MODIFIKASI DESAIN DIMENSI SILINDER BUCKET PADA HYDRAULIC EXCAVATOR PC

dokumen-dokumen yang mirip
MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

BAHAN AJAR (HAND OUT)

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK.

Tabel I-1 Aktivitas operasional Alat Berat CV Kurnia Gemilang. Jenis Pekerjaan. Komatsu Type PC Sumber : CV Kurnia Gemilang

BAB II HYDRAULIC EXCAVATOR

Gambar 2.1 Excavator (Sumber: lit 8)

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB II LANDASAN TEORI

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

RINTA ANGGRAINI

BAB 2 Landasan Teori

LAPORAN PROYEK AKHIR PERAKITAN MINIATUR LENGAN WHEEL LOADER

GAYA SILINDER STICK DAN SILINDER BUCKET PADA EXCAVATOR 320 CATERPILLAR AKIBAT GAYA POTONG

MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

DAFTAR BIAYA SEWA PERALATAN PER JAM KERJA

PEMBUATAN ALAT PERAGA SISTEM HIDROLIK LENGAN WHEEL LOADER (SILINDER LENGAN)

MINIATUR LENGAN WHEEL LOADER

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Universitas Gunadarma Depok 2014

Dalam ilmu teknik sipil, alat berat digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN ALAT PERAGA SISTEM HIDROLIK MINIATUR LENGAN ESKAVATOR (Boom Cylinder)

PRAKTIKUM DAC HIDROLIK

Gambar 2.1 Excavator.

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

TEKNIK ALAT JILID 2 SMK. Budi Tri Siswanto

BAB IV PENYAJIAN DATA

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA. a) Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan Tabel 8.1 Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan

BAB I PENDAHULUAN. undercarriage

BAB II LANDASAN TEORI

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA HIDROLIK SISTEM LIFTER PADA FARM TRACTOR FOTON FT 824

Sistem Registrasi Alat Berat Konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PEMBAGIAN ALAT BERAT

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN

MAKALAH PNEUMATIK HIDROLIK ( PH ) Forklift

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

Gambar 2.1 Dump Truck Sumber:Lit 6

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Sumber: (

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

Politeknik Manufaktur Astra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

TUGAS AKHIR PEMBUATAN LENGAN PROTOTIPE FRONT SHOVEL DENGAN PNEUMATIC

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahan galian tersebut dari mineral pengotor yang melekat bersamanya.

ANALISA WAKTU PENGECORAN PADA LANTAI EMPAT PROYEK GEDUNG SEKOLAH DI SURABAYA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

NAMA MAHASISWA : ADALEA IVANA PRAJWALITA NRP

Menguak Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017

MODUL SIB 05 : ALAT BERAT

BAB IV METODE PEMBUATAN ALAT

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN ALAT PERAGA SISTEM HIDROLIK MINIATUR LENGAN EXCAVATOR

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

BAB ll KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

DOKUMEN LELANG BAB XI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Gambar 2.1 Bucket Wheel Excavator (B.W.E.) Sumber: [lit.11, 2015]]

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN POWER PACK MESIN PRESS HIDROLIK

ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR PADA PROYEK PERUMAHAN PERTAMINA CIBUBUR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI II DAFTAR GAMBAR III DAFTAR TABEL IV DAFTAR NOTASI... V DAFTAR LAMPIRAN VI

PERANCANGAN SISTEM ANGKAT FORKLIFT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 7 TON

Transkripsi:

MODIFIKASI DESAIN DIMENSI SILINDER BUCKET PADA HYDRAULIC EXCAVATOR PC 1250-7 Hasan Basri 1, Ery Diniardi 2, Anwar Ilmar Ramadhan 3 1 Jurusan Teknik Otomotif dan Alat Berat, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta 2,3 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah No.27 Jakarta 10510 *Email: anwar.ilmar@umj.ac.id Abstrak Dunia industri alat berat di Indonesia telah mulai ada pada medio tahun 1990-an. Salah astu perusahaan alat berat di Indonesia, PT. United Tractor, Tbk. telah memulainya dengan jual beli dan sewa alat berat di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu jenis alat berat tersebut adalah Hydraulic Excavator, dimana fungsi dari alat tersebut adalah untuk menggali tanah, membuat parit, dan memuat material ke dump truck atau kayu ke trailer. Konstruksi excavator bagian atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360º, sehingga alat ini sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah atau material lainnya pada areal sempit. Dalam penelitian ini akan dilakukan studi analitik dimensi silinder bucket pada hydraulic excavator PC 1250-7, sehingga nantinya dapat ditentukan besaran dimensi silinder pada alat berat tersebut. Kata Kunci : dimensi, silinder bucket, hydraulic excavator Abstract The modification of the dimension on a design of a bucket cylinder on the hydraulig exvavator PC 1250-7. World industrial heavy equipment in Indonesia has started since the mid-1990s, with the company of heavy equipment of PT. United Tractor Tbk, which start purchasing and leasing the heavy equipment across Indonesia. One of the types of the heavy equipment is the hydraulic excavator, which has functions in excavating the soil, making trenches, and loading material into dump truck or timber to the trailer. The construction of the upper part of the excavator can rotate 360º, so that the equipment is so agile for the excavation and the removal of soil or other material in a narrow area. This aims at analysising the dimensions of a cylinder bucket hydraulic excavator PC 1250-7, thus it can determined the dimension of the cylinder on the equipment.. Keywords: dimension, bucket cylinder, hydraulic excavator 1. Pendahuluan Ilmu dan pengetahuan hingga saat ini terus berkembang dengan pesat, dan mengikuti pergerakan peradaban manusia, termasuk mengikuti pertumbuhan penduduk dan keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penemuan teknologi baru dan inovasi terhadap teknologi tersebut selalu terjadi pada komponen kehidupan, semua dengan cepat berubah dan berganti menjadi lebih baik dengan hal-hal baru dan lebih tepat guna. Termasuk di dalam dunia industri pertambangan dan juga industri lainnya, yang senantiasa mengikuti kemajuan teknologi tersebut. Sebut saja untuk memperoleh hasil sumber daya alam seperti batubara, dan juga mineral batuan lainnya memiliki alat untuk mengeruk atau menggali dengan bantuan alat tersebut perusahaan ataupun industri tambang dan juga industri lainnya dapat 1

menghemat dan memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. Dunia industri alat-alat berat di Indonesia telah mulai ada pada medio tahun 1990-an, dimulai pada perusahaan alat berat dengan label PT. United Tractor, Tbk. yang mulai dengan jual beli dan juga sewa alat-alat berat di seluruh wilayah Indonesia (Anonymous, 1984). Salah satu jenis alat berat tersebut adalah hydraulic excavator, yang berfungsi untuk menggali tanah, membuat parit, dan memuat material ke dump truck atau kayu ke trailer. Konstruksi excavator bagian atasnya (upper structure) mampu berputar 360º, sehingga alat ini sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah atau material lainnya pada areal sempit (Pramono, 2011, Aryoseto, 2010). Dalam penelitian ini akan dilakukan studi analitik pada dimensi silinder bucket di sistem hidrolik pada hydraulic excavator, sehingga diperoleh desain silinder kerja bucket. 2. Landasan Teori Sistem Hidrolik Sistem hidrolik adalah sistem penerusan daya dengan menggunakan oli, dimana minyak mineral adalah jenis fluida yang sering dipakai. Prinsip dasar dari sistem hidrolik adalah memanfaatkan sifat bahwa zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap, namun menyesuaikan dengan yang ditempatinya. Zat cair bersifat inkompresibel, sehingga tekanan yang diterima diteruskan ke segala arah secara merata (Aryoseto, 2010, Wijaya, 2007). Gambar 1. Diagram aliran sistem hidrolik Sistem hidrolik biasanya diaplikasikan untuk memperoleh gaya yang lebih besar dari gaya awal yang dikeluarkan. Fluida penghantar ini dinaikkan tekanannya oleh pompa yang kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katup-katup. Gerakan translasi batang piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur maupun naik dan turun sesuai dengan pemasangan silinder yaitu arah horizontal maupun vertical (Siswanto, 2007). Sistem hidrolik memiliki beberapa keuntungan, yang antara lain yaitu adalah fleksibilitas. Sistem hidrolik berbeda dengan metode pemindahan tenaga mekanis dimana daya ditransmisikan dari engine dengan shafts, gears, belts, chains atau cable (elektrik). Pada sistem hidrolik, daya dapat ditransfer ke segala arah dan tempat dengan mudah melalui pipa atau selang fluida. Keuntungan yang kedua adalah kemampuan melipat-gandakan gaya. Pada sistem hidrolik gaya yang kecil dapat digunakan untuk menggerakkan beban yang besar dengan cara memperbesar ukuran diameter silinder.sistem hidrolik juga dapat memperkecil bagian-bagian yang bergerak dan keausan dengan pelumasan sendiri. Selain itu, karena penyederhanaan dan penghematan tempat yang diperlukan, sistem hidrolik dapat mengurangi biaya pembuatan sistem. Dibandingkan dengan sistem yang lainnya, kelebihan beban mudah dikontrol dengan menggunakan relief valve. Namun sistem ini memiliki kekurangan, seperti gerakan yang relatif lambat dan peka terhadap kebocoran (Siswanto, 2007). Alat Berat Alat berat (Heavy Equipment) adalah alat mekanis yang digunakan untuk membantu manusia dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan alat berat bertujuan untuk mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, selain itu dengan tenaga alat berat yang besar maka akan sanggup melaksanakan jenis pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh tenaga manusia. Kadang sampai batas volume tertentu untuk suatu jenis pekerjaan, penggunaan alat berat jauh lebih ekonomis jika dibandingkan dengan penggunaan tenaga manusia (Siswanto, 2007). Berdasarkan fungsinya, alat berat terbagi menjadi alat berat untuk mengolah lahan (membersihkan dan merapikan lahan), contoh : excavator, motor grader, scraper, alat berat untuk menggali (menggali dan menimbun), contoh: excavator, 2

