GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

P E N U T U P P E N U T U P

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 Tentang Sengketa perselisihan hasil suara pilkada provinsi Jawa Timur

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000)

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 406 TAHUN 1991 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR: 21/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Program dari kegiatan masing-masing Pemerintah daerah tentunya

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 11 /KPTS/013/2011 TENTANG

per km 2 LAMPIRAN 1 LUAS JUMLAH WILAYAH JUMLAH KABUPATEN/KOTA (km 2 )

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 159 TAHUN 1980

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai berikut.

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2016

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) JAWA TIMUR TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN

KETERSEDIAAN DATA KESEHATAN MASYARAKAT DI PROP. JAWA TIMUR DINKES PROPINSI JATIM

GUBERNUR JAWA TIMUR UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2O1O GUBERNUR JAWA TIMUR,


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pusat dan pemerintah daerah, yang mana otonomi daerah merupakan isu strategis

TABEL II.A.1. LUAS LAHAN KRITIS DI LUAR KAWASAN HUTAN JAWA TIMUR TAHUN

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR

VISITASI KE SEKOLAH/MADRASAH BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH

DANA PERIMBANGAN. Lampiran 1. Data Dana Perimbangan

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Gambar 1. Analisa medan angin (streamlines) (Sumber :

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. sebuah provinsi yang dulu dilakukan di Indonesia atau dahulu disebut Hindia

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 109 TAHUN 2016

BAB 3 METODE PENELITIAN. disajikan pada Gambar 3.1 dan koordinat kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur disajikan

Nomor : KT.304/ 689 /MJUD/XI/2014 Surabaya, 20 Nopember 2014 Lampiran : - Perihal : Awal Musim Hujan 2014/2015 Prov. Jawa Timur.

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR

Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 598 /KPTS/013/2013 TENTANG

BERITA RESMI STATISTIK

LUAS AREAL DAN PRODUKSI / PRODUKTIVITAS PERKEBUNAN RAKYAT MENURUT KABUPATEN TAHUN Jumlah Komoditi TBM TM TT/TR ( Ton ) (Kg/Ha/Thn)

UPAH MINIMUM KABUPATENIKOTA DI JA WA TlMUR TAHUN 2004

RESUME PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 IHPS I TAHUN 2016

KABUPATEN / NO ORGANISASI PERANGKAT DAERAH ALAMAT KANTOR KOTA. Dinas PMD Kab. Trenggalek

Peran BPJS Kesehatan dalam Integrasi System pada FKTP

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

EVALUASI PROGRAM KKBPK DATA MARET 2017 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROPINSI JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN TRIWULAN I

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, program pembangunan lebih menekankan pada penggunaan

PERKIRAAN BIAYA (Rp) PENUNJUKAN LANGSUNG/ PEMBELIAN SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN LANGSUNG

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 451 /KPTS/013/2016 TENTANG SEKOLAH ADIWIYATA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR,

RENCANA KERJA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2010

64 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

Lampiran 1. Tabel Durbin-Watson LAMPIRAN

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 40 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PENDAPATAN PROPINSI JAWA TIMUR

RENCANA PENGADAAN BARANG/JASA SUMBER DANA : DPA APBD SKPD DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2012

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR. 69 TAHUN 2OO9 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA I DI JAWA TIMUR TAHUN 2O1O

Transkripsi:

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas serta akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dan berdasarkan hasil assessment kemampuan serta kapasitas pelayanan kesehatan, yang meliputi aspek manajerial, ketenagaan, pelayanan, kelengkapan peralatan, kemampuan pelayanan dan kinerja pelayanan rumah sakit rujukan regional di Jawa Timur, perlu menyempurnakan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/786/KPTS/013/2013 tentang Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan Provinsi Jawa Timur dengan menetapkan kembali Keputusan dimaksud dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Timur (Himpunan Peraturan Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Mengadakan Perubahan dalam Undang- Undang Nomor 2 tahun 1950 (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950; 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063); 4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomo 153, Tambahan Lembaran Negara 5072); 5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Pelaksana Jaminan Sosial (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara 5256); 6. Undang-Undang

