PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan negara yang mempunyai ragam budaya

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Ditengah persaingan antar merek dan produk yang terjadi pada saat

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan

F.SMP3.05 Versi : 3 (2012) Tanggal Revisi : 7 Juni 2012 Revisi : 3 Tanggal Berlaku: 3 September 2012 KONTRAK PERKULIAHAN. Deskripsi Mata Kuliah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. narasumber maupun pengamatan langsung selama penelitian, penulis dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

Summary. Brand Activation Klub Merby. Happy-Happy Holiday Merby One Day Course. Penyusun. Nama : Gandhy Nur Syaefudin NIM : D2C008034

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Integrated Marketing Communication

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 1, Edisi Februari 2012 (ISSN : )

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN. manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah

Manajemen Pemasaran Bank

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi

BAB II LANDASAN TEORI

Adapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : harus sama dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari

BENTUK- BENTUK PROMOSI

KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION. INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Dari hasil analisa data dan pembahasan dapat disimpulkan hasil penelitian. ini, antara lain :

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Komunikasi Pemasaran Kartu Jaminan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin ketat dan setiap

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aspek

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dilepaskan dari aspek komunikasi. Saat ini komunikasi telah

Bab I PENDAHULUAN. usaha saat ini adalah dengan mempertahankan loyalitas pelanggannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui

ACCOUNT MANAGEMENT. Anggaran / Budgeting. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB IV. Kesimpulan dan Saran. Promosi adalah segala aktifitas marketing atau penjualan yang

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perbandingan penelitian yang penulis lakukan terhadap penelitian-penelitian lain

Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam Kegiatan Pemasaran UBERXDAPP Integrated Marketing Communication in the Uberxdapp Marketing Activity

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini berbelanja sudah menjadi kebiasaan bahkan menjadi budaya

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa akan. dihadapkan pada masalah bagaimana cara memasarkan barang atau jasa

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap perusahaan rokok meluncurkan produk rokok yang selalu baru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BUKU TULIS SISWA MELALUI SOCIAL MEDIA DALAM PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek. Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

FORMULIR RANCANGAN PEMBELAJARAN BIDANG STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

DAFTAR PUSTAKA. Didownload tanggal 19 September 2011

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

Account Management. KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

Tahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal:

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia pemasaran saat ini semakin ketat, perusahaan kecil

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

BAB I PENDAHULUAN. Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) SEMESTER GANJIL 2010/11. Kode Mata kuliah : EA Beban Kredit : 4 sks

BAB I PENDAHULUAN. Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam sektor industri manufaktur maupun jasa. Perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. penyebarluasan suatu produk atau jasa kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail

Strategi Promotion (Promosi)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan sebuah kota yang sedang berkembang. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan bernegara, politik merupakan kegiatan yang dekat

BAB I PENDAHULUAN. bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian yang besar. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan PDB Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia

Transkripsi:

PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Strategi Komunikasi Pemasaran pada Sales Promotion melalui Event di Cafe Tiga Tjeret Surakarta Terhadap Minat Beli Konsumen) Natalia / Agus Putranto PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA Jl. Babarsari no.6 Yogyakarta 55281 1

ABSTRAKSI Penelitian ini berjudul Peran Sales Promotion Cafe Tiga Tjeret Surakarta (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran pada Peran Sales Promotion melalui Event di Cafe Tiga Tjeret Surakarta Terhadap Minat Beli Konsumen). Rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimana strategi komunikasi pemasaran pada peran sales promotion melalui event di Cafe Tiga Tjeret Surakarta terhadap minat beli konsumen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang komunikasi pemasaran, sales promotion, event, dan minat beli konsumen Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif dan dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui sales promotion terhadap minat konsumen, sehingga dapat diketahui bagaimana event mempengaruhi minat konsumen untuk melakukan pembelian, dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini menggunakan triangulasi dari hasil wawancara owner Café Tiga Tjeret dengan konsumen Café Tiga Tjeret. Hasil dari penelitian adalah strategi komunikasi pemasaran pada peran sales promotion melalui event menciptakan suasana yang lebih menarik yang kemudian menimbulkan kepuasaan konsumen sehingga mempengaruhi minat konsumen untuk melakukan pembelian maupun pembelian ulang di Cafe Tiga Tjeret. Kata Kunci : Strategi komunikasi pemasaran, Sales promotion, event, minat beli konsumen 2

