HUBUNGAN ANTARA PRESTASI KERJA DAN PERILAKU KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS KAKASKASEN KOTA TOMOHON Christania F. Assa *, A.A.T. Tucunan *, C.K.F. Mandagi* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Maksimalnya hasil dan kualitas dari prestasi kerja tidak lepas dari hasil yang dibuat oleh pihak manajemen suatu organisasi. Puskesmas Kakaskasen belum menerapkan penilaian kinerja pegawai yang sesuai dengan Standar Prosedur Operasional untuk Puskesmas yang akan diakareditasi. Sehingga, penilaian kinerja pegawai masih belum efektif untuk menilaia adanya peningkatan kualitas kinerja dari setiap pegawai yang bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara prestasi kerja dengan kinerja pegawai dan hubungan antara prestasi kerja dengan kinerja pegawai. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional study yang dilakukan di Puskesmas Kakaskasen Kota Tomohon pada bulan Agustus-Oktober 2016 dengan sampel dalam penelitian ada 40 responden yang telah memenuhi kriteria penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah koesioner yang berisi tentang prestasi kerja, perilaku kerja dan kinerja pegawai dan menggunakan analisis univariat, bivariat yang menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayan 95% dengan α = 0,05. Hasil penelitian yang didapatkan, prestasi kerja yang baik yaitu 35,0% sedangkan pretasi kerja yang kurang baik yaitu 65,0%, perilaku kerja pegawai yang baik yaitu 67,5% sedangkan perilaku kerja yang kurang baik yaitu 32,5% dan kinerja pegawai yang baik 77,5% sedangkan kinerja pegawai yang kurang baik yaitu 22,5%. Hasil uji statistik yang dilakukan diperoleh p- value prestasi kerja dan kinerja pegawai adalah 0,016 sedangkan untuk perilaku kerja dan kinerja pegawai diperoleh p-value = 0,021. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan yang signifikan antara prestasi kerja dengan kinerja pegawai dan adanya hubungan yang signifikan antara perilaku kerja dengan kinerja pegawai. Puskesmas Kakaskasen harus meningkatkan kinerja dari setiap pegawai agar pelayanan kesehatan yang akan diberikan kepada masyarakat bisa lebih baik. Kata Kunci : Prestasi Kerja, Perilaku Kerja, Kinerja Pegawai ABSTRACT Maximum results and quality of the work achievement of results was made by the management of an organization. Puskesmas Kakaskasen yet implemented performance appraisal employee who in accordance with Standard operating procedures for the Puskesmas to be accredited, so employee performance assessment is still not effective to rate an increase in the quality of performance of every employee that works. The purpose of this research was to see the connections between work achievement with the performance of the employees and the relationship between achievement of work performance with employees. This type of research is quantitative research using the approach of cross sectional study performed in Puskesmas Kakaskasen Tomohon in August-October 2016 with the samples in the study there were 40 respondents who have met the criteria of the study. Research instrument used are questionnaire which contains about work achievement, behaviour and work performance of employees and using univariate analysis, bivariat who use test chi square with a level of 95% with kepercayan α = 0.05. The research results obtained, work achievement is good 35.0% whereas the less good work pretasi 65,0%, a good employee work behavior 67.5% whereas the less good work behavior 32.5% and a good employee performance 77.5% whereas the less good employee performance 22.5%. The results of the statistical tests performed acquired p-value work achievement and performance of employees is 0.016 while for work behaviour and performance of employees obtained p-value = 0.021. The conclusion of this research there is a significant relationship between work achievement with the performance of the employees and the existence of a significant relationship between the behavior of work performance with employees. Puskesmas Kakaskasen should 1
