BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan tanaman obat dan rempah telah berlangsung sangat lama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat.

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Obat tradisional telah dikenal dan banyak digunakan secara turun. temurun oleh masyarakat. Penggunaan obat tradisional dalam upaya

Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber energi utama yang diperlukan oleh tubuh manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Asam urat merupakan senyawa kimia hasil akhir dari metabolisme nucleic

Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume

Berdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB I PENDAHULUAN. faktor seperti radiasi, senyawa kimia tertentu, dan virus. Faktor-faktor

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan

I. PENDAHULUAN. umur dewasa ke atas pada seluruh status sosial ekonomi dapat berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami.

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia telah menggunakan tumbuhan obat atau bahan

Lampiran 1. Identifikasi sampel

I. PENDAHULUAN. banyak penyakit yang muncul. Salah satu penyakit yang muncul akibat

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kotamadya Surabaya, di Jawa Timur, dan di seluruh Indonesia diperhitungkan sebesar Rp. 1,5 milyar per hari.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan makhluk hidup karbohidrat memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenika) atau campuran dari bahanbahan

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging

2016 PENGARUH PEMBERIAN SIMPLISIA DAUN SIMPUR

Pengetahuan tentang overweight dan obesitas, baik yang menyangkut penyebab, maupun akibatnya perlu diketahui orang banyak khususnya bagi remaja, guna

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. bijinya untuk asma, bronkitis, kusta, tuberkulosis, luka, sakit perut, diare, disentri,

BAB I PENDAHULUAN. baik secara mutlak maupun relatif (Schoenfelder, et al., 2006). Terapi insulin dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat

BAB I PENDAHULUAN. pembuluh darah, trombosit dan faktor pembekuan darah (Dewoto, 2007). dengan demikian dapat menghentikan perdarahan (Tan, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Cyclea barbata Meer), cincau hitam (Mesona palustris), cincau minyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG PENELITIAN. dengan defisiensi sekresi dan atau sekresi insulin (Nugroho, 2012). Organisasi

I. PENDAHULUAN. makanan cepat saji atau biasa disebut junk food yang lebih banyak mengandung

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2007, diperoleh bahwa penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia tahun di daerah perkotaan

Tradisional Bagian Daun dan Buah

BAB I PENDAHULUAN. dari segi jumlah tanaman obat yang sebagian besar belum dapat dibuktikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. supaya tidak terserang oleh penyakit (Baratawidjaja, 2000). keganasan terutama yang melibatkan sistem limfatik (Widianto, 1987).

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) adalah salah satu jenis tanaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mutagen (mutagene) adalah bahan yang dapat menginduksi. deoxyribonucleic acid (DNA) menjadi mutasi. Adapun yang dimaksud dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

BAB I PENDAHULUAN. hormon insulin. Insulin merupakan hormon yang mengatur metabolisme. dalam tubuh menimbulkan hiperglikemia yang dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. menular yang akan meningkat jumlahnya dimasa datang. Diabetes sudah merupakan

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional akhir-akhir ini sangat

Daun Yakon Studi Efek Antidiabetes

Daun Yakon Antidiabetes Herbal dan Resistensi Insulin

BAB 1 PENDAHULUAN. darah disebabkan tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara

BAB I PENDAHULUAN. isolasi dari Streptomycespeucetius var. caesius. Doksorubisin telah digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Obat-obat modern walaupun telah mendominasi dalam pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

badan berlebih (overweight dan obesitas) beserta komplikasinya. Selain itu, pengetahuan tentang pola makan juga harus mendapatkan perhatian yang

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah salah satu penyakit pembunuh diam-diam (silent killer)

BAB I PENDAHULUAN. tubuh yaitu terjadinya kerusakan jaringan tubuh sendiri (Subowo, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai sumber pangan, papan, maupun obat-obatan. Gaya hidup kembali ke

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

putih, pare, kacang panjang serta belimbing wuluh (Ruslianti, 2008). Dalam penelitian ini akan digunakan tanaman alpukat (Persea americana Mill.

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG FALOAK

penglihatan (Sutedjo, 2010). Penyakit ini juga dapat memberikan komplikasi yang mematikan, seperti serangan jantung, stroke, kegagalan ginjal,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari kolesterol total, trigliserida (TG), Low Density Lipoprotein (LDL) dan

BAB I PENDAHULUAN. Teripang atau timun laut (Sea Cucumber) termasuk dalam filum

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia

BAB I PENDAHULUAN. Transisi epidemiologi yang terjadi di dunia saat ini telah mengakibatkan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBAIKAN KADAR LIPID DARAH PADA MENCIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adella Anfidina Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

STRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai obat. Sekarang ini banyak sekali berbagai jenis obat yang dikemas

