BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan lintasan rel. Sementara Bus dan shuttle Travel menggunakan jalanan

BAB I PENDAHULUAN. dan atau jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Semakin banyak permintaan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perkembangan dan peranan sektor jasa makin

KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API (Studi Kasus Pelayanan Di Atas Kera Api Turangga)

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia, tampak dari usaha-usaha manusia untuk senantiasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup sebuah perusahaan sangat tergantung pada kepuasan para

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Moda transportasi kereta api hingga kini masih menjadi primadona

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang membutuhkan, baik perorangan, maupun perusahaan. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Peranan transportasi merupakan kebutuhan yang mutlak dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini sarana transportasi merupakan suatu bagian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dalam penyediaan jasa transportasi menjadi sangat tajam dan ketat

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TIKET TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN JASA KERETA API

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan ditengah-tengah badai persaingan. darat, laut dan udara. Salah satu alat transportasi darat yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah mendorong timbulnya persaingan yang sangat kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

I. PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi dan sosial. Keadaan geogarafis Indonesia yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak sekali kategori yang telah disebutkan diatas tersedia pula di kota ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam kaitannya dengan kehidupan manusia,

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa, dagang ataupun industri. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DI PT.KERETA API INDONESIA (KAI) STASIUN HALL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Didalam aspek perekonomian,

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pembangunan ekonomi negara kita masa kini dan masa

Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Menurut data dari BPS.go.id, jumlah pertumbuhan penduduk DKI Jakarta dari

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. atau kendaraan pribadi. Sebagai perusahaan yang mengelola perkeretaapian di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. memilki banyak pulau sehingga moda transportasi udara dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan suatu sarana yang sangat penting dalam membantu

BAB I PENDAHULUAN. sektor jasa. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari bahwa segala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perpindahan orang dan/atau barang secara massal dengan selamat, aman, nyaman,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini jasa pendidikan memegang peranan penting dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pintu (doorto door service) menyebabkan angkutan umum kurang menarik.

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan kepuasan bagi konsumennya. Perusahaan dapat menjadi pemenang

BAB I. Persaingan yang kian tajam membuat perusahaan harus jeli dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Oleh karena itulah membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. cepat, baik itu perkembangan usaha yang bergerak di bidang manufaktur maupun di

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan yang semakin cerdas, sadar harga, dan banyak menuntut. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penerbangan, dan banyak yang lainnya. Timbulnya persaingan yang sangat ketat. persaingan dan mendapatkan keunggulan kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. diberikan antara satu penyedia jasa (service provider) dengan pemberi jasa

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian berjudul Pengaruh Kondisi Fisik dan Non Fisik Kereta api. Terhadap Tingkat Kepuasan konsumen pada PT KA

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan saat ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan.

KAJIAN KINERJA KERETA API KALIGUNG MAS DALAM MELAYANI PENUMPANG JURUSAN TEGAL SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Masih rendahnya penerapan good corporate governance di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang UKDW

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan waktu, sehingga kereta api sangat dapat diandalkan (reliable). Pesaing

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kajian pustaka yang berupa uraian-uraian teori, hasil

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi umum merupakan alat pendukung yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. melayani 10 koridor dengan total panjang lintasan 123,35 km yang

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan mengembangkan keunggulan kompetitif dengan pesaingnya. Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam menunjang pembangunan nasional dan merupakan sarana penting dalam memperlancar roda perekonomian serta mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Meningkatnya kebutuhan akan sarana transportasi seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia dan kebutuhan masyarakat perkotaan akan jasa angkutan yang digunakan untuk mobilitas penumpang maupun barang agar dapat menunjang kegiatan perekonomian. Kebutuhan akan transportasi merupakan hal pokok dalam kehidupan sehari-hari. Manusia dalam kehidupannya memerlukan alat dalam mempermudah perjalanannya sehingga dapat menunjang aktifitas ekonomi. Salah satu tugas pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat (public service) yang diantaranya pengadaan alat transportasi. Pelayanan merupakan strategi atau kunci dalam berbagai usaha atau kegiatan yang bersifat jasa, untuk meraih persaingan pasar, peningkatan mutu dan bentukbentuk pelayanan lain merupakan hal yang sangat mendesak dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, sehingga menjadi pelayanan yang berkesinambungan dan terpadu. Peranannya akan lebih besar dan bersifat menentukan dalam kegiatan- 1

