BAB V PEMBAHASAN. guru dan siswa yang berlangsung dalam situasi edukatif dengan harapan tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio-Visual Terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Nindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi profesional guru dalam penguasaan materi pembelajaran. untuk meningkatkan minat belajar Al-Qur an Hadits siswa di MTs

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

BAB V PEMBAHASAN. memadukan pembelajaran agama Islam dengan penggunaan media berbasis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

MANFAAT LITERASI INFORMASI UNTUK PROGRAM PENGENALAN PERPUSTAKAAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DI KELAS V SDN 10 BULANTIAK KECAMATAN PAUH DUO KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

PENGGUNAAN MEDIA GAMBARDALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Almira Amir. Dosen Pendidikan Matematika IAIN Padangsidimpuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan) 1. meningkatkan kemampuannya setinggi mungkin dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda dapat membuat teroboan-terobosan baru dalam dunia tekhnologi.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK namun alat-alat pendukung perkuliahan seperti LCD kurang dimanfaatkan

Pengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat merubah pola pikir yang akan berpengaruh pada

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil kajian baik secara teoretik dan empirik ternyata bahwa,

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan tetapi lebih dari itu adalah transfer prilaku.

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

PENERAPAN MEDIA VIDEO DAN ANIMASI PADA MATERI MEMVAKUM DAN MENGISI REFRIGERAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB V. dan pembahasan dari data yang telah ditemukan dilapangan. Tulungagung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI meliputi pada

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap atau perilaku siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berarti membimbing atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM MATERI SHOLAT BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB SUKOHARJO

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan beberapa temuan, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

KESIAPAN PENGGUNAAN ICT PADA SEKOLAH DASAR DI DAERAH RURAL DALAM PERUBAHAN PARADIGMA PEMBELAJARAN

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), hlm. 6.

BAB VI PENUTUP. dalam kategori cukup baik dengan nilai rata-rata dan perolehan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa (Studi Deskriptif Analitis di SMAN 1 CIASEM Kabupaten Subang) dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

Kemampuan peserta. Daya Serap Peserta. Kemampuan pengajar. Efektifitas alat bantu pengajaran. Alat Bantu Pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN MEDIA LCD PROYEKTOR TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN DI KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALU

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa pendidikan adalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kompetensi membaca pemahaman siswa melalui model pembelajaran generatif, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, perkembangan dan kebutuhan zaman. Di antaranya harus terdapat

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATERI TETAPAN KESETIMBANGAN UNTUK KELAS XI IPA SMA N 6 BATANGHARI KARYA ILMIAH

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO

BAB I A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

PENGGUNAAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK DASAR TIGA DIMENSI BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB II LANDASAN TEORI. pendidikan. Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang

Rizmada Azzahra 1) 1) Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Indonesia. 1) ABSTRAK

BAB V PENUTUP. 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam meningkatkan kualitas. dengan kebutuhan, telah menerapkan kurikulum KTSP.

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan mengarahkan

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

BAB VI PENUTUP. 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional guru

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pembelajaran secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Proses belajar mengajar juga merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan antara guru dan siswa yang berlangsung dalam situasi edukatif dengan harapan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Di dalam situasi pembelajaran, gurulah yang memimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya yang dilakukan dalam situasi tertentu. Guru merupakan pelaksana pendidikan yang memiliki peranan penting dalam pencapaian keberhasilan pendidikan. Demikian juga guru memiliki upaya yang sangat penting untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Dan tugas utama guru ialah membimbing dan membantu keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar. Oleh karenanya peneliti membahas penelitian ini dengan judul Peran Guru Sejarah Kebudayaan Islam dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Media Visual di MAN Rejotangan. Dan berikut peneliti akan membahas satu demi satu, di antaranya: A. Peran guru sejarah kebudayaan Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa melalui media gambar a. Suasana Pembelajaran ramai pada awal jam pelajaran. Pekerjaan jabatan guru agama adalah luas, yaitu untuk membina seluruh kemampuan-kemampuan dan sikap-sikap yang baik dari murid sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini berarti bahwa, perkembangan sikap 92

