ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

ANALISA DATA PENJUALAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu prosedur beserta tahapan-tahapan yang

PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI

ANALISA ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN MEREK PAKAIAN YANG PALING DIMINATI PADA MODE FASHION GROUP MEDAN

IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA APRIORI PADA PENJUALAN SPAREPART MOTOR DI AHAS PUTRA MOTOR

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENJUALAN MAKANAN RINGAN (Studi Kasus: Toko Pak Herry Templek - Gadungan)

Aturan assosiatif biasanya dinyatakan dalam bentuk : {roti, mentega} {susu} (support = 40%, confidence = 50%)

APLIKASI DATA MINING MARKET BASKET ANALYSIS PENJUALAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULES PADA PT. SEJAHTERA MOTOR GEMILANG

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA TRANSAKSI PENJUALAN BIBIT BUAH DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS: UD BUAH ASRI)

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI


APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI UNGGULAN PRODUK KERAJINAN TANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang)

BAB II LANDASAN TEORI

Data Mining Dengan Algoritma Apriori untuk Penentuan Aturan Asosiasi Pola Pembelian Pupuk

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Assocation Rule. Data Mining

Metodologi Algoritma A Priori. Metodologi dasar algoritma a priori analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap :

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan minimarket di kota-kota besar sangat dibutuhkan bagi. masyarakat khususnya di daerah perumahan. Bagi sebagian besar

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. 1. Tempat Penelitian. a. Assalam hypermarket merupakan salah satu pusat perbelanjaan di

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN TIKET PESAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus: Jumbo Travel Medan)

Analisis Asosiasi pada Transaksi Obat Menggunakan Data Mining dengan Algoritma A Priori

TINJAUAN PUSTAKA Data Mining

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISIS PENJUALAN BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE APRIORI PADA SUPERMARKET SEJAHTERA LHOKSEUMAWE

ANALISIS MARKET BASKET DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDY KASUS TOKO ALIEF)

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PENJUALAN BARANG PADA TOKO SINAR BARU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik. Maka para pengelola harus mencermati pola-pola pembelian yang dilakukan

ANALISIS KERANJANG BELANJA DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA PERUSAHAAN RETAIL

STRATEGI PENJUALAN PAKAN UNGGAS PADA TOKO PAKAN PEKSI KEDIRI DENGAN MEMBANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

APLIKASI DATA MINING MENGGUNAKAN ATURAN ASOSIASI DENGAN METODE APRIORI UNTUK ANALISIS KERANJANG PASAR PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN APOTEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

DATA MINING UNTUK ANALISA PENJUALAN KERIPIK UD MARTOP PRATAMA MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(52-62)

APLIKASI MONITORING KETERSEDIAAN STOK BARANG MINIMARKET DENGAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA)

BAB I PENDAHULUAN. yakni teknik mesin, teknik elektro dan teknik informatika. Namun bagi para calon

Analisis Hasil Implementasi Data Mining Menggunakan Algoritma Apriori pada Apotek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi saat ini membuat samartphone hadir dengan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA APRIORI PADA SISTEM PENJUALAN ROTI DI DIFA RIEN S BAKERY

Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 2, Tahun 2013, p

BAB I PENDAHULUAN. frekuensi tinggi antar himpunan itemset yang disebut fungsi Association

PENCARIAN ATURAN ASOSIASI MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI SEBAGAI BAHAN REKOMENDASI STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO ACIICA

BAB I PENDAHULUAN. pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat

IMPLEMENTASI DATA MINING TERHADAP PENYUSUNAN LAYOUT MAKANAN PADA RUMAH MAKAN PADANG MURAH MERIAH

ANALISIS ALGORITMA APRIORI UNTUK REKOMENDASI PENEMPATAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak

Aplikasi Data Mining untuk meneliti Asosiasi Pembelian Item Barang di Supermaket dengan Metode Market Basket Analysis

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PEMILIHAN WAHANA PERMAINAN FAVORIT GAME FANTASIA DI KEDIRI MALL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DASAR TEORI Business Analytic

Abstrak. Data Mining, Algoritma Apriori, Algoritma FP-Growth, Mata Pelajaran, Pemrograman, Web Programming, Matematika, Bahasa Inggris.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.

