PROBLEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 13 LANGSA. Skripsi. Diajukan Oleh : ASMAUL HUSNA

dokumen-dokumen yang mirip
Skripsi. Diajukan Oleh : HILDA AYU NANDA

PROBLEMATIKA PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI GAMPONG LHOK SEUNTANG KECAMATAN JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR. Skripsi. Diajukan Oleh : J A S M A N I

ANALISIS KETERLAKSANAAN PENILAIAN BERBASIS KTSP DI MTsN MODEL IDI KABUPATEN ACEH TIMUR S K R I P S I A F R I L A NIM :

Skripsi. Diajukan Oleh :

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE RESITASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN FIQH TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1436 H

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M / 1436 H

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2013 M / 1434 H

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK (Studi Kasus MTsS Harapan Mutyara Seruway) SKRIPSI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 1436 H / 2015 M

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

KATA PENGANTAR. dan Hidayah-Nya yang telag memberikan kesempatan bagi penulis untuk

IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 3 KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG. Skripsi. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. (beribadah) kepada penciptanya. Oleh karena itu Islam memandang kegiatan

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku

SITI MEGAWATI NIM:

Diajukan oleh LESTARI NIM :

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 1433 H/2012 M

KOMPETENSI KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU PAI DI MTsS YASPENDI SUNGAI IYU. Skripsi.

PENINGKATAN AKHLAK SISWA MELALUI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI SMP NEGERI 13 LANGSA. Skripsi. Diajukan Oleh : S O M A N

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

KOMPETENSI PENGELOLAAN KELAS MAHASISWA PPL JURUSAN TARBIYAH PADA TINGAKAT SMA/MA TAHUN AKADEMIK 2013/2014 FITRIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1435 H

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2014 M /1435 H

SKRIPSI. Diajukan Oleh : AINUN MARDIAH Nim : Program Studi Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2014 M / 1435 H

BAB I PENDAHULUAN. didik. Untuk menghadapi dampak negatif globalisasi, agar anak didik berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. karena memiliki iman dan akhlak yang kuat. 1. oleh sebagai penanggung jawab ketika terjadi hal-hal yang tidak sesuai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

SKRIPSI FITRIANTI, AR

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat dan martabatnya. Seiring dengan perputaran waktu. normatif yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan zaman.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2013 M

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE- KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK TESIS. Oleh : BUHORI NIM.

BAB I PENDAHULUAN. pengertian. Tesis ini berjudul Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam. Peserta Didik Kelas VII Di SMP Negeri 2 Adiluwih yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

KATA PENGANTAR. mencurahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :

RIDWAN NIM:

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 18 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK NEGERI 5 LANGSA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. CV.Pustaka Setia. Bandung, hlm

PERAN GURU PAI DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI SMA NEGERI 1 LANGSA. Skripsi. Diajukan Oleh : SUGIARTI

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. Nasional merumuskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

MASALAH SISWA YANG MEROKOK DI SMP NEGERI 3 KERTAK HANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Oleh: HAYATUN NISA

SKRIPSI. Diajukan Oleh : SUGIARNI

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Mansur,

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Quick On The Draw (QD) Pada Materi Pecahan di Kelas VII MTs Swasta Timbang Langsa

ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG PERKALIAN MELALUI METODE DISCOVERY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEUCHIK DENGAN PERANGKAT DALAM MEMBANGUN GAMPOENG ALUEBUGENG KECAMATAN PEUREULAK TIMUR KABUPATEN ACEH TIMUR SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Oleh : SANTI

JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2013 M/1434 H

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

KATA PENGANTAR. Segala puji syukur Alhamdulillah penulis persembahkan kepada Allah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas

PROBLEMATIKA DAN SOLUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK NEGERI 1 LANGSA SKRIPSI. Diajukan Oleh : AZHARI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh ERAWATI NIM :

BAB.I. PENDAHULUAN. landasan moral, dan etika dalam proses pembentukan jati diri bangsa. Pendidikan

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M / 1436 H

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nomor 20 Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), h

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mushalla, di rumah-rumah, bahkan di sekolah-sekolah, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

