KAJIAN PROSES PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PNS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN (Sebagai Suatu Sumbang Saran Pemikiran)

dokumen-dokumen yang mirip
TELAHAAN STAF. Kekeliruan penempatan dan penetapan besaran penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa.

TELAHAAN STAF. I. Pokok Persoalan :

TELAHAAN STAF. Penempatan anggaran dan penetapan besaran penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa.

Dengan tidak mengesampingkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana, PNS yang melakukan pelangggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.

STAF AHLI BUPATI BENGKULU SELATAN BIDANG EKONOMI DAN KEUANGAN

SURAT USULAN PEMBENTUKAN TIM PEMERIKSA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMERIKSAAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2017 TENTANG KODE ETIK PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M S E K R E T A R I A T J E N D E R A L

SOSIALISASI PP 53 TAHUN 2010

Oleh : Nopian Andusti, S.E.,M.T Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan

Nama... NIP Tembusan: 2... *) coret yang tidak perlu **) Tulislah pelanggaran kode etik yang diduga dilakukan oleh PNS yang berangkutan.

SOSIALISASI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Company LOGO PENYUSUNAN KODE ETIK APARATUR. M. ARIF ALDIAN, S.IP, M.Si

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

Arsip Nasional Republik Indonesia

PEMBINAAN DISIPLIN A. DASAR HUKUM B. PENJELASAN 1. Maksud 2. Tujuan 1. Kewajiban,

SALINAN PERATURAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/RB TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

2016, No NonDepartemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013; 3. Peraturan Presiden Nom

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 08/BC/2008 TENTANG

2015, No c. bahwa Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Penjatuhan Hukuman Disiplin dan Penindakan

PERATURAN WALI KOTA BONTANG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BONTANG

SOSIALISASI KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB.BANTUL

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Abdi Masyarakat yang selalu hidup ditengah masyarakat dan bekerja

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 17 Tahun : 2014

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3, 10, dan 11 Tahun 1950;

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, kesimpulan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

2017, No ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republ

SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN MANAJEMEN PNS Nomor : Yang bertanda tangan dibawah ini :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYELESAIAN KASUS PELANGGARAN DISIPLIN PNS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 512); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 5

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

MANNA, 04 DESEMBER 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Demikian surat permohonan ini saya sampaikan sebagai bahan pertimbangan selanjutnya. Atas perkenannya disampaikan terima kasih.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I KETENTUAN UMUM

- 1 - MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA

(KOP SURAT) RAHASIA SURAT PANGGILAN I NOMOR:... N I P : : Pembina Tk.I, IV/b Jabatan : Kepala... pada

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK INSPEKTORAT KABUPATEN TANAH LAUT

-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 27 Tahun : 2015

RENCANA KERJA STAF AHLI BUPATI BENGKULU SELATAN BIDANG EKONOMI DAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Bidang Umum Kepegawaian BKD. 1. Apa tugas dan wewenang kepala Bidang Umum BKD Kabupaten

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

2017, No Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Peg

CONTOH SURAT, BERITA ACARA PEMERIKSAAN, KEPUTUSAN DAN LAPORAN DALAM PROSES PENEGAKAN DISIPLIN DAN KODE ETIK KOP SURAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 8 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 43 SERI E

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA. No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan.

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA,

B U P A T I B A L A N G A N

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN P A D A UPACARA BENDERA HARI SENIN TANGGAL 25 JULI Senin, 25 Juli 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN JAKSA AGUNG MUDA PENGAWASAN NOMOR : JUKLAK-01/H/Hjw/04/2011

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 13 TAHUN 2012

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELESAIAN PELANGGARAN KODE ETIK DAN PELANGGARAN DISIPLIN BERAT

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 26 TAHUN 2016 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 42 TAHUN : 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepot

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

LAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS KE KEMENTERIAN PP DAN PA JAKARTA DARI TANGGAL 10 OKTOBER 13 OKTOBER 2017

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 19 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN BENGKULU SELATAN. Menimbang : a.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2005 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG

Disampaikan oleh : Endang Susilowati, SH. Asisten Deputi Penegakan Integritas SDM Aparatur Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

BUPATI LAMPUNG BARAT PROVINSI LAMPUNG

Transkripsi:

KAJIAN PROSES PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PNS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN (Sebagai Suatu Sumbang Saran Pemikiran) Disampaikan Oleh : NOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T (SAB Bidang Ekonomi dan Keuangan) Kepada Yth : BUPATI BENGKULU SELATAN Up. Sekretaris Daerah di Manna MANNA, 02 DESEMBER 2013 Jl. Raya Padang Panjang No.01 Manna email : sabbengkuluselatanbidangekuang@yahoo.co.id blog : sabbengkuluselatan.blogspot.com

