Kesantunan Imperatif Dialek Antara Penjual Dan Pembeli Di Pasar Indrakila Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Tuturan Imperatif Bahasa Jawa di Desa Sruweng Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 KESIMPULAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta temuan kasus yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian kesantunan bertutur dialog tokoh dalam film Sang

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Dalam komunikasikeberadaan bahasa pada dasarnya tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

KESANTUNAN IMPERATIF DALAM BAHASA BATAK TOBA

Pemerolehan Bahasa Jawa Pada Kelompok Bermain Islam Terpadu Di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen

WUJUD KALIMAT IMPERATIF TUTURAN GURU TAMAN KANAK-KANAK KARYA PKK PACONGKANG KABUPATEN SOPPENG

Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap

PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi, maka segala yang berkaitan dengan

Oleh: MELATI PUTRI UTAMI A

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, 2003:588).

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM BAHASA SIDANG

WUJUD KESANTUNAN IMPERATIF DALAM INTERAKSI ANTARPEMUDA DI DUSUN SIDOREJO KABUPATEN SIMALUNGUN. Oleh Novi Sri Trisnawati Drs. Syamsul Arif, M.Pd.

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

PENGGUNAAN BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 8 DAN 9 TAHUN DI DESA LUNDONG KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam penulisan proposal skripsi ini peneliti mengumpulkan data-data dari

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wujud pragmatik imperatif dipilih sebagai topik kajian penelitian ini karena di dalam kajian dapat

ABSTRACT: Kata kunci: kesantunan, tuturan, imperatif. maksim penghargaan, maksim kesederhanaan,

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pandangannya selama hidup dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat manusia

BAB I PENDAHULUAN. digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Manusia sebagai

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

ANALISIS SOSIOLINGUISTIK BENTUK BAHASA PENOLAKAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR KLEWER SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TUTURAN IMPERATIF DALAM BAHASA MELAYU DIALEK SINTANG KECAMATAN SERAWAI KAJIAN PRAGMATIK

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL NGAWI: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kegiatan, peradaban kebudayaan manusia. Bahasa adalah alat

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

I. PENDAHULUAN. sangat berperan penting di samping bahasa tulis. Percakapan itu terjadi apabila

TUTUR PUJIAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI KELAS

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat

bahasa indonesia Kelas X MEMPRODUKSI DAN MENGANALISIS TEKS NEGOSIASI K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dengan kegiatan yang menjadi konteks dan tempat tuturan itu tejadi.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya anak telah mengenal bahasa sebelum dia dilahirkan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Media massa tidak hanya memberikan informasi kepada pembaca, gagasan, baik pada redaksi maupun masyarakat umum. Penyampaian gagasan

Kesantunan Imperatif dalam Tuturan Masyarakat di Desa Stagen Kabupaten Kotabaru. Normasunah

BAB I PENDAHULUAN. (Chaer, 2010: 22). Sehingga dalam bertutur tentu menggunakan bahasa dalam

TINDAK TUTUR LANGSUNG LITERAL DAN TIDAK LANGSUNG LITERAL PADA PROSES PEMBELAJARAN MICRO TEACHING

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor linguistik, tetapi juga faktorfaktor

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga pada pemilihan kata-kata dan kalimat-kalimat yang digunakan,

Kaidah Imperatif Bahasa Indonesia dalam Buku Imperatif dalam Bahasa Indonesia Karya Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum.

JURNAL ALIH KODE BAHASA DALAM INTERAKSI JUAL BELI DI PASAR BANDAR KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Suku Batak terdiri dari lima bagian yaitu; Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun,

BAB I PENDAHULUAN. firmannya Katakanlah: Inilah jalanku (agamaku). Aku dan orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM INTERAKSI JUAL BELI DI PASAR PEKAN SUNGGAL KECAMATAN MEDAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG (Kajian Pragmatik)

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

JENIS KALIMAT IMPERATIF PADA TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMK N 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI

KESALAHAN PENGGUNAAN TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA PADA KARANG TARUNA DI DESA GEMEKSEKTI KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN

Ragam Bahasa Jawa dalam Komunitas Pecinta Musik Reggae di Alun-alun Kebumen

GUGON TUHON SEPUTAR MASA KEHAMILAN DI DESA KARANGSEMBUNG KECAMATAN NUSAWUNGU KABUPATEN CILACAP

KESANTUNAN BERBAHASA PADA TUTURAN SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia.

