UJI KEEFEKTIFAN PERENDAMAN BENIH DAN PEMBERIAN KOMPOS PANGKASAN MUCUNA TERHADAP PERTUMBUHAN Mucuna bracteata

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERENDAMAN BENIH DALAM AIR PANAS TERHADAP DAYA KECAMBAH DAN PERTUMBUHAN BIBIT LAMTORO (Leucaena leucocephala)

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

PENGARUH PEMATAHAN DORMANSI TERHADAP DAYA KECAMBAH DAN PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN MUCUNA (Mucuna bracteata D.C) SKRIPSI

PENDAHULUAN. Mucuna bracteata adalah salah satu tanaman Leguminosae Cover Crop

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penanaman tanaman kacangan penutup tanah (Legume Cover Crop/LCC)

327. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

Coressponding author : ABSTRACT

Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Lama Perendaman Auksin pada Bibit Tebu Teknik Bud Chip

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

JurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19

Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Aplikasi Mulsa dan Perbedaan Jarak Tanam

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP BEBERAPA KOMPOSISI KOMPOS KULIT BUAH KAKAO DENGAN SUBSOIL ULTISOL DAN PUPUK DAUN

TANGGAP PERTUMBUHAN VEGETATIF BIBIT KAKAO

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Hibrida Terhadap Pemberian Kompos Limbah Jagung dan Pupuk KCl

PENGARUH CAMPURAN MEDIA TUMBUH DAN DOSIS PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PEMBIBITAN

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.)

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA TAHAP PRE NURSERY. Aang Kuvaini. Abstrak

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT MUCUNA (Mucuna bracteata D.C) SECARA STEK PADA MEDIA TANAM LIMBAH KELAPA SAWIT DAN MIKORIZA SKRIPSI OLEH :

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (15):

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

Agrium, April 2013 Volume 18 No 1

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PEMBIBITAN EDI HANDOKO

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara (USU), Medan pada ketinggian tempat sekitar 25 m dpl. Analisis

PERBANDINGAN MEDIA TANAM TOP SOIL DAN PUPUK KANDANG PADA WADAH BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MUCUNA BRACTEATA

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (582) :

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian ± 32 meter di

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KAILAN (Brassica oleraceae Var. acephala) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAHAN METODE PENELITIAN

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap Pemberian Giberelin dan Pupuk TSP

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Dosis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dan Tipe Pemotongan Umbi

Volume 11 Nomor 2 September 2014

Pengaruh Lama Penyimpanan dan Diameter Stum Mata Tidur terhadap Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.)

RESPONS TANAMAN TOMAT TERHADAP PEMBERIAN PUPUK BOKASHI DAN PENGATURAN JARAK TANAM

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BOKASHI MELALUI PEMBERIAN CANGKANG TELUR, ABU DAPUR, DAN URINE SAPI SERTA PENERAPANNYA DALAM BUDIDAYA SAWI SECARA ORGANIK

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine Max L. (MERILL)) DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

The Growth and Production of Hybrid Corn at Various Manure Cow Mixture and N, P, K, Mg

PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN BUD CHIP TEBU (Saccharum officinarum L.) SKRIPSI OLEH:

Pengaruh Penunasan dan Pemberian Pupuk NPK Phonska Terhadap Produksi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq)

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (578) :

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH DENGAN PEMBERIAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT PADA FREKUENSI PEMBUMBUNAN YANG BERBEDA

EFEKTIVITAS BIOCHARCOAL DAN Rhizobium TERHADAP NODULASI Mucuna bracteata ASAL BIJI DAN STEK

RESPON PERTUMBUHAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG TERHADAP FREKUENSI PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN APLIKASI PUPUK DASAR NPK SKRIPSI

PERTUMBUHAN Mucuna bracteata DAN KADAR HARA N, P, K KELAPA SAWIT BELUM MENGHASILKAN PADA PEMBERIAN BERBAGAI PUPUK HAYATI

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

LAJU PERTUMBUHAN DAN LAJU ASIMILASI BERSIH RUMPUT GAJAH DARI LETAK TUNAS STEK YANG BERBEDA DENGAN BEBERAPA DOSIS PUPUK NITROGEN SKRIPSI.