improve the performance of each employee so that health services will be provided to the community could be better. Keywords: Work Achievement, Behavior, Employee Performance PENDAHULUAN Sumber Daya Manusia merupakan ujung tombak dari setiap organisasi atau perusahaan. Berhasilnya suatu organisasi atau perusahaan, sangat dipengaruhi oleh kualitas Sumber Daya Manusia yang mengawaki organisasi atau perusahaan baik dilihat dari kualitasnya maupun kinerjanya, jika Sumber Daya Manusia mampu dikelola dan dipimpin dengan baik (Widodo, 2015). Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) tahun 2014 tentang Sumber Daya Manusia Kesehatan yang didayagunakan adalah 891.897, sedangkan untuk Sumber Daya Kesehatan Strategis yang didayagunakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) di Indonesia tahun 2016 adalah 175.818. Provinsi Sulawesi Utara pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan Strategis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) adalah 2.308. Dari data-data tersebut dapat dilihat bahwa, Sumber Daya Manusia dituntut untuk memiliki kemampuan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan untuk pasien yang akan berdampak pada kualitas kinerja yang diberikan (Anonim, 2014). Istilah kinerja menurut Mangkunegara yang dikutip oleh Widodo (2015), berasal dari kata job performance atau actual performance yang dalam bahasa indonesia istilah tersebut merupakan prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Sehingga pengertian kinerja adalah hasil kerja baik dilihat dari kualitas ataupun kuantitas yang telah dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas atau kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya. Prestasi kerja adalah sesuatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya (Sunyoto, 2015). Perilaku kerja merupakan sikap dan tingkah laku dari pegawai yang melekat pada diri sendiri dan dibawa dalam melaksankan tugasnya. Perilaku kerja juga dalam pengertiannya dapat mencakup kejujuran, tanggung jawab, dan disiplin (Widodo, 2015). Penilaian perilaku dapat dikaji dari segi pendekatan umum maupun spesifik. Akan menjadi hal yang menarik, apabila kita bisa mengkaji dari segi pendekatan spesifik. Karena dari pendekatan ini, penilaian menjadi lebih detil dan 2
memiliki nilai pertanggungjawaban yang jauh lebih akurat (Fahmi, 2016). Tajuddin (2012), dalam penelitiannya tentang penilaian prestasi kerja menunjukkan adanya hubungan yang sangat positif dengan promosi jabatan dan. Rimansyah (2012), prestasi kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai. Tetapi, dalam penelitian Husnia (2013) dikatakan bahwa pendidikan tidak memiliki hubungan dengan prestasi kerja pegawai begitu pun dengan promosi tidak memiliki hubungan dengan prestasi kerja pegawai, sedangkan pelatihan memiliki hubungan dengan prestasi kerja pegawai. Dalam penelitian Wally (2013), perilaku kerja memiliki hubungan yang kausal dengan kinerja dan kompetensi. Setiap awal tahun di Puskesmas Kakaskasen rutin dilakukan penilaian kerja pegawai, hal tersebut untuk mendukung terealisasinya program dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yaitu pada tahun 2019 semua Puskesmas di Indonesia harus terakreditasi dan merupakan program utama yang sedang dijalankan oleh Puskesmas Kakaskasen. Puskesmas Kakaskasen saat ini dalam tahap pelaksanaan akreditasi dan salah satu komponen penilaiannya mengenai kinerja pegawai. Berdasarkan hasil survey dalam pelaksanaannya Puskesmas Kakaskasen belum menerapkan penilaian kinerja pegawai yang sesuai dengan Standar Prosedur Operasional untuk Puskesmas yang akan diakareditasi. Sehingga, penilaian kinerja pegawai di Puskesmas Kakaskasen masih belum efektif untuk menilai adanya peningkatan kualitas kinerja dari setiap pegawai yang bekerja di Puskesmas Kakaskasen. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara prestasi kerja dan perilaku kerja dengan kinerja pegawai di Puskesmas Kakaskasen Kota Tomohon. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan di Puskesmas Kakaskasen Kota Tomohon pada bulan Agustus-Oktober 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kakaskasen Kota Tomohon pada bulan Agustus-Oktober 2016. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 40 responden yang telah memenuhi kriteria penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah koesioner yang berisi tentang prestasi kerja, perilaku kerja dan kinerja pegawai. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat yang menggunakan uji chi 3
