan ketentuan kemampuan sebuah komputasi seperti pengaturan waktu server dan juga melakukan penyimpanan sesuai dengan kebutuhan secara otomatis, tanpa memerlukan interaksi pengguna dengan penyedia layanan. Broad Network Access Suatu kemampuan yang disediakan sebagai penyedia layanan melalui jaringan dan diakses melalui mekanisme yang memiliki standarisasi yang mempromosikan kepada pengguna misalnya ponsel, laptop, dan PDA serta software lainnya. Resource Pooling Suatu sumber daya penyedia komputasi yang dikumpulkan untuk melayani pengguna dengan menggunakan multi-tenant model dengan sumber daya fisik secara virtual yang berbeda, yang ditetapkan secara dinamis dan dipindahkan sesuai dengan permintaan pengguna. Contohnya seperti sumber daya yang mencakup penyimpanan, pengolahan, memori, network bandwidth, virtual machines.

25 Rapid Elasticity Memiliki kemampuan yang cepat dan elastisitas, kemampuan yang tersedia untuk suatu pengadaan menjadi tidak terbatas dan dapat dibeli setiap saat dalam jumlah apapun. Measured Service Sistem cloud secara otomatis dapat mengontrol dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan memanfaatkan kemampuan dibeberapa tingkat abstraksi yang sesuai dengan jenis layanan yang ada ( misalnya penyimpanan, pengolahan, bandwidth dan akun pengguna yang aktif ). Penggunaan sumber daya dapat dipantau, dikendalikan, dan melaporkan yang dapat memberikan transparasi bagi penyedia dan pengguna layanan tersebut 2.2.1 Enterprise Resource Planning 2.2.1.1 Pengertian ERP Menurut Wawan (2007, p. 2), ERP singkatan dari 3 elemen kata yaitu Enterprise (perusahaan/ organisasi), Resource (sumber daya), dan Planning (perencanaan). Tiga kata ini mencerminkan sebuah konsep yang berujung kepada kata kerja, yaitu planning yang berarti bahwa ERP menekankan pada aspek perencanaan.

26 Menurut Brady (2005, p. 2), ERP adalah program perangkat lunak berada di ujung tombak teknologi sistem informasi. Program ERP membantu untuk mengelola proses bisnis perusahaan secara luas, menggunakan database yang umum dan alat manajemen bersama pelaporan. ERP mendukung operasi yang efisien proses bisnis dengan mengintegrasikan kegiatan usaha, termasuk penjualan, pemasaran, akuntansi manufaktur, dan staf. 2.2.1.2 Sejarah ERP Gambar 2.7 Evolusi Sistem ERP Sumber: Buku ERP (Enterprise Resource Planning) dan Solusi Bisnis Menurut Wijaya et al (2009, p. 15-16), Penjelasan dari evolusi sistem ERP adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Evolusi ERP Tahun Peristiwa 1960an Sistem Fabrikasi fokus kepada pengendalian inventory (inventory control).

27 1970an Fokus bergeser pada MRP (Material Resource Planning), yang menerjemahkan jadwal utama suatu produk menjadi kebutuhan berbasis time- phased net, untuk perencanaan dan pengadaan barang sebagian jadi, komponen maupun bahan baku. 1980an MRP II (Manufacturing Resource Planning) berkembang mencakup pengelolaan operasi produksi dan aktivis pengelolaan distribusi. 1990an MRP II dikembangkan lagi mencakup aktivitas rekayasa, keuangan, sumber daya manusia, pengelolaan proyek yang melingkup hampir semua aktivitas sistem organisasi usaha, yang kemudian dikenal dengan istilah Enterprise Resource Planning (ERP). 2000an Extended ERP menjadi ERP II hingga sekarang 2.2.1.3 Infrastruktur ERP Menurut Wijaya et al (2009, p. 22), Secara umum, infrastruktur sistem ERP yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: People

28 Orang yang terlibat dalam penerapan sistem ERP merupakan faktor yang sangat penting, terutama dalam hal komitmen waktu, dukungan top management, rasa memiliki, keterlibatan, semangat dan rasa perlawanan yang minimum. Process Hal terpenting dalam proses yang merupakan acuan utama dalam melakukan implementasi sistem ERP adalah sebelum mengambil keputusan menggunakan sistem ERP, maka perusahaan harus sudah memiliki prosedur bisnis yang baik yang akan diterapkan dalam implementasi ERP Technology Penerapan sistem ERP identik dengan investasi yang relatif besar, di mana teknologi meliputi infrastruktur jaringan, hardware, software. Jaringan yang dibangun untuk internal/ Local Area Network dan untuk eksternal/ Wide Area Network. 2.2.1.4 Konsep dan Arsitektur ERP Gambar 2.8 Konsep Dasar ERP

