BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku.setiap suku memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku (etnis) yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. memahami wacana dengan baik dan tepat diperlukan bekal pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERNIKAHAN DALAM ADAT BATAK TOBA 2.1 SISTEM SOSIAL MASYARAKAT BATAK TOBA

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

menafsirkan makna homonim dan homofon, kesalahan dalam menafsirkan makna indiom, kesalahan dalam menafsirkan arti peribahasa, pengembalian stimulus,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat dimengerti (Bolinger

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari ilmu linguistik. Cabang-cabang ilmu linguistik tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan bersama (Suwito dalam Aslinda dkk, 2010: 06). Bahasa sebagai

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa berperanan penting dalam kehidupan manusia dengan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. dipilah menjadi dua, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal yaitu cara berkomunikasi seseorang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. pembeda antara sub-etnis di atas adalah bahasa dan letak geografis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinteraksi, bekerja sama, maupun untuk. mengidentifikasikan diri. Didalam tindak komunikasi itu, manusia

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

PRINSIP KERJA SAMA DAN PRESUPOSISI PADA PAPAN NAMA TOKO DAN PAPAN NAMA PENJUAL JASA DI KABUPATEN KEDIRI (TINJAUAN PRAGMATIK) SKRIPSI

b. Untuk memperkenalkan bahasa Batak Toba kepada masyarakat sebagai salah satu bahasa daerah yang turut memperkaya kebudayaan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pada masa sekarang ini walaupun pada kira-kira dua dekade yang silam ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini berisi latar belakang masalah penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. kesehariannya manusia saling membutuhkan interaksi dengan sesama untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu alat penghubung antara yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa selalu digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ungkapan manusia yang dilafalkan dengan kata-kata dalam. dan tujuan dari sebuah ujaran termasuk juga teks.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB I PENDAHULUAN. bentuk ujaran atau tuturan. Tuturan-tuturan yang digunakan tersebut biasanya

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya dilindungi oleh Undang-undang Dasar Dalam penjelasan Undangundang

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa; penyelidikan bahasa secara ilmiah (Kridalaksana,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah percakapan, pemahaman tentang implikatur mutlak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung banyak pengetahuan didalamnya. Tidak jarang ditemui kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang arbitrer yang dipergunakan oleh masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku yang masing-masing suku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki makna yang sama. Salah satu fungsi dari bahasa adalah sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia secara kodrati diberi kelebihan oleh sang Maha Pencipta dalam

BAB I PENDAHULUAN. Batak Toba mempunyai bahasa Batak Toba sebagai lambang identitas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide, gagasan, atau pendapat. Alat komunikasi itu disebut

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI PENUTUP VI.1. Kesimpulan Data.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia. Bahasa terdiri atas bahasa lisan dan tulisan. Sebagai bagian dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa-bahasa daerah di Indonesia mempunyai pengaruh dalam. Bahasa Karo, merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia yang masih

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

IMPLIKATUR PASAMBAHAN DALAM BATAGAK GALA DI KANAGARIAN PAUH V SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Rapat sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Rasanya tidak

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempermudah kita untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Bahasa adalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat

SEMINAR KESUSASTERAAN MELAYU ANTAR BANGSA ( INDONESIA, BRUNEI DARUSSALAM, THAILAND DAN MALAYSIA ) 21 MEI 2001 DI LABORATORIUM PARIWISATA USU O L E H

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa dapat menjalin hubungan yang baik, dan dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu hal yang suci, karena itu selalu diusahakan agar dapat berjalan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, 2003:588).

BAB I PENDAHULUAN. dalam teori semantik, atau dengan perkataan lain, membahas segala aspek makna

