BAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan. manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi

dokumen-dokumen yang mirip
KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan atau kesenangan juga sebagai penanaman nilai edukatif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan segala problematikanya yang begitu beragam. Fenomena-fenomena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang

BAB I PENDAHULIAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hadir sebagai hasil perenungan pengarang terhadap fenomena yang ada. Sastra sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. refleksinya terhadap gejala-gejala sosial disekitarnya. Adanya imajinasi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial, dan karya sastra memiliki kaitan yang sangat erat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. pemikiran si peneliti karena menentukan penetapan variabel. Berdasarkan Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1977:109) dalam bukunya Teori Kesusastraan berpendapat

BAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah penelitian, (3) tujuan penelitian, dan (4) manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan karya seni tulis yang diciptakan seorang pengarang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sastra dalam bentuk novel yang terpenting adalah pendekatannya yaitu pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan, karena dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang

kemanusiaan, nilai-nilai pendidikan, nilai-nilai kebudayaan dan meningkatkan

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. ekstrinsik. Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur yang berada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang dihasilkan para pengarang. juga perlu membacanya. Memberikan sebuah bacaan yang bernilai sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai moral yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. emosional (Nurgiyantoro: 2007:2). Al-Ma ruf (2010:3) berpendapat bahwa,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. sikap yang buruk berupa ungkapan vulgar serta mudah tersulut emosi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sastra selalu identik dengan ungkapan perasaan dan pikiran pengarang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. diabstrakkan dari peristiwa konkret; gambaran mental dari objek atau apapun

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Clarry Sadadalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat.di mana pengalaman-pengalaman yang didapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi kehidupan manusia. Ia tidak hanya mencakup satu unsur peradaban dan kebudayaan, tetapi seluruh unsur yang menyertai peran manusia di dunia sebagai pelaku dalam peradaban tersebut. Dalam sebagian kehidupan manusia, sastra merupakan bentuk kebutuhan yang secara hakiki diperlukan dalam menuntun kepada cita rasa manusia. Sastra merupakan salah satu jalan menuju kebenaran, dengan bidang lain yang berjalan disampingnya seperti agama, filsafat, dan ilmu pengetahuan. Karya sastra membawa manusia kepada pemahaman atas nilai-nilai kehidupan dengan melibatkan kita untuk menyingkap keberadaan alam ini dengan penciptanya. Sastra dapat mengkomunikasikan semua itu dengan Tuhan sebagai penciptanya. Manusia dengan karya sastranya berusaha menyingkap kebesaran-kebesaran pencipta-nya melalui alam ini dengan segala rahasia-rahasia yang terdapat di dalamnya Sastra dapat berfungsi sebagai karya seni yang bisa digunakan sebagai sarana menghibur diri pembaca. Hal ini sesuai dengan pendapat Wellek-Warren (dalam Nurgiantoro, 2007:3) yang menyatakan bahwa membaca sebuah karya sastra fiksi berarti menikmati cerita dan menghibur 1

2 diri untuk memperoleh kepuasan batin. Karya sastra merupakan karya imajinatif yang dipandang lebih luas pengertiannya daripada karya fiksi. Novel sebagai salah satu bentuk karya sastra dapat dengan bebas berbicara tentang kehidupan yang dialami oleh manusia dengan berbagai peraturan dan norma-norma dalam interaksinya dengan lingkungan sehingga dalam karya sastra (novel) terdapat makna tertentu tentang kehidupan. Perkembangan kebudayaan modern saat ini telah memberikan implikasi yang luar biasa bagi kehidupan umat manusia. Di satu sisi, serbuan gelombang baru globalisasi peradaban dunia dan informasi lintas sektoral dan lintas agama telah mengantarkan manusia ke puncak pencapaian ilmu dan teknologi serta kebahagiaan dari sisi jasmani atau materi yang nisbi. Kebudayaan modern dapat juga menjerumuskan manusia pada kenestapaan, kegersangan moral spiritual, kekejaman intelektual, dan dehumanisasi (kehilangan nurani dan jati diri). Rasa kemanusiaan, kejujuran, keadilan dan moralitas tambah menyusut dan kehilangan kendali sebagian besar orang disibukkan oleh persoalan hidup sehari-hari (mencari makan dan pemuasan nafsu) sehingga saling melupakan tugas, tanggung jawab dan panggilan hidupnya sebagai manusia ciptaan Tuhan. Dengan adanya fenomena tersebut perlu adanya sebuah usaha untuk menanamkan nilai-nilai bagi peserta didik (pelajar/mahasiswa) sebagai generasi muda yang notabennya sebagai generasi penerus yang kelak akan menjalankan roda kehidupan dimuka bumi ini. Upaya ini dapat dilakukan melalui sistem pendidikan dengan penekanan pada sisi rohani perlu

