Lembaga Pelaksana. Dinas Pariwisata Prop/Kota, DKP Prop/Kota, Dusun Seri Desa Urimesseng CCDP-IFAD

dokumen-dokumen yang mirip
I. Pengelolaan kawasan pesisir dan pantai

Pemerintah Desa, X X X menampung sampah organik. Pemerintah Desa, Bappedal Kota/Prop, Pemerintah Desa, Bappedal Kota/Prop,

1. Perbaikan Sanitasi Pesisir Pantai dan Pemukiman Tujuan

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN MAWALI KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN PINTU KOTA KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN MOTTO KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG

- 3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

DOKUMEN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) DESA SOMBOKORO

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

DOKUMEN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) DESA YOPMEOS

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

RENCANA AKSI PENGELOLAAN TNP LAUT SAWU DAN TWP GILI MATRA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 14 TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

VIII PENGELOLAAN EKOSISTEM LAMUN PULAU WAIDOBA

INTENSITAS DAMPAK LINGKUNGAN DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA (Studi Kasus Pulau Karimunjawa, Taman Nasional Karimunjawa)

BAB VIII KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. (1). Potensi sumberdaya di kawasan pesisir Taman Konservasi Laut Olele.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN PAUDEAN KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA TEJANG PULAU SEBESI NOMOR : 140/ /KD-TPS/16.01/ /2002 TENTANG DAERAH PENGAMANAN LAUT

I. PENDAHULUAN. negara Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 6 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 6 TAHUN 2014 TENTANG

LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS. Oleh : Pengendali EkosistemHutan

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

tempat bermain dan membesarkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tata Ruang dan Konflik Pemanfaatan Ruang di Wilayah Pesisir dan Laut

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGEMBANGAN KAWASAN HUTAN WISATA PENGGARON KABUPATEN SEMARANG SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA TUGAS AKHIR

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VII PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA TN KARIMUNJAWA

JAKARTA (22/5/2015)

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/2009 TENTANG

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Melestarikan habitat pesisir saat ini, untuk keuntungan di esok hari

BAB I PENDAHULUAN. positif yang cukup tinggi terhadap pendapatan negara dan daerah (Taslim. 2013).

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III KERANGKA PEMIKIRAN

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA BUNDER

BAB II. RONA WILAYAH PESISIR

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DESA PASIR PANJANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN KEPULAUAN RIAU NOMOR : 01 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN TERUMBU KARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG IZIN USAHA SARANA PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.33/MEN/2002 TENTANG ZONASI WILAYAH PESISIR DAN LAUT UNTUK KEGIATAN PENGUSAHAAN PASIR LAUT

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

Kampung Kaiburse DISTRIK MALIND

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG

5.1. Analisis mengenai Komponen-komponen Utama dalam Pembangunan Wilayah Pesisir

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab.

PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera. Lampung memiliki banyak keindahan, baik seni budaya maupun

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DESA TALISE NOMOR: 01/2028/PD-DT/VIII/2001 TENTANG DAERAH PERLINDUNGAN LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA HUKUM TUA DESA TALISE,

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU

a. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan kabupaten.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, dan kriteria penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

10. Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut di wilayah laut kewenangan daerah.

Kajian Pengembangan Ekowisata Bahari Berbasis Pengelolaan DPL Desa Bahoi di Likupang Barat

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI WILAYAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI WILAYAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR BIDANG KELOMPOK KEGIATAN APBD DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

BAB I PENDAHULUAN. negara yang memiliki kawasan pesisir yang sangat luas, karena Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR SULAWESI BARAT

1 DIKOMUNIKASIKAN KAMPANYE PRIDE? UBAH?

Transkripsi:

Penataan pemanfaatan kawasan pantai 1. Perencanaan dan kesepakatan desa untuk pembagian kawasan pantai untuk multiguna yaitu untuk meliputi : a) Kawasan labuhan perahu b) Kawasan berenang dan mandi dan berjemur untuk pengunjung Dinas Pariwisata Prop/Kota, DKP Prop/Kota, Dusun Seri Desa Urimesseng CCDP-IFAD X X APBN/APB D/CCDP- IFAD Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 1

wisata c) Kawasan wisata diving dan snorkling d) Lokasi sarana penunjang untuk toilet, kelola sampah dan track, e) Tempat jualan dan pusat informasi dan pondok jaga Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 2