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

Respon Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Pada Berbagai Media Tanam di Pembibitan. Oleh: Susantidiana. Abstract

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian Tanjung Selamat, Kecamatan Tuntungan, Kabupaten Deli Serdang

SKRIPSI. Oleh: JOGI HENDRO SIAHAAN/ AGROEKOTEKNOLOGI-BPP

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO TERHADAP VERMIKOMPOS DAN PUPUK P. *Corresponding author : ABSTRACT

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium Fistulosum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ASAM SULFAT TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI AREN ( Arenga pinnata Merr. ) SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae. L)

KAJIAN PENANAMAN KEDELAI DI BAWAH KELAPA SAWIT UMUR EMPAT TAHUN DI PTPN III KEBUN RAMBUTAN

Transkripsi:

UJI KEEFEKTIFAN PERENDAMAN BENIH DAN PEMBERIAN KOMPOS PANGKASAN MUCUNA TERHADAP PERTUMBUHAN Mucuna bracteata THE EFECTIVITY OF SOAKING SEED WITH COMPOST RESIDU OF MUCUNA ON GROWTH Mucuna bracteata Mazidah Ulfa 1*, Toga Simanungkalit 2, Irsal 2 1 Alumnus Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 2 Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 * Coresponding Author : Email : Mazidah.ulfa@yahoo.com ABSTRACT The efectivity of soaking seed with compot residu of mucuna on growth Mucuna bracteata. This study aims to evaluate efectivity of soaking seed with compost residu of Mucuna on growth Mucuna bracteata. The research was conducted at the Tumpatan Nibung, kecamatan batang kuis, kabupaten Deli Serdang. Using the randomized block design with two factors that is and compost residu of Mucuna (1:1, 1:2, 1:3) with 3 replications. Observation variable is shoot capacity, growth percentation, number of branch, total leaf area, wet weight of the top stem, an dry weight of the top stem. The result showed that soaking seed is significant to shoot capacity, number of branch and wet weight of the top stem but not significant to total leaf area, growth perecentation and dry weight if the top stem. Compost residu of Mucuna is significant to number of branch, total leaf area, and wet weight of the top stem but not significant to shoot capacity, growth percentation, and dry weight of the top stem. Treatment interaction is not significant to all observation bariable. Key words: soaking seed, compost residu of Mucuna, Mucuna bracteata ABSTRAK Uji keefektifan perendaman benih dan pemberian kompos pangkasan mucuna terhadap pertumbuhan Mucuna bracteata. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ke-efektifan perendaman benih dan pemberian kompos pangkasan Mucuna terhadap pertumbuhan Mucuna bracteata. Penelitian dilakukan di Desa Tumpatan Nibung, kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Metode percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor perlakuan yaitu Perendaman benih dengan air panas suhu 80 c (0, 20, 30, 40 menit) dan Pemberian kompos pangkasan Mucuna (1:1, 1:2, 1:3) dengan 3 ulangan. Parameter yang diamati adalah Daya berkecambah, persentase tumbuh, jumlah cabang, luas daun, berat basah batang atas dan berat kering batang atas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman benih berpengaruh nyata terhadap daya berkecambah, jumlah cabang dan berat basah batang atas tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap luas daun, persentase tumbuh dan berat kering batang atas. Pemberian kompos pangkasan Mucuna berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang, luas daun dan berat basah batang atas, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap daya berkecambah, persentase tumbuh dan berat kering batang atas. Interaksi kedua perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati. Kata Kunci: perendaman benih, kompos pangkasan Mucuna, Mucuna bracteata 404

