BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Sofyan Syafri Harahap (2008:201)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sebagai bentuk integrasi

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menimbulkan tingkat persaingan yang lebih kompetitif. (Harahap, 2007). Menurut IAI PSAK no: 1, tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. jasa dan manufaktur. Setiap perusahaan menjalankan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu elemen

MANFAAT INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA YANG AKAN DATANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. dapat untuk tetap bertahan dan berkembang di dalam kemajuan perekonomian yang

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi perkembangan informasi berlangsung cepat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian di Indonesia mengalami perubahan ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akan tetapi yang sering terjadi adalah pelaku UKM sering mengabaikan

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bagian penting di dalam komunitas perekonomian global. Hal

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan)

KEMAMPUAN LABA AKUNTANSI DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA DI MASA DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam rangka

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu dan hasil tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses

BAB I PENDAHULUAN. pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Keberadaan UMKM sebagai bagian dari seluruh entitas usaha nasional,

BAB I PENDAHULUAN. kembang sejak sebelum berdirinya Negara ini. Hal ini patut kita banggakan.

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN. Usaha di Indonesia saat ini kian marak, sebut saja salah satunya yakni Usaha

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya dalam membuat

KEMAMPUAN INFORMASI ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur. Go Publik di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal, dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP ini dimaksudkan agar semua unit usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi apapun, yang terlihat dari kemampuannya dalam memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri sehingga dipisahkan dengan penghasilan lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Usaha mikro, kecil dan menengah yang dalam penelitian ini disingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Dengan mendapatkan laba yang terus meningkat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kunci bangsa indonesia keluar dari krisis. UKM banyak yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. pada beberapa pilihan yang harus dipilihnya dan laporan keuangan dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usaha atau suatu bisnis dapat mengambil keputusan dengan tepat.

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan merupakan dampak yang cukup signifikan dalam. perkembangan usaha di era globalisasi dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini memberi dampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. Pasar yang semakin luas menjadikan persaingan usaha semakin ketat. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan mempertemukan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UKM juga berperan dalam perindustrian

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala kecil atau besar memiliki perhatian besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dimanakah Akuntansi? Pengertian Akuntansi Akuntansi Sebagai Bahasa Bisnis Persamaan Dasar Akuntansi Matematika Akuntansi? Perusahaan PABU Mengapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu usaha yang dilaksanakan suatu negara dalam

Pengungkapan dalam Laporan Keuangan

PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :

BAB I. Pendahuluan. Indonesia juga semakin meningkat, pada tahun 2013 lalu tercatat produksi mobil

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanggungjawab terhadap konsumsi dan alokasi sumber daya perusahaan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian setiap negara. Tidak sedikit kegiatan perekonomian terutama di

BAB I PENDAHULUAN. pesaing yang memiliki keunggulan kompetitif yang baik. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan standar akuntansi yang dikhususkan bagi industri perbankan di

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup.

BAB I PENDAHULUAN. membuat strategi-strategi agar mampu bersaing di tingkat lokal maupun non lokal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Fokus utama pelaporan keuangan. adalah informasi mengenai laba dan komponennya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada masa sekarang ini perekonomian di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Perusahaan berupaya meningkatkan produktivitas usahanya, serta dapat memberikan kontribusi yang lebih baik demi tercapainya tujuan pembangunan nasional. Dalam melaksanakan bisnisnya perusahaan memiliki tujuan tertentu. Tujuan utama dari bisnis tersebut yaitu mendapatkan laba maksimum, agar tujuan bisnis dapat tercapai perusahaan memerlukan strategi dan kebijakan dalam mengambil keputusan yang efektif dan efisien sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidup bahkan mengembangkan usahanya. Perusahaan-perusahaan dewasa ini memiliki banyak kompetitor maka hendaknya setiap perusahaan berupaya meningkatkan profitabilitas dan kinerja perusahaan serta diperlukan adanya pengelolaan manajemen yang baik sehingga mampu menghadapi persaingan. Setiap organisasi yang bertujuan mencari laba, secara berkala menerbitkan seperangkat laporan keuangan yang mengikhtisarkan operasinya untuk waktu tertentu dan rincian dari posisi harta dan hutang organisasi pada saat tertentu. Berdasarkan laporan tersebut pihak-pihak yang berkepentingan dapat menilai posisi keuangan dan prestasi kerja yang dicapai perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi. Pihak manajemen mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap penyusunan laporan keuangan, karena menyangkut informasi yang akan digunakan oleh pihak yang terkait untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan adalah outpun dan hasil dari akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Sofyan Syafri Harahap (2008:201) sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan di dalam laporan keuangan menyajikan informasi salah satunya adalah aset tetap. Laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan yang di dalamnya terdiri 1