II. LANDASAN TEORI. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang. Cabang-cabang

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku.setiap suku memiliki acara adat yang berbeda-beda dalam upacara adat perkawinan, kematian dan memasuki rumah baru.dalam upacara perkawinan dalam Batak Toba kita mengenal acara mariaraja.mariaraja itu adalah acara yang dilakukan sebelum acara perkawinan dimulai.mariarajaadalah suatu kegiatan prapesta atau acara yang bersifat seremonial yang mutlak diselenggarakan oleh penyelenggara pesta/acara yang bertujuan untuk:mempersiapkan kepentingan pesta atau acara yang bersifat teknis dan non teknis. Mariaraja juga merupakan pemberitahuan pada masyarakat bahwa pada waktu yang telah ditentukan ada pesta/acara pernikahan dan berkenaan dengan itu agar pihak lain tidak mengadakan pesta/acara dalam waktu yang bersamaan, memohon izin pada masyarakat sekitar terutama dongan sahuta atau penggunaan fasilitas umum pada pesta yang telah direncanakan. Maria raja bertujuan mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi acara adat dan resepsi pernikahan. Jika sudah disepakati, pihak parboru sebagai penyelenggara pesta (istilah adatnya dialap jual), akan melakukan maria raja. Sedangkan pihak paranak melakukan maria raja. Acara dilakukan di kediaman masing-masing, yang pada intinya pembagian

tugas kerja pada acara adat nantinya dan penyebaran undangan. Pertemuan biasanya dilakukan sedikitnya 2 minggu sebelum upacara untuk memperoleh komitmen dukungan para tetua dongan sabutuha, haha anggi, serta boru bere. Acara maria raja lazimnya dihadiri oleh dongan tubu dan boru bere (kerabat dari bapak calon pengantin). Acara ini sering diadakan setelah jamuan makan siang atau sore dan turut menyajikan makanan yaitu lappet atau makanan lainnya yang ditemani dengan kopi atau teh.beberapa hal pokok yang dibicarakan mengenai pembagian tugas kerja pada acara adat dan resepsi pernikahan yaitu: 1. Menetapkan siapa yang bertanggung jawab untuk memeriksa runutan atau agenda. 2. Memberikan kata sambutan (mandok hata) di gereja pada hari yang di tentukan. 3. Menjadi sihunti ampangpada acara marsibuha-buhai, menerima ulos Herbang. 4. Orang penyimpan atau penerima ulos pengantin. 5. Orang penerima beras dan dengke (makanan dari ikan mas). 6. Orang yang membawa dan membagi makanan dan minuman untuk marsibuha-buhai. 7. Orang yang membawa dan membagi makanan dan minuman untuk acara adat.

8. Orang yang mempersiapkan makanan tamu nasional atau prasmanan. 9. Orang penerima tamu dan souvenir. 10. Orang yang memegang kado atau amplop dari para tamu di meja tamu, dan hal-hal penting lainnya. Masyarakat Batak Toba mempunyai beberapa upacara adat, diantaranya: acara adat perkawinan, kematian, dan memasuki rumah baru. Acara adat memiliki peranan penting dalam bersosialisasi dengan sesama manusia untuk menyampaikan maksud dan tujuan. Tanpa adanya acara adat di masyarakat Batak Toba tidak akan terjadi suatu acara. Acara akan terjadi bila ada percakapan yang sejalan. Percakapan itu akan menghasilkan sebuah hasil. Dan itulah yang dinamakan dengan implikatur. Implikatur adalah maksud suatu ucapan atau apa yang diimplikasikan atau diucapkan dan penting dicatat bahwa penuturlah yang menyampaikan makna lewat implikatur dan pendengarlah yang mengenali makna yang disampaikan lewat inferensi itu dan kesimpulan yang sudah dipilih ialah kesimpulan yang mempertahankan asumsi kerja sama(yule, 2006:70). Implikatur adalah contoh utama dari banyaknya informasi yang disampaikan daripada yang dikatakan. Supaya implikatur tersebut dapat ditafsirkan, maka beberapa prinsip kerja sama dasar harus lebih dini diasumsikan dalam pelaksanaannya. Pada pembahasan sebelumnya kita berasumsi bahwa penutur dan pendengar yang terlibat dalam percakapan

umumnya saling bekerja sama. Misalnya, untuk keberhasilan suatu referensi, diharapkan kerja sama menjadi faktor utama. Bentuk kerja sama ini ialah kerja sama yang sederhana di mana orang orang yang sedang berbicara umumnya tidak diasumsikan untuk berusaha membingungkan, mempermainkan, atau menyembunyikan informasi yang relevan satu sama lain, serta pengulangan kata tanpa menambah kejelasan. jika ungkapan itu dipakai dalam percakapan, dengan jelas penutur bermaksud untuk menyampaikan informasi yang lebih banyak daripada yang dikatakan. Penting bagi kita untuk mengetahui maksim-maksim ini sebagai asumsi yang tidak dinyatakan dalam suatu percakapan, karena prinsipprinsip ini diasumsikan dalam interaksi normal, maka penutur jarang menyebutkan mereka. Akan tetapi ada beberapa jenis ungkapan tertentu yang dipakai oleh penutur untuk menandai bahwa ungkapan-ungkapan itu berbahaya bila tidak sepenuhnya mengikuti prinsip- prinsip itu. Dan jenis ungkapan - ungkapan itu disebut pembatas. Maksim kualitas untuk interaksi kerja sama dalam bahasa daerah paling baik diukur dengan sejumlah ungkapan-ungkapan yang kita gunakan untuk menunjukkan bahwa apapun yang sedang kita katakan mungkin tidak sepenuhnya tepat. Tanda- tanda yang terkait dengan harapan relevansi dari maksim relasi dapat ditemukan di tengah-tengah pembicaraan ketika penutur mengatakan sesuatu.