- 2-6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679); 7. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional; 8. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan; 9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Kesehatan Perorangan; 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan Rumah Sakit Rujukan Nasional; 13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/391/2014 tentang Pedoman Penetapan Rumah Sakit Rujukan Regional. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU : Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan Provinsi Jawa Timur terdiri dari 2 (dua) Rumah Sakit Rujukan Provinsi, 8 (delapan) Rumah Sakit Rujukan Regional, 4 (empat) Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Jiwa dan 2 (dua) Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Kusta, sebagaimana tersebut dalam Lampiran. KEDUA : a. Dalam menunjang optimalisasi akses pelayanan kepada masyarakat, Rumah Sakit Rujukan Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, juga sebagai Rumah Sakit Rujukan Regional. b. Rumah Sakit Rujukan Regional sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, didasarkan dari hasil assessment sesuai dengan kriteria pedoman/standar yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. c. Rumah

- 3 - c. Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Jiwa sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, didasarkan adanya peningkatan kasus jiwa di Provinsi Jawa Timur. d. Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Jiwa dan Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Kusta sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, berbeda dengan regional rujukan penyakit lain. KETIGA : Rumah Sakit Rujukan Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, mempunyai tugas : a. menjadi rujukan rumah sakit dan/atau fasilitas kesehatan di Kabupaten/Kota sesuai ketentuan yang berlaku; b. menjadi pengampu Rumah Sakit Rujukan Regional dan/atau fasilitas kesehatan di Kabupaten/Kota sesuai ketentuan yang berlaku; c. melakukan rujuk balik sesuai indikasi dan ketentuan yang berlaku; d. mengembangkan layanan unggulan spesialistik sesuai klasifikasi dan jenis rumah sakit; e. menyusun standar prosedur operasional rumah sakit dengan sistem rujukan yang merupakan kolaborasi dari jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Rujukan Regional dan Kabupaten/Kota; f. menyiapkan sumber daya manusia, prasarana, alat, bahan, fasilitas dan informasi yang mendukung pelayanan Rumah Sakit Rujukan Regional dan Kabupaten/Kota sesuai standar; g. menjadi jejaring penerapan Health Technology Assesment (HTA), khususnya penapisan teknologi tepat guna secara aktif di wilayah sekitarnya dengan mengutamakan produk dalam negeri termasuk riset berbasis pelayanan; h. penguatan penerapan hospital by laws/peraturan internal rumah sakit yang menjadi landasan transparansi, akuntabilitas, etika dan hukum kesehatan di rumah sakit; i. melaporkan dan melaksanakan indikator keberhasilan sistem rujukan di Jawa Timur yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. KEEMPAT : Rumah Sakit Rujukan Regional sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, mempunyai tugas : a. menjadi pengampu rumah sakit rujukan Kabupaten/Kota dan/atau fasilitas kesehatan di Kabupaten/Kota sesuai ketentuan yang berlaku; b. melakukan rujuk balik sesuai indikasi dan ketentuan yang berlaku; c. mengembangkan

- 4 - c. mengembangkan layanan unggulan spesialistik sesuai klasifikasi dan jenis rumah sakit; d. menyusun standar prosedur operasional rumah sakit dengan sistem rujukan yang merupakan kolaborasi dari jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dan rumah sakit di Kabupaten/Kota; e. menyiapkan sumber daya manusia, prasarana, alat, bahan, fasilitas dan informasi yang mendukung pelayanan rumah sakit rujukan dan Kabupaten/Kota sesuai standar; f. menjadi jejaring penerapan Health Technology Assesment (HTA), khususnya penapisan teknologi tepat guna secara aktif di wilayah sekitarnya dengan mengutamakan produk dalam negeri termasuk riset berbasis pelayanan; g. penguatan penerapan hospital by laws/peraturan internal rumah sakit yang menjadi landasan transparansi, akuntabilitas, etika dan hukum kesehatan di rumah sakit; h. melaporkan dan melaksanakan indikator keberhasilan sistem rujukan di Jawa Timur yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. KELIMA : Pemenuhan kriteria Rumah Sakit Rujukan Provinsi, Rumah Sakit Rujukan Regional, Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Jiwa dan Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Kusta sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. KEENAM : Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, dapat dilakukan dalam kondisi sebagai berikut : a. fasilitas kesehatan mengalami keterbatasan sumberdaya (sarana, prasarana, alat serta tenaga), kompetensi dan kewenangan untuk mengatasi suatu kondisi, baik yang sifatnya sementara ataupun menetap; b. pasien tertentu membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik/ sub spesialistik, tambahan pelayanan atau pelayanan yang berbeda yang tidak dapat diberikan di fasilitas kesehatan perseorangan bersangkutan, termasuk diantaranya kasus dengan kondisi emergensi; c. pasien membutuhkan pelayanan rawat inap dan penatalaksanaan selanjutnya, sementara di fasilitas kesehatan tersebut tidak tersedia; d. untuk