I. Latar Belakang Pemikiran Setiap PNS wajib mentaati aturan tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil, demikian pula sebaliknya bagi PNS yang melanggar aturan disiplin PNS juga patut dikenakan sanksi. Akan tetapi penjatuhan hukuman disiplin PNS oleh pejabat yang berwenang harus pula mematuhi ketentuan dan aturan yang berlaku serta mengikuti mekanisme dan prosedur yang berlaku. Apabila penjatuhan disiplin terhadap PNS yang diduga melanggar aturan disiplin PNS tanpa didasarkan pada aturan dan prosedur yang berlaku maka tindakan tersebut justeru melanggar aturan, artinya jangan sampai terjadi penjatuhan disiplin terhadap PNS yang diduga melanggar aturan justeru dilakukan dengan cara-cara melanggar aturan pula. Berdasarkan evaluasi dan pengamatan saya, selaku salah satu Staf Ahli Bupati Bengkulu Selatan, masih terdapat ketidak tahuan atau kekeliruan dalam proses penjatuhan hukuman disiplin terhadap PNS yang diduga melanggar aturan disiplin PNS, bahkan tidak memahami substansi dan pengertian disiplin PNS itu sendiri. Atas dasar tersebut, maka saya merasa terpanggil untuk sekedar menyampaikan ulasan ataupun kajian dan masukan terkait dengan ketentuan peraturan mengenai disiplin PNS serta mekanisme/proses penjatuhan hukuman disiplin. II. Landasan Hukum 1. PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS ; 2. Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Ketentuan Pelaksanaan PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS. III. Prosedur Penjatuhan Hukuman Disiplin a. Pemanggilan (1) Atasan langsung memanggil secara tertulis pegawai negeri sipil yang diduga melakukan pelanggaran disiplin untuk dilakukan pemeriksaan. Pemanggilan dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tanggal pemeriksaan ;

(2) Apabila pegawai negeri sipil yang diduga melakukan pelanggaran disiplin pada tanggal yang seharusnya yang bersangkutan diperiksa tidak hadir, maka dilakukan pemanggilan kedua paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal seharusnya yang bersangkutan diperiksa pada pemanggilan pertama ; (3) Dalam menentukan tanggal pemeriksaan dalam surat pemanggilan pertama dan pemanggilan kedua harus memperhatikan waktu yang diperlukan untuk menyampaikan dan diterimanya surat panggilan ; (4) Apabila pada tanggal pemeriksaan yang ditentukan dalam surat pemanggilan kedua PNS yang bersangkutan tidak hadir juga, maka pejabat yang berwenang menghukum menjatuhkan hukuman disiplin berdasarkan alat bukti dan keterangan yang ada tanpa dilakukan pemeriksaan. b. Pemeriksaan (1) Kepala instansi memerintahkan atasan langsung untuk memeriksa pegawai negeri sipil yang diduga melakukan pelanggaran dengan surat perintah pemeriksaan. (2) Berdasarkan surat perintah Kepala Instansi, atasan langsung melakukan pemeriksaan terhadap pegawai negeri sipil yang diduga melakukan pelanggaran (3) Pemeriksaan dilakukan secara tertutup oleh atasan langsung terhadap pegawai negeri sipil yang diduga melakukan pelanggaran. (4) Hasil pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan. (5) Apabila menurut hasil pemeriksaan, ternyata kewenangan untuk menjatuhkan hukuman disiplin kepada pegawai negeri sipil tersebut merupakan kewenangan : Atasan langsung yang bersangkutan, maka atasan langsung tersebut wajib menjatuhkan hukuman disiplin ; Pejabat yang lebih tinggi, maka atasan langsungnya wajib melaporkan secara hierarki disertai berita acara pemeriksaan. (6) Apabila menurut hasil pemeriksaan atasan langsung, pelanggaran disiplin tersebut merupakan pelanggaran disiplin dengan ancaman hukuman disiplin sedang atau berat, maka hasil pemeriksaan dilaporkan kepada Bupati c.q Inspektorat Kabupaten.

c. Penjatuhan Hukuman Disiplin Penjatuhan Hukuman disiplin ditetapkan dengan surat keputusan pejabat yang berwenang menghukum. d. Penyampaian keputusan hukuman disiplin: (1) penyampaian keputusan hukuman disiplin dilakukan paling lambat 14 hari kerja sejak keputusan ditetapkan kepada PNS yang bersangkutan dengan Berita Acara Penyerahan. (2) pejabat berwenang menghukum melakukan panggilan secara tertulis terhadap pegawai negeri sipil yang akan menerima hukuman disiplin. (3) penyampaian keputusan hukuman disiplin disampaikan secara tertutup oleh pejabat berwenang menghukum atau pejabat lain yang ditunjuk (dengan ketentuan bahwa pangkat atau jabatannya tidak lebih rendah dari pegawai negeri sipil yang dijatuhi hukuman disiplin). (4) apabila pegawai negeri sipil yang bersangkutan tidak hadir pada saat penyampaian keputusan hukuman disiplin, keputusan hukuman disiplin dikirim kepada yang bersangkutan melalui alamat terakhir yang diketahui dan tercatat di instansinya. e. Pendokumentasian Untuk tertib administrasi, setiap penjatuhan hukuman disiplin di masing-masing instansi agar dilaporkan ke Bupati u.p. kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bengkulu Selatan, dengan melampirkan : (1) Surat pemanggilan. (2) Surat perintah untuk melakukan pemeriksaan. (3) Berita Acara pemeriksaan. (4) Laporan pemeriksaan (bila kewenangan penjatuhan hukuman disiplin bukan pada pemeriksa). (5) SK hukuman disiplin. (6) Berita Acara Penyampaian SK.