front shovel, dragline, shell, alat berat untuk mengangkut (transportasi), contoh: crane, truck, truck mixer, belt conveyor, alat berat untuk memindahkan material pada jarak yang pendek/dekat, contoh: wheel loader, bulldozer, alat berat untuk memadatkan suatu lahan, contoh: pneumatic tire roller, smooth wheel roller, sheep foot roller, tamping roller, alat berat untuk produksi material pada proyek konstruksi, contoh: mixer / beton molen, concrete batching plant, stone crusher, asphalt mixing plant (AMP) dan alat berat untuk penempatan akhir, contoh : concrete sprader, concrete pump, dan asphalt paver. Berdasarkan operasionalnya, alat berat terbagi menjadi alat berat yang statis (tetap atau tidak berpindah tempat) dan alat berat dengan penggerak (Sullivan, 1992). Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain fungsi yang dibutuhkan, volume pekerjaan dan kapasitas peralatan yang dibutuhkan, target waktu penyelesaian pekerjaan, metode konstruksi yang digunakan, faktor ekonomi, jenis dan lokasi pekerjaan dan kondisi lapangan / lokasi pekerjaan (Siswanto, 2007). Gambar 2 menunjukan salah satu contoh mesin hydraulic excavator. Mesin ini terdiri dari bucket(1), bucket link(2), bucket cylinder (3), arm(4), arm cylinder (5), boom(6), boom cylinder (7), sprocket(8), track frame(9), track shoe (10), idler (11) dan overhead guard (12) Perusahaan Komatsu membuat hydraulic excavator dalam berbagai macam ukuran, diantaranya adalah hydraulic excavator type PC 1250 7, dimana, kode P menunjukkan hydraulic excavator Komatsu, C menunjukan kode crawler (Track Shoe ), 1250 menunjukan berat unit siap operasi (ton) dan 7 menunjukan modifikasi. Untuk unit PC 1250 7 yang menggunakan engine model SAA6D170E-3, seperti gambar 3. Pada kode Engine model SAA6D170E-3, S menunjukan supercharger, AA menunjukan Air Cooled / Aftercooler (Air to air ), 6 menunjukan jumlah cylinder, D menunjukan diesel engine, 170 menunjukan diameter cylinder, E menunjukan low emission dan 3 menunjukan modifikasi. Hydraulic Excavator Hydraulic excavator adalah alat serba guna yang beberapa fungsinya adalah untuk menggali tanah, membuat parit, dan memuat material ke dump truck atau kayu ke trailer. Konstruksi excavator bagian atasnya mampu berputar (swing) 360º, sehingga alat ini sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah atau material lainnya pada areal sempit (Pramono, 2011). Gambar 3. Engine model SAA6D170E-3 Gambar 2. Hydraulic Excavator Studi pendahuluan Pramono (2011) telah melakukan penelitian pada pemanfaatan sistem hidrolik untuk frameover, menekankan kepada berbagai macam media dari sistem hidrolik. Wijaya dkk (2007), melakukan penelitian tentang analisa kapasitas angkat silinder hidrolik pada Excavator tipe 320 C di PT Pupuk Kujang Cikampek, dimana hasil dari penelitian tersebut sebagai tenaga penggerak untuk mengoperasikan lengan angkat silinder. Sodikin (2008) melakukan penelitian untuk penentuan interval perawatan preventif 3