(beach quard) 2. penataan kawasan dan batas-batas penggunaan 3. pengawasan rutin 1. Promosi penanaman mangrove dan DKP Prop/Kota, penataan vegetasi oleh tamu dan pengunjung Dusun Seri Desa X APBN/APB kawasan dan Urimesseng setiap hari sabtu dan minggu (hari- D/CCDP- Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 3

batas-batas hari puncak kunjungan CCDP-IFAD IFAD penggunaan masayarakat) 2. Pembibitan bibit vegetasi mangrove dan pantai yang sudah beradaptasi seperti Sonneratia alba, bitanggur dan ketapang 3. Penanaman vegetasi secara rutin Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 4

oleh Pokmas PSDA 4. Membuat aturan yang ketat untuk pelarangan pengambilan tanaman pantai 5. Membuat zonasi pemanfaatan vegetasi pantai untuk aturan pemanfaatan dan Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 5

6. Melakukan pengawasan secara ketat dan terhadap pelanggar peraturan. Membuat zonasi pemanfaatan 1. Membuat peta zonasi desa pemanfaatan bersama masyarakat termasuk daerah yang: DKP Prop/Kota, Dusun Seri Desa Urimesseng X APBD CCDP- IFAD Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 6

pesisir dan a. tidak boleh ditebang, CCDP-IFAD, DPL Desa b. daerah konservasi Universitas c. daerah pemanfaatan terbatas. Pattimura 2. Membuat peta zonasi pemanfaatan NGO bersama masyarakat termasuk Kewang daerah konservasi terumbu karang, Perempuan daerah penangkapan dengan Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 7

metode yang tidak merusak karang dan daerah penempatan bagan, daerah panen rumput laut, kawasan sasi, dan kawasan wisata. 3. Membuat zonasi pemanfaatan daerah terumbu karang untuk kebutuhan Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 8

a. Zona pemanfaatan i. Aktivitas pencaharian masyarakat dengan pancing, jarring dan bameti ii. turis (diving dan snorkeling), dan lomba mincing iii. bameti Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 9

b. Zona konservasi 4. Melakukan sosialisasi daerah perlindungan laut desa. 5. Pengukuhan tugas pengelola DPL kepada Pokmas PSDA/Kewang/yang berwajib di tingkat desa Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 10

Menetapkan daerah perlindungan laut (DPL) Kecamatan 1. Menentuan lokasi daerah perlindungan laut termasuk zona inti dan zona penyangga melalui musyawarah di tiap desa. 2. Membuat musyawarah penetapan DPL dan peraturan melalui SK Desa Pokmas, Kewang, Saniri, dan Pemerintah Desa Urimesseng (Dusun Seri), X X X Swadaya, APBD termasuk denda bagi pelanggar Kecamatan Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 11

peraturan. Nusaniwe, NGO 3. Membangun kesepakatan dengan dan perguruan desa tetangga untuk DPL tinggi kecamatan (Daerah Perlindungan Laut). 4. Meletakkan tanda batas dan implementasi DPL Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 12

5. Pengukuhan tugas pengelola DPL kepada Pokmas PSDA/Kewang/yang berwajib di tingkat kecamatan Mengembalika Rehabilitasi kawasan terumbu karang DKP Prop/Kota, n dan Mencegah 1. Membuat rumah ikan di beberapa spot untuk memfasilitasi aktifitas Pokmas CCDP- IFAD, Kewang, X X X ABPN/APB D kerusakan perikanan dan wisata mancing. Saniri, dan Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 13

terumbu 2. Membuat larangan penggunaan Pemerintah karang lokasi untuk berbagai aktivitas yang Desa merusak ekosistem pesisir dan laut Urimesseng (bom, racun, bameti dan (Dusun Seri), membuang jangkar di sembarang NGO, tempat) 3. Membuat tempat membuang Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 14

jangkar yang tetap (tambat labuh) Pengawasan dan monitoring kawasan 1. pengawasan rutin 2. Membentuk satuan tugas untuk pengawasan terhadap pelanggaran peraturan di kawasan hutan pantai dan terumbu karang dan kawasan DKP Prop/Kota, Pokmas CCDP- IFAD, Kewang, Saniri, dan Pemerintah X X X ABPN/APB D Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 15