PENDAHULUAN Pada perkebunan, kebijakan membangun kacangan penutup tanah sudah lama dilaksanakan termasuk pada perkebunan kelapa sawit. Pembangunan kacangan ini bertujuan untuk menanggulangi erosi permukaan dan pencucian hara tanah, memperkaya bahan organik, fiksasi nitrogen untuk memperkaya hara N tanah, memperbaiki struktur tanah, dan menekan pertumbuhan gulma. Salah satu jenis kacangan penutup tanah yang banyak digunakan adalah Mucuna bracteata (Subronto dan Harahap, 2002). Banyak petani atau perkebunan yang membuang atau tidak memanfaatkan sisa tanaman dari mucuna sebagai sumber hara dan bahan organik. Padahal sisa tanaman berupa daun atau berangkasan merupakan sumber bahan organik yang paling ekonomis karena bahan ini merupakan hasil sampingan dari kegiatan usaha tani, sehingga tidak membutuhkan biaya dan areal khusus untuk pengadaannya. Pengembalian sisa tanaman ke dalam tanah juga merupakan usaha untuk mengembalikan unsur hara yang terangkut oleh panen. Tanaman mucuna dapat dijadikan pilihan utama sebagai sumber pupuk hijau atau kompos, selain karena kandungan haranya terutama N relatif lebih tinggi dibandingkan tanaman non legum, penyediaan haranya juga lebih cepat karena relatif lebih mudah terdekomposisi (Juarsah et al.1994) Biji Mucuna bracteata adalah salah satu tanaman dari famili leguminosae yang memiliki masa dormansi yang cukup lama. Dormansi ini disebabkan oleh keadaan fisik dari kulit biji. Lapisan kulit yang keras menghambat penyerapan air dan gas ke dalam biji sehingga proses perkecambahan tidak terjadi. Selain itu, kulit benih juga menjadi penghalang munculnya kecambah pada proses perkecambahan (Wirawan dan Wahyuni, 2002). Kendala yang masih dihadapi dalam perbanyakan Mucuna bracteata melalui biji adalah perbanyakan melalui biji menghasilkan persentase daya kecambah sangat rendah, dikarenakan biji Mucuna 405

bracteata memiliki kulit yang keras sehingga dalam perbanyakan melalui biji memerlukan perlakuan khusus seperti perendaman dengan air panas (Sebayang et al. 2004). Melihat berbagai permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk mencoba memanfaatkan sisa pangkasan mucuna sebagai kompos dalam usaha untuk mengembalikan unsur hara yang terangkut oleh panen dan memodifikasi perlakuan pada benih mucuna untuk mempercepat pertumbuhan. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di lahan Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, mulai bulan Agustus sampai Desember 2012. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih Mucuna bracteata, Air panas sebagai bahan perendaman benih, sub soil sebagai media tanam, pasir sebagai media tanam pendederan benih, pangkasan mucuna, dedak, pupuk kandang dan gula putih sebagai bahan kompos, EM4 sebagai aktivator, dan polibeg ukuran 5 kg sebagai wadah tanam. Alat yang digunakan adalah cangkul, sekop untuk mencampur media, gembor, mesin penggiling (cooper) untuk menggiling pangkasan mucuna, meteran untuk mengukur luas lahan, pacak sampel dan papan nama penelitian, label penelitian, amplop cokelat, dan gunting. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor yaitu: Faktor 1 adalah Perlakuan perendaman benih (P) dengan 4 taraf (kontrol (tanpa perendaman, dengan perendaman air panas 80ºc selama 20 menit, dengan perendaman air panas selama 80ºc 30 menit dengan perendaman air panas 80ºc selama 40 menit) dan factor 2 adalah pemberian kompos pangkasan mucuna dengan 4 taraf (sub soil + kompos pangkasan mucuna (1:0), sub soil + kompos pangkasan mucuna (1:1), sub soil + kompos pangkasan mucuna (1:2), sub soil + kompos pangkasan mucuna (1:3)) dengan 3 ulangan. Uji lanjutan yang digunakan dalam 406