93 dan kepribadian tidak terbatas pelaksanaan melalui pembinaan di dalam kelas saja. 1 Artinya menjadi guru pendidikan agama Islam tidak hanya sebatas mendidik siswa ketika berada di sekolah ataupun di dalam kelas saja, lebih dari itu di luar sekolahpun guru pendidikan agama Islam mempunyai peranan untuk mendidik dan mengarahkan siswa apabila melakukan kesalahan ataupun kekeliruan. b. Dengan menggunakan media gambar siswa memiliki motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Karena gambar, pengalaman dan pengertian peserta didik menjadi lebih luas, lebih jelas dan tidak mudah dilupakan, serta lebih konkret dalam ingatan dan asosiasi peserta didik. Fungsi media dalam proses belajar mengajar tidak hanya sebagai alat yang digunakan oleh guru, tetapi juga mampu mengkomunikasikan pesan kepada peserta didik. Selain itu fungsi media adalah menumbuhkan motivasi peserta didik, dapat mengingat pelajaran dengan mudah, peserta menjadi aktif dalam merespon, memberi umpan balik dengan cepat, mendorong peserta didik untuk melaksanakan kegiatan praktik dengan tepat. Intinya adalah bahwa penggunaan media itu merupakan cara untuk memotivasi dan berkomunikasi dengan peserta didik agar efektif. 2 1 Zakiah Derajat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 264 2 Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Yogyakarta: Sukses Offset, 2009), hal. 225

94 Guru sebagai motivator hendaknya guru bertanggung jawab mengarahkan pada yang baik, harus menjadi contoh, sabar, dan penuh pengertian. Guru harus mampu menumbuhkan disiplin dalam diri (self dicipline). Untuk kepentingan tersebut, guru harus mampu melakukan tiga hal sebagai berikut: 1. Membantu peserta didik mengembangkan pole perilaku untuk dirinya 2. Membantu peserta didik meningkatkan standar perilakunya 3. Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat untuk menegakkan kedisiplinan. 3 Dengan menggunakan media gambar motivasi siswa dapat terbangun, tetapi motivasi itu tumbuh tidak dengan tiba-tiba. Akan tetapi juga dengan peran guru didalam proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan materi Khulafaur Rasyidin. Guru menyajikan gambargambar mengenai biodata dari masing-masing kholifah tersebut, Contoh: Salah satu contoh penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran. Guru memiliki peran untuk memberi fasilitas dan kemudahan bagi siswa untuk belajar. Untuk mengajar dan mengarahkan siswa pada proses pembelajaran melalui media gambar. Guru sebagai 3 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hal. 192

95 penggerak pembelajaran hendaknya mampu menggerakkan siswa-siswinya untuk selalu memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. c. Guru mendampingi siswa dalam kegiatan belajar mengajar didalam kelas. Guru mengawasi dan mendampingi siswa dalam proses belajar mengajar. Supaya ketika memahami pelajaran melalui media gambar tidak mengalami kesalahan dalam mengindentifikasi materi yang disajikan melalui media tersebut. Jika guru benar-benar mendampingi siswa kemungkinan besar pengetahuan siswapun juga akan mengarah pada tujuan yang telah direncanakan. Tugas guru tidak hanya memyampaikan informasi kepada siswa, tetapi harus menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar kepada seluruh peserta didik, agar mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka. 1. Peran sebagai pemimpin Peran ini bukan saja pada saat pelajaran berlangsung, tetapi juga sebelum dan sesudah pelajaran berlangsung. Guru adalah pemimpin dan penanggung jawab utama di kelasnya. Guru memiliki fungsi utama yaitu untuk memimpin anak-anak, membawa mereka ke arah tujuan yang tegas. Guru itu, di samping orang tua, harus menjadi model atau suri tauladan bagi anak. Oleh karena itu, yang

