KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DAN ALASAN LANSIA TIDAK BERPARTISIPASI DALAM POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYANGAN BULAN DESEMBER 2013-JANUARI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

PROFIL DERMATITIS KONTAK ALERGI DI PUSKESMAS II DENPASAR TIMUR PERIODE JANUARI 2013 SAMPAI DESEMBER 2013

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

OLEH: S. HINDU MATHI NIM

TINGKAT KEPUASAN LANSIA TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PANTI ABDI DHARMA ASIH BINJAI TAHUN 2010 OLEH: MOHD ZAWAWI BIN MD HAMZAH

HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEREMPUAN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI KELURAHAN BULUSAN, KECAMATAN TEMBALANG, KOTA SEMARANG

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Nia Aprindah Rau Sefti Rompas Vandri D.

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MENGENAI DIARE DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS BLAHBATUH II, KABUPATEN GIANYAR BALI TAHUN 2015

KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA. Di Desa Banjarejo RW 02 Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan

PATH ANALYSIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN SUAMI SEBAGAI AKSEPTOR VASEKTOMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA TESIS

Tajudin Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

BAB I PENDAHULUAN. oleh lanjut usia dalam proses penyesuaian diri tersebut yaitu permasalahan dalam

TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN DESA DI KABUPATEN JEMBER TERHADAP PROGRAM JAMPERSAL

UNIVERSTAS UDAYANA PERSEPSI MASYARAKAT BANJAR KEDATON KELOD DESA KESIMAN PETILAN DENPASAR TIMUR MENGENAI PEMANTAU JENTIK TAHUN 2016 I G.A.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

KESEHATAN DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DALAM MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

PARTISIPASI PEMILIK HPR TERHADAP PROGRAM PENCEGAHAN PENYAKIT RABIES DI DESA ABIANSEMAL DAN DESA BONGKASA PERTIWI KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA

E-Jurnal Sariputra, Juni 2015 Vol. 2(2)

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

Isnamuli Oktavia B ( )

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Anisia Mikaela Maubere ( ); Pembimbing Utama: Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes ABSTRAK

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i PERSYARATAN GELAR... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN OBAT DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

Heni Maryati 1, Achmad Fatoni 1, Hexawan T 2 Program Studi D3 Perawatan STIKES Pemkab Jombang Puskesmas Tapen Kabupaten Jombang ABSTRAK

GAMBARAN SPIRITUAL LANSIA YANG MENDERITA PENYAKIT KRONIS DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANSIA DAN ANAK BALITA WILAYAH BINJAI DAN MEDAN

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI TB PARU

DESKRIPSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH SELATAN KOTA KEDIRI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

UNIVERSITAS UDAYANA. Oleh: Ni Putu Dewi Tata Arini NIM : PROGRAM STUDI KESEHATANMASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN STATUS GIZI PADA ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN X KABUPATEN LEMBATA

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

KADER. Disusun J

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARYA TULIS ILMIAH MOTIVASI LANSIA DALAM MENGIKUTI SENAM. Di Dusun Karangan Desa Karangan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2014.

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA PETUGAS KESEHATAN PUSKESMAS DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016

TESIS. Oleh MARIA POSMA HAYATI /IKM

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PETUGAS TERHADAP KUALITAS DATA KESEHATAN

GAMBARAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PETANG I KABUPATEN BADUNG BALI 2015

ABSTRAK HUBUNGAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL DENGAN RISIKO JATUH PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA PUSKESMAS ABIANSEMAL II BADUNG

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu

FREKUENSI PENIMBANGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA

Kata Kunci : Posyandu, Kader Posyandu, Keaktifan.

HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN

KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA SERTA PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR BARAT

STUDI TENTANG PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN KASUS DM (DIABETES MELLITUS) DI UPTD PUSKESMAS BOYOLALI I KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEMANFAATAN BUKU KIA OLEH IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN

KARYA TULIS ILMIAH DUKUNGAN KELUARGA DALAM KUNJUNGAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA. Di Desa Karanglo Lor Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo

LAPORAN HASIL PENELITIAN. SMA Raksana Medan Tahun Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY

Kata kunci: HIV, sifilis, uji saring, pendonor pengganti, pendonor sukarela, UDD PMI Provinsi Bali-RSUP Sanglah vi

Hubungan Status Depresi terhadap Kualitas Hidup Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Petang II Kabupaten Badung Bali Tahun 2015

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANJUT USIA DI DESA BLULUKAN KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

HUBUNGAN PERILAKU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLONIA MEDAN TAHUN 2016 SKRIPSI.