A. Latar Belakang Strategi komunikasi pemasaran merupakan strategi dasar dalam mencapai tujuan komunikasi. komunikasi pemasaran mempunyai tahap-tahap dalam menyusun perencanaan strategi komunikasi pemasaran yaitu Mengidentifikasi khalayak sasaran, menetapkan tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih media, menyeleksi sumber pesan, mengumpulkan umpan balik (Kotler dan Amstrong, 1997 : 78-85). Dalam IMC menganalisa dan merencanakan strategi merupakan permulaan proses perencanaan sebuah promosi (Belch dan Belch, 2009 :45), maka strategi promotional mix dikembangkan dalam merealisasikan kegiatan promosi yang akan dilakukan tersebut. Bauran promosi mencangkup personal selling, mass selling, sales promotion, public relations, direct marketing, word of mouth. Cakupan bauran promosi tersebut digunakan untuk mempercepat proses pengenalan produk dan menjaring konsumen dalam waktu yang lebih singkat, dimana salah satunya adalah sales promotion yang kegiatannya dilakukan secara langsung. Sales Promotion mempunyai beberapa peran yaitu short-termism, Managerial Accountability, Brand performance, Brand expansion, Competition for shelf space (Belch dan Belch : 2004). Di dalam sales promotion terdapat beberapa teknik yang sering digunakan oleh pemasar, slah satu teknik tersebut adalah Event Marketing / Sponsorship. Event dapat menjadi lebih efektif karena konsumen dapat menerima pesan yang akan disampaikan dengan lebih menyenangkan melalui event yang bersifat menghibur, dan menarik, yang salah satunya adalah special event. Special event menurut Allen (2002), adalah suatu perayaan yang direncanakan atau acara-acara khusus untuk mencapai tujuan sosial, budaya, atau tujuan bersama-sama. Event yang bertujuan sosial atau event sosial inilah yang digunakan oleh Café Tiga Tjeret dalam menggerakan konsumen untuk datang ke Café Tiga Tjeret yang nantinya akan menimbulkan pembelian, maka dari hal tersebut peneliti ingin meneliti bagaimana strategi komunikasi 3

pemasaran pada peran sales promotion melalui event di Cafe Tiga Tjeret Surakarta terhadap minat beli konsumen. B. Tujuan Mengetahui dan mendeskripsikan peran strategi komunikasi pemasaran pada sales promotion melalui event di Cafe Tiga Tjeret Surakarta terhadap minat beli konsumen. C. Hasil Temuan Data Komunikasi pemasaran melalui event mempunyai efek atau dampak secara langsung kepada konsumen. Terdapat beberapa event yang diadakan di Café, dan terdapat dua tipe pada event di café ini, yaitu sponsor dan ide kreatif dari pemilik-pemilik Café Tiga Tjeret ini sendiri. Event yang diadakan karena adanya sponsor, Café Tiga Tjeret hanya memberikan tempat dan EO dari luar Café Tiga Tjeret yang mengelola event tersebut. Berikut ini hasil wawancara dan observasi yang ditemukan : 1. Tujuan event yang diadakan oleh Café Tiga Tjeret memang lebih bersifat sosial. Tujuan utama Café Tiga Tjeret melalui event-event sosial, adalah menanamkan jiwa sosial kepada masyarakat untuk bergerak dan lebih sadar akan kehidupan manusia sebagai makhluk sosial, sekaligus sebagai sarana bagi Café Tiga Tjeret untuk membantu sesame. Selain dapat melakukan kegiatan sosial, tujuan Café Tiga Tjeret mengadakan event-event tersebut adalah untuk meningkatkan jumlah konsumen Café Tiga Tjeret, dan juga sebagai sarana promosi agar semakin banyak orang yang mengetahui tentang Café Tiga Tjeret melalui event-event sosial tersebut. 2. Target sasaran dari Café Tiga Tjeret sendiri adalah umum, maka klasifikasi khalayak untuk event juga sesuai dengan target konsumen mereka. Event sosial dipilih karena bukan hanya kalangan tertentu saja yang dapat menikmatinya tetapi dari semua kalangan, maka hal tersebut sesuai dengan target sasaran Café Tiga Tjeret. 4