SKRIPSI. Diajukan Oleh BEBI SURYA HANDAYANI

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. itu bisa didapatkan dan dilakukan dimana saja, bisa di lingkungan sekolah, Dengan pendidikan kehidupan manusia menjadi terarah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung diluar kelas. Pendidikan tidak hanya bersifat formal, akan tetapi

Transkripsi:

PROBLEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 13 LANGSA Skripsi Diajukan Oleh : ASMAUL HUSNA Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Jurusan/Prodi : Tarbiyah/PAI Nomor Pokok : 111005481 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2014 M / 1435 H

DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... v Abstrak... vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Penjelasan Istilah... 5 D. Tujuan Penelitian... 7 E. Manfaat Penelitian... 8 F. Karangka Teoritis... 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam... 12 B. Kurikulum Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Umum... 17 C. Metode Yang digunakan Guru Dalam Pembelajaran PAI... 22 D. Problematika Yang di Hadapi Dalam Pembelajaran PAI... 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 37 B. Kehadiran Peneliti... 38 C. Lokasi Penelitian... 38 D. Sumber Data... 38 E. Teknik Pengumpulan Data... 40 F. TeknikAnalisis Data... 41 G. Pengecekan Keabsahan Data... 42 H. Tahap-Tahap Penelitian... 42 I. Pedoman Penulisan... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 45 B. Problematika Guru PAI di SMP Negeri 13 Langsa... 50 C. Usaha Yang di Lakukan Guru Dalam Mengatasi Problematika dalam Pembelajaran PAI... 55 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 59 B. Saran-saran... 60 DAFTAR PUSTAKA... 61 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, serta selawat dan salam keharibaan Nabi Besar Muhammad Saw, penulis telah selesai menyusun sebuah skripsi tentang Problematika dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islamdi SMP Negeri 13 Langa Skripsi ini kami selesaikan dalam rangka memenuhi tugas akhir Program Sarjana SI pada STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, prodi Pendidikan Agama Islam. Dalam hal ini tentu kami banyak mengalami kendala terutama disebabkan pengalaman dan kemampuan kami yang masih sangat minim dalam menyusun karya ilmiah. Namun penulis telah mendapat berbagai bantuan dari berbagai pihak terutama dari kedua pembimbing. Dalam penulisan skripsi ini banyak sekali kesulitan yang penulis hadapi. Ini disebabkan kurangnya ilmu dan pengalaman penulis dalam menyusun sebuah Karya Ilmiah. Akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak, kesulitan ini berangsur-angsur dapat teratasi, sehingga skripsi ini dapat disajikan dalam bentuk seperti ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu Dra. Hj. Purnamawati, M,Pd dan Bapak Junaidi, M.Pd.I yang telah bersedia meluangkan waktu dan menyumbangkan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis, dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Hanya ketulusan hati Beliau tersebut, semoga mendapat Berkah dan Rahmat yang berlipat ganda dari-nya.

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu kepala Sekolah SMP Negeri 13 Langsa, beserta dewan guru yang telah sudi kiranya memberi berbagai keterangan dan data yang penulis perlukan serta tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Kepala Perpustakaan dan karyawannya yang sudi memberi pinjaman buku-buku yang sangat berguna bagi penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih yang teristimewa dan rasa hormat yang mendalam penulis ucapkan kepada orang tua yaitu ayah dan ibu dan anggota keluarga yang telah memberi dorongan baik materil spiritual, sehingga penulis dapat memperdalam ilmu pengetahuan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Zawiyah Cot Kala Langsa. Akhirnya penulis menyadari bahwa, skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran-saran yang bersifat membangun, guna kesempurnaan skripsi ini. Amin Ya Rabbal A'lamin. Langsa, Februari 2015 Asmaul Husna