APLIKASI PENJADWALAN PENGADAAN BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MERANCANG SISTEM APLIKASI RULE PENGETAHUAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI SWALAYAN HARYS PERDANA NGANJUK SKRIPSI

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PREDIKSI PEMBELIAN BARANG PADA DISTRIBUTOR LUKCY JAYA MOTOR BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE APRIORI


Penerapan Data Mining Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori Untuk Meningkatkan Penjualan dan Memberikan Rekomendasi Pemasaran Produk Speedy

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. barang bangunan, mulai dari bahan - bahan pokok bangunan sampai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu sistem basis data melalui aplikasi sistem informasi manajemen. Dari

ANALISIS DATA POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN SUPERMARKET PAMELLA YOGYAKARTA 1.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA) Harvei Desmon Hutahaean 1, Bosker Sinaga 2, Anastasya Aritonang Rajagukguk 2 1 Program Studi Manajemen Informatika 2 Program Studi Teknik Informatika STMIK Pelita Nusantara Medan Jl. Iskandar Muda No. 1 Medan, Sumatera Utara 20154, Indonesia harvei.hutahaean@gmail.com, boskersinaga@gmail.com Abstrak Apotik Diory merupakan pelayanan produk dan jasa yang dikaitkan dengan masyarakat. Pengolahan Apotik adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh seorang Apoteker dalam rangka tugas dan fungsi Apotik yang meliputi perusahaan mulai dari stok obat, stok bahan racikan, pembelian dan penjualan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan korelasi penjualan produk yang sering dibeli secara kebersamaan dalam suatu waktu. Penelitian ini menggunakan proses data mining dengan metode Assosiation Rule dan Apriori. Assosiation Rule merupakan perhitungan support dan confidence dari suatu kombinasi item sedangkan Apriori merupakan pengambilan data dengan aturan asosiatif (Assosiatio Rule). Sistem ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan database MySQL. Kata Kunci : data mining, Assiciation Rule, Algoritma Apriori,Apotik I PENDAHULUAN Apotek merupakan pelayanan produk dan jasa yang dikaitkan dengan masyarakat. Pengelolaan Apotek adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan oleh seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) dalam rangka tugas dan fungsi apotek yang meliputi perusahaan, mulai dari stok obat, stok bahan racikan, pembelian dan penjualan dengan adanya aplikasi ini efisiensi waktu dapat ditingkatkan. Dimana Apotek Diory adalah sebagai tempat penelitian, yang bertempat di Jl. Besar Tembung Pasar VII. Apotek Diory dapat membuktikan bahwa dapat bertahan walaupun kini telah hadir Apotek yang lebih besar dengan tempat yang lebih besar, nyaman, dan berada pada pusat yang strategis. Sebagai contoh dalam dunia bisnis seperti pada Apotek yang setiap harinya terjadi transaksi penjualan. Hal ini memungkinkan data transaksi yang diperoleh akan menjadi banyak dan menumpuk. Biasanya data-data transaksi penjualan tersebut hanya digunakan sebagai arsip dan tidak diketahui apa manfaat dari data tersebut untuk selanjutnya. Jika data dibiarkan saja, maka data tersebut hanya akan menjadi sampah yang tidak berarti lagi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah aplikasi yang mampu memilah dan memilih data, sehingga bisa diperoleh informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Pemanfaatan informasi dan pengetahuan yang terkandung di dalam banyaknya data tersebut, pada saat ini disebut dengan data mining. Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database atau sering disebut Knowledge Discovery in Database (KDD). Dengan demikian, melalui database transaksi, dapat diperoleh berbagai informasi tentang kebiasaan para konsumen. Misalnya dapat diketahui produk-produk apa saja yang sering dibeli secara bersamaan dalam tiap transaksi, sebagai contoh: menemukan bahwa produk A biasanya dibeli secara bersamaan dengan produk B oleh seorang konsumen pada suatu waktu. Fenomena mengenai produk-produk yang sering terbeli secara bersamaan ini disebut asosiasi (association) antar produk (item). Untuk mendapatkan informasi tentang asosiasi antar produk dari suatu database transaksi, penulis menggunakan algoritma. Algoritma Apriori adalah algoritma market basket analysis yang digunakan untuk menghasilkan association rule, dengan pola if-then atau jikamaka. Market basket analysis merupakan salah satu teknik dari data mining yang mempelajari tentang perilaku kebiasaan konsumen dalam membeli produk secara bersamaan dalam suatu waktu. Berdasarkan hal di atas, maka dalam penulisan tugas akhir ini, penulis memilih judul Analisa dan Perancangn Aplikasi Algoritma Apriori untuk Korelasi Penjualan Obat di Apotik 1.1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Membantu direktur untuk mengetahui data produk obat yang sering dibeli secara bersamaan. 7