komponen elektrik dan komponen mekanik yang optimal pada mesin excavator seri PC 200-6 dengan pendekatan model jardine. 3. Metode Penelitian Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode perhitungan tekanan dan daya desain dimensi pada silinder kerja bucket pada hydraulic excavator PC 1250-7. Langkahlangkahnya adalah melakukan studi literatur dan melakukan desain dimensi silinder bucket pada system hidrolik untuk hydraulic excavator PC 1250-7, membuat perhitungan dimensi dari silinder bucket pada hydraulic excavator PC 1250-7 dan melakukan analisis data dan perhitungan akhir. Alur penelitian analitik desain dimensi silinder kerja boom pada Hydraulic Excavator PC 1250-7, seperti pada Gambar 4. dilakukan optimasi, desain dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini: Gambar 5. Komponen silinder dari Hydraulic Excavator 1250-7 Desain Awal dari Kerja Pada Hydraulic Excavator Pada proses awal ini akan diteliti terlebih dahulu mengenai desain awal ataupun spesifikasi awal silinder kerja dari sistem hidrolik pada hydraulic excavator PC 1250-7. Tahap selanjutnya adalah perhitungan secara analitik untuk mengetahui daya pompa dan juga efisiensi kerja dari masingmasing silinder. Untuk mengetahui desain awal dari hydraulic excavator PC 1250-7 dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Data desain awal dari Hydraulic Excavator PC 1250-7 No Nama Komponen Data Perencanaan 1 Berat total excavator 198000 Kg 2 Berat Bucket 528.7 Kg 3 Berat Arm 376.353 Kg 4 Berat Boom 1278.667 Kg 5 Panjang 1.4 m 6 Diameter 12 cm Gambar 4. Alur penelitian yang dilakukan 4. Hasil dan Pembahasan Di dalam penelitian ini akan difokuskan lebih lanjut mengenai studi analitik dari silinder kerja pada komponen sistem hidrolik di hydraulic excavator PC 1250-7. Untuk mengetahui komponen-komponen dari silinder yang akan Kemudian dengan menggunakan data di atas dilakukan perhitungan dengan analitik untuk mengetahui seberapa besar daya pompa yang digunakan pada kondisi tersebut. desain tekanan dan daya silinder pada saat menggali batu Desain awal dilakukan perhitungan pada kondisi operasi menggali dan memuat pada gunung batu, ledakan batu, cadas, dan batu lunak. Berat jenis dari batuannya lebih kurang sama dengan 2000 4