menentukan notasi bagi perlakuan yang berpengaruh nyata terhadap parameter yang diambil adalah uji jarak berganda Duncan pada taraf 5% (Steel and Torrie, 1989). Variabel yang diamati adalah daya berkecambah, persentase tumbuh, luas daun, HASIL DAN PEMBAHASAN Daya berkecambah (%) Rataan Daya berkecambah pada perlakuan perendaman benih dan pemberian kompos mucuna dapat dilihat pada Tabel 1. jumlah cabang, berat basah batang atas dan berat kering batang atas. Tabel 1. Daya berkecambah (%) pada perlakuan perendaman dan pemberian kompos pangkasan Mucuna M0 78.11 79.49 79.45 80.84 79.47 M1 82.33 84.89 81.45 87.40 84.02 M2 66.22 76.94 81.82 86.78 77.94 M3 78.89 74.22 81.11 94.22 82.11 Rataan 76.39b 78.89b 80.96b 87.31a 80.89 Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada baris yang sama berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5% Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa Daya berkecambah tertinggi terdapat pada perlakuan P3 yaitu 87,31 % dan Daya berkecambah terendah terdapat pada perlakuan P0 yaitu 76,39 %. Dari uji beda rataan pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa perlakuan P3 berbeda nyata dengan perlakuan P0, P1, dan P2. Perendaman biji Mucuna pada air panas mengakibatkan melunaknya kulit biji sehingga proses imbibisi terjadi dengan baik dan proses perkecambahan tidak terhalang oleh kerasnya kulit biji. Sesuai dengan hasil penelitian Ani (2008) bahwa perendaman benih dalam air panas menyebabkan terbukanya pleugram pada leucaena dan hasil perkecambahan mencapai 95-100% tergantung pada varietasnya. Sutopo (2002) menambahkan bahwa salah satu cara untuk memecahkan dormansi adalah dengan perlakuan perendaman dalam air, dengan tujuan memudahkan penyerapan 407

air oleh benih. Selama perendaman air terus meresap ke dalam benih hingga jenuh, sehingga akan merangsang embrio untuk perkecambahan, tanpa merusak kulit benih. Persentase Tumbuh (%) Rataan Persentase tumbuh pada perlakuan perendaman benih dan pemberian kompos mucuna dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Persentase tumbuh (%) pada perlakuan perendaman benih dan pemberian kompos pangkasan Mucuna M0 96.32 98.68 98.09 98.13 97.81 M1 97.63 97.78 97.97 98.67 98.01 M2 98.30 98.10 99.00 98.90 98.58 M3 99.22 98.37 97.79 98.93 98.58 Rataan 97.87 98.23 98.21 98.66 98.24 Perendaman benih sebelum penanaman telah banyak dilakukan di tingkat petani. Hasil penelitian Darmawan (2008), di lingkungan semi arid Zimbabwe, Pada penelitian tahun berikutnya (2000/2001), meningkatkan persentase tanaman tumbuh pada 6 lokasi pertanaman. Menyimpulkan bahwa keuntungan menunjukkan bahwa pada penelitian tahun I perendaman ialah perbaikan pertumbuhan (1999/2000), perlakuan perendaman benih jagung pada 8 lokasi pertanaman meningkatkan pertumbuhan kecambah dengan meningkatkan persentase tanaman tumbuh di lapangan sebesar 14%. awal tanaman dan percepatan tumbuhnya kecambah, namun tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Jumlah Cabang (cabang) Rataan Jumlah cabang (cabang) pada perlakuan pemberian kompos mucuna dan perendaman benih dapat dilihat pada Tabel 3 408

Tabel 3. Jumlah cabang (cabang) pada perlakuan perendaman benih dan pemberian kompos Mucuna M0 6,44 8,34 10,78 18,55 11,03b M1 6,78 9,56 10,78 21,45 12,14b M2 7,44 9,89 12,67 23,33 13,33b M3 7,89 10,44 16,67 24,89 14,97a Rataan 7,14c 9,56bc 12,72b 22,06a 12,87 Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5% Dari Tabel 3 dapat dilihat Jumlah cabang tertinggi pada perlakuan perendaman benih terdapat pada perlakuan P3 yaitu 22,06 cabang dan jumlah cabang terendah terdapat pada perlakuan P0 yaitu 7,14 cabang. Rataan Jumlah cabang tertinggi pada perlakuan pemberian kompos pangkasan Mucuna terdapat pada perlakuan M3 yaitu 14,97 cabang dan rataan Jumlah cabang terendah terdapat pada perlakuan M0 yaitu 11,03 cabang. Dari uji beda rataan pada Tabel 5 menunjukkan bahwa perlakuan P3 berbeda nyata dengan perlakuan P0, P1 dan P2, perlakuan P2 berpengaruh nyata dengan perlakuan P0. Perlakuan M3 berbeda nyata dengan perlakuan M0, M1, dan M3. Jumlah cabang yang berpengaruh sangat nyata akibat perendaman benih dalam air panas erat hubungan nya dengan sifat genetis tanaman dan faktor keadaan tanah atau lingkungannya. Menurut Gardner et al. (1991), pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh genotip dan lingkungan. Kemudian Dwidjoseputro (1994) menambahkan pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor luar seperti keras lunaknya tanah, banyak sedikitnya air dan lain sebagainya. Luas Daun (cm 2 ) Rataan Luas daun pada perlakuan pemberian kompos pangkasan mucuna dan perendaman benih dapat dilihat pada Tabel 4. 409