2. Memberi solusi kepada direktur dalam menentukan strategi pemasaran dan keterkaitan antar produk obat yang dibeli oleh konsumen sehingga meningkatkan pelayanan kepada konsumen. 3. Melihat hasil analisa algoritma Apriori dalam korelasi penjualan produk obat untuk menentukan algoritma yang terbaik. 1.2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat hasil yang didapat dari tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1 Dapat memudahkan dalam pengambilan keputusan untuk mengetahui informasi pembelian produk yang sering dibeli oleh konsumen secara bersamaan. 2 Untuk mengetahui pencarian data yang sering muncul ( frequent itemset) kemudian dapat diambil kesimpulan. Untuk mengatur tata letak produk yang sering dibeli secara kebersamaan, oleh konsumen supaya diletakkan secara berdekatan. II LANDASAN TEORI 2.1. Analisa Analisa adalah laporan keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi perkembangan keadaan keuangan perusahaan dengan cara membandingkan laporan keuangan antara dua periode atau lebih. Analisis perbandingan dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu : 1. Analisis Perubahan (naik turun) Untuk melihat perubahan keuangan dalam dua atau tiga periode laporan keuangan. 2. Analisis Kecenderungan (Trend) Untuk melihat kecenderungan arah posisi keuangan dalam waktu lebih dari tiga periode laporan keuangan. Biasanya menggunakan angka indeks. 2.2. Pengertian Perancangan Perancangan merupakan proses pemecahan masalah yang disertai dengan pemikiran yang kreatif guna mencapai hasil yang optimal. Kata perancangan atau dalam bahasa Inggris Design mempunyai arti to plan and manage everything to be better, merencanakan atau mengatur segala sesuatu agar menjadi lebih baik. a. Pengertian Aplikasi Aplikasi merupakan suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau menyelesaikan masalah-masalah khusus (Kamus Lengkap Dunia Komputer, 2006). Aplikasi adalah masalah yang memakai teknik pemrosesan data aplikasi biasanya mengacu pada komputer yang diinginkan, pemrosesan data (Kamus Komputer Eksekutif, 2005). Aplikasi adalah sebuah kegiatan pengolahan data suatu urusan tertentu dari sebuah perusahaan. 3.2. Data Mining Menurut Fajar Astuti Hermawati (2013) Definisi sederhana dari data mining adalah proses yang mempekerjakan satu atau lebih teknik pembelajaran komputer (machine learning) untuk menganalisa dan mengekstraksi pengetahuan (knowledge) secara otomatis. Defenisi lain diantaranya adalah pembelajaran berbasis induksi adalah proses pembentukan defenisi-defenisi konsep yang dilakukan dengan cara mengobservasi contoh-contoh spesifikasi dari konsep-konsep yang akan dipelajari. Knowledge Discovery in Database (KDD) adalah penerapan metode pada data mining. Dalam konteks ini data mining merupakan satu langkah dari proses KDD. Tujuan dari data mining adalah untuk memungkinkan sebuah perusahaan untuk meningkatkan pemasaran, penjualan, dan operasi dukungan pelanggan melalui pemahaman yang lebih baik dari pelanggannya. a. Aturan Asosiasi (Association Rule) Menurut (Kusrini, & Emha Taufiq Luthfi. 2009) Aturan asosiasi ( association rule) adalah teknik data mining untuk menemukan aturan asosiatif antara suatu kombinasi data mining untuk menemukan aturan asosiatif antara suatu kombinasi item. Aturan asosiasi ( association rules) atau analisis afinitas ( affinity analysis) berkenaan dengan studi tentang apa bersama apa. Ini bisa berupa studi transaksi di supermarket, misalnya seseorang yang membeli susu bayi juga membeli sabun mandi. Di sini berarti susu bayi bersama dengan sabun mandi. Karena awalnya berasal dari studi tentang database transaksi konsumen untuk menentukan kebiasaan suatu produk dibeli bersama produk apa, maka aturan asosiasi juga sering dinamakan market basket analysis. Tujuan dari Market Basket Analysis ini adalah untuk menentukan produk-produk apa saja yang paling sering dibeli oleh para konsumen. Gambaran mengenai market basket analysis dapat dilihat dalam gambar berikut : 8