ABSTRAK Potensi guru pendidikan agama Islam sangat menentukan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik untuk mengarahkan kepada hal-hal yang positif dan berguna bagi peserta didik. Namun setiap peserta didik akan mengalami bermacam hambatan dan problematika tersendiri dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik, karena proses belajar mengajar merupakan puncak dari kegiatan guru. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat ditarik permasalahan yang akan dijadikan batasan dalam pembahasan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apa saja problematika yang dihadapi guru agama Islam dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam?, dan usaha apa saja yang dilakukan guru agama Islam untuk mengatasi problematika dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam?. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apa saja problematika yang dihadapi guru agama Islam dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Dan untuk mengetahui usaha apa saja yang dilakukan guru agama Islam untuk mengatasi problematika dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Langsa, dengan penelitian lapangan (Field Research), kemudian dengan menggunakan teknik dokumentasi, observasi, wawancara dengan Kepala Sekolah dan 2 guru yaitu guru bidang studi agama Islam dan guru bidang studi lain. Dari hasil penelitian di SMP Negeri 13 Langsa dapat diambil kesimpulan : Kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 13 Langsa masih kurang efektif tanpa adanya peran, bimbingan dan motivasi seorang guru. kurangnya minat atau kemauan siswa untuk belajar, kurangnya sumber bacaan (pustaka) di sekolah, dan minimnya buku paket ajar atau buku pegangan guru yang mengakibatkan proses belajar mengajar terhambat menjadi problematika dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. kurangnya daya tangkap siswa terhadap materi ajar, kemudian perbedaan individu siswa serta kerajinan siswa yang kurang mencatat dalam mengerjakan tugas, kurangnya dukungan dari orang tua dalam memotivasi belajar anak, serta kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung terwujudnya tujuan pendidikan agama Islam itu sendiri. Usaha guru dalam mengatasi problematika dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu dengan memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa secara terus menerus, memotivasi siswa, mengadakan kerja sama dengan orangtua peserta didik, serta bekerja sama dengan para dewan guru, kepala sekolah dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan pendidikan. Sehingga pemahaman siswa meningkat dan akhirnya dapat tercapainya tujuan pembelajaran sebagaimana yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan terus dilakukan, dengan berbagai pelatihan baik terhadap guru maupun perubahan kurikulum, namun indikator dalam meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. 1 Pendidikan memang tidak dapat dipisahkan dari peran penting guru, namun yang harus di ingat bahwa metode pengajaran juga sangat menentukan terhadap proses pembelajaran. Persoalan dilapangan selama ini masih lemahnya pendekatan yang dilakukan mempunyai beberapa problematika diantanya metode mengajar guru kadang kala kurang begitu tepat. Dalam suatu pembelajaran, pendekatan memang bukan segalanya, masih banyak faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan suatu pembelajaran diantaranya metode pembelajaran. Mengajar bukan hanya sekedar memindahkan ilmu pengetahuan kepada siswa, akan tetapi lebih dari itu, siswa akan mengembangkan segala aspek yang akan mendukung kehidupannya baik masa kini maupun masa yang akan datang. Guru dan siswa merupakan dua unsur (elemen) yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1 Masnur Muslih, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Cet. III, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. II

Guru merupakan salah satu ujung tombak yang menjadi tumpuan harapan dan andalan masyarakat, bangsa dan negara dalam pelaksanaan pendidikan disekolah. Keberhasilan guru merupakan keberhasilan masyarakat, bangsa dan negara secara keseluruhan, begitu juga sebaliknya, kegagalan guru adalah kegagalan semua, hal ini mengisyaratkan bahwa kunci keberhasilan di sekolah berada di tangan guru, sebab tugas pokok guru sangat signifikan yaitu mengajar, mendidik, melatih dan menilai atau mengevaluasi proses dan hasil belajar mengajar. Berkaitan dengan hal tersebut, siswa sebagai orang yang akan menerima transfer ilmu dari guru memiliki gaya belajar yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya, sebab setiap manusia mempunyai gaya belajar yang unik dan gaya khas seperti halnya tanda tangan seseorang yang memilki kekuatan tersendiri. Gaya belajar tersebut tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk, karena sangat tergantung kepada orang yang mempunyai gaya itu. 2 Oleh karena itu, guru sebagai tenaga pengajar, pendidik, pelatih dan penilai siswa sangat berperan besar dalam meningkatkan prestasi siswa, dan salah satu cara yang mungkin dapat dilakukan yaitu dengan menemukan gaya belajar siswa dan menyesuaikan dengan metode mengajar guru. Dalam proses pembelajaran, unsur proses belajar mengajar memegang peranan penting, yakni kegiatan belajar adalah proses membimbing kegiatan belajar dan kegiatan mengajar hanya akan bermakna apabila terjadi kegiatan belajar siswa, sebagaimana yang dijelaskan oleh Oemar Hamalik sebagai berikut: 2002), hal. 340 2 Gordon Dryden & Jeannette Vos, Revolusi Cara Belajar, Cet. Ketujuh (Bandung: Kaifa,