PENGETAHUAN DOKTER MUDA (Co-Ass) TENTANG PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK RADIOLOGI FOTO TORAKS DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN 2010

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan

NANDINI PARAHITA SUPRABA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

EKA SETYAWAN J Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh:

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI SMA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA HARAPAN 1 MEDAN. Oleh: DONNY G PICAULY

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RSUD KABUPATEN BADUNG MANGUSADA

BAB I PENDAHULUAN. Ayat 1 dan UU NO.36 Tahun 2009) dan sekaligus sebagai investasi, kesehatan yang optimal (Komnas Lansia, 2010).

Fungsi keluarga, dukungan sosial dan kualitas hidup lansia di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan

PERAN PERAWAT DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI PUSKESMAS SIGALINGGING, SITINJO, DAN SUMBUL KABUPATEN DAIRI

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

INTISARI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT AWAM TERHADAP PENDERITA HIV/AIDS DI KELURAHAN PETISAH TENGAH TAHUN 2009 KARYA TULIS ILMIAH.

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN. Oleh : SERGIO PRATAMA

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA. Oleh : NELDA NILAM SARI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kesehatan masyarakat yang penting di dunia ini. Pada tahun 1992 World Health

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE NON PERTANIAN DI DESA AJIBARANG WETAN, KECAMATAN AJIBARANG, KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

Transkripsi:

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DAN ALASAN LANSIA TIDAK BERPARTISIPASI DALAM POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYANGAN BULAN DESEMBER 2013-JANUARI 2014 Samantha Celena Triadi, Indraguna Pinatih G N, Gede Putra IGN Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, RSUP Sanglah, Denpasar, Bali ABSTRAK Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia terus meningkat dari tahun ke tahun. Penelitian ini merupakan studi deskriptif cross sectional berupa survei lapangan. Survei lapangan dilakukan untuk memperoleh data faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi lansia dalam posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Payangan Bulan Desember 2013-Januari 2014. Dari 96 responden, yang tidak pernah mengikuti kegiatan posyandu lansia sebesar 37,5%. Alasan lansia tidak berpartisipasi: karena sibuk bekerja atau ada kegiatan lain, karena tidak mendapat informasi mengenai waktu pelaksanaan kegiatan, tidak dapat berjalan jauh, merasa dirinya sehat sehingga tidak perlu datang ke posyandu lansia, malas mengikuti kegiatannya, dan mengatakan dirinya langsung ke RS saja kalau sakit. Sehingga perlunya kerja sama antara pihak pusat kesehatan dan masyarakat dalam meningkatkan layanan posyandu lansia, yang disesuaikan dengan kebutuhan lansia setempat, sehingga dapat meningkatkan partisipasi lansia dalam kegiatan posyandu lansia. Kecamatan Payangan serta pihak-pihak terkait diharapkan memperbaiki sistem pencatatan data lansia, sehingga ada data demografi lansia yang lengkap di Kecamatan Payangan, yang memudahkan untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Pelaksanaan posyandu lansia hendaknya lebih disosialisasikan, dengan bantuan para kader lansia ataupun perangkat banjar. Kata kunci: lansia, posyandu lansia,partisipasi lansia 1

