Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) adalah perusahaan dalam bidang

HUBUNGAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hlm Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP SEMAGAT KERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan di UMM Inn Malang)

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. ORGANIK AGRO SISTEM (OASIS) DI BANDAR LAMPUNG.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. PDAM Tirta Kerta Raharja merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset perusahaan. Pentingnya karyawan dalam suatu

ABSTRAKSI. Pendahuluan

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA DINAS TATA KOTA BANDAR LAMPUNG. Oleh : Maristiana Ayu

PEMIMPIN DAN DISIPLIN KERJA

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI BANK PRISMA DANA MANADO

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PENGURUS PNPM

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Oleh : Muhammad Ali Kusnady ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) UNGARAN

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

Mery Meilita/Dr. Phil. Yudi Perbawaningsih, M.Si

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :

BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR

Hubungan antara Intensitas Menonton Televisi dan Tingkat Pengawasan Orang Tua (Parental Mediation) dengan Perilaku Kekerasan Oleh Anak

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

HUBUNGAN SIFAT KEPEMIMPINAN DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BALIKPAPAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Adapun yang melatarbelakangi mengapa peneliti merasa tertarik

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

PENGENALAN PANDANGAN ORGANISASI

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN PROGRAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SDN 94 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang kita hadapi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam berorganisasi. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Muslich, Etika Bisnis Pendekatan Substansi dan Fungsional, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Cetakan Ke 1, 1998, hlm. 61.

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

Iklim Komunikasi Organisasi di Hotel Savana Malang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang jelas untuk dijadikan sebagai landasan

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan. Motivasi Kerja pada Perusahaan PT. CNTIC

PENGARUH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP ETOS KERJA GURU DI SMPN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut maka dibutuhkan

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

ARTIKEL. Analisis Pengaruh Motivasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai. di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah.

ABSTRAKSI PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

PENGARUH FAKTOR KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DAPUR KOTA CAFE AND RESTO MALANG SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN

I. PENDAHULAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan/organisasi menjadi lebih kompleks. Perusahaan/organisasi harus

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

PENGARUH KEPUASAN DAN DISIPLIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG JAKARTA-CIKAMPEK. Utin Wigiatri Endang Hendrayanti

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BENTOEL PRIMA BANDAR LAMPUNG. Oleh Jhon Nasyaroeka ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT.FUMIRA SEMARANG

UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal. Disamping tujuan utama tersebut, perusahaan juga

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 1 No. 1 Jan 2014

BAB I PENDAHULUAN. efektif dalam internal perusahaan adalah komunikasi organisasi.

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Disiplin Kerja. penguasaan diri dengan tujuan menahan impuls yang tidak diinginkan, atau untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Manajemen ISSN:

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Transkripsi:

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi Summary Skripsi Penyusun Nama : Khairunnisya Sholikhah NIM : 14030110151036 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2014

ABSTRAK JUDUL : HUBUNGAN ANTARA ASERTIVITAS KOMUNIKASI MANAJER DAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN TINGKAT KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN DI CV MERAPI NAMA : KHAIRUNNISYA SHOLIKHAH NIM : 14030110151036 Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Perilaku komunikasi yang dilakukan pimpinan merupakan hal penting dalam kelangsungan organisasi, dengan kemampuan berkomunikasi yang baik, maka pimpinan dapat menyampaikan pengetahuan, ide, gagasan kepada karyawannya. Pola-pola komunikasi yang ada dalam organisasi akan dapat membentuk sebuah iklim komunikasi. Iklim komunikasi sebuah organisasi mempunyai konsekuensi penting bagi pergantian dan masa kerja pegawai dalam suatu organisasi. Iklim komunikasi yang mendukung merupakan salah satu aspek bagi terciptanya hubungan kerja yang berhasil, karena iklim komunikasi menjembatani praktek-praktek pengelolaan sumber daya manusia dengan kinerja termasuk di dalamnya kedisiplinan karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asertivitas komunikasi manajer dan iklim komunikasi organisasi dengan tingkat kedisiplinan kerja karyawan. Asertivitas komunikasi manajer adalah gaya komunikasi manajer yang bersifat terbuka yang diukur dengan melihat kemampuan komunikasi manajer di dalam perusahaan. Iklim komunikasi organisasi diukur dengan lima dimensi iklim oleh Redding di antaranya supportiveness, partisipasi membuat keputusan, kepercayaan, keterbukaan dan keterusterangan, serta tujuan kinerja. Sedangkan disiplin kerja diukur dengan melihat tingkat kepatuhan karyawan terhadap jam kerja, penggunaan alat-alat kerja, dan prosedur kerja. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap CV Merapi sebanyak 126 Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah quota sampling yang berjumlah 55 orang. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis koefisien korelasi rank Kendall menggunakan perhitungan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asertivitas komunikasi manajer dengan tingkat kedisiplinan kerja karyawan. Hal ini dibuktikan berdasarkan perhitungan melalui uji statistik dimana diperoleh probabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,001 dengan koefisien korelasi sebesar 0,426. Oleh karena sig sebesar 0,001 < 0,01; maka kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa menerima Hipotesis alternatif (Ha) dan menolak Hipotesis nol (Ho). sedangkan untuk variabel iklim komunikasi organisasi dan tingkat kedisiplinan kerja karyawan tidak terdapat hubungan karena uji hipotesis menunjukkan bahwa diperoleh probabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,096. Oleh karena sig sebesar 0,096 > 0,05; maka kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa menolak Hipotesis alternatif (Ha) dan menerima Hipotesis nol (Ho). Saran yang diberikan sebagai implikasi hasil penelitian adalah perlu diadakannya pelatihan ketenagakerjaan untuk line manajer maupun karyawan untuk dapat memperbaiki keahlian mereka dalam segi komunikasi maupun kinerja. Key words : Asertivitas Komunikasi Manajer, Iklim Komunikasi Organisasi, Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan

PENDAHULUAN CV Merapi menjalankan sistem manajemen yang sangat memperhatikan kedisiplinan karyawan sehingga pada akhirnya dapat memacu prestasi kerja atau peningkatan jenjang karir. Kedisiplinan karyawan dapat dilihat dari evaluasi kerja terhadap karyawan yang dilakukan satu bulan sekali secara periodik. Evaluasi tersebut berkaitan dengan kehadiran atau absensi karyawan, pelaksanaan secara teknis (sesuai dengan job desk masing-masing), dan pelaksanaan non teknis (berkaitan dengan perilaku dalam bekerja). Menurut Nitisemito, 1988 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya perilaku disiplin kerja, yaitu: tujuan pekerjaan dan kemampuan pekerjaan, teladan pimpinan, kesejahteraan, keadilan, pengawasan melekat (waskat), sanksi hukum, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan. Dari beberapa pengertian di atas, disiplin terutama ditinjau dari perspektif organisasi dapat dirumuskan sebagai ketaatan setiap anggota organisasi terhadap semua aturan yang berlaku di dalam oranisasi tersebut, yang terwujud melalui sikap, perilaku dan perbuatan yang baik sehingga tercipta keteraturan, keharmonisan, tidak ada perselisihan, serta keadaan-keadaan baik lainnya. Selain itu juga dapat disimpulkan, bahwa disiplin kerja merupakan suatu sikap dan perilaku yang berniat untuk mentaati segala peraturan organisasi yang didasarkan atas kesadaran diri untuk menyesuaikan dengan peraturan organisasi. Kedisiplinan adalah hal yang utama di CV Merapi. Namun terlepas dari sistem yang ada, manajemen selalu berusaha untuk membina hubungan yang baik dengan karyawannya dan selalu berusaha untuk memperbaiki sistem kerja yang ada. Salah satunya dalam hal komunikasi dalam organisasi. Komunikasi adalah di mana kekuasaan diterjemahkan dan diwujudnyatakan secara efektif. Kata kuncinya adalah bagaimana seorang pemimpin melaksanakan fungsi komunikasi dengan efektif. (Kartono, 1998 : 31) Perbedaan pimpinan menyebabkan perbedaan pola komunikasi dan pola kerja pada masing-masing divisi. Pola-pola komunikasi yang ada dalam organisasi akan dapat membentuk sebuah iklim komunikasi. Iklim komunikasi sebuah

organisasi mempunyai konsekuensi penting bagi pergantian dan masa kerja pegawai dalam suatu organisasi. Iklim komunikasi yang mendukung merupakan salah satu aspek bagi terciptanya hubungan kerja yang berhasil, karena iklim komunikasi menjembatani praktek-praktek pengelolaan sumber daya manusia dengan kinerja termasuk di dalamnya kedisiplinan karyawan. berdasarkan dari beberapa uraian permasalahan di atas maka peneliti melakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asertivitas komunikasi manajer dan iklim komunikasi organisasi dengan tingkat kedisiplinan kerja karyawan.