Belajar merupakan suatu proses kesempatan untuk mencapai tujuan dan bukan suatu hasil atau tujuan dengan kata lain belajar adalah suatu tahapan perubahan tingkah laku individu yang dinamis dengan hasil pengalaman dan interaksi dengan linkungan yang melibatkan unsur kognitif, efektif, dan mendapatkan dukungan psikomotorik. 3 Dalam hal ini potensi guru pendidikan agama Islam sangat menentukan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik untuk mengarahkan kepada halhal yang positif dan berguna bagi peserta didik. Namun setiap peserta didik akan mengalami bermacam hambatan dan problematika tersendiri dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Guru sebagai subjek pendidikan, atau sebagai fasilisator dan motivator yang mengarahkan siswa untuk menguasai materi pelajaran dalam bentuk ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang merupakan refleksi dari penguasaan ilmu dan ketrampilan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang mana keberhasilan proses belajar mengajar tersebut dapat dilihat dari kemampuan siswa ketika berinteraksi dalam pembelajaran. Selain itu guru harus memotivasi siswa agar siswa memiliki kesiapan belajar yang baik, baik pada jam sekolah maupun diluar jam sekolah. Agar siswa tidak mudah jenuh dan bosan dalam belajar, oleh karena itu, sebagai pengelola kelas, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar dan meningkatkan kesiapan belajar siswanya dengan menyajikan materi pelajaran secara lebih menarik melalui proses belajar mengajar yang efektif. 3 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta : Bina Aksar, 2003), hal. 27

Dengan demikian, inti dari belajar adalah adanya perubahan tingkah laku kerena adanya suatu pengalaman. Perubahan tingkah laku tersebut dapat berupa perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan pemahaman dan apresiasi. Sedangkan pembelajaran adalah suatu proses untuk membelajarkan siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. 4 Khususnya di SMP Negeri 13 Langsa, guru Agama Islam telah melaksanakan pelaksanaan proses belajar mengajar, namun dalam pelaksanaan belum berjalan optimal meskipun telah menggunakan metode pembelajaran. Siswa-siswa yang telah belajar dengan metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran Agama Islam, belum diketahui adanya peningkatan pengetahuannya. Sampai kini belum diketahui faktor apa saja yang menyebabkan problematika dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam. Dengan kondisinya demikian seharusnya semua pihak yang terlibat dalam pendidikan berupaya lebih efektif untuk mengantisipasi problem-problem tersebut. Namun kenyataannya penanganan secara serius belum dilakukan. Penelitian ini amatlah penting dilakukan agar terungkap problematika apa saja yang dihadapi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada SMP Negeri 13 Langsa. Jika kendalanya diketahui, maka akan dicari cara-cara untuk mengatasi kendala yang dihadapi. Di samping itu sepanjang pengetahuan, belum penulis temukan penelitian kasus yang berkenaan dengan problematika yang dihadapi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada SMP Negeri 13 Langsa. Sehingga terdorong 4 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hal. 5

penulis untuk mengadakan penelitian terhadap masalah yang tersebut sehingga dapat ditemukan solusinya. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian yang berjudul Problematika Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 13 Langsa B. Rumusan Masalah Oleh karena itu untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang permasalahan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah : 1. Apa saja Problematika yang dihadapi guru agama Islam dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam? 2. Usaha apa saja yang dilakukan guru agama Islam untuk mengatasi problematika dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam? C. Penjelasan Istilah Untuk menghindari kekeliruan, keragu-raguan dan kesalahan dalam penafsiran perlu kiranya penulis menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam skripsi ini, yaitu : 1. Problematika Dalam kamus besar Bahasa Indonesia bahwa problematika diartikan Masalah atau persoalan. 5 Menurut W.S. Winkel problematika sebagai berikut: Masalah adalah suatu yang menghambat, merintangi, mempersulit 5 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet III (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), hal. 701.