THE REASON WHY ELDERLY CAN NOT PARTICIPATE IN ELDERLY HEALTH SERVICE AND DEMOGRAPHISM CHARACTER OF THE PAYANGAN PUBLIC HEALTH SERVICE STATE WORK FROM DESEMBER 2013 TO JANUARI 2014 ABSTRACT The indicator of the success of development is the increasing life expectancy of the population. With the increasing life expectancy of the population, causing the number of elderly people is increasing from year to year. This study was a descriptive cross sectional study in the form of field surveys. The field survey was conducted to obtain data on the factors that led to the low participation of the elderly in the elderly neighborhood health center in Puskesmas Payangan Month December 2013 to January 2014. Of the 96 respondents, who never participated in the elderly neighborhood health center there are 37.5. Elderly reason not to participate: as busy work or other activities, because it had no information regarding the timing of activities, can not walk away, feeling healthy, so do not need to come to Posyandu, lazy to follow the activities, and straight to the hospital only if ill. Based on these results it is advice that can convey the author in order to increase the participation of the elderly is a neighborhood health center is expected to continue to work together to improve services elderly neighborhood health center, which is tailored to the needs of the local elderly, so as to increase the participation of the elderly in Posyandu activities. Subdistrict Payangan and related parties are expected to improve data recording system elderly, so there is a complete demographic data elderly in District Ubud, which make it easier for future research activities. Posyandu implementation should be promoted by social worker so elderly people can go to elderly neighborhood health center. Keywords: elderly, elderly neighborhood health center, the participation of the elderly PENDAHULUAN Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang dimaksud dengan lansia adalah penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. 1,2 Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 23,9 juta (9,77%) dengan usia harapan hidup 67,4 tahun dan pada tahun 2020 diperkirakan sebesar 28,8 juta (11,34%) dengan usia harapan hidup 71,1 tahun sementara balitanya tinggal 6,9% yang menyebabkan jumlah penduduk lansia terbesar di dunia. 3,4,5 Provinsi dengan usia harapan hidup yang lebih tinggi juga mempunyai jumlah penduduk lanjut usia yang lebih banyak. Suatu wilayah disebut berstruktur tua jika persentase lanjut usianya lebih dari 7%. Dari seluruh provinsi di Indonesia, ada 11 provinsi yang penduduk lansianya sudah lebih dari 7%, yaitu Daerah Istimewa 2

Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan BPS RI Susenas 2009, prevalensi lansia di Bali mencapai 10,79%. Angka tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan prevalensi lansia di Indonesia yaitu 8,37%. 6,7 Saat ini dengan rendahnya angka partisipasi lansia, penyakit yang diderita lansia masih banyak yang belum terdeteksi dan tidak diobati secara teratur. Memang dari penelitian awal yang dilakukan peneliti, status fungsional lansia di wilayah Payangan tergolong baik, dimana sebesar 95,8% lansia memiliki skor ADL 20 atau termasuk kelompok mandiri. Hal ini menunjang rendahnya kesadaran lansia untuk memeriksakan diri secara teratur ke layanan kesehatan, dan hanya pergi ke layanan kesehatan saat sakit. Penelitian ini dimaksud untuk menilai karakteristik demografi lansia dan alasan lansia tidak berpartisipasi dalam posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Payangan Bulan Desember 2013-Januari 2014. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan studi deskriptif cross sectional berupa survei lapangan. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah penduduk lansia yakni mereka yang berusia 60 tahun ke atas dan tinggal di wilayah kerja Puskesmas Payangan pada banjar yang memiliki posyandu lansia. Subjek merupakan penduduk lanjut usia (Usia 60 tahun ke atas) yang bertempat tinggal di Banjar Badung, Banjar Jaang, Banjar Paneca, dan Banjar Pengaji yang memiliki posyandu lansia serta yang bersedia menjadi subjek penelitian (informed consent). Kriteria Drop Outnya adalah subjek tidak kooperatif. Sampel dipilih dengan metode cluster sampling. Dari sembilan desa di wilayah kerja Puskesmas Payangan, dipilih 3 desa yang memiliki posyandu lansia. Ketiga desa tersebut yaitu Desa Melinggih, Desa Melinggih Kelod, dan Desa Buahan. Dari masing-masing desa, Desa Melinggih memiliki 1 posyandu lansia yaitu di Banjar Badung, Desa Melinggih Kelod memiliki 2 posyandu lansia, yaitu di Banjar Peneca dan Banjar Pengaji, sementara di Buahan memiliki satu posyandu lansia yaitu di Banjar Jaang. Semua lansia tersebut digunakan sebagai sampel penelitian, sehingga dalam penelitian ini melibatkan 4 banjar. Data lansia yang didapatkan dari masing-masing banjar (Banjar Badung, Banjar Jaang, Banjar Paneca, dan Banjar Pengaji) tersebut diurut dan kemudian dipilih menggunakan systematic random sampling sebanyak 96 lansia dimana dari setiap banjar diambil 24 lansia. Untuk jumlah sampel perempuan dan laki-laki di setiap banjar, ditentukan sesuai dengan proporsi perempuan dan laki-laki di banjar yang bersangkutan. Pada akhirnya didapatkan jumlah sampel perempuan dan laki-laki masing-masing 48 lansia. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, tensimeter dan stetoskop. Pengolahan dan Analisis Data Setelah data terkumpul, data diolah dengan bantuan perangkat lunak dan 3