ANALISIS KALIMAT IMPERATIF PADA BAHASA PEMBINA UPACARA DI SMA NEGERI 3 KOTA TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL

IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA WACANA PEMBUKA RAPAT DINAS DI TINGKAT KELURAHAN BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI

KESANTUNAN IMPERATIF DALAM INTERAKSI JUAL BELI DI PASAR TRADISIONAL DESA KECIK KECAMATAN KENCONG KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

Diajukan Oleh: HARIYANTO A

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN DI KALANGAN MASYARAKAT BERBUDAYA JAWA DI SOLO DALAM KONTEKS NONRESMI NASKAH PUBLIKASI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

REALISASI KESANTUNAN PRAGMATIK IMPERATIF KUNJANA RAHARDI DALAM RUBRIK SURAT PEMBACA PADA MAJALAHCAHAYAQU

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT IMPERATIF KALANGAN GURU PAUD PERMATA BUNDA DESA SEI BULUH KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

ANALISIS TINDAK TUTUR ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR CEPOGO BOYOLALI: KAJIAN PRAGMATIK

TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG JALAN RINGROAD SOLO-SRAGEN TINJAUAN: PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

BAB V PENUTUP. kota Melbourne bertujuan untuk menelaah jenis, bentuk, fungsi,dan faktor-faktor

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR GUNDIH KABUPATEN GROBOGAN: KAJIAN PRAGMATIK

terhubung dengan manusia lainnya di berbagai daerah yang berbeda, dengan menggunakan sebuah bahasa yang telah disepakati bersama.

DESKRISPI KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN USTADZ MAULANA DENGAN TEMA BERSEDEKAH PADA ORANG TUA DAN DI BALIK SEBUAH MUSIBAH DI YOUTUBE

WUJUD MAKNA PRAGMATIK TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM FILM KELUARGA CEMARA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP

BENTUK-BENTUK KALIMAT IMPERATIF SEDERHANA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMA KEBAKKRAMAT

KAJIAN KESOPANAN DALAM TUTURAN TRANSAKSI PEMBIAYAAN DI PT BFI FINANCE TBK. CABANG SOLO NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh:

Analisis Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa Dalam Roman III Cocak Nguntal Elo Karya Suparto Brata Tahun 2009

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI

Analisis Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa dalam Cerbung Tresna Kagiles Ila-Ila karya Mbah Brintik pada Majalah Jayabaya Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desa Babadan terletak di ujung Utara Kecamatan Pagentan Kabupaten

Transkripsi:

Kesantunan Imperatif Dialek Antara Penjual Dan Pembeli Di Pasar Indrakila Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Oleh: Nurul Hidayati Program Sudi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Nurulhidayati981@ymail.com Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan wujud pemakaian kesantunan imperatif dialek antara penjual dan pembeli di pasar Indrakila desa Krakal kecamatan Alian kabupaten Kebumen, (2) mendeskripsikan faktor- faktor ungkapan penanda kesantunan imperatif yang digunakan dalam kesantunan imperatif dialek antara penjual dan pembeli di pasar Indrakila desa Krakal kecamatan Alian kabupaten Kebumen. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu metode simak dan metode cakap. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kontekstual. Hasil penelitian, diperoleh (1) Wujud pemakaian kesantunan imperatif dialek antara penjual dan pembeli di pasar Indrakila desa Krakal kecamatan Alian kabupaten Kebumen, dibagi menjadi (a) wujud formal kesantunan imperatif yang meliputi imperatif aktif dan imperatif pasif, (b) wujud pragmatik imperatif meliputi imperatif perintah, imperatif suruhan, imperatif permintaan, imperatif permohonan, imperatif desakan, imperatif bujukan, imperatif himbauan, imperatif persilaan, imperatif ajakan, imperatif permintaan izin, imperatif larangan, imperatif harapan, imperatif anjuran, imperatif mengizinkan, dan imperatif umpatan. (2) Faktor-faktor penanda kesantunan imperatif yaitu (a) kesantunan linguistik imperatif meliputi faktor panjang pendek tuturan, faktor urutan tuturan, intonasi dan isyarat-isyarat kinesik, serta faktor penanda kesantunan tulung, ayo, jajal (b) kesantunan pragmatik imperatif meliputi kesantunan pragmatik imperatif tuturan deklaratif dan kesantunan pragmatik tuturan interogatif. Kata kunci: kesantunan imperatif Pendahuluan Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat untuk menunjukkan identitas masyarakat pemakai bahasa. Berbahasa dan berperilaku santun merupakan kebutuhan setiap orang, bukan sekedar kewajiban. Seseorang berbahasa dan berperilaku santun sebenarnya lebih dimaksudkan sebagai wujud aktualisasi diri. Setiap orang harus menjaga kehormatan dan martabat diri sendiri. Hal ini dimaksudkan agar orang lain juga mau menghargainya. Kalimat imperatif adalah kalimat yang isinya meminta agar si pendengar atau yang mendengar kalimat itu memberi tanggapan berupa tindakan atau perbuatan yang diminta (Chaer dan Agustina). Analisis imperatif dialek menarik untuk diteliti karena dengan penelitian tersebut masyarakat akan menjadi tahu seberapa tingginya tingkat Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 10

kesopanan dalam berbahasa serta berperilaku selain itu juga dapat mengetahui sejauh mana kelancaran masyarakat dalam bertutur. Pemakaian tuturan bermakna kesantunan imperatif tidak selalu sama antara masyarakat pasar dengan masyarakat lainnya. Berdasarkan uraian di atas, penelitian yang berjudul Kesantunan Imperatif Dialek Antara Penjual dan Pembeli di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen adalah mendeskripsikan wujud dan faktor-faktor penanda dan kesopanan imperatif dialek antara penjual dan pembeli yang ada di pasar Indrakila tepatnya berada di wilayah desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen dengan analisis secara pragmatik dan linguistik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud pemakaian kesantunan imperatif dialek antara penjual dan pembeli di pasar Indrakila desa Krakal kecamatan Alian kabupaten Kebumen, mendeskripsikan faktor- faktor ungkapan penanda kesantunan imperatif yang digunakan dalam kesantunan imperatif dialek antara penjual dan pembeli di pasar Indrakila desa Krakal kecamatan Alian kabupaten Kebumen. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penutur bahasa dialek Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah kesantunan imperatif dialek antara penjual dan pembeli di Pasar Indrakila Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Penelitian ini berlangsung selama satu semester (6 bulan). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Instrumen atau alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat rekam berupa handphone, alat tulis berupa bolpoin dan kertas untuk mencatat data yang terekam dan menganalisisnya. Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kontekstual. Hasil analisis data penelitian disajikan secara deskriptif. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 11

