BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan penelitian pengembangan model latihan kombinasi Passing -

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. terkait masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Berikut akan dijabarkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. futsal mulai terkenal di dunia dan banyak di gemari oleh. semua masyarakat dunia.

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari satu orang, seperti: Hockey, Sepak Bola, Bola Basket, Bola Volly dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Balakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

DAFTAR ISI. BAB III : METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Desain Penelitian... 28

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Sepakbola yang memiliki andil didalamnya. Sekolah SSB Patriot Medan dan juga beberapa para pelatih dan pengurus pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uji Validitas Dan Reabilitas Tes Keterampilan Teknik Sepakbola Usia Remaja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. permainan kucing bola dalam lingkaran dapat meningkatkan kemampuan passing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ashari Nopdiana, 2015 Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia tahun

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA FUTSAL PADA ATLET O2SN KECAMATAN SUMEDANG UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang

WAHYU ILAHI, 2015 ANALISIS PERBANDINGAN PENGUASAAN TEKNIK DASAR PERMAINAN FUTSAL ANTARA ANGGOTA BARU DAN ANGGOTA LAMA UKM FUTSAL PUTRA UPI

BAB III METODE PENELITIAN. mengandung arti bahwa metode penelitian begitu penting dalam pengumpulan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan proses pembelajaran, perlu diciptakannya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persepakbolaan nasional khususnya Sumatera Utara, banyak anakanak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tingkat anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Pada awal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

2014 MODIFIKASI TES KETERAMPILAN DRIBBLING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

PEMAHAMAN PEMAIN U 23 PERSATUAN SEPAK BOLA EAGLE SIDOHARJO PACITAN TENTANG PPC (PENCEGAHAN DAN PERAWATAN CEDERA) TAHUN 2015

SKRIPSI. DiajukanUntuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program StudiPENJASKESREK OLEH :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PROGRAM LATIHAN PASSING DAN CONTROL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PADA PEMAIN SEPAKBOLA SISWA SMPN 35 MERANGIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB I PENDAHULUAN. klub-klub bola voli yang memiliki pemain-pemain berkualitas. Tentunya harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. adalah belum efektifnya metode latihan di klub-klub olahraga, kondisi rendahnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. basket di SMA Negeri I Banjarnegara sebanyak 20 atlet. Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang dilakukan

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu usaha yang dapat digunakan untuk

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Meja merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari oleh

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama dinegara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga adalah unit terkecil dalam lingkungan masyarakat. Keluarga juga

Hubungan Kecepatan Lari 100 M dengan Kemampuan Menggiring Bola dalam Permainan Sepak Bola pada Siswa SMU Negeri 2 Kendari *

Oleh: Cahyo Nugroho

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. berarti cara yang digunakan untuk mencapai tujuan, untuk mengatasi suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINGKAT KEMAMPUAN BERMAIN SEPAKBOLA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB N PEMBINA YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

PENGARUH LATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP PENINGKATAN POWER TENDANGAN LONG PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TELAGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

MODIFIKASI MODEL A,B, DAN CTES KETERAMPILAN PASSING DAN STOPING VERNON A. CREW PADA PERMAINAN FUTSAL PUTERI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAYU ASMARA YUDHA

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Permainan sepak bola sangat membutuhkan kemampuan fisik dan taktik yang

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan penelitian pengembangan model latihan kombinasi Passing - Olah Bola - Shooting bola bergerak tingkat intermediet di Kabupaten Pacitan pada olah raga sepak bola berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, kesimpulanya sebagai berikut: 1. Tahap 1 pendahuluan a. Analisis kebutuhan Hasil analisis kebutuhan diperoleh melalui wawancara dengan petatih dan observasi proses latihan klub sepak bola di kabupaten Pacitan, hasil analisis kebutuhan dapat disimpulkan perencanaan dan pelaksanaan latihan fokus pada latihan teknik Passing, olah bola dan Shooting. Teknik Passing, olah bola dan Shooting bola bergerak masih rendah penguasaannya di tingkat kelompok intermediet di Kabupaten Pacitan, hal ini dapat terlihat dari seringkali laju bola bola tak seperti yang diharapkan, bola tak terkontrol dan lepas dari penguasaan dalam permainan ketika permainan berlangsung. b. Kajian teori Kajian teori tentang Teori permainan sepak bola, teori tentang teknik Passing, olah bola dan Shooting sepak bola, anatomi gerak, teori tentang karakteristik atlet tingkat intermediet, dan teori mengenai program latihan. 223