data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif (persentase). Tahapan pengolahannya dari editing, coding, entry, dan tabulasi. Dalam pengolahan data karena bervariasinya informasi yang diperoleh pada beberapa variabel, dilakukan transformasi pada variabel partisipasi lansia, umur, dan alasan, dengan membentuk kelompok partisipasi lansia, umur dan alasan sehingga memudahkan dalam análisis data. HASIL Dari hasil wawancara didapatkan bahwa umur lansia paling muda 60 tahun, dan paling tua 90 tahun. Untuk status pernikahan, sebagian besar masih memiliki pasangan yaitu sebesar 72,9%, sementara sisanya 27,1% sudah duda atau janda dan tidak ada lansia yang tidak pernah menikah. Keadaan lingkungan tempat tinggal lansia sebagian besar tinggal bersama pasangan dan anggota keluarga lainnya (68,8%), hanya tinggal dengan anggota keluarga lain sebesar 29,2 %, dan hanya 2 % yang tinggal hanya dengan pasangannya. Tidak ada lansia yang tinggal sendiri atau tinggal dengan orang lain selain keluarga. Secara umum, dari 96 responden, yang tidak pernah mengikuti kegiatan posyandu lansia ada 36 orang (37,5%), 19 orang (19,8%) dengan frekuensi rendah, dan 41 orang (42,7%) dengan frekuensi tinggi. Saat ditelusuri lebih lanjut mengenai alasan mengapa mereka tidak datang ke posyandu sebanyak 36,5% mengatakan karena sibuk bekerja atau ada kegiatan lain, 25% karena tidak mendapat informasi mengenai waktu pelaksanaan kegiatan, 6,2% mengatakan dirinya sudah tidak dapat berjalan jauh, 5,2% karena merasa dirinya sehat sehingga tidak perlu datang ke posyandu lansia, 4% karena malas mengikuti kegiatannya, dan 1% mengatakan dirinya langsung ke RS saja kalau sakit. Dari jawaban-jawaban tersebut, kemudian penulis mengelompokkan responden menjadi 3 kelompok besar, yaitu yang merasa perlu (responden yang mengaku tidak pernah tidak hadir), yang merasa tidak perlu (dengan alasan ada kegiatan atau pekerjaan lain, malas, tidak dapat berjalan jauh, karena merasa sehat, dan langsung ke RS kalau sakit), dan yang terakhir adalah kelompok yang mengatakan tidak mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan posyandu lansia. Kelompok yang merasa perlu sebanyak, 21,9%, yang tidak merasa perlu sebanyak 53,1%, dan yang tidak mendapat informasi sebanyak 25%. Menurut faktor demografi tingkat partisipasi lansia adalah sebagai berikut. Menurut jenis kelamin, jumlah lansia laki-laki dan perempuan sama yaitu masing-masing 48 orang. Pada laki-laki, 19 orang (39,58%) tidak pernah mengikuti posyandu lansia, 11 orang (22.92%) pernah mengikuti dengan frekuensi rendah, dan 18 orang (37,5%) mengikuti dengan frekuensi tinggi. Pada perempuan, 17 orang (35,41%) tidak pernah mengikuti posyandu lansia, 8 orang (16,67%) pernah mengikuti dengan frekuensi rendah, dan 23 (47,92%) orang mengikuti dengan frekuensi tinggi. Dari hasil kuisioner, didapatkan 51 orang (53,12%) termasuk dalam kelompok umur 60-69 tahun, dan 45 sisanya (46,88%) masuk ke dalam kelompok umur 70-90 tahun. Di antara 51 orang yang termasuk dalam kelompok 60-69 tahun, 25 orang (49,01%) tidak pernah mengikuti 4