29 Sumber: Buku ERP (Enterprise Resource Planning) dan Solusi Bisnis Menurut Wijaya et al (2009, p. 26), ERP terdiri dari kata Enterprise, Resource dan Planning yang merupakan sebuah konsep yang berujung kepada kata kerja yaitu planning. Integrasi dalam konsep sistem ERP berhubungan dengan interpretasi sebagai berikut: Menghubungkan antara berbagai aliran proses bisnis Metode dan teknik berkomunikasi Keselarasan dan sinkronisasi operasi bisnis Koordinasi operasi bisnis Konsep dasar ERP dapat diterjemahkan sebagai berikut: ERP terdiri atas paket software komersial yang menjamin integrasi yang mulus atas semua aliran informasi di perusahaan, yang meliputi keuangan, akuntansi, sumber daya manusia, rantai pasok, dan informasi konsumen. Sistem ERP adalah paket sistem informasi yang dapat dikonfigurasi, yang mengintegrasikan informasi dan proses yang berbasis informasi di dalam dan melintas area fungsional dalam sebuah organisasi. ERP merupakan satu basis data, satu aplikasi dan satu kesatuan antarmuka di seluruh perusahaan. 2.2.1.5 Area Fungsional ERP

30 Menurut Brady (2005, p. 2), Perusahaan yang membuat produk untuk dijual memiliki area fungsional utama berikut terdiri dari berbagai fungsi bisnis, kegiatan usaha di dalam wilayah fungsional operasi. a. Pemasaran dan penjualan: area fungsional meliputi fungsi bisnis pemasaran, pemrosesan order penjualan, customer relationship management, dukungan pelanggan, peramalan penjualan dan iklan. b. Produksi dan manajemen bahan: area fungsional meliputi fungsi bisnis pembelian, menerima, transportasi, logistik, jadwal produksi, manufaktur dan pemeliharaan tanaman. c. Akuntasi dan keuangan: ini area fungsional termasuk fungsi bisnis dari akuntansi keuangan, alokasi biaya dan kontrol, perencanaan dan penganggaran dan pengelolaan arus kas. d. Sumber daya manusia: area fungsional termasuk fungsi bisnis merekrut dan mempekerjakan, pelatihan, penggajian, dan manfaat. 2.2.1.6 Manfaat dan Kendala ERP Menurut Wawan (2007, p. 11), Manfaat dan kendala pemakaian ERP dalam perusahaan, sebagai berikut: Tabel 2.2 Manfaat ERP Manfaat Cara Mendapatkan

31 Akses informasi yang andal DBMS yang fleksibel, data yang konsisten dan akurat, sistem pelaporan yang lebih baik. Menghindari duplikasi data dan operasi Modul- modul yang mengakses data dari satu database terpusat, sehingga menghindari proses pemasukan dan modifikasi data dari berbagai titik yang berbeda dan menyebabkan duplikasi. Mempercepat pemrosesan data waktu Meminimalisasi waktu pengambilan data dan pembuatan laporan Mengurangi biaya Menghemat waktu, meningkatkan kontrol dengan melakukann analisis menyeluruh terhadap keputusan organisasional. Kemudahan adaptasi Perubahan pada proses bisnis dapat diadaptasi dengan mudah Meningkatkan skalabilitas Struktur sistem yang bersifat modular dan mudah dikostumisasi Kemudahan pemeliharaan Dukungan purna jual sistem yang berjangka panjang Pengembangan global Ekstensi modul hingga meliputi SCM

32 dam CRM E- Commerce Bisnis internet, kultur kolaboratif. Tabel 2.3 Kendala ERP Kendala Cara Mengatasi Memakan waktu Minimalisasikan isu sensitif, politik internal, dan ciptakan konsesnsus umum. Mahal Memilih paket dan strategi ERP yang sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan Kesesuaian modul Arsitektur dan komponen dari sistem yang dipilih sesuai dengan proses bisnis, kultur, dan sasaran strategis organisasi. Kebergantungan pada vendor Pertimbangkan pilihan single vs multivendor, pertimbangkan kriteria pemilihan kombinasi terbaik dan komitmen dukungan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Fitur dan kompleksitas Pilih fitur dan modul yang benar- benar diperlukan organisasi