96 terjadi di kelas yang berkaitan dengan siswa secara langsung atau tidak langsung menjadi tanggung jawab guru kelas. 4 d. Guru berusaha memfasilitasi segala sesuatu yang dibutuhkan oleh siswa pada kegiatan belajar mengajar. Guru menggunakan media gambar untuk memudahkan baik siswa dan guru dengan harapan siswa dapat memahami pelajaran. Berikut beberapa fungsi media gambar: 1. Media gambar yang diproyeksikan melalui Overhead Projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar. 2. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. 3. Lambang visual atau gambar dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 5 Anak-anak lebih suka mengikuti proses pembelajaran dengan memakai media, karena dengan media motivasi belajar terutama pelajaaran SKI dapat tumbuh dari diri siswa secara sendirinya. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti 4 Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Yogyakarta: Sukses Offset, 2009), hal. 268-271 5 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 17

97 ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi hal tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek secara langsung. Maka obyeknyalah yang di bawa ke peserta didik. Obyek yang di maksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan. B. Peran guru sejarah kebudayaan Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa melalui media slide a. Guru menampilkan materi dan gambar di slide-slide yang telah dibuat. Dengan itu guru memudahkan siswa dalam belajar SKI Khulafaur Rasyidin. Guru memiliki peran dalam proses pembelajaran yakni untuk memudahkan siswa dalam mengikuti dan dalam memahami materi yang akan disampaikan. Hal-hal yang dilakukan guru yakni membuat rancangan bagaimana agar siswa merasa dimudahkan dalam pembelajaran dan memahami materi. Seperti alat bantu berupa media slide, slide dibutuhkan untuk menjelaskan sesuatu yang cukup sulit jika harus dijelaskan dengan kata-kata. Slide juga membantu memberikan ringkasan dari apa yang disampaikan sehingga lebih mudah dipahami oleh audiens. Slide juga membantu guru dalam menyampaikan pesan kepada peserta didiknya, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik. 6 6 Sulaiman-ump. Manfaat-penggunaan-slide,http://sulaimanump.blogspot.co.id/2011 /06/.html diakses pada 03 Agustus 2016

98 b. Guru membantu siswa mengidentifikasi materi yang disajikan saat itu. 1. Peran sebagai pengajar Peran ini mewajibkan guru menyampaikan sejumlah materi pelajaran sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran, yang berupa informasi, fakta serta tugas dan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Untuk itu guru harus menguasai materi pelajaran, metode mengajar, dan teknik-teknik evaluasi. Dalam peran ini, guru dianggap sebagai sumber informasi dan sumber belajar utama. 7 c. Siswa menjadi fokus terhadap materi yang disampaikan. Media berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yaitu berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit serta mudah dipahami. 8 d. Melalui Media slide motivasi siswa tumbuh. Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara optimal. Selain itu penggunaan media slide ini juga memiliki kemudahan bagi guru pengampu bidang studi tertentu, di antaranya: 7 Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam,..., hal. 268-271 8 M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal. 20-21

99 1. Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 2. Media visual memberikan konterks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. 9 Dengan kata lain media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. C. Faktor-faktor yang menjadi penghambat dan pendukung peran guru sejarah kebudayaan Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa melalui media visual di MAN Rejotangan Faktor pendukung: a. Sarana yang disediakan oleh sekolah, meskipun tidak banyak paling tidak itu dapat membantu guru dalam penggunaan media visual dalam meningkatkat motivasi belajar siswa. Dengan tersedianya sarana yang mendukung seperti LCD, Proyektor maka itu sangat memudahkan guru dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan media khususnya media visual. 9 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,..., hal. 17

100 Dengan memanfaatkan media secara baik, seorang guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Seorang guru tidak perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran, karena bisa berbagi dengan media. Dengan demikian, guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian kepada peserta didik, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar. b. Penggunaan media dalam suatu proses pembelajaran itu bagus dan banyak manfaatnya. Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfaat media lebih rinci, yakni memudahkan penyampaian materi, materi dapat disampaikan secara singkat tetapi tatap mudah untuk dipahami oleh setiap siswa, dengan penggunaan media waktu yang digunakan lebih efisien. Penggunaan media bukan hanya membuat proses belajaran lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh. Bila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari guru saja, mungkin siswa kurang memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan atau mengalami sendiri melalui media, maka pemahaman siswa pasti akan lebih baik.