Tabel 4. Luas daun (cm 2 ) pada perlakuan perendaman benih dan pemberian kompos pangkasan mucuna M0 310,86 314,07 307,28 311,48 310,92b M1 290,89 307,74 315,16 304,57 304,59c M2 351,80 309,66 325,18 316,22 325,71a M3 303,40 303,32 310,38 326,14 310,81b Rataan 314,24 308,70 314,50 314,60 313,01 Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5% Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa rataan tertinggi Luas daun (cm 2 ) terdapat pada perlakuan M2 (325,71) dan terendah pada M1 (304,59). Dari uji beda rataan pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa perlakuan M2 berbeda nyata dengan perlakuan M0, M1 dan M3. Perlakuan M0 dan M3 berbeda nyata dengan perlakuan M1. Pemberian kompos pangkasan Mucuna nyata meningkatkan petumbuhan pada tanaman Mucuna bracteata yaitu dengan meningkatkan Jumlah cabang, Luas daun dan dipengaruhi oleh faktor luar seperti keras lunaknya tanah, banyak sedikitnya air dan lain sebagainya. Dengan pemberian kompos pangkasan Mucuna maka akan memperbaiki struktur tanah yang menjadi factor internal yaitu lingkungan tempat tumbuh nya tanaman. Setyorini, et al, (2006) menyatakan penggunaan kompos dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah sehingga mempertahankan dan menambah kesuburan tanah. Kompos memperbaiki struktur tanah yang semula padat menjadi gembur, tanah Berat basah batang atas. Hal ini erat berpasir menjadi lebih kompak dan tanah hubungan nya dengan sifat genetis tanaman dan faktor keadaan tanah atau lingkungannya. Menurut Gardner et al. (1991), pertumbuhan dipengaruhi oleh genotip dan lingkungan. Kemudian Dwidjoseputro (1994) lempung menjadi lebih gembur. Dengan struktur tanah yang baik itu berarti difusi 0 2 atau aerase akan lebih banyak sehingga proses fisiologis di akar akan lancar. Berat Basah Batang Atas menambahkan pertumbuhan tanaman 410

Rataan Berat basah batang atas (g) dengan pemberian kompos pangkasan mucuna dan perendaman benih dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Berat basah batang atas (g) terhadap perlakuan pemberian kompos pangkasan mucuna dan perendaman benih. M0 78,11 109,67 141,78 161,11 122,67d M1 82,33 107,89 159,45 170,33 130,00c M2 99,55 128,78 145,59 200,11 143,51b M3 105,56 134,22 161,11 217,56 154,61a Rataan 91,39d 120,14c 151,98b 187,28a 137,70 Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5% Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa perlakuan perendaman benih berpengaruh nyata terhadap Berat basah batang atas dengan rataan tertinggi terdapat pada perlakuan P3 yaitu 187,28 g dan rataan terendah pada perlakuan P0 yaitu 91,39 g. Pemberian kompos pangkasan mucuna berpengaruh nyata terhadap berat basah batang atas (g) dengan rataan tertinggi terdapat pada perlakuan M3 (154,61) dan terendah pada perlakuan M0 (122,67). Perendaman benih juga berpengaruh nyata terhadap Berat basah batang atas. Menurut Sudjadi (1991) menyatakan bahwa pertumbuhan tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal (hormon dan nutrisi) saja, melainkan saling berkaitan dengan faktor-faktor lainnya, sperti status air dalam tanah, suhu udara pada awal tanam dan keadaan media dari intensitas cahaya matahari. Hal ini didukung oleh Gardner, et al (1991) yang menyatakan nutrient dan ketersediaan air dapat mempengaruhi pertumbuhan, seperti pada organ vegetatif juga dapat meningkatkan Berat basah tanaman. Lebih lanjut Ani (2008) menyatakan bahwa proses metabolisme tanaman yang relative lebih sempurna dalam pertumbuhan tanaman akan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman yang lebih baik, diantaranya peningkatan tinggi tanaman. Berat Kering Batang Atas (g) Rataan Berat kering batang atas (g) dengan perlakuan pemberian kompos pangkasan mucuna dan perendaman benih dapat dilihat pada Tabel 6. 411