bagi orang dalam usahanya mencapai sesuatu. Bentuk kongkrit dari hambatan/rintangan itu ada bermacam-macam, misalnya godaan, gangguan dari dalam atau luar, tantangan yang ditumbulkan oleh situasi. 6 Adapun problematika yang penulis maksudkan dalam pembahasan skripsi ini adalah masalah yang dihadapi dalam pencapaian tujuan pengajaran pendidikan agama Islam pada SMP Negeri 13 Langsa yang terletak di Gampong Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat-Kota Langsa. 2. Pembelajaran Menurut Dimyati dan Mudjiono pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan untuk membelajarkan siswa, salah satu cara yang ditempuh guru ialah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran dan pendekatan ketrampilan proses dalam proses pembelajaran. 7 Berdasarkan penjelasan di atas pembelajaran yang penulis maksud dalam pembahasan ini adalah proses interaksi antara guru dan murid dalam usaha untuk membelajarkan siswa dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam. 3. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam adalah salah satu mata pelajaran agama yang diajarkan pada SMP yang sesuai dengan suplemen kurikulum KTSP tahun 2006. Ahmad D. Marimba dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam mengartikan Pendidikan Agama Islam adalah : Usaha yang dilahirkan secara hal. 14. 113. 6 W.S.Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar (Jakarta : Gramedia, 2000), 7 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), hal.

sadar berupa bimbingan, asuhan dan didikan terhadap anak didik agar dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam sebagai kebutuhan hidupnya dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 8 Menurut Athiyah Al-Abrasy, Pendidikan Agama diartikan adalah Pendidikan yang ideal, dimana ia mengandung kelezatan-kelezatan rohaniah, untuk sampai kepada hakekat ilmiah dan akhlak yang terpuji. 9 Jadi pendidikan Agama Islam menurut penulis adalah suatu sistem/ cara mendidik/ mengajar dan agar bisa menciptakan anak didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, dan kepada gurunya, berbudi luhur, berakhlak mulia, serta berkualitas tinggi nantinya efektif dan efisien baik didunia maupun diakhirat yang berpedoman pada Al-Qur an dan Hadist. 4. SMP Negeri 13 Langsa SMP Negeri 13 Langsa adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang berada dibawah naungan Departemen Pendidikan Nasional. SMP ini terdapat di Gampong Sungai Pauh Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa. D. Tujuan Penelitian Dalam setiap pembahasan tentu saja mempunyai tujuan yang ingin dicapai, begitu juga dengan pembahasan skripsi ini. Sesuai dengan judul yang penulis kemukakan di atas, maka yang menjadi tujuan pembahasan skripsi ini adalah : 2000), hal. 17. 8 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Islam (Bandung : Al-Maarif, 2001), hal. 24. 9 Athiyah Al-Abrasy, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta : Bulan Bintang,

1. Untuk mengetahui problematika yang dihadapi guru agama Islam dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 2. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan guru agama Islam untuk mengatasi problematika dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. E. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat manfaat yang baik. Adapun manfaatnya yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara Teoritis Diharapkan dapat menjadi rujukan dan bahan kajian/bahan acuan lebih lanjut bagi peneliti-peneliti berikutnya dalam mengatasi problematika dalam pembelajaran pendidikan agama Islam tersebut dan untuk meningkatkan mutu pendidikan agama Islam. 2. Secara Praktis Penelitian ini juga bermamfaat untuk menjadi masukan terhadap para guru pendidikan agama Islam dan siswa dalam proses belajar mengajar yang efektif. Dan peneliti dapat memahami pentingnya mengetahui problematika dalam pembelajaran pendidikan agama Islam sebagai alat ukur dalam menyelesaikan problem tersebut.