kgf/m 3, dan kondisi untuk tekanan kerja sebesar 90%, untuk kapasitas 0.8 m 3, sehingga diperoleh hasil perhitungan seperti pada Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 2. Hasil perhitungan tekanan (untuk menggali batu) Kosong [kgf/cm 2 ] [kgf/cm 2 ] Boom 193.18 320.57 Arm 80.06 207.45 Bucket 46.77 174.16 Tabel 3. Hasil perhitungan daya (untuk menggali batu) desain tekanan dan daya silinder pada saat memuat material Untuk operasi memuat tanah kering, tanah gempur dan pasir, berat jenisnya lebih kurang sama dengan 1100 kgf/m 3, dan kondisi untuk tekanan kerja sebesar 90%, untuk kapasitas 0.8 m 3, sehingga diperoleh data pada Tabel 6 dan Tabel 7. Tabel 6. Hasil perhitungan tekanan (untuk memuat material) Kosong [kgf/cm 2 ] Boom 193.18 263.24 Arm 80.06 150.13 Bucket 46.77 116.83 [kgf/cm 2 ] Kosong [W] [W] Boom 1019.069 1691.069 Arm 772.3427 1094.358 Bucket 246.7267 918.7267 desain tekanan dan daya silinder pada saat menggali batu Untuk operasi menggali dan memuat tanah gempur kering, pasir, lumpur dan lain-lain, berat jenisnya lebih kurang sama dengan 1600 kgf/m 3, dan kondisi untuk tekanan kerja sebesar 90%, untuk kapasitas 0.8 m 3, sehingga diperoleh data pada Tabel 4 dan Tabel 5. Tabel 4. Hasil perhitungan (untuk penggalian ringan) Kosong [kgf/cm 2 ] Boom 193.18 295.09 Arm 80.06 181.98 Bucket 46.77 148.68 Tabel 5. Hasil perhitungan daya (untuk penggalian ringan) [kgf/cm 2 ] Kosong [W] 90% [W] Boom 1019.069 1556.669 Arm 772.3427 959.9581 Bucket 246.7267 784.3267 Tabel 7. Hasil perhitungan daya (untuk memuat material) Kosong [W] 90% [W] Boom 1019.069 1388.669 Arm 772.3427 791.9581 Bucket 246.7267 616.3267 5. Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa hasil perhitungan tekanan silinder pada bucket, arm dan bucket kondisi 90% pada hydraulic excavator (untuk menggali batu) diperoleh sebesar 174.16 (kgf/cm 2 ). Hasil perhitungan daya pada silinder pada bucket, kondisi 90% pada hydraulic excavator untuk menggali batu adalah 918.7267 (W). Hasil perhitungan tekanan pada silinder bucket untuk kondisi 90% pada hydraulic excavator untuk penggalian ringan adalah 148.68 (kgf/cm 2 ). Hasil perhitungan daya pada silinder pada bucket, untuk kondisi 90% pada hydraulic excavator (untuk penggalian ringan) adalah sebesar 784.33 (W). Hasil perhitungan tekanan pada silinder bucket, untuk kondisi 90% pada hydraulic excavator untuk memuat material adalah sebesar 116.83 (kgf/cm 2 ). Hasil perhitungan daya silinder pada bucket, untuk kondisi 90% pada hydraulic excavator untuk memuat material adalah sebesar 616.3267 [W]. 5

Ucapan Terimakasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada LPPM UMJ yang telah memberikan dana hibah penelitian untuk mengembangkan penelitian mengenai Desain Hydraulic Excavator untuk tahun 2016. Daftar Pustaka Anonymous, 1984, Buku Panduan Sistem Hidrolik, PT. United Tractor, Jakarta Aryoseto, J., 2010, Pembuatan Alat Peraga Sistem Hidrolik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Pramono, A, 2011, Pemanfaatan Sistem Hidrolik Pada Frameover, Politeknik Negeri Semarang, Semarang Sodikin, I, 2008, Penentuan Interval Perawatan Preventif Komponen Elektrik dan Komponen Mekanik Yang Optimal Pada Mesin Excavator Seri PC 200-6 Dengan Pendekatan Model Jardine, Jurnal Teknologi, Vol 1 No 2 Siswanto, B. T., 2007, Teknik Alat Berat Bagian I, Penerbit Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta Siswanto, B. T., 2007, Teknik Alat Berat Bagian III, Penerbit Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta Sullivan, J.A,1992, Fluid Power, Reston Publishing Company Wijaya, A., 2007, Analisa Kapasitas Angkat Hidrolik Pada Excavator Tipe 320 Di PT Pupuk Kujang Wilayah Cikampek, Universitas Gunadarma, Depok 6