3. Café Tiga Tjeret secara khusus tidak menggunakan media apapun dalam melakukan kegiatan promosi. Promosi dilakukan melalui word of mouth dari konsumen itu sendiri. 4. Event yang diadakan bukan dari pihak Café Tiga Tjeret atau event biasa seperti live music atau acoustic biasanya menggunakan media sosial, twitter, sedangkan untuk panitia event di luar Café Tiga Tjeret akan menyebarkan informasi event dengan brosur atau selebaran dari mereka sendiri. 5. Efek dari event tidak terjadi secara langsung, akan tetapi efek yang terjadi dengan adanya event justru membuat Café Tiga Tjeret adalah mendapat konsumen baru yang melakukan pembelian di Café Tiga Tjeret setelah event diadakan. 6. Event pada Café Tiga Tjeret lebih berfokus pada event social, hal ini membuat respon positif yang datang dari pihak konsumen, karena mereka juga dapat ikut terlibat di acara kegiatan sosial melalui event yang diadakan oleh Café Tiga Tjeret. 7. Adanya event di Café Tiga Tjeret, menciptakan sebuah situasi yang, nyaman dan lebih menarik. Hal ini yang membuat konsumen lebih dapat menikmati hiburan saat berada di Café Tiga Tjeret. 8. Tanpa disadari event mempengaruhi minat konsumen untuk datang kembali di hari berikutnya, karena adanya rasa puas, nyaman dan senang karena event yang dapat menghibur, juga merupakan faktor dari minat konsumen untuk melakukan pembelian ulang. D. Analisis Data Sales promotion yang ada pada Café Tiga Tjeret melalui event-event menyebabkan konsumen berminat untuk melakukan pembelian bahkan pembelian ulang di Café Tiga Tjeret. Dalam melakukan kegiatan promosi, Café Tiga Tjeret lebih menggunakan word of mouth yang dipercaya lebih efektif dan terpercaya dibanding dengan selebaran maupun iklan di media. Hal ini dikarenakan informasi seorang konsumen yang sudah pernah datang dan 5

merasakan, akan lebih dapat dipercaya daripada promosi melalui selebaran atau brosur. Media sosial seperti twitter dan facebook juga merupakan bagian dari word of mouth yang dilakukan oleh konsumen dengan memention yang menunjukkan bahwa konsumen sedang berada di Cafe Tiga Tjeret dan juga sebagai tempat untuk memberi tanggapan akan Café Tiga Tjeret. Media sosial ini lah yang digunakan oleh owner Café Tiga Tjeret untuk mengetahui dan mengukur prestasi yang diraih Café Tiga Tjeret selama ini. Salah satu strategi komunikasi pemasaran Café Tiga Tjeret adalah Sales promotion yang dilakukan melalui event. Event pada Café Tiga Tjeret lebih bersifat atau bertujuan sosial, seperti yang diungkapkan oleh Allen (2002), event sosial ini termasuk di dalam kategori pengertian special event yaitu event atau acara-acara khusus.yang bertujuan sosial, budaya, maupun tujuan bersama. Melalui event ini semua konsumen dari kalangan manapun dapat ikut terlibat dalam kegiatan sosial, maka event sosial sesuai dengan identifikasi sasaran Café Tiga Tjeret sendiri yaitu umum. Event bertujuan sosial yang ada pada Café Tiga Tjeret merangsang pembelian konsumen dengan mengajak konsumen untuk ikut dalam kegiatan sosial berarti mendorong konsumen ikut terlibat untuk datang ke Café Tiga Tjeret. Hal ini merupakan kegunaan sales promotion yaitu obtaining trial and repurchase dan defending current customers seperti yang dikemukakan oleh Belch dan Belch (2004) yaitu mendorong konsumen untuk mencoba produk atau jasa baru dan mempertahankan pangsa pasar Café Tiga Tjeret. Dorongan ini yang membuat konsumen yang pada awalnya tidak mengetahui menjadi mengetahui akan Café Tiga Tjeret, hal tersebut juga merupakan peran sales promotion menurut Belch dan Belch (2004), yaitu Short-termism, merupakan alat promosi yang bekerja cepat dan dapat memberikan dampak secara langsung, bahkan dengan adanya event sosial maupun live music juga dapat mempertahankan konsumen-konsumen yang telah ada, yang sebelumnya pernah melakukan pembelian di Café Tiga Tjeret untuk datang kembali dan melakukan pembelian ulang. 6