3 dilakukan dan dikembangkan, agar masyarakat mampu menemukan kembali sesuatu yang telah jauh bahkan hilang dari kehidupan (rohani)- nya. Dalam kehidupan sosial kemanusiaan pendidikan bukan hanya sekedar proses transformasi ilmu, akan tetapi pendidikan juga bertujuan membentuk dan menanamkan generasi yang berkarakter dan berakhlak mulia. Dengan demikian bahwa tanpa pendidikan, manusia tidak akan merambah ke semua hal tersebut di atas, sulit mendapatkan sesuatu yang berkualitas bagi diri, keluarga, bangsa dan bahkan karena pergeseran waktu keadaanya dapat saja semakin tidak berperadaban dan tidak manusiawi akan sangat ditentukan oleh sejauh mana upaya-upaya pendidikan dapat diperoleh. Sebagaimana diketahui bahwa keberhasilan pendidikan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor tujuan, pendidik, anak didik, alat/media pendidikandan lingkungan. Media pendidikan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan perlu untuk diperhatikan dan tidak terpaku pada media-media (buku-buku) wajib, Tetapi bisa dikembangkan pada media alternatif lainnya misalnya dengan melalui karya sastra atau novel (media cetak). Novel merupakan teks memuat dan mengungkapkan masalah kehidupan dan persoalan hidup. Bagaimana manusia menghadapi persoalanpersoalan hidup mereka, semua itu tidak terlepas dari jiwa manusia sendiri. Dalam novel digambarkan adanya pergolakan jiwa manusia yang

4 digambarkan melalui tokoh-tokoh yang ada dalam cerita untuk mengetahui lebih dalam tentang keadaan kejiwaan tersebut perlu kiranya menggunakan ilmu bantu yang mempelajari jiwa manusia seperti psikologi. Dengan psikologi akan diketahui perkembangan kejiwaan manusia dalam menghadapi persoalan-persoalan hidupnya. Sehingga paling tidak dapat disimpulkan bahwa, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang memepelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu. Menganalisis aspek psikologi dalam sebuah karya sastra yang berupa novel, akan mempermudah mengenali perkembangan jiwa para tokohnya. Karya sastra merupakan salah satu sarana untuk menggali gagasan, wawasan, dan cara penyelesaian suatu masalah. Dalam sebuah karya sastra akan dapat memperoleh pengetahuan mengenai sifat dan watak manusia pada umumnya. Tokoh yang ada di dalamya pun mempunyai dunia tersendiri yang mengalami permasalahan-permasalahan dan konflik-konflik pendeknya, tokoh dengan segala gejala kejiwaanya. Psikologi sastra adalah cabang ilmu sastra yang membahasatau menelaah karya sastra dari sudut psikologi (Noor, 2005:92). Berdasarkan telaah psikologi, sastra merupakan hasil kreativitas pengarang yang menggunakan media bahasa yang diabadikan untuk kepentingan keindahan dan estetis. Dengan kata lain bisa dikatakan karya sastra merupakan hasil ungkapan kejiwaan pengarang yang di dalamnya berisi susunan kejiwaan pengarang baik pikiran, suasana, atau suasana emosi (Roekhan, 1990:91).