Gambar 2.1. Market Basket Analysis untuk memahami item apa saja yang mungkin dibeli secara bersamaan Pada Gambar 3.1 dijelaskan bahwa sebuah keranjang diisi dengan berbagai produk yang dibeli oleh seseorang di supermarket. Keranjang ini berisi berbagai macam produk yaitu jus jeruk, pisang, soda, pembersih jendela, dan deterjen yang memberitahu kita apa yang pelanggan beli pada satu perjalanan. Satu keranjang menceritakan tentang salah satu pelanggan, tetapi semua pembelian yang dilakukan oleh semua pelanggan memiliki informasi lebih banyak. Pelanggan tidak semua sama. Setiap pelanggan membeli satu set produk yang berbeda, dalam jumlah yang berbeda, pada waktu yang berbeda selama seminggu. Analisa keranjang pasar memberikan wawasan ke dalam produk dagangan dengan menceritakan produk yang cenderung sering dibeli secara bersama-sama. Bentuk umum aturan ( rule) : A B dibaca Jika A, maka B [3]. Penjelasan : A = antecendent B = consequent Contoh aturan dalam penjualan : Jika x membeli roti tawar, maka x akan membeli selai (roti tawar selai) Jika x membeli membeli deterjen, maka x akan membeli pelembut pakaian (deterjen pelembut pakaian) b. Algoritma Apriori Menurut (Kusrini, & Emha Taufiq Luthfi. 2009) Algoritma apriori adalah jenis aturan asosiasi pada data mining. Algoritma ini ditujukan untuk mencari kombinasi itemset yang mempunyai suatu nilai keseringan tertentu sesuai kriteria atau filter yang diinginkan. Algoritma ini diajukan oleh R. Agrawal dan R. Srikant tahun 1994. Hasil dari algoritma ini dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan pihak manajemen. Algoritma apriori melakukan pendekatan iteratif yang dikenal dengan pencarian level-wise, dimana k-itemset digunakan untuk mengeksplorasi atau menemukan (k+1) - itemset. Oleh karena itu, algoritma apriori dibagi menjadi beberapa tahap yang disebut iterasi. Tiap iterasi menghasilkan pola frekuensi tinggi dengan panjang yang sama dimulai dari iterasi pertama yang menghasilkan pola frekuensi tinggi dengan panjang satu. Di iterasi pertama ini, support dari setiap item dihitung dengan men-scandatabase. Setelah support dari setiap item didapat, item yang memiliki support diatas minimum support dipilih sebagai pola frekuensi tinggi dengan panjang 1 atau sering disebut Large 1-itemset atau disingkat L1. Iterasi kedua menghasilkan 2- itemset yang tiap set-nya memiliki dua item. Pertama dibuat kandidat 2-itemset atau disingkat C2 dari kombinasi semua 1-itemset. Lalu untuk tiap kandidat 2-itemset ini dihitung support-nya dengan men-scandatabase. Support disini artinya jumlah transaksi dalam database yang mengandung kedua item dalam C2. Setelah support dari semua C2 didapatkan, C2 yang memenuhi syarat minimum support dapat ditetapkan sebagai 2-itemset yang juga merupakan pola frekuensi tinggi dengan panjang 2 atau Large 2-itemset (L2). Untuk selanjutnya pada iterasi kek dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian : 1. Pembentukan kandidat itemset, Kandidat k- itemset (C k ) dibentuk dari kombinasi (k -1)- itemset yang didapat dari iterasi sebelumnya. Hal ini disebut juga dengan proses join. Setelah proses join dilakukan, selanjutnya proses prune yang bertujuan untuk menghasilkan L k. Proses prune merupakan proses pemangkasan kandidat k- itemset yang subset-nya yang berisi (k -1)- item yang tidak termasuk dalam pola frekuensi tinggi dengan panjang k-1. 2. Tetapkan pola frekuensi tinggi. Pola frekuensi tinggi yang memuat k-item atau k- itemset yang ditetapkan dari kandidat k- itemset yang support-nya lebih besar dari minimum support. Bila tidak didapat pola frekuensi tinggi baru maka seluruh proses dihentikan. Bila tidak, maka k ditambah satu dan kembali ke bagian 1. c. Analisis Asosiasi dengan Algoritma Apriori Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan asosiatif antara suatu kombinasi item. Contoh dari aturan asosiatif dari analisis pembelian di suatu pasar swalayan adalah mengetahui besarnya kemungkinan seorang pelanggan untuk membeli roti bersamaan dengan keju. Dengan pengetahuan tersebut, pemilik pasar swalayan bisa mengatur penempatan produknya atau merancang kampanye pemasaran menggunakan kupon diskon untuk kombinasi produk tertentu. Analisis asosiasi menjadi terkenal karena aplikasinya untuk menganalisis isi keranjang belanjaan di pasar swalayan. Analisis asosiasi juga sering disebut dengan istilah market basketanalysis. Analisis asosiasi dikenal juga sebagai salah satu teknik data mining yang menjadi dasar dari berbagai teknik data mining lainnya. Khususnya, salah satu tahap dari analisis asosiasi yang disebut analisis pola frekuensi tinggi ( frequent pattern mining) yang menarik perhatian banyak peneliti untuk menghasilkan algoritma yang efisien. Penting tidaknya suatu aturan asosiatif bisa diketahui menggunakan dua parameter, support (nilai penunjang) yaitu 9