2 dari beberapa elemen yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan dapat dikatakan layak apabila dapat dipahami, relevan, reliabilitas, komparabilitas serta konsisten. Pada umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai catatan atas laporan keuangan dimana laporan keuangan tersebut diharuskan untuk dilaporkan secara wajar yang bisa memberikan gambaran posisi keuangan, kinerja perusahaan, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan. Penyusunan laporan keuangan tidak terlepas dari pemilihan pemilihan metode, tekhnik serta kebijakan kebijakan akuntansi, pemilihan metode maupun tekhnik dalam akuntansi dapat berpengaruh terhadap pengakuan pendapatan dan beban. Dalam menyusun laporan keuangan yang wajar ada beberapa faktor yang mempengaruhinya salah satunya komponen laporan keuangan yaitu laporan laba rugi dimana laporan tersebut merupakan dasar penting untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang mencakup pendapatan dan beban. Laporan laba rugi menjadi salah satu komponen laporan keuangan yang dianggap penting bagi pengguna laporan keuangan untuk melihat kondisi perusahaan tersebut. Laporan laba rugi adalah laporan keuangan suatu perusahaan yang di hasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilakan suatu laba atau rugi bersih. Pendapatan sebagai salah satu elemen dari laporan laba rugi belum mempunyai pengertian yang seragam. Hal ini disebabkan karena pendapatan biasanya dibahas dalam hubungan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian serta pengungkapan pendapatan itu sendiri. Salah satu permasalahan dalam penerapan akuntansi pendapatan yaitu pada saat mengakui pendapatan. Proses pengakuan pendapatan harus dilakukan secara akurat untuk menghindari kesalahan pemakai laporan keuangan dalam memprediksi kemampuan perusahaan dan menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan, oleh karena itu pengakuan pendaptan telah diatur dalam PSAK No.23 Tahun 2010. Usaha kecil menengah (UKM) merupakan salah satu penggerak perekonomian bangsa. UKM memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Menyongsong Masyarakat

3 Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 sebagai bentuk integrasi ekonomi ASEAN, UKM di Indonesia harus dapat mendukung peningkatan daya saing bangsa, pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan, dan peningkatan standar hidup penduduk Indonesia sebagai Negara anggota ASEAN. Oleh karena itu UKM harus dapat bersaing dan mampu menangkap setiap kesempatan yang ada agar tetap dapat berkiprah dalam perekonomian bangsa. Segala bentuk upaya pemecahan masalah atas berbagai kendala yang dihadapi UKM dalam meningkatkan kinerjanya akan berdampak pada peningkatan kontribusi UKM terhadap perekonomian Indonesia. Kesulitan dalam mengukur kinerja merupakan salah satu kendala UKM dalam mengevaluasi kinerjannya. Hal ini disebabkan banyak UKM lebih berfokus pada kegiatan operasional sehingga pencatatan dan pelaporan seringkali terabaikan. Tanpa catatan dan laporan yang baik evaluasi kinerja UKM tidak mudah untuk dilakukan. Dalam menjalankan aktivitas usaha seringkali pengelola UKM merasa kesulitan dalam melakukan pencatatan terhadap apa yang terjadi pada operasional usahanya. Kesulitan itu menyangkut aktivitas dan penilaian atas hasil yang dicapai oleh setiap usaha. Apalagi kalau harus dilakukan pengukuran dan penilaian atas aktivitas dan peneilaian atas hasil yang dicapai oleh setiap usaha. Apalagi kalau harus dilakukan pengukuran dan penilaian atas aktivasi yang terjadi dalam kegiatan usaha. Pencatatan dilakukan hanya dengan menghitung selisih antara uang masuk dengan uang yang keluar, tanpa melihat pengeluaran uang itu untuk atau alokasi kegiatan usaha ataupun non usaha. Seringkali dalam skala usaha kecil menengah hasil usaha dikatakan bagus jika pendapatan sekarang lebih tinggi dibanding dengan pendapatan sebelumnya. Padahal indikator dari kerberhasilan tidak hanya diukur dari pendapatan jasa, diperlukan pengukuran dan pengelompokan atas transaksi atau kegiatan yang terjadi serta pengikhtisaran transaksi-transaksi tersebut. Setiap usaha diharapkan mempunyai laporan keuangan untuk menganalisi kinerja keuangan sehingga dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta

4 menunjukan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Namun praktek akuntansi keuangan pada usaha kecil dan menengah (UKM) masih rendah dan memiliki banyak kelemhan, kurangnya kemampuan pelaku UKM dalam bidang pengelolaan usaha juga termasuk kendala yang dihadapi UKM, antara lain rendahnya pendidikan dan kurangnya pemahaman pelaku UKM tersebut dalam bidang akuntansi. Semakin berkembangnya usaha, menuntut UKM untuk berhubungan dengan pihak eksternal perusahaan. Misalnya untuk meningkatkan pendanaan UKM akan berhubungan dengan pihak bank/ atau lembaga keuangan lainnya. Pihak bank/ lembaga keuangan tersebut biasanya akan mensyaratkan laporan keuangan untuk menilai kekalayakan kredit dari UKM. Demikian juga ketika UKM akan mengikuti lelang pengadaan barang maupun jasa yang diadakan oleh pihak rekanan, pihak rekanan biasanya akan meminta laporan keuangan sebagai syarat kelengkapan administrative. Dengan demikian semakin berkembangnya usaha, menuntut UKM untuk menyediakan laporan keuangannya dengan baik sesuai standar yang berlaku. PT. PILAR AGRA PRASADA adalah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang bisnis industri kontruksi, meskipun bentuk badan hukumnya telah berbentuk PT, namun dilihat dari omsetnya yang dibawah dua milyar rupiah, PT PAP dapat dikategorikan sebagai UKM. PT. PAP tidak hanya menjual beton pra cetak kini menjadi perusahaan dengan konsumen utamanya adalah pembuatan kawasan perumahan, kawasan industri dan kawasan jalan raya. PT. PAP bagian marketing berlokasi di Depatiukur sedangkan bagian factory berlokasi di bogor jalan desa tegal panjang. PT. PILAR AGRA PRASADA merupakan salah satu perusahaan regional yang berkembang dan bergerak di industri manufaktur dan jasa konstruksi. Fokus bisnis dari perusahaan PT. PILAR AGRA PRASADA adalah manufaktur dan jasa pemasangan produk beton pra-cetak. PT. PAP berkomitmen tinggi untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik, inovatif, harga yang kompetitif serta pelayanan yang prima, sehingga PAP menjadi perusahaan terdepan dalam industri beton pra-cetak di Indonesia.