BAB I PENDAHULUAN. puluh lima persen seseorang yang terkena diabetes akhirnya meninggal karena. terus bertambah (Price dan Wilson, 2006:1263).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak orang yang masih menganggap penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang timbul karena faktor keturunan. Padahal diabetes merupakan penyakit yang tidak pandang bulu. Semua kalangan dapat mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004). Sebelum zaman kemerdekaan, angka penderita diabetes melitus cenderung rendah karena pola makan masyarakat masih sederhana. Saat ini, angka penderita diabetes melitus cenderung meningkat signifikan. Kondisi ini didukung oleh pola makan yang berubah menjadi makanan cepat saji, makanan berlemak dan berkarbohidrat tinggi yang melebihi jumlah kalori makanan yang dibutuhkan oleh tubuh dan faktor genetik juga dapat memicu timbulnya penyakit diabetes melitus. Jika tidak ditangani secara serius, akan mengakibatkan komplikasi bahkan dapat menimbulkan kematian. Pengobatan secara medis dengan obat-obatan modern dan suntikan kadang sulit dilakukan karena tingginya biaya pengobatan dan membutuhkan pengobatan jangka panjang. Untuk itu, sebagai salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan obat tradisional (Hembing, 2004). Indonesia merupakan negara yang kaya sumber bahan alam, beragam tumbuhan hidup di Indonesia, termasuk tumbuhan yang berkhasiat obat. Pemanfaatan tanaman atau bahan alam sudah dilakukan oleh manusia sejak dulu 1

terutama untuk keperluan obat-obatan dalam rangka mengatasi masalahmasalah kesehatan (Dalimartha, 2000). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk obat herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan, dan pengobatan penyakit. Bahan alam yang memiliki efek antidiabetes diantaranya adalah kayu manis dan madu. Kombinasi madu dan kayu manis telah digunakan dalam pengobatan India dan Cina selama berabad-abad. Kedua bahan dengan kemampuan penyembuhan yang unik tersebut memiliki sejarah panjang sebagai obat tradisional. Keduanya tidak hanya digunakan sebagai minuman penyedap dan obat, melainkan juga sebagai zat pembalseman dan digunakan sebagai alternatif pengawet makanan tradisional karena adanya sifat antimikroba yang efektif. Masyarakat telah mengklaim bahwa campuran tersebut adalah obat alami untuk berbagai penyakit dan menjadi formula untuk berbagai manfaat kesehatan seperti: penyakit jantung, kerontokan rambut, sakit gigi, demam, pencernaan, anti-penuaan, jerawat, obesitas, diabetes dan pernafasan yang buruk (Nurmalina, 2012). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hananti, dkk., (2012), menyatakan bahwa ekstrak etanol kulit kayu manis dosis 50, 100, dan 200 mg/kg bb mampu menurunan kadar glukosa darah pada mencit jantan yang diinduksi glukosa 2 g/kg bb dengan metode uji toleransi glukosa. Penurunan kadar glukosa darah diduga disebabkan oleh adanya senyawa tanin yang dapat meningkatkan sensitivitas sel β-pankreas untuk melepaskan insulin. 2

Selain itu, Anderson, et al., (2004), mendeterminasikan komponen bioaktif dari kayu manis yaitu doubly-linked procyanidin type-a polymers yang merupakan bagian dari epicatechin/catechin yang selanjutnya disebut sebagai methylhydroxychalcone polymer (MHCP). MHCP merupakan senyawa aktif pada kayu manis memiliki sifat meningkatkan insulin, meningkatkan metabolisme glukosa dalam hal penyerapan glukosa, transpor glukosa ke seluruh sel, dan sintesis glikogen (Roy, et al., 2009). Kayu manis juga memiliki senyawa kafeat dan sinamat memberikan khasiat inhibitor α-glukosidase. Penghambatan α- glukosidase pada usus mamalia mampu menurunkan kadar glukosa darah (Ngadiwiyana, dkk., 2011). Para ilmuwan juga sependapat khasiat kayu manis dan madu menakjubkan dalam penyembuhan berbagai penyakit. Madu yang ditambahkan kayu manis selain menjadi obat, memberi rasa harum, rasa manis dan hangat juga merupakan pasangan yang cocok untuk dikonsumsi (Nurmalina, 2012). Merekapun menyatakan walaupun madu itu manis akan tetapi jika dikonsumsi dengan tepat, tidak membahayakan penderita diabetes. Menurut Sakri, (2012), untuk mendapatkan khasiat dari madu harus mengonsumsi secara teratur pagi, siang dan malam yaitu pada orang dewasa 30 gram atau 1 sendok makan dan pada anak-anak 15 gram atau ½ sendok makan madu. Glukosa yang terdapat dalam madu akan terserap langsung oleh darah sehingga menghasilkan energi secara cepat bila dibandingkan dengan gula biasa. Di samping kandungan gulanya yang tinggi (fruktosa 41,0%; glukosa 35%; sukrosa 1,9%) madu juga mengandung komponen lain seperti tepung sari dan berbagai enzim pencernaan 3