Dalam hal ini Café Tiga Tjeret membangun kepuasan konsumen melalui event, hal ini juga yang nantinya digunakan konsumen untuk memberikan informasi akan Café Tiga Tjeret kepada teman-teman mereka. Konsumen dengan sendirinya melakukan promosi Café Tiga Tjeret kepada teman-teman mereka ini yang disebut word of mouth. Kegiatan ini seperti indikator-indikator minat beli menurut Ferdinand (2002) yaitu minat refrensial dimana kencenderungan konsumen untuk mereferensikan produk kepada konsumen lain, dan juga merupakan salah satu pendekatan event marketing menurut Hoyle (2006) yaitu Touches the customer by involving them in activities, ketika konsumen merasa senang atau puas terhadap suatu produk, maka mereka akan senantiasa menyampaikan suatu informasi nilai suatu produknya kepada orang- orang terdekatnya. Café Tiga Tjeret juga melakukan kegiatan promosinya melalui kegiatan event tersebut. Event diadakan dengan kerja sama dari pihak luar, dan Café Tiga Tjeret hanya memberikan pinjaman tempat gratis dengan demikian pihak penyelenggara event hanya perlu memasang simbol Café Tiga Tjeret pada spanduk mereka sebagai sesuatu yang sama-sama menguntungkan. Hal ini termasuk dalam kegiatan sponsorship yang dilakukan oleh Café Tiga Tjeret. Kegiatan event yang diadakan memang berasal dari pihak luar, akan tetapi saat simbol dari Café Tiga Tjeret ada pada spanduk pihak penyelenggara event sebagai penyedia tempat event secara gratis, yang berarti merupakan kegiatan sponsorship yang dilakukan oleh Café Tiga Tjeret. Melalui cara tersebut Café Tiga Tjeret juga dapat melakukan kegiatan promosi tanpa harus menggunakan media sendiri. Kegiatan ini termasuk dalam tujuan komunikasi Café Tiga Tjeret melalui event seperti yang Kotler (1997) kemukakan, yang bertujuan untuk meningkatkan konsumen Café Tiga Tjeret, dan juga sebagai sarana promosi agar semakin banyak orang yang mengetahui tentang Café Tiga Tjeret melalui event-event yang bertujuan sosial tersebut, karena melalui event, dari tim panitia event sendiri akan mengajak teman-temannya untuk meramaikan suasana event dan membuat teman-teman mereka menjadi tahu akan Café 7

