BAB 1 PENDAHULUAN. terlepas dari unsur sumber daya yang ada dalam perusahaan. Sumber daya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan. Keberadaan manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. sedang menghadapi era globalisasi, dimana persaingan antar perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi dan Konsumsi Beras Nasional, Tahun

BAB I PENDAHULUAN. mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. suatu instansi tidak bisa berpartisipasi dan memperhatikan hal tersebut, maka

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. turnover intention maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. baik tidak akan pernah mengabaikan sumber daya manusia mereka, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat mendorong perkembangan ilmu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Benih merupakan salah satu unsur pokok dalam usaha tani padi. Kebutuhan akan sarana tersebut semakin lama semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. bagian mempunyai tugas dan wewenang masing-masing. Dimana satu sama

PENGANTAR. Ir. Suprapti

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Tbk. Sumatera Utara. Tema ini penting dibahas karena karyawan merupakan aset

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. menyuplai serta mengatur pasokan listrik. Perusahaan ini pun meruapakan satusatunya

BAB 1 PENDAHULUAN. menggantikan sebagian besar tenaga kerja manusia, namun masih banyak. sepenuhnya otomatis tersebut yaitu sumber daya manusia.

I. PENDAHULUAN. Pentingnya sektor pertanian dalam menunjang ketahanan ekonomi telah terbukti

BAB I PENDAHULUAN. juga dengan Sumber Daya Manusia (SDM) karena Sumber Daya Manusia. organisasi. Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) disini cenderung

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok dan sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian menimbulkan adanya risiko. Seperti halnya yang telah disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang melesat seperti roket, membentuk suatu era

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan perusahaan tidak akan berjalan walaupun perusahaan tersebut telah

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Efektifitas suatu perusahaan tergantung dari berbagai faktor salah satunya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri

BAB I PENDAHULUAN. mutu perusahaan agar dapat memenangkan persaingan dengan melakukan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

PT SANG HYANG SERI (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tanpa adanya peran aktif dari pegawai atau karyawan sebagai salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi, agar bisa bertahan dan tetap berkembang. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan sumber daya manusia yang ada

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya suatu instansi maka akan semakin sulit pula perencanaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

LAPORAN MANAJEMEN TAHUN

I. PENDAHULUAN. rumahtangga yang mengusahakan komoditas pertanian. Pendapatan rumahtangga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab kepada banyak stakeholder. (Anthony dan Govindaradjan, 2005:60).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. operasional dari suatu organisasi. Keberhasilan dari tercapainya tujuan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang optimal serta mempertahankan hidup usahanya yang dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi core business-nya. Prestasi organisasi tersebut tidak melebihi prestasi

BAB 1 PENDAHULUAN. agar memilki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan, baik yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan, terlebih lagi dengan adanya

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 562 KMK. 02/2004 TENTANG

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaaan suatu perusahaan dalam skala besar maupun kecil tidak terlepas dari unsur sumber daya yang ada dalam perusahaan. Sumber daya manusia, modal dan teknologi merupakan faktor-faktor yang sangat penting dalam menciptakan kualitas produk. Sumber-sumber tersebut harus digerakkan secara efektif, guna mencapai hasil (output) yang optimal. Untuk mencapi tujuan tersebut diperlukan adanya usaha yang didukung oleh semua pihak secara organisasi baik dari pihak manajemen maupun dari pihak karyawan. Pihak manajemen dalam hal ini, perlu melakukan terobosan-terobosan baru untuk menggerakkan sumber daya manusia yang dimiliki tersebut. Sumber daya yang paling penting diantara sumber daya lainnya adalah sumber daya manusia, karena betapapun canggihnya teknologi yang digunakan, tidak berdaya guna tanpa didukung sumber daya manusia yang handal. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia memiliki peranan dalam mewujudkan keberhasilan organisasi atau perusahaan sebagai satu kesatuan merupakan akumulasi dari hasil kerja karyawan yang berprestasi yaitu kinerja. Berbagai macam hambatan pasti ditemui oleh setiap individu dalam perusahaan, hal tersebut dapat berdampak pada kinerja individu. Adapun faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja seperti, motivasi, kepemimpinan, lingkungan kerja, intensif, budaya organisasi, komunikasi, motivasi, kedisiplinan, komitmen 1