5 Berdasarkan kajian psikologis novel, dikaitkan dengan implementasinya dalam pendidikan, novel juga dapat difungsikan sebagai bahan ajar dalam pendidikan. Hanya saja hal ini sangat tergantung pada keinginan dan latar belakang pengarangnya, baik itu pengetahuan maupun pengalaman pribadinya. Jika dilihat dari fungsi membaca novel yaitu membawa tanggung jawab dan etika besar bagi pembacanya. Tentang bagaimana sadis dan tegangnya cerita yang disajikan, selalu saja menyisipkan pesan-pesan moral, pengahargaan pada kejujuran, keberanian menghadapi cobaan hidup, solideritas antar kawan, atau sikap dan pemikiran yang patut dimiliki oleh seorang manusia yang baik. Pembelajaran sastra di SMK pada prinsipnya bertujuan mengembangkan potensi dan kreativitas siswa. Seperti halnya buku bacaan pengetahuan lain, novel juga dapat difungsikan sebagai media pendidikan dan membantu menemukan serta menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif yang ada dalam diri siswa sebagai usaha memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti serta mengembangkan kepekaan siswa terhadap nilai-nilai indrawi, akali, dan sosial dalam upaya pembentukan masyarakat yang berwatak, beretika, dan berestetika melalui transfer of falue yang terkandung dalam novel. Novel Sangkakala Cinta dipilih dalam penelitian ini karena sangat menarik untuk dikaji denagan alasan novel ini terletak pada ceritanya yakni tentang motivasi belajar yang dimilki oleh Fakih sebagai tokoh utamanya. Novel tersebut dijadikan objek penelitian karena mempunyai motivasi yang

6 tinggi, dilihat dari dari segi intrinsik maupun ekstrensik. Di sisi lain Fakih juga harus dapat berbaur dan berinteraksi denga orang di sekelilinganya yang memang berbeda, baik tingakah laku maupun kebudayaan. Selain itu dari segi teknik penyampainnya, pengarang novel ini menggunakan pemilihan kata yang sangat lugas dan mudah dipahami oleh masyarakat awam, namun tidak meninggalkan nilai di dalam karyanya. Novel Sangkakala Cinta dalam penelitian ini dianalisis dari segi psikologis dengan melihat aspek motivasi unuk menemukan nilai-nilai motivasi atau pesan motivasi belajar di dalamnya. Penulis memilih menggunakan teori struktural karena teori ini memandang karya sastra sebagai teks mandiri dan dengan pendekatan ini, penulis bermaksud untuk menja ga keobjektifan sebuah karya sastra, sehingga untuk memahami makna dan nilainilai yang terkandung di dalamnya, karya sastra harus dikaji berdasarkan dtrukturnya sendiri, lepas dari latar belakang sejarah, lepas pula dari efeknya pada pembaca (Jabrohim 2003:54). Peneliti tertarik untuk meneliti dan membahas mengenai motivasi belajar dalam kajian psikologis yang terdapat dalam novel Sangkakala Cinta dalam sebuah tesis yang berjudul Motivasi Belajar Tokoh Utama Novel Sangkakala Cinta Karya Khaeron Sirin : Kajian Psikologi Sastra dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMK, karena dalam novel tersebut banyak nilai-nilai yang dapat dipetik. Dalam novel tersebut Khaeron Sirin banyak menyampaikan pesan- pesan motivasi belajar yang dapat memberi pencerahan melalui tokohnya kepada pembaca sehingga dapat

