BAB III PERATURAN DALAM PERTANDINGAN WUSHU

dokumen-dokumen yang mirip
LARANGAN, PENILAIAN, DAN PENENTU KEMENANGAN.

PERATURAN PERTANDINGAN AMATIR (KOMITE) BAB 1 SARANA PERTANDINGAN PASAL 1 ARENA DAN KELENGKAPAN PERTANDINGAN

KARATE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu. Olahraga

PERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA TARUNG DERAJAT

PERATURAN KHUSUS CABANG BULUTANGKIS IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN LOMBA INLINE SKATE OPEN VENI VIDI VICI APRIL 2011 A. PERSYARATAN PESERTA

FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018

PERATURAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE DALAM RANGKA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR SMA (POPSMA)

PERATURAN DAN KETENTUAN TURNAMEN FUTSAL ANTAR MADRASAH KABUPATEN SLEMAN

TATA TERTIB CABANG TENNIS PEKAN OLAHRAGA MASYARAKAT (PORMAS) KANSAI 2014 KYOTO, 9 AGUSTUS 2014

PERATURAN RESMI BERMAIN

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

PERATURAN PERTANDINGAN TURNAMEN FUTSAL GPKN CUP

NARASI KEGIATAN TIM KESEHATAN DALAM RANGKA KEJUARAAN TERBUKA TAE KWON DO PRA YUNIOR TAHUN 1999

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

BAB IV BELA DIRI. 108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017

DAFTAR PEMAIN (FUTSAL)

TOR THEME OF REFERENCE

Peraturan Administrasi Peraturan Umum Peraturan Pertandingan

PENCAK SILAT OLIMPIADE BRAWIJAYA

Peraturan Administrasi Peraturan Umum Peraturan Pertandingan

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018

Panduan Peraturan. Mile Family Club Line Follower Robot Contest 2016 With Universitas Potensi Utama. Lab Studio, Lantai 1. Food Court, Lantai 5

PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012

PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, MARET 2018

PERATURAN PERTANDINGAN PENCAK SILAT

BASKET OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

BAB IV ANALISIS DATA

FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA FUTSAL FIK CUP Nama Institusi. Nama PenanggungJawab Team

GUIDE LINE BADMINT COMPETITION. Powered by BROADWAY

PERATURAN FUTSAL. Seorang pemain hanya boleh bergabung dengan 1 tim saja. Warna baju yang dipakai masing-masing tim tidak boleh sama.

PERATURAN PERTANDINGAN IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA

Kompetisi Debat Nasional MMO 2015 Himpunan Mahasiswa D3 Manajemen Pemasaran Telkom University

PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN LOMBA. 7-8 November Diselenggarakan oleh : DISORDA DKI JAKARTA PORSEROSI PENGPROV DKI JAKARTA. Bekerjasama dengan :

BAB I PENDAHULUAN. yaitu gaya bebas (free style) dan gaya greco-roman (Romawi-Yunani).

FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA FUTSAL FIK CUP Nama Institusi. Nama PenanggungJawab Team

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018

PANJAT TEBING OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

MANUAL PERTANDINGAN PUTRA ARISA JUNIOR LEAGUE 2018 KELAHIRAN KELAHIRAN 2006

TECHNICAL HANDBOOK KETENTUAN UMUM DAN PERATURAN PERTANDINGAN KEJUARAAN HOCKEY INDOOR ANTAR PELAJAR SMP DAN SMA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong,

PERATURAN LOMBA 2 3 SEPTEMBER 2016

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL SGS PLN JAWA BARAT OPEN MEI 2012

PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Wushu Indonesia. Pengurus Provinsi Jawa Tengah

PERATURAN SEPAK TAKRAW

4. Babak semifinal dan final akan diadakan pada Jumat, 27 Mei 2016.

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BALI OPEN 5 10 NOPEMBER 2012

Deskripsi. Penghargaan. Contact Person

2015 PROFIL BANTINGAN LENGAN, BANTINGAN KEPALA DAN TARIKAN LENGAN PADA GAYA ROMAWI- YUNANI CABANG OLAHRAGA GULAT

PERATURAN UMUM FARMASI CUP 2017 BASKETBALL and FUTSAL COMPETITION

PETUNJUK TEKNIS Tennis Meja PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shella Abdillah Sunjaya, 2013

TATA CARA/KETENTUAN KALIGRAFI NASAKH RIAB FAIR VI 2017

PERATURAN UMUM DAN KHUSUS NATIONAL ACCOUNTING AND TAX OLYMPIAD TAHUN 2017

PANITIA DIES NATALIS XXXI DAN WISUDA XX UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wushu di Indonesia yang sebelumnya dikenal dengan nama Kuntauw dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi

PERATURAN LOMBA Desember Diselenggarakan oleh : MONASTANA Speed Skating Club - Jakarta

SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS!