Tiga Tjeret. Dari hal tersebut Café Tiga Tjeret mendapatkan efek dari adanya event yaitu konsumen baru yang melakukan pembelian. Event yang bertujuan sosial mendapatkan respon positif dari konsumen Café Tiga Tjeret. Event sosial dapat mendorong motivasi konsumen untuk datang ke Café Tiga Tjeret, konsumen terdorong untuk datang karena adanya nilai sosial dan emosional yang ditawarkan oleh Café Tiga Tjeret. Hal tersebut sama seperti yang telah dijelaskan oleh Setiadi (2003) konsumen membeli produk berdasarkan pada tingkat emosionalnya yang terkesan terburu-buru, dan merupakan salah satu dari 4 pendekatan event marketing menurut Hoyle (2006), yaitu Emotional communication method, yaitu mencoba untuk lebih dekat lagi dengan konsumen dengan cara menyentuh perasaan dan emosi dari konsumen. Gaya hidup konsumen Café Tiga Tjeret yang datang hanya sekedar untuk nongkrong atau makan, juga dapat terpengaruh akan event yang ada pada saat itu. Suasana atau situasi yang terbangun pada saat itu, dapat menyebabkan mereka merasa lebih menarik dan lebih nyaman untuk menghabiskan waktu luang mereka berada di Café Tiga Tjeret. Hal ini disebabkan karena konsumen Café Tiga Tjeret sendiri lebih senang datang bersama teman-teman mereka dan mengobrol dengan teman mereka. oleh karena itu event seperti sosial maupun live music digunakan untuk membuat suasana Café Tiga Tjeret lebih menarik dan nyaman. Konsumen menganggap bahwa event pada Café Tiga Tjeret dianggap sebagai hiburan tambahan bagi konsumen, akan tetapi tanpa disadari event membuat mereka berminat untuk datang kembali dan melakukan pembelian ulang. Hal ini disebabkan oleh karena adanya rasa senang dan puas yang konsumen rasakan sebagai dampak dari event yang ada. Adanya rasa nyaman mempengaruhi kondisi seseorang dalam memutuskan sesuatu pilihan dan pandangannya terhadap suatu tempat. Melalui kondisi tempat yang terbangun karena event tersebutlah yang membuat konsumen datang kembali dan memilih Café Tiga Tjeret sebagai pilihan mereka. Begitu pula dengan konsumen baru yang pada awalnya belum memiliki pengetahuan 8

Café Tiga Tjeret sama sekali, merasa puas dan senang akan mempunyai minat untuk datang kembali ke Café Tiga Tjeret dan tentunya kondisi seperti ini dapat mempengaruhi secara langsung akan minat beli konsumen Café Tiga Tjeret. E. Kesimpulan Event yang ada di Café Tiga Tjeret lebih banyak dikelola oleh pihak luar, sedangkan Café Tiga Tjeret hanya menyediakan tempat, begitu pula dengan promosi tentang event dilakukan oleh pihak penyelenggara event bukan berasal dari Café Tiga Tjeret. Penyediaan tempat oleh Café Tiga Tjeret kepada pihak penyelenggara event tidak dipungut biaya, maka pihak event hanya perlu memasang simbol Café Tiga Tjeret pada spanduk promosi event mereka sebagai suatu hal yang sama-sama menguntungkan, dengan kata lain bahwa Café Tiga Tjeret melakukan kegiatan sponsorship pada event yang bertujuan sosial tersebut sebagai penyedia tempat secara gratis. Event yang ada di Café Tiga Tjeret lebih bersifat sosial, karena selain Café Tiga Tjeret sendiri, semua konsumen juga dapat berpartisipasi dengan kegiatan sosial. Melalui event sosial maupun live music konsumen didorong untuk datang di Café Tiga Tjeret, dorongan itu yang membuat konsumen baru menjadi tahu akan Café Tiga Tjeret, dan membuat konsumen lama berkeinginan untuk datang kembali. Setelah menikmati event-event yang membuat suasana Café Tiga Tjeret lebih menarik, konsumen akan mendapatkan rasa puas, senang, dan kenyamanan untuk berada di Café Tiga Tjeret. Hal tersebut yang akan membuat konsumen berkeinginan untuk datang kembali dan melakukan pembelian ulang. Berdasarkan dari penjelasan tersebut, peneliti menarik kesimpulan bahwa strategi komunikasi pemasaran pada peran sales promotion melalui event yang digunakan Café Tiga Tjeret berpengaruh secara langsung dalam menciptakan kepuasan konsumen sehingga memunculkan minat pembelian maupun pembelian ulang. 9

Daftar Pustaka Belch, George E, dan Belch, Michael A. 2004. Advertising and Promotion, An Integrated Marketing Communications Perspective, 6 th edition. New York: McGraw-Hill/Irwin. Belch, George E & Belch, Michael A. 2009. Advertising and Promotion : An Intergrated Marketing Communication Perspective 8 th edition. The McGraw- Hill Companies. Ferdinand, Augusty. 2002. Metode Penelitian Manajemen. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hoyle, Leonard H. 2006. Event Marketing. Jakarta: PPM Judy, Allen. 2002. The Business of Event Planning. Canada : John Wiley & Sons Canada, Ltd. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran edisi ketujuh jilid 2. Jakarta : Prenhallindo. Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Kencana. 10