presentase kombinasi item tersebut dalam database dan confidence (nilai kepastian) yaitu kuatnya hubungan antar item dalam aturan asosiasi (Kusrini, & Emha Taufiq Luthfi. 2009). Berdasarkan dua parameter tersebut, minimum support (minsup) dan minimum confidence (mincof) yang ditentukan oleh user, dimana hal tersebut ditempuh dengan cara sebagai berikut (Han dan Kamber, 2006): 1. Mencari semua frequent itemset yaitu itemset dengan nilai support minimum support yang merupakan ambang batas yang diberikan oleh user. Dimana itemset itu merupakan himpunan item yaitu kombinasi produk yang dibeli. 2. Mencari aturan asosiasi yang confidence dari frequent itemset yang didapat. 3. Sedangkan tahap selanjutnya adalah mencari rule-rule yang sesuai dengan target user yang didapat dari proses association rule mining sebelumnya. Rule-rule yang didapat mendeskripsikan kombinasi itemset yang dijadikan pertimbangan di dalam membuat kesimpulan. Aturan asosiasi biasanya dinyatakan dalam bentuk : beli (roti) beli (keju) ( support = 40%, confidence = 50%) Artinya : 50% dari transaksi di database yang memuat item roti juga memuat item keju. Sementara 40% dari seluruh transaksi yang ada di database memuat kedua item tersebut. Dapat juga diartikan : Seorang konsumen yang membeli roti memiliki kemungkinansebesar 50% untuk juga membeli keju. Aturan tersebut cukup signifikan, karena mewakili 40% dari catatan transaksi selama ini. III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Analisa Sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu Rak-1 yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatankesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan- kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Tahap analisis sistem teresbut merupakan tahap yang sangat kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap tersebut akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tugas utama analisa sistem dalam tahap ini adalah menemukan kelemahan-kelemahan dari sistem yang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. 3.2. Perancangan Perancangan arsitektur merupakan perancangan yang dibuat sebelum program aplikasi dibuat. Dengan perancangan arsitektur akan mempermudah dalam proses pembangunan aplikasi data mining. Perancangan perangkat lunak ini mengikuti konsep yang telah dilakukan pada tahap analisis sistem. Perancangan arsitektur ini terdiri dari perancangan struktur menu, perancangan antar muka, dan jaringan semantik. a. Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu kebutuhan yang berfungsi untuk mempersiapkan rancangan implementasi yang bertujuan untuk mendesain sistem dalam memenuhi kebutuhan user sistem. Perancangan tersebut terdiri dari pembuatan flowchart, perancangan database. 1) Diagram Konteks Adapun tahapan- tahapan proses yang dilakukan adalah seperti terlihat pada Alur dibawah ini : Operator Total Penjualan Informasi Produk yang banyak Laku SISTEM Data Mining Gambar 3.1.DFD Level Konteks 1. Operator memasukkan total setiap produksi kedalam system 2. Sistem memproses data tersebut dan memberikan informasi ke operator 1. Data Flow Diagram (DFD-0) Adapun tahapan- tahapan proses DFD yang dilakukan adalah seperti terlihat pada Alur dibawah ini : Gambar 3.2. DFD Level 0 10