2 dan pelatihan. Kinerja adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara 2009:67). Seorang karyawan dikatakan memiliki kinerja yang tinggi, jika beban kerja yang ditetapkan tercapai dan jika realisasi hasil kerja tinggi dari pada yang ditetapkan perusahaan. PT. Sang Hyang Seri yang merupakan perintis dan pelopor usaha perbenihan di Indonesia serta satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mempunyai core business perbenihan pertanian. Pada tanggal 1 Desember 2015, telah resmi didirikan divisi produksi baru yaitu Kantor Produksi Kebun Sukamandi (KPKS) yang dibentuk dalam rangka penyelamatan perusahaan serta pengembangan dan optimalisasi usaha perusahaan yang berfungsi sebagai pengelola aset perusahaan berupa areal sawah untuk dikelola dan diberdayakan sebagai penghasil benih pertanian yang berkualitas dan diharapkan dapat menghasilkan 25.000 ton benih kantong/tahun. Berdirinya divisi baru pada perusahaan menyebabkan adanya perekrutan karyawan baru guna membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Agar tercapainya target perusahaan di setiap tahunnya maka diperlukan kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan antar karyawan guna mencapai kemampuan dalam menghasilkan produksi benih yang telah ditetapkan oleh perusahan. Apabila adanya peningkatan produksi pada perusahaan, maka hal tersebut disebabkan oleh adanya kinerja yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari Tabel 1.1 target dan realisasi produksi benih periode bulan januari juni 2016 sebagai berikut :

3 Tabel 1.1 Data Produksi Pengolahan Benih PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Produksi Kebun Sukamandi Periode Januari Juni 2016 JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI NO KOMODITI Hasil Panen GKP Tdk layak benih (kg) Fisik Hasil Panen GKP Tdk layak benih (kg) Fisik Hasil Panen GKP Tdk layak benih (kg) Fisik Hasil Panen GKP Tdk layak benih (kg) Fisik Hasil Panen GKP Tdk layak benih (kg) Fisik Hasil Panen GKP Tdk layak benih (kg) 1 2 3 4 Padi Non Hibrida Padi Hibrida Benih Kerjasama dan Benih SS (FM) Benih Kerjasama FS 16,399 3,174 13,22 5 8,670 170 8,500 19,159 1,419 17,74 0 122,255 6,920 115,3 35 279,63 9 2,769 276,870 205 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 620 120 500 630 180 450 2,457 182 2,275 11,872 672 19,003 3,678 15,32 5 11,20 0 40,057 397 39,660 15,913 388 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3,560 35 3,525 3,664 89 5 Kedele 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Jagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Hortikultura 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Saprotan 546 106 440 14 4 10 0 0 0 5 0 5 0 0 0 12,548 306 9 Hasil Pertanian Jumlah : 36,568 7,078 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29,49 0 9,314 354 8,960 21,616 1,601 20,01 5 134,132 7,592 126,5 40 323,25 6 3,201 320,055 32,331 789 Produktivit as (%) 19% 4% 7% 6% 1% 2% Sumber : Kantor Produksi Kebun Sukamandi, Divisi Pabrik 2016

4 Tabel 1.1 menunjukkan kinerja produksi pengolahan Kantor Produksi Kebun Sukamandi selama periode Januari Juni 2016 hanya beberapa komoditi yang beroperasi diantaranya; padi non hibrida, benih kerjasama dan benih SS (FM), benih kerjasama FS, serta saprotan. Sedangkan komoditi lainnya yang tidak beroperasi yaitu padi hibrida, kedele, jagung, horticultural dan hasil pertanian. Hal ini disebabkan perusahaan belum memulai program penanaman benih mandiri, dimana perusahaan hanya berorientasi pada hasil kerjasama dan swakelola terhadap para petani yang menggunakan lahan milik perusahaan. Karena perusahaan tidak menanam benih sendiri sehingga perusahaan hanya menerima hasil dari para petani yang bekerja sama dengan perusahaan. Tingkat produksi tertinggi pada table 1.1 selama periode januari juni 2016 terjadi pada bulan Mei sebesar 320,055 kg dan terendah terjadi pada bulan febuari sebesar 8,960 Kg. Namun jika dilihat dari target perusahaan sebesar 25,000 Ton (25,000,000 Kg) selama setahun atau sekitar 2,000 Ton per bulan, hasil kinerja produksi selama periode tersebut sangat jauh dari target yang ditetapkan perusahaan, karena rata-rata produksi perusahaan setiap bulan hanya sebesar 89,434 Kg per bulan. Hal tersebut menggambarkan kinerja karyawan dalam mencapai target perusahaan masih terdapat beberapa kendala yang belum teratasi sesuai standar operasional perusahaan. Selain itu kurangnya pelatihan dan pembekalan yang dilakukan karyawan terhadap para petani membuat hasil panen benih terkadang tidak sesuai standar produk yang diin ginkan perusahaan. Hal ini membuat tingkat produktifitas pengolahan menjadi rendah dan hasil pengolahan benih panen yang