7 mengambil hikmah dengan mencontoh sifat baik dan meninggalkan sifat buruk melalui pembelajaran. B. Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam pembahasan tesis ini adalah kajian tentang latar sosiohistoris penulis novel Sangkakala Cinta karya dalam hal ini Khaeron Sirin, kajian mendalam tentang struktur yang membangun novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin dan diaplikasikan sebagai kajian jar di sekolah melalui kajian tentang aspek motivasi belajar tokoh utama yang dipaparkan dalam novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin, serta implementasi aspek motivasi belajar tokoh utama dalam novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin sebagai bahan sastra akan dikaji dalam pembelajaran di sekolah, serta kajian yang mendalam tentang unsur-unsur yang membangun novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin untuk diimplementasikan dalam kajian motivasi belajar. C. Fokus Kajian Berdasarkan ruang lingkup di atas, fokus penelitian ini, Bagaimana Motivasi Belajar Tokoh Utama dalam Novel Sangkakala Cinta Karya Khaeron Sirin: Kajian Psikologi Sastra dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMK. Fokus tersebut dirinci menjadi 4 subfokus.

8 1. Bagaimana latar sosiohistoris penulis novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin? 2. Bagaimana struktur yang membangun novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin? 3. Bagaimana aspek motivasi belajar tokoh utama yang dipaparkan dalam novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin? 4. Bagaimana implementasi aspek motivasi belajar tokoh utama dalam novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin sebagai bahan ajar sastra di SMK? D. Tujuan Penelitian Ada 4 (empat) tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. 1. Mendeskripsikan latar sosiohistoris penulis novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin. 2. Mendeskripsikan struktur yang membangun novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin sebagai ajar sastra di SMK. 3. Mendeskripsikan aspek motivasi belajar tokoh utama yang dipaparkan dalam novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin. 4. Mendeskripsikan implementasi aspek motivasi belajar tokoh utam dalam novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin sebagai bahan ajar sastra di SMK.

9 E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat dijadikan media sebagai upaya untuk mengungkapkan kekayaan serta perkembangan dunia sastra di Indonesia yang dapat dijadikan dasar untuk mengapresiasikan karya-karya fiksi lain. Terutama nilai motivasi belajar tokoh utama dalam kajian psikologi sastra. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapakan dapat berguna bagi akademisi yang berminat terhadap karya sastra untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap novel khususnya yang berhubungan dengan nilai motivasi belajar tokoh utama dalam kajian psikologis sastra. a. Bagi Masyarakat Bagi Masyarakat hasil penelitian akan menjadi bahan wawasan dalam mendalami karya sastra serta kajian yang terdapat di dalam karya sastra, khususnya dalam novel Sangkakala Cinta Karya Khoeron Sirin. b. Bagi Sekolah Bagi sekolah hasil penelitian akan menjadi salah satu kajian dalam bahan ajar pembelajaran bahasa dan sastra di sekolah sebagai upaya peningkatan pandidikan. c. Bagi Guru Bagi guru hasil penelitian akan menjadi bahan referensi dalam pembelajaran untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi kehidupan manusia. Ia tidak hanya mencakup satu unsur peradaban dan kebudayaan, tetapi seluruh unsur yang menyertai peran manusia di dunia sebagai pelaku dalam peradaban tersebut. Dalam sebagian kehidupan manusia, sastra merupakan bentuk kebutuhan yang secara hakiki diperlukan dalam menuntun kepada cita rasa manusia. Sastra merupakan salah satu jalan menuju kebenaran, dengan bidang lain yang berjalan disampingnya seperti agama, filsafat, dan ilmu pengetahuan. Karya sastra membawa manusia kepada pemahaman atas nilai-nilai kehidupan dengan melibatkan kita untuk menyingkap keberadaan alam ini dengan penciptanya. Sastra dapat mengkomunikasikan semua itu dengan Tuhan sebagai penciptanya. Manusia dengan karya sastranya berusaha menyingkap kebesaran-kebesaran pencipta-nya melalui alam ini dengan segala rahasia-rahasia yang terdapat di dalamnya Sastra dapat berfungsi sebagai karya seni yang bisa digunakan sebagai sarana menghibur diri pembaca. Hal ini sesuai dengan pendapat Wellek-Warren (dalam Nurgiantoro, 2007:3) yang menyatakan bahwa membaca sebuah karya sastra fiksi berarti menikmati cerita dan menghibur 1