1. Operator memasukkan data produk kedalam system dan data produk tersebut disimpan kedalam table produk 2. Operator memasukkan data transaksi ke dalam database dan menyimpan data transaksi tersebut kedalam table transaksi 3. System melakukan proses data mining dengan mengacu pada data produk dan data transaksi yang telah ada 4. System membuat laporan dari proses data mining tersebut. IV Implementasi Sistem pengolahan program merupakan suatu kesatuan pengoalhan yang terdiri dari prosedur dan pelaksanaan data. Komputer sebagai sarana pengolahan program haruslah menyediakan fasilitas-faisilitas pendukung dalam pengolahan nantinya. Secara proporsional harus memenuhi akses yaitu : 1. Perangkat keras (Hardware) 2. Perangkat Lunak (Software) 4.1 Form LogIn Form ini digunakan untuk masuk ke dalam sistem, terlebih dahulu memasukan user name dan password, jika keduanya sudah sesuai maka klik OK. Dan sudah dapat masuk ke sistem. 4.3. Form Data Produk Form ini digunakan untuk memasukkan datadata produk kedalam database, dan data ini yang nantinya akan diproses pada data Apriori. Gambar 4.3. Form Data Produk - KODE : Nomor Urut dari Produk - Grup : Group dari kategori - ID Kategori Produk - Keluar : Keluar dari Program 4.3 Form Data Penjualan Produk Form ini digunakan untuk memasukkan data-data produk terjual kedalam database, dan data ini yang nantinya akan diproses pada data Apriori. Gambar 4.1. Form LogIn 4.2 Form Menu Utama Form ini digunakan untuk menampilkan pilihan-pilihan dalam pemakaian program, adapun bentuk form dari menu utama seperti terlihat pada gambar dibawah ini:..gambar 4.4. Form Data Penjualan Produk Gambar 4.2. Form Menu Utama - KODE : Nomor Urut dari Produk - Grup : Group dari kategori - ID Kategori Produk 11

- Keluar : Keluar dari Program 4.4 Form List Data Penjualan Form ini digunakan untuk menampilkan data-data produk terjual kedalam database, dan data ini yang nantinya akan diproses pada data Apriori. Gambar 4.7. Laporan Proses Data Apriori Gambar 4.5. Form List Data Penjualan 4.5 Form Proses Data Apriori Form ini digunakan untuk memproses data Apriori, dan dapat mengetahui produk yang mencapai hasil support dan confidence seperti pada gambar 5.6. Gambar 4.6. Proses Data Apriori - Data Sample : Data Sample yang akan diproses - C2 : Nilai C2 - L2 : Nilai L2 - C3 : Nilai Proses C3 - Proses : Tombol untuk memulai proses - Konfiden Minimum, digunakan untuk mambatasi nilai yang akan ditampilkan - Keluar : Keluar dari Program 4.6 Form Laporan Proses Data Apriori Form ini digunakan untuk menampilkan laporan hasil proses dari algoritma Apriori, seperti pada gambar 5.7. V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada skripsi ini, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Cara menganalisa algoritma Apriori terhadap korelasi penjualan memulai dari analisa sistem dan analisa kebutuhan, setelah itu kita harus menganalisa data tersebut dengan algoritma Apriori dan mencari pola frekuensi tinggi dengan aturan Association Rules dari Frequent Itemset untuk mendapatkan hasil support dan confidence. 2. Perancangan aplikasi analisa Algoritma terhadap korelasi penjualan memulai dari perancangan sistem, di dalam perancangan sistem tersebut terdapat diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD -0), Data Flow Diagram Level-1 (DFD -1), Flowchart, setelah itu membuat perancangan basis data dan membuat perancangan aplikasi, sehingga dapat dilakukan dan dapat digunakan dengan baik dan berguna. 5.2. Saran Untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal dan lebih baik lagi, diperlukan saran dari berbagai pihak. Adapun saran dari penulis yaitu: 1. Diharapkan bagi penelitian selanjutnya agar dilakukan analisis Apriori korelasi penjualan produk yang tidak sering dibeli oleh konsumen. 2. Diharapkan bagi penelitian selanjutnya transaksi produk obat yang dibeli harus lebih dari tiga minggu atau satu bulan. 3. Diharapkan bagi penelitian selanjutnya konsumen harus bisa mengakses sistem ini. 4. Diharapkan bagi penelitian selanjutnya agar menggunakan lebih dari dua kombinasi item produk yang dijual. 12

5. Diharapkan bagi penelitian selanjutnya agar menggunakan bahasa pemrograman dan database yang lain. REFERENSI: Abdul Kadir. 2013, Pengenalan Algoritma. Yogyakarta: ANDI. Fajar Astuti Hermawati. 2015, Data Mining. Surabaya: ANDI. Kusrini. 2009, Algoritma Data Mining. Yogyakarta:ANDI 13