Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: RANCANG BANGUN PENGATURAN MOTOR PENGGERAK PINTU AIR OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN LEVEL CONTROL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

MAKALAH. TIMER / TDR (Time Delay Relay)

PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar

Gambar 3.1 Wiring Diagram Direct On Line Starter (DOL)

BAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift

PT. DELTA REKAPRIMA SAKTI INDUSTRIAL AUTOMATION AND ROBOTIC SYSTEMS

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. potensial yang menjadi perhatian penulis saat ini adalah penghematan biaya dalam

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

BAB II SISTEM PENCETAK KUE LIDAH KUCING

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI. pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI. Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

Crane Hoist (Tampak Atas)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK

TI-3222: Otomasi Sistem Produksi

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

NASKAH PUBLIKASI SISTEM PENGAMAN MOTOR TERHADAP SUHU TINGGI MENGGUNAKAN SISTEM BERBASIS PLC

TI3105 Otomasi Sistem Produksi

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC UNTUK STARTING DAN BREAKING PADA PINTU GESER MENGGUNAKAN PID

BAB III METODE PENELITIAN

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

INSTALASI MOTOR LISTRIK

Yudha Bhara P

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang

RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

RANCANG BANGUN MINIATUR PALANG PINTU PERLINTASAN KERETA API BERBASIS PLC

BAB III PERANCANGAN ALAT

A. Dasar Pengendalian Posisi Blok diagram kendali posisi kita adalah sebagai berikut

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III TEORI PENUNJANG. a. SILO 1 Tujuannya untuk pengisian awal material dan mengalirkan material menuju silo 2 secara auto / manual.

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

BAB III RANCANG BANGUN

BAB II DASAR TEORI. Iwan Setiawan, Wagiman, Supardi dalam tulisannya Penentuan Perpindahan

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

(ATS) DAN LAPORAN. Oleh NIM: NIM:

BAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI

Arti Pole dan Throw pada Relay

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

Nama : Widdiyanto NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

Prototipe Lift Barang 4 Lantai menggunakan Kendali PLC

sebagai perangkai peralatan control yang satu dengan yang lain.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

Transkripsi:

RANCANG BANGUN PENGATURAN MOTOR PENGGERAK PINTU AIR OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN LEVEL CONTROL Anderianes Wira 1*, Djoko Setyanto 2, Isdaryanto Iskandar 3 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, FakultasTeknik, Program Studi Teknik Mesin Jl. Jendral Sudirman No. 51, Daerah Khusus Ibukota Jakarta * Email : wiraandreas@gmail.com Abstrak Pada paper ini dibahas tentang Perancangan Sistem Penggerak Pintu Air non-manual (Otomatis), penggerak non-manual dilakukan oleh motor AC (3 phase; 50Hz; 380V). Adapun Perintah yang menginstruksikan motor untuk bekerja membuka dan menutup Pintu Air dilakukan dengan sistem PLC (Programming Logic Control). Sistem pengaturan nonmanual bekerja berdasarkan suatu parameter tinggi air dengan menggunakan pengukur ketinggian air ultrasonic (ultrasonic level meter). Perancangan pengaturan motor penggerak pintu air otomatis dengan menggunakan level control didasarkan oleh latar belakang masalah sebagai berikut: (1) bagaimana mengoptimasikan sistem pembukaan dan penutupan pintu air tanpa diperlukan manusia untuk sigap memantau ketinggian air, (2) bagaimana mempercepat proses pembukaan dan penutupan pintu air untuk mengatur ketinggian permukaan air sebelum terjadi banjir. Hasil yang diharapkan dari perancangan sistem pengaturan otomatis motor penggerak pintu air dengan menggunakan level control adalah : (1) Pengaturan ketinggian air dapat terkontrol secara otomatis, pihak operator hanya melakukan monitor ketinggian air setiap hari; (2) Jumlah pekerja operator dapat dialihkan untuk tenaga handal seperti tim perawatan alat, sehingga meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia; (3) Pembukaan dan penutupan pintu air dapat lebih cepat dengan sistem motor penggerak. Melalui rancang bangun ini diharapkan menjadi acuan untuk pembangunan pintupintu air lainnya. Kata kunci : Motor 3 Phase, PLC (Programming Logic Control), Sensor level Ultrasonik. 1. PENDAHULUAN Pada paper ini dibahas tentang Perancangan Sistem Penggerak Pintu Air non-manual (otomatis), penggerak non-manual dilakukan oleh motor AC (3 fasa; 50 Hz; 380V). Adapun perintah yang menginstruksikan motor untuk bekerja membuka dan menutup pintu air dilakukan dengan sistem PLC (Programming Logic Control). Sistem pengaturan non-manual bekerja berdasarkan suatu parameter tinggi air dengan menggunakan pengukur ketinggian air ultrasonic (ultrasonic level meter). Perancangan pengaturan motor penggerak pintu air otomatis dengan menggunakan level control didasarkan oleh latar belakang masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana mengoptimasikan sistem pembukaan dan penutupan pintu air tanpa diperlukan manusia untuk stanby / sigap memantau ketinggian air. 2. Bagaimana mempercepat proses pembukaan dan penutupan pintu air untuk mengatur ketinggian permukaan air sebelum terjadi luapan air/banjir. Pada sistem manual terdapat beberapa kekurangan antara lain : gerakan pembukaan dan penutupan pintu air dilakukan dengan bantuan tenaga manusia yang mana dibutuhkan kesiapan manusia untuk stanby / sigap memantau ketinggian air dan saat memutar satu tuas / handwheel secara manual, diperlukan jumlah orang lebih dari satu untuk melakukan operasi pembukaan maupun penutupan pintu air. Selain itu, jeda waktu yang dibutuhkan saat proses pembukaan dan penutupan manual juga memerlukan waktu yang lama saat mengatur ketinggian pintu air. Kekurangan-kekurangan tersebut dapat diminimalkan dengan bantuan Sistem Penggerak Pintu Air non-manual (Otomatis). Hasil yang diharapkan dari perancangan system pengaturan otomatis motor penggerak pintu air dengan menggunakan level control adalah: (1) Pengaturan ketinggian air dapat terkontrol secara otomatis, pihak operator hanya melakukan monitor ketinggian air setiap hari; (2) Jumlah pekerja operator dapat dialihkan untuk tenaga handal seperti tim perawatan alat, sehingga meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia; (3) Pembukaan dan penutupan pintu air dapat lebih 914