2 diri untuk memperoleh kepuasan batin. Karya sastra merupakan karya imajinatif yang dipandang lebih luas pengertiannya daripada karya fiksi. Novel sebagai salah satu bentuk karya sastra dapat dengan bebas berbicara tentang kehidupan yang dialami oleh manusia dengan berbagai peraturan dan norma-norma dalam interaksinya dengan lingkungan sehingga dalam karya sastra (novel) terdapat makna tertentu tentang kehidupan. Perkembangan kebudayaan modern saat ini telah memberikan implikasi yang luar biasa bagi kehidupan umat manusia. Di satu sisi, serbuan gelombang baru globalisasi peradaban dunia dan informasi lintas sektoral dan lintas agama telah mengantarkan manusia ke puncak pencapaian ilmu dan teknologi serta kebahagiaan dari sisi jasmani atau materi yang nisbi. Kebudayaan modern dapat juga menjerumuskan manusia pada kenestapaan, kegersangan moral spiritual, kekejaman intelektual, dan dehumanisasi (kehilangan nurani dan jati diri). Rasa kemanusiaan, kejujuran, keadilan dan moralitas tambah menyusut dan kehilangan kendali sebagian besar orang disibukkan oleh persoalan hidup sehari-hari (mencari makan dan pemuasan nafsu) sehingga saling melupakan tugas, tanggung jawab dan panggilan hidupnya sebagai manusia ciptaan Tuhan. Dengan adanya fenomena tersebut perlu adanya sebuah usaha untuk menanamkan nilai-nilai bagi peserta didik (pelajar/mahasiswa) sebagai generasi muda yang notabennya sebagai generasi penerus yang kelak akan menjalankan roda kehidupan dimuka bumi ini. Upaya ini dapat dilakukan melalui sistem pendidikan dengan penekanan pada sisi rohani perlu

3 dilakukan dan dikembangkan, agar masyarakat mampu menemukan kembali sesuatu yang telah jauh bahkan hilang dari kehidupan (rohani)- nya. Dalam kehidupan sosial kemanusiaan pendidikan bukan hanya sekedar proses transformasi ilmu, akan tetapi pendidikan juga bertujuan membentuk dan menanamkan generasi yang berkarakter dan berakhlak mulia. Dengan demikian bahwa tanpa pendidikan, manusia tidak akan merambah ke semua hal tersebut di atas, sulit mendapatkan sesuatu yang berkualitas bagi diri, keluarga, bangsa dan bahkan karena pergeseran waktu keadaanya dapat saja semakin tidak berperadaban dan tidak manusiawi akan sangat ditentukan oleh sejauh mana upaya-upaya pendidikan dapat diperoleh. Sebagaimana diketahui bahwa keberhasilan pendidikan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor tujuan, pendidik, anak didik, alat/media pendidikandan lingkungan. Media pendidikan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan perlu untuk diperhatikan dan tidak terpaku pada media-media (buku-buku) wajib, Tetapi bisa dikembangkan pada media alternatif lainnya misalnya dengan melalui karya sastra atau novel (media cetak). Novel merupakan teks memuat dan mengungkapkan masalah kehidupan dan persoalan hidup. Bagaimana manusia menghadapi persoalanpersoalan hidup mereka, semua itu tidak terlepas dari jiwa manusia sendiri. Dalam novel digambarkan adanya pergolakan jiwa manusia yang

