BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam kesibukan dan aktivitas yang terus dijalani, tidak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat kompleks, bila dilihat secara

Konsep Sehat-Sakit Dalam Sosial Budaya. 3/23/2011 Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA

I. PENDAHULUAN. keberuntungan tersendiri bagi masyarakat lokalnya. Tanah yang subur

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Dalam mencapai kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini adalah permasalahan kesehatan (Human Healt). Nampaknya

BAB I PENDAHULUAN. yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi kesehatan di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat berarti dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Bersih dan Kotor menurut Medis. seberapa jauh kemajuan suatu daerah. Di Indonesia, kebersihan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia memiliki tiga komponen utama sehingga disebut. makhluk yang utuh dan berbeda dengan mahkluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembangunan nasional merupakan pembangunan manusia dan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. ada disekitarnya. Demikian halnya dengan nenek moyang kita yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa (Mental Disorder) merupakan salah satu dari empat

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangungunan kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dan sebagainya. Setiap orang dianggap mampu untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,

BAB 1 PENDAHULUAN. penyembuhan. Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga sektor yang saling terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

mengadakan dan mengatur upaya pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2009).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

dr. Moh. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok

BAB I PENDAHULUAN. yaitu gangguan jiwa (Neurosa) dan sakit jiwa (Psikosa) (Yosep, hubungan interpersonal serta gangguan fungsi dan peran sosial.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang menakutkan. Ketakutan akan penyakit HIV/AIDS yang

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

I. PENDAHULUAN. semakin terbuka lebar kebebasan untuk memilih aneka jenis dan kualitas barang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Undang-undang kesehatan No. 23

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang. sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya terganggu atau dapat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat, secara garis besar masalah kesehatan jiwa. Masalah psikososial membutuhkan kemampuan penyesuaian dan

BAB I PENDAHULUAN. sosial, budaya, lingkungan, ekonomi serta politik. Pada kalangan masyarakat,

Prilaku Kesehatan Ada Dua Aspek utama; 1. Aspek Fisik 2. Aspek Non Fisik Aspek Fisik misalnya sarana kesehatan dan pengobat penyakit. Aspek non Fisik

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan potensi dan kualitas dirinya. Seiring dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitas dengan baik dibutuhkan badan yang sehat. Pola hidup sehat,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, temasuk penemuan obat-obatan seperti antibiotik yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomi. Masyarakat berperan serta, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. Sakit merupakan kondisi yang tidak menyenangkan mengganggu aktifitas

BAB 1 PENDAHULUAN. dukun paraji. Saat ini, dukun bayi sebagian besar ditemukan di desa-desa. Peran

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana. tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,

BAB I PENDAHULUAN. resistensi insulin, serta adanya komplikasi yang bersifat akut dan kronik (Bustan,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Totok S. Wiryasaputra, Pendampingan Pastoral Orang Sakit, Seri Pastoral 245, Pusat Pastoral Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial, hal ini dapat dilihat dari

KONSEP SEHAT SAKIT. Dwi Fitriyanti

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh (Mycobacterium tuberculosis). Penyakit ini juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kenyataannya pada saat ini, perkembangan praktik-praktik pengobatan

PERILAKU SAKIT. DR. Rawuh Edy Priyono

BAB I PENDAHULUAN. Statistik (2013), angka harapan hidup perempuan Indonesia dalam rentang

Pengalaman sakit adalah hal yang dapat terjadi pada siapa pun, kapan pun. dan dimana pun, begitu pula dengan anak-anak. Sebagaimana orang dewasa,

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat didefinisikan oleh World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. (NAPZA) atau yang lebih sering dikenal masyarakat dengan NARKOBA

BAB I PENDAHULUAN. melalui pasal 28 huruf H ayat (1), Undang undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan hidup manusia. Disamping kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. periode ini berbagai perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik, psikologis

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit menular maupun tidak menular sekarang ini terus. berkembang. Salah satu contoh penyakit yang saat ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan, diperlukan merupakan suatu usaha yang mana. maupun non-fisik. Dalam rangka mencapai hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia Indonesia seutuhnya. Visi Indonesia sehat yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif merupakan pengobatan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang terbatas antara individu dengan lingkungannya (WHO, 2007). Berdasarkan data dari World Health Organisasi (WHO, 2015), sekitar

