BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

Burma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM UPAYA PENYELESAIAN PERANG SOMALIA TAHUN

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

DIKTAT PERGERAKAN KEMERDEKAAN RAKYAT INDIA. Diktat Sejarah Asia Selatan Baru Disusun Oleh : Supardi, S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang

UPAYA ETNIS KURDI DALAM MENDAPATKAN PERAN POLITIK DI IRAK PASCA REZIM SADDAM HUSSEIN RESUME

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

BAB V KESIMPULAN. mencari mitra kerjasama di bidang pertahanan dan militer. Karena militer dapat

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara di pesisir Atlantik, yang kemudian diarahkan oleh satu Konstitusi

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebelum Timor Timur berintegarasi dengan Indonesia, Timor Timur

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN DIPLOMASI DALAM PENYELESAIAN KONFLIK INDONESIA BELANDA. A. Peran Dunia Internasional dalam Diplomasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Humaeniah, 2013

PEMETAAN STANDAR ISI

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra Antika, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya mengenai Kontroversi Penentuan Pendapat

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

2016 PERANG ENAM HARI

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

KEBIJAKAN PEMERINTAH FILIPINA DALAM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS MORO DI MINDANAO RESUME SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dingin menyebabkan munculnya perubahan mendasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Niar Riska Agustriani, 2014 Peranan komisi nasional hak asasi manusia Tahun

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dunant. Bemula dari perjalanan bisnis yang Ia lakukan, namun pada. Kota kecil di Italia Utara bernama Solferino pada tahun 1859.

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA

2015 KETERLIBATAN AUSTRALIA DALAM PERANG VIETNAM

2018, No d, perlu membentuk Undang-Undang tentang Kepalangmerahan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara Repub

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

Eropa Pasca Perang Dingin.

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi

Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan

Demokrasi Sudah Digagas Jauh Sebelum Merdeka

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Undang-undang No. 21 Tahun 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

LATIHAN SOAL-SOAL PEND. KEWARGANEGARAAN (Pilihlah jawaban paling benar)

MASA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Wilayaha Eritrea yang terletak di kawasan Tanduk Afrika yang memiliki letak setategis dimana berbatasan langsung dengan Laut Merah dan dekat dengan negara-negara Arab ternyata menjadi perhatian negara-negara Eropa untuk menanamkan pengaruhnya di wilayah tersebut. Seperti pemerintah Italia yang pernah menguasai Erirea dari tahun 1885-1942, dimana pada tahun 1942 Italia dikalahkan oleh tentara sekutu saat Perang Dunia II yang menyebabkan seluruh wilayah kolonial Italia harus diserahkan kepada pihak yang menang salah satunya ialah wilayah Eritrea yang berada di bawah Administrasi Inggris dari tahun 1942-1952. Selama berada dibawah administrasi Inggris penduduk Eritrea dijanjikan akan diberikan kemerdekaan sehingga pemerintah Inggris mendorong penduduk Eritrea untuk mendirikan partai politik. Tetapi pada kenyataannya penyelesaian wilayah Eritrea diserahkan kepada PBB. Perundingan yang dilakukan oleh PBB untuk menentukan nasib Eritrea dilakukan tanpa ada perwakilan dari wilayah itu sendiri, dimana hasil dari PBB ialah dikeluarkannya Resolusi PBB pada tahun 1950 yang disahkan padat bulan September 1952. Hasil dari resolusi PBB ialah wilayah Eritrea menjadi Federasi Eritrea dibawah pemerintahan Ethiopia. Federasi Eritrea bertugas hanya mengurusi masalah dalam negeri, masalah luar negeri, militer dan perekonomian menjadi tanggung jawab pemerintah Ethiopia. Selama menjadi negara Federasi hak-hak nasional Eritrea mulai dijalankan dimana Eritrea menyusun kebijakan-kebijakan pemerintahan. Kebijakan pemerintah yang pertama ialah penggunaan Bahasa Tigriya dan Arab di setiap sekolah, mengatur pembentukan partai dan menjalankan sistem pajak. Namun dalam kenyataannya 119