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ROBOTICS REGIONAL COMPETITION 2018

LARI GAWANG OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah yang sangat rendah emosinya.

PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET PUTRA DAN PUTRI LIGA MEDIKA 2018

KETENTUAN KEJUARAAN BULU TANGKIS MILO SCHOOL COMPETITION 2014 TANGGAL 24 FEBRUARI 1 MARET 2014

BAB I UMUM. Penegasan:

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PORSENI BUMN IX 2016

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018

a. mendeskripsikan pelanggaran peraturan di dalam regulasi Turnamen; b. menentukan sanksi yang dikeluarkan dalam setiap pelanggaran;

INFORMASI UMUM FUTSAL CHEMISTRY FESTIVAL AND COMPETITION 2017

ISLAMIC ECONOMIC OLYMPIAD (SEO) IQTISHODUNA 2016 HIMPUNAN MAHASISWA EKONOMI ISLAM UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA

PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE DEBAT BAHASA INDONESIA PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PANDUAN ROBO LINE CONTEST 2011

TATA TERTIB SIDANG VERIFIKASI PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA 2015

PETUNJUK TEKNIS BIDANG OLAHRAGA PORSENI XIV KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH TAHUN 2014

DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAWA TIMUR OPEN 2012 Surabaya, November 2012 (RANKING POINT)

DAFTAR ISI. Piala Wali Kota Bekasi 2018 [Revised V/ ]

A. Persyaratan Peserta

VALUE & STANDAR KOMPETISI AIS BANDUNG FUTSAL GOES TO SCHOOL CUP III 2014

9 PERATURAN DAN KETENTUAN PERTANDINGAN CABOR PENCAK SILAT

PERATURAN PERMAINAN LIGA FUTSAL Sportaculer High School and College Tournament (SPECTA) 2016

PETUNJUK TEKNIS BIDANG OLAHRAGA PORSENI XV KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. tujuan untuk merebut kemenangan. Pertandingan tersebut bisa berbentuk

SMA NEGERI 1 BEKASI ENGLISH CONVERSATION CLUB (ECC)

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN OLIMPIADE SD MATHEMATICS EDUCATION FAIR 2017

LEGO FUN BRICK AND SPEED BUILDING COMPETITION

KEJUARAAN BULUTANGKIS SWASTA NASIONAL USM LI-NING OPEN 2015 GELORA PROF. SUDARTO, SH UNIVERSITAS SEMARANG JL. SOEKARNO-HATTA SEMARANG

KETENTUAN KETENTUAN KEJURNAS BULUTANGKIS BEREGU DEWASA SISTIM SUDIRMAN ANTAR KLUB & PERORANGAN TARUNA TAHUN 2012

sama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang.

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BANTEN OPEN 2012 CILEGON, OKTOBER 2012

PETUNJUK TEKNIS Bulutangkis PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET TIMELINE OLIMPIADE BADMINTON

PERATURAN PERTANDINGAN INTERSPORT PASSION GOAL 2016 BABAK REGIONAL

Transkripsi:

38 BAB III PERATURAN DALAM PERTANDINGAN WUSHU A. Peraturan Pertandingan Wushu Peraturan pertandingan Wushu-Sanshou, disebut juga rules for international Wushu-Sanshou Competition, yang terdiri dari 8 (delapan) Bab sebagai berikut: Rules for international Wushu-Sanshou Competition Bab Bab 1 Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Tentang Peraturan Umum Bentuk Pertandingan Sistem Pertandingan Persyaratan dan Kualifikasi Kategori Kelas Penimbangan badan Pengundian Peserta Pakaian dan Perlengkapan pertandingan Protokol Pertandingan Cabut Diri / Mengundurkan diri Peraturan lainnya

39 Bab II Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Personil dan Tugas Penjurian Komposisi Personil Penjurian Komposisi Staf Pertandingan Tugas Personil Penjurian Bab III Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Tugas Dewan Hakim Komposisi Dwan Hakim Tugas Dewan Hakim Syarat Dan Prosedur Pengajuan Protes Bab IV Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Metode Kompetisi, Kriteria Penilaian dan Hukuman Metode Kompetisi Bagian yang Tidak Boleh Diserang Bagian yang Sah Diserang Metode Yang Dilarang Digunakan Kriteria Penilaian Pelanggaran Dan Hukuman Menghentikan Pertandingan Bab V Pasal 24 Penentuan Menang Dan Kalah Kemenangan Dan Kekalahan

40 Pasal 25 Penentuan Angking Pemenang Bab VI Pasal 26 Pasal 27 Tata Cara Pencatatan Dan Perencanaan Pertandingan Perencanaan Pertandingan Pencatatan Bab VII Pasal 28 Pasal 29 Isyarat Dan Aba-Aba Isyarat Dan Aba-Aba Wasit Gesture / Isyarat Juri Sisi Bab VIII Pasal 31 Pasal 32 Arena Arena Perlengkapan Penjurian Pada Bab IV, merupakan bab yang terkait dengan masalah yang akan dikaji dalam tulisan ini, sebab pada bab ini tertuang tentang dasar-dasar metode kompetensi, kriteria penilaian dan hukuman. Tidak jarang para atlet dalam peraturan ini melakukan kekerasan. Seringkali pukulan, tendangan yang dilakukan tidak bersesuaian dengan peraturan yang telah dituliskan.