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat pelayanan kesehatan (DepKes RI, 2002). paling tepat dan murah (Triyanto & Sanusi, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Angka penderita kanker di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. alternatif oleh masyarakat pada umumnya, menjadi sesuatu yang positif dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan seseorang hidup secara produktif dan harmonis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. DiajukanSebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar sarjana Keperawatan. Oleh: JOKO PURNOMO J

ANTROPOLOGI KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kuesioner Penelitian. Gambaran Perilaku Pencarian Pengobatan Pada. Masyarakat Dusun V Desa Patumbak. Kabupaten Deli Serdang.

BAB I PENDAHULUAN. pada jutaan orang di dunia (American Diabetes Association/ADA, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. akar dalam pohon, dimana akar tersebut dijadikan sebagai penopang dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Secara umum timbulnya gangguan jiwa pada seseorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Tentang Klinik Bidan IIS JONI

PANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION)

BAB I PENDAHULUAN. Coping Mechanism adalah tingkah laku atau tindakan penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. emosi harapan dan kekhawatiran makhluk insani. perjanjian terapeutik adalah Undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pekerjaan serta problem keuangan dapat mengakibatkan kecemasan pada diri

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang penting,

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN. saat ini diantara banyaknya fenomena-fenomena pengobatan non. akupunktur, dan bekam. Definisi CAM (Complementary and Alternative

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dalam kesibukan dan aktivitas yang terus dijalani, tidak menyadari bahwa tubuhnya terus berinteraksi dengan sesama lingkungan, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Dimana interaksi yang berlangsung menjadi mata rantai timbulnya suatu penyakit. Berbagai cara pun digunakan untuk mendapatkan kesehatan baik itu dengan cara medis maupun alternatif. Dasar mereka memilih berbagai cara untuk pengobatan bergantung pada faktor agama, pendidikan, ekonomi, lingkungan, sosial dan budaya. Topik kesehatan ialah topik yang biasa dan sering dibicarakan secara bebas di masyarakat Indonesia, bukan topik yang dianggap sebagai masalah pribadi. Masih banyak masyarakat yang percaya dengan pengobatan. Memang pengobatan alternatif termasuk sebagian dari kebudayaan Indonesia dan bentuknya bermacam-macam. Ketidakmerataan fasilitas kesehatan di lingkungan pemukiman yang terpencil dan didukung pada budaya dilingkungan tersebut menjadikan pengobatan alternatif menjadi sangat berkembang di lingkungan tersebut. Tidak jarang berbagai masalah penyakit yang diderita banyak orang dapat ditanggulangi dengan pengobatan alternatif tersebut, sehingga sampai saat ini pengobatan alternatif masih bertahan bahkan menjadi pilihan di zaman modern ini. Untuk pemerataan pelayanan kesehatan agar terjangkau oleh masyarakat sampai kepelosok, maka upaya pengobatan tradisional merupakan suatu alternatif yang tepat sebagai pendamping pengobatan modern. Sejumlah pengetahuan yang dimiliki oleh