5 siap dijual menjadi tidak efektif, sehingga mencerminkan kinerja karyawan yang kurang baik. Karena terdapatnya beberapa permasalahan pada produksi pengolahan benih di KPKS diperlukan upaya yang tepat dari pihak manajemen untuk melakukan pemahaman yang mendalam mengenai-faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan dapat dilihat dari adanya peningkatan kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi dari hasil penyelesaian tugas yang telah dilakukan. Untuk melengkapi hasil capaian kinerja karyawan, penulis melakukan pra survey terhadap 15 karyawan staff bagian produksi, mengingat divisi ini merupakan bagian yang langsung bersentuhan dengan proses produksi dan kualitas hasil produksi. Hasil pra survey tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini : Tabel 1.2 Hasil Pra Survey Kinerja Karyawan Pada divisi Kantor Produksi Kebun Sukamandi (KPKS) Skala No Dimensi Kinerja Karyawan Cukup Kurang Tidak Total 1 Kualitas pekerja 1 4 7 2 1 15 2 Kuantitas kerja 2 5 5 2 1 15 3 Kehadiran 1 6 7 1 0 15 4 Pengetahuan pekerjaan 2 6 6 1 0 15 Frekuensi 6 21 25 6 2 60 Skor 30 84 75 12 2 203 Rata-rata skor 3,38 Sumber : Hasil Pra Survey KPKS 2016 Berdasarkan hasil pra survey pada tabel 1.2 kinerja karyawan pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi masih belum optimal, hal ini terlihat dari hasil ratarata skor yang berjumlah 3,38 dan masih terdapat aspek yang lemah serta belum optimal yaitu mengenai kualitas pekerja, kuantitas kerja karyawan, dan kehadiran.

6 Pra survey pada kinerja karyawan tersebut menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan, kuantitas yang masih dibawah target maupun kualitas kerja yang tidak memenuhi standar sesuai yang ditetapkan serta adanya ketidak tepatan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang tetapkan menjadi indikasi bahwa kinerja karyawan pada perusahaan tersebut belum optimal. Pencapaian kinerja karyawan dipengaruhi oleh adanya faktor, dan untuk mengetahui faktor apa saja yang dianggap penting dalam mempengaruhi kinerja karyawan, penulis melakukan pra survey kepada 15 orang karyawan yang memperoleh hasil pada Tabel 1.3 sebagai berikut: No Tabel 1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan Pada divisi Kantor Produksi Kebun Sukamandi (KPKS) Variabel Skala Cukup Kurang Tidak Total Ratarata Skor 1 Pengalaman Kerja 2 6 7 0 0 15 3,67 2 Status Karyawan 7 3 4 1 0 15 4,07 Keadilan dalam 3 menempatkan 4 3 5 3 0 15 3,53 karyawan 4 Lingkungan Kerja 7 4 2 2 0 15 4,07 5 Hubungan Kerja dengan atasan 5 5 4 1 0 15 4 6 Motivasi 7 4 4 0 0 15 4,2 7 Kedisiplinan 3 3 7 2 0 15 3,46 8 Kompensasi 4 4 4 2 1 15 3,53 9 Komitmen 4 2 3 3 3 15 3,06 10 Kepuasan Kerja 3 4 5 3 0 15 3,46 11 Jenjang Karir 6 4 5 0 0 15 4,06 12 Budaya Organisasi 3 3 4 3 2 15 3,13 13 Kompetensi 4 5 5 1 0 15 4 14 Hubungan Kerja dengan rekan kerja 6 4 5 0 0 15 4,06 15 Kepemimpinan 5 4 5 1 0 15 3,87 Sumber : Hasil Pra Survey KPKS 2016

7 Tabel 1.3 menunjukkan bahwa dari beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi kinerja karyawan Kantor Produksi Kebun Sukamandi sebagian besar menghasilkan rata-rata skor tinggi. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa faktor-faktor tersebut sudah cukup baik dalam mempengaruhi kenaikan kinerja karyawan. Akan tetapi terdapat pula variabel yang memiliki jumlah rata-rata skor rendah yaitu pada variabel budaya organisasi dan komitmen organisasional. Untuk faktor komitmen karyawan menghasilkan rata-rata skor 3,06 sedangkan budaya organisasi memiliki rata-rata skor sebesar 3,13. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa kedua faktor tersebut belum optimal dalam meningkatkan kinerja karyawan. Mengingat budaya organisasi dan komitmen organisasional merupakan salah satu faktor penting dalam kinerja. Hal ini menarik untuk diteliti lebih lanjut mengingat komitmen organisasional dan budaya organisasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan secara langsung. Budaya organisasi merupakan salah satu faktor penting yang diperhatikan oleh manajemen, karena budaya organisasi mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan didalam menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan penulis ditemukan beberapa permasalahan menyangkut budaya organisasi yang mempengaruhi kondisi manusia. Faktor budaya organisasi dalam hal ini menekankan pada inovasi dan mengambil risiko, perhatian pada rincian, orientasi hasil, orientasi manusia, orientasi manusia, orientasi tim, agretifitas dan stabilitas. Untuk melihat permasalahan mengenai budaya organisasi karyawan,