Hasil Penelitian Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tulisan, untuk selanjutnya diterjemahkan. Berikut data tuturan hasil dari penelitian yang ditemukan di pasar Indrakila desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. 1. Wujud Pemakaian Kesantunan Imperatif Dialek antara Penjual dan Pembeli di Pasar Indrakila Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Bagian ini akan menjelaskan analisis wujud kesantunan imperatif dialek antara penjual dan pembeli di pasar Indrakila Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. a. Imperatif Aktif Imperatif aktif dalam bahasa Indonesia dibedakan berdasarkan penggolongan verbanya menjadi dua macam, yakni imperatif aktif berciri tidak transitif dan imperatif aktif berciri transitif (Rahardi, 2005:88). 1) Imperatif Aktif Tidak Transitif Pada penelitian Kesantunan Imperatif Dialek Antara Penjual dan Pembeli di Pasar Indrakila Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen ditemukan tiga tuturan imperatif diantaranya: nganah rika nggolet kriting sing maen [ŋanah rika ŋgolɛt kritiŋ siŋ maɛn] Sana kamu cari keriting yang bagus! 2) Imperatif Aktif Transitif Pada penelitian Kesantunan Imperatif Dialek Antara Penjual dan Pembeli di Pasar Indrakila Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen, ditemukan enam tuturan imperatif aktif transitif, diantaranya: njenengan gole ngregani sing padha karo liyane ya! [njǝnǝŋan golɛ ŋrǝgani siŋ paḍa karo liyanɛ ya] Hargai yang sama dengan yang lainnya ya! 3) Imperatif Pasif Pada penelitian ini, ditemukan delapan tuturan imperatif pasif diantaranya: siram bae nganggo banyu langsung di lodheh kabeh [siram baɛ ŋaŋgo baƞu laŋsuŋ di loḍɛh kabɛh] Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 12

Siram saja pakai air, terus ditumis semua. b. Wujud Pragmatik Imperatif a. Pragmatik Imperatif Perintah Jenis imperatif perintah dalam penelitian Kesantunan Imperatif Dialek Antara Penjual dan Pembeli di Pasar Indrakila Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen ada delapan tuturan, diantaranya: tapi kan nglothok kie nyicipi, nglothok legi pandeng njerone cicipi bae! [tapi kan ŋloţok kiɛ ƞicipi, ŋloţok lǝgi pandǝŋ njǝronɛ cicipi baɛ!] Tapi kan mengelupas ini cicipi, mengelupas manis lihat saja dalamnya cicipi saja! b. Pragmatik Imperatif Suruhan Dalam penelitian ini, ditemukan tuturan pragmatik imperatif suruhan sebanyak enam tuturan,diantaranya: jukutaken sing biru Mas, jal karo sing ijo! [jukutakǝn siŋ biru mas, jal karo siŋ IjO!] Ambilkan yang biru Mas, coba sama yang hijau! c. Pragmatik Imperatif Permintaan Dalam penelitian ini, jenis pragmatik imperatif permintaan ditemukan sebanyak enam tuturan, seperti: niki nyuwun kalih ewu lah sing niki sejinah [niki ƞuwun kalih ɛwu lah sǝjinah] Ini minta duaribu lah satu bungkus. d. Pragmatik Imperatif Permohonan Dalam penelitian ini, jenis pragmatik imperatif permohonan ditemukan sebanyak lima tuturan, diantaranyai: wis ageh lah eman-eman kari telu thok [wis lah ɛman-ɛman kari tǝlu ţok] Sudahlah mubazir tinggal tiga saja. e. Pragmatik Imperatif Desakan Dalam penelitian ini, jenis pragmatik imperatif desakan ditemukan sebanyak tiga tuturan, diantaranya: pas limolas engko tek imbuhi ambon seuler Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 13