DPL Desa 3. Membuat aturan pemanfaatan di Urimesseng zona-zona yang sudah ditentukan (Dusun Seri), disesuaikan dengan peraturan NGO, negeri yang telah dibuat 4. Melakukan pelatihan monitoring terumbu karang secara partisipatif Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 16

dengan teknik manta tow. 5. Melakukan monitoring terumbu karang (manta tow) dan monitoring pertambahan jumlah ikan satu kali setiap enam bulan. 6. Menegakkan peraturan pelestarian terumbu karang dan bakau. Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 17

7. Satuan tugas ini dapat dibentuk secara terpadu dengan pengawasan perburuan satwa langka dan pengawasan hutan. Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 18

II. Pengelolaan air bersih dan sanitasi : 1. Meningkatkan kesehatan penduduk melalui penyediaan sarana air dan MCK di pesisir pantai serta tempat pembuangan sampah 2. Mencegah wabah penyakit yang bersumber dari air minum. 3. Terpeliharanya sarana air bersih dan sumber mata air untuk air minum. Dinas Tata Kota dan Kebersihan Penyediaan fasilitas 1. Pembangunan MCK di pesisir Pantai Prop/Kota, Pokmas CCDP- kesehatan Publik diwilayah Pesisis 2. Pembangunan sumur pendukung/ saluran air di pesisir pantai mendukung kegiatan MCK IFAD, Kewang, Saniri, dan Pemerintah Desa Urimesseng (Dusun Seri), dan NGO Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 19

II. Pengelolaan air bersih dan sanitasi : 1. Meningkatkan kesehatan penduduk melalui penyediaan sarana air dan MCK di pesisir pantai serta tempat pembuangan sampah 2. Mencegah wabah penyakit yang bersumber dari air minum. 3. Terpeliharanya sarana air bersih dan sumber mata air untuk air minum. 1. an pembersihan lingkungan setiap minggu melalui Sabtu Bersih di lokasi pemukiman, pesisir dan lingkungan sekitar. 2. Membuat tempat pembuangan akhir (TPA) Dinas Tata Kota sampah dilokasi-lokasi dan Kebersihan strategis melalui Prop/Kota, kesepakatan bersama. Pokmas CCDP- Penanganan 3. Pelatihan pengolahan IFAD, Kewang, sampah sampah yang dapat x x X Saniri, dan terpadu dijadikan pupuk. Pemerintah Desa 4. Implementasi Bank Urimesseng sampah untuk didaerah Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah (Dusun Pesisir Seri), dan pemukiman daerah pesisir, NGO daerah wisata untuk Halaman 20 sampah plastik dan kaleng

II. Pengelolaan air bersih dan sanitasi : 1. Meningkatkan kesehatan penduduk melalui penyediaan sarana air dan MCK di pesisir pantai serta tempat pembuangan sampah 2. Mencegah wabah penyakit yang bersumber dari air minum. 3. Terpeliharanya sarana air bersih dan sumber mata air untuk air minum. 1. Melakukan penyuluhan kesehatan dan kebersihan Dinas Tata Kota Memperkuat di sekolah oleh guru-guru dan Kebersihan kesadaran dan dan wadah-wadah Prop/Kota, kepedulian pelayanan Gerejawi oleh Pokmas CCDP- masyarakat akan pemimpin umat 2. Melakukan penyuluhan IFAD, Kewang, Saniri, dan x x x pentingnya kesehatan oleh petugas Pemerintah Desa kebersihan kesehatan dari kecamatan, Urimesseng lingkungan petugas kesehatan satu (Dusun Seri), dan kali sebulan dengan thema NGO cuci tangan bersih, Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 21

II. Pengelolaan air bersih dan sanitasi : 1. Meningkatkan kesehatan penduduk melalui penyediaan sarana air dan MCK di pesisir pantai serta tempat pembuangan sampah 2. Mencegah wabah penyakit yang bersumber dari air minum. 3. Terpeliharanya sarana air bersih dan sumber mata air untuk air minum. pemanfaatan MCK secara tepat, dan pengelolaan sampah padat dan limbah cair. 3. Kewang dan Pokmas PSDA melakukan pengontrolan pengelolaan sampah termasuk di dpembersihan lokasi-lokasi 4. Mengkandangkan hewan ternak (anjing, kambing, dan sapi). Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 22