41 Dalam Pasal 17 Peraturan Pertandingan Wushu, dikatakan tentang metode kompetisi,...bahwa metode ini bisa dilakukan dengan menyerang, dan menangkis dengan menggunakan semua teknik aliran Wushu- Sanshou... Sebagaimana yang telah diketahui, bahwa aliran Wushu ada yang tradisional, dan modern, dari kesemua aliran tersebut cara-cara beladirinya (jurusjurusnya) dapat digunakan sebagai metode kompetensi. Akan tetapi dari cara beladirinya itu, ada hal-hal yang tidak boleh diserang sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 19 yakni bagian kepala, tubuh serta paha. Selanjutnya dalam Pasal 20 tentang Metode yang dilarang digunakan disebutkan sebagai berikut: 1. Melakukan serangan dengan menggunakan kepala, sikut, lutut atau mematahkan persendian lawan 2. Membanting dengan mengarahkan kepala lawan ke lantai, atau dengan sengaja menekan lawan ke lantai 3. Menyerang kepala lawan ketika lawannya sedang jatuh di lantai, dengan teknik apapun. Peraturan-peraturan tersebut adalah peraturan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh para atlet wushu-sanshou sebab jika tidak mentaatinya, maka tindakan tersebut akan disebut sebagai tindakan kekerasan. Tindakan tersebut adalah tindakan yang melanggar hukum yang berlaku. wushu adalah: Biasanya bentuk pelanggaran yang sering dilakukan oleh para atlet 1. Merangkul lawan dengan pasif 2. Meminta berhenti ketika berada dalam posisi tidak menguntungkan 3. Secara sengaja menunda atau menangguhkan pertandingan 4. Berperilaku tidak sportif, tidak mematuhi keputusan wasit 5. Tidak mengenakan pelindung gigi, secara sengaja membuang pelindung gigi atau mengendorkan pelindung tubuh 6. Pemain melakukan pelanggaran protokol

42 Dari point 6 (enam) tersebut, pelanggaran protokol harus dibedakan dengan pelanggaran personal, yakni sebagai berikut: 1. Menyerang lawan sebelum aba-aba kaishi atau setelah aba-aba ting 2. Menyerang lawan pada bagian yang dilarang 3. Menyerang lawan dengan menggunakan teknik yang dilarang. Kriteria penilaian yang digunakan dalam hal ini, juri atau hakim akan merujuk kepada Pasal 21 tentang kriteria penilaian, yakni sebagai berikut: Perolehan Point dari Pemain Perolehan Point Keterangan (2) Dua Point 1. Jika lawannya terjatuh ke luar arena 2. Lawannya terjatuh di arena sementara dia tetap berdiri 3. Menendang tubuh atau menendang kepala lawan 4. Dapat menjatuhkan lawan dengan menggunakan teknik jatuh, kemudian segera berdiri. 5. Lawannya mendapatkan hitungan serangan yang sah (forcible counted) 6. Lawannya mendapatkan peringatan (1) Point 1. Memukul tubuh dan kepala lawan 2. Menendang kepala lawan 3. Kedua pemain jatuh di arena, pemain yang jatuh belakangan mendapatkan satu (1) point 4. Dapat menjatuhkan lawan dengan menggunakan teknik jatuhan tetapi dia tidak dapat berdiri kembali 5. Setelah mendapatkan perintah untuk menyerang, lawannya tidak melakukan serangan sampai 8 (delapan) titik. 6. Lawannya dengan sengaja menjatuhkan diri dan tidak dapat berdiri kembali sampai 3 (tiga) detik 7. Lawannya mendapatkan teguran