- 5 - d. untuk melayani pasien tertentu, dibutuhkan peralatan diagnostik dan/atau terapeutik, sementara di fasilitas kesehatan tersebut tidak tersedia. KETUJUH : Mekanisme rujukan pada Regional Sistem Rujukan mempertimbangkan indikasi aspek sosial dan jarak tempuh di internal masing-masing regional/antar regional yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama antar wilayah. KEDELAPAN : a. Mekanisme Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan dilakukan secara berjenjang, mulai dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (FKTL), sesuai kebutuhan medis. b. Mekanisme rujukan secara berjenjang sebagaimana dimaksud pada huruf a, yaitu rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ke rumah sakit di Kabupaten/Kota, dari rumah sakit di Kabupaten/Kota ke Rumah Sakit Rujukan Regional dan dari Rumah Sakit Rujukan Regional ke Rumah Sakit Rujukan Provinsi. c. Rumah Sakit Rujukan Provinsi, Rumah Sakit Rujukan Regional dan rumah sakit di Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada huruf b, melakukan rujukan balik terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang merujuk disertai dengan saran-saran dan/atau obat yang diperlukan untuk kasus-kasus tertentu. KESEMBILAN : Mekanisme Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDELAPAN, tidak berlaku dalam kondisi : a. gawat darurat; b. bencana; c. kekhususan permasalahan kesehatan, seperti kasus jiwa dan kusta; d. pertimbangan geografis, dan e. pertimbangan ketersediaan fasilitas. KESEPULUH : Pembinaan dan pengawasan Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. KESEBELAS : Pada saat Keputusan Gubernur ini mulai berlaku, Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/786/KPTS/013/2013 tentang Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan Provinsi Jawa Timur dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. KEDUA BELAS :

- 6 - KEDUA BELAS : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 18 Mei 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR Ttd, Dr. H. SOEKARWO LAMPIRAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 188/359/KPTS/013/2015 TANGGAL : 18 MEI 2015 PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR A. Rumah Sakit Rujukan Provinsi di Jawa Timur : 1. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur mengampu rujukan dari Rumah Sakit Rujukan Regional di Jawa Timur. 2. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur mengampu rujukan dari Rumah Sakit Rujukan Regional di Jawa Timur. B. Rumah Sakit Rujukan Regional di Jawa Timur : 1. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Blitar. 2. Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur mengampu rujukan dari wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep. 3. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto. 4. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kota Kediri, Kabupaten Malang dan Kabupaten Kediri. 5. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kota Blitar, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Pacitan. 6. Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sina Gresik mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Bojonegoro. 7. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soebandi Jember mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Lumajang, Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo. 8. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedono Madiun Provinsi Jawa Timur mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan. C. Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Jiwa di Jawa Timur : 1. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep. 2. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu. 3. Rumah

- 2-3. Rumah Sakit Jiwa Lawang mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Pasuruan dan Kota Pasuruan. 4. Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur mengampu rujukan dari wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan. D. Rumah Sakit Rujukan Regional Kasus Kusta di Jawa Timur : 1. Rumah Sakit Kusta Sumberglagah Mojokerto mengampu rujukan dari wilayah Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Bangkalan, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Tuban. 2. Rumah Sakit Kusta Kediri mengampu rujukan dari wilayah Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Bojonegoro, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Magetan. GUBERNUR JAWA TIMUR Ttd, Dr. H. SOEKARWO SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada : Yth. : 1. Sdr. Menteri Dalam Negeri di Jakarta. 2. Sdr. Menteri Kesehatan di Jakarta. 3. Sdr. Inspektur Provinsi Jawa Timur di Sidoarjo. 4. Sdr. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur di Surabaya.