2 kegiatan jasa dimasyarakat itu terdapat kualitas pelayanan yang baik dalam usaha menarik pelanggan. Dengan memberikan pelayanan yang baik akan menimbulkan dampak positif dalam organisasi atau perusahaan, melalui berbagai cara, teknik, dan metode yang dapat menarik lebih banyak orang menggunakan atau memakai jasa atau produk yang dihasilkan oleh organisasi atau perusahaan dan menjadi ciri bagi perusahaan dalam memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan atau penumpang agar selalu diingat oleh pelanggan atau masyarakat secara umum. Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para konsumen yang merasa puas. Bisnis tidak dapat berjalan dengan semestinya apabila kualitas pelayanan buruk yang dapat menimbulkan ketidakpuasan konsumen dan juga harga yang tidak sesuai dengan apa yang didapatkan oleh konsumen. Kualitas pelayanan yang bertujuan menarik simpatik konsumen merupakan hal pokok yang harus selalu dipertahankan oleh perusahaan. Kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Pelayanan yang baik akan menimbulkan citra yang baik pula. Suatu perusahaan jasa untuk tetap dapat unggul bersaing adalah memberikan jasa dengan pelayanan yang lebih baik dari pesaingnya secara konsisten. Kualitas layanan memberikan suatu dorongan kepada penumpang untuk menjadi ikatan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan ini memungkinkan perusahaan untuk memahami harapan penumpang serta kebutuhan mereka. Dengan demikian perusahaan memaksimalkan dan meminimalkan atau meniadakan pengalaman yang kurang menyenangkan.

3 Pelanggan memiliki kecenderungan untuk membangun nilai-nilai tertentu. Nilai tersebut akan memberikan dampak bagi pelanggan untuk melakukan perbandingan terhadap kompetitor dari produk atau jasa yang pernah dirasakannya. Apabila sebuah perusahaan memberikan produk atau jasanya yang berkualitas baik, maka diharapkan mampu memenuhi harapan pelanggan dan akhirnya mampu memberikan nilai yang maksimal serta menciptakan kepuasan bagi pelanggan dibanding kompetitor-kompetitor yang ada. Pada umumnya konsumen lebih banyak memilih produk yang mengutamakan kenyamanan. Kenyamanan disini akan berdampak pada kepuasan penumpang yaitu lingkungan kenyamanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman bersih, rapih, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan seperti toilet, tempat ibadah dan lain-lain. Hal tersebut juga harus didukung oleh semua elemen dan para karyawan dalam perusahaan tersebut. Disisi lain pelayanan penjualan, dan beroperasinya kereta secara rutin dan tepat waktu juga sangat menunjang terhadap kepuasan pelanggan. Kereta api sebagai salah satu alat transportasi darat yang murah, hemat lahan, hemat energi dan rendah polusi karena bersifat masal sehingga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat. Dari hasil penelitian sebelumnya ada beberapa alasan yang mempengaruhi konsumen memilih jasa transportasi kereta api hal itu dapat dilihat pada tabel berikut:

4 Tabel 1.1 Alasan Memilih Kereta Api No Alasan Memilih KA Jumlah Persentase 1 Harga lebih murah 110 28% 2 Sudah terbiasa 47 12% 3 Merasa lebih aman 42 11% 4 Merasa lebih nyaman 99 25% 5 Dapat menampung banyak orang 6 2% 6 Rumah dekat dengan stasiun (praktis) 19 5% 7 Cepat menghindari kemacetan 70 18% 8 Lainnya 7 2% Total 400 100% Sumber: Market Metrix 2012(Kompas.com) Dari data tabel 1.1 dapat diketahui bahwa harga yang lebih murah merupakan alasan utama dengan persentase tertinggi, pada urutan kedua perasaan lebih nyaman dengan menggunakan jasa transportasi kereta api, selain itu kereta yang dianggap lebih cepat dan terhindar dari kemacetan berada pada posisi ketiga. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa harga yang lebih murah, kenyamanan,dan kecepatan adalah alasan konsumen lebih memilih kereta api daripada transportasi lainnya. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang penyelenggaraan pelayanan jasa transportasi darat dalam rangka memperlancar arus perpindahan orang atau barang secara masal guna menunjang pembangunan nasional. Kereta api memiliki peranan penting dalam pelayanan jasa transportasi umum. Sebagai salah satu sarana transportasi umum, kereta api cukup diminati oleh masyarakat di Indonesia karena memiliki keunggulan dalam hal kecepatan waktu tempuh dibandingkan dengan transportasi darat lainnya dan terbebas dari kemacetan jalan raya serta ketepatan waktu yang menjadi keunggulan lainnya. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) terus

5 berupaya memenuhi keinginan masyarakat pengguna jasa, salah satunya waktu tempuh yang lebih singkat. Keselamatan harus menjadi prioritas utama sejalan dengan peningkatan kapasitas lintas dan peningkatan layanan kepada publik khususnya masyarakat pengguna jasa kereta api. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki beberapa bagian di masing-masing kota besar. Salah satu bagiannya adalah Daerah Operasi, dimana daerah operasi tersebut ditempatkan di beberapa kota besar oleh pemerintah. Salah satu kota yang ditempatkan oleh pemerintah yaitu kota Bandung yang dikenal DAOP II Bandung (Daerah Operasi II Bandung). Namun, pelayanan yang diberikan PT Kereta Api Indonesia belum sepenuhnya dapat dikatakan memuaskan, sehingga terjadi beberapa kali penurunan jumlah penumpang. Keluhan yang terjadi di stasiun kereta api Argo Wilis Daop 2 Bandung membuat penumpang merasa tidak puas. Berikut adalah data keluhan penumpang yang terjadi pada tahun 2014: 100 80 60 40 20 0 90 82 92 75 77 65 70 56 60 50 47 44 47 30 20 15 12 10 Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Pelayanan dalam KA Refund Transfer Refund Tunai Kebersihan dalam Kereta Api Ketepatan Waktu Tarif Kereta yang Mahal Gambar 1.1 Keluhan Penumpang Kereta Api Argo Wilis DAOP 2 Bandung Tahun 2014 Sumber: PT. KAI DAOP 2 Bandung

6 Berdasarkan gambar 1.1 sebelumnya menunjukkan bahwa penumpang kereta api Argo Wilis merasa kinerja pelayanan di dalam kereta api yang masih tidak maksimal dalam melayani penumpang. Selain itu, keluhan juga terjadi pada fasilitas yang ada di dalam kereta api, seperti kebersihan yang masih kurang terjaga. Berikut ini adalah perbandingan jumlah penjualan tiket kelas eksekutif tahun 2014: JUMLAH PENJUALAN TIKET KELAS EKSEKUTIF TAHUN 2014 JUMLAH PENJUALAN TIKET KELAS EKSEKUTIF TAHUN 2014 300,000 200,000 100,000 0 Gambar 1.2 Jumlah Penjualan Tiket Kelas Eksekutif Tahun 2014 Sumber: PT. KAI DAOP II Bandung Gambar 1.2 di atas menjelaskan jumlah tiket yang terjual selama tahun 2014. Kelas eksekutif. Argo Parahyangan menjadi yang paling sering digunakan penumpang dengan penjualan sebanyak 339.909 tiket, sedangkan yang paling sedikit digunakan penumpang adalah Argo Wilis dengan jumlah penjualan sebanyak 81.777 tiket. 81,777 82,102 90,024 339,909 ARGO WILIS MALABAR EKSPRESS Rendahnya jumlah penjualan tiket kereta api Argo Wilis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya dengan adanya transportasi darat lainnya seperti travel, bus, dan maskapai penerbangan. Adapun jumlah pengguna kereta api Argo Wilis tahun 2014 pada halaman berikutnya. HARINA ARGO PARAHYANGAN 111,747 LODAYA 88,669 CIREMAI