43 (0) Point 1. Teknik yang digunakan tidaklah jelas 2. kedua pemain jatuh di arena atau jatuh ke luar arena bersamaan 3. seorang pemain terjatuh ketika akan menyerang 4. Memukul lawan dalam keadaan berangkulan B. Bentuk-Bentuk Pelanggaran dalam Pertandingan Wushu Berikut adalah beberapa kasus yang terkait dengan bentuk kelalaian dalam pertandingan Wushu, kasus-kasus yang akan diterangkan di bawah ini sebagai hasil pengamatan dari penulis selama mengikuti pertandingan wushu, sebagai kesimpulan sementara kasus-kasus dalam pertandingan wushu disebabkan oleh: 1) Kualitas wasit dan kelalaian wasit 2) Tanggungjawab panitia pertandingan, menyakit sarana dan fasilitas tanding 3) Pemeriksaan medis, menyangkut fit dan unit layak untuk ditandingkan. Berikut adalah keterangannya: 1. Kasus Kelalaian Wasit Pertandingan wushu-sanshou yang dipimpin oleh seorang wasit, yang mana wasit tersebut telah lulus serta dibekali oleh ilmu-ilmu tentang kepemimpinan di Panggung pertandingan Wushu, tetapi pada prakteknya dipertandingan kelalaian wasit sangat mencolok terutama pemberian abaaba pada perhentian sementara pada saat pertandingan (ting).

44 Pada saat terjadinya ting atau berhentinya pertandingan oleh wasit seharusnya kedua atlet kembali ke tempat semula, tetapi pada prakteknya atlet di pertandingankan sehingga banyak terjadi kelalaian, karena salah seorang atlet bisa saja dalam keadaan tidak sedang siap, sehingga atlet yang tidak siap menerima pukulan atau tendangan dari lawannya dan mengakibatkan atlet tersebut K.O (knoc out) bahkan bisa lebih parah lagi yaitu mengakibatkan hilangnya nyawa. Contoh nyata dalam kelalaian wasit ini, kita dapat temukan pada atlet Stefi Stefani & Ria, Atlet Stefi kena pukulan bagian kepala belakang oleh atlet Ria karena di ting wasit dan Stefi mengira pertandingan berhenti sehingga Stefi merasa aman, namun wasit saat itu pula memulai lagi perhitungan dari pertandingan, sementara atlet Stefani belumlah siap untuk bertanding Berikut adalah data statistik tentang kasus kelalaian wasit: Kasus atlet Stefi Stefani & Ria Tahun 2007 2008 2009 2. Kasus Kelalaian panitia dan Sarana Tanding Panitia seharusnya adalah yang bertanggungjawab penuh terhadap hasil daripada pertandingan, tetapi kalau penyelenggaraannya disahkan dan tidak sesuai dengan ketentuan fasilitas yang sudah ditetapkan maka dapat berakibat kecelakaan yang berat misalkan saja, panggung pertandingan

45 Sanshou yang seharusnya ada perlindungan yang memadai untuk atlet lalu dikurangkan atau bahkan tidak layak, maka berakibat membahayakan atlet, karena pada saat terjadinya pergulatan atlet yang mana keduanya berusaha untuk membanting lawan namun fasilitas panggung tidak memadai untuk keselamatan atlet, maka akan terjadinya bantingan tersebut, mencederai atlet tersebut, bahkan lebih parah lagi dapat mengakibatkan matinya atlet. Contoh konkret pada saat Porprov di karawang 2006 yang telah silam antara atlet Teguh Wartana Vs Bagja, pada saat itu Bagja terlempar keluar oleh Teguh, tetapi hambalan pelindung tidak sesuai dengan ketinggian panggung, sehingga saat keduanya jatuh bertumpuk, Teguh menindih kepala Bagja dan mengakibatkan cedera leher atlet Bagja hingga luka parah. Berikut adalah data statistik kasus kelalaian panitia dan sarana tanding. Kasus Atlet Teguh Wartana Vs Bagja, Tahun 2006 2007 2008 3. Kasus Kelalaian Medis Dikarenakan dalam pertandingan Wushu-Sanshou penimbangan berat badan dilakukan hanya sekali dalam keseluruhan pertandingan, sehingga Atlet berusaha menurunkan berat badannya semaksimal mungkin bahkan ekstrim sampai tidak menghiraukan kesehatannya yang tepat, dan

46 membahayakan dirinya seperti dehidrasi, mengapa medis meloloskan?! Dikarenakan pemeriksaan medis dilakukan di awal dan bukan setelah penimbangan berat badan, sehingga atlet diperiksa pada saat kondisi prima, tetapi pada saat penimbangan harus menurunkan berat badan yang hanya diberi tempo 1 jam saja. Contoh konkretnya, pada Kejuaraan Nasional di Surabaya April 2007 atlet menurunkan berat badan sampai atlet tersebut tidak sadarkan diri setelah penimbangan, namun sayangnya apabila setelah itu di tes oleh medis, sudah pasti atlet tersebut tidak layak dipertandingkan, namun pertandingan tetap saja berjalan. Pada kasus kelalaian medis ini, dapat melanggar peraturan umum Bab I Pasal 5. Kasus Kejuaraan Nasional di Surabaya. Tahun 2006 2007 2008

47