224 c. Pengembangan produk awal Pengembangan poduk awal model latihan kombinasi Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak tingkat intermediet di Kabupaten Pacitan, perancangan produk awal, dalam hal ini model latihan didasarkan pada kajian teoritis, sehingga dirumuskan dalam susunan sebagai berikut: (1) Teori umum sepak bola, (2) teknik-teknik dasar sepak bola, (3) Teori umum latihan. (4) recovery. (5) analisis karakteristik atlet tingkat intermediet, (6)Program latihan untuk sepak bola. 2. Tahap 2 uji coba produk a. Uji ahli Evaluasi ahli dilakukan untuk memperoleh masukan dan penguatan terhadap Kombinasi Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak tingkat intermediet yang dikembangkan peneliti, ahli terdiri dari 1 ahli akademisi yaitu. Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes, dan 1 ahli praktisi yaitu Mastur, S.Pd. Kesimpulan dari uji ahli diperoleh persentase 86%, produk dlanjutkan ke uji lapangan berdasarkan masukan dan saran ahli. b. Uji lapangan Uji coba kelompok kecil dilakukan di Sekolah Sepak bola FORZA FC dengan 6 atlet, hasil diperoleh menggunakan instrument angket (50 butir soal) hasil diperoleh persentase 85% sehingga penelitian dapat dilanjutkan ke uji coba kelompok besar. Uji coba kelompok besar di lakukan di Sekolah Sepak bola EAGLE Pacitan dengan 9 atlet, hasil diperoleh menggunakan instrument angket (50 butir

225 soal) hasil diperoleh persentase 84 % sehingga penelitian dapat dilanjutkan ke uji efektivitas produk 3. Tahap 3 uji efektivitas produk a. Tes awal Tes awal kelompok coba dan kelompok kontrol untuk mengetahui kemampuan Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak sepak bola atlet putri tingkat intermedit di Kabupaten Pacitan menggunakan instrument tes Passing, olah bola, Shooting bola bergerak, dipeoleh hasil sebagai berikut: 1) Didapatkan skor untuk aspek teknik Passing, olah bola, Shooting bola bergerak adalah sbagai berikut: tes keterampilan teknik Passing bola bergerak mendapatkan jumlah skor 135 dengan ratarata tiap pemain mendapatkan skor 6, tes keterampilan teknik olah bola Dribbling mendapatkan jumlah skor 565,64 detik dengan ratarata tiap pemain mendapatkan skor 23,56 detik, tes keterampilan teknik olah bola Juggling mendapatkan jumlah skor 782 dengan rata-rata tiap pemain mendapatkan skor 33, tes keterampilan teknik Shooting bola bergerak mendapatkan jumlah skor 1261 dengan rata-rata tiap pemain mendapatkan skor 53 bola bergerak. b. Tes akhir Tes akhir kelompok coba dan kelompok kontrol untuk mengetahui peningkatan kemampuan Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak sepak bola atlet putri tingkat intermedit di Kabupaten Pacitan menggunakan instrument tes Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak sepak bola dari AAHPERD dan

226 skala penilaian Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak sepak bola, dipeoleh hasil sebagai berikut: 1) Pada kelompok control didapatkan skor untuk aspek teknik Passing, olah bola, Shooting bola bergerak pada kelompok control adalah sebagai berikut: post-tes keterampilan teknik Passing bola bergerak pada kelompok kontrol mendapatkan jumlah skor 73 dengan rata-rata tiap pemain mendapatkan skor 6, tes keterampilan teknik olah bola Dribbling mendapatkan jumlah skor 270,84 detik dengan rata-rata tiap pemain mendapatkan skor 22,57 detik, tes keterampilan teknik olah bola Juggling mendapatkan jumlah skor 481 dengan rata-rata tiap pemain mendapatkan skor 40, tes keterampilan teknik Shooting bola bergerak mendapatkan jumlah skor 647 dengan rata-rata tiap pemain mendapatkan skor 54 bola bergerak.. 2) Pada kelompok sampel didapatkan skor untuk aspek teknik Passing, olah bola, Shooting bola bergerak pada kelompok sampel adalah sebagai berikut: post-tes keterampilan teknik Passing bola bergerak pada kelompok sampel mendapatkan jumlah skor 85 dengan rata-rata tiap pemain mendapatkan skor 7, tes keterampilan teknik olah bola Dribbling mendapatkan jumlah skor 259,72 detik dengan rata-rata tiap pemain mendapatkan skor 21,64 detik, tes keterampilan teknik olah bola Juggling mendapatkan jumlah skor 491 dengan rata-rata tiap pemain mendapatkan skor 41, tes keterampilan teknik Shooting bola bergerak mendapatkan jumlah skor 863 dengan rata-rata tiap pemain mendapatkan skor 72 bola bergerak.