sekelompok masyarakat menarik untuk diteliti sebagai upaya dalam meramu data dan informasi. Pengetahuan mengobati penyakit secara tradisional yang merupakan objek penelitian sangat menarik untuk dikaji karena sistem pengobatan ini berbeda dengan sistem pengobatan modern yang menekankan aspek ilmiah. Persepsi Masyarakat tentang sehat atau sakit, dalam (Sarwono,1993:30-31) ini sangatlah dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu, disamping unsur sosial budaya. Tetapi datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak meskipun kadang-kadang bisa dicegah atau dihindari. Secara ilmiah penyakit (disease) itu diartikan sebagai gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi atau tekanan dari lingkungan. Jadi penyakit itu bersifat obyektif. Sebaliknya, sakit (illness) adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit. Batasan sehat yang diberikan oleh organisasi kesehatan sedunia (WHO) adalah a state of complete physical mental and sosial well being. Dari batasan ini jelas terlihat bahwa sehat itu tidak hanya menyangkut kondisi fisik, melainkan juga kondisi mental dan sosial seseorang. Apabila kita berbicara tentang disease (Agoes dan Jacob, 1992:133), maka yang dimaksud adalah penyakit atau gangguan yang terbatas pada kelainan medik dan organobiologik. Pada disease kadang-kadang dapat ditelusuri hubungan sebab akibat, misalnya kuman-kuman menyebabkan infeksi, kelainan atau aberasi genetic menyebabkan penyakit seperti diabetes, sickle cell anemia, dan down s syndrome. Pengertian illness mempunyai makna yang lebih luas dari disease dan dapat meliputi gangguan atau masalah yang walaupun ada sangkut pautnya dengan penyakit, menjangkau diluar penyakit. Pengaruh lingkungan maupun peranan masyarakat ikut

diperhitungkan apabila ada suatu pembahasan tentang illness. Illness tidak selalu bersifat disease, akan tetapi selalu mempunyai relevansi sosial dan kultural Faktor sosial dan budaya mempengaruhi baik cara orang merumuskan suatu gejala penyakit sebagai suatu ancaman maupun dalam merumuskan untung ruginya suatu tindakan yang akan dilakukan. Pengobatan tradisional sering memainkan peranan penting dalam pengembangan kebangsaan nasional, karena ia dapat melambangkan masa silam negara yang bersangkutan dan tingkatan kebudayaannya yang tinggi di masa lalu. Di Negara negara yang memiliki sistem medis yang kuno dan tertulis, sering kali timbul keinginan untuk meningkatkan sistem medis asli itu pada status terpisah namun sederajat dengan kedokteran barat, dilandasi oleh argumen mengenai segi kekunoan pengetahuan medis dalam negara yang bersangkutan maupun kemashuran efektifitas pengobatan tradisional tersebut (Foster dan Anderson, 1986 :57). Kita harus menyadari bahwa penyembuhan modern dan penyembuhan alternatif sering berada dalam dua kutub, padahal keduanya seharusnya saling mengisi, sehingga istilah alternatif tidak cocok dan seharusnya digantikan dengan istilah komplementer, komprehensif, atau integratif. Sekalipun pengobatan alternatif menggunakan konsep holistik namun pengertiannya berbau mistik bahwa holisme itu berkaitan dengan kesatuan hakekat manusia dengan hakekat semesta dan kurang melihat aspek jasmani, sebaliknya konsep dikotomi pengobatan modern juga berat sebelah yang mengabaikan holisme tubuh manusia sebagai kesatuan badan dan jiwa. Pendekatan yang melibatkan keduanya diperlukan, namun bagaimana?

Dikemukakan Fabrega dalam (Muzaham, 1995 : 53) dalam modelnya, dalam pengambilan keputusan, semua komponen negatif dari penyakit dinilai berdasarkan situasi sekarang dan pengalaman masa lalu (personal, atau hal-hal lain dalam kehidupan kelompok sosial orang itu). Penilaian tersebut dapat menghasilkan suatu anggapan kurang wajar tentang penyakit, dengan kondisi yang mencerminkan adanya bahaya, kelelahan, kurang enak badan, cacat sosial dan gangguan sosial-psikologis akibat penyakit tersebut. Kemudian seseorang akan mempertimbangkan berbagai kemungkinan pengobatan yang dapat dilaksanakan. Tindakan-tindakan itu, baik yang telah diketahui sendiri atau dialami oleh orang-orang yang pernah menderita penyakit yang sama, meliputi berbagai pilihan mulai dari pengobatan sendiri (misalnya, menggunakan ramuan-ramuan, obat paten atau mengatur makanan) hingga meminta nasihat pada orang awam (lay raferal sistem) untuk memperoleh perawatan medis. Secara populer dapat dikatakan bahwa dalam mengambil atau membuat keputusan berarti memilih satu diantara sekian banyak alternatif (Supranto, 1991 : 1). Pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam penyelesaian masalah, keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan memprakirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecahan masalah. Karena berpengalaman juga, maka seseorang sudah dapat menduga permasalahannya walaupun hanya sepintas lalu, dan mungkin ia sudah dapat menduga macam apa penyelesaian yang dianggap paling baik di antara macam-macam alternatif pemecahan masalah (Syamsy, 1989 : 25-26).