seperti: enzim diastase (Sakri, 2012) serta kandungan nutrisi yang berfungsi sebagai antioksidan seperti vitamin C, vitamin A, vitamin E, asam organik, dan flavonoid (Anonim, 2010). Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan karakterisasi simplisia, ekstrak dan mengukur kadar glukosa darah dosis kombinasi antara ekstrak etanol kulit kayu manis dan madu terhadap efek penurunan kadar glukosa darah dengan menggunakan tikus jantan sebagai hewan coba. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian adalah: a. apakah dengan melakukan karakterisasi simplisia kulit kayu manis dan madu diperoleh karakteristik simplisia? b. apakah golongan senyawa kimia yang terkandung dalam simplisia kulit kayu manis dan madu? c. apakah ekstrak etanol kulit kayu manis (EEKKM) memiliki efek penurunan kadar glukosa darah (KGD) dengan metode uji toleransi glukosa? d. apakah madu memiliki efek penurunan kadar glukosa darah (KGD) dengan metode uji toleransi glukosa? e. apakah kombinasi ekstrak etanol kulit kayu manis (EEKKM) dan madu memiliki efek penurunan kadar glukosa darah (KGD) dengan metode uji toleransi glukosa? 4

1.3 Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: a. karakteristik simplisia kulit kayu manis dan madu dapat diperoleh dengan melakukan karakterisasi simplisia. b. kandungan golongan senyawa kimia yang terdapat dalam simplisia kulit kayu manis dan madu adalah golongan alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, tanin dan steroid. c. ekstrak etanol kulit kayu manis (EEKKM) memiliki efek penurunan kadar glukosa darah (KGD) dengan metode uji toleransi glukosa. d. madu memiliki efek penurunan kadar glukosa darah (KGD) dengan metode uji toleransi glukosa. e. kombinasi ekstrak etanol kulit kayu manis (EEKKM) dan madu memiliki efek penurunan kadar glukosa darah (KGD) dengan metode uji toleransi glukosa. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: a. untuk mengetahui karakteristik simplisia kulit kayu manis dan madu b. untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat dalam simplisia kulit kayu manis dan madu dari hasil skrining fitokimia 5

c. untuk mengetahui efek ekstrak etanol kulit kayu manis (EEKKM) sebagai penurunan kadar glukosa darah (KGD) d. untuk mengetahui efek madu sebagai penurunan kadar glukosa darah (KGD) e. untuk mengetahui efek kombinasi ekstrak etanol kulit kayu manis (EEKKM) dan madu sebagai penurunan kadar glukosa darah (KGD) 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah memberi informasi kepada masyarakat tentang efek penurunan kadar glukosa darah (KGD) dari kombinasi ekstrak etanol kulit kayu manis (EEKKM) dan madu. 1.6 Kerangka Pikir Penelitian Penelitian dilakukan terhadap tikus jantan dengan metode uji toleransi glukosa. Terdapat lima variabel yaitu suspensi Na-CMC 0,5% b/v dosis 1% bb, variasi dosis ekstrak kulit kayu manis, variasi dosis madu, dosis kombinasi ekstrak etanol kulit kayu manis-madu dan obat pembanding yaitu glibenklamid sebagai variabel bebas dan kadar glukosa darah tikus (mg/dl) sebagai variabel terikat (Gambar 1.1). 6

Variabel bebas Variabel Terikat Parameter Karakter 1. Makroskopik 2. Mikroskopik 3. Kadar air Madu 4. Kadar sari larut air 5. Kadar sari larut etanol 6. Kadar abu total 7. Kadar abu tidak larut asam Kulit Kayu Manis Hasil Skrining Fitokimia 1. Alkaloid 2. Flavonoid 3. Glikosida 4. Saponin 5. Tanin 6. Triterpenoid/Steroid Ekstrak Etanol Kulit Kayu Manis (EEKKM) Suspensi Na-CMC 1% bb Ekstrak Etanol Kulit Kayu Manis Dosis 50, 100, dan 200 mg/kg bb Madu Dosis 0,75; 1,5; 3 ml/kg bb Karakter Hasil Skrining Fitokimia Tikus Jantan 1. Kadar air 2. Kadar sari larut air 3. Kadar sari larut etanol 4. Kadar abu total 5. Kadar abu tidak larut asam 1. Alkaloid 2. Flavonoid 3. Glikosida 4. Saponin 5. Tanin 6. Triterpenoid/Steroid Glibenklamid 0,45 mg/kg bb Kombinasi Ekstrak Etanol Kulit Kayu Manis dan Madu (50 mg/kg bb : 0,75 ml/kg bb) Uji Toleransi Glukosa 3g/kg bb Gambar 1.1 Skema kerangka penelitian Kadar Glukosa Darah (KGD) (mg/dl) 7