120 pemerintah Ethiopia melarang pendirian partai, melarang penggunaan bahasa Tigriya dan Arab diganti menjadi bahasa Amharik, melarang kebebasan pers dan mengontrol penuh perekonomian dimana industri-industri Eritrea yang sudah dibangun dipindahkan ke Addis Abbaba ibukota Ethiopia. Kekerasan, pelanggaran HAM dan perampasan hak nasionalis Eritrea terjadi selama federasi Eritrea yang dilakukan oleh pemerintah Ethiopia. Pada tahun 1962 pemerintah Ethiopia mengatakan periode federal Eritrea berakhir, secara sepihak parlemen dibubarkan dan Eritrea dijadikan propinsi ke-14 Ethiopia. Dengan demikian otonomi dan identitas nasional Eritrea mulai terancam. Maka dimulailah periode keempat yang sekaligus merupakan periode sengketa antara pemerintah Ethiopia dengan masyarakat Eritrea yang menimbulkan suatu gerakan yang dilakukan penduduk Eritrea dalam upaya memerdekakan Eritrea. Konflik yang terjadi antara Erirea dan Ethiopia ialah konflik etno-politik dimana salah satu pihak yang berkonflik ialah pemerintah Ethiopia dengan Eritrea yang menginginkan kemerdekaan. Bila melihat teori konflik menurut Ralf Dahrendrof pertentangan kelompok merupakan sumber perubahan sosial, kelompok sosial tersebut ialah mereka yang berkuasa dan dikuasai seperti halnya Eritrea yang dikuasai Ethiopia setelah Eritrea menjadi provinsi Ethiopia. Gerakan perjuangan kemerdekaan Eritrea sudah dimulai semenjak Eritrea masih dibawah Administrasi Inggris, yaitu pada tanggal 5 Mei 1941 Mahber Fikri Hager Eritrea (MFH) (Asosiasi Cinta Negeri untuk Eritrea) dibentuk untuk mewakili masyarakat Eritrea dalam berinteraksi dengan Pemerintah Militer mengenai masalah kemerdekaan Eritrea namun gerakan ini tidak bertahan lama dikarenakan terjadi perpecahan. Gerakan kemerdekaan Eritrea yang pertama ialah ELM, kemudian muncul gerakan ELF yang didirikan oleh orang-orang bungan Eritrea yang berada di Sudan dan mendapat dukungan dari negara-negara Arab. ELF lah yang memulai perlawanan bersenjata pertama terhadap pemerintah Ethiopia pada tahun 1962. Gerakan ELF mendapat respon yang cukup besar dari penduduk Eritrea banyak

121 pemuda dan kaum intelektual yang bergabung dengan gerakan ini. Namun, pada perkembangan selanjutnya ELF pecah karena ada perbedaan ideologi antara pemimpinnya, kemudian pecahan ELF ini menjadi PLF dan berkembang lagi menjadi EPLF. EPLF mulai melakukan gerakan pemberontakan pada tahun 1972, gerakan ini menyatakan dirinya berbeda dengan ELF yang merupakan gerakan radikal yang bertujuan ingin mendirikan negara Islam, sedangkan EPLF merupakan gerakan yang bersifat multi etis dan agama. Perjuangan yang cukup panjang bagi Eritrea untuk mendapatkan kemerdekaan dimana selama perjuangan kemerdekaan ini banyak berjatuhan korban dan terjadinya berbagai pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintah Ethiopia terhadap penduduk Eritrea. Walau harus memikul beban kas negara, penduduk Eritrea tetap berjuang untuk melakukan berbagai gerakan kemerdekaan. Pertempuran semakin sengit antara gerakan kemerdekaan Eritrea dan pemerintah Ethiopia dari tahun 1975-1989 yang memakan banyak korban baik dari kedua belah pihak dan para penduduk yang tidak berdosa. Pada tahun 1989 EPLF dan pemerintah setuju untuk melakukan perundingan yang dimediasi oleh mantan presiden Amerika Serikat Jimmy Carter, namun pembicaraan gagal mengahasilkan kesepakatan damai dan pemerintah Ethiopia terus menderita kekalahan. Pada tahun 1991 tentara pemerintah Ethiopia di Keren dan Aseb kalah yang menandakan kemenangan EPLF yang berhasil mengambil alih seluruh wilayah Eritrea yang dikuasai pemerintah dan runtuhnya rezim Menghistu Haile Mariam. Pada tahun yang sama tepatnya tanggal 1-5 Juli 1991 delegasi Amerika Serikat hadir di Ethiopia untuk membicarakan pemerintahan transisi Ethiopia. Delegasi Eritrea hadir sebagai pengamat dan mengadakan pembicaraan mengenai hubungan Eritrea dengan pemerintahan sementara Ethiopia yang menghasilkan akan diadakannya perjanjian dimana Ethiopia mengakui hak Eritrea untuk mengadakan referendum mengenai kemerdekaan. Referendum atau resolusi konflik merupakan suatu kondisi di mana pihak-pihak yang berkonflik melakukan suatu perjanjian yang