Kedudukan bahasa daerah atau percakapan perlu dipertimbangkan sebagai alat komunikasi penuturnya, sebagai bagian kebudayaan dan pemerkaya bahasa nasional. Percakapan atau bahasa daerah merupakan dasar kebudayaan daerah yang pada gilirannya merupakan unsur penyumbang dalam kebudayaan nasional. Percakapan atau bahasa merupakan pikiran, perasaan seseorang yang teratur serta yang dipergunakan sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat. Percakapan atau bahasa itu sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu bagian lahir dan bagian makna.bagian lahir yang nyata adalah merupakan bunyi yang teratur dan dinamakan bentuk bahasa. Bagian makna adalah merupakan bentuk pikiran dan perasaan manusia dan inilah yang dinamakan isi bahasa atau percakapan. Penjelasan Undang Undang Dasar 1945 yang berhubungan dengan Bab XV, pasal 36, menyatakan bahwa bahasa- bahasa daerah yang masih dipakai sebagai alat penghubung yang hidup dan dibina oleh masyarakat pemakainya dihargai dan dipelihara oleh negara,karena bahasa-bahasa itu adalah bagian dari kebudayaan Indonesia yang hidup.bahasa Batak Toba merupakan salah satu bahasa daerah yang ada di Sumatera Utara. Selain menjadi alat komunikasi,bahasa Batak Toba juga berfungsi sebagai identitas atau jati diri bagi masyarakat penuturnya. Disamping itu,

bahasabatak Toba juga merupakan bahasa pendukung budaya bagi masyarakat yang menggunakannya dalam upacara-upacara atau pesta-pesta adat dan peristiwa -peristiwa penting lainnya. Percakapan atau bahasa adalah komunikasi antara anggota masyarakat berupa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf, 1984:16). Penggunaan bahasa atau percakapan yang sama dalam lingkungan tertentu bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi tetapi juga dapat berfungsi sebagai alat yang berguna untuk menciptakan rasa keakraban, rasa satu bangsa, rasa satu wilayah, dan rasa sepenanggungan. Dengan adanya kenyataan ini, maka benarlah ungkapan bahasa menunjukkan bangsa. Kenyataan ini, juga terlihat pada bahasa bahasa daerah. Bahasaadalah alat komunikasi yang memiliki peran penting dalam bersosialisasi dengan sesama manusia untuk menyampaikan maksud dan tujuan. Tanpa bahasa atau percakapan dimasyarakat tidak dapat terjadi interaksi ataupun hubungan timbal balik antara sesama manusia. Bahasa adalah sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota masyarakat bahasa untuk komunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama. Sistem pada definisi ini menunjuk adanya elemen-elemen beserta hubungan satu

sama lainnya yang akhirnya membentuk suatu konsisten yang bersifat hierarkis. Objek kajian linguistik adalah bahasa lisan, yaitu bahasa dalam bentuk bunyi ujar. Misalkan dalam praktik berbahasa dijumpai ragam bahasa tulis, dianggap sebagai bahasa skunder, yaitu rekaman dari bahasa lisan. Oleh karena itu, bahasa tulis bukan menjadi sasaran utama kajian linguistik (Nababan, 1987:15). Konsekuensi logis dari anggapan bahkan keyakinan ini adalah dasar analisis cabang-cabang linguistik apa pun (fonologi, morfologi, sintaksis, pragmatik, semantik). Berkiblat pada korpus data yang bersumber dari bahasa lisan, walaupun yang dikaji sesuai dengan konsentrasinya masingmasing. Misalnya, fonologi berkonsentrasi pada persoalan bunyi, morfologi pada persoalan struktur internal kata, sintaksis pada persoalan susunan kata dan kalimat, pragmatik pada makna kata, semantik pada persoalan makna kata.dari sini dapat dipahami bahwa implikatur percakapan berkaitan erat dengan bahasa, sebab kalau tidak adanya bahasa percakapan pun tidak akan terjadi. Oleh sebab itu, implikatur percakapan berkaitan erat dengan bahasa itu sendiri. Pragmatik adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang makna yang disampaikan oleh penutur atau penulis dan ditafsirkan oleh pendengar atau pembaca. Sebagai akibatnya cabang ilmu ini lebih banyak berhubungan