8 No penulis melakukan pra survey terhadap 15 karyawan staff bagian produksi hasil produksi. Hasil pra survey tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.4 dibawah ini; Tabel 1.4 Budaya Organisasi Bagian Produksi di PT. Sang Hyang Seri (persero) Kantor Produksi Kebun Sukamandi Dimensi Budaya Organisasi Skala Cukup Kurang Tabel 1.4 menunjukkan bahwa rata-rata skor yang dihasilkan sebesar 3,6 berdasarkan dari penilaian karyawan Kantor Produksi Kebun Sukamandi (KPKS) atas dimensi budaya organisasi yang meliputi pada inovasi dan mengambil risiko, perhatian pada rincian, orientasi hasil, orientasi manusia, orientasi tim, agretifitas dan stabilitas. Faktor penting yang mempengaruhi kinerja dari budaya organisasi ini ada pada orientasi hasil dimana pencapaian target karyawan dan dukungan lembaga dalam bentuk fasilitas kerja belum terpenuhi. Adapun faktor penting selain dari orientasi hasil yaitu orientasi tim dimana kerja sama yang terjadi antar anggota belum kondusif dan toleransi antara anggota belum maksimal. Tidak Hasil ini dapat menjadi indikasi adanya persoalan dalam budaya orgsnisasi karyawan khususnya di bagian produksi. Munculnya permasalahan yang menyangkut budaya organisasi karyawan tersebut tentunya dapat berdampak pada Total 1 Inovasi dan pengambilan risiko 4 4 5 1 1 15 2 Perhatian pada rincian 5 6 2 2 0 15 3 Orientasi hasil 2 3 2 3 5 15 4 Orintasi manusia 4 5 4 1 0 15 5 Orientasi tim 5 4 3 1 2 15 6 Agresifitas 7 3 2 2 1 15 7 Stabilitas 5 4 5 2 0 15 Frekuensi 32 29 23 12 9 105 Skor 160 116 69 24 9 378 Rata-rata skor 3,6 Sumber : Hasil Pra Survey KPKS 2016

9 kinerja karyawan yang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti capaian target perusahaan menjadai tidak tercapai. Adapun faktor lain yang mempengaruhi kinerja yaitu Komitmen organisasional yang merupakan sikap pegawai yang tertarik dengan tujuan, nilai dan sasaran organisasi yang ditunjukan dengan adanya penerimaan individu atas nilai dan tujuan organisasi serta memiliki keinginan untuk berhubungan dengan organisasi kesediaan bekerja keras sehingga membuat individu betah dan tetap ingin bertahan di organisasi tersebut demi mencapai tujuan dan kelangsungan organisasi. Tentu tujuannya tersebut agar semua pekerjaan dapat selesai dengan hasil yang baik dan maksimal. Untuk melihat permasalahan mengenai komitmen kerja, penulis melakukan pra survey terhadap 15 karyawan staff bagian produksi hasil produksi. Hasil pra survey tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.5 dibawah ini : No Tabel 1.5 Hasil Pra Survey Komitmen di PT. Sang Hyang Seri (persero) Kantor Produksi Kebun Sukamandi Dimensi Komitmen Organisasi Skala 1 Komitmen Afektif 1 4 8 1 1 15 2 Komitmen Berkelanjutan 3 5 3 3 1 15 3 Komitmen Normatif 2 5 7 1 0 15 Frekuensi 6 14 18 5 2 45 Skor 30 56 54 10 2 152 Rata-rata skor 3,37 Sumber : Hasil Pra Survey KPKS 2016 Tabel 1.5 menunjukkan bahwa skor rata-rata yang dihasilkan pada pra Cukup Kurang Tidak survey diatas sebesar 3,37 berdasarkan penilaian jawaban karyawan Kantor Produksi Kebun Sukamandi (KPKS) atas dimensi komitmen kerja yang meliputi Total