7 8500 8000 7500 7000 6500 6000 5500 5000 Jumlah Penjualan Tiket Tahun 2014 8411 7867 7619 7437 6825 7092 6863 6509 6633 6204 5218 5099 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agsts Sept Okt Nov Des Gambar 1.3 Jumlah Penumpang Kereta Api Argo Wilis Tahun 2014 Sumber: PT. KAI DAOP II Bandung Berdasarkan gambar 1.3 dapat dilihat bahwa jumlah penumpang Kereta Api Argo Wilis mengalami fluktuasi, angka terendah terjadi pada bulan September sebanyak 5.099 penumpang, angka tertinggi terjadi pada bulan Januari sebanyak 8.411penumpang. Jumlah Penjualan Tiket Tahun 2014 Jumlah penumpang yang mengalami penurunan disebabkan oleh faktor ketidakpuasan penumpang terhadap kereta api. Menurut Tjiptono (2013) pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Manfaat dari terciptanya kepuasan pelanggan akan memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik untuk melakukan pembelian ulang, dan merekomendasikan ke orang lain melalui mulut ke mulut (word of mouth).

8 Untuk mengungkap lebih jauh mengenai fenomena yang terjadi di Kereta Api Indonesia Daop 2 Bandung mengenai rendahnya jumlah penjualan tiket Argo Wilis, maka peneliti melakukan penelitian pendahuluan dengan cara membagian kuesioner kepada 30 responden yang menggunakan jasa kereta api Argo Wilis. Adapun hasil penelitian pendahuluan tersebut dengan jawaban yang paling banyak dipilih sangat tidak setuju sebagai berikut: Hasil Penelitian Pendahuluan Kepercayaan 7% Keputusan Pembelian 25% Kepuasan Pelanggan 50% Loyalitas Pelanggan 18% Gambar 1.4 Hasil Penelitian Pendahuluan Mengenai Penyebab Menurunnya Penjualan Tiket Kereta Api Argo Wilis Sumber:Olah Data Peneliti, 2015 Berdasarkan gambar 1.4 yang tertera di atas menunjukan bahwa sebanyak 50% responden memilih bahwa kepuasan yang diterima oleh penumpang kereta api Argo Wilis masih rendah.

9 Selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kepuasan penumpang kereta api Argo Wilis, maka peneliti kembali melakukan penelitian pendahuluan dengan membagikan kuesioner pendahuluan kepada responden yang sama. Adapun hasil kuesioner tersebut peneliti sajikan pada gambar 1.5 berikut ini: Hasil Penelitian Pendahuluan Physical Evidence 17% Product 10% Price 24% Process 29% People 8% Place 6% Promotion 6% Gambar 1.5 Hasil Penelitian Pendahuluan Mengenai Penyebab Menurunnya Kepuasan Penumpang Kereta Api Argo Wilis Sumber:Olah Data Peneliti, 2015 Pada gambar 1.5 di atas dapat dilihat bahwa untuk dimensi process, sebanyak 29% responden memilih proses penanganan keluhan di dalam kereta api tidak dapat dilakukan dengan cepat yang berarti mayoritas responden kurang puas terhadap proses penanganan keluhan di dalam kereta api. Selanjutnya sebanyak 24% responden