F. Karangka Teoritis 1. Problematika dalam Pembelajaran PAI Adapun yang mempengaruhi kesukaran guru dalam belajar siswa adalah sebagai berikut : a. Intelegensi Dalam proses belajar Intelegensi sangat berperan, siswa yang mempunyai intelegensi tinggi besar kemungkinan akan maju dalam belajar sehingga dengan mudah dapat mencapai prestasi yang tinggi, tidak sama dengan siswa yang kecerdasan lebih rendah meskipun usaha dan belajarnya sama. Menurut M. Ngalin Poerwanto : "Intelegensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir memungkinkan seseorang berbuat dengan cara tertentu". 10 Berdasarkan kutipan di atas jelas bahwa tingkat kecerdasan siswa yang rendah, akan sangat sulit memperoleh prestasi belajar yang baik. b. Fasilitas dan Perlengkapan Fasilitas dan perlengkapan dimaksudkan adalah segala alat-alat keperluan yang digunakan atau diperlukan oleh siswa dan staf pengajaran dalam belajar pendidikan agama seperti : buku-buku, sarana-sarana, ruang perpustakaan, brosur dan alat-alat perlengkapan lainnya. "Di antara alatalat perlengkapan yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan proses belajar pendidikan agama seorang siswa adalah adanya 10 M. Ngalim Poerwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Karya, 2001), hal. 547

perpustakaan di samping alat-alat perlengkapan lainnya". 11 Dalam hal ini perpustakaan sangat penting dan hendaknya harus dimiliki oleh setiap sekolah, baik sekolah rendah maupun sekolah lanjutan. Adanya hambatan tersebut sangat fatal bagi kelangsungan kegiatan belajar mengajar guru dalam pendidikan agama Islam. Lebih-lebih tidak tersediannya sarana yang memadai, dan juga kurangnya pemahaman siswa tentang pendidikan agama. Hal ini merupakan suatu hambatan yang mengkhawatirkan bagi keberhasilan proses belajar mengajar pendidikan agama Islam. c. Tidak Tersedianya Sarana Pembelajaran Agama Tidak tersedianya sarana peribadatan pada sekolah merupakan salah satu problematika yang dihadapi dalam pendidikan agama Islam kepada siswa. Sarana peribadatan tersebut seperti musalla yang dapat digunakan sebagai tempat pelaksanaan shalat. Sarana peribadatan yang sangat penting adalah Mesjid atau Musalla. Mesjid atau Musalla disekolah sebagai tempat ibadah bila waktu sholat telah tiba,sebagai tempat praktek ibadah, tempat wudhu, sholat dengan segala jenisnya pidato (khutbah) dan lain sebagainya selama ini perhatian terhadap sarana dan fasilitas masih sangat kurang. Pendidikan agama di sekolah kebanyakan diberikan dalam bentuk verbal, ceramah yang kadang kala sangat membosankan peserta didik. 11 Ibid, hal 23

d. Lingkungan Keluarga yang Kurang Mendukung Perang orang tua (keluarga) sebagai tempat yang utama dan pertama didalam pembinaan dan pengembangan potensi anak-anaknya. Namun tidak semua orang tua mampu melaksanakannya dengan penuh tanggungjawab. Ada beberapa aspek yang dapat menimbulkan masalah kesulitan belajar seorang siswa yaitu: suasana rumah yang kurang aman atau kurang harmonis, keadaan ekonomi orang tua yang lemah. Dari pendapat tersebut dapat menyebabkan kesulitan belajar, karena kurangnya perhatian/dukungan keluarga, maka dari itu akan membebani anak dan memunculkan nilai-nilai yang kurang baik, bahkan dirasakan menjadi tekanan bagi anak yang akhirnya akan berakibat kurang baik terhadap belajar anak disekolah. 12 12 Ibid, hal. 13