Tabel 6. Berat kering batang atas (g) terhadap perlakuan pemberian kompos pangkasan mucuna dan perendaman benih M0 22,79 12,34 13,05 11,68 14,97 M1 14,03 16,71 21,52 17,28 17,38 M2 16,84 17,65 22,80 34,74 23,01 M3 12,84 22,14 17,50 29,01 20,37 Rataan 16,62 17,21 18,72 23,18 18,93 Perendaman biji mucuna pada air panas dan pemberian kompos pangkasan mucuna tidak berpengaruh nyata terhadap bracteata dengan hasil tertinggi jumlah cabang (7,14 cabang), luas daun (325,71 cm 2 ) dan berat basah batang atas (154,61 g). parameter berat kering batang atas. DAFTAR PUSTAKA SIMPULAN Perlakuan perendaman benih dalam air panas terhadap daya berkecambah yang tertinggi terdapat pada perlakuan suhu 80 o C selama 40 menit menunjukkan daya kecambah yang lebih tinggi mencapai 94,22% dibandingkan dengan perlakuan benih tanpa perendaman (kontrol) yang hanya mencapai 66,22%. Perlakuan perendaman benih dalam air panas juga berpengaruh nyata berhadap pertumbuhan dengan hasil tertinggi terhadap jumlah cabang (22,06 cabang) dan berat basah batang atas (14,97 g). Perlakuan pemberian kompos pangkasan Mucuna berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman Mucuna Ani, Nurma. 2008. Pengaruh Perendaman Benih Dalam Air Panas Terhadap Daya Kecambah Dan Pertumbuhan Bibit Lamtoro (Leucaena leucocephala). Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian. USU. Medan Darmawan. 2008. Pertumbuhan Dan Laju Fotosintesis Bibit Tanaman Jarak Pada Tingkat Perendaman Air Dan Pemupukan Nitrogen Berbeda. Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Makasar Dwidjoseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Gadner, F, R. R. B. Pearce dan R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta Juarsah, I, S.H. Talaouhu, dan A. Abdurachman. 1994. Prospek Mucuna sp Sebagai Tanaman Konservasi dan Rehabilitasi Lahan Serta Sumber Protein. Pros. Seminar Gelar Teknologi dan Temu Lapang Dalam 412

Pengembangan Teknologi Spesifik Lokasi Di Kalimantan Tengah Sebayang, S. Y., E. S. Sutarta dan I. Y. Harahap. 2004. Penggunaan Mucuna bracteata pada Kelapa Sawit : Pengalaman di kebun Tinjowan II PT.PN IV. Warta PKKS 2004. Medan Setyorini, D., R. Saraswati dan E.K. Anwar. 2006. Kompos. Dalam Pupuk Hijau dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian. Balai Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Jakarta Subronto dan I. Y. Harahap. 2002. Penggunaan Kacangan Penutup Tanah Mucuna bracteata pada Pertanaman Kelapa Sawit. Warta PKKS 2002. Medan Sudjadi, M. 1991. Succesfull Experiences With Integrated Plant Nutrition. Dalam: Asian Ekperiences In integrated Plant Nutrition. RAPA Report : 80-94 Sutopo, L., 2002. Teknologi Benih. Rajawali Press. Jakarta Steel, R. G. D dan J. H. Torry. 1995. Prinsip Dan Prosedur Statistika. PT. Gramedia. Jakarta Wirawan, B. dan S. Wahyuni, 2002. Memproduksi Benih Bersertifikat. Penebar Swadaya. Jakarta 413