10 komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, komitmen normatif. Namun dalam aspek komitmen afektif dalam bekerja terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi dan juga dalam aspek komitmen berkelanjutan, keinginan karyawan untuk menunjukkan perusahaan belum sepenuhnya dilaksanakan dan belum optimal. Munculnya permasalahan yang menyangkut komitmen karyawan dalam organisasi tersebut di atas tentunya dapat berdampak pada kinerja karyawan yang pada proses selanjutnya dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti capaian target perusahaan menjadi tidak tercapai. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini dituangkan dalam Judul Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan pada divisi Kantor Produksi Kebun Sukamandi (KPKS) di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Sukamandi Subang Jawa Barat 1.2 Indentifikasi dan Rumusan Masalah Sub bab ini menjelaskan identifikasi masalah yang ditemukan dari hasil kajian latar belakang permasalahan, sehingga dapat dirumuskan pokok-pokok bahasan dalam penelitian ini. 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, maka terdapat beberapa permasalahan yang dapat di identifikasikan yaitu sebagai berikut : 1. Kinerja karyawan pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi belum optimal 2. Hasil produksi pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi yang menurun 3. Pengalaman kerja karyawan pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi kurang

11 4. Status karyawan pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi belum kondusif 5. Keadilan dalam menempatkan karyawan pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi belum optimal 6. Lingkungan kerja karyawan pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi masih belum kondusif 7. Komunikasi dengan atasan pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi belum optimal 8. Motivasi karyawan pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi belum optimal 9. Kedisiplinan karyawan pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi belum optimal 10. Kompensasi karyawan pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi belum optimal 11. Komitmen pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi belum kondusif 12. Kepuasan kerja pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi belum optimal 13. Jenjang karir karyawan pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi belum optimal 14. Budaya organisasi pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi belum kuat 15. Kompetensi karyawan pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi belum optimal 16. Komunikasi antar karyawan pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi belum optimal 17. Fungsi kepemimpinan pada Kantor Produksi Kebun Sukamandi belum efektif

12 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut maka pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana budaya organisasi pada divisi Kantor Produksi Kebun Sukamandi di PT. Sang Hyang Seri (Persero) 2. Bagaimana komitmen organisasi pada divisi Kantor Produksi Kebun Sukamandi di PT. Sang Hyang Seri (Persero) 3. Bagaimana kinerja karyawan pada divisi Kantor Produksi Kebun Sukamandi di PT. Sang Hyang Seri (Persero) 4. Seberapa besar pengaruh budaya organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada divisi Kantor Produksi Kebun Sukamandi di PT. Sang Hyang Seri (Persero) baik secara parsial maupun simultan. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui : 1. Budaya organisasi pada divisi Kantor Produksi Kebun Sukamandi di PT. Sang Hyang Seri (Persero) 2. Komitmen organisasi pada divisi Kantor Produksi Kebun Sukamandi di PT. Sang Hyang Seri (Persero) 3. Kinerja karyawan pada divisi Kantor Produksi Kebun Sukamandi di PT. Sang Hyang Seri (Persero) 4. Seberapa besar pengaruh budaya organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada divisi Kantor Produksi Kebun Sukamandi di PT. Sang

13 Hyang Seri baik secara parsial maupun simultan. 1.4 Kegunaan Penelitian Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan dapat diambil manfaat yang berguna antara lain sebagai berikut : 1.4.1 KegunaanTeoritis 1. Memberikan pengetahuan mengenai variabel budaya organisasi, komitmen organisasional dan kinerja karyawan yang diimplementasikan pada instansi perusahaan BUMN ini. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan konseptual bagi pengembangan ilmu dan penelitian dalam bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya mengenai determinan dari kinerja pegawai. 3. Mampu menghasilkan suatu referensi yang berguna bagi lingkungan kampus Universitas Pasundan. Juga diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan yang bermanfaat. 1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Bagi Penulis. 1) Peneliti dapat mengetahui kinerja karyawan KPKS yang belum optimal 2) Peneliti dapat mengetahui pola budaya organisasi karyawan KPKS 3) Peneliti dapat mengetahui komitmen organisasi di KPKS 4) Sebagai bekal bagi penulis untuk menjadi tenaga kerja yang handal dan profesional 5) Bagi Perusahaan. Memberikan informasi tentang indikator dari budaya organisasi dan

14 komitmen organisasi sehingga perusahaan dapat meningkatkan dan memperbaiki kinerja karyawan serta dapat menetukan kebijakan perusahaan dan kesejahteraan karyawan dapat terpenuhi. 6) Bagi Pihak Lain. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi atau sumbangan pikiran yang bermanfaat untuk para pembaca yang akan mengadakan penelitian dibidang yang sama.