posyandu lansia, 7 orang (1 3,73%) mengikuti dengan frekuensi rendah, dan 19 orang (37,26%) mengikuti dengan frekuensi tinggi. Di antara 45 orang yang termasuk dalam kelompok 70-90 tahun, 11 orang (24,44%) tidak pernah mengikuti posyandu lansia, 12 (26,67%) orang mengikuti dengan frekuensi rendah, dan 22 (48,89%) orang mengikuti dengan frekuensi tinggi. Menurut status pernikahan, 70 (72,92%) lansia saat ini masih menikah, 9 orang (9,37%) duda, dan 17 sisanya (17,71%) janda. Di antara yang menikah, sebanyak 29 orang (41,43%) tidak pernah mengikuti posyandu lansia, 15 (21,43%) orang mengikuti dengan frekuensi rendah, dan 26(37,14%) orang dengan frekuensi tinggi. Di antara yang duda, sebanyak 4 orang (44,45%) tidak pernah mengikuti posyandu lansia, 2 orang (22,22%) mengikuti dengan frekuensi rendah, dan 3 orang (33,33%) dengan frekuensi tinggi. Di antara yang janda sebanyak 3 orang (17,22%) tidak pernah mengikuti posyandu lansia, 2 orang (11,36%) mengikuti dengan frekuensi rendah, dan 12 orang (71,42%) dengan frekuensi tinggi Menurut keadaan lingkungan tempat tinggal, 2 orang (2,08%) lansia saat ini tinggal dengan pasangan,, 66 (68,75%) orang tinggal dengan pasangan dan anggota keluarga lain dan 28orang (29,17%) tinggal dengan anggota keluarga yang lain. Di antara yang tinggal dengan pasangan, sebanyak 1 orang (50%) tidak pernah mengikuti posyandu lansia, dan 1 orang (50%) dengan frekuensi tinggi. Di antara yang tinggal dengan pasangan dan anggota keluarga lain, sebanyak 28 orang (42,42%) tidak pernah mengikuti posyandu lansia, 14 orang (21,21%) mengikuti dengan frekuensi rendah, dan 24 orang (36,37%) dengan frekuensi tinggi. Di antara yang tinggal dengan anggota keluarga lain sebanyak 7 orang (25%) tidak pernah mengikuti posyandu lansia, 5 orang (17,86%) mengikuti dengan frekuensi rendah, dan 16 orang (57,14%) dengan frekuensi tinggi. SIMPULAN Karakteristik demografi lansia di wilayah kerja Puskesmas Payangan Bulan Desember 2013-Januari 2014 sebagian besar memiliki usia 60-69 tahun dengan umur rata-rata 69,22 ± 7,258, masih memiliki pasangan, tinggal bersama pasangan serta anggota keluarga lainnya. Secara umum, dari 96 responden, yang tidak pernah mengikuti kegiatan posyandu lansia ada 37,5%. Alasan lansia tidak berpartisipasi: karena sibuk bekerja atau ada kegiatan lain, karena tidak mendapat informasi mengenai waktu pelaksanaan kegiatan, tidak dapat berjalan jauh, merasa dirinya sehat sehingga tidak perlu datang ke posyandu lansia, malas mengikuti kegiatannya, dan mengatakan dirinya langsung ke RS saja kalau sakit. Tingkat partisipasi lansia lebih tinggi dijumpai pada partisipasi lansia perempuan, umur 70-90 tahun, janda, dan tinggal dengan anggota keluarga lain. DAFTAR PUSTAKA 1. Kementrian Kesehatan RI, 2013, Gambaran Kesehatan Lanjut Usia Dini. Kementrian Kesehatan RI, Jakarta, 2013. 2. Anggraini, F, Hubungan Gaya Hidup dengan Status Kesehatan Usila Binaan Puskesmas Pekayon Jaya Kota Bekasi Tahun 2008, Program Studi Pendidikan Kesehatan dan Ilmu 5

Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok, 2008. 3. Komisi Nasional Lanjut Usia, (2010, February 18-last update), Penuaan Penduduk Indonesia, Available: Jakarta.http://www.komnaslansi a.go.id/d0wnloads/aktiveagein g.pdf (Accessed: 2013, December 20) 4. Badan Pusat Statistik RI, Penduduk Provinsi Bali Series S1.17 Hasil Survei Antar Sensus 2005, Badan Pusat Statistik, Jakarta, 2006. 5. Badan Pusat Statistik RI, Survei Ekonomi Nasional (Susenas). Badan Pusat Statistik RI, Jakarta, 2012. 6. Komisi Nasional Lanjut Usia. December 14-last update), Profil Penduduk Lanjut Usia 2009, Available: http://www.depkes.go.id/downlo ads/buletin%20lansia.pdf, 2010. (Accessed: 2013, December 20) 7. Komisi Nasional Lanjut Usia, (2011, February 18-last update) Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia, Available: http://www.komnaslansia.go.id/ d0wnloads/pedomanpplu.pdf (Accessed: 2013, December 20) 6

7