101 c. Waktu pelajaran SKI yang mayoritas berada di jam terakhir, supaya anak tidak semakin mengantuk guru memilih menggunakan media pembelajaran. Penggunaan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh. Bila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari guru saja, mungkin siswa kurang memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan atau mengalami sendiri melalui media, maka pemahaman siswa pasti akan lebih baik. d. Ketrampilan yang dimiliki oleh guru dalam pengoperasionalan komputer juga menjadi penunjang penggunaan media. Peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk untuk meningkatkan mutu pendidikan. Peran guru sebagai agen pembelajaran dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kualitas pembelajaran antara lain sebagai fasilitator, motivator. Para guru berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan siswa giat untuk mengumpulkan atau menerimanya. Dalam kasus demikian guru berperan sebagai pengajar. Keberhasilan suatu proses pembelajaran tergantung oleh kompetensi yang dimiliki guru, termasuk penggunaan media dalam pembelajaran juga dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam pengoperasionalanya. Guru dituntut bersikap profesional dan berkompete dalam pembelajaran.

102 Faktor penghambat: a. LCD Proyektor rusak, akibatnya guru tidak menggunakan media. Kerusakan yang mendadak juga menyebabkan kacau proses pembelajaran, meskipun guru bisa mengendalikanya. b. Pemadaman lampu, itu juga menyebabkan guru tidak memakai media. c. Kurangnya sarana yang memadai untuk kelas reguler. d. Kondisi siswa, mulai dari minat belajar siswa, keadaan siswa tersebut. e. Karakter siswa yang berbeda-beda. f. penggunaan media maka ketika terjadi sebuah kendala seperti proyektor rusak atau LCD rusak, lampu mati pasti siswa lebih cepat bosan dan lelah. g. Tidak semua guru dapat menggunakan media dalam pembelajaran. h. Pembelajaran kurang maksimal jika banyak menggunakan media, karena siswa ada yang karakternya suka onar jadi kurang bisa mengikuti media yang dikembangkan untuk materi yang disampaikan. Media visul adalah penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif dimana menampilkan gambar, grafis serta tata dan letaknya jelas, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima. Apabila dikaitkan antara media visual dan pembelajaran maka pembelajaran itu dapat menarik, efektif dan efisien apabila menggunakan media visual sebagai media pembelajarannya. Akan tetapi di MAN Rejotangan tepatnya pada bidang studi sejarah kebudayaan Islam penggunaan media selalu dikaitkan dengan listrik seperti penggunaan media slide ini. Jika lampu mengalami permasalahan atau pemadaman listrik tentu itu sangat

103 mempengaruhi proses pembelajaran meskipun guru sudah menyiapkan media yang lain. Hal itu berdampak pada motivasi belajar yang kurang sehingga minat belajarpun hilang pada saat itu juga, karena merasa kecewa pada waktu pemadaman itu terjadi. Alhasil pembelajaran tidak berjalan maksimal sesuai dengan yang telah direncanakan. Selain terjadi pemadaman listrik yang paling penting untuk diperhatikan adalah kondisi siswa, keadaan kelas, waktu itu sangat berpengaruh aktif terhadap pembelajaran. Tidak hanya pada pelajaran sejarah kebudayaan Islam saja tetapi itu terjadi pada mayoritas bidang studi. Jika sudah diketahui seperti itu bagaimana guru dapat mengatasi permasalahan-permasalahan serta hambatan-hambatan yang dialami dalam mengajar. Hal itu hanya dapat diatasi mana kala guru bidang studi tersebut memiliki kompetensi yang baik dalam merencanakan pembelajaran mengelola kelas, melaksanakan pembelajaran serta pengadaan penunjangpenunjang di dalamnya, serta mengevalusai dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakannya sebelumnya.