4 digambarkan melalui tokoh-tokoh yang ada dalam cerita untuk mengetahui lebih dalam tentang keadaan kejiwaan tersebut perlu kiranya menggunakan ilmu bantu yang mempelajari jiwa manusia seperti psikologi. Dengan psikologi akan diketahui perkembangan kejiwaan manusia dalam menghadapi persoalan-persoalan hidupnya. Sehingga paling tidak dapat disimpulkan bahwa, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang memepelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu. Menganalisis aspek psikologi dalam sebuah karya sastra yang berupa novel, akan mempermudah mengenali perkembangan jiwa para tokohnya. Karya sastra merupakan salah satu sarana untuk menggali gagasan, wawasan, dan cara penyelesaian suatu masalah. Dalam sebuah karya sastra akan dapat memperoleh pengetahuan mengenai sifat dan watak manusia pada umumnya. Tokoh yang ada di dalamya pun mempunyai dunia tersendiri yang mengalami permasalahan-permasalahan dan konflik-konflik pendeknya, tokoh dengan segala gejala kejiwaanya. Psikologi sastra adalah cabang ilmu sastra yang membahasatau menelaah karya sastra dari sudut psikologi (Noor, 2005:92). Berdasarkan telaah psikologi, sastra merupakan hasil kreativitas pengarang yang menggunakan media bahasa yang diabadikan untuk kepentingan keindahan dan estetis. Dengan kata lain bisa dikatakan karya sastra merupakan hasil ungkapan kejiwaan pengarang yang di dalamnya berisi susunan kejiwaan pengarang baik pikiran, suasana, atau suasana emosi (Roekhan, 1990:91).

5 Berdasarkan kajian psikologis novel, dikaitkan dengan implementasinya dalam pendidikan, novel juga dapat difungsikan sebagai bahan ajar dalam pendidikan. Hanya saja hal ini sangat tergantung pada keinginan dan latar belakang pengarangnya, baik itu pengetahuan maupun pengalaman pribadinya. Jika dilihat dari fungsi membaca novel yaitu membawa tanggung jawab dan etika besar bagi pembacanya. Tentang bagaimana sadis dan tegangnya cerita yang disajikan, selalu saja menyisipkan pesan-pesan moral, pengahargaan pada kejujuran, keberanian menghadapi cobaan hidup, solideritas antar kawan, atau sikap dan pemikiran yang patut dimiliki oleh seorang manusia yang baik. Pembelajaran sastra di SMK pada prinsipnya bertujuan mengembangkan potensi dan kreativitas siswa. Seperti halnya buku bacaan pengetahuan lain, novel juga dapat difungsikan sebagai media pendidikan dan membantu menemukan serta menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif yang ada dalam diri siswa sebagai usaha memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti serta mengembangkan kepekaan siswa terhadap nilai-nilai indrawi, akali, dan sosial dalam upaya pembentukan masyarakat yang berwatak, beretika, dan berestetika melalui transfer of falue yang terkandung dalam novel. Novel Sangkakala Cinta dipilih dalam penelitian ini karena sangat menarik untuk dikaji denagan alasan novel ini terletak pada ceritanya yakni tentang motivasi belajar yang dimilki oleh Fakih sebagai tokoh utamanya. Novel tersebut dijadikan objek penelitian karena mempunyai motivasi yang

6 tinggi, dilihat dari dari segi intrinsik maupun ekstrensik. Di sisi lain Fakih juga harus dapat berbaur dan berinteraksi denga orang di sekelilinganya yang memang berbeda, baik tingakah laku maupun kebudayaan. Selain itu dari segi teknik penyampainnya, pengarang novel ini menggunakan pemilihan kata yang sangat lugas dan mudah dipahami oleh masyarakat awam, namun tidak meninggalkan nilai di dalam karyanya. Novel Sangkakala Cinta dalam penelitian ini dianalisis dari segi psikologis dengan melihat aspek motivasi unuk menemukan nilai-nilai motivasi atau pesan motivasi belajar di dalamnya. Penulis memilih menggunakan teori struktural karena teori ini memandang karya sastra sebagai teks mandiri dan dengan pendekatan ini, penulis bermaksud untuk menja ga keobjektifan sebuah karya sastra, sehingga untuk memahami makna dan nilainilai yang terkandung di dalamnya, karya sastra harus dikaji berdasarkan dtrukturnya sendiri, lepas dari latar belakang sejarah, lepas pula dari efeknya pada pembaca (Jabrohim 2003:54). Peneliti tertarik untuk meneliti dan membahas mengenai motivasi belajar dalam kajian psikologis yang terdapat dalam novel Sangkakala Cinta dalam sebuah tesis yang berjudul Motivasi Belajar Tokoh Utama Novel Sangkakala Cinta Karya Khaeron Sirin : Kajian Psikologi Sastra dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMK, karena dalam novel tersebut banyak nilai-nilai yang dapat dipetik. Dalam novel tersebut Khaeron Sirin banyak menyampaikan pesan- pesan motivasi belajar yang dapat memberi pencerahan melalui tokohnya kepada pembaca sehingga dapat

