Prakarsa KPU
1. Untuk dapat menggunakan hak pilih dalam pemilu, seluruh WNI yang telah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah/pernah menikah harus terdaftar dalam DPT. 2. Pendaftaran dan pemutakhiran data pemilih terhadap WNI tersebut dilakukan berdasarkan dmisili de fact (dicatat dalam desa/kelurahan tempat tinggalnya secara faktual) 3. WNI yang belum memiliki identitas kependudukan wajib dicatat dan dimasukan dalam daftar pemilih
1. Kmprehensif adalah daftar pemilih harus memuat semua warga negara Republik Indnesia, baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri, yang telah memenuhi persyaratan sebagai pemilih wajib dimasukkan dalam daftar pemilih. 2. Akurat adalah daftar pemilih harus memuat infrmasi tentang identitas pemilih secara benar, tanpa kesalahan penulisan, tidak ganda, dan tidak memuat nama yang tidak berhak atau telah meninggal. 3. Mutakhir adalah daftar pemilih disusun berdasarkan keadaan terakhir mengacu pada hari pemungutan suara.
KPU memilih metde pemutakhiran data pemilih secara berkelanjutan (cntinuus register/list). Metde ini dipilih karena lebih mampu menjamin terlaksananya prinsip dan kriteria yang disebutkan di atas serta menjamin efisiensi.
Daftar Pemilih Pemilu 2014 akan bersumber pada Data Kependudukan dari Pemerintah dan DPT Pemilu terakhir KPU akan menglah kedua sumber data tersebut dengan dibantu teknlgi untuk menghasilkan Data Pemilih yang akan dimutakhirkan leh PPS dan PPDP Penyerahan Data Kependudukan seluruh Indnesia dilakukan ditingkat pusat (Kemendagri KPU), Disdukcapil Kab/Kta tidak memberikan data kependudukan kepada KPU Kab/Kta KPU diberikan jaminan untuk mengakses data kependudukan Kemendagri seluas-luasnya untuk keperluan data base daftar pemilih
dalam rangka menyediakan data pemilih pemilu 2014 lebih baik, KPU akan melakukan krdinasi yang lebih efektif dengan beberapa kelembagaan; Kemendagri, TNI/Plri, Deplu, Diknas, dan Kemenakertrans Krdinasi tersebut akan dipayungi leh adanya MU (Mmerandum f Understanding) Materi yang akan diatur dalam MU antara lain: Data sharing Frmat data Penyelesaian permasalahan kependudukan dan pemilih Pkja/Help Desk
KPU bertanggungjawab atas pengellaan data pemilih yang terpusat. KPU harus memiliki dan memilihara data pemilih seluruh Indnesia yaitu berupa data pemilih yang meliputi infrmasi nama, umur/tanggal lahir, status kawin, status anggta TNI/Plri, masih hidup, dan alamat mutakhir (bukan hanya data agregat). Prses pemutakhiran data pemilih yang dilakukan KPU Kabupaten/Kta menggunakan data yang ada dalam server masing-masing. Ssialisasi/publikasi data pemilih melalui website dilakukan secara distributif, artinya KPU Pusat memiliki data pemilih seluruh Indnesia, KPU Prvinsi dan KPU Kabupaten/Kta memiliki data pemilih masingmasing wilayah kerjanya. KPU harus memiliki pusat data untuk mendukung keperluan tersebut di atas. Di tingkat prvinsi dan kabupaten/kta diperlukan Netwrk Operatin Center (Unit Pengellaan Data) KPU Prvinsi KPU Kabupaten/Kta.