II. Pengelolaan air bersih dan sanitasi : 1. Meningkatkan kesehatan penduduk melalui penyediaan sarana air dan MCK di pesisir pantai serta tempat pembuangan sampah 2. Mencegah wabah penyakit yang bersumber dari air minum. 3. Terpeliharanya sarana air bersih dan sumber mata air untuk air minum. 1. Pembuatan MCK di lokasilokasi.. termasuk kawasan Pengadaan dan pemeliharaan sarana kesehatan. wisata. 2. Pembentukan UPS dan KPS serta pelatihan pengelolaan sarana MCK. 3. Permohonan penambahan pelayanan tenaga medis di desa. 4. Pembuatan lubang/bak Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 23

II. Pengelolaan air bersih dan sanitasi : 1. Meningkatkan kesehatan penduduk melalui penyediaan sarana air dan MCK di pesisir pantai serta tempat pembuangan sampah 2. Mencegah wabah penyakit yang bersumber dari air minum. 3. Terpeliharanya sarana air bersih dan sumber mata air untuk air minum. sampah di tiap rumah penduduk untuk sampah organik. 5. Membangun instalasi untuk saluran-saluran buangan Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 24

III. Pengembangan Marine Ekotourism (Ekowisata Bahari) : 1. Menambah pendapatan masyarakat lewat pengembangan ekowisata. 2. Mempertahankan kelestarian lingkungan alam dan kebudayaan. 3. Mengatur pengembangan ekowisata yang berkelanjutan. 201 201 201 2016 7 8 9 202 0 Pengembanga n lokasi obyek wisata dan pembekalan ketrampilan masyarakat 1. Penetapan lokasi ekowisata untuk homestay, lokasi penyelaman scuba/snorkeling, jalur jalan setapak di hutan dan lain 2. Pelatihan ekowisata untuk pengelolaan homestay, pemandu wisata alam dan operator kegiatan ekowisata. 3. Studi banding ekowisata 4. Pelatihan/pengembangan industri kecil Dinas Pariwisata Prop/Kota, Dinas Perindutrian Prop/Kota Pokmas CCDP- IFAD, Kewang, Saniri, dan Pemerintah Desa Urimesseng (Dusun Seri), dan NGO x x Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 25

1. Menyediakan homestay yang Menyediakan dan menata sarana pendukung wisata yang layak layak huni bagi pengunjung, 2. Menata jalur jalan setapak pada kawasan wisata dan 3. Membangun Gasobo 4. Membuat pos jaga, coast guard, 5. Membangun kios-kios yang menjual hasil olahan pokmas setempat dan makanan lokal 6. Melengkapi pondok informasi sebagai pusat informasi wisata Dinas Pariwisata Prop/Kota, Dinas Perindutrian Prop/Kota Pokmas CCDP- IFAD, dan Pemerintah Desa Urimesseng (Dusun Seri) x x X 7. Menyediakan homestay yang layak huni bagi penunjung, 8. Membangun kios-kios yang Pengelolaan menjual hasil olahan pokmas berbasis desa setempat dan makanan lokal 9. Melengkapi pondok informasi sebagai pusat informasi wisata 10. Persiapan study banding Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 26

IV. Peningkatan Kapasitas daya Manusia dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir : 1. Meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 2. Meningkat peran kelembagaan negeri/desa dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. Program kegiatan 201 201 201 201 6 7 8 9 202 0 aangggaran 1. Melakukan pelatihan pengelolaan sumberdaya pesisir secara berkelanjutan Dinas DKP Prop/Kota, Penguatan Kapasitas SDM Mayarakat Pesisir 2. Kampanye penangkapan ikan dengan bahan dan alat diperbolehkan 3. Melakukan diskusi kelompok dengan Pokmas CCDP-IFAD, Kewang, Saniri, dan Pemerintah Desa Urimesseng (Dusun Seri), Perguruan X X X pendekatan partisipatorif Tinggi dan NGO 4. Mediasi penyuluhan yang intensif dari berbagai instasi Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 27