227 c. Peningkatan 1) Kelompok control skor akhir peningkatan untuk keterampilan teknik Passing sepak bola atlet tingkat intermediet untuk kelompok kontrol sebesar 0,33, skor akhir peningkatan kecepatan untuk keterampilan teknik Dribbling sepak bola atlet tingkat intermediet untuk kelompok kontrol sebesar 0,79 detik, skor akhir peningkatan untuk keterampilan teknik Juggling sepak bola atlet tingkat intermediet untuk kelompok kontrol sebesar 7,08, skor akhir peningkatan untuk keterampilan teknik Passing sepak bola atlet tingkat intermediet untuk kelompok kontrol sebesar 2,25. persentase skor akhir peningkatan untuk keterampilan teknik Passing sepak bola atlet tingkat intermediet untuk kelompok kontrol sebesar 0,48%, skor akhir peningkatan kecepatan untuk keterampilan teknik Dribbling sepak bola atlet tingkat intermediet untuk kelompok kontrol sebesar 0,28%, skor akhir peningkatan untuk keterampilan teknik Juggling sepak bola atlet tingkat intermediet untuk kelompok kontrol sebesar 1,79%, skor akhir peningkatan untuk keterampilan teknik Passing sepak bola atlet tingkat intermediet untuk kelompok kontrol sebesar 0,36%. 2) Kelompok sampel akhir peningkatan untuk keterampilan teknik Passing sepak bola atlet tingkat intermediet untuk kelompok sampel sebesar 1,58, skor akhir peningkatan kecepatan untuk keterampilan teknik Dribbling sepak bola atlet tingkat

228 intermediet untuk kelompok sampel sebesar 2,13 detik, skor akhir peningkatan untuk keterampilan teknik Juggling sepak bola atlet tingkat intermediet untuk kelompok sampel sebesar 8,75, skor akhir peningkatan untuk keterampilan teknik Passing sepak bola atlet tingkat intermediet untuk kelompok sampel sebesar 18,5. persentase skor akhir peningkatan untuk keterampilan teknik Passing sepak bola atlet tingkat intermediet untuk kelompok sampel sebesar 2,4%, skor akhir peningkatan kecepatan untuk keterampilan teknik Dribbling sepak bola atlet tingkat intermediet untuk kelompok sampel sebesar 0,75%, skor akhir peningkatan untuk keterampilan teknik Juggling sepak bola atlet tingkat intermediet untuk kelompok sampel sebesar 2,27%, skor akhir peningkatan untuk keterampilan teknik Passing sepak bola atlet tingkat intermediet untuk kelompok sampel sebesar 2,89%. d. Uji signifikansi Nilai signifikansi tes akhir tes awal kelompok kontrol dan kelompok sampel adalah sebagai berikut: 1) Kemampuan Passing Pada tabel ANOVA terlihat sig bernilai 0,243 (>0,05) yang berarti H0 diterima. Kesimpulannya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil post test Kemampuan Passing kelompok kontrol dengan kelompok sampel. 2) Kemampuan Dribbling