IV. Kesimpulan 1. Pemeriksaan dan penjatuhan hukuman disiplin terhadap PNS yang terbukti melanggar aturan disiplin PNS tidak semuanya menjadi tanggungjawab pejabat Pembina Kepegawaian tetapi ada yang menjadi tanggungjawab atasan langsungnya ; 2. Penjatuhan hukuman disiplin diberikan kepada PNS yang terbukti melanggar aturan dilakukan setelah melalui proses sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku ; 3. Tidak menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS tanpa didahului dengan proses pemanggilan dan pemeriksaan terlebih dahulu. Jika penjatuhan hukuman disiplin tanpa dilalui dengan proses pemanggilan, pemeriksaan dan pembuktian maka ini justeru adalah tindakan sewenang-wenang dan merupakan pelanggaran PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS pasal 4 angka 9 ; 4. Kita tidak dapat dengan secara otomatis menghukum PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin hanya karena menolak perintah atasan yang dibebankan kepada PNS yang bersangkutan, karena bisa saja penolakan PNS tersebut karena untuk menghindari terjadinya pelanggaran hukum, dan jika seperti ini maka sesungguhnya PNS tersebut bukanlah melanggar aturan disiplin PNS tetapi justeru merupakan PNS yang disiplin ; 5. Penolakan seseorang PNS dalam tugas/mundur, bisa saja terjadi karena adanya faktor dorongan eksternal yang justeru mengarah pada upaya pelanggaran hukum. Maka jika PNS tersebut menolak/mundur dari tugas yang diberikan, justeru PNS tersebut telah melaksanakan kehendak Pasal 3 angka 4 dan 9 dan menghindari pasal 4 angka 6 PP 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS. Oleh karena jika yang terjadi seperti itu, maka tidaklah wajar PNS tersebut diberikan sanksi hukuman disiplin, tetapi seharusnya mendampat reward dan perlu diapresiasi oleh Pejabat Pembina Kepegawaian bukan justeru diberikan punishment ; 6. Tiada seseorang dapat dinyatakan bersalah kecuali sudah diputuskan oleh pengadilan, demikian juga dengan PNS yang diduga melanggar disiplin belum dapat dikatakan bersalah sebelum dibuktikan ;

V. Saran-Saran 1. Bersama ini dengan hormat disarankan kepada Bapak Bupati Bengkulu Selatan kiranya perlu dilakukan sosialisasi PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS dan Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Ketentuan Pelaksanaan PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS kepada seluruh Kepala SKPD dan masing-masing pejabat yang membidangi kepegawaian di masing-masing SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan ; 2. Disamping itu, kiranya Bapak berkenan mengingatkan pihak Inspektorat Kabupaten Bengkulu Selatan selaku Institusi Pengendali Internal agar dapat meningkatkan pemahamannya terhadap ketentuan peraturan perundangan dalam penyelenggaraan pemerintahan khususnya dalam hal ini terkait dengan penegakan disiplin PNS ; 3. Disarankan kepada Bapak Bupati Bengkulu Selatan, kiranya tidak menjatuhkan hukuman kepada PNS yang diduga melanggar disiplin tanpa melalui proses, prosedur dan pembuktian sebagaimana yang diamanatkan peraturan perundangan yang berlaku ; 4. Tidak menjadikan aturan disiplin PNS sebagai alat pembenar untuk menekan PNS sehingga menebarkan rasa takut, tapi jadikanlah aturan disiplin PNS sebagai alat pembinaan ; 5. Penegakan disiplin PNS disarankan untuk diterapkan secara objektif dan tidak diskriminatif. Demikian, semoga sumbang saran pemikiran ini ada manfaatnya dalam rangka kita menuju tata kelola pemerintahan yang baik dimasa-masa yang akan datang sejalan dengan agenda program reformasi birokrasi di NKRI ini. STAF AHLI BUPATI BENGKULU SELATAN BIDANG EKONOMI DAN KEUANGAN NOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T Pembina Utama Muda Nip. 19671107 199203 1 004