PEMBAHASAN Asertivitas komunikasi manajer adalah gaya komunikasi dimana komunikator memiliki suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain. Gaya komunikasi ini diukur dengan melihat kemampuan komunikasi manajer di dalam perusahaan. Iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mendukung, menghargai, terbuka, dan memberikan kepercayaan kepada para anggota organisasi sehingga mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting dalam organisasi, dan menaruh perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan. Variabel ini diukur dengan lima dimensi iklim oleh Redding di antaranya supportiveness, partisipasi membuat keputusan, kepercayaan, keterbukaan dan keterusterangan, serta tujuan kinerja. Sedangkan disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku yang menunjukkan kataatan karyawan terhadap peraturan organisasi. Variabel ini diukur dengan melihat tingkat kepatuhan karyawan terhadap jam kerja, penggunaan alat-alat kerja, dan prosedur kerja. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap CV Merapi sebanyak 126 Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah quota sampling yang berjumlah 55 orang. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis koefisien korelasi rank Kendall menggunakan perhitungan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asertivitas komunikasi manajer dengan tingkat kedisiplinan kerja karyawan. Hal ini dibuktikan berdasarkan perhitungan melalui uji statistik dimana diperoleh probabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,001 dengan koefisien korelasi sebesar 0,426. Oleh karena sig sebesar 0,001 < 0,01; maka kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa menerima Hipotesis alternatif (Ha) dan menolak Hipotesis nol (Ho).

sedangkan untuk variabel iklim komunikasi organisasi dan tingkat kedisiplinan kerja karyawan tidak terdapat hubungan karena uji hipotesis menunjukkan bahwa diperoleh probabilitas kesalahan (sig) sebesar 0,096. Oleh karena sig sebesar 0,096 > 0,05; maka kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa menolak Hipotesis alternatif (Ha) dan menerima Hipotesis nol (Ho). a. Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dengan Tingkat Disiplin Kerja Karyawan di CV Merapi. Hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diketahui bahwa terdapat hubungan antara asertivitas komunikasi manajer dengan tingkat kedisiplinan karyawan, terbukti atau diterima. Selain itu dari penelitian yang dilakukan juga diperoleh temuan penelitian bahwa hubungan yang terjalin antara kedua variabel adalah hubungan yang positif. Artinya, bahwa semakin asertif gaya komunikasi yang digunakan oleh manajer maka semakin tinggi tingkat kedisiplinan kerja karyawan. Hal ini sesuai dengan teori perilaku komunikasi pimpinan oleh Shockley yang menyebutkan bahwa gaya komunikasi pemimpin yang berorientasi pada perilaku tugas dan perilaku hubungan merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat disiplin kerja karyawan sesuai dengan tugasnya masing-masing. (Martoyo, 1996 : 142-143) Setiap pemimpin adalah komunikator utama, karena pada prinsipnya ia memegang corong atau mikrofon di dalam setiap organisasi. Pemimpin adalah individu yang memberikan arah kepada para pengikutnya. Oleh karena itu, tugas pemimpin adalah mengkomunikasikan arah organisasi. Lebih fokus lagi, pemimpin bukan saja merumuskan misi, visi, dan strategi organisasi, namun yang terpenting adalah mengkomunikasikannya kepada seluruh anggota organisasi. (Nugroho, 2004 : 82) Komunikasi adalah di mana kekuasaan diterjemahkan dan diwujudnyatakan secara efektif. Kata kuncinya adalah bagaimana seorang pemimpin melaksanakan fungsi komunikasi dengan efektif. Agar lebih efektif dalam menyampaikan informasi kepada karyawannya, setiap pemimpin harus memilki apa yang dinamakan gaya komunikasi. (Kartono, 1998 : 31)

b. Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Disiplin Kerja Karyawan di CV Merapi Hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara iklim komunikasi organisasi dengan tingkat kedisiplinan karyawan. Sehingga hipotesis dianggap tidak terbukti atau ditolak. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa iklim komunikasi yang positif cenderung meningkatkan dan mendukung komitmen pada perusahaan. Keterlibatan karyawan dalam hal pengambilan keputusan di perusahaan merupakan faktor penting, karena keterlibatan dapat memotivasi karyawan untuk memberikan kontribusi, tanggung jawab, serta kedisiplinan terhadap pekerjaan dalam perusahaan tempat ia bekerja. Keterlibatan karyawan dapat menimbulkan perasaan berharga dan penting dalam dirinya serta dapat memperluas apresiasi dan loyalitas karyawan terhadap perusahaannya. (Muhammad, 2004 : 24) Dalam teori tersebut dapat dijelaskan bahwa iklim komunikasi organisasi yang positif (kondusif) akan mampu memotivasi karyawan untuk meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja. Tidak adanya hubungan antara kedua variabel dapat dijelaskan dengan teori dari Poole. Menurut Poole unsur-unsur organisasi tidak secara langsung menciptakan iklim komunikasi organisasi. Misal, sebuah organisasi mempunyai sejumlah hukum dan peraturan yang harus ditaati, tetapi pengaruh dan hubungannya terhadap iklim komunikasi organisasi bergantung pada persepsi anggota organisasi mengenai nilai hukum dan peraturan tersebut serta kegiatan-kegiatan yang dikenai hukum dan peraturan tersebut. Ketaatan terhadap suatu peraturan ataupun kegiatan yang dikenai peraturan tersebut merupakan bagian dari disiplin kerja yang merupakan salah satu unsur organisasi. (Pace & Faules, 2005 : 154) Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugastugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar para

bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer dikatakan efekif dalam kepemimpinannya, jika para bawahannya berdisiplin baik. Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit, karena banyak faktor yang mempengaruhinya. (Hasibuan, 2005 : 193-194)

PENUTUP Komunikasi merupakan hal penting dalam kehidupanan manusia, dengan kemampuan berkomunikasi yang baik, maka kita dapat menyampaikan pengatahuan, ide, gagasan kepada orang lain. Cara atau gaya berkomunikasi terkadang menjadi lebih penting dari konten komunikasi tersebut. Komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin akan sangat berpengaruh terhadap perilaku dan kinerja karyawannya. Persepsi orang-orang yang terlibat dalam organisasi mengenai peristiwa komunikasi yang terjalin di antara mereka menciptakan iklim komunikasi yang mendukung. Iklim komunikasi yang mendukung dapat menciptakan hubungan kerja yang berhasil sehingga mampu menjembatani praktek-praktek pengelolaan sumber daya manusia dengan produktivitas. Hubungan komunikasi yang dilakukan oleh unsur pimpinan antara lain untuk kelangsungan hidup berorganisasi untuk mencapai perkembangan ke arah yang lebih baik dengan menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan bawahannya. Hubungan yang dilakukan oleh bawahan sudah tentu mengandung maksud untuk mendapatkan simpati dari pimpinan yang merupakan motivasi untuk meningkatkan prestasi kerja ke arah yang lebih baik. Hal ini tergantung dari kebutuhan dan cara masing-masing individu, karena satu sama lain erat hubungannya dengan keahlian dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. CV Merapi menjalankan sistem manajemen yang sangat memperhatikan kedisiplinan karyawan sehingga pada akhirnya dapat memacu prestasi kerja atau peningkatan jenjang karir. Disiplin ditinjau dari perspektif organisasi dapat dirumuskan sebagai ketaatan setiap anggota organisasi terhadap semua aturan yang berlaku di dalam oranisasi tersebut, yang terwujud melalui sikap, perilaku dan perbuatan yang baik sehingga tercipta keteraturan, keharmonisan, tidak ada perselisihan, serta keadaan-keadaan baik lainnya. Saran yang diberikan sebagai implikasi hasil penelitian adalah Meskipun di CV Merapi sebagian besar manajernya sudah menerapkan gaya komunikasi yang asertif akan tetapi masih ada sebagian kecil di beberapa divisi yang masih kurang asertif. Persoalan yang cenderung sering terjadi yaitu bahwa struktur

fungsi dan jabatan sering menjadi penghalang bagi terjalinnya komunikasi yang baik dan terbuka. Oleh karena itu perlu diadakan pelatihan kepemimpinan bagi setiap manajer secara rutin agar dapat melatih mereka untuk dapat berperilaku komunikasi dengan baik, sehingga karyawan akan dapat menerima pesan pekerjaan dengan baik. Selain itu manajemen juga harus memberikan evaluasi secara rutin terhadap kinerja manajer sebagai pemimpin pada masing-masing divisi. Memberikan wadah yang konkret bagi karyawan untuk menyalurkan pendapat dan kritikannya kepada pimpinan maupun perusahaan. Misalnya dengan membuat kotak saran atau dengan mengadakan acara-acara gathering secara rutin yang bertujuan untuk lebih mendekatkan hubungan kerja antara karyawan dengan pimpinannya. Sehingga karyawan akan merasa lebih nyaman untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pimpinan yang akan membuat mereka lebih leluasa untuk menyampaikan pendapat atau saran bagi perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Melayu S.P., 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan Keenam, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Kartini, Kartono. 1998. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT. Grafindo Persada. Martoyo, Susilo. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE. Muhammad, Arni. 2004. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara. Nitisemito, Alex S. 1984. Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia. Pace R. Wayne, Faules Don F. 2005. Komunikasi Organisasi : Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.