dengan analisis tentang apa yang dimaksudkan orang dengan tuturantuturannya daripada dengan makna terpisah dari kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan itu sendiri. Pragmatik adalah cabang ilmu tentang maksud penutur. Tipe cabang ilmu ini perlu melibatkan penafsiran tentang apa yang dimaksudkan orang didalam suatu konteks khusus dan bagaimana konteks itu berpengaruh terhadap apa yang dikatakan. Diperlukan suatu pertimbangan tentang bagaimana cara penutur mengatur apa yang ingin mereka katakan yang disesuaikan dengan orang yang mereka ajak bicara dimana, kapan, dan dalam keadaan apa. Pragmatik adalah cabang ilmu tentang makna kontekstual. Pendekatan ini juga perlu menyelidiki bagaimana cara pendengar dapat menyimpulkan tentang apa yang dituturkan agar dapat sampai pada suatu interprestasi makna yang dimaksudkan oleh penutur. Tipe cabang ilmu ini menggali betapa banyak sesuatu yang tidak dikatakan ternyata bagian yang disampaikan.george Yule mengatakan bahwa cabang ilmu ini adalah cabang ilmu yang pencarian makna yang tersamar. Pragmatik adalah cabang ilmu tentang bagaimana agar lebih banyak yang disampaikan daripada yang dituturkan. Dan pandangan ini kemudian menimbulkan pertanyaan tentang apa yang menentukan pilihan antara yang dituturkan dengan yang tidak dituturkan. Jawaban yang mendasar terikat pada gagasan jarak keakraban, baik keakraban fisik, sosial, atau konseptual, menyiratkan

adanya pengalaman yang sama. Pada asumsi tentang seberapa dekat atau jauh jarak pendengar, penutur menentukan seberapa banyak kebutuhan yang dituturkan. Pragmatik adalah cabang ilmu tentang ungkapan dari jarak hubungan, Inilah empat ruang lingkup yang tercakup dalam pragmatik. Suatu perbedaan tradisional tentang analisis bahasa membedakan pragmatik dengan sintaks dan semantik. Sintaks adalah cabang ilmu tentang hubungan antara bentuk-bentuk kebahasaan, bagaimana menyusun bentukbentuk kebahasaan itu dalam suatu tatanan atau urutan dan tatanan mana yang tersusun dengan baik. Tipe cabang ilmu inilah yang biasanya terjadi tanpa mempertimbangkan dunia referensi atau pemakai bentuk-bentuk itu. Semantik adalah cabang ilmu tentang hubungan antara bentuk-bentuk linguistik dengan entitas didunia, yaitu bagaimana hubungan kata-kata dengan sesuatu secara harafiah. Analisis semantik juga berusaha membangun hubungan antara deskrifsi verbal dan pernyataan-pernyataan hubungan didunia secara akurat atau tidak, tanpa menghiraukan siapa yang menghasilkan deskripsi tersebut. Pragmatik adalah cabang ilmu tentang hubungan antara bentuk-bentuk linguistik dan pemakai bentuk-bentuk itu. Diantara ketiga bagian tersebut perbedaannya hanya ada pada pragmatik sajalah yang memungkinkan orang kedalam suatu analisis. Manfaat belajar bahasa melalui pragmatik ialah bahwa seseorang dapat bertutur kata tentang makna yang dimaksudkanorang, asumsi mereka, maksud atau tujuan mereka, dan jenis-