10 menjawab harga tiket yang ditawarkan kereta api tidak sesuai dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan, yang berarti mayoritas responden menyatakan kurang puas terhadap kesesuaian harga dengan fasilitas dan pelayanan yang diterima penumpang. Sehubungan dengan adanya keluhan-keluhan dari penumpang, PT. KAI Daop 2 Bandung telah melakukan perbaikan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada penumpang. Tetapi pada kenyataannya, keluhan masih saja dirasakan oleh penumpang. Hal ini menunjukkan bahwa keluhan terhadap pelayanan dan perbaikan yang dilakukan oleh PT. KAI Daop 2 Bandung belum maksimal untuk mencapai tingkat kepuasan penumpang. Harga menjadi faktor penting dalam menentukan pilihan, dan harga yang ditetapkan untuk bisa menggunakan jasa kereta api Argo Wilis untuk kelas eksekutif Rp. 345.000,- sampai dengan Rp. 460.000,- dengan waktu tempuh ± 12 jam (sumber dari www.kereta-api.co.id). Sedangkan harga untuk bus berkisar antara Rp. 150.000,- sampai Rp. 200.000,- dengan waktu tempuh ± 17 jam (sumber dari www.google.com). Untuk maskapai penerbangan, harga yang ditetapkan antara Rp. 459.165,- sampai dengan Rp. 1.863.900,- dengan waktu tempuh ± 1 jam 19 menit (sumber dari www.traveloka.com). Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang terjadi di atas maka dapat diajukan sebuah penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan

11 Harga Terhadap Kepuasan Penumpang (Survei Pada Penumpang Kereta Api Argo Wilis Daop 2 Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka peneliti mengidentifikasikan dan merumuskan masalah dari penelitian. 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Rendahnya penjualan tiket kereta api Argo Wilis dibandingkan dengan kelas eksekutif lainnya. 2. Semakin meningkatnya keluhan penumpang akan pelayanan yang diterima. 3. Masih ada penumpang yang merasa kebersihan di dalam kereta api Argo Wilis kurang bersih. 4. Harga yang dibayarkan oleh penumpang tidak sesuai dengan manfaat yang diterima. 5. Rendahnya tingkat kepuasan penumpang kereta api Argo Wilis. 6. Masih ada penumpang yang menganggap bahwa keberangkatan kereta api Argo Wilis tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

12 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana tanggapan penumpang mengenai kualitas pelayanan kereta api Argo Wilis. 2. Bagaimana tanggapan penumpang mengenai harga kereta api Argo Wilis. 3. Bagaimana tanggapan penumpang mengenai kepuasan dalam menggunakan jasa kereta api Argo Wilis. 4. Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan penumpang menggunakan kereta api Argo Wilis. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Kualitas pelayanan kereta api Argo Wilis menurut penumpang. 2. Harga yang diterapkan kereta api Argo Wilis menurut penumpang. 3. Kepuasan penumpang menggunakan jasa kereta api Argo Wilis. 4. Besarnya pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan penumpang menggunakan jasa kereta api Argo Wilis. 1.4 Kegunaan Penelitian Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi peneliti sendiri, tetapi tulisan ini juga dapat berguna bagi mereka yang

13 membacanya terutama yang berkaitan dengan pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan penumpang. 1.4.1 Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan dalam bidang pemasaran tentang pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan penumpang. 1.4.2 Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan praktis baik bagi PT. Kereta Api Daop 2 Bandung, pihak terkait lainnya maupun bagi peneliti sendiri. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti a. Dapat mengetahui apa saja yang mempengaruhi kepuasan penumpang. b. Dapat mengetahui strategi penerapan harga yang dilakukan oleh kereta api Argo Wilis. c. Dapat mengetahui secara langsung malasah yang terjadi di kereta api Argo Wilis. d. Mengetahui kegiatan pelayanan yang diberikan oleh kereta api Argo Wilis kepada penumpang.

14 2. Bagi Perusahaan a. Dapat memberi masukan bagi PT. Kereta Api Indonesia dalam meningkatkan kepuasan penumpang. b. Untuk membangun kerjasama dengan lembaga pendidikan khususnya dalam bidang pelayanan. c. Menjadikan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa menjadi salah satu bentuk kepedulian perusahaan terhadap mahasiswa sebagai generasi penerus. 3. Bagi Lembaga Pendidikan a. Mempromosikan instansi pendidikan pada perusahaan sebagai instansi pendidikan yang berkualitas. b. Memberikan masukan dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan keadaan dunia kerja. 4. Bagi Peneliti Berikutnya a. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serta referensi terhadap penelitian yang sejenis. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan diskusi atau wacana ilmiah sebagai dasar penelitian selanjutnya.