[pas limolas ǝŋko tǝk ImbUi ambon sǝulǝr] Pas limabelas nanti ditambahi pisang ambon satu biji. f. Pragmatik Imperatif Bujukan Dalam penelitian ini, jenis pragmatik imperatif bujukan ditemukan sebanyak lima tuturan diantaranya: rong kilo lima ewu legi banget nggo digawa meng mesjid ngesuk nggo sangu traweh [roŋ kilo lima ɛwu lǝgi baŋǝt ŋgo digawa mǝŋ mǝsjid ŋɛsuk ŋgo saŋu trawɛh] Dua kilo lima ribu sangat manis untuk dibawa ke masjid besok untuk bekal tarawih. g. Pragmatik Imperatif Himbauan Dalam penelitian ini, jenis pragmatik imperatif himbauan ditemukan sebanyak empat tuturan diantaranya: kae sing telu diecer sepuluh ewu apa rongpuluh ewu, ya ora tek windu ben nggo langganan, anu pleng nek wis pleng wis ora tuku [kaɛ siŋ tǝlu diɛcɛr sǝpuluh ɛwu apa roŋpuluh ɛwu, ya Ora tǝk windu bɛn ŋgo laŋganan, anu plǝŋ nɛk wis plǝŋ wis Ora tuku] Itu yang tiga dicicil sepuluh ribu apa duapuluh ribu, ya tidak saya tegur biar untuk langganan, kalau sudah kosong sudah tidak mau membeli. h. Pragmatik Imperatif Persilaan Dalam penelitian ini, jenis pragmatik imperatif persilaan ditemukan sebanyak tiga tuturan diantaranya: mangga, njenengan [moŋgo, njǝnǝŋan] Silakkan, anda. i. Pragmatik Imperatif Ajakan Dalam penelitian ini, jenis pragmatik imperatif ajakan ditemukan sebanyak dua tuturan diantaranya: wis Mba, kie bae Mba? La kuwe apik [wis mba, kiɛ baɛ mba? La kuwɛ apik] Sudah Mba, ini saja Mba? La itu bagus. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 14

j. Pragmatik Imperatif Permintaan Izin Dalam penelitian ini, jenis pragmatik imperatif permintaan izin ditemukan sebanyak empat tuturan diantaranya: jal ngemek sit! Sing abang kae nyong mau weruh telung epek [jal ŋǝmɛk sit! siŋ abaŋ kaɛ ƞoŋ mau wǝruh tǝluŋ ɛpɛk] Coba saya pegang dulu! Yang merah tadi saya lihat tiga sisir. k. Pragmatik Imperatif Larangan Dalam penelitian ini, jenis pragmatik imperatif larangan ditemukan sebanyak lima tuturan diantaranya: boten saged hehe wong kulak be patangewu [botǝn sagǝd hɛhɛ woŋ kulak bɛ pataŋɛwu] Tidak bisa hehe ambilnya juga empat ribu. l. Pragmatik Imperatif Harapan Dalam penelitian ini, jenis pragmatik imperatif harapan ditemukan sebanyak lima tuturan diantaranya: ya anyar Bu, wong kula anu ajeng kula jujugaken warung nek ora ntek gedhene rong kilo kan urung [ya aƞar bu, woŋ ajǝŋ kulo jujugakǝn waruŋ nɛk Ora ntɛk gǝḍɛnɛ roŋ kilo kan UrUŋ] Ya baru Bu, ini mau saya antar ke warung tapi kalau belum habis setidaknya dua kilo kan belum m. Pragmatik Imperatif Anjuran Dalam penelitian ini, jenis pragmatik imperatif anjuran ditemukan sebanyak tiga tuturan diantaranya: sanga ewu sepuluh? [saŋa ɛwu sǝpuluh?] Sembilan ribu sepuluh. n. Pragmatik Imperatif Mengizinkan Dalam penelitian ini, jenis pragmatik imperatif mengizinkan ditemukan sebanyak dua tuturan diantaranya: ya olih [ya OlIh] Ya boleh. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 15

o. Pragmatik Imperatif Umpatan Dalam penelitian ini, jenis pragmatik imperatif umpatan ditemukan sebanyak satu tuturan seperti: nggo jaburan [ŋgo jaburan] Buat cemilan. 2. Faktor-faktor Penanda Kesantunan Imperatif Dialek Antara Penjual dan Pembeli di Pasar Indrakila Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Tuturan mengenai faktor-faktor penanda kesantunan imperatif dialek antara penjual dan pembeli di pasar Indrakila Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen, yaitu penyajian tuturan mengenai wujud kesantunan dari segi linguistik imperatif dan pragmatik imperatif. a. Makna Faktor Panjang Pendek Tuturan Dalam penelitian ini, ditemukan sebanyak sepuluh tuturan diantaranya: njiot sing bakal [njiot siŋ bakal] Ambil yang sudah jadi. b. Makna Faktor Urutan Tuturan Dalam penelitian ini, ditemukan sebanyak tiga tuturan diantaranya: ih keakean mpun tumbas lehor mbarang, setengah mawon niki! [Ih, kǝakɛan mpun tumbas lɛhor mbaraŋ, sǝtǝŋah mawon niki1] Kebanyakan, sudah beli daging lehor juga, setengah kilo saja ini! c. Makna Intonasi dan Isyarat-Isyarat Kinestik Dalam penelitian ini, ditemukan sebanyak enam tuturan diantaranya: oh suwun ya, sing niku gangsal mawon! [Oh suwun ya, siŋ niku gaŋsal mawon!] Oh terima kasih ya, yang itu lima saja! Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 16