jenis tindakansebagai contoh permohonan yang mereka perlihatkan ketika mereka sedang berbicara. Jadi, pragmatik itu menarik karena melibatkan bagaimana orang saling memahami satu sama lain secara linguistik, tetapi pragmatik dapat juga merupakan ruang lingkup studi yang mematahkan semangat karena cabang ilmu ini mengharuskan kita untuk memahami orang lain dan apa yang ada didalam pikiran mereka. Kerugian yang besar adalah bahwa semua konsep manusia ini sulit dianalisis dalam suatu acara yang konsisten dan objektif. Sebagian dari keteraturan ini berasal dari kenyataan bahwa manusia adalah anggota kelompok sosial dan mengikuti pola-pola tingkah laku umum yang diharapkan dalam kelompok itu. Didalam suatu kelompok sosial yang akrab, biasanya kita akan mudah untuk berlaku sopan dan mengatakan sesuatu yang sebaliknya didalam suasana lingkungan sosial baru yang belum akrab, kadang-kadang kita tidak yakin tentang apa yang dikatakan dan kita khawatirkan jangan-jangan kita mengatakan sesuatu yang salah. Sumber keteraturan lain dalam penggunaan bahasa berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan orang-orang didalam suatu masyarakat linguistik memiliki pengalaman-pengalaman dasar yang sama tentang dunia dan saling memberikan banyak pengetahuan non-linguistik. Jenis keteraturan yang baru saja diuraikan tadi adalah yang sederhana dari pemakaian bahasa yang sebagian besar diabaikan oleh kebanyakan analisis

linguistik. Untuk memahami mengapa penelitian aspek-aspek penggunaan yang biasa ini, dan banyak aspek lain, telah menjadi bidang ilmu pragmatik. Dalam jangka waktu yang panjang dalam ilmu bahasa, sudah ada keinginan kuat dalam sistem-sistem analisis yang formal, dan seringkali berasal dari matematika dan logika. Penekanannya ada pada penemuan beberapa prinsip abstrak yang bertumpu pada intisari bahasa itu juga. Dengan menempatkan penemuan ciri-ciri bahasa yang abstrak, secara potensial universal, para ahli bahasa dan filsafat bahasa cenderung untuk menyingkirkan catatan apa saja yang mereka temukan tentang pemakaian bahasa setiap hari. Pendekatan sintaksis terhadap kalimat ini akan berkesesuaian dengan aturan-aturan yang menentukan struktur yang benar dan meniadakan susunan yang tidak benar, analisis sintaksis juga disyaratkan untuk menunjukan bahwa ada elemen yang hilang dan untuk menerapkan aturan-aturan yang membolehkan celah kosong, semantik juga berkenaan dengan kondisi nyata dari proposisi yang dinyatakan di dalam kalimat. Proposisi ini biasanya berhubungan dengan arti harafiah dasar dari suatu klausa sederhana dan disajikan secara konvensional. Ada banyak prinsip lain dari tipe ini yang akan kita bahas dalam bab bab berikut ini. Memulai dengan suatu prinsip yang sangat sederhana lebih dari dua penutur secara bersama, lebih sedikit bahasa yang akan mereka butuhkan untuk dipakai mengenali sesuatu yang dikenal.

Oleh sebab itu, penulis tertarik memilih judul Implikaturpercakapandalamacaramartonggorajapadaupacaraadatperkawina nmasyarakatbataktoba: kajianpragmatik. 1.2 Rumusan Masalah Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana tahapan pelaksanaan implikatur percakapan dalam acara marriaraja pada upacara perkawinan adat masyarakat Batak Toba? 2. Makna apakahyang terkandung dalam implikatur percakapan dalam acara marria raja pada upacara adat perkawinan masyarakat Batak Toba? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas maka penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui tahapan pelaksanaan implikatur percakapan dalam acara marriarajapada upacara adat perkawinanmasyarakat Batak Toba. 2. Untuk mengetahui makna apa saja yang terkandung dalam implikatur percakapan pada acaramarria raja dalam adat perkawinan masyarakat Batak Toba

1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas maka manfaat penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui lebih luas tentang implikatur percakapan dalam acara marria raja pada upacara perkawinan masyarakat Batak Toba. 2. Sebagai sarana untuk meningkatkan penelitian tentang implikatur percakapan dalam acara marria raja pada upacara perkawinan masyarakat Batak Toba. 3. Bagi masyarakat umumnya, sebagai bahan informasi agar terusmenerus menjalankan implikatur percakapan dalam acara marria raja pada upacara perkawinan masyarakat Batak Toba. 4. Bagi penulis sendiri, untuk menambah wawasan tentang implikatur percakapan dalam acara marria raja pada upacara perkawinan masyarakat Batak Toba.