Pemutakhiran data pemilih ini dilakukan dengan cara: di belakang meja (n desk) yaitu pemutakhiran yang dilakukan leh KPU, KPU Prvinsi, dan KPU Kabupaten/Kta dibantu dengan aplikasi Sidalih. Dilakukan secara berkelanjutan verifikasi faktual yaitu pemutakhiran yang dilakukan dengan pencckan dan penelitian di lapangan (dr t dr). Dilakukan menjelang penyelenggaraan pemilu Publikasi dilakukan pada empat tahapan, yaitu: Daftar Pemilih Sementara (DPS) Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) Daftar Pemilih Tetap (DPT) Daftar Pemilih Tambahan
KPU melakukan knslidasi, sinkrnisasi dan analisis data kependudukan dengan DPT pemilu terakhir dan menyerahkan hasilnya berupa daftar pemilih kepada KPU Kabupaten/Kta melalui KPU Prvinsi. KPU Prvinsi menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Kabupaten/Kta atas nama KPU, menerima/mengkrdinasikan dan melakukan pengecekan DPT dari KPU Kabupaten/Kta, dan menyerahkan DPT kepada KPU. KPU Kabupaten/Kta menerima daftar pemilih dari KPU Prvinsi, melakukan pengecekan dan penyusunan daftar pemilih berdasarkan pengelmpkkan tiap kecamatan dan desa/kelurahan, dan menyerahkan daftar pemilih kepada PPS melalui PPK., menerima/mengkrdinasikan dan melakukan pengecekan DPT dari PPS melalui PPK, dan menyerahkan kepada KPU Prvinsi.
PPK menerima daftar pemilih dari KPU Kabupaten/Kta, menyampaikan daftar pemilih kepada PPDP melalui PPS, menerima, mengkrdinasikan, dan menyerahkan DPS dan DPS HP kepada KPU Kabupaten/Kta. PPS dan PPDP memutakhirkan dengan menggunakan metde dr t dr registratin. PPDP akan meminta tandatangan kepala keluarga atau yang mewakili pada frmulir sebagai bukti telah didata dan akan menempel stiker di setiap rumah/kepala keluarga. PPS dan PPDP adalah petugas RT/RW. 1 petugas PPDP bertanggung jawab teradap 1 TPS.
Penetapan Daftar Pemilih: DPT Tambahan disusun dan ditetapkan setelah DPT ditetapkan sampai dengan 10 hari sebelum hari pemungutan suara. KPU menetapkan rekapitulasi DPT nasinal paling lambat 6 bulan sebelum hari pemungutan suara. KPU Prvinsi merekapitulasi DPT kabupaten/kta di wilayah kerjanya paling lambat 6,5 bulan sebelum hari pemungutan suara. KPU Kabupaten/Kta menetapkan DPT paling lambat 7 bulan sebelum hari pemungutan suara. PPS menetapkan DPSHP paling lambat 8 bulan sebelum hari pemungutan suara. PPS menetapkan DPS paling lambat 9 bulan sebelum hari pemungutan suara. PPDP melakukan pemutakhiran data pemilih paling lambat 12 bulan sebelum hari pemungutan suara. Penglahan DPT pemilu terakhir dan data kependudukan leh KPU dilakukan paling lambat 18 bulan sebelum hari pemungutan suara.
Pengumuman Daftar Pemilih : DPS diumumkan selama 14 hari. DPSHP diumumkan selama 14 hari. DPT diumumkan sampai dengan pemungutan suara.
Teknlgi digunakan untuk : untuk penglahan (knslidasi, sinkrnisasi, pembersihan) data DPT Pemilu terakhir dengan Data Kependudukan Pemerintah mengirimkan data dari KPU ke KPU Kabupaten/Kta dan sebaliknya publikasi daftar pemilih Sistem Infmasi Data Pemilih ditujukan: Knslidasi data Pemeliharan dan pemutakhiran Publikasi/ssialisasi
KPU wajib mempublikasikan DPS dan DPT seluruh Indnesia di website KPU KPU Prvinsi wajib mempublikasikan DPS dan DPT prvinsi yang bersangkutan di website KPU Prvinsi atau website yang ditunjuk. KPU Kabupaten/Kta yang memiliki jumlah pemilih lebih dari 1.000.000 rang wajib mempublikasikan DPS dan DPT secara n line KPU Kabupaten/Kta yang memiliki jumlah pemilih kurang dari 1.000.000 rang dapat mempublikasikan DPS dan DPT secara n line
KPU akan membangun kesepakatan antara DPR, KPU, Bappenas, BPK, dan Kementerian Keuangan untuk membangun sistem anggaran khusus pemilu meliputi perencanaan anggaran dan tata cara atau mekanisme pencairan anggaran yang sesuai dengan tahapan pemilu dalam bentuk BLOCK GRANT