IV. Peningkatan Kapasitas daya Manusia dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir : 1. Meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 2. Meningkat peran kelembagaan negeri/desa dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. Program kegiatan 201 201 201 201 6 7 8 9 202 0 aangggaran terkait 1. Menyelesaikan peraturan Desa yang khusus mengatur di Dusun Seri Dinas DKP Prop/Kota, tentang pengelolaan Pokmas CCDP-IFAD, Penguatan sumberdaya perikanan dan Kewang, Saniri, dan Kelembagaan kelautan serta ekosistem Pemerintah Desa x x x Desa pesisir secara Urimesseng (Dusun berkelanjutan Seri), Perguruan 2. Melibatkan saniri dan Tinggi dan NGO kewang dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dan Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 28

IV. Peningkatan Kapasitas daya Manusia dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir : 1. Meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 2. Meningkat peran kelembagaan negeri/desa dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. Program kegiatan 201 201 201 201 6 7 8 9 202 0 aangggaran kelautan serta ekosistem pesisir secara berkelanjutan. 3. Memperkuat peran kelompok pengelolaan sumberdaya alam/konservasi Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 29

V. Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pesisir 1. Meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir terutama nelayan dan jibu-jibu melalui update teknologi dan peningkatan ketrampilan 2. Pengembangan usaha alternative yang memberikan nilai tambah 3. Pengadaan bantuan sarana dan peralatan penunjang usaha yang tidak merusak/memberi tekanan terhadap ekosistem pesisir dan sumberdaya ikan. 4. Memfasilitasi akses permodalan dan pemasaran. 1. Perbaikan unit Dinas DKP Meningkatkan kapasitas usaha dengan perbaikan teknologi, ketrampilan, permodalan dan pasar penangkapan 2. Pelatihan teknis penangkapan dengan peralatan yang modern 3. Pengadaan sarana pengolahan dan pemasaran 4. Penyuluhan kepada Pokmas Prop/Kota, Dinas Koperasi Prop/Kota, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Prop/Kota lembaga keuangan bank dan non bank, x x x 5. Pembentukan Grameen Pokmas CCDP- Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 30

V. Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pesisir 1. Meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir terutama nelayan dan jibu-jibu melalui update teknologi dan peningkatan ketrampilan 2. Pengembangan usaha alternative yang memberikan nilai tambah 3. Pengadaan bantuan sarana dan peralatan penunjang usaha yang tidak merusak/memberi tekanan terhadap ekosistem pesisir dan sumberdaya ikan. 4. Memfasilitasi akses permodalan dan pemasaran. Bank IFAD, Kewang, 6. Pelatihan pemasaran Saniri, dan 7. Pelatihan pengolahan Pemerintah Desa ikan asap cair Urimesseng 8. Pelatihan pascapanen (Dusun Seri), porpira dan limbah ikan Perguruan Tinggi 9. Pelatihan pengolahan dan NGO abon, bakso dan lainnya Mengembangkan 1. Mengembangkan Dinas DKP mata pengolahan ikan asap Prop/Kota, pencaharian cair Pokmas CCDP- Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 31

V. Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pesisir 1. Meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir terutama nelayan dan jibu-jibu melalui update teknologi dan peningkatan ketrampilan 2. Pengembangan usaha alternative yang memberikan nilai tambah 3. Pengadaan bantuan sarana dan peralatan penunjang usaha yang tidak merusak/memberi tekanan terhadap ekosistem pesisir dan sumberdaya ikan. 4. Memfasilitasi akses permodalan dan pemasaran. altenatif yang 2. Mengembangkan IFAD, dan memberikan nilai pascapanen porpira dan Pemerintah Desa tambah limbah ikan Urimesseng 3. Mengembangkan (Dusun Seri), dan pengolahan abon, bakso NGO dan lainnya Pengembangan 1. Pembangunan Dinas DKP fasilitas pendukung coldstorage mini 2. Pembangunan rumah Prop/Kota, Pokmas CCDP- X X perikanan produksi hasil perikanan IFAD, dan Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 32

V. Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pesisir 1. Meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir terutama nelayan dan jibu-jibu melalui update teknologi dan peningkatan ketrampilan 2. Pengembangan usaha alternative yang memberikan nilai tambah 3. Pengadaan bantuan sarana dan peralatan penunjang usaha yang tidak merusak/memberi tekanan terhadap ekosistem pesisir dan sumberdaya ikan. 4. Memfasilitasi akses permodalan dan pemasaran. mini Pemerintah Desa 3. Pembangunan jetty Urimesseng (Dusun Seri), dan Swasta Rencana Pembangunan dan Pengelolaan daya Wilayah Pesisir Halaman 33