cepat dengan sistem motor penggerak. Melalui penelitian dan rancang bangun ini penulis berharap akan ada perubahan dari sistem manual menjadi sistem otomatis untuk memperoleh dan meningkatkan sumber daya manusia di masa yang akan datang. Hal ini tentu akan membantu i nstansi pemerintah mengurangi salah satu penyebab terjadinya banjir. 2. MATERIAL DAN METODE Pada paper i ni metode yang digunakan adalah : Metode Kontrol Menggunakan logic dengan output 4 20 ma. Output dalam bentuk contact ke motor penggerak (actuator), dari input level ketinggian air yang diubah dalam bentuk sinyal kontrol 4-20 ma (analog sinyal) yang mana input level ketinggian air diolah di dalam logic kontrol, menentukan set point maksi mum level menjadi output sinyal dalam bentuk contact open atau contact close (NO atau NC). Apabila ketinggian air mencapai maksimum batas yang ditentukan maka kontrol dari touch panel akan menginstruksikan motor penggerak untuk melakukan putaran motor berlawanan dengan arah ]arum ]am (menuju posisi open). Apabila ketinggian air mencapai minimum batas yang ditentukan maka kontrol dari touch panel akan menginstruksikan motor penggerak untuk melakukan putaran motor searah dengan arah ]arum ]am (menu]u posisi close). Metode Sistem Motor Penggerak (Actuator) Motor penggerak ini menggunakan arus AC dengan tegangan 380 V dengan frekuensi 50 Hz (sesuai dengan standar arus dari PLN). Metode motor penggerak ini dilengkapi dengan perangkat kontrol dalam bentuk limit switch open, limit switch close, torsi open, torsi close, blinker transmitter, position feedback, transmitter 4-20 ma, motor thermist, reduction gear (worm shaft dan worm wheel), planetary gear, integral starter serta handwheel. Integral starter ini mel i puti : interface board, logic board, power supply board, relay board dan contactor (untuk forward dan reverse). Metode Level Sensor Pada metode ini menggunakan level ultrasonic yang mana metode sistem ker] anya non contact dengan level ketinggian air, yang mana si nyal ketinggian air diubah men] adi arus control 4-20 ma. Material Yang Digunakan Pada perancangan ini material yang digunakan adalah : 1. Actuator Jenis : multiturn; tipe : SA. 2. Gearbox Jenis : multiturn; tipe : GK. 3. Level Ultrasonic. 4. Touch Panel 12 inchi. 5. PLC tipe : FL 10. 6. Kabel power ]enis : armored; tipe : NYRGBY. 7. Kabel kontrol ]enis : armored; tipe : N2XRGBY. 8. Kabel komunikasi dari PLC ke touch panel. 9. Laptop DELL. 10. Kabel download program dari laptop ke PLC. 11. Kabel download program dari laptop ke touch panel. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Langkah Perancangan Perancangan Sistem Penggerak Pintu Air non-manual (Otomatis) yang akan dilakukan dengan metode teknis yang terukur. Perancangan dibagi men] adi tiga bagian dengan ringkasan sebagai berikut: 1. Perancangan sistem level monitor yang disesuaikan dengan media yang akan diukur. 2. Perancangan sistem PLC (Programming Logic Control) dirancang sesuai dengan kebutuhan dan fungsi logic serta parameter yang akan dicontrol (ketinggian air) dengan membuat program 915

logic sesuai dengan kebutuhaan. 3. Perancangan applikasi sistem motor penggerak untuk tegangan (3 phase;50hz; 380V) disesuai kan dengan kebutuhan besar dan berat pi ntu air yang akan dipakai untuk membuka dan menutup pintu air. Dalam mengukur ketinggian level tersebut ada beberapa jenis yang berbeda berdasarkan fungsi seperti: (1) Sensor displacer; (2) Sensor float; (3) Sensor ultrasonic; dan (4) Sensor magnetic. Sistem kerja sensor ultrasonic merupakan sensor yang paling sesuai dikarenakan sensor ini tidak terkena media permukaan air dan lumpur, sehingga resiko korosi dapat dicegah. Perlengkapan control sistem motor ini juga dilengkapi dengan integral starter yang mana integral starter ini terdiri dari perangkat elektronik dan kontaktor untuk sistem electric control, Logic board, Interface board, Power supply board dan Relay board. Motor penggerak ini memiliki dua cara dalam pengoperasian: (1) local operation: pengoperasian dengan push button pada unit motor; dan (2) remote operation : pengoperasian secara otomatis dikontrol oleh sistem PLC. PLC terdiri dari CPU dan I/O, di mana CPU yang berfungsi untuk menjalankan logic control dan I/O berfungsi sebagai analog input dan output terminal yang menghubungkan antara level sensor dengan motor penggerak. Dalam PLC menggunakan power supply DC Programming. Sensor level ini menggunakan sistem kerj a Ultrasonic. Motor tiga 3 Phase yang digunakan ini merupakan motor compact yang lengkap dengan mekanik gearing (worm shaft dan worm wheel) untuk me-reduce putaran sehingga torsi meningkat atau kemampuan daya angkat pintu air meningkat. Motor penggerak ini menggunakan grease untuk pelumas gear yang tertutup dengan housing sehingga perform dari lubrikasi ini dapat bertahan lama, sampai dengan 10 tahun. Manfaat dari Sistem Penggerak Pintu Air non-manual (otomatis) adalah : 1. Diharapkan dengan sistem otomatis ini dapat dengan cepat menaggulangi banjir di daerah sekitar pintu air. 2. Pengaturan ketinggian air dapat terkontrol secara otomatis, pihak pekerja hanya melakukan pengawasan ketinggian air setiap hari. 3. Jumlah pekerja dapat dialihkan untuk tenaga handal seperti tim perawatan alat, sehingga dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. 4. Pembukaan dan penutupan pintu air dapat lebih cepat dengan sistem motor penggerak. 5. Perubahan dari sistem manual ke sistem otomatis. Gambar 1. Pintu Air Kali Tangki Sistem Manual. Gambar 3.1.2 Pintu Air Kali Tangki Menggunakan Sistem Motor Penggerak. 916