122 dapat memecahkan ketidakcocokan, menerima keberadaan satu sama lain dan menghentikan tindakan kekerasan. Referendum dilakukan pada tahun dibawah pengawasan PBB yang membentuk Observer Misi Verifikasi Referendum di Eritrea (UNEVER). Hasil dari referendum ialah 99.81 % dari total 1.102.410 penduduk Eritrea mengatakan ya untuk merdeka. Sejak referendum dilaksanakan Eritrea mendapatkan kemerdekaan dan diakui keanggotaannya di PBB pada tanggal 28 Mei. Maka Eritrea memasuki periode baru yaitu kemerdekaan yang akan menjalankan pemerintahannya sendiri tanpa campur tangan orang lain setelah melakukan perjuangan cukup panjang. Walau sudah merdeka masih ada tantangan kemerdekaan yang mengganggu kesetabilan negara dimana terjadinya konflik perbatasan antara Eritrea dan Ethiopia pada tahun 1998 yang merupakan pengulangan sejarah. Dalam hal ini pemerintah Ethiopia merasa belum puas akan perbatasan dengan Eritrea yang mengklaim beberapa wilayah Eritrea seharusnya milik Ethiopia. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam penelitian ini ialah nilai cinta tanah air, patriotisme, toleransi, nasionalisme, saling menghargai dan menghormati serta yang paling utama ialah nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan. 5.2 Saran Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pembelajaran sejarah di lembaga persekolahan khususnya pada tingkat Sekolah Menengah Atas karena sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia Sejak Perang Dunis II sampai dengan Perkembangan Mutakhir dengan Kompetensi Dasar 2.2 yaitu Kemampuan menganalisis perkembangan mutakhir dunia. Perang kemerdekaan Eritrea merupakan sejarah mutakhir, karena kemerdekaan Eritrea didapat pada tahun. Oleh sebab itu perang kemerdekaan Eritrea dapat dijadikan sebagai bahan ajaran tambahan sejarah di sekolah-sekolah dengan menjelaskan perjuangan kemerdekaan

123 yang dilakukan penduduk Eritrea untuk mendapatkan kembali hak-hak nasional mereka walau harus mengalami perjuangan yang panjang dan jatuhnya banyak korba. Ketidak sempurnaan penelitian ini masih perlu dijawab dan diteliti lebih konferensi lagi mengenai Konflik Perbatasan Eritrea dan Ethiopia tahun 1998-2000 dan Konflik Perbatasan Eritrea dan Djibouti pada tahun 2008. Semoga apa yang masih menjadi keresahan peneliti dan dari ketidak sempurnaan penelitian ini dapat diteliti lebih lanjut oleh peneliti lain yang tertarik dengan kondisi sosial politik dikawasan Tanduk Afrika khususnya yang berkaitan dengan negara Eritrea baik dari segi sosial, politik, budaya dan ekonomi.