d. Penanda Kesantunan Tulung Dalam penelitian ini, ditemukan sebanyak tiga tuturan diantaranya: tulung aku utang dhisit ya! [tuluŋ aku Utaŋ ḍisit ya!] Tolong saya hutang dulu ya! e. Penanda Kesantunan Ayo Dalam penelitian ini, ditemukan sebanyak satu tuturan seperti: ayo Mba! [ayo mba!] Ayo mba! f. Penanda Kesantunan Jajal Dalam penelitian ini, ditemukan sebanyak tujuh tuturan diantaranya: kie Mas jal jukutaken sing ijo siji! [kiɛ mas jal jukutakǝn siŋ ijo siji! Ini Mas coba ambilkan yang hijau satu! g. Penanda Kesantunan Mbok Dalam penelitian ini, ditemukan sebanyak tiga tuturan diantaranya: mbok kewatir keciliken gawa meng ngeneh ya kena [mbok kǝwatir kǝcilikǝn gawa mǝŋ ŋɛnɛh ya kǝna] Kalau kkawatir kekecilan, bawa sini saja. h. Kesantunan Pragmatik Imperatif Deklaratif Dalam penelitian ini, ditemukan sebanyak duabelas tuturan diantaranya: pandeng njerone kie cicipi bae! [pandǝŋ njǝronɛ kiɛ cicipi baɛ!] Lihat dalamnya ini cicipi saja! i. Kesantunan Pragmatik Dalam Tuturan Interogatif Dalam penelitian ini, ditemukan sebanyak sebelas tuturan diantaranya: genah tuku apa-apa nang kene bae ya! [gǝnah tuku apa-apa naŋ kɛnɛ baɛ ya!] Memang kalau mau beli apa-apa di sini saja ya! Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 17

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 17 wujud pemakaian kesantunan imperatif dan 16 faktor-faktor penanda kesantunan imperatif dan semuanya berjumlah 33 jenis kesantunan imperatif, seperti berikut: (1) Wujud pemakaian kesantunan imperatif dialek antara penjual dan pembeli di pasar Indrakila desa Krakal kecamatan Alian kabupaten Kebumen, dibagi menjadi (a) wujud formal kesantunan imperatif yang meliputi imperatif aktif dan imperatif pasif, (b) wujud pragmatik imperatif meliputi imperatif perintah, imperatif suruhan, imperatif permintaan, imperatif permohonan, imperatif desakan, imperatif bujukan, imperatif himbauan, imperatif persilaan, imperatif ajakan, imperatif permintaan izin, imperatif larangan, imperatif harapan, imperatif anjuran, imperatif mengizinkan, dan imperatif umpatan. (2) Faktor-faktor penanda kesantunan imperatif yaitu (a) kesantunan linguistik imperatif meliputi faktor panjang pendek tuturan, faktor urutan tuturan, intonasi dan isyarat-isyarat kinesik, serta faktor penanda kesantunan tulung, ayo, jajal (b) kesantunan pragmatik imperatif meliputi kesantunan pragmatik imperatif tuturan deklaratif dan kesantunan pragmatik tuturan interogatif. Daftar Pustaka Rahardi, Kuncana. 2005. Kesantunan Imperatif: Bahasa Indonesia. Yogyakarta. Reniwati, dkk. 2009. Dialektologi Teori dan Metode. Yogyakarta: Elmatera Publishing. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 18