Hasil Rancangan Dan Pembahasan Pada paper ini penulis menggunakan percontohan Pintu Air Tangki di Jalan Labu, Jakarta Barat, dimana pintu air ini masih menggunakan sistem manual dalam pengoperasiannya yaitu dengan menggunakan manual handwheel untuk memutar. Adapun saat ini pekerjaan dalam proyek masih semi otomatis dengan menggunakan panel selector switch. Diatas telah ditampilkan gambar actual Pintu Air Kali Tangki beserta gambar sistem pengoperasiannya dimana pengoperasiannya dapat dilihat pada gambar diatas masih menggunakan manual handwheel yang mana memutar handwheel ini membutuhkan tenaga yang besar dikarenakan sangat berat dikarenakan handwheel berbanding langsung dengan gigi pemutar ulir pada pintu air, tanpa adanya gigi tambahan untuk reduce putarannya. Dengan kondisi seperti dapat dilihat di atas, maka penulis merancang bangun untuk pengaturan motor penggerak pintu air otomatis dengan menggunakan level control, dengan cara kerja, apabila debit air pada kondisi minimum, maka input level akan membaca situasi ini dan memerintahkan motor penggerak untuk bergerak searah putaran jarum jam menuju ke posisi pintu air menutup, dan sebaliknya apabila debit air pada kondisi maksimum, maka input level akan membaca situasi ini dan memerintahkan motor penggerak untuk bergerak berlawanan arah jarum jam menuju ke posisi pintu air membuka, tentu saja ini akan lebih efisien mengingat motor penggerak akan lebih cepat untuk melakukan pengoperasian membuka dan menutup pintu air dikarenakan di dalam motor penggerak terdapat gigi-gigi yang berfungsi untuk memperingan pengoperasian putaran, dan motor penggerak ini juga dalam pengoperasiannya akan dibantu dengan gearbox yang berfungsi untuk memperingan putaran motor penggerak dikarenakan gearbox ini yang akan bersentuhan langsung dengan ulir dari pintu air. Pada gambar diatas adalah gambar Pintu Air Kali Tangki yang sudah diubah sistem penggeraknya menggunakan motor penggerak dan di salah satu sisi menggunakan gearbox. Sistem ini dinamakan sistem semi otomatis karena masih menggunakan bantuan pekerja untuk pengoperasian untuk menutup dan membuka pintu air. Dengan adanya tambahan sensor level ultrasonic maka sistem pembukaan dan penutupan pintu air dapat diubah menjadi sistem otomatis dengan bekerjanya sensor level ultrasonic tersebut. Apabila ketinggian air mencapai maksimum batas yang ditentukan maka kontrol dari touch panel akan menginstruksikan motor penggerak untuk melakukan putaran motor berlawanan dengan arah jarum jam (menuju posisi open). Apabila ketinggian air mencapai minimum batas yang ditentukan maka kontrol dari touch panel akan menginstruksikan motor penggerak untuk melakukan putaran motor searah dengan arah jarum jam (menuju posisi close). Sensor ultrasonic Touch Panel PLC Actuator dan Gearbox ketinggian air Gambar 2. Diagram Alir Sistem Penggerak Otomatis Pintu Air 917

4. KESIMPULAN Telah berhasil dirancang dan dibangun sistem pengaturan Pintu Air Kali Tangki secara semi otomatis sesuai dengan gambar diatas. Adapun akan dilengkapi dengan sistem sensor level kontrol untuk mengubah dari sistem semi otomatis menjadi sistem otomatis. Sistem pengaturan otomatis terdiri dari : 1. Level Kontrol. 2. PLC (Programming Logic Control). 3. Motor Penggerak AC. 918