5 PT. PILAR AGRA PRASADA memiliki produk yang sangat berkualitas dan memiliki ketepatan waktu dalam memproses sebuah pesanan produk beton pra cetak agar tidak kalah bersaing dengan para kompetitornya dalam bidang usaha yang sama. Keberhasilan usaha dapat dilihat dari kinerja lapangan dan laporan keuangan yang setiap tahunnya meningkat.pendapatan utama PT. PAP diperoleh dari hasil penjualan beton pra cetak. PT. PAP juga mendapat keuntungan dari penjualan jasa pemasangan dan pengiriman barang yang dipesan. Penyajian laporan keuangan PT. PILAR AGRA PRASADA selama setahun awal pendiriannya masih menggunakan software Microsoft Excel yang disusun oleh staf dan manajer keuangannya. Penyusunan laporan keuangan tersebut telah diupayakan agar sesuai dengan kaidah akuntansi yang ada. Penyajian laporan keuangan berdasarkan pada konsensus bersama antara penyaji dan pengguna laporan keuangan secara internal. Namun, para penyusun laporan keuangan di PT. PAP belum memperhatikan kaidah akuntansi yang berlaku dan dianut di Indonesia. Seharusnya, hal ini menjadi penting ketika PT. PAP ingin tumbuh dan berkembang sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di industri manufaktur dan jasa konstruksi Indonesia. Dengan tidak mengacu pada PSAK yang berlaku di IAI, PT PAP akan menghadapi masalah di kemudian hari ketika harus berhubungan dengan pihak eksternal yang memerlukan informasi keuangan PT PAP, contohnya adalah pihak perpajakan, investor baru, perbankan, ataupun pihak-pihak lain yang berkepentingan. Seiring berjalannya waktu, laporan keuangan PT PAP menunjukan kinerja yang membaik dari waktu ke waktu. Peningkatan omset usaha PT PAP tentu diiringi oleh peningkatan pendapatannya. Peningkatan pendapatan tersebut akan lebih baik jika pengakuan pendapatan PT PAP disusun berdasarkan kaidah akuntansi yang berlaku. Dengan melihat betapa pentingnya penerapan akuntansi pendapatan bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, diperlukannya perhatian yang cukup besar sehingga penulis merasa tertarik untuk mengetahui secara lebih jauh mengenai permasalahan tersebut yang sedang diteliti oleh penulis dan hasil penelitian akan penulis tuangkan dalam Laporan Tugas Akhir

6 drngan judul Tinjauan atas Pengakuan Pendapatan Menurut PSAK No.23 Pada Perusahaan PT. PILAR AGRA PRASADA. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang pemilihan judul tersebut diatas, maka penulis dapat mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Metode apa yang digunakan oleh PT. PILAR AGRA PRASADA dalam pengakuan pendapatan? 2. Bagaimana pencatatan pengakuan pendapatan yang dilakukan pada perusahaan PT.PILAR AGRA PRASADA? 3. Apakah penerapan pengakuan pendapatan yang digunakan oleh perusahaan PT. PILAR AGRA PRASADA telah sesuai dengan PSAK No.23? 1.3 Tujuan Kerja Praktik Tujuan dari kerja praktik pada perusahaan PT. PILAR AGRA PRASADA adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana pencatatan pengakuan pendapatan pada perusahaan PT. PILAR AGRA PRASADA. 2. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan oleh PT. PILAR AGRA PRASADA dalam pengakuan pendapatan. 3. Untuk mengetahui kesesuaian PSAK No.23 pada pengakuan pendapatan yang diterapkan pada perusahaan PT. PILAR AGRA PRASADA. 1.4 Kegunaan Kerja Praktik 1. Penulis Mendukung pemahaman dan pengetahuan penulis khususnya tentang penerapan akuntansi pengakuan pendapatan pada perusahaan serta sarana untuk mengaplikasikan konsep dan teori yang diperoleh dimasa perkuliahan dengan penerapannya pada kondisi nyata dalam perusahaan. 2. Bagi Perusahaan

7 Penulis mengharapkan kegunaan penelitian ini dapat memberikan masukkan terkait sejauh mana penggunaan penerapan metode pengakuaan pendapatan dengan penerapan pengakuan pendapatan berdasarkan PSAK No.23 yang diterapkan oleh perusahaan PT. PILAR AGRA PRASADA sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 3. Bagi pembaca Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan untuk menambah wawasan dan menjadi sumber referensi bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya. 1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktik Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis melakukan kerja praktik untuk memperoleh data dan informasi dari perusahaan PT. PILAR AGRA PRASADA yang berlokasi di Dipatiuku jalan Pager Gunung No 13 2 nd floor selama bulan November 2014.