Dalam sistem pelayanan pengobatan yang baik diperlukan suatu landasan hukum yang jelas. Dengan adanya ketentuan dan batas-batas resmi yang berdasarkan undangundang, pengobat atau penderita yang diobati merasa terlindungi. Media massa selalu mengungkapkan pelbagai kesalahpahaman yang terjadi dalam masyarakat. Disamping pengobatan yang baik pengobatan tradisional banyak pula yang disalahgunakan (Agoes dan Jacob,1992 :62). UU No. 23 tahun 1992 pasal 47 Pengobatan dan perawatan dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya, serta perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan untuk digunakan dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, dalam (Waspada, 28 November 2006:23). Iklan di media massa dengan menginformasikan pengobatan yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit, yang walaupun secara medis tidak dapat dibuktikan dan kenyataannya pengobatan tradisional terus diminati masyarakat. Namun perlu diketahui bahwa metode alternatif tidak menjadi satu-satunya pilihan untuk mendapatkan kesembuhan melainkan pelengkap atau komplementer bagi pendekatan medis. Oleh sebab itu diharapkan agar pengobat tradisional dapat mempertanggungjawabkan pengobatan yang diberikan, masyarakat juga diharapkan selektif dalam penanganan penyembuhan penyakitnya. Dikemukakan oleh dr. Yuda Turana (Medika, no.6 tahun XXVIII, Juni 2002:367) Kedokteran modern menjadi identik dengan unpersonal dan high cost medicine yang hanya terjangkau oleh sekelompok kecil masyarakat dan kedokteran modern belum mampu secara meyakinkan menangani masalah penyakit degeneratif seperti masalah penuaan, kanker, diabetes, hipertensi. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kepercayaan

masyarakat dan minat pencari pertolongan. Apalagi disampingnya terdapat pelayanan kesehatan alternatif yang menjanjikan. Pengobatan alternatif tradisional masih digunakan oleh sebagian besar masyarakat bukan hanya karena kekurangan fasilitas pelayanan kesehatan formal yang terjangkau oleh masyarakat, tetapi lebih disebabkan oleh faktor-faktor sosial budaya dari masyarakat tersebut. Ia memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat yang dilayani. Pengobatan alternatif tradisional bersifat holistik dan pengobatan modern hanya melihat penyakitnya saja dan adanya dikotomi penyakit ke dalam dua jenis, yaitu penyakit yang dapat disembuhkan oleh dokter dan penyakit yang hanya dapat disembuhkan oleh pengobat tradisional. Penyakit sendiri ditentukan oleh budaya hal ini karena penyakit merupakan pengakuan sosial bahwa seseorang tidak dapat menjalankan peran normalnya secara wajar. Cara hidup dan gaya hidup manusia merupakan fenomena yang dapat dikaitkan dengan munculnya berbagai macam penyakit, selain itu hasil berbagai kebudayaan juga dapat menimbulkan penyakit. Masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua konsep penyebab sakit seperti yang telah dijelaskan diatas penyakit yang dapat disembuhkan oleh Dokter dan penyakit yang dapat disembuhkan oleh pengobat tradisional, yaitu: Naturalistik dan Personalistik. Penyebab bersifat Naturalistik yaitu seseorang menderita sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan (salah makan), kebiasaan hidup, ketidak seimbangan dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk angin dan penyakit bawaan. Konsep sehat sakit yang dianut pengobat tradisional. Sehat bagi seseorang berarti suatu keadaan yang normal, wajar, nyaman, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan

gairah. Sedangkan sakit dianggap sebagai suatu keadaan badan yang kurang menyenangkan, bahkan dirasakan sebagai siksaan sehingga menyebabkan seseorang tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-hari seperti halnya orang yang sehat. Sedangkan konsep Personalistik menganggap munculnya penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan manusia (hantu, roh, leluhur atau roh jahat), atau makhluk manusia seperti tukang sihir, tukang tenung (Cermin dunia kedokteran no.149, 2005 :49) Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kelas sosial, perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka ancaman kesehatan yang sama (yang ditentukan secara klinis), bergantung dari variabel-variabel tersebut. Dapat menimbulkan reaksi yang berbeda di kalangan pasien. Adanya beberapa manfaat umum dari pengobatan alternatif tradisional baik secara psikologis dan sosial yang tidak terpengaruh dengan keberadaan pengobatan modern, yaitu : mengurangi stress dan kecemasan akibat ketidakpastian penyakit, biaya yang rendah dan menyenangkan, penguatan dan keterlibatan langsung pasien dalam penanganan penyakitnya, fungsi kontrol bila ada penyimpangan, mengurangi trauma akibat perubahan kultural dan mempromosikan identitas kebudayaan. Oleh karena itu perlu terus dilakukan peningkatan pembinaan pengobatan tradisional secara terencana, sistematis dan berkesinambungan agar pengobatan tradisional yang ada aman, bermutu dan bermanfaat sehingga tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan masyarakat pengguna pengobatan tradisional. Jika pengobatan tradisional sebagai pengobatan alternatif, baik dilakukan melalui jaringan pelayanan kesehatan formal seperti Puskesmas dan Rumah Sakit.

1.2 Perumusan Masalah Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa yang mempengaruhi pilihan pasien pada pengobatan akupunktur Puadi Syamputra jalan ikan kakap (Turiam) Binjai Timur? 1.3 Tujuan Penelitian Yang menjadi tujuan dalam penulisan ini adalah : 1. Untuk mengetahui apa yang mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan jasa pengobatan alternatif yaitu pengobatan akupunktur. 2. Untuk menjelaskan konsep sehat dan sakit pada masyarakat dalam menggunakan jasa pengobatan alternatif yaitu pengobatan akupunktur. 1.4 Manfaat Penelitian Secara teoritis, penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berguna terhadap kajian secara Sosiologis yaitu Sosiologi kesehatan.. Serta menambah khasanah keilmuan khususnya dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan jasa pengobatan tradisional yang semakin berkembang. Secara praktis, dapat bermanfaat bagi penulis terutama dalam menambah wawasan dan pengetahuan serta mengasah keterampilan dibidang penelitian. 1.5 Definisi Konsep Konsep-konsep yang dimaksud dan digunakan dalam penelitian ini adalah : Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan pasien pada pengobatan tradisional merupakan hak seseorang atau sekelompok orang untuk menetapkan pilihannya, misalnya pilihan pasien pada pengobatan tradisional ini. Jadi perlu diperhitungkan juga akibatnya dari pengambilan keputusan ini. Pengobatan tradisional Dari sudut pandang pasien bukan suatu hal yang penting mengenai dasar ilmiah. Pengguna dari pengobatan tradisional ini biasanya sudah mencoba pengobatan konvensional yang tidak menyembuhkan penyakitnya. Hal ini membuat mereka menilai bahwa nilai statistik adalah tidak penting. Seringkali pula para pengguna pengobatan tradisional ini mendengar keberhasilan penyembuhan alternatif dari orang yang baru dikenal, keluarga, dan teman yang mungkin sudah mengalami kesembuhan dengan penyakit yang serupa melalui pengobatan alternatif tersebut. Pengobatan alternatif Pengobatan alternatif merupakan pengobatan yang dilakukan dengan menggunakan berbagai macam alternatif yang ada atau tanpa menggunakan operasi. Pengobatan alternatif dipergunakan sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan kedokteran modern tersebut. Manfaat atau khasiat serta mekanisme dari pengobatan alternatif biasanya masih dalam taraf diperdebatkan. Pengobatan Akupunktur Pengobatan atas dasar ilmu pengobatan tradisional Cina yang menggunakan penusukan jarum. Caranya, jarum ditusukkan pada titik-titik tertentu di permukaan tubuh.