229 Pada tabel ANOVA terlihat sig bernilai 0,285 (>0,05) yang berarti H0 diterima. Kesimpulannya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil post test kemampuan Dribbling kelompok kontrol dengan kelompok sampel 3) Kemampuan Juggling Pada tabel ANOVA terlihat sig bernilai 0,723 (>0,05) yang berarti H0 diterima. Kesimpulannya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil post test kemampuan Juggling kelompok kontrol dengan kelompok sampel. 4) Kemampuan Shooting Pada tabel ANOVA terlihat sig bernilai 0,000 (>0,05) yang berarti H1 diterima. Kesimpulannya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil post test kemampuan Shooting kelompok kontrol dengan kelompok sampel Berdasarkan hasil tes awal dan tes akhir kelompok sampel dan kelompok kontrol diperoleh hasil uji signifikasi kelompok sampel dan kelompok kontrol dapat diketahui bahwa produk pengembangan model latihan kombinasi Passing - Olah Bola - Shooting bola bergerak tingkat intermediet di Kabupaten Pacitan yang dikembangkan lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak atlet putri tingkat intermediet di Kabupaten Pacitan dibandingkan dengan model latihan Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak konvesional.

230 B. Implikasi Implikasi hasil penelitian pengembangan model latihan kombinasi Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak tingkat intermediet di Kabupaten Pacitan adalah sebagai berikut: 1. Kombinasi Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak tingkat intermediet yang dikembangkan menambah variasi latihan untuk teknik Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak sepak bola dan dapat digunakan sebagai pilihan pelatih untuk latihan Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak sepak bola yang lebih terinci dan sistematis sehingga penguasaan teknik Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak sepak bola dapat lebih cepat dikuasai oleh atlet sepak bola tingkat intermediet di Kabupaten Pacitan. Prestasi dipengaruhi banyak faktor diantaranya prinsip latihan, pelatih harus memahami prinsip latihan sebelum menyusun program latihan, disamping itu pelatih harus memiliki kemampuan untuk memahami karakter individu setiap posisi dalam permainan sepak bola sehingga model latihan yang disusun menjadi program latihan jangka panjang dan jangka pendek dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat meningkatkan kemampuan teknik atlet secara maksimal, kemampuan meningkat diharapkan prestasi juga dapat meningkat dengan baik. 2. Model latihan Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak bawah dan atas ini dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan atlet sepak bola tingkat intermediet di Kabupaten Pacitan, sehingga apabila dijadikan materi latihan Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak untuk tingkat pemula atau

231 profesional perlu disesuaikan dengan karakteristik atlet dan kebutuhan di lapangan. C. Saran Saran dalam penilitian ini berdasarkan analisis kebutuhan, rumusan masalah, kajian teori, metodologi penelitian, hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan hasil penelitian, saran-saranya sebagai berikut: 1. Pelatih, pemilihan model latihan yang sesuai dengan prinsip latihan dan karakteristik atlet dapat memudahkan atlet untuk menerima model latihan yang diberikan sehingga teknik dalam permainan sepak bola dapat lebih cepat dikuasai dan ditingkatkan. Sehingga peneliti mengharapkan pelatih sepak bola sebelum menerapkan model latihan Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak bawah dan Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak atas dalam sepak bola harus disesuaikan dengan karakteristik atlet dan kondisi di lapangan di klub masing-masing. 2. Atlet, sebelum melakukan model latihan Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak bawah dan Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak atas diharapkan atlet memahami karakteristik macam-macam Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak sehingga atlet dapat lebih mudah untuk melakukan model latihan ini sehingga proses latihan dapat berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan kemampuan Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak atlet. Disamping itu atlet harus melakukan pemanasan dan pendinginan yang sesuai

232 dengan karakteritik gerakan teknik Passing -Olah Bola - Shooting bola bergerak sepak bola, hal ini untuk menghindari resiko cidera pada atlet. 3. Peneliti selanjutnya, untuk peneliti yang ingin mengembangkan model latihan pada tingkat pemula, intermediet dan professional diharapkan memperhatikan kebutuhan di lapangan dan karakteristik atlet, disamping itu lebih memperhatikan pendekatan metode latihan yang menarik, untuk menghindari kebosanan atlet, serta perlu diperhatikan dalam penyusunan program latihan supaya intensitas,pembebanan, masa istahat yang diberikan dapat menunjang percepatan peningkatan kemampuan dan mencapai peak performance disaat yang tepat. Peneliti selanjutnya diharapkan juga untuk melakukan desiminasi produk untuk menyebarkan dan pemanfaatan produk yang lebih luas.