7 mengambil hikmah dengan mencontoh sifat baik dan meninggalkan sifat buruk melalui pembelajaran. B. Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam pembahasan tesis ini adalah kajian tentang latar sosiohistoris penulis novel Sangkakala Cinta karya dalam hal ini Khaeron Sirin, kajian mendalam tentang struktur yang membangun novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin dan diaplikasikan sebagai kajian jar di sekolah melalui kajian tentang aspek motivasi belajar tokoh utama yang dipaparkan dalam novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin, serta implementasi aspek motivasi belajar tokoh utama dalam novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin sebagai bahan sastra akan dikaji dalam pembelajaran di sekolah, serta kajian yang mendalam tentang unsur-unsur yang membangun novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin untuk diimplementasikan dalam kajian motivasi belajar. C. Fokus Kajian Berdasarkan ruang lingkup di atas, fokus penelitian ini, Bagaimana Motivasi Belajar Tokoh Utama dalam Novel Sangkakala Cinta Karya Khaeron Sirin: Kajian Psikologi Sastra dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMK. Fokus tersebut dirinci menjadi 4 subfokus.

8 1. Bagaimana latar sosiohistoris penulis novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin? 2. Bagaimana struktur yang membangun novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin? 3. Bagaimana aspek motivasi belajar tokoh utama yang dipaparkan dalam novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin? 4. Bagaimana implementasi aspek motivasi belajar tokoh utama dalam novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin sebagai bahan ajar sastra di SMK? D. Tujuan Penelitian Ada 4 (empat) tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. 1. Mendeskripsikan latar sosiohistoris penulis novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin. 2. Mendeskripsikan struktur yang membangun novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin sebagai ajar sastra di SMK. 3. Mendeskripsikan aspek motivasi belajar tokoh utama yang dipaparkan dalam novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin. 4. Mendeskripsikan implementasi aspek motivasi belajar tokoh utam dalam novel Sangkakala Cinta karya Khaeron Sirin sebagai bahan ajar sastra di SMK.

9 E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat dijadikan media sebagai upaya untuk mengungkapkan kekayaan serta perkembangan dunia sastra di Indonesia yang dapat dijadikan dasar untuk mengapresiasikan karya-karya fiksi lain. Terutama nilai motivasi belajar tokoh utama dalam kajian psikologi sastra. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapakan dapat berguna bagi akademisi yang berminat terhadap karya sastra untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap novel khususnya yang berhubungan dengan nilai motivasi belajar tokoh utama dalam kajian psikologis sastra. a. Bagi Masyarakat Bagi Masyarakat hasil penelitian akan menjadi bahan wawasan dalam mendalami karya sastra serta kajian yang terdapat di dalam karya sastra, khususnya dalam novel Sangkakala Cinta Karya Khoeron Sirin. b. Bagi Sekolah Bagi sekolah hasil penelitian akan menjadi salah satu kajian dalam bahan ajar pembelajaran bahasa dan sastra di sekolah sebagai upaya peningkatan pandidikan. c. Bagi Guru Bagi guru hasil penelitian akan menjadi bahan referensi dalam pembelajaran untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar di sekolah.