33 Skalabilitas dan kompabilitas global Perhatikan investasi vendor di bidang riset dan pengembangan, komitmen jangka panjang atas produk dan layanan, dan pertimbangkan sistem yang dapat berjalan di internet. Pengembangan kemampuan Pertimbangkan aplikasi perantara (middleware) dan pengembangan modul, misalnya SCM, CRM. 2.2.3 Acumatica Berdasarkan situs acumatica.com tertulis bahwa Acumatica adalah software akuntansi, ERP, CRM dan manajemen bisnis yang terintegrasi yang mendayagunakan teknologi cloud sehingga kita dapat bekerja di mana saja menggunakan sebuah web. Acumatica merupakan software yang dapat meningkatkan kinerja bisnis dengan menyediakan seperangkat aplikasi software bisnis terintegrasi untuk mengotomatisasi seluruh proses organisasi dengan biaya lebih rendah daripada solusi tradisional. Acumatica memungkinkan untuk beralih ke model SaaS dari lisensi perangkat lunak tradisional sehingga dapat memfokuskan pada keputusan bisnis tanpa memerlukan teknologi yang spesifik. Acumatica adalah aplikasi software bisnis tingkat menengah yang dirancang untuk dijalan pada cloud internal dan eksternal. Ini berarti Acumatica mempunyai kekuatan, kegunaan dan kecepatan aplikasi Client- server baik yang dikembangkan pada platform cloud

34 internal maupun eksternal atau dikelola dengan sebuah aplikasi SaaS. Dengan menggunakan Acumatica ada 3 keuntungan: 1. Dapat bekerja dari mana saja: Data dan dokumen bisnis dapat diakses dari data center, rumah, secara remote, atau pun ketika sedang berpergian. Semua yang dibutuhkan adalah komputer dan koneksi internet. 2. Meningkatkan produktivitas: Perkembangan cloud memungkinkan kita untuk melibatkan setiap orang tanpa mengorbankan kegunaan dan kecepatan sebuah aplikasi desktop. 3. Tidak ada Client software yang perlu dilakukan installation: Acumatica tidak memerlukan footprint pada Client. Tidak ada yang perlu diinstall ataupun diupgrade. Pengguna baru dapat ditambahkan dengan cepat karena yang dibutuhkan hanyalah sebuah web browser standar. 2.2.4 Accelerated SAP (ASAP) Menurut Anonim (2006, p. 433), Accelerated SAP (ASAP) adalah suatu metodologi standar untuk menerapkan dan mengoptimalisasi software SAP secara efisien. ASAP juga mendukung dalam mengimplementasikan SAP. ASAP menyediakan alat untuk membantu dalam menyelesaikan semua tahapan proyek, dimulai dari proyek perencanaan sampai proyek perbaikan sistem SAP. Menurut Anonim (2000, p. 8-9), ASAP roadmap menyediakan metodologi untuk melaksanakan dan mengoptimalkan software SAP. ASAP roadmap membagi proses implementasi menjadi lima tahap dan

35 menyajikan project plans yang rinci. Dokumentasi yang disimpan pada setiap tingkat dari struktur pohon roadmap berisi rekomendasi pada pelaksanaan perangkat lunak SAP dan menghubungkan ke alat pembantu dan akselerator. Untuk implementasi menggunakan metodologi ASAP mengikuti beberapa fase: Project Preparation: pada fase ini direncanakan mengenai proyek dan meletakkan dasar bagi keberhasilan pelaksanaan. Fase ini membuat keputusan strategis penting untuk proyek: o Menentukan tujuan dan sasaran proyek, o Memperjelas lingkup implementasi, o Menentukan jadwal proyek, rencana anggaran, dan urutan pelaksanaan, serta o Menetapkan organisasi proyek dan komite yang relevan dan menetapkan sumber daya. Business Blueprint: Pada fase ini dibuat dokumen blueprint, yang merupakan dokumen persyaratan dan kebutuhan perusahaan, serta menetapkan bagaimana proses bisnis dan struktur organisasi ditangani dalam perangkat lunak SAP. Dokumen blueprint juga menyempurnakan tujuan proyek asli serta untuk merevisi proyek secara keseluruhan sesuai dengan jadwal implementasi.

36 Realization: Pada tahap ini, dilakukan konfigurasi persyaratan yang terdapat dalam business blueprint. Baseline konfigurasi diikuti dengan final configuration, yang dapat terdiri dari empat siklus. Fokus utama lain dari fase ini adalah melakukan integrasi tes dan menyusun dokumentasi pengguna akhir.