square dengan tingkat kepercayan 95% dengan α = 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan antara Prestasi Kerja dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas Kakaskasen Tabel 1. Hubungan antara Prestasi Kerja dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas Kakaskasen Kinerja Pegawai Total p-value Prestasi kerja Kurang Baik Baik OR n % n % n % Kurang Baik 3 7,5 2 5,0 5 12,5 7,250 0,065 Baik 6 15,0 29 72,5 35 87,5 Total 9 22,5 31 77,5 40 100 Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kakaskasen bertujuan untuk melihat hubungan antara prestasi kerja dengan kinerja pengawai dengan menggunakan uji chi-square, dari hasil tersebut menjelaskan bahwa ada hubungan yang signifikan antara prestasi kerja dengan kinerja pegawai di Puskesmas Kakaskasen Kota Tomohon. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebagian besar pegawai memiliki kinerja yang baik tetapi kurang baik dalam prestasi kerja. Dari hasil tersebut, peneliti berpendapat bahwa prestasi kerja merupakan salah faktor yang memperngaruhi kinerja dari seorang pegawai. Karena, bila kinerja dari pegawai baik maka akan memungkinkan pegawai tersebut untuk dapat berprestasi kerja baik di Puskesmas. Oleh karena itu, para pegawai harus terus meningkatkan kinerja mereka selama bekerja sehingga akan berdampak positif bagi prestasi kerja mereka di Puskesmas. Peneliti juga berpendapat harus dilakukannya sebuah penilaian kerja untuk mengukur kinerja yang diberikan oleh setiap pegawai, kemudian dari hasil tersebut dapat dilihat pegawai yang memiliki prestasi kerja yang baik dan dapat diberikan sebuah penghargaan sehingga dapat memotivasi pegawai lainnya untuk berprestasi kerja yang baik. Hasil dari penelitian dapat diperkuat dengan jawaban yang diberikan pegawai mengenai pernyataan mematuhi prosedur kerja yang ada di Puskesmas dengan menghadiri setiap pekerjaan yaitu sebagian besar pasien menjawab setuju dan merasa baik. pernyataan tersebut merupakan penyataan yang mendapat respon jawaban setuju terbanyak dibandingkan dengan pernyataan-pernyataan lainnya. Pernyaataan ini juga mendapat respon sangat setuju dari pegawai yang dapat 4
digambarkan dalam pernyataan yang mendapatkan skor 5 (sangat setuju), tetapi adapula pegawai yang merasa ragu akan pernyataan tersebut, ini digambarkan dalam pernyataan yang mendapatkan skor 3 (ragu-ragu). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Santoso (2015), menyatakan bahwa prestasi kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja sebesar dan merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hamidah, dkk (2015) tentang pengaruh penilaian kinerja terhadap kepuasan kerja dan prestasi kerja menunjukkkan pengaruh penilaian kinerja terhadap prestasi kerja Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja dipengaruhi oleh penilaian Kinerja sebesar. Simanjuntak (2005:109) yang dikutip oleh Santoso (2015), bahwa penilaian kinerja memiliki Manfaat untuk meningkatkan prestasi kerja Karyawan, terutama apabila hasil penilaian kinerja Seseorang rendah atau dibawah standar yang telah Ditetapkan, maka orang yang bersangkutan dan Atasan akan segera membuat segala upaya untuk Meningkatkan prestasi kerja tersebut. Hasil dari Penilaian kinerja dapat dijadikan feedback bagi Karyawan yang bersangkutan. Dengan melihat hasil penilaian kinerja diharapkan mereka mengetahui apa saja kelebihan yang dapat ditingkatkan dan kelemahan yang perlu diperbaiki. Penelitian yang dilakukan Ilyasa (2013), menunjukkan bahwa penilaian prestasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, hal tersebut menggambarkan bahwa pelaksanaan penilaian prestasi kerja pada karyawan Dinas Pendapatan Kabupaten Jember baik. Penilaian prestasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan melalui promosi jabatan, karyawan merasa penilaian prestasi kerja termasuk salah satu faktor yang dapat mempengaruhi promosi jabatan yang nantinya akan berpengaruh pula pada kinerja karyawan. Raza (2014), dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat bukti-bukti yang positif antara prestasi kerja dan perilaku karyawan yang berlaku dalam organisasi dengan kinerja karyawan, penelitian merekomendasikan perlu adanya perbaikan dalam budaya yang ditunjukkan karyawan dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas kerja dari karyawan. 5
Hubungan Antara Perilaku Kerja dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas Kakaskasen Tabel 2. Hubungan antara Prestasi Kerja dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas Kakaskasen Kinerja Pegawai p-value Perilaku Kerja Kurang Baik Baik Total OR n % n % n % Kurang Baik 6 15,0 7 17,5 13 32,5 6,857 0,038 Baik 3 7,5 24 60,0 27 67,5 Total 9 22,5 31 77,5 40 100 Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kakaskasen bertujuan untuk melihat hubungan antara perilaku kerja dengan kinerja pengawai dengan menggunakan uji chi-square, dari hasil tersebut menjelaskan bahwa ada hubungan yang signifikan antara prestasi kerja dengan kinerja pegawai di Puskesmas Kakaskasen Kota Tomohon. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebagian besar pegawai memiliki kinerja yang baik tetapi kurang baik dalam perilaku kerja. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti berpendapat perlu adanya kesadaran dari para pegawai bahwa perilaku kerja sangat mempengaruhi kinerja pegawai. Pegawai harus meningkatkan dan memperbaiki perilaku kerjanya, sehingga dapat menjadi sebuah daya tarik bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kakaskasen. Peneliti juga berpendapat harus adanya pengawasan yang rutin dari pimpinan Puskesmas untuk menilai perilaku kerja yang ditunjukkan para pegawai. Hasil dari penelitian dapat diperkuat dengan jawaban yang diberikan pegawai mengenai pernyataan situasi positif di lingkungan dapat mendukung pegawai secara maksimal yaitu sebagian besar pasien menjawab tidak setuju. Pernyaataan ini juga mendapat respon sangat setuju dari pegawai yang dapat digambarkan dalam pernyataan yang mendapatkan skor 5 (sangat setuju), tetapi adapula pegawai yang merasa ragu akan pernyataan tersebut, ini digambarkan dalam pernyataan yang mendapatkan skor 3 (ragu-ragu), dan ada juga peagawi yang merasa kurang setuju, ini digambarkan dalam pernyataan yang mendapat skor 2 (kurang setuju). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sarwoko (2007), menunjukkan bahwa perilaku kerja karyawan memiliki pengaruh positif terhadap terhadap kinerja, artinya semakin kuat perilaku kerja karyawan 6
yang ditunjukkan dengan semakin tingginya kemampuan karyawan dalam memecahkan masalah dalam pekerjaan, serta kemampuan berkomunikasi akan menyebabkan peningkatan kinerja karyawan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perilaku kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Bella (2014), dalam penelitiannya menyatakan bahwa, sumbangan pengaruh variabel independen (Penempatan kerja dan Perilaku kerja) terhadap variabel dependen (kinerja) berpengaruh signifikan terhadap kinerja dari karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Leong (2013), menunjukkan adanya perbedaan antara perilaku kerja yang inovatif dan kinerja berdasarkan jenis kelamin dan pendidikan. Karyawan yang dipekerjakan dalam kapasitas lintas fungsional dan cenderung berurusan dengan pasar atau pelanggan, akan menunjukkan kecenderungan kinerja yang tinggi terhadap peran kerja dibandingkan dengan penelitian dan pengembangan divisi yang terkait. Peneliti berpendapat, berdasarkan hasil diatas maka perilaku kerja sangat menentukan bagaimana kinerja dari seorang pegawai di Puskesmas. Karena, bila kinerja seorang pegawai baik maka sangat mempengaruhi dari perilaku yang ditunjukkan oleh seorang pegawai selama bekerja. Sehingga, dapat mempengaruhi penilaian masyarakat maupun pimpinan Puskesmas dalam hal menilai perilaku kerja yang ditunjukkan pegawai pada saat bekerja bahkan pada saat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. KESIMPULAN 1. Prestasi kerja memiliki hubungan dengan kinerja pegawai di Puskesmas Kakaskasen Kota Tomohon. 2. Perilaku kerja memiliki hubungan dengan kinerja pegawai di Puskesmas Kakaskasen Kota Tomohon. SARAN Bagi Instansi tempat pelaksanaan penelitian Puskesmas Kakaskasen Kota Tomohon, diharapkan dapat melaksanakan Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi (Rakorer) secara rutin untuk menilai para pegawai yang mematuhi prosedur kerja dan yang tidak mematuhi prosedur kerja di Puskesmas yaitu selalu menghadiri setiap tugas sesuai dengan kemampuan masing-masing, hal ini berkaitan dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Topoksi) dan terus meningkatkan kinerja dari setiap pegawai agar pelayanan kesehatan yang akan diberikan kepada masyarakat bisa lebih baik sertas lebih meningkatkan 7
disiplin kerja para pegawainya yaitu selalu datang ke Puskesmas tepat waktu, melaksanakan tugas sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan, dapat memberikan usaha yang baik dalam pekerjaan. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2014. Badan Pengembangan dan Pemberdayan Sumber Daya Manusia Kesehatan. 2014. Rekapitulasi SDM Kesehatan yang didayagunakan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di Indonesia. (Online), (www.bppsdmk.depkes.go.id/sdm k/). Diakses 11 Juli 2016. Fahmi, I. 2016. Perilaku Organisasi : Teori, Aplikasi, dan Kasus. Bandung : Alfabeta. Hamidah, dkk. 2015. Penilaian Kinerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Prestasi Kerja (Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Malang). Universitas Brawijaya Malang. Husnia. 2013. Hubungan Pengembangan Karir dengan Prestasi Kerja Pegawai Puskesmas Lanrisang Kabupaten Pinrang Tahun 2013. Skripsi diterbitkan. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Univeristas Hasanuddin. Ilyasa. 2013. Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Beban Kerja Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Promosi Jabatan Pada Dinas Pendapatan Kabupaten Jember. Jember: Universitas Jember Leong, C. 2013. The Relationship between Innovative Work Behavior on Work Role Performance: An Empirical Study. Malaysia: Univesity Teknologi Malaysia. Rimansyah, R. 2015. Pengaruh Prestasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Empat Serangkai. Palembang: Universitas PGRI Palembang, (online), (www.univpgripalembang.ac.id) Santoso, E. 2015. Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal) Terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tulungangung. Jurnal Otonomi, Volume 13, Nomor 3, Juli 2013. Sarwoko, E. 2007. Peranan Faktor Individu, Budaya Organisasi dan Perilaku Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Radio Swasta Nasional di Malang. Modernisasi, Volume 3 Nomor 1, Februari 2007. 8
Sunyoto, D. 2015. Penelitian Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service). Tajuddin, S. 2012. Pengaruh Penilaian Prestasi Karyawan Terhadap Promosi Jabatan Pada PT. Semen Tonasa Kabupaten Pangkep. Skripsi diterbitkan. Makassar : Universitas Hasanuddin..Wally, A. 2013. Hubungan Perilaku Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Perawat di Puskesmas Perawatan Hila Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah, (Online),(http://repository.unhas.a c.id/bitstream/handle/123456789/ 11255/AYU%20MAULITA%20 WALLY%20K11107627.pdf?seq uence=1,(diakses 13 Juni